Modul Sei 2 Konsep Dasar Kepemimpinan

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 29

MODUL KEPEMIMPINAN PENDIDIKAN (PSD 471)

MODUL SESI 2. KONSEP DASAR KEPEMIMPINAN

DISUSUN OLEH

Dr. RATNAWATI SUSANTO, S.Pd.,MM.,M.Pd

UNIVERSITAS ESA UNGGUL

2018

1
KONSEP DASAR KEPEMIMPINAN

A. Pendahuluan

Dalam kehidupan sehari-hari kita mengenal sosok dari figur yang


memberikan pengaruh terhadap kehidupan bahkan terhadap dunia. Sebagai
contoh adalah Raden Ajeng Kartini. Raden ajeng kartini adalah seorang wanita
Indonesia, anak bupati Jepara dan kelahiran Jepara 21 April 1879. Beliau
dianggap sebagai pelopor dalam bidang pendidikan khususnya bagi anak
perempuan dan hak wanita Indonesia. Beliau memberikan pengaruh yang luar
biasa dalam membuka pemikiran dunia akan perlunya kesetaraan dan perjuangan
terhadap emansipasi wanita. Prinsipnya dalam mengawali pengaruhnya adalah
tenang, berani dan terus berjuang. RA Kartini memberikan pengaruh yang besar,
luas dan mendalam bukan hanya bagi negara Indonesia, tetapi juga kepada dunia
melalui segala hal tentang diri dan cita-citanya.(Pane, 2009)
Sosok dan figur lain yang kita temui di bumi Indonesia adalah Ki Hajar
Dewantara. Ki Hajar Dewantara merupakan bangsawan yang meninggalkan
keningratannya sebagai Raden Mas Suwardi Suryaningrat dan bergerak, berjuang
dan berperan sehingga memberikan pengaruh besar untuk suatu cita-cita
menjadikan manusia Indonesia yang cerdas dengan berpijak pada kebudayaan
Indonesia. (Raharjo, 2014).
Kita juga mengenal sosok dan figur yang memberikan pengaruh yang besar
kepada dunia, yaitu Mahatma Gandhi.. Mahatma Gandhi terlahir dengan nama
Mahatma Karamchad Gandhi di Porbandar, India. Pengaruhnya yang besar kepada
dunia melalui pengajarannya kepada dunia melalui nilai-nilai kebenaran (truth) dan
anti kekerasan (non-violence). (Raharjo, 2014)
Tentu akan begitu banyak kita melihat contoh-contoh sosok dan figur yang
memberikan pengaruh luar biasa terhadap kehidupan orang lain sehingga
mengguncang dunia baik melalui pemikirannya, tindakannya maupun kerpibadian
dan nilai-nilai kehidupan yang dilakukannya seperti pada contoh Raden Ajeng
Kartini, Ki Hajar Dewantara maupun Mahatma Gandhi. Mereka merupakan sosok
yang memiliki impian, cita-cita dan gigih berjuang dengan tindakan nyata. Orang-
orang dengan figur seperti ini merupakan sosok orang-orang yang disebut sebagai
pemimpin.
Pemimpin merupakan suatu kata yang tidak asing dalam kehidupan setiap
orang. Seorang pemimpin selalu memiliki peran dan fungsi terhadap orang lain.
Pemimpin menjadi kunci dalam keberhasilan banyak hal. Pemimpin menjadi ujung
tombak harapan orang banyak, baik dalam kelompok maupun organisasi luas.
Terlebih dalam dunia pendidikan, masalah pemimpin menjadi isue yang sangat
strategik. Kepemimpinan pendidikan akan sangat menentukan laju bergeraknya
organisasi pendidikan untuk mencapai tujuan pendidikan.
Isue strategik mengenai kepemimpinan merupakan suatu konsep yang hidup
dan terus berkembang hingga saat ini. Konsep kepemimpinan menjadi sentral
dalam kaitan dengan interaksi manusia. Maka hadiah terbesar bagi seorang
pemimpin adalah membuat perubahan dan perbedaan, melihat orang lain
bertumbuh dan tampil menjadi pemimpin-pemimpin besar lainnya, melebih
kapasitas kepemimpinan orang yang memimpinnya” (Ratnawati Susanto)
Isue strategik mengenai kepemimpinan pendidikan ini dapat kalian pelajari dan
cermati pada sub-sub bab berikut. Kajian mengenai issue kepemimpinan
2
pendidikan yang dipelajari pada modul ini akan memberikan pemahaman mengenai
konsep, dan praktik mengenai fungsi dan peran kepemimpinan pendidikan dan juga
memberikan dasar pemahman akan pemetaan diri sebagai pemimpin (leader) dan
anggota sebagai pengikut (follower).. Mari kita lakukan manajemen belajar yang
baik melalui bab demi bab dari modul Kepemimpinan pendidikan ini agar
membekali diri untuk menjadi pemimpin pendidikan yang efektif melalui figur dan
perannya dalam memberikan pengaruh terhadap dunia pendidikan.

B. Kompetensi Dasar

Mahasiswa memliki pengetahuan dan kecakapan dalam memahami serta


menerapkan konsep kepemimpinan pendidikan secara kontekstual dalam
kehidupan dan berorganisasi, dengan basis SuperVision, Pengetahuan,
Keterampilan Interpersonal, Keterampilan Teknikal dan Kultural

C. Kemampuan Akhir yang Diharapkan

1. Mendefinisikan pengertian pemimpin, kepemimpinan.dan kepengikutan.


2. Menjelaskan variabel kunci dalam teori kepemimpinan.
3. Mengidentifikasi sumber belajar seorang pemimpin belajar untuk memimpin dan
apa yang diinginkan individu dan pemimpinnya.
4. Mengidentifikasi faktor penyebab kepuasan dan frustasi seorang pemimpin
5. Menjelaskan elemen kepemimpinan yang peduli (Caring Leadership) sebagai
suatu pendekatan gaya kepemimpinan berdasarkan diagram gaya
kepemimpinan.
6. Membedakan kepemimpinan dan manajemen sebagai suatu konsep.
7. Membuat peta kepemimpinan diri dan orang lain.

D. Kegiatan Belajar 1

KONSEP DASAR KEPEMIMPINAN


I . URAIAN DAN CONTOH

1. Pengertian Pemimpin, kepemimpinan dan kepengikutan.

1,1. Pengertian pemimpin.

Arti pemimpin dan kepemimpinan memiliki saling keterkaitan. Sering kali


kita mendengar orang berkata : kalian adalah pemimpin organisasi ini, Hal
ini sesungguhnya menandakan bahwa pemimpin adalah orang yang
membantu diri sendiri dan orang lain untuk melakukan suatu hal yang benar
(doing the right things). Melakukan sesuatu yang benar tentu memiliki arah,
memiliki harapan ke depan dengan jelas.

Pemimpin dapat dibedakan dalam 2 arti, yaitu:


a. Pemimpin dalam arti sempit
Seseorang yang memimpin dengan alat-alat yang menyakinkan, sehingga
para pengikut menerimanya secara suka rela.
3
b. Pemimpin dalam arti luas
Pemimpin dalam arti luas adalah seseorang yang memimpin dengan cara
mengambil inisiatif tingkah laku masyarakat dengan melalui cara
mengarahkan, mengorganisir dan mengawasi usaha-usaha orang lain,
baik atas dasar prestasi, kekuasaan atau kedudukan.

Pengertian pemimpin dari pendapat para ahli dapat dideskripsikan


sebagai berikut:
a. Lao Tsu
Pemimpin yang baik adalah seseorang yang membantu orang lain untuk
mengembangkan diri hingga tidak lagi membutuhkan pemimpinnya. Hal
ini mengandung makna bahwa pemimpin adalah seseorang yang
memiliki kemampuan memandirikan orang lain.
b. Davis and Filley
Kartini Kartono
Pemimpin adalah seorang pribadi yang memiliki kecakapan dan suatu
keunggulan dari orang lain pada umumnya dalam suatu bidang tertentu.
Melalui kemampuannya itulah seorang pemimpin mampu untuk
mempengaruhi orang lain agar secara bersama-sama melakukan suatu
aktivitas untuk mencapai tujuan.
c. Jim Collins
Mendefinisikan pemimpin dalam beberapa tingkatan, yaitu:
 Pada tingkatan terendah adalah pemimpin yang andal.
 Pada tingkatan menengah adalah pemimpin yang menjadi bagian dari
tim.
 Pada tingkatan menangah adalah pemimpin yang memiliki visi.
 Pada tingkatan ayng paling tinggi adalah pemimpin yang memiliki
kemampuan bekerja bukan berdasarkan ego pribadi melainkan untuk
kebaikan organisasi dan bwahan yang dipimpinnya.
d. Stephen P. Robbins
Mendeskripsikan pemimpin sebagai seseorang yang mampu untuk
mempengaruhi orang lain dan memiliki wewenang manajerial.

Dari asal usul katanya pemimpin berasal dari kata Leader. Pemahaman
leader adalah diartikan melakukan usaha memimpin (lead) . Pengertian Lead
memiliki makna cakupan:
 Loyality.
Sikap loyalitas memaknai ciri seorang pemimpin yang mambu
membangkitkan sikap loyalitas rekannya dan juga dirinya sendiri dalam
melakukan kontribusi perannya.
 Educate
Sikap seorang pemimpin yang educate berarti bahwa pemimpin mampu
untuk melakukan edukasi atas segala hal pengetahuan, keterampilan
maupuj sikap dalam menghadapi situasi dan kondisinya secara positif.
 Advice
Seorang pemimpin hendaknya mampu menjadi seorang penasehat,
dalam pengertian mampu memberikan saran yang konstruktif terhadap
perkembangan orang lain .
 Discipline

4
Seorang pemimpin adalah sosok figur dan teladan. Hal ini memberi
makna bahwa seorang pemimpin adalah simbol dari sosok dan figur
yang mampu menjadi teladan dalam setiap aktivitasnya.

Lebih lanjut, James AF Stonen mengemukakan 7 tugas utama seorang


pemimpin, yakni:
a. Pemimpin melakukan akitivtas bersama dengan orang lain/
b. Pemimpin memiliki akuntabilitas, yang berarti memiliki tanggung jawab
ganda yaitu bertanggung jawab dan mempertanggungawabkan.
Bertanggung jawab berarti bergerak ke arah vertikal ke bawah,
sementara mempertanggungjawabkan berarti bergerak ke arah vertikal
ke atas. Dalam pemahaman ini berarti seorang pemimpin berarti
memiliki tanggung jawab ganda (dual responsibility atau accountability),
yaitu bertangggung jawab atas kinerja anak buahnya dan
mempertanggungjawabkan kinerjanya kepada pimpinannya.
c. Pemimpin memiliki kewenangan dan tanggung jawab untuk
mengembangkan pencapaian tujuan dan membuat prioritas. Dalam
pengertian ini, yang dimaksud dengan pencapaian tujuan adalah
melakukan pengorganisasian dan pemberdayaan sumber daya yang
dimilikinya sehingga kegiatan yang dilakukan seorang pemimpin menjadi
kunci untuk mencapai tujuan. Namun seorang pemimpin juga hendaknya
memahami dan dapat melakukan skala prioritas yang harus dipilihnya
agar menjadi efektif dan efisien.
d. Pemimpin mampu berpikir secara analitis dan konseptual. Hal ini sangat
diperlukan agar mampu untuk menganalisis situasi dan dan persoalan
dengan akurat dan melakukan pengorganisasian serta pendelegasian
pekerjaan dengan efektif dan efisien.
e. Pemimpin merupakans eorang mediator dalam setiap permasalahan dan
konflik yang terjadi.
f. Pemimpin adalah seorang strategik, politisi dan diplomat yang mampu
melakukan kompromi.
g. Pemimpin merupakan seorang pengambil keputusan atas segala situasi
dan kondisi yang paling sulit sekalipun.

Sementara Henry Mintzberg mendeskripsikan 3 peran pemimpin


sebagai berikut:
a. Peran hubungan antar perorangan,
Hal ini berarti seorang pemimpin dapat menjadi pembangun terbentuknya
suatu tim, seorang mediator, seorang konsultan dan seorang pelatih..
b. Fungsi peran informal
Hal ini berati dalam situasi tidak resmi, fungsi peran seorang pemimpin
adalah tetap tidak dapat ditiadakan, apakah tetap sebagai pemberi
informasi dan sebagainya.
c. Peran pembuat keputusan.
Hal ini dimaknai sebagai seseorang yang bertindak mengambil keputusan
atas segala situasi yang terjadi dan dalam keadaan yang sulit sekalipun.

Berdasarkan atas konsep pemimpin, maka dapat disimpulkan bahwa


seorang pemimpin adalah seseorang yang memiliki kriteria sebagai
berikut:
5
a. Memiliki pengaruh
Pengaruh merupakan kualitas kepemimpinan. Pengaruh
memungkinkan seorang pemimpin untuk mengembangkan kesadaran
bagi orang yang dipimpinnya untuk melakukan suatu aktivitas sesuai
dengan yang diharapkan guna mencaai tujuan. Tanpa pengaruh
maka seorang pemimpin bukanlah pemimpin yang sesungguhnya.
Pengaruh sangat diperlukan untuk menyampaikan gagasa,
mendapatkan penerimaan dari kebijakan atau rencana dan untuk
dapat memotivasi orang lain untuk mendukung dan melaksanakan
berbagai keputusan.
b. Memiliki kekuasaan/power
Kekuasaan merupakan kapasitas untuk mempengaruhi secara
unilateral sikap dan perilaku seseorang untuk berperilaku kea rah
yang diinginkan. (Gary Yukl, 1996;183).. Kekuasaan melekat dalam
diri pemimpin karena posisinya. Namun kekuasaan juga dapat
disebabkan karena atribut pemimpin tersebut. Terdapat dua macam
power, yaitu:
 Position power, yaitu kewenangan formal berupa control
terhadap sumber daya, pemberian imbalan, hukuman dan
informasi.
 Personal power, yaitu disebabkan karena keahlian dalam peran
dan tugas, kesetiaan, kemampuan persuasive dan karismatika
dari seorang pemimpin. (Garu Yukl, 1996: 167-175).
Sumber kekuasaan pemimpin juga dapat berasal dari:
 Kemampuannya untuk mempengaruhi orang lain;
 Sifat dan sikapnya yang unggul, sehingga mempunyai
kewibawaan terhadap pengikutnya;
 Memiliki informasi, pengetahuan, dan pengalaman yang luas;
 Memiliki kemahiran human relation yang baik, kepandaian
bergaul dan berkomunikasi.
c. Memiliki wewenang
Wewenang merupakan kekuasaan yang ada pada seseorang atau
sekelompok orang yang memiliki dukungan atau mendapat
pengakuan dari masyarakat. Wewenang memiliki arti sebagai suatu
hak yang telah ditetapkan dalam tata tertib sosial untuk menetapkan
kebijaksanaan, menentukan keputusan, dan meyelesaikan
pertentangan. Hak tersebut dapat diartikan sebagai hak yang dimiliki
oleh seseorang atau sekelompok orang; dengan demikian wewenang
memiliki tekanan pada hak bukan pada kekuasaannya. Kekuasaan
tanpa wewenang dapat dianggap kekuatan yang dianggap tidak sah
oleh masyarakat. Kekuasaan harus mendapatkan pengakuan dan
pengesahan dari masyarakat agar kekuasaan tersebut memiliki
wewenang.
Bentuk-bentuk wewenang secara umum terbagi atas empat bentuk,
yaitu:
 Wewenang kharismatis, tradisional, dan legal
Wewenang kharismatis dimiliki seseorang dan terbentuk
dengan sendirinya. Wewenangn tradisional adalah wewenang
yang dimiliki seseorang karena kekuasaan yang dimilikinya
sejak lama. Wewenang legal adalah wewenang yang
6
didasarkan karena sistem hokum yang berlaku dengan jangka
waktu tertentu.
 Wewenang resmi dan tidak resmi
Wewenang resmi bersifat sistematis, diperhitungkan, dan
rasional. Wewenang tidak resmi dapat merupakan hasil dari
sifat kondisional dalam masyarakat, sehingga tidak bersifat
sistematis.
 Wewenang pribadi dan teritorial.
Wewenang pribadi bergantung pada solidaritas antara anggota
kelompok dan berpusat pada seseorang tanpa mengenal batas
Wewenang teritorial menekankan pada sentralisasi wewenang
yang didasarkan pada wilayah tempat tinggal.
 Wewenang terbatas dan menyeluruh
Wewenang bersifat terbatas karena menyentuh hanya pada
bidang tertentu.. Wewenang menyeluruh adalah wewenang
yang tidak terbatas ada suatu bidang saja, melainkan pada
keseluruhan bidang kehidupan masyarakat.
d. Memiliki pengikut
Pengikut terjadi sebagai akibat dari interaksi pemimpin dengan yang
dipimpin dalam mencapai suatu tujuan. Tipe pengikut adalah:
 Subordinates: bawahan yang tidak memperlihatkan keaktifan.
 Contributors: bawahan yang melakukan pekerjaan dengan baik
namun memerlukan petunjuk dan perintah untuk melakukan
kegiatan.
 Politicians: bawahan yang melakukan pekerjaan karena
memiliki tujuan tertentu.
 Partners: bawahan yang bekerja dengan fokus, berpikir dengan
kritis dalam mengerjakan sesuatu, menempatkan diri sebagai
tim kerja bagi pimpinannya dan meletakkan rasa hormat dan
menghargai pimpinan.

Seorang pemimpin juga disebut sebagai pemimpin sejati, apabila


memiliki 4 kriteria sebagai berikut:
a. Visioner.
Visioner berarti seorang pemipin memiliki kemamuan untuk
membawa organisasi ke arah ke depan dan pemikiran-pemikiran
yang berfokus pada masa depan.
b. Sukses bersama
Seorang pemimpin melihat impian dan harapan adalah sebagai
gambaran masa depan bersama dengan para bawahannya.
Seorang pemimpin sejati ini melihat segala sesuatu sebagai sukses
bersama dan kegagalan anak buah merupakan kegagalan dan
tanggung jawabnya juga.
c. Prinsip belajar terus menerus
Pemimpin memiliki prinsip untuk terus belajar dan berkembang.
Pembelajaran menjadi kebutuhan yang terintegrasi untuk mampu
melakukan kepemimpinannya.
d. Kaderisasi
Pepatah mengatakan bahwa seorang pemimpin adalah bila dapat
menajdikan pengikutnya sebagai pemimpin. Hal ini berarti bahwa
7
seorang pemimpin adalah melakukan kaderisasi dalam upaya
menciptakan pemimpin-pemimpin baru.

Kesimpulannya adalah bahwa pemimpin adalah orang yang


melakukan tugas kepemimpinan.

1.2. Pengertian Kepemimpinan.

Banyak pandangan mengenai kepemimpinan. Asumsi dasar mengenai


kepemimpinan erat terkait dengan pemaknaan mengenai sebuah proses
yang disengaja dari seseorang untuk melakukan pengaruh yang kuat
terhadap orang lain.
Beberapa pengertian kepemimpinan adalah sebagai berikut:
a. Kepemimpinan adalah perilaku individu yang mengarahkan aktivitas
kelompok untuk mencapai sasaran bersama (Hemphill & Coons, 1967, 7)
b. Kepemimpinan adalah pengaruh tambahan yang melebihi dan berada di
atas kebutuhan mekanis dalam mengarahkan organisasi secara rutin (D.
Kats & Kahn, 1978, 528)
c. Kepemimpinan dilaksanakan ketika seseorang..memobilisasi..sumber
daya institusional, politis, psikologis dan sumber-sumber lainnya untuk
membangkitkan, melibatkan dan memenuhi motivasi pengikutnya (burns,
1978, 18)
d. Kepemimpinan adalah proses mempengaruhi aktivitas kelompok yang
terorganisir untuk mencapai sasaran (Rauch & Behling, 1984, 46).
e. Kepemimpinan adalah proses memberikan tujuan (arahan yang berarti)
ke usaha kolektif, yang menyebabkan adanya usaha yang dikeluarkan
untuk mencapai tujuan (Jacobs & Jaques, 1990, 281).
f. Kepemimpinan adalah kemampuan untuk bertindak di luar budaya...untuk
memulai proses perubahan evolusi agar menjadi lebih adaptif (E.H.
Schein, 1992, 2).
g. Kepemimpinan adalah proses untuk membuat orang memahami manfaat
bekerja bersama orang lain, sehingga mereka paham dan mau
melakukannya (Drath & Palus, 1984, 4).
h. Kepemimpinan adalah cara mengartikulasikan visi, mewujudkan nilai dan
menciptakan lingkungan guna mencapai sesuatu (Richards &
Eagel,1986,4).
i. Kepemimpinan adalah kemampuan individu untuk mempengaruhi,
memotivasi dan membuat orang lain mampu memberikan kontribusinya
demi efektivitas dan keberhasilan organisasi (House et.all, 1999, 184).

Dari konsep pengertian kepemimpinan tersebut, maka dapat diberi makna


bahwa kepemimpinan dapat ditinjau sebagai:
a. Leadership As A Focus Of Group Process (Kepemimpinan sebagai titik
pusat proses kelompok)
b. Leadership As Personality And Its Effects (Kepemimpinan sebagai
kepribadian seseorang yang memiliki sejumlah perangai (Traits) dan
watak (Character) yang memadai dari suatu kepribadian)
c. Leadership As The Art Of Inducing Comliance (Kepemimpinan sebagai
seni untuk menciptakan kesesuaian paham, kesepakatan)
8
d. Leadership As The Exercise Of Its Influence (Kepemimpinan sebagai
pelaksanaan pengaruh)
e. Leadership As Act Or Behavior (Kepemimpinan sebagai tindakan atau
perilaku)
f. Leadership As A From Of Persuasion (Kepemimpinan adalah bentuk
persuasi)
g. Leadership As A Power Relation (Kepemimpinan sebagai suatu
hubungan kekuasaan/kekuatan)
h. Leadership Is An Instrumental Of Goal Achievement (Kepemimpinan
adalah sarana pencapaian tujuan)
i. Leadership As An Effect Of Interaction (Kepemimpinan adalah suatu
hasil dari interaksi) .
j. Leadership As A Deferentiated Role (Kepemimpinan adalah peranan yang
dipilahkan)
k. Leadership As The Initiation Of Structure (Kepemimpinan sebagai awal
dari pada struktur)

Tujuan dan Fungsi Kepemimpinan.

Tujuan kepemimpinan
 Merupakan sarana untuk mencapai tujuan. Ketercapaian tujuan
merupakan bukti apakah seseorang merupakan pemimpin ataukah
bukan..
 Merupakan tujuan Kepemimpinan bertujuan membantu orang dan
memotivasi dalam mencapai hasil atau tujuan yang diinginkan.

Fungsi Kepemimpinan
2 dimensi Fungsi kepemimpinan
 Dimensi yang berhubungan dengan tingkat kemampuan mengarahkan
tindakan atau aktivitas seorang pemimpin yang diukur melalui tanggapan
orang – orang yang dipimpinnya.
 Dimensi yang berkenaan dengan tingkat dukungan atau keterlibatan
orang – orang yang dipimpin dalam melaksanakan keputusan dan
kebijakan pemimpin.

Sementara secara operasionalisasinya, fungsi kepemimpinan adalah:


 Fungsi Instruktif, bahwa pemimpin merupakan komunikator terhadap
isi perintah, cara mengerjakan perintah, waktu dan tempat
melaksanakan, pelaporan terhadap orang yang dipimpin sebagai
pelaksana tugas.
 Fungsi Konsultatif, bahwa pemimpin adalah seorang konsultan terhadap
ketetapan dan berbagai pertimbangan bagi orang-orang yang dipimpin

Oleh karenanya dapat kita intisarikan bahwa di dalam kepemimpinan


terdapat pemimpin dan pengikut. Pengikut ada karena adanya
pemimpin. Maka apa dan bagaimanakah pengikut itu?

9
1.3. Kepengikutan.

Kepengikutan merupakan suatu sikap atau kecenderungan seseorang


untuk mengikuti orang lain. Kepengikutan bukan peran yang pasif apabila
pengikut memiliki keterampilan, kemandirian, kreativitas, berpartisipasi aktif
dalam menentukan arah organisasi, memiliki komitmen untuk memberikan
waktu, pikiran, tenaga dan upayanya terhadap organisasi. (Grossman &
Valiga, 2000).

Macam-macam kepengikutan.
Kepengikutan dapat dibedakan atas beberapa macam, yaitu:
 Kepengikutan karena naluri
Kepengikutan ini terjadi didasarkan pada perasaan dan feeling yang kuat
karena situasi tertentu yang menyebabkan keputusan untuk mengikuti
pemimpin.
 Kepengikutan karena tradisi atau adat kebiasaan,.
Kepengikutan ini terjadi karena kebiasaan atau adat yang menunjuk
seseorang menjadi pemimpin, mendapatkan kepercayaan yang diterima
begitu saja sebagai warisan adat dan menyebabkan seseorang menjadi
pengikut. Contohnya: tokoh desa.
 Kepengikutan karena agama.
Kepengikutan terjadi karena seseorang dianggap sebagai tokoh agama
yang dipercaya sebagai tokoh spiritual.
 Kepengikutan karena pikiran rasional.
Kepengikutan terjadi karena pemimpin dianggap memiliki ide-ide,
gagasan dan segala hal yang dapat diterima secara logika atau akal
pikiran sehingga membuat seseorang bersedia menjadi pengikut.
 Kepengikutan karena peraturan atau hukum.
Kepengikutan seseorang terjadi karena adanya pengakuan secara
hukum yang menyebabkan seseorang diterima karena faktor formal
yuridis tersebut. MIsalnya: seorang hakim, yang memiliki kewenangan
secara hokum untuk membuat orang lain mematuhi keputusan hokum.

Seseorang memutuskan diri untuk menjadi pengikut, dapat dipengaruhi


oleh berabgai faktor piskologis, yaitu:
 Adanya dorongan mengikuti pemimpin.
 Adanya sifat-sifat khusus pada pemimpin, yaitu sifat-sifat dan ciri
kepemimpinan yang mampu mempengaruhi jiwa orang lain sehingga
tertarik kepadanya.
 Adanya kemampuan pemimpin untuk menggunakan teknik dan metode
kepemimpinan

2. Variabel Kunci dalam Teori Kepemimpinan.

2.1. Karakteristik Pemimpin

Pemimpin memiliki karakteristik yang membedakannya dengan


pemimpin dan bukan pemimpin lainnya. Karakteristik seorang pemimpin
dapat didasarkan atas tujuh karakteristik berikut ini:

10
Gambar 1. Karakteristik Pemimpin

Karakteristik yang pertama adalah ciri. Seorang pemimpin memiliki ciri-


ciri yang berbeda antara satu pemimpin dengan pemimpin lainnya dan juga
dengan bukan pemimpin. Ciri-ciri ini mendasarkan pada pendekatan ciri atau
pendekatan sifat, antara lain kebutuhan, nilai dan konsep pribadi. Setiap
pemimpin memiliki perbedaan kebutuhan, perbedaan nilai dan konsep
pribadi.
Karakteristik yang kedua adalah keyakinan dan optimisme. Keunggulan
seorang pemimpin dari bukan pemimpin adalah terletak pada keyakinan dan
optimisme. Pemimpin selalu memiliki keyakinan penuh atas segala
tindakannya. Sikap optimism yang dimilikinya menyebabkan langkahnya
selalu pasti untuk mengarahkan para pengikutnya menuju satu tujuan..
Karakteristik yang ketiga adalak keterampilan dan keahlian, Seorang
pemimpin selalu ditandai dengan adanya keterampilan dan keahlian, yang
membuatnya memiliki kemampuan untuk menggerakkan dan mempengaruhi
pengikutnya.
Karakteristik keempat adalah perilaku pemimpin. Perilaku pemimpin akan
menjadi contoh/figure dari orang yang dipimpinnya. Pemimpin yang efektif
adalah pemimpin yang melalui perilakunya menginspirasi dan memotivasi
pengikut untuk melakukan yang diarahkan.
Karakteristik kelima adalah integritas dan etika. Integritas berasal dari
kata latin “ Integrated “ artinya “ lengkap “, utuh dan sempurna. Yang berarti
tidak ada cacat. Seorang pemimpin yang memiliki integritas berarti pemimpin
yang bertindaks esuai dengan ucapan di manapun dan dengan siapapun,
sesuai dengan nilai yang dianut dan yang dipraktekkan. Pemimpin yang
beretika berarti seorang pemimpin yang melakukan fungsi kepemimpinan
dengan benar dan melakukan sesuati yang benar.
Karakteristik keenam adalah taktik pengaruh. Pengaruh bisa diwujudkan
karena pemimpin memperoleh kekuasaan. Pemimpin juga perlu memiliki
taktik yaitu cara-cara yang biasanya digunakan oleh seseorang untuk
mempengaruhi orang lain, baik dengan atasan, setingkat ataupun
bawahannya.
Karakteristik ketujuh adalah sifat pengikut. Sifat pengikut adalah wujud
dan dampak dari pemimpin yang berpengaruh. Pemimpin yang diterima
secara definitif, mampu memberikan pengaruh kepada pengikut akan

11
membentuk sifat kepengikutan. Hal ini dapat menjadi asas sukarela dan
kesadaran para pengikut untuk meniru dan mencontoh pemimpinnya.

2.2. Karakteristik Pengikut

Karakteristik yang pertama adalah ciri. Seorang pengikut memiliki ciri-


ciri yang berbeda antara satu dengan lainnya. Pengikut dicirikan dengan sifat
yang menandai kebutuhan yang dimiliki, nilai-nilai yang dimiliki dan konsep
pribadinya.
Karakteristik yang kedua adalah keyakinan dan optimisme. Seorang
pengikut dalam menyerahkan sikap sukarelanya untuk menjadi pengikut
adalah didasarkan pada keyakinan dan optimism bahwa pemimpin memiliki
kemampuan untuk mewujudkan harapan pengikut.
Karakteristik yang ketiga adalah keterampilan dan keahlian. Seorang
pengikut bukanlah pasif , karena seorang epngikut juga memiliki dan
membutuhkan keterampilan dan keahlian untuk menjadi mitra dan berpikir
kritis dalam bersinergi dengan pemimpinnya.
Karakteristik keempat sifat dari pemimpinnya. Sifat pemimpin akan
mempengaruhi karakteristik pengikut. Pemimpin yang memiliki sifat
mengayomi akan memberikan rasa perlindungan dan aman bagi para
anggotanya. Sebaliknya sifat pemimpin yang angkuh dan tinggi hati
menyeabkan pengikut tidak memiliki kepercayaan dan kesukarelaan
kepengikutan.
Karakteristik kelima adalah kepercayaan kepada pemimpin. Kepercayaan
kepada pemimpin menjadi dasar terbentuknya relasi. Kepercayaan atau trust
dari seorang pemimpin tidak lahir begitu saja, tetapi merupakan sautu proses
yang dipegnaruhi oleh banyak faktor, baik karena faktor dari pemimpin, faktor
dari pengikut dan faktor di luar diri pemimpin dan pengikut tersebut.
Karakteritsik keenam adalah komitmen dan upaya tugas. Pengikut yang
baik adalah pengikut yang memiliki komitmen dan upaya dalam
melaksanakan tugas dengan seoptimal mungkin. Kepengikutan efektif
apabila semua pengikut mampu berkomitmen untuk melakukan tugasnya .
Karakteristik ketujuh adalah kepuasan terhadap pemimpin dan tugas.
Seorang pengikut yang merasa puas terhadap kepemimpinan dan
pendelagasian tugas yang diembannya akan termotivasi untuk produktivtas
dan kinerjanya. Sementara karyawan yang tidak mendapatkan kepuasan
terhadap pemimpin dan tugasnya akan menjadi tidak produktivitas, kinerja
rendah dan rendahnya tingkat kehadiran dan keterlibatan dalam tugas dan
peran.
Karakteristik pengikut dapat disarikan dalam gambar berikut ini. Mari kita
simak baik-baik gambar ini.

12
Gambar 2. Karakteristik Pengikut

2.3. Karakteristik Situasi.

7 karakteristik situasi yang emrupakan variabel kunci dalam teori


kepemimpinan dapat digambarkan sebagai berikut:

Gambar 3. Karakteristik Situasi

Karakteristik situasi pertama yang memberikan pengaruh dalam


kepemimpinan adalah jenis unit organisasi. Jenis unit organisasi yang
ebrgerak di bidang jasa dan pelayanan akan memberikan perbedaan
kepemimpinan dari jenis unit organisasi yang bergerak dalam bidang
produksi, juga akan mempengaruhi pola kepemimpinan dan
kepengikutan untuk jenis usaha marketing.
Karakteristik situasi kedua adalah besarnya unit organisasi. Semakin
besar organisasi maka akan semakin kompeks kepemimpinan dan
upaya serta strategi pemimpin dalam interaksi kepemimpinan dan
semakin kompeks pula perilaku dan sifat kepengikutan.
Karakteristik situasi ketiga adalah posisi kekuasaan dan wewenang.
Idealnya semakin tinggi posisi kekuasaan maka akans emakin besar
dan kompleks garis wewenang seorang pemimpin dans emakin mampu
13
untuk membuat kebijakan yang berpegnaruh kepada kepemimpinan dan
kepengikutan.
Karakteristik situasi keempat adalah struktur dan kerumitan tugas.
Struktur menandai adanya garis instruksi, garis komunikasi, garis
koordinasi. Struktur organisasi menandai adanya rentang kendali (Span
of control), yaitu seberapa luas dan cakupan terhadap orang aygn
dipimpin. Hal ini juga identic dengan seberapa besar wewenang yang
dimilikinya.
Karakteristik situasi kelima adalah kesalingtergantungan tugas.
Kesalingtergantungan tugas secara positif akan membentuk tim kerja
dan kohesivitas. Tetapi kesalingtergantungan tugas secara negative
dapat menyebabkan situasi kerja yang tidak positif, kreatifitas dan
produktivitas yang rendah.
Karakteristik situasi keenam adalah keadaan lingkungan yang tidak
menentu. Situasi keadaan lingkungan yang tidak menentu dapat
mempengaruhi pola interaksi kepemimpinan dan kepengikutan.
Karakteristik situasi ketujuh adalah ketergantungan eksternal.. Faktor
eksternal memberikan pengaruh yang sangat tinggi terhadap interaksi
kepemimpinan dan kepengikutan. Faktor eksternal juga merupakan
bentuk keadaan yang tidak menentu dan menjadi aspek yang tidak
dapat diabaikan.

2.4. Hubungan Sebab Akibat Antar Variabel Kunci Kepemimpinan.

CIRI DAN SIFAT DAN


PERILAKU PROSES PENGA- PERILAKU
KETERAM-PILAN HASIL KERJA
PEMIMPIN RUH PENGIKUT
PEMIMPIN

VARIABEL
SITUASIONAL

Gambar 4. Hubungan Sebab Akibat Variabel Kunci Kepemimpinan

Gambar hubungan sebab akibat antar variabel kunci kepemimpinan


dapat dijelaskan sebagai berikut:
 Ciri dan keterampilan yang dimiliki seorang pemimpin akan
mempengaruhi perilaku kepemimpinannya.
 Perilaku kepemimpinan menjadi proses mempengaruhi sifat dan
perilaku pengikut.
 Pembentukan sifat dan perilaku pengikut karena perilaku pemimpin
akan mempengaruhi hasil kerja.
14
 Perilaku pemimpin dan sifat serta perilaku pengikut merupakan
variabel situasional, yang artinya akan sangat berdampak pada
interaksi kepemimpinan.

Implikasi dari hubungan sebab akibat antar variabel teori


kepemimpinan dapat dijelaskan dalam gambar berikut ini.

PENDEKATAN
CIRI
PENDEKATAN PENDEKATAN
PERILAKU SITUASIONAL

VARIABEL TEORI
KEPEMIMPINAN

Gambar 5. Implikasi Hubungan Sebab Akibat Antar Variabel


Teori Kepemimpinan

Variabel teori kepemimpinan dijelaskan oleh 3 macam variabel,


yaitu: pendekatan ciri, pendekatan perilaku dan pendekatan situasional.

Pendekatan ciri.
Sifat seorang pemimpin menjadi atribut yang sangat melekat dan
menjadi ciri unik dari setiap pemimpin yang berbeda dengan pemimpin
lainnya. Keunikan ciri pemimpin mempengaruhi pengikutnya. Ciri-
ciri ini mendasarkan pada pendekatan ciri atau pendekatan sifat, antara
lain kebutuhan, nilai dan konsep pribadi. Setiap pemimpin memiliki
perbedaan kebutuhan, perbedaan nilai dan konsep pribadi.

Pendekatan perilaku.
Atribusi pengikut sangat tergantung dari jenis perilaku pemimpin.
Perilaku pemimpin sangat terintegrasi dari caranya berkomunikasi
dan berinteraksi dengan para pengikutnya. Perilaku pemimpin
menjadi karisma bagi pengikut. Sebalinya pemimpin yang perilakunya
tidak memberikan kharisma yang positif juga akan menimbulkan
dampak yang tidak positif bagi para pengikutnya.

Pendekatan situasional.
Situasi merupakan faktor yang dinamis. Pemimpin dan pengikut
seringkali sangat dipengaruhi oleh faktor situasi dalam interaksinya.
Oleh karena itu interaksi kepemimpinan dapat menajdi efektif apabila
pemimpin dan pengikut dapat melakukan pendekatan situasional dalam
interaksinya.
15
3. Dimanakan Seorang Pemimpin Belajar untuk Memimpin dan Apa yang
Diinginkan Individu dari Pemimpinnya.

Ada berbagai cara seorang pemimpin belajar untuk memimpin. Dari studi
penelitian sebelumnya, diperoleh data terdapat tiga sumber seorang
pemimpin belajar untuk memimpin, yaitu:
 Dari pengalaman.
 Dari contoh/model.
 Dari buku dan sekolah, seperti pendidikan formal, seminar dan buku
bacaan profesional.

Seorang pengikut dengan sukarela meletakkan sikap menjadi pengikut


kepada pemimpinnya dengan sejumlah alasan dan harapan. Hasil penelitian
menyatakan bahwa terdapat tiga hal besar yang diharapkan seorang pengikut
kepada pemimpinnya, yaitu:
 Integritas, yaitu frekuensi kejujuran, di mana seorang pemimpin berkata
dengan kebenaran, sehingga pengikut merasakan pemimpin dapat
dipercaya.
 Pengetahuan kerja, yaitu visi yang abstrak menuju kemampuan praktis
untuk pemecahan masalah.
 Keterampilan membangun individu, yaitu kemampuan seorang
pemimpin untuk membangun timnya dan keterampilan tersebut
didukung dengan kemampuan membuat perencanaan, kemampuan
melakukan coaching, mengevaluasi kinerja sehingga pengikut
memahami kekuatan dan kelemahan, kemampuan untuk melakukan
delegasi pekerjaan secara efektif, penerapan disiplin, kemampuan
memotivasi, melakukan mentor dan pengembangan individu.

4. Identifikasi Faktor Penyebab Kepuasan dan Frustasi Seorang


Pemimpin.

Seorang pemimpin juga memiliki tingkat kepuasan dan rasa frustasi


dalam peran kepemimpinannya.
Penelitian yang dilakukan mendaftar tujuh faktor kepuasan seorang
pemimpin, yaitu:
 Perasaan kekuasaan dan prestise.
 Kesempatan untuk menolong orang lain.
 Pendapatan yang tinggi.
 Respect dan status
 Peluang untuk maju.
 Memperoleh pengetahuan/informasi yang lebih.
 Peluang untuk melakukan kontrol terhadap keuangan dan berbagai
sumber daya lainnya.
Seorang pemimpin juga dapat merasakan ketertekanan dan frustasi
dalam menjalankan peran dan fungsi kepemimpinannya. Hasil setui
penelitian menggambarkan ketujuh faktor yang meneybabkan frustasi pada
diri pemimpin adalah disebabkan:
 Membutuhkan waktu kerja yang lebih panjang bagi seorang
pemimpin daripada bukan pemimpin.
16
 Terlalu banyaknya masalah yang menyebabkan masalah
menjadi kompleks dan saling mempengaruhi serta seperti jenis
masalah lingkaran setan, di maka akar masalah kembali lagi
pada masalah awal.
 Tidak memiliki cukup otoritas untuk suatu tanggung jawab besar
yang diembannya.
 Rasa kesendirian ketika harus meemcahkan masalah yang
kompeks dan memiliki resiko tinggi.
 Terlalu banyak permasalahan dengan para pengikut.
 Politik organisasi yang menyebabkan situasi dan kondisi yang
tidak kondusif.
 Mengejar tujuan yang saling bertentangan antara berbagai pihak.

5. Elemen kepemimpinan yang peduli (Caring Leadership) sebagai suatu


pendekatan gaya kepemimpinan berdasarkan diagram gaya
kepemimpinan.

Gambar 6. Pendekatan Gaya Kepemimpinan Peduli (Caring Leadership)

Seorang pemimpin dalam menjalankan tugasnya dapat berfokus


pada kedua hal, yaitu:
 Concern for results/task.
Artinya seorang pemimpin berfokus pada pencapaian hasil atau tugas
daripada mementingkan relasi atau hubungan dengan pengikutnya.
 Concern for people.
Artinya seorang pemimpin berfokus pada hubungan dan relasi yang
harmonis dibandingkan dengan mementingkan hasil ataupun tugas.

Bagaimana kepemimpinan berfokus pada hasil/tugas dan relasi dapat


digambarkan dalam matriks berikut ini.

17
Gambar 7. Pendekatan Fokus Orientasi Pada Gaya Kepemimpinan

Matriks tersebut menggambarkan 2 fokus, yaitu : pada garis


horizontal (mendatar atau sumbu X/absis) merupakan garis yang
menunjukkan orientasi kepada hasil, yang ditandai dengan angka 1 sampai
dengan 9, yang berarti dari fokus dengan tingkat yang terendah (angka 1)
hingga tingkat yang tertinggi (angka 9). Demikian pada garis yang vertikal
(meninggi atau sumbu Y/ordinat) merupakan garis yang menunjukkan
orientasi kepada relasi manusia, yang ditandai dengan angka 1 sampai
dengan 9, yang berarti dari fokus dengan tingkat yang terendah (angka 1)
hingga tingkat yang tertinggi (angka 9). Perpaduan fokus orientasi kepada
hasil dan orientasi kepada relasi orang dinyatakan dengan koordinat atau
(sumbu x, xumbu y).
Ada 5 tipe gaya kepemimpinan yang berorientasi kepada hasil/tugas dan
relasi kepada orang , yaitu:
 Improverished management
 Authority – compliance management:
 Middle of the road management
 Country club management
 Team management.

Improverished management
Merupakan gaya kepemimpinan yang kepeduliannya pada hasil ataupun
hubungan relasi denga pengikut berada pada tingkat fokus yang rendah.

Authority – compliance management:


Merupakan gaya kepemimpinan yang kepeduliannya pada hasil/tugas
memiliki konsentrasi yang tinggi namun fokus pada relasi dengan pengikut
sangat rendah, bahkan hampir diaktakan tidak peduli.

18
Middle of the road management
Adalah gaya kepemimpinan yang tidak optimal dalam fokus dan
kepeduliannya baik terhadapa hasil/tugas maupun relasi dengan pengikut.
Sikap kepemimpinan ini adalah setengah hati dalam menjalankan tugas
kepemimpinannya. Sering membingungkan pengikut.

Country club management


Adalah gaya kepemimpinan yang fokus kepada hasil/tugas sangat rendah
namun fokus terhadap relasi hubungan dengan pengikut sangat tinggi.

Team management.
Adalah gaya kepemimpinan yang fokus kepada hasil/tugas maupun
relasi hubungan dengan pengikut ditempatkan sangat optimal. Pemimpin ini
adalah pemimpin ideal yang dapat menyeimbangkan kebutuhan organisasi
dan kebutuhan kelompok/individu.

6. Perbedaan kepemimpinan dan manajemen sebagai suatu konsep.

Kata Manajemen berasal dari bahasa Prancis kuno management, yang


artinya seni melaksanakan dan mengatur. Manajemen adalah seni
menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain. Pelaksana manajemen adalah
seorang manajer yang bertugas mengatur dan mengarahkan orang lain
untuk mencapai tujuan organisasi secara efektif dan efesien. Efektif berarti
bahwa tujuan dapat dicapai sesuai dengan perencanaan, sementara efisien
berarti bahwa tugas yang ada dilaksanakan secara benar, terorganisir, dan
sesuai dengan jadwal.

Konsep manajemen juga dapat dimaknai dalam pemahaman yang luas,


yaitu:
 Manajemen sebagai suatu proses, yaitu proses untuk bekerja melalui
orang lain melalui kegiatan manajemen (perencanaan,
pengorganisasian, mengarahkan, mengontrol).
 Manajemen sebagai kolektivitas orang-orang yang melakukan aktivitas
manajemen,
 Manajemen sebagai suatu seni (Art) dan sebagai suatu ilmu
pengetahuan (Science)
 Manajemen sebagai suatu profesi, yaitu profesi manajer.

Kepemimpinan berbeda dengan manajemen. Perbedaan antara


kepemimpinan dan manajemen dapat dideskripsikan sebagai berikut:

19
Tabel 1. Perbedaan Kepemimpinan dan manajemen

KEPEMIMPINAN MANAJEMEN
Menghargai fleksibilitas, inovasi dan adaptasi. Menghargai stabilitas, keteraturan dan efisiensi.
Memperhatikan apa arti berbagai hal bagi orang lain dan Memperhatikan bagaimana sesuatu diselesaikan dan
berusaha agar orang menyepakai hal-hal terpenting yang mereka berusaha untuk membuat orang dapat
harus dilakukan. melakukannya dengan lebih baik.
Orang yang melakukan hal yang benar (Doing The Right Orang yang melakukan segala sesuatunya dengan baik
Thing). (Doing The Thing Right
Membuat perubahan dalam organisasi, dengan: Membuat perkiraan dan aturan, dengan:
a.menetapkan sasaran operasional, rencana tindakan,
a.Menyusun visi masa depan dan strategi perubahan.
alokasi sumber daya, ;

b.Mengkomunikasikan dan menjelaskan visi b.mengorganisasi (menentukan struktur) dan menugaskan,

c.Memotivasi dan menginspirasi c.memantau hasil dan menyelesaikan.

Memiliki kharisma/kekuasaan tinggi yang membuat


Memiliki kemampuan pengelolaan yang baik.
orang lain mau mengikuti.

7. Peta kepemimpinan diri dan orang lain.

7.1. Pengukuran Gaya Kepemimpinan

Petunjuk Pengisian.
 Pengukuran ini dilakukan untuk mengetahui gaya kepemimpinan
apakah berfokus pada hasil/tugas ataukah berfokus pada relasi
dengan orang lain.
 Berilah tanda V pada kolom yang sesuai dengan kondisi
sebenarnya dan bukan kondisi yang seharusnya (ideal)

20
1 2 3 4 5
DIMENSI INDIKATOR TIDAK KADANG-
PERNAH JARANG KADANG SERING SELALU
FRT 1.Memberitahu anggota kelompok apa yang seharusnya mereka lakukan
FRP 2.Bertindak ramah dengan anggota kelompok
FRT 3. Menetapkan standars kinerja untuk anggota kelompok
FRP 4. Membantu orang lain merasa nyaman dalam kelompok
FRT 5. Membuat saran tentang cara menyelesaikan masalah
FRP 6. Menanggapi yang menguntungkan dalam kelompok
FRT 7. Membuat perspektifnya jelas bagi orang lain
FRP 8. Perlakukan orang lain secara adil
FRT 9. Mengembangkan rencana tindakan untuk kelompok
FRP 10. Berperilaku yang dapat dipahami anggota kelompok
FRT 11. Tentukan tanggung jawab peran untuk setiap anggota kelompok
FRP 12. Berkomunikasi secara aktif dengan anggota kelompok
FRT 13. Mengklarifikasi perannya dalam kelompok
FRP 14. Menunjukkan kepedulian terhadap kesejahteraan pribadi orang lain
FRT 15. Membuat perencanaan tentang bagaimana pekerjaan dapat dilakukan.
FRP 16. Menunjukkan fleksibilitas dalam mengambil keputusan
FRT 17. Menyediakan kriteria mengenai apa yang diharapkan dari kelompok
FRP 18. Mengungkapkan pemikiran dan perasaan kepada anggota kelompok
FRT 19. Mendorong anggota kelompok untuk melakukan pekerjaan yang berkualitas
FRP 20. Membantu anggota kelompok berelasi.

Petunjuk Penilaian gaya kepemimpinan:


 Pindahkan skor 1, 2,3,4 atau 5 dari isian di atas dari nomor item
ganjil pada dimensi fokus pada hasil dan tugas; dan skor nomor item
genap untuk fokus pada relasi dengan orang
 Setelah itu lakukan penjumlahan dengan menggunakan tabel berikut
ini!
 Lakukan interpretasi sesuai jumlah skor yang diperoleh:
45 - 50 Fokus sangat tinggi
40 - 44 Fokus tinggi
35 - 39 Fokus rata-rata tinggi
30 - 34 Fokus di bawah rata-rata
25 - 29 Fokus rendah
20 - 24 Fokus sangat rendah

FOKUS PADA NO FOKUS PADA


NO HASIL/TUGAS RELASI DENGAN
ORANG
1 2
3 4
5 6
7 8
9 10
11 12
13 14
15 16
17 18
19 20
JML JML
TINGKATAN FOKUS: TINGKATAN FOKUS

21
7.2. Pengukuran Sikap kepengikutan.

Petunjuk Pengisian.
• Pengukuran ini dilakukan untuk mengetahui sikap kepengikutan
terhadap pemimpinnya.
• Berilah tanda V pada kolom yang sesuai dengan kondisi sebenarnya
dan bukan kondisi yang seharusnya (ideal)

TIDAK JARANG KADANG- SERING SELALU


No SIKAP KEPENGIKUTAN PERNAH KADANG
1 2 3 4 5
1 Apakah Anda tahu di mana Anda berdiri dengan
pemimpin Anda ... apakah Anda biasanya tahu
seberapa puas pemimpin Anda terhadap apa yang
Anda lakukan?
2 Seberapa baik pemimpin Anda memahami masalah
dan kebutuhan pekerjaan Anda?
3 Seberapa baik pemimpin Anda mengenali potensi
Anda?
4 Saya erasa ragu atas kepemimpinan dan
keputusan pemimpin saya.
5 Saya merasa identik memiliki ciri seperti pemimpin
dalam hal gaya bekerja
JUMLAH
TOTAL JUMLAH
MUTU SIFAT KEPENGIKUTAN

Petunjuk Penilaian sikap kepengikutan:


 Jumlahkan banyaknya pilihan pada masing-masing dengan :
(banyaknya pilihan tidak pernah x 1); (banyaknya pilihan jarang x 2)
; (banyaknya pilihan kadang-kadang x 3); (banyaknya pilihan sering
x 4); (banyaknya pilihan selalu x 5). Letakkan pada kolom total
jumlah
 Tentukan mutu sifat kepengikutan dengan interpretasi :
21 - 25 Sikap kepengikutan sangat tinggi
16 - 20 Sikap kepengikutan tinggi
11 - 15 Sikap kepengikutan rata-rata
6 - 10 Sikap kepengikutan rendah
0 - 5 Sikap kepengikutan sangat rendah

7.3. Pengukuran Kinerja Pekerjaan Pengikut

Petunjuk Pengisian.
• Pengukuran ini dilakukan untuk mengetahui kinerja pekerjaan
pengikut sebagai hasil dari kepengikutan terhadap kepemimpinan
• Berilah tanda V pada kolom yang sesuai dengan kondisi sebenarnya
dan bukan kondisi yang seharusnya (ideal)

22
No Dimensi Indikator Tidak Jarang Kadnag- Sering Selalu
pernah Kadang
1 2 3 4 5
1 Kuantitas Mencapai jumlah target
minimal atau lebih dari
standar yang ditetapkan.
2 Kualitas Kualitas kerja meningkat
dari satu periode ke periode
selanjutnya.
3. Efisiensi Melakukan efisiensi
terhadap penggunaan
sumber daya
4 Ketepatan waktu Menyelesaikan pekerjaan
dengan tidak melebihi batas
waktu yang telah ditetapkan.
5 Profesionalitas Melakukan pelayanan
dengan standar profesional
yang tinggi
JUMLAH
TOTAL JUMLAH
MUTU KINERJA PEKERJAAN PENGIKUT

Petunjuk Penilaian Kinerja Pekerjaan Pengikut:


 Jumlahkan banyaknya pilihan pada masing-masing dengan :
(banyaknya pilihan tidak pernah x 1); (banyaknya pilihan jarang x 2)
; (banyaknya pilihan kadang-kadang x 3); (banyaknya pilihan sering
x 4); (banyaknya pilihan selalu x 5). Letakkan pada kolom total
jumlah
 Tentukan mutu kinerja pekerjaan pengikut dengan interpretasi :
21 - 25 Kinerja pengikut sangat tinggi
16 - 20 Kinerja pengikut tinggi
11 - 15 Kinerja pengikut rata-rata
6 - 10 Kinerja pengikut rendah
0 - 5 Kinerja pengikut sangat rendah

7.4. Gambaran Cara Pemimpin Belajar Memimpin

No Aspek Deskripsi
Dari mana anda belajar untuk memiliki keterampilan memimpin? Berikan deskripsi !
1 Berdasarkan aspek pengalaman
pribadi

23
2 Berdasarkan figur/model

3 Buku dan pendidikan

7.5. Apa yang diharapkan pengikut dari pemimpinnya?

No Aspek Deskripsi
Kualitas pemimpin yang seperti apakah yang diahrapkan anda sebagai pengikut? Deskripsikan!
1 Integritas

2 Pengetahuan kerja

24
3 Keterampilan membangun tim

II. LATIHAN

Petunjuk :
Sebelum menjawab latihan di bawah ini, anda diharapkan telah membaca uraian
materi Konsep Dasar Kepemimpinan yang telah disajikan datas. Kemudian jawablah
pertanyaan pada latihan di bawah ini dengan jelas dan benar.

Jawablah latihan soal di bawah ini!


1. Sebutkan pengertian pemimpin, kepemimpinan dan kepengikutan!
2. Jelaskan variabel kunci dalam teori kepemimpinan!
3. Identifikasikan sumber belajar seorang pemimpin belajar untuk memimpin!
4. Identifikasikan apa yang diiinginkan individu dari pemimpinnya!
5. Apa yang menjadi penyebab kepuasan seorang pemimpin?
6. Apa yang menjadi sumber frustasi seorang pemimpin?
7. Sebutkan 2 elemen gaya kepemimpinan yang pedulu (Caring Leadership)!
8. Jelaskan 5 ciri gaya kepemimpinan yang berorientasi pada hasil/tugas dan relasi
dengan orang berdasarkan matrix!
9. Sebutkan 3 perbedaan kepemimpinan dan manajemen.
10. Lakukan pengukuran peta kepemimpinan diri dan orang lain dengan
menggunakan :
a. Pengukuran gaya kepemimpinan.
b. Pengukuran sifat kepengikutan.
c. Pengukuran kinerja pekerjaan pengikut
d. Gambaran cara pemimpin belajar memimpin
e. Gambaran apa yang diharapkan pemimpin dari pengikutnya!

III. RANGKUMAN

1. Pemimpin adalah orang yang melakukan tugas kepemimpinan. Kepemimpinan


adalah sebuah proses yang disengaja dari seseorang untuk melakukan
pengaruh yang kuat terhadap orang lain. Kepengikutan adalah suatu sikap atau
kecenderungan seseorang untuk mengikuti orang lain.

2. Variabel kunci dalam teori kepemimpinan mencakup karakteristik pemimpin,


karakteristik pengikut dan karakteristik situasi.
25
3. Sumber belajar bagi seorang pemimpin adalah dapat berasal dari aspek
pengalaman pribadi, belajar dari figur/model, dan dari bacaan buku-buku
profesional dan ataupun dari pendidikan dan pelatihan. Dari sisi pengikut,
pengikut sangat mengharapkan pemimpin yang memiliki integritas sehingga
setiap perkataannya dapat dipercaya, memiliki pengetahuan kerja yang dapat
membimbing para pengikut melaksanakan pekerjaan dan kemampuan pemimpin
untuk membangun tim.

4. Seorang pemimpin dapat merasakan kepuasan karena berbagai hal, antara lain
karena perasaan kekuasaan dan prestise, kesempatan untuk menolong orang
lain, pendapatan yang tinggi, respect dan status, peluang untuk maju,
memperoleh pengetahuan/informasi yang lebih, peluang untuk melakukan
kontrol terhadap keuangan dan berbagai sumber daya lainnya. Membutuhkan
waktu kerja yang lebih panjang bagi seorang pemimpin daripada bukan
pemimpin. Sementara frustasi pemimpin dapat terjadi karena kompleksitas
masalah, otoritas yang tidak memadai, kesendirian atas resiko, permasalahan
dengan pengikut, politik organisasi yang tidak kondusif, mengejar tujuan yang
saling bertentangan.

5. Dua elemen gaya kepemimpinan berorientasi pada hasil/tugas dan orientasi


pada relasi dengan orang lain.

6. Perbedaan kepemimpinan dengan manajemen terletak pada prinsip doing the


right thing dan doing the thing right.

IV. TES FORMATIF

Petunjuk : Pilihlah salah satu jawaban yang anda anggap paling benar!

1. Pemimpin dalam arti yang luas diartikan sebagai .......


a. Seseorang yang memimpin dengan cara mengambil inisiatif tingkah laku
masyarakat dengan melalui cara mengarahkan, mengorganisir dan
mengawasi usaha-usaha orang lain, baik atas dasar prestasi, kekuasaan atau
kedudukan.
b. Seseorang yang memimpin dengan alat-alat yang menyakinkan, sehingga
para pengikut menerimanya secara suka rela.
c. Melakukan sesuatu yang benar tentu memiliki arah, memiliki harapan ke
depan dengan jelas.
d. Seseorang yang memiliki kemampuan memandirikan orang lain.

26
2. Kriteria seorang pemimpin adalah memiliki............
a. Sukses, sabar, tegas dan disiplin.
b. Pengaruh, kekuasaan, wewenang dan pengikut.
c. Kaderisasi, prinsip belajar terus menerus, tegas dan disiplin.
d. Visioner, wewenang, teritorial dan sistematis.

3. Karakteristik yang sama dan dimiliki oleh pemimpin dan pengikut adalah......
a. Kepuasan terhada pemimpin, tugas dan kepercayaan.
b. Keterampilan, keahlian dan kepercayaan.
c. Ciri, keyakinan dan optimisme.
d. Sifat pemimpin, keterampilan dan ciri kebutuhan.

4. Frekuensi kejujuran, di mana seorang pemimpin berbicara dengan kebenaran


sehingga pengikut merasakan pemimpin dapat dipercaya merupakan bagian
dari ............
a. Pengetahuan
b. Keterampilan
c. Coaching
d. Integritas

5. Caring leadership menekankan pada ..................


a. Concern for tasks and humanity
b. Concern for duty and group
c. Concern for results and people
d. Concern for achievement and relation.

6. Gaya kepemimpinan team management berfokus pada area (9,9). Hal ini
berarti .............................................
a. Gaya kepemimpinan yang efektif yang menekankan pada fokus hasil dan
relasi dengan sama imbangnya.
b. Gaya kepemimpinan yang visioner, yang menakankan pada
keseimbangan individu dan kelompok.
c. Gaya kepemimpinan yang kharismatik, yang menekankan pada
karakteristik pemimpin dan pengikut.
d. Gaya kepemimpinan yang populer, yang menekankan pada tugas dan
humanis.

7. Menghargai fleksibilitas, inovasi dan adaptasi merupakan karakteristik dari


........................................
a. Manajemen
b. Kepemimpinan
c. Kepengikutan
d. Pemimpin

27
8. Kepemimpinan berarti berperan dan bertindak dengan prinsip.....................
a. Doing the best
b. Doing form now
c. Doing the right thing
d. Doing the thing right

9. Agen perubahan merupakan peran dari ..........................


a. Kepengikutan
b. Kepemimpinan
c. Kekuasaan
d. Kewenangan

10. Visi yang abstrak menuju kemampuan praktis untuk pemecahan masalah
dapat dilakukan seorang pemimpin kepada pengikutnya apabila pemimpin
memiliki.......................................
a. Visi
b. Misi
c. Pengetahuan kerja
d. Kewenangan

V. Umpan Balik dan tindak Lanjut


Cocokkan jawaban di atas dengan kunci jawaban tes formatif 1 yang ada di
bagian akhir modul ini. Ukurlah tingkat penguasaan materi kegiatan belajar dengan
rumus sebagai berikut :

Tingkat penguasaan = (Jumlah jawaban benar : 10 ) x 100 %


Arti tingkat penguasaan yang diperoleh adalah :

Baik sekali = 90 - 100%


Baik = 80 - 89%
Cukup = 70 - 78%
Kurang = 0 - 69%

Bila tingkat penguasaan anda mencapai 85 ke atas, Selamat anda telah


mencapai indikator pembelajaran yang diharapkan. Namun bila pencapaian yang

28
ada dapatkan masih kurang, anda harus mengulangi kegiatan belajar 1 terutama
pada bagian yang belum ada kuasai.

VI. Pengayaan

Untuk mengembangkan pemahaman lebih lanjut, anda kita akan memperkaya


pemahaman dengan menganalisis artikel jurnal penelitian mengenai: The Influence
of Primary School Principals´ Leadership Styles on Innovative Practices ,
yang dapat diunduh dari:
https://doaj.org/article/0cc1dc1e46c34b73b991bb1e1db14810

VII. Forum

Setelah melakukan kajian pada jurnal pengayaan The Influence of Primary School
Principals´ Leadership Styles on Innovative Practices, maka pengalaman
pembelajaran dapat dilanjutkan dengan diskusi pada forum, dengan inti diskusi:
Apa gaya kepemimpinan yang diterapkan sehingga berdampak pada penerapan
inovasi?

IX. Daftar Pustaka

Manning. George & Kent Curtis. (2009). The art of leadership, New York: Mc. Graw
Hill.

Susanto, R, Modul Kepemimpinan Kependidikan, (2018). Jakarta: UEU,

G. Northouse, Peter, Leadership, (1997). Theory and Practice, London: Sage


Publication, Yukl, Gary. (2009)., Kepemimpinan dalam Organisasi. Jakarta:
PT. Indeks.

D. Glickman, Carl. (2010). SuperVison and Instructional Leadership. NewYork:


Pearson

Janseen, Onne. (2001). Fairness Perception As Moderator in the Curvillinear


Relatonship Between Job Demand, and Job Performance and Job
Satisfaction, Academy of Management Journal, Vol. 44 NO. 5 P. 1039 – 1050.

VIII. Lampiran

Kunci Jawaban Tes Formatif

1. a 6. a
2. b 7. b
3. c 8. c
4. d 9. b
5. c 10 c

29

Anda mungkin juga menyukai