RPP Ekskresi
RPP Ekskresi
RPP Ekskresi
SISTEM EKSKRESI
DISUSUN OLEH :
JAKARTA
2015
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
KI 3 : Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, prosedural dalam ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan,
dan peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada
bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan
metoda sesuai kaidah keilmuan.
4.10 Menyajikan hasil analisis tentang kelainan pada struktur dan fungsi organ yang menyebabkan
gangguan sistem ekskresi manusia melalui berbagi bentuk media presentasi.
Indikator:
1. Menjelaskan struktur dan fungsi sel pada sistem ekskresi manusia.
2. Menjelaskan proses ekskresi melalui hati pada manusia.
3. Menjelaskan proses ekskresi melalui paru-paru pada manusia.
4. Menjelaskan proses ekskresi melalui kulit pada manusia
5. Menjelaskan proses ekskresi melalui ginjal pada manusia.
6. Menjelaskan proses ekskresi pada hewan.
7. Mengidentifikasi kelainan yang terjadi pada sistem ekskresi manusia.
C. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti proses pembelajaran melalui tahapan Jigsaw dan PJBL, diskusi dan kerja
kelompok peserta didik dapat :
1. Menjelaskan struktur dan fungsi sel pada sistem ekskresi manusia.
2. Menjelaskan proses ekskresi melalui hati pada manusia.
3. Menjelaskan proses ekskresi melalui kulit pada manusia.
4. Menjelaskan proses ekskresi melalui ginjal pada manusia.
5. Menjelaskan proses pembentukan urine.
6. Menjelaskan proses ekskresi pada hewan.
7. Mengidentifikasi kelainan yang terjadi pada sistem ekskresi manusia.
8. Membuat dan mempresentasikan poster tentang penyakit pada sistem ekskresi pada manusia.
9. Menguji kandungan urine manusia dengan praktikum.
D. Materi Pembelajaran
Pengertian ekskresi manusia.
Organ-organ ekskresi pada manusia dan fungsinya antara lain:
1. Ginjal 3. Kulit
2. Paru-paru 4. Hati
Proses pembentukan urine.
Kelainan dan penyakit yang terjadi pada sistem ekskresi manusia.
Sistem ekskresi hewan.
2. Alat/Bahan:
a. Laptop
b. LCD
3. Sumber Belajar:
a. Buku Biologi SMA/MA Kelas XI.
b. Jurnal, artikel, dan karya ilmiah.
c. Sumber lain yang relevan seperti internet.
G. Kegiatan Pembelajaran
No. Kegiatan Deskripsi Alokasi Waktu
Pertemuan 1 10 menit
1 Pendahuluan 1. Guru memberi salam dan salah seorang siswa memimpin
berdoa sebelum belajar, selanjutnya menanyakan kabar
peserta didik, dengan menyampaikan ucapan “Bagaimana
kabar kalian hari ini? sudah siapkah belajar?” Siapa saja
yang tidak bisa hadir dalam pembelajaran hari ini?
2. Guru meminta peserta didik untuk mengecek kebersihan
kelas, minimal di sekitar meja dan kursi tempat duduknya.
3. Guru mengajukan pertanyaan “Siapa yang suka
berolahraga? Apakah kalian selalu berkeringat setelah
olahraga? Mengapa manusia bisa berkeringat?”
4. Guru menyampaikan bahwa pertanyaan-pertanyaan tadi
dapat dipelajari dalam biologi.
5. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran atau KD yang
akan dicapai.
6. Guru menyampaikan garis besar cakupan materi dan
penjelasan tentang kegiatan yang akan dilakukan peserta
didik untuk menyelesaikan permasalahan atau tugas pada
pertemuan ini.
2 Inti 1. Guru membagi siswa kedalam 5 kelompok. 70 menit
2. Guru memperkenalkan model Jigsaw yang akan mereka
gunakan dalam proses pembelajaran sehingga siswa
mengerti apa yang akan mereka lakukan dalam
pembelajaran tersebut.
3. Guru memberikan sub materi sesuai kelompok masing-
masing (kelompok hati, paru-paru, kulit, ginjal, dan eksresi
hewan).
4. Siswa mulai berdiskusi secara berkelompok dbantu dengan
bimbingan guru.
5. Setelah diskusi selesai, kelompok ahli berkeliling ke
kelompok lain dan menjelaskan materi yang sudah
didiskusikan sebelumnya dengan kelompok asal masing-
masing.
6. Setelah berkeliling dan menjelaskan materi hasil diskusi,
para kelompok ahli berkumpul kembali dengan kelompok
asalnya.
7. Setiap kelompok kini sudah menerima semua informasi
mengenai materi sistem ekskresi pada manusia melalui
kelompok ahli.
8. Guru meminta perwakilan setiap kelompok maju ke depan
dan menjelaskan kembali hasil diskusinya.
9. Guru mengklarifikasi hasil diskusi setiap kelompok secara
keseluruhan.
3 Penutup 1. Guru bersama-sama dengan peserta didik membuat 10 menit
rangkuman/simpulan pelajaran.
2. Guru melakukan penilaian dan/atau refleksi terhadap
kegiatan yang sudah dilaksanakan.
3. Guru memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil
pembelajaran.
4. Guru merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk
No. Kegiatan Deskripsi Alokasi Waktu
tugas kelompok (membawa bahan-bahan pembuatan
poster) dan menyampaikan rencana pembelajaran pada
pertemuan berikutnya, yaitu tentang “kelainan sistem
ekskresi pada manusia”.
5. Guru menutup pelajaran dengan mengucapkan salam.
Pertemuan 2 10 menit
1 Pendahuluan
1. Guru memberi salam dan salah seorang siswa memimpin
berdoa sebelum belajar, selanjutnya menanyakan kabar
peserta didik, dengan menyampaikan ucapan “Bagaimana
kabar kalian hari ini? sudah siapkah belajar?” Siapa saja
yang tidak bisa hadir dalam pembelajaran hari ini?
2. Guru meminta peserta didik untuk mengecek kebersihan
kelas, minimal di sekitar meja dan kursi tempat duduknya.
3. Guru mengajukan pertanyaan “Siapa yang masih ingat
dengan pembelajaran minggu lalu?”
4. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran atau KD yang
akan dicapai.
5. Guru menyampaikan garis besar cakupan materi dan
penjelasan tentang kegiatan yang akan dilakukan peserta
didik untuk menyelesaikan permasalahan atau tugas pada
pertemuan ini.
2 Inti 1. Guru menjelaskan kelainan pada sistem ekskresi manusia 70 menit
dengan power point.
2. Guru memberikan tugas pada siswa agar membuat project
poster tentang kelainan pada sistem ekskresi manusia
secara berkelompok (sesuai kelompok sebelumnya),
dengan alat dan bahan yang sudah ditugaskan untuk
dibawa pada pertemuan sebelumnya.
3. Siswa mulai bekerja kelompok membuat poster.
4. Guru mendampingi sambil mengamati kinerja tiap
kelompok.
5. Setelah pembuatan poster selesai, masing-masing
kelompok mempresentasikan hasil kerjanya didepan kelas.
6. Guru memberikan applause/reward pada kelompok yang
posternya menarik dan memenuhi kriteria penilaian.
7. Karya poster yang terbaik dipajang dimading sekolah.
3 Penutup 1. Guru bersama-sama dengan peserta didik membuat 10 menit
rangkuman/simpulan pelajaran.
2. Guru melakukan penilaian dan/atau refleksi terhadap
kegiatan yang sudah dilaksanakan.
3. Guru memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil
pembelajaran.
4. Guru menutup pelajaran dengan mengucapkan salam.
Pertemuan 3 10 menit
1 (praktikum)
1. Guru memberi salam dan salah seorang siswa memimpin
Pendahuluan berdoa sebelum belajar, selanjutnya menanyakan kabar
peserta didik, dengan menyampaikan ucapan “Bagaimana
kabar kalian hari ini? sudah siapkah belajar?” Siapa saja
yang tidak bisa hadir dalam pembelajaran hari ini?
No. Kegiatan Deskripsi Alokasi Waktu
2. Guru mengecek kehadiran siswa siapa yang tidak hadir pada
pertemuan hari ini.
3. Guru memberikan arahan bahwa pertemuan hari ini akan
praktikum tentang uji kandungan urine manusia.
4. Guru langsung memberi arahan pada siswa agar ke
laboratorium untuk praktikum.
2 Inti 1. Guru mengarahkan tiap perwakilan kelompok 70 menit
(kelompok sebelumnya) untuk menyiapkan alat dan
bahan yang akan digunakan dalam praktikum.
2. Guru meminta salah satu perwakilan dari tiap
kelompok untuk mengumpulkan sampel urine dalam
gelas ukur 20ml.
3. Tiap kelompok memulai praktikum uji urine.
4. Guru mendampingi sambil mengamati kinerja tiap
kelompok .
3 Penutup 1. Setelah melakukan praktikum, guru memberikan tugas 10 menit
kelompok membuat laporan dan dikumpulkan pada
pertemuan selanjutnya.
2. Guru melakukan penilaian dan/atau refleksi terhadap
kegiatan yang sudah dilaksanakan.
3. Guru memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil
pembelajaran.
4. Guru menutup pelajaran dengan mengucapkan salam.
H. Penilaian
Teknik dan bentuk instrumen
Teknik Bentuk Instrumen
b. Penilaian psikomotorik
PENILAIAN DISKUSI KELOMPOK
Aspek Penilaian
No Nama Kemampuan
Tanggung
Sikap Keaktifan Wawasan mengemukakan
jawab
pendapat
6. Kelancaran berbicara.
Hasil Penilaian*)
Kunci Jawaban :
1. B 4. B
2. A 5. A
3. B 6. A
7. C 9. B
8. A 10. A
2. Bahan :
a. Handout system ekresi
b. Lembar kerja siswa
c. Urin segar
d. pH meter
e. biuret/million
f. fehling A dan fehling B
D. Panduan Penggunaan
1. Membentuk kelompok, masing-masing kelompok terdiri dari 5-6 siswa.
2. Isi biodata kelompok pada kolom yang telah diisikan.
3. Melakukan uji urine sesuai dengan cara kerja yang telah disediakan.
4. Memasukan data hasil pengamatan ke dalam table data hasil pengamatan Uji Urin.
5. Menjawab pertanyaan diskusi.
E. Langkah Kerja
1. Uji pH Urine
a. Memasukkan urin sebanyak 2ml ke dalam tabung reaksi. Celupkan kertas indicator universal ke dalam
urine.
b. Cocokan perubahan warna indicator dengan warna standart pH. Catat hasil pengamatan.
1. Sampel A
2. Sampel B
G. Diskusi
1. Berdasarkan pengamatan yang telah dilakukan, berapakah rata-rata nilai pH , berikan penjelasan
mengenai nilah pH yang telah diamati!
2. Jelaskan mengapa urine berbau?
3. Jelaskan dari manakah asal klorida yang terdapat dalam urine?
4. Jelaskan apakah klorida harus selalu ada dalam urine?
5. Berikan penjelasan, penyakit apakah yang mungkin terindentifikasi jika kadar gula dalam urine positif!
6. Berikan penjelasan, penyakit apa sajakah yang mungkin terindentifikasikan jika kadar protein dalam
urin positif!
7. Apa yang dapat disimpulkan dari kegiatan tersebut?
Lampiran artikel tentang kelainan pada sistem ekskresi manusia.
Sistem ekskresi dapat mengalami gangguan karena adanya kelainan atau penyakit. Kelainan dan penyakit
pada sistem ekskresi dapat disebabkan oleh banyak hal. Misalnya virus, bakteri, jamur, polusi, efek samping
obat, makan makanan yang tidak sehat, dan minum minuman yang tidak sehat. Salah satu solusi untuk menjaga
sistem ekskresi supaya tetap sehat adalah dengan berolahraga teratur dan perbanyak minum air. Nah, berikut
adalah berbagai macam kelainan dan penyakit pada sistem ekskresi. Langsung saja kita simak yang pertama:
1. Batu Ginjal
Batu ginjal adalah adalah gangguan yang ditandai dengan adanya pengendapan garam kalsium di dalam rongga
ginjal sehingga urine tidak dapat keluar dari tubuh. Batu ginjal disebabkan oleh terlalu banyak mengonsumsi
garam mineral (terutama kalsium) dan terlalu sedikit minum air. Gangguan ini dapat diatasi dengan cara
memecahkan endapan garam kalsium dengan menggunalan sinar laser.
2. Gagal Ginjal
Gagal ginjal adalah kelainan dimana ginjal tidak berfungsi sebagai alat penyaring darah. Kelainan ini sangatlah
berbahaya karena bisa menyebabkan kematian. Gagal ginjal dapat ditolong dengan melakukan cuci darah secara
teratur dan dapat diatasi dengan melakukan cangkok ginjal.
3. Nefritis
Nefritis adalah penyakit yang ditandai dengan kerusakan bagian glomerulus yang disebabkan oleh adanya
bakteri Streptococcus. Nefritis seringkali disebut radang ginjal. Glomerulus adalah bagian penting dalam nefron
ginjal karena disanalah tempat penyaringan darah terjadi. Akibatnya, penyerapan air dan zat-zat yang harus
dikeluarkan menjadi tidak optimal dan tertimbun di daerah kaki sehingga terjadi pembengkakan. Penyakit ini
dapat diatasi dengan melakukan cangkok ginjal dan cuci darah sampai mendapatkan donor ginjal.
4. Anuria
Anuria adalah penyakit kegagalan ginjal dalam menghasilkan urin. Anuria bisa disebabkan oleh kurangnya
tekanan di glomerulus, sehingga plasma darah tidak bisa masuk ke dalam glomelurus. Kurangnya tekanan ini
bisa disebabkan oleh penyempitan arteriol efferen oleh hormon epinefrin atau oleh pendarahan sehingga darah
tidak dialirkan ke ginjal.
5. Glukosuria
Glukosuria adalah penyakit yang ditandai dengan adanya glukosa dalam urine. Penyakit ini sering disebut
kencing manis atau diabetes mellitus. Kadar gula darah meningkat karena kekurangan hormon insulin yang
mengatur komposisi gula dalam darah. Dalam keadaan normal, hormon insulin akan mengubah gula yang
berlebihan menjadi energi. Nefron tidak mampu menyerap kembali kelebihan glukosa, sehingga kelebihan
glukosa dibuang bersama urine.
6. Albuminuria
Albuminuria adalah penyakit yang ditandai dengan adanya albumin (protein) di dalam urine. Albuminuria
disebabkan oleh kerusakan pada nefron. Cara mencegah penyakit ini adalah dengan mengonsumsi makanan
dengan jumlah zat gizi seimbang dan minum air 8 gelas setiap hari.
7. Bilirubinaria
Bilinubinaria adalah konsentrasi bilirubin dalam urin yang di atas normal. Bilirubinaria menunjukkan adanya
penguraian hemoglobin dalam darah merah yang berlebihan atau adanya ketidakfungsian hati atau kerusakan
empedu.
8. Hematuria
Hematuria adalah penyakit yang ditandai adanya sel darah merah dalam urine. Penyakit tersebut disebabkan
adanya peradangan pada organ ginjal atau karena iritasi akibat gesekan batu ginjal.
9. Skabies
Skabies adalah penyakit yang ditandai dengan gejala gatal terutama pada malam hari. Skabies lebih dikenal
sebagai kudis. Skabies muncul di tempat yang lembab atau pada lipatan-lipatan pada tubuh. Skabies dapat
menular.
10. Biduran
Biduran adalah penyakit yang ditandai dengan timbulnya bencol-bencol yang tidak beraturan dan terasa gatal.
Gangguan ini disebabkan oleh udara dingin dan alergi. Maka dari itu, tindakan pencegahannya adalah dengan
menghindari bahan-bahan yang dapat menyebabkan alergi pada kulit. Periksakan diri ke dokter bila biduran
pada kulit tidak kunjung hilang dalam waktu beberapa hari.
11. Kurap
Kurap adalah penyakit menular yang ditandai dengan adanya baian kecil yang kasar pada kulit dan dikelilingi
lingkaran berwarna merah muda. Penyakit ini disebabkan oleh jamur. Kurap dapat diobati dengan anti jamur
yang mengandung mikonazol dan kloritomazol dengan penggunaan yang sesuai dengan aturan pakai. Kurap
dapat dicegah dengan menghindari kontak sentuhan dengan penderita, selalu menjaga tangan agar tetap bersih,
dan menjaga kebersihan lingkungan.
12. Psoriasis
Psoriasis adalah penyakit yang ditandai dengan kulit kemerahan yang terjadi di kulit kepala, siku, punggung,
dan lutut. Penyakit ini belum bisa disembuhkan, namun gejalanya dapat dihilangkan dengan pengobatan teratur.
Penyebab pasti dari penyakit ini belum diketahui. Hasil penelitian menduga bahwa penyakit ini disebabkan oleh
adanya gangguan pada sistem kekebalan tubuh.
13. Panu
Panu adalah penyakit yang ditandai dengan timbul bercak keputihan disertai rasa gatal saat berkeringat. Panu
disebabkan oleh jamur. Panu sering dijumpai pada remaja usia belasan dan orang tua. Panu dapat dicegah
dengan menjaga kebersihan badan supaya tidak lembab. Penyakit panu adalah penyakit menular sehingga
disarankan untuk tidak menggunakan pakaian atau handuk milik penderita panu.
Kanker kulit adalah penyakit yang disebabkan karena kulit terlalu lama terkena sinar matahari. Penyakit ini
lebih sering menyerang orang berkulit putih karena sensitif terhadap sinar matahari. Pencegahannya adalah
dengan menggunakan tabir surya.
15. Hepatitis
Hepatitis adalah radang hati yang disebabkan oleh virus. Virus tersebut adalah virus hepatitis A dan hepatitis B.
Hepatitis yang disebabkan oleh virus hepatitis B lebih berbahaya daripada hepatitis yang disebabkan oleh virus
hepatitis A. Hepatitis dapat dicegah dengan vaksinasi. Hepatitis dapat menular melalui darah seperti virus HIV.
Penyakit kuning adalah penyakit yang ditandai dengan warna darah menjadi kekuningan, sklera mata menjadi
kekuningan, kuku jari menjadi kekuningan, dan kulit tampak pucat kekuningan. Hal ini disebabkan karena
cairan empedu bercampur di dalam darah. Saluran empedu tersumbat dan menyebabkan cairan empedu tidak
dapat menuju usus dua belas jari sehingga masuk ke dalam darah. Penyebabnya adalah karena minum-minuman
beralkohol atau karena penyakit lain yang menyebabkan saluran empedu tersumbat.
Sirosis hati adalah penyakit yang ditandai dengan adanya goresan di dalam hati akibat banyaknya jaringan ikat
di hati. Sirosis hati merupakan serangan lanjutan dari virus hepatitis B dan C. Sirosis hati belum dapat
disembuhkan.
18. Hemokromatosis
Hemokromatosis adalah kelainan metabolisme yang ditandai dengan adanya pengendapan besi berlebih dalam
jaringan. Penyakit ini bersifat genetik atau keturunan.
Perlemakan hati adalah keadaan dimana terdapat lemak di dalam hati yang melebihi 5% dari berat hati.
Perlemakan hati seringkali menjadi penyebab kerusakan hati dan sirosis hati. Kelainan ini dapat timbul karena
mengonsumsi minuman beralkohol atau karena bukan alkohol.
20. Kolestasis dan Jaundice
Kolestasis adalah keadaan akibat terjadinya kegagalan hati dalam memproduksi dan atau pengeluaran empedu.
Kolestasis dapat menyebabkan gagalnya penyerapan lemak dan vitamin A, D, E, dan K oleh usus, juga dapat
menyebabkan terjadinya penumpukan asam empedu, bilirubin dan kolesterol di hati.
Adanya kelebihan bilirubin dalam sirkulasi darah dan penumpukan pigmen empedu pada kulit, membran
mukosa dan bola mata disebut jaundice. Pada keadaan ini kulit penderita telihat kuning, warna urin menjadi
lebih gelap, sedangkan feses lebih terang.
21. Asma
Asma adalah penyakit yang membuat penderitanya susah untuk bernapas karena penyempitan saluran
pernapasan pada paru-paru. Asma tidak menular dan bersifat menurun. Asma juga dapat terjadi bila berada di
lingkungan yang udaranya tercemar polusi. Gejala asma tidak selalu terjadi dan bisa muncul dan menghilang
kapan saja. Bila terjadi asma, sebaiknya segera diberikan tindakan pengobatan.
22. Pneumonia
Pneunomia adalah penyakit yang ditandai dengan alveolus dipenuhi oleh cairan sehingga oksigen susah masuk.
Penyakit ini disebabkan oleh bakteri, virus, atau jamur yang menginfeksi alveolus. Pencegahannya adalah
dengan selalu menjaga kesehatan dan kebersihan. Penderita pneumonia bisa disembuhkan dengan meminum
antibiotik.
23. TBC
TBC adalah singkatan tuberkulosis. Tuberkulosis adalah penyakit menular yang disebabkan oleh
bakteri Mycobacterium tuberculosis. Tindakan pencegahannya adalah dengan menghindari kontak dengan
penderita TBC dan tidak menggunakan peralatan terutama peralatan makan milik penderita TBC. Tuberkulosis
dapat disembuhkan dengan meminum obat secara rutin selama 6 sampai 9 bulan. Obat harus diminum sampai
habis dan harus tepat waktu supaya bakteri tidak kebal terhadap obat tersebut.
24. Emfisema
Emfisema adalah penyakit yang ditandai dengan hilangnya elastisitas alveolus. Paru-paru penderita emfisema
lebih besar dari norma karena karbon dioksida terperangkap di dalam paru-paru. Penyebab penyakit ini adalah
karena terlalu banyak menghirup asap rokok.
25. Bronkitis
Bronkitis adalah penyakit yang ditandai dengan peradangan pada bagian bronkus. Penyebabnya adalah karena
infeksi, asap rokok, maupun polusi udara. Penyakit ini dapat diobati dengan meminum antibiotik.
26. Asbestosis
Asbestosis adalah penyakit yang ditandai dengan penebalan pleura yang disebabkan karena menghirup serat
asbes. Serat asbes yang terhirup dapat mengendap di dalam paru-paru. Dalam keadaan yang parah, asbestosis
dapat menyebabkan kanker.
27. Paru-Paru Hitam
Paru-paru hitam seringkali diderita oleh para pekerja tambang batubara. Pencegahannya adalah dengan
melakukan pemeriksaan setiap 4 tahun sehingga bisa ditangani sejak dini. Penyakit ini lebih lanjut dapat
menyebabkan gagal jantung atau tuberkulosis.
28. Sinusitis
Sinusitis adalah infeksi pada rongga sinus yang letaknya di sekitar hidung. Alergi adalah pemicu timbulnya
sinusitis. Cara pencegahannya adalah dengan menghindari benda yang dapat memicu alergi dan menjaga daya
tahan tubuh.
29. Pleuritis
Pleuritis adalah peradangan pada pleura. Penyakit ini dapat menyebabkan penderita merasakan sakit ketika
bernapas. Pleuritis dapat disebabkan oleh alergi.
Kanker paru-paru adalah penyakit yang disebabkan oleh pertumbuhan sel kanker yang tidak normal di dalam
paru-paru. Jika dibiarkan, sel kanker dapat menyebar ke organ lain. Kanker paru-paru lebih banyak disebabkan
oleh kebiasaan merokok dan sisanya disebabkan oleh terhirup logam berat.