Zainab, 180206083, FTK, MPI, 085275263234

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 104

PERAN WALI KELAS DALAM MENDESAIN RUANG

BELAJAR DI MIN 7 ACEH BESAR

SKRIPSI

Diajukan Oleh

ZAINAB
NIM. 180206083
Mahasiswa Fakultas Tarbiyah dan Keguruan
Prodi Manajemen Pendidikan Islam

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN


UNIVERSITAS ISLAM NEGERI AR-RANIRY
DARUSSALAM-BANDA ACEH
2022/1443H
ABSTRAK

Nama : Zainab
NIM : 180206083
Fkultas/Prodi : Tarbiyah/Manajemen Pendidikan Islam
Judul : Peran Wali Kelas Dalam Mendesain Ruang Belajar di
MIN 7 Aceh Besar
Tebal Skrispsi : 74
Pembimbing I : Drs. Yusri M. Daud, M.Pd
Pembimbing II : Lailatussaadah, S.Ag, M.
Kata Kunci : Peran, Wali Kelas, Desain Ruang Belajar

Wali kelas memiliki kedudukan sebagai pimpinan menengah, mitra siswa, mitra
orang tua dan mitra guru bidang studi dalam suatu instansi pendidikan. Oleh karena
itu wali kelas sangat berperan penting dalam menggerakkan, mengkoordinasikan,
membimbing, mendesain dan mengatasi permasalahan-permasalahan yang terjadi
dalam rung belajar, sehingga terciptalah ruang belajar yang disiplin dan kondusif
baik dalam proses belajar mengajar maupun diluar proses belajar mengajar. Oleh
karena itu wali kelas dituntut untuk merencanakan strategi yang dapat digunakan
dalam mendesain ruang belajar. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui
strategi dan kendala serta tanggapan siswa pada hasil desain ruang belajar di MIN
7 Aceh Besar. Penelitian ini mengunakan jenis penelitian kualitatif dengan
observasi, wawancara, dan dokumentasi. Subjek penelitian yaitu kepala sekolah, 3
orang guru wali kelas, 3 orang siswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi
guru wali kelas dalam mendesain ruang belajar yaitu, pertama dengan cara
menempel pajangan-pajangan kelas di dinding berupa roster pelajaran, daftar piket
kelas, materi-materi belajar siswa. Pengaturan tempat duduk yang diterapkan model
konferensi, model tradisional, leter U, model kelompok dan penataan perabot kelas.
Kedua kendala yang dihadapi guru wali kelas dalam mendesain ruang belajar yaitu
kurangnya keuangan sekolah, kurangnya skill guru wali kelas dalam mendesain
serta adanya siswa yang tidak ikut aturan dalam mendesain ruang belajar. Ketiga
dampak siswa terhadap hasil ruang belajar terdapat siswa yang nyaman dan kurang
nyaman.

v
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-

Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan kegiatan karya tulis yang tertuang

dalam skripsi dengan judul “Peran Wali Kelas Dalam Mendesain Ruang Belajar

di MIN 7 Aceh Besar”. Shalawat dalam salam penulis alamatkan kepangkuan alam

Nabi Muhammad SAW, dimana beliau telah susah payah merubah pola pikir umat

manusia dari alam kebodohan ke alam yang penuh dengan ilmu pengetahuan seperti

saat ini.

Skripsi ini disusun sebagai salah satu tugas studi untuk menyelesaikan tugas

studi di Universitas Islam Negeri (UIN) Ar-Raniry Banda Aceh serta sebagai syarat

memperoleh gelar sarjana (S1)Manajemen Pendidikan Islam di Fakultas Tarbiyah

dan Keguruan UIN Ar-Raniry Darusalam Banda Aceh. Dalam penyelesaian skripsi

ini , penulis banyak mendapatkan bantuan dari berbagai pihak, oleh karena itu,

dengan penuh rasa hormat pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan

ucapan terimakasih kepada :

1. Dekan fakultas Tarbiyah dan Keguruan, ketua Prodi Manajemen

Pendidikan Islam, Penasehat Akademik (PA), Seluruh Dosen serta Staf

Manajemen Pendidikan Islam yang telah banyak memberi motivasi dan

arahan dalam menyusun skripsi ini.

2. Bapak Drs. Yusri M. Daud, M.Pd selaku pembimbing pertama yang telah

meluangkan waktu dalam membimbing penulis menyelesaikan skripsi ini.

vi
3. Ibu Lailatussaadah, S.Ag, M. Pd selaku pembimbing kedua yang pada saat

kesibukannya menyempatkan diri untuk memberikan bimbingan dan

pengarahan sebaik mungkin sehingga skripsi ini dapat terselesaikan

dengan baik .

4. Kepala sekolah MIN 7 Aceh Besar yakni bapak Drs. M.hafiz dan seluruh

dewan guru serta seluruh siswa yang telah berpartisipasi dalam penulisan

ini.

5. Kedua orang tua tercinta yang telah memberikan doa, semangat,

pengorbanan dan kasih sayang sehingga penulis mampu menyelesaikan

penyusunan skripsi ini dengan baik dan tepat waktu

6. Perpustakaan UIN Ar-raniry dan Perpustakaan Wilayah yang telah

memberikan referensi dalam penelitian ini.

7. Kepada sahabat seperjuangan yang tiada hentinya menyemangati,

memberi saran dan menemani selama penulisan skripsi ini

Penulis menyadari bahwa terlalu banyak kekurangan dan kesalahan dalam

penyajian skripsi ini, untuk itu sangat diharapkan masukan berupa kritik dan saran

yang bersifat membagun demi demi kesempurnaan skripsi ini. Penulis berharap

tulisan ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Aamiin ya rabbal’alamin

Banda Aceh, 6 Juni 2022


Penulis,

Zainab
NIM. 180206083

vii
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL JUDUL


LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING
LEMBAR PENGESAHAN SIDANG
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN
ABSTRAK ............................................................................................................. v
KATA PENGANTAR .......................................................................................... vi
DAFTAR ISI ....................................................................................................... viii
DAFTAR TABEL ................................................................................................. x
DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................................... x

BAB I : PENDAHULUAN ............................................................................... 1


A. Latar Belakang Masalah ........................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ..................................................................................... 5
C. Tujuan Penelitian....................................................................................... 5
D. Manfaat Penelitian .................................................................................... 6
E. Penjelasan Isltilah........................................Error! Bookmark not defined.
F. Kajian Terdahulu ....................................................................................... 9

BAB II : LANDASAN TEORI ......................................................................... 11


A. Peran Wali Kelas ............................................................................. 11
1. Pengertian Wali Kelas .......................................................................... 11
2. Tugas dan Fungsi Wali Kelas ............................................................. 12
3. Peran Waki Kelas ................................................................................. 14
B. Desain Ruang Belajar ...................................................................... 16
1. Ruang Belajar ................................................................................ 17
2. Strategi Mendesain Ruang Belajar ................................................ 30
3. Hambatan Wali Kelas Dalam Mendesain Kelas ........................... 30
C. Peran Wali Kelas Dalam Mendesain Ruang Belajar ....................... 31

BAB III : METODE PENELITIAN ................................................................ 31


A. Jenis Penelitian ................................................................................ 31
B. Lokasi Penelitian.............................................................................. 31
C. Kehadiran Peneliti............................................................................ 32
D. Subjek Penelitian ............................................................................. 32
E. Teknik Pengumpulan Data............................................................... 33
F. Analisis Data .................................................................................... 34
G. Pengecekan Keabsahan Data ........................................................... 36
H. Tahap-tahap Penelitian .................................................................... 36
I. Kerangka Berpikir ........................................................................... 38

BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .............................. 37


A. Gambaran Umum MIN 7 Aceh Besar ............................................. 37
1. Identitas Umum Sekolah ............................................................... 37
2. Identitas MIN 7 Aceh Besar .......................................................... 37

viii
3. Visi dan Misi Sekolah ................................................................... 38
4. Jumlah siswa.................................................................................. 38
5. Sarana prasarana ............................................................................ 39
6. Data Pendidik dan Tenaga Kependidikan ..................................... 39
B. Hasil Penelitian ................................................................................ 41
1. Strategi Wali Kelas Dalam Mendesain Ruang Belajar di MIN 7
Aceh Besar..................................................................................... 41
2. Kendala yang dihadapi oleh wali kelas dalam mendesain ruang
belajar di MIN 7 Aceh Besar. ........................................................ 56
3. Tanggapan siswa pada hasil desain ruang belajar di MIN 7 Aceh
Besar .............................................................................................. 59
C. Pembahasan Hasil Penelitian ........................................................... 64
1. Strategi Wali Kelas Dalam Mendesain Ruang Belajar di MIN 7
Aceh Besar..................................................................................... 64
2. Kendala Yang Dihadapi Wali Kelas Dalam Mendesain Ruang
Belajar di MIN 7 Aceh Besar ........................................................ 67

BAB V : PENUTUP ......................................................................................... 71


A. Kesimpulan ...................................................................................... 71
B. Saran ................................................................................................ 72
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR LAMPIRAN
RIWAYAT HIDUP PENULIS

ix
DAFTAR TABEL

Tabel 1. 1 Kajian Terdahulu ............................................................................................... 9


Tabel 4.1 Keadaan Siswa MIN 7 Aceh Besar ....................................................... 38
Tabel 4.2 Sarana dan Prasarana MIN 7 Aceh Besar ............................................. 39
Tabel 4.3 Data Pendidik dan Tenaga Pendidikan ................................................. 40

x
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2. 1 Peran Wali Kelas Dalam Mendesain Ruang Belajar .................................... 34


Gambar 4. 1 Kepala Sekolah Memberi Arahan…...……………………………………..43
Gambar 4. 2 Rapat Evaluasi.............................................................................................. 45
Gambar 4. 3 Wali Kelas Sedang Mendesain..................................................................... 47
Gambar 4. 4 Wali Kelas Sedang Membuat Pajangan Kelas ............................................. 48
Gambar 4. 5 Wali Kelas Memberi Arahan Kepada .......................................................... 50
Gambar 4. 6 Wali Kelas Sedang Membuat Hiasan-hiasan ............................................... 51
Gambar 4. 7 Keadaan Ruang Kelas .................................................................................. 52
Gambar 4. 8 Suasana Belajar dalam Bentuk Liter U ........................................................ 54
Gambar 4. 9 Siswa Sedang Menyimak Pembelajaran ...................................................... 57
Gambar 4. 10 Siswa Kurang Nyaman Siswa terhadap ..................................................... 61

xi
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Surat Keputusan Dekan PTK UIN Ar-Raniry ................................. 75


Lampiran 2. Surat Izin Meneliti ............................................................................ 76
Lampiran 3. Surat Selesai Meneliti ....................................................................... 77
Lampiran 4. Lembar Pedoman Observasi ............................................................. 78
Lampiran 5. Instrumen Penelitian dengan Wali Kelas.......................................... 82
Lampiran 6. Instrumen Penelitian dengan Kepala Sekolah .................................. 83
Lampiran 7. Instrumen Penelitian dengan Siswa .................................................. 85
Lampiran 8. Dokumentasi ..................................................................................... 86

xii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Pendidikan merupakan salah satu pondasi awal didalam pembangunan

disetiap negara. Suatu negara dapat dikatakan sebagai negara maju dapat dilihat dari

seberapa tinggi kualitas pendidikan yang ada di negara tersebut, karena sistem

pendidikan yang telah berhasil dikembangkan. Di Indonesia, pendidikan pun

memiliki peran begitu penting bagi perkembangan diri individu, terutama bagi

pembangunan bangsa dan negara. Pendidikan berisi suatu interaksi antara pendidik

dan terdidik dalam upaya membantu terdidik menguasai tujuan-tujuan pendidikan.1

Berdasarkan UU RI Nomor 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan Nasional bab

II pasal 3 bahwa :

“Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan


membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka
mencerdasakan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi
peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan
Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan
menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab”

Berdasarkan fungsi tujuan pendidikan nasional tersebut dapat kita

simpulkan bahwa pendidikan menghendaki berkembangnya potensi peserta didik,

agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada tuhan Yang Maha Esa,

berilmu, mandiri, dan kreatif. Karna tidak dapat di pungkiri, untuk mengatasi

perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin canggih dan

modern diperlukan manusia-manusia yang berfikir kreatif, professional dan

1
Yulia Siska, konsep dasar IPS SD/MI, (Yogyakarta : Garudhawaca, 2016). h.8.

1
2

memiliki kepedulian terhadap masalah-masalah yang timbul dalam masyarakat.

Oleh sebab itu, maka pendidikan yang diselengaraka harus mengarahkan peserta

didik untuk menjadi kreatif.2

Memang pada kenyataan yang terjadi di lapangan, pendidikan yang

diselenggarakan disekolah belum mengedepankan pada proses pembelajaran dan

masih berpatokan pada hasil yang diperoleh, seharusnya jika kita ingin melihat

peserta didik paham atau tidak terhadap materi pembelajaran kita harus

memperhatikan ketika proses pembelajaran itu sedang berlangsung dan harus

melihat dari perencanaan pembelajaran. Perencanaan pembelajaran merupakan

proses menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang terdiri atas

kegiatan memilih dan menetapkan kompetensi inti (KI) memilih dan menetapkan

kopetensi dasar (KD), mengembangkan indikator, memilih dan mengembangkan

bahan ajar, memilih dan mengembangkan strategi pembelajaran, memilih dan

mengembangkan media/sumber belajar, dan mengembangkan instrument penilaian.

Peraturan pemerintah Nomor 19 tahun 2009 khususnya pasal 19 disebutkan bahwa

proses pembelajaran pada suatu pendidikan diselenggarakan secara interaktif,

inspiratif, menyenangkan, menantang, memotifasi peserta didik untuk

berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas

dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan pengembangan fisik serta

spikologis peserta didik.3

2
Rudi Ahmad Suryadi, Ilmu Pendidikan Islam, (Yogyakarta: Deepublish, 2018). HLM.35.
3
Ahmad Nursobah, Perencanaan Pembelajaran, (Bandung : duta Media, 2019). HLM. 3
3

Jika sistem pendidikan sekolah tersebut masih tetap dilaksanakan tanpa

adanya usaha-usaha untuk memperbaiki sistem tersebut, tentu saja tujuan dari

pendidikan nasional yang salah satunya untuk menghasilkan manusia yang kreatif

itu tidak akan tercapai. Seperti yang telah dijelaskan sebelumya, bahwa untuk

mengantisipasi perkembangan ilmu dan teknologi yang semakin berkembang,

menuntut lahirnya manusia-manusia yang berfikir kreatif, professional dan

memiliki kepedulian terhadap masalah-masalah yang timbul dalam masyarakat.

Dengan majunya perkembangan zaman dan teknologi guru harus mempuanyi

ketrampilan dalam kegiatan belajar mengajar karna hal ini merupakan aktifitas yang

kompleks. Dalam proses belajar mengajar di sekolah perkembangan zaman

menuntut guru menjadi guru yang aktif dan kreatif dalam melaksanakan proses

belajar mengajar. Kegiatan kreatif guru bukan hanya dalam menggunakan strategi

pembelajaran tetap juga harus mengelola kelas yang sedemikian rupa agar

terciptanya kenyamanan dikelas sehingga peserta didik menjadi betah dan nyaman

saat belajar.

Suasana kelas yang menyenangkan dan nyaman dalam pengelolaan kelas

dapat diciptakan dengan mendesain ruang kelas melalui konsep yang

mengedepankan kenyamanan anak agar termotifasi dan semangat dalam belajar di

kelas.desain ruang kelas merupakan suatu upaya yang dilakukan oleh guru untuk

menciptakan ketertiban suasana kelas serta untuk mempertahankan kondisi yang

sedemikian rupa sehingga proses pembelajaran dapat berlangsung secara efektif

dan efesien demi tercapainya tujuan pembelajaran. Namun hal tersebut belum

berjalan semaksimal mungkin, dikarenakan wali kelas hanya menjalankan


4

peranannya sebagai mandor kelas yang hanya datang memberikan tugas tanpa

melakukan pengelolaan kelas.

Berdasarkan obsevasi awal di MIN 7 Aceh Besar, menurut pengamatan

penulis saat melakukan pra penelitian di kelas III MIN 7 Aceh Besar keadaan kelas

sudah lumayan nyaman dan rapi di mana warna ruang kelas yang berwarna biru

muda di campur dengan jendela yang berwarna coklat pudar sehingga membuat

suasana kelas lebih hidup dan nyaman.

Namun dari semua fasilitas yang diberikan di MIN 7 Aceh Besar penulis,

menemukan masalah pada desain ruang kelasnya, terutama cara desain tempat

duduk dan peletakan bagian-bagian yang seharusnya menjadi tempat fleksibelitas

tidak di konsepkan dengan tepat dan benar, sehingga membuat peserta didik tidak

nyaman dalam belajar. Salah satu contohnya yaitu pengaturan kursi dan meja yang

selalu mengahadap kedepan atau yang biasa disebut dengan pola tempat duduk

tradisional. Penyusunan tempat duduk tradisional sangat berpengaruh sekali

terhadapat motivasi belajar anak, dikarenakan dengan penyusunan tempat duduk

yang seperti ini peserta didik yang sangat ingin belajar namun berada di posisi

belakang dan susah melihat pelajaran yang diterapkan di papan tulis di tambah lagi

papan tulis yang di gunakan di kelas III MIN 7 Aceh Besar mengunakan kapur,

peserta didik akan malas untuk melanjutkan belajar dan asik dengan kegiatan yang

dilakukan di belakang seperti bermain sendiri, mengobrol dan bahkan menganggu

kawan. Kemudian juga kurang nya kerapian dalam peletakan media belajar. Oleh

karena itu peran wali kelas sangat penting dalam mendesain ruang kelas maka wali

kelas dituntut untuk meningkatkan kopetensi dirinya sebagai guru wali kelas.
5

Berdasarkan paparan di atas maka peneliti ingin meneliti lebih lanjut

mengenai bagaimana seorang wali kelas menjalankan perannya dalam mendesain

ruang kelas, maka oleh karena itu peneliti ingin menulis sebuah penelitian skripsi

dengan judul “Peran Wali Kelas Dalam Mendesain Ruang Belajar di MIN 7

Aceh Besar”

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, dapat dibuat beberapa rumusan

masalah yaitu sebagai berikut:

1. Bagaimana strategi wali kelas dalam mendesain ruang belajar di MIN 7 Aceh

Besar?

2. Apa sajakah kendala yang dihadapi wali kelas dalam mendesain ruang belajar

di MIN 7 Aceh Besar?

3. Bagaimana tanggapan siswa pada hasil desain ruang belajar di MIN 7 Aceh

Besar?

C. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui strategi wali kelas dalam mendesain ruang belajar di MIN

7 Aceh Besar

2. Untuk mengetahui kendala yang dihadapi wali kelas dalam mendesain ruang

belajar di MIN 7 Aceh Besar .

3. Untuk mengetahui tanggapan siswa pada hasil desain ruang belajar di MIN 7

Aceh Besar.
6

D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat teoritis

a Hasil penelitian dapat memberikan sumbangan bagi perkembangan dan

pengembangan teori, khususnya tentang peran wali kelas dalam

mendesain ruang belajar

b Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan kajian

untuk para pembaca serta penelitian yang sejenis mengenai “Peran Wali

Kelas dalam Mendesain Ruang Belajar”

2. Manfaat Praktis

a Bagi peneliti, dengan melakukan penelitian ini dapat menambah

wawasan dan pengetahuan.

b Bagi wali kelas, hasil penelitian ini dapat memberikan bahan masukan

dalam mendesain kelas.

c Bagi sekolah, dapat memberikan kontribusi yang positif terhadap

kemajuan sekolah

E. Definisi Operasional
Adapun istilah yang dimaksud adalah:

1. Strategi merupakan langkah-langkah yang dilakukan oleh guru untuk

mencapai suatu tujuan dalam kegiatan belajar mengajar di kelas. Secara

harfiah, kata “strategi” dapat diartikan sebagai seni (arti) melaksanakan

strategi yakni siasat atau rencana. Menurut Kamus Besar Indonesia strategi

adalah ilmu dan seni menggunakan semua sumber daya bangsa untuk
7

melaksanakan kebijaksanaan tertentu dalam perang dan damai. 4Lebih

lanjut strategi adalah sebagai rencana tindakan yang terdiri atas seperangkat

langkah untuk memecahkan masalah atau mencapai tujuan.5 Selain itu

menurut Al-Tabany menyatakan bahwa strategi mempunyai pengertian

suatu garis besar haluan untuk bertindakan dalam usaha mencari sasaran

yang telah ditentukan. Dihubungkan dengan belajar mengajar, strategi bisa

diartikan sebagai pola-pola umum kegiatan guru dan anak didik dalam

perwujudan kegiatan belajar untuk mencapai tujuan yang telah digariskan.6

2. Wali kelas merupakan seorang guru yang membantu kepala sekolah untuk

membimbing siswa dalam mewujudkan disiplin kelas, sebagai manager dan

motivator untuk membangkitkan minat siswa berprestasi di kelas. wali kelas

juga merupakan guru pengajar yang dibebani tugas-tugas sesuai mata

pelajaran yang diampunya. Namun mareka juga mendapat tugas lain

sebagai penanggung jawab dinamika pembelajaran didalam kelas tertentu.

Selain itu wali kelas juga merupakan guru pengajar yang dibebani tugas-

tugas sesuai mata pelajaran yang diampunya, namun mareka juga mendapat

tugas lain sebagai penanggung jawab dinamika pembelajaran didalam kelas

tertentu. Selain itu wali kelas juga merupakan orang yang memiliki

kesempatan pertama untuk meingkatkan mutu belajaran melalui perannya

dalam membina, membimbing, dan mempersiapkan siswa secara psikologi,

untuk siap mengikuti dan melaksanakan kegiatan belajar dan pembelajaran,

4
Kamus Besar Bahasa Indonesia
5
Syaiful Bahri Djamarah, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta: Rineka Cipta, 2002), h. 5.
6
Al-Tabany, Trianto Ibnu Badar. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif, Progresif, dan
Kontekstual, (Jakarta: Prenadamedia Group), h.169
8

dalam suasana kelas yang efektif dan kondusif, agar mutu proses dan hasil

belajar dapat dicapai.7

3. Desain merupakan sebuah pemikiran dari seseorang yang ingin

mendapatkan hasil yang maksimal dalam melakukan sesuatu yang didasari

dengan sebuah tujuan karya. Menurut Agus Sachari desain adalah salah satu

bentuk kebutuhan badani dan rohani manusia yang dijabarkan melaui

berbagai bidang-bidang pengalaman, keahlian dan pengetahuan yang

mencermikan perhatian pada apresiasi dan adaptasi terhadap sekelilingnya,

terutama yang berhubungan dengan bentuk, komposisi, arti, nilai, dan

berbagai tujuan benda buatan manusia. 8 Lebih lanjut desain ruang belajar

merupakan kegiatan menata kondisi fisik ruang belajar sehingga ruang

belajar menjadi kondusif aman dan nyaman. Desain ruang kelas adalah

penentuan mengenai kebutuhan ruang dan tentang penggunaan secara

terperinci dari ruang ini untuk menyiapkan suatu susunan yang praktis dari

faktor-faktor fisik yang dianggap perlu bagi pelaksanaan belajar yang

efektif.9

4. Ruang belajar merupakan suatu ruangan yang dingunakan oleh guru untuk

melaksanakan kegiatan belajar mengajar pada waktu yang telah ditentukan.

Selain itu ruang kelas adalah suatu ruangan dalam bangunan sekolah, yang

7
Ambaryuni, Ria. Peran wali kelas dalam meningkatkan minat belajar siswa kelas IV pada
pembelajaran jarak jauh (Studi Kasus di MIN 7 Ponogoro). Skripsi. Ponogoro: Universitas Institut
Agama Islam Negeri
8
Sachari, A, Pengantar Tinjauan Desain (Bandung: ITB, 2000), Hlm 45.
9
Agustina, Vina. Implementasi Desain Kelas Dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Kelas IV
SD Muhammadiyah 1 Bandar Lampung. Skripsi. Lampung: Universitas Islam Negeri Raden Intan
Lampung.
9

berfungsi sebagai tempat untuk kegiatan tatap muka dalam proses kegiatan

belajar mengajar (KBM).10

F. Kajian Terdahulu
Kajian terdahulu adalah kajian hasil peneliti sebelumnya yang memiliki

relavansi dengan tema penelitian yang dilakukan peneliti. Berdasarkan hasil

penelusuran, beberapa penelitian yang relevan dengan tema kajian peneliti dapat

dilihat pada tabel berikut.

Tabel 1. 1 Kajian Terdahulu

NO PENELI TEMA/ VARIABEL PENDEKA TEMUAN


TI/ TEMPAT PENELITIA TAN/ PENELITIA
TAHUN PENELITIAN N LINGKUP N
TERBIT PENELITI
AN
1 Irfan Pengelolaan Pengelolaan Kualitatif Pelaksanaan
rozaki Kelas dalam Kelas dan deskriptif pengelolaan
(2017) Meningkatkan Evektivitas kelas dalam
Evektifitas Pembelajaran meningkatka
Pembelajaran n evektivitas
Fiqih Siswa pembelajaran
Kelas VIII fiqih siswa
MTsN kelas
Gondangrejo VIIIMTsN
Gondangrejo
berjalan
dengan baik
2 Vina Implementasi Desain, Kualitatif Desain ruang
Agustina Desain Ruang Ruang Kelas, kelas dalam
(2019) Kelas Dalam Motivasi dan meningkatka
Meningkatkan Motivasi n motivasi
Motivasi Siswa beljar siswa
Siswa Kelas kelas IV
IV SD dapat
Muhammaddiy dinyatakan
ah I Bandar efektif.
Lampung

10
https://id.wikipedia.org/wiki/Ruang_kelas, (diakses pada 24 Oktober, Pukul 9:16)
10

3 Esti Pengelolaan Pengelolaan Deskriptif Pengelolaan


(2016) Kelas di dan kelas kelas di SD
Sekolah Dasar Muhammadd
Muhammaddiy iyah Sapen
ah Sapen Kota yaitu
Yogyakarta mengunakan
pendekatan
ekektis/plural
istis sehingga
terjalin
hubungan
yang positif
4 Victoria Interior Dan Interior dan Deskriptif Unsur
Ika Sarana sarana dengan pembentuk
Sartika Pendidikan pendidikan pendekatan ruang di
Dewi Anak Usia Dini kualitatif sekolah
(2013) Berkebutuhan tersebut di
Khusus rangkai untuk
(inklusi) memperoleh
sekolahku-My bentuk untuk
School Sleman membedakan
Yogyakarta antara bagian
dalam
maupun luar,
dan
membentuk
batas-batas
ruang
interiornya
dengan
penerapan
unsur
arsitektur
diantaranya
dindinglantai
, langit-
langit, pintu
dan jendela.
BAB II

LANDASAN TEORETIS

A. Peran Wali Kelas

1. Pengertian Wali Kelas

Wali kelas merupakam salah satu pemilik peran penting dalam hubungan

antar sekolah, siswa dan orang tua. Wali kelas adalah seorang guru yang membantu

kepala sekolah untuk membimbing siswa dalam mewujudkan disiplin kelas,

sebagai manager dan motivator untuk membangkitkan minat siswa berprestasi di

kelas. Wali kelas juga merupakan guru pengajar yang dibebani tugas-tugas sesuai

mata pelajaran yang diampunya, namun mareka juga mendapat tugas lain sebagai

penanggung jawab dinamika pembelajaran didalam kelas tertentu.11 Lebih lanjut

wali kelas merupakan orang yang memiliki kesempatan pertama untuk

meingkatkan mutu belajaran melalui perannya dalam membina, membimbing, dan

mempersiapkan siswa secara psikologi, untuk siap mengikuti dan melaksanakan

kegiatan belajar dan pembelajaran, dalam suasana kelas yang efektif dan kondusif,

agar mutu proses dan hasil belajar dapat dicapai.12

Hal itu yang membedakan antara wali kelas dengan guru mata pelajaran

biasa terdapat dalam tanggung jawabnya. Guru mata pelajaran tidak dibebani

tanggung jawab selain yang berhubungan dengan mata pelajaran yang diampu.

Berbeda dengan wali kelas yang merangkap peran sebagai guru mata pelajaran juga

11
Dodi Koesoema A, Pendidikan Karakter Strategi Mendidik Anak di Zaman Global,
(Jakarta : PT Gramedia Widia Sarana, 2007), Hlm 242.
12
Ambaryuni, Ria. Peran wali kelas dalam meningkatkan minat belajar siswa kelas IV pada
pembelajaran jarak jauh (Studi Kasus di MIN 7 Ponogoro). Skripsi. Ponogoro: Universitas Institut
Agama Islam Negeri

11
12

memiliki tanggung jawab dengan seluruh siswa pada kelas tersebut. Tanggung

jawab yang di maksud disini tidak hanya berkaitan dengan akademik siswa saja

namun juga harus mengetahui seluk beluk permasalahan baik pribadi, sosial dan

lain sebagainya. Singkatnya, tugas utama wali kelas adalah membuat kelas itu

secara bersama-sama berhasil menjalankan fungsi pembelajaran. Yang kriterianya

adalah bahwa semua siswa dikelas itu dapat naik kelas dengan nilai yang baik pada

akhir tahun.13

2. Tugas dan Fungsi Wali Kelas


a. Tugas Wali Kelas
Tugas merupakan tanggung jawab yang diberikan kepada seseorang

untuk dilaksanakan. Seorang guru yang diberi tugas tambahan sebagai wali

kelas, mareka memiliki amanah dan bertanggung jawab melaksanakan tugas

sebagai wali kelas pada sebuah kelas secara efektif dan maksiamal.

Beberapa tugas wali kelas yang termuat dalam permendikbud Nomor

15 tahun 2018, adalah sebagai berikut:

1) Pengelolaan kelas, dalam pengelolaan kelas ada beberapa komponen tugas

wali kelas, yaitu tugas pokok, mengetahui keadaan peserta didik,

melakukan penilaian, mengambil tindakan bila dianggap perlu dan

langakah tindak lanjut.

2) Penyelengara administrasi kelas.

3) Penyusunan dan pembuatan statistik bulanan peserta didik.

4) Pembuatan catatan khusus tentang peserta didik.

13
Dodi Koesoema A, Pendidikan Karakter Strategi Mendidik Anak di Zaman Global,
(Jakarta : PT Gramedia Widia Sarana, 2007), Hlm 247.
13

5) Pengumpulan nilai.

6) Menyusun laporan pelaksanaan tugas wali kelas kepada kepala sekolah.14

b. Fungsi Wali Kelas

Menurut Woolfock dan Weisnstein mengemukakan bahwa, fungsi

wali kelas berdasarkan literatur yang luas mempuanyai lima fungsi antara lain:

1) Manager

Seorang wali kelas harus mampu menjadi menejer yang baik, karna ia

harus mengedepankan fungsi managerialnya di saat siswa harus memenuhi

sesuatu yang telah ditetapkan.

2) Motivator

Seorang wali kelas harus mampu menjadi motifator yang baik, karena

harus mengetahui kebihan dan kelemehan masing-masing siswanya

sehingga wali kelas mampu mengarahkan dan menggerakan siswa sesuai

dengan kemampuanya serta mampu mengoptimalkan potensi-potensi yang

dimiliki siswa.

3) Administrator

Seorang wali kelas harus mampu menjadi administrator yang hebat, karena

nilai siswa menjadi taruhannya jika wali kelas tidak memiliki keahlian di

bidang administrator tertentu akan menghambat dan merugikam siswa.

14
Syofianti Engreini, Buku Panduan Manajemen Tugas Wali Kelas Berbasis Teknologi
Informasi, (Jawa Barat : Edu Publisher, 2020), Hlm 16.
14

4) Psikologi

Seorang wali kelas harus mampu membaca situasi kondisi yang dihadapi,

agar merasakan apa yang siswa rasakan dan kemudian memberikan

nasehat dan solusi dalam menghadapi masalah siswa.15

Fungsi wali kelas tidak hanya mengajar saja, akan tetapi wali kelas juga

sebagai penyemangat, memotivasi, manager, mengontrol dan wali kelas juga harus

membaca situasi dan kondisi siswanya. Kemudian memberi nasehat dan solusi

dalam menghadapi masalahnya. Wali kelas juga bertanggung jawab memelihara

lingkungan fisik kelasnya agar senantiasa menyenangkan untuk belajar dan

mengarahkan atau membimbing proses-proses intelektual dan sosial di dalam

kelasnya.

3. Peran Wali Kelas


Dalam proses belajar mengajar, peran wali kelas sebagai seorang guru tidak

pernah habis dan selalu dituntut agar bahan pelajaran yang disampaikannya dapat

diterima dan dicerna oleh siswa dengan baik dan penuh semangat, wali kelas juga

sangat berperan aktif dalam membantu kelancaran dan keefetifan proses belajar

mengajar, seshingga siswa memiliki minat belajar yang keras dan mampu

menguasai pelajaran secara tuntas.

Ada beberapa peran atau kedudukan penting wali kelas di dalam suatu

sekolah, antara lain.16

15
Syaiful Bahri Djamarah, Prestasi Kopetensi Guru, (Surabaya : Usaha Nasional, 1994),
Hlm 48.
16
Saifuddin, Pengelolaan Pembelajaran Teoritis dan Praktis (Yogyakarta : Budi Utama,
2018), Hlm 38.
15

a Sebagai pimpinan menengah

Wali kelas adalah guru yang diberi kepercayaan oleh kepala sekolah untuk

mengelola suatu kelas, oleh karena itu wali kelas sering disebut juga

dengan pemimpin menengah dalam suatu instansi penadidikan.

b Sebagai mitra siswa

Wali kelas merupakan orang tua kedua bagi siswa, oleh karena itu wali

kelas sangat berpengaruh besar dalam perkembangan siswa di sekolah.

c Sebagai mitra orang tua siswa

Salah satu tugas wali kelas adalah memantau perkembangan siswa di

sekolah dan melaporkanya kepada orang tua siswa, oleh karena itu wali

kelas bisa juga menjadi tempat bertanya setiap orang tua siswa yang ingin

mengetahui perkembangan belajar anaknya di sekolah.

d Sebagai mitra guru bidang studi

Keberadaan wali kelas sungguh penting dalam proses pembelajaran

dikarena wali kelas adalah guru yang lebih mengetahui sikap dan perilaku

siswa sehingga pengetahuan tersebut dapat dijadikan sebagai acuan bagi

guru bidang studi dalam melaksanakan pembelajaran yang efektif.

e Sebagai desainer

Wali kelas juga seorang interior desainer yang melakukan penataan atau

mendesain kelas dan pernak-perniknya menjadi kelas yang tertata, rapi,

bersih, fungsional, serta kelas yang nyaman bagi semua penghuninya.


16

Seorang wali kelas harus memiliki ide-ide yang bagus untuk kelas yang

dikelolanya, serta memiliki rencana-rencana yang mungkin dicapai dan

bagaimana pencapaianya dengan melibatkan seluruh potensi kelas yang

dimilikinya17

B. Desain Ruang Belajar

Pengertian desain menurut Walter Gropius dapat dilihat dari berbagai sudut

pandangnya dan konteksnya. Pada abad ke-20, “desain” mengandung pengertian

sebagai suatu kreasi seniman untuk memenuhi kebutuhan tertentu dan cara tertentu

pula. Maksudnya ialah desain merupakan suatu bentuk yang diciptakan oleh

seorang ahli seni untuk membuat sesuatu dengan mengikuti kebutuhan manusia dan

dengan mengunakan cara pada saat itu pula. Desain ini merupakan tahap

transformasi dari pengertian-pengertian desain sebelumnya yang lebih menekankan

pada unsur dekoratif kekriaan pada fungsi.

Adapun pengertian desain menurut Archer, desain adalah salah satu bentuk

kebutuhan nadani dan rohani manusia yang dijabarkan melaui berbagai bidang-

bidang pengalaman, keahlian dan pengetahuan yang mencermikan perhatian pada

apresiasi dan adaptasi terhadap sekelilingnya, terutma yang berhubungan dengan

bentuk, komposisi, arti, nilai, dan berbagai tujuan benda buatan manusia.

17
UUD RI Nomor 14 Tahun 2005 Tentang Guru Dosen Pasal 35
17

Jadi, desain merupakan sebuah pemikiran dari seseorang yang ingin

mendapatkan hasil yang maksimal dalam melakukan sesuatu yang didasari dengan

sebuah tujuan karya.18

1. Ruang Belajar
a. Pengertian Ruang kelas

Ruang belajar adalah kelompok kecil sebagai bagian dari

masyarakat sekolah, yang diorganisir menjadi unit kerja secara dinamis,

untuk menyelenggarakan kegiatan proses belajar mengajar secara efektif,

efesien dan kreatif untuk mencapai tujuan.19

Ruang belajar adalah lingkungan sosial bagi anak/siswa, dimana di

dalam kelas terjadi proses interaksi baik siswa dengan siswa maupun siswa

dengan guru. Pendapat tersebut sejalan dengan pendapat Hamlik yang dikuti

olah Djamarah bahwa ruang bekajar adalah suatu kelompok orang yang

melakukan kegiatan pembelajaran secara bersama, yang mendapat

bimbingan dari seorang pengajar atau guru.20

Pada dasarnya pengertian ruang belajar dibedakan menjadi dua

yaitu: 1) ruang belajar dalam artian sempit yaitu suatu ruangan yang dibatasi

oleh empat dinding atau tempat dimana siswa-siswinya belajar. 2) ruang

belajar dalam artian luas merupakan kegiatan pelajaran yang diberikan oleh

18
Agus Sachari , Yan Yan Sunarya , Pengantar Tinjauan Desaian, (Bandung : ITB,
2000), hlm 170.
19
Slameto, Teori, Model, Prosedur Manajemen Kelas dan Efektifitasnya, (Jawa Timur
:Qiara Media, 2019), hlm 8.
20
Tabrani, Wiwin Winarni, dan Asep Hermawan, Seri Pembaharuan Pendidikan
Membangun Kelas Aktif dan Inspiratif, (Yogyakarta : Buda Utama, 2020), hlm 131.
18

guru kepada siswa-siswi dalam suatu ruangan untuk suatu tingkat tertentu

pada waktu atau jam yang sudah ditetapkan.21

Berdasarkan paparan diatas dapat disimpulkan bahwa ruang belajar

merupakan suatu ruangan yang dingunakan oleh guru untuk melaksanakan

kegiatan belajar mengajar pada waktu yang telah ditentukan.

b. Sarana Prasarana Ruang Belajar

Peraturan Menteri pendidikan Nasional Nomor 24 Tahun 2007

tentang standar sarana dan prasarana sekolah menyatakan bahwa ruang

kelas harus memiliki standar sebagai berikut:

1. Fungsi kelas adalah tempat kegiatan pembelajaran teori, praktik yang

tidak memerlukan peralatan khusus, atau praktik dengan alat khusus

yang mudah dihadirkan.

2. Banyak minimum ruang kelas sama dengan banyak rombongan belajar.

3. Kapasitas maksimum ruang kelas 32 peserta didik.

4. Rasio minimum luas kelas 2 m2 /peserta didik. Untuk rombongan

belajar dengan peserta didik kurang dari 15 orang, luas minimum ruang

kelas 30 m2 , lebar minimum kelas 5 m2 .

5. Ruang kelas memiliki pintu yang memadai agar peserta didik dan guru

dapat keluar ruangan jika terjadi bahaya dan dapat dikunci dengan baik

saat tidak digunakan.

21
http;//nurjanahza.blogspot.com/2011/12/pengelolaan-kelas di akses pada tanggal 24
juni 2020 pukul 23.46
19

Sarana dalam ruang kelas terdiri dari meja dan kursi peserta didik, meja dan

kursi guru, lemari kelas. Ruang kelas adalah ruang dengan aktivitas utama baca

tulis, sehingga luas ruangan yang nyaman bagi peserta didik diharapkan sesui

standar yaitu 9 meter x 7 meter dengan lebar teras atau selasar 1,8 – 2meter.22

c. Tujuan dan Prinsip Ruang Belajar

1. Tujuan Ruang Belajar

a. Mewujudkan situasi dan kondisi ruang kelas, baik sebagai

lingkungan belajar maupun sebagai kelompok belajar yang

mengiginkan siswa untuk mengembangkan kemampuan

semaksimal mungkin.

b. Menghilangkan berbagai hambatan yang dapat menghalangi

terwujudnya interaksi pembelajaran.

c. Meyediakan dan mengatur fasilitas secara perabot belajar yang

mendukung dan memungkinkan siswa belajar sesuai

lingkungan, sosial, emosional dan intelektual siswa dalam kelas.

d. Membina dan membimbing sesuai dengan latar belakang sosial,

ekonomi, budaya serta sifat-sifat individuaknya.

Tujuan pokok tata ruang kelas adalah untuk menciptakan dan mengarahkan

kegiatan siswa dan mencengah munculnya tingkah laku siswa yang tidak

22
Tabrani, Wiwin Winarni, dan Asep Hermawan, Seri Pembaharuan Pendidikan
Membangun Kelas Aktif dan Inspiratif, (Yogyakarta : Buda Utama, 2020), hlm 84.
20

diharapkan melalui penataan tempat duduk, perabot, pajangan dan barang-barang

lainnya dalam kelas. 23

2. Prinsip Ruang Belajar

a. Visibility (Keleluasan Pandangan)

Penempatan dan penataan barang-barang dalam kelas tidak

mengganggu pemandangan siswa, sehingga siswa secara leluasa dapat

memandang guru, benda, atau kegiatan yang sedang berlangsung, begitu

pula guru harus dapat memandang semua siswa kegiatan pembelajaran.

b. Accesibility (Mudah dicapai)

Penataan ruang harus dapat memudahkan siswa untuk meraih

atau mengambil barang-barang yang dibutuhkan selama proses

pembelajaran. Selain itu juga antar tempat duduk harus cukup untuk

dilalui siswa sehingga siswa dapat bergerak dengan mudah dan tidak

menggaggu siswa lain dalam berkerja.

c. Fleksibilitas (Keluwesan)

Barang-barang di dalam kelas hendaknya mudah di tata dan

dipindahkan yang disesuaikan dengan kegiatan pembelajaran. Seperti

penataan tempat duduk jika proses pembelajaran mengunakan metode

diskusi, dan kerja kelompok.

23
Jurnal desain interior VoLIV/No.1/Tahun2017,hlm. 10
21

d. Kenyaman

Kenyamanan disini berkenaan dengan temperature ruangan,

cahaya, suara, kepadatan kelas.

e. Keindahan

Prinsip keindahan ini berkenaan dengan usaha guru menata

ruang kelas yang menyenangkan dan kondisif bagi kegiatan belajar,

ruang kelas yang indah dan menyenangkan dapat berpengaruh positif

pada sikap dan tingkah laku siswa terhadap kegiatan pembelajaran yang

dilaksanakan.

d. Syarat-syarat Ruang Belajar Nyaman

1. Tata Ruang Kelas

Tata ruang kelas merupakan kegiatan yang terencana dan sengaja

dilakukan oleh guru atau dosen (pendidik) dengan tujuan menciptakan

dan mempertahankan kondisi yang optimal, sehingga diharapkan

proses belajar mengajar dapat berjalan secara efektif and efesien,

sehingga tercapau tujuan pembelajaran.24 Dapat disimpulkan bahwa

tata ruang kelas merupakan kegiatan pengaturan untuk kepentingan

pembelajaran.

Dalam pengaturan ruang belajar, hal-hal berikut yang perlu diperhatikan.

a) Ukuran dan bentuk kelas

b) Bentuk serta ukuran bangku dan meja siswa

24
Repository.uin-suska.ac.id>pdf web results BAB II KAJIAN TEORI A. Konsep
Teoritis 1. Tata Ruang Kelas (diakses pada tahun 2014)
22

c) Jumlah siswa dalam kelas

d) Jumlah siswa dalam setiap kelompok

e) Jumlah kelompok dalam kelas

f) Komposisi siswa dalam kelompok (seperti siswa pandai dengan

siswa kurang pandai, pria dan wanita).25

Syarat-syarat ruang belajar yang nyaman ada beberapa kriteria yang harus

dipenuhi ketika melakukan penataan fasilitas ruang belajar adalah sebagai berikut:

a. Penataan dianggap baik apabila menunjang efektifitas proses

pembelajaran yang salah satu petunjukknya adalah bahwa anak-anak

belajar dengan aktif dan guru dapat mengelola kelas dengan baik.

b. Penataan tersebut bersifat fleksibel (luwes) sehingga perubahan dari satu

tujuan ketujuan lain dapat dilakukan sedemikian rupa sehingga sesuai

dengan kegiatan yang dituntut oleh tujuan yang akan dicapai pada waktu

itu.

c. Ketika anak belajar tentang suatu konsep, maka ada fasilitas-fasilitas

yang dapat memberikan bantuan untuk memperjelas konsep-konsep

tersebut yaitu berupa gambar-gambar atau model atau media lain

sehingga konsep-konsep tersebut tidak bersifat verbelitas, tempat atau

penyimpanan alat media tersebut cukup mudah dicapai sehingga waktu

belajar siswa tidak terbuang.

25
Saiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta: Rineka
Cipta, 2010), hal 204
23

d. Penataan ruang dan fasilitas yang ada di kelas harus mampu membantu

siswa meningkatkan motivasi siswa untuk belajar, sehingga senang

belajar. Indikator ini tentu tidak dengan segera diketahui, tetapi guru

yang berpengalaman akan dapat melihat apakah siswa dapat belajar

dengan senang atau tidak.26

2. Menata Perabot Kelas

Perabot kelas adalah seluruh perlengkapan yang ada dan dibutuhkan dalam

kelas. Perabot kelas terdiri dari :

a) Papan Tulis

Papan tulis ukurannya perlu disesuaikan dengan keluasan kelas, papan

tulis ditempatkan di depan yang memiliki penerangan yang cukup.

Penempatan nya tidak terlalu tinggi dan tidak terlalu rendah, sehingga

peserta didik yang duduk di belakang masih mampu melihat dan

membaca papan tulis yang ditulis paling bawah.

b) Meja Kursi Guru

Meja kursi guru ukuranya perlu disesuaikan dengan standar yang

berlaku, meja guru berlaci dan ada ada kuncinya. Meja kursi guru

ditempatkan ditempat strategis, misalnya dikanan atau kiri papan tulis.

c) Meja Kursi Peserta Didik

Meja dan kursi peserta didik ditata sedemikian rupa sehingga dapat

menciptakan kondisi kelas yang menyenangkan, ukuran meja dan kursi

26
Abdul Majid, Perencanaan Pembelajaran, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2008),
hlm. 167
24

peserta didik harus sesuai dengan ukuran badan peserta didik dan

dilengkapi dengan tempat tas atau buku sehingga peserta didik menjadi

nyaman saat duduk.


25

d) Lemari Kelas

Lemari kelas diletakkan di samping papan tulis, sebelah kiri atau sebelah

kanan dinding, atau dapat juga diletakkan sebelah meja guru.

e) Jadwal Pelajaran.

Jadwal pelajaran ditempatkan ditempat ynag mudah dilihat oleh peserta

didik.

f) Papan Absensi

Papan absensi diletakkan di sebelah papan tulis atau di dinding samping

kelas.

g) Daftar Piket Kelas

Daftar piket kelas di tempatkan di samping papan absensi.

h) Kalender Pendidikan

Kalender pendidikan ditempel pada tempat yang mudah dilihat

i) Tempat sampah

Tempat sampah diletakkan di sudut kelas.

j) Perpustakaan kelas atau pojok baca

Sekolah yang maju ada perpustakaan setiap kelas dan pengaturannya

bersama-sama dengan siswa

k) Papan prestasi siswa

Papan prestasi siswa diletakkan di depan siswa sehingga dapat dilihat

oleh seluruh siswa dan difungsikan sebagai mestinya.27

27
Saiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta:
Rineka Cipta, 2010), hal 204
26
27

l) Mading

Mading digunakan untuk menempelkan berita-berita penting dan juga

berita terkini yang diletakan di tempat yang mudah di lihat oleh siswa

3. Bentuk-bentuk Penataan Ruang Kelas

Ada banyak model penataan ruang kelas sesuai dengan tujuan

pembelajaran, kegiatan pembelajaran dan keadaan nyata di kelas. Jumlah siswa,

bentuk kursi dan perabotan yang lain dapat menjadi pertimbangan dalam menata

kelas cara penetaan kelas dapat berubah-rubah tergantung kegiatan

pembelajarannya. Berikut ada beberapa model atau formasi penataan kelas adalah

sebagai berikut.28

a) Formasi huruf U

Formasi huruf U ini dapat digunakan untuk berbagai tujuan. Para

peserta didik dapat melihat guru atau melihat media visual dengan mudah

dan mareka dapat saling berhadapan langsung dengan satu dan lainnya

b) Formasi Corak Tim

Guru-guru mengelompokkan meja-meja setengah lingkaran di

ruang kelas agar memungkinkan peserta didik untuk melakukan interaksi

tim. Guru dapat meletakkan kursi-kursi mengelilingi meja-meja untuk

susunan yang paling akrab

28
Dirjen Kelembagaan Agama Islam, Kurikulum Berbasis Kopetensi Kegiatan
Pembelajaran, (Jakarta : Deperteman Agama, 2003) hlm 25-34
28

c) Formasi Meja Koferensi

Formasi ini baik sekali dilakukan jika meja berbentuk persegi

panjang.

d) Formasi Lingkaran

Para peserta didik hanya duduk pada sebuah lingkaran tanpa meja

atau kursi untuk melakukan interaksi berhadap-hadapan secara langsung.

Sebuah lingkaran ideal untuk diskusi kelompok penuh. Jika guru

menginginkan peserta didik untuk tempat menulis, hendaknya digunakan

susunan pharipherial, yakni meja ditempatkan di belakang peserta didik.

Memutar kursinya melingkar ketika giri menginginkan diskusi kelompok

e) Formasi kelompok

Susunan ini memungkinkan guru untuk melakukan diskusi atau

untuk menyusun permainan peran, berdebat atau observasi dari aktivitas

kelompok.

f) Formasi Tempat Kerja

Susunan ini tepat untuk lingkaran tipe laboratarium, dimana

setiap peserta didik duduk pada tempat utuk mengerjakan tugas atau soal

sesegera mungkin setelah guru menunjukan caranya

g) Formasi Pengelompokan Terpisah

Jika ruangan memungkinkan guru dapat meletakkan meja dan

kursi dimana kelompok kecil dapat melakukan aktifitas belajar

didasarkan pada tim. Guru dapat menempatkan susunan pecahan-


29

pecahan kelompok saling berjauhan sehingga tim-tim itu tidak saling

menggagu.

h) Formasi Susunan Chevron

Sebuah susuna ruang kelas tradisional tidak memungkinkan

belajar aktif. Jika terdapat banyak peserta didik dan hanya tersedia

beberapa meja, barangkali guru perlu menyusun peserta didik dalam

bentuk ruang kelas.

i) Kelas tradisional

Jika tidak ada cara untuk membuat lingkaran dari baris lurus yang

berupa meja dan kursi, guru dapat mencoba mengelompokkan kursi-

kursi dalam pasangan-pasangan untuk memungkinkan pengunaan teman

belajar. Aturlah deretan dalam jumlah genap dan beri ruang cukup antar

deret agar pasangan siswa dalam deret ganjil dapat memutar kursi

sehingga trbentuk kuartet dengan pasangan yang duduk tepat

dibelakangnya.

j) Formasi Auditorium

Penataan gaya auditorium memang kurang kondusif untuk

menciptakan pembelajaran yang aktif. Jika kursinya masih dapat

dipindah, tempatkan dalam bentuk busur untuk menciptakan kedekatan

siswa. Siswa dapat melihat bagian depan denagn jelas. Jika kursinya

tidak dapat dipindah-pindah, perhatikan siswa untuk duduk sedekat

mungkin dengan bagian tengah.


30

2. Strategi Mendesain Ruang Belajar


Strategi adalah langkah-langkah yang dilakukan oleh guru untuk mencapai

suatu tujuan dalam kegiatan belajar mengajar di kelas. Secara harfiah, kata-kata

strategi dapat diartikan sebagai seni (arti) melaksanakan strategi yakni siasat atau

rencana. Rober mendefinisikan strategi sebagai rencana tindakan yang terdiri atas

seperangkat langkah untuk memecahkan masalah atau mencapai tujuan.29

Secara umum strategi mempunyai suatu pengertian sebagai suatu garis besar

haluan dalam bertindak untuk mencapai sasarn yang telah ditentukan. Dalam

belajar mengajar, strategi dapat diartikan sebagai pola umum kegiatan guru dan

murid dalam perwujudan kegiatan belajar mengajar untuk mencapai tujuan yang

telah digariskan. Pemakaian istilah dimasukkan sebagai daya upaya guru dalam

menciptakan suatu sistem lingkungan, yang memungkinkan terjadinya proses

belajar mengajar.30

Kesimpulan dari pengertian dari strategi adalah sebuah tindakan proses

perencanaan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan dengan melakukan hal-

hal yang bersifat terus menurus sesuai keputusan bersama dan berdasarkan sudut

pandang kebutuhan pelanggan.

3. Hambatan Wali Kelas Dalam Mendesain Kelas


Hambatan bisa datang dari guru sendiri, peserta didik, lingkungan keluarga,

ataupun faktor karen faktor fasilitas.Menurut Lois V. Johnson dan Mary A. Bany

mengemukakan enam katagori masalah kelompok dalam pengelolaan kelas yaitu:

29
Syaiful Bahri Djamarah, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta: Rineka Cipta, 2002), hlm 5.
30
Abu Ahmadi, Strategi Belejar mengajar, (Bandung: Pustaka Setia, 1997), hal 11.
31

a Kelas kurang kondusif, misalnya perbedaan jenis kelamin, suku dan

tingkatan sisio-ekonomi dan sebagainya.

b Kelas mereaksi negatif terhadap salah seorang anggota, misalnya

mengejek anggota kelas yang dalam pengajaran seni suara menyanyi

dengan suara sumbang.

c “Membesarkan” hati anggota kelas yang justru melanggar norma

kelompok, misalnya pemberian semangat kepada badut kelas.

d Kelompok cenderung mudah dialihkan perhatiannya dari tugas yang

tengah digarab.

e Semangat kerja rendah. Misalnya semacam aksi kepada guru karena

menganggap tugas yang diberikan kurang adil.

f Kelas kurang mampu menyesuaikan diri dengan keadaan baru,

misalnya ganguan jadwal atau guru kelas terpaksa diganti dengan guru

lain.

Berdasarkan uraian diatas, maka dapat diketahui bahwa cara wali kelas

mengatasi permasalahan yang terjadi dalam pengelolaan kelas salah satunya yaitu

dengan mengembangkan berbagai macam pendekatan seperti pendekatan

pengubahan tingkah laku dan pengubahan sosio-emosional.31

C. Peran Wali Kelas Dalam Mendesain Ruang Belajar


Dalam dunia pendidikan guru merupakan ujung tombak keberhasilan

siswanya. Oleh karena itu guru banyak memengang berbagai jenis peranan untuk

31
Saifuddi, Pengelolaan Pembelajaran Teoritis dan Praktis, (Yogyakarta : Budi Utama,
2012), Hlm 78.
32

membantu terlaksananya visi dan misi yang telah ditetapkan oleh sekolah. Yang

dimaksud sebagai peranan disini adalah suatu pola tingakah laku tertentu yang

menjadi ciri khas petugas dari suatu pekerjaan atau jabatan. Salah satunya yatu guru

yang berperan sebagai wali kelas. Peranan wali kelas sangat dominan dalam

memotivasi, membimbing, menggerakkan dan mengatasi permasalahan siswa

dalam kegiatan belajar mengajar sehingga terciptanya pembelajaran yang efektif

dan efesien. Selain hal tersebut wali kelas juga sangat berperan penting dalam

mendesain kelas.

Dedi Darmawan menyatakan bahwa mendesain kelas adalah keterampilan

guru untuk menciptakan dan memelihara kondisi belajar yang optimal, serta

ketrampilan untuk mengembalikan kondisi belajar yang optimal apabila terdapat

ganguan dalam proses belajar baik bersifat ganguan kecil dan sementara maupun

gangguan yang bersifat berkelanjutan.32

Berdasarkan paparan diatas dapat dipahami bahwa peran wali kelas dalam

mendesain kelas yaitu merencanakan, mengatur dan melakukan berbagai kegiatan

dikelas sehingga proses belajar mengajar dapat berjalan sesuai dengan perencanaan

yang ingin dicapai. Hal ini sesuai konsep ruang kelas yaitu demi kelancaran proses

belajar mengajar, baik dosen maupun mahasiswa memerlukan sebuah raung atau

tempat atau bisa disebut dengan learning space. Learning space atau ruang belajar

merupakan ruang atau area pertemuan peserta didik untuk saling berdiskusi,

mengemukakan pendapat tentang tugas atau perkuliahannya, dengan segala fasilitas

32
https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url (diakses pada 19 September,
pukul 23 : 00)
33

untuk kenyamanan belajar dilengkapi jaringan atau koneksi internet untuk

memperluas interaksi peserta didik. Berikut gambar peran wali kelas dalam

mendesain ruang belajar.


34

Sebagai
Visibility
Manager

Sebagai Accebility
Peran wali kelas Motivator Desain
dalam mendesain
Ruang
ruang belajar
Belajar
Sebagai Fleksibelitas
Administrat
or

Sebagai Kenyamana
Psikologi n

Keindahan

Gambar 2. 1 Peran Wali Kelas Dalam Mendesain Ruang Belajar


BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif dengan mengunakan

deskriptif. Metode deskriptif adalah suatu bentuk penelitian yang ditunjukan untuk

mendeskripsikan fenomenal-fenomenal yang ada dan sesuai dengan kenyataan

kehidupan manusia apa adanya.33

Alasan peneliti memilih pendekatan penelitian ini karna menurut peneliti

pendekatan kualitatif ini dapat menjawab permasalahan yang timbul. Karna

penelitian ini akan langusung memasuki ke objek, melakukan penjelajahan dengan

penelitian lapangan, sehingga dapat meneukan masalah dengan jelas.

Hasil penelitian ini hanya mendeskripsikan atau menggambarkan

wawancara-wawancara yang mendalam terhadap subjek penelitian sehingga dapat

memberikan gambaran yang jelas mengenai “Peran Wali Kelas Dalam Mendesain

Ruang Belajar di MIN 7 Aceh Besar”.

B. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian merupakan tempat di mana peneliti melakukan kegiatan

penelitian terutama dalam melihat peristiwa yang betul-betul terjadi dari objek yang

diteliti guna untuk mendapatkan data-data yang akurat. Lokasi peneliatian yang di

lakukan oleh peneliti di MIN 7 Aceh Besar, Kecamatan Indrapuri, Kabupaten Aceh

Besar, Provinsi Aceh.

33
Nana Syaodih Sukmadinata, Metodelogi Penelitian Pendidikan, (Bandung : Remaja
Rosda Karya, 2007), hlm. 73.

31
32

C. Kehadiran Peneliti
Instrumen pertama penelitian ini adalah peneliti sendiri, yang dibantu oleh

instrument pendukung yaitu pedoman wawancara dan dokumentasi. Peniliti

berusaha agara dapat menghindari pengaruh subyektifitas dan menjaga lingkungan

secara alamiah agar proses yang terjadi berjalan sebagaimana biasanya. Dalam

penelitian ini peneliti tidak mentukan lamanya maupun harinya, akan tetapi peneliti

secara terus menerus menggali data dalam waktu yang tepat dan sesuai kesempatan

dengan para informan. Di sisi lain, yang peneliti tekankan adalah keterlibatan

langsung peneliti di lapangan dengan informan dan sumber data.

Kehadiran peneliti sangat penting dalam melaukan penelitian, guna

membagun hubungan baik dengan informan, karna informasi adalah kunci dari

penelitian yang dilakukan oleh peneliti sendiri. Peneliti yang mempuanyai

hubungan baik dengan seorang informan maka akan lebih mudah mendapatkan

informasi atau data yang dibutuhkan, karna peneliti menginginkan hasil natural

tanpa ada rekayasa oleh seorang informan

D. Subjek Penelitian
Subjek penelitian adalah sumber utama data penelitian, yaitu yang memiliki

data mengenai variabel-variabel yang diteliti.34 Setiap permasalahan dalam

penelitian akan ditentukan populasi dan sampelnya. Populasi adalah keseluruhan

subyek penelitian. Sedangkan sampel adalah sebagian atau wakil populasi. Subjek

dalam penelitian ini adalah kepala sekolah, 3 orang guru wali kelas dan 3 orang

siswa MIN 7 Aceh Besar. Peneliti mengambil data di sekolah tersebut karna setau

34
Riduan, Skala Pengukuran Variabel-Variabel, (Bandung: Alfabeta, 2010). Hlm. 24
33

peneliti belum ada yang meneliti berkenaan dengan peran wali kelas dalam

mendesain runag belajar.

E. Teknik Pengumpulan Data


Penelitian ini dilakukan dengan cara mengadakan penelitian lapangan untuk

memperoleh informasi dan data-data dari objek penelitian. Untuk mendapatkan

data yang dibutuhkan dalam penelitian ini dilakukan pengumpulan data melalui

observasi, wawancara,dan dokumentasi.

1. Observasi

obesrvasi merupakan suatu teknik atau cara pengumpulan data dengan jalan

mengadakan pengamatan terhadap kegiatan yangs sedang berlansung.35 Observasi

ini penulis gunakan untuk meneliti secara langsung di lokasi penelitian guna untuk

mendapatkan data yang valid, penelitian itu berupa: Peran Wali Kelas dalam

Mendesain Ruang Belajar MIN 7 Aceh Besar.

2. Wawancara

Wawancara adalah cara menghipun bahan keterangan yang dilakukan

dengan tanya jawab secara lisan secara sepihak berhadapan muka, dan dengan arah

serta tujuan yang telah di tetapkan. Anas Sudijono menyebutkan ada beberapa

kelebihan pengumpulan data melalui wawancara, diantaranya pewawancara dapat

melakukan kontak langsung dengan peserta yang akan dinilai, data diperoleh secara

mendalam, yang diinterview bisa mengungkapkan isi hatinya secara lebih luas,

35
Sukmadinata Nana Syaodih, Metodelogi Penelitian Pendidikan, (Bandung : PT Remaja
Rosdakarya, 2012), hlm 220.
34

pertanyaan yang tidak jelas bisa diulang dan di arahkan yang lebih bermakna.36

Wawancara dilakukan secara mendalam dan tidak tersruktur kepada subyek

penelitian yaitu kepala sekolah, guru dan siswa dengan pedoman yang telah dibuat.

Metode ini digunakan dengan tujuan untuk mengetahui bagaimana Peran

Wali Kelas Dalam Mendesain Ruang Belajar MIN 7 Aceh Besar

3. Lembar Dokumentasi

Lembar dokumentasi merupakan suatu teknik pengumpulan data dengan

menghimpun dan menganalisis dokumen-dokumen, baik dokumen tertulis, gambar

maupun elektronik.37 Dokumentasi dalam penelitian dilakukan meliputi data-data

yang memiliki hubungan dengan sekolah baik berupa gambaran lokasi penelitian,

keadaan sekolah, keadaan guru dan keadaan siswa, keadaan kelas serta data-data

lain yang dibutuhkan dalam penelitian.

OBSERVASI WAWANCARA DOKUMENTASI

F. Analisis Data
Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data

yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan dokumentasi dengan

mengorganisasikan kedalam katagori, menjabarkan kedalam unit-unit, melakukan

sintesa, menyusun, memilah, dan membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami

oleh diri sendiri maupun orang lain.38 Data yang dianalisis dalam penelitian ini

36
Anas Sudjiono, Pengantar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Raja Grafindo Persada,
1996). Hlm. 82
37
Sukmadinata Nana Syaodih, Metodelogi Penelitian Pendidikan, (Bandung : Remaja
Rosdakarya, 2012), hlm 221
38
Sugiono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, (Bandung : Alfabeta,
2013), hlm. 138
35

adalah data yang diperoleh dari hasil observasi, wawancara dan dokumentasi

dengan mengunakan metode deskriptif, karna data-data yang diperoleh merupakan

kumpulan keterangan-keterangan.

Analisis data pada penelitian ini mengunakan model thematic. Analisi

tematik merupakan proses mengkode informasi yang dapat mengahasilkan daftar

tema, model tema atau indikator yang kompleks.

REDUKSI DISPLAY DATA CONCLUSION

DATA

Tahapan pelaksanaan anlisis data dalam penelitian ini adalah:

1. Pengumpulan data (Data Collection)

Pengumpulan data merupakan bagian integral dari kegiatan analisis data,

kagiatan pengumpulan data pada penelitian ini dengan mengunakan metode

observasi, wawancara dan dokumentasi.

Observasi Wawancara Dokumentasi

2. Reduksi data (Data Reduction)

Reduksi data, dapat diartikan sabagai proses pemilihan, pemusatan

perhatian pada penyederhanaan dan transformasi data kasar yang muncul

dari catatan-catatan tertulis dilapangan. Reduksi dilakukan sejak

pengumpulan data dimulai dengan membuat ringkasan, mengkode,

menelusuri tema, membuat gugus-gugus, menulis memo dan sebagainya

dengan maksud menyisihkan data/informasi yang tidak relevan.


36

Pemilihan Pemusatan Penyederhanaan Tranformasi

3. Penarikan kesimpulan.

Simpulan informasi tersusun yang memberikan kemungkinan adanya

penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan terhadap sejumlah

informasi yang diperoleh.

G. Pengecekan Keabsahan Data


Dalam penelitian ini uji keabsahan data yang digunakan yaitu teknik

trigulasi, yaitu trigulasi sumber, waktu, dan metode. Pada teknik trigulasi sumber

peneliti melakukan wawancara kepada wali kelas dan peserta didik kelas yang ada

di MIN 7 Aceh Besar, sedangkan pada teknik trigulasi metode peneliti mengunakan

tiga metode yaitu wawancara, observasi, dan dokumentasi.

Metode Sumber Waktu

H. Tahap-tahap Penelitian
1. Tahap Pra Lapangan

Dalam tahap ini ada beberapa kegiatan yang dilakukan peneliti

yaitu, merumuskan permasalahan-permasalahan yang ingin di bahas,

menentukan tempat penelitian, adapun lokasi penelitian yang dilakukan

oleh peneliti diMIN 7 Aceh Besar.

2. Tahap Lapangan

Dalam tahap ini peneliti mengumpulkan informasi dan data-data yng

berkaitan dengan judul penelitian.


37

3. Tahap Analisis Data

Dalam tahap ini, peneliti melakukan pengecekan keabsahan data

dengan cara mengecek sumber dan metode yang digunakan sehingga

memperoleh data yang valid dan akurat.


38

I. Kerangka Berpikir

Teori
Judul penelitian Teori ini menjelaskan:
Peran Wali kelas Dalam  Pengertian wali kelas (Dodi Koesoema)
Mendesain Ruang  Tugas dan fungsi wali kelas (Saiful Bahri Jamarah)
Belajar Di MIN 7 Aceh  Peran wali kelas (Saifuddin, 2018)
Besar  Pengertian Desain (Agus Sachari, 2000)
 Sarana prasarana ruang kelas (Thabarani, wiwin
wirani, 2020)
 Syarat-syarat kelas nyaman (Repository.uin-
suska.ac.id)

Asumsi teori
Permasalahan yang terjadi di lapangan adalah pada
desain ruang kelas, terutama cara mendesain tempat
duduk dan peletakan bagian-bagian yang seharusnya
menjadi tempat fleksibelitas tidak dikonsepkan dengan
benar, sehingga membuat peserta didik tidak nyaman
dalam belajar.

Rumusan Masalah
 Bagaimana strategi wali kelas dalam mendesain ruang belajar di MIN 7
Aceh Besar
 Apa sajakah kendala yang dihadapi wali kelas dalam mendesain ruang
belajar di MIN 7 Aceh Besar
 Bagaimana tanggapan siswa terhadap desain yang dilakukan di MIN 7
Aceh Besar

Variabel X Variabel Y
Peran wali kelas Mendesain ruang belajar

Sub vaiabel X

Tugas dan peran wali kelas: Sub variabel Y


 Pengelolaan kelas
 Sebagai pimpinan menengah Syarat-syarat kelas nyaman
 Sebagai mitra siswa  Tata ruang kelas
 Sebagai mitra orang tua siswa  Menata perabot kelas
 Sebagai mitra orang tua siswa  Bentuk-bentuk penataan
kelas
BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum MIN 7 Aceh Besar


1. Identitas Umum Sekolah
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di MIN 7 Aceh Besar pada

4 Maret 2022, diperoleh dengan mengunakan observasi, dokumentasi, dan

wawancara kepala sekolah, guru wali kelas dan murid. Untuk mendapatkan

keterangan tentang peran wali kelas dalam mendesain ruang belajar di MIN 7

Aceh Besar.

MIN 7 Aceh Besar merupakan pendidikan di bawah naungan

Kementerian Agama yang beralamatkan di Jln Makam Pahlawan Nasional Tgk

Chik Ditiro Desa Mureu.Adapun lokasi MIN 7 Aceh besar terletak pada

geografis yang sangat cocok untuk proses belajar mengajar yang terletak di

tengah pemukiman penduduk.

2. Identitas MIN 7 Aceh Besar


Nama Lembaga : MIN 7 Aceh Besar
Alamat / desa : Jln Makam Pahlawan Nasional Tgk Chik
Ditiro Desa Mureu
Kecamatan : Indrapuri
Kabupaten : Aceh Besar
Propinsi : Aceh
Kode Pos : 23363
Status Madrasah : Negeri
Tahun penegreian : 1997
Izin Operasional : Nomor 107 tahun 1997 tanggal 17 maret
1997
Status Lembaga MI : Milik Pemerintah
NSM : 111111060010
NIS / NPSN : 6070312
Nama Kepala Madrasah : Drs. M.Hafiz
No.SK Kepala Madrasah : No.B-87/Kw.01.1/2Kp.07.6/012018
Status akreditas :B

37
38

No dan SK akreditasi : Nomor :458/BAN –SM/SK/2021

3. Visi dan Misi Sekolah


1) Visi sekolah

“Mewujudkan Madrasah yang Melahirkan Siswa yang Cerdas,

Cermat, Terampil dan Berakhlakul Karimah “

2) Misi sekolah

a) Menanamkan Keimanan dan Ketaqwaan Kepada Allah SWT.

b) Melaksakan Pembelajaran yang Efektif dan Efisien Berbasis Islami.

c) Membiasakaan Berakhlak Mulia.

d) Menggali dan Mengembangkan Potensi Anak Berdasarkan IPTEK

dan IMTAQ

4. Jumlah siswa
Di MIN 7 Aceh Besar pada tahun ajaran 2021/2022 jumlah siswa

keseluruhan adalah 94 orang siswa, yang terdiri dari 49 laki-laki dan 45 orang

perempuan. Untuk lebih jelas dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.1 Keadaan Siswa MIN 7 Aceh Besar

No Kelas Laki-laki Perempuan Jumlah


1 I 9 6 15
2 II 9 8 17
3 III 10 8 18
4 IV 7 9 16
5 V 7 8 15
6 VI 7 6 13
7 Jumlah 49 45 94
(Sumber : Tata Usaha MIN 7 Aceh Besar)
39

5. Sarana prasarana
Ketersediaan sarana dan prasarana merupakan salah satu komponen

penting yang harus terpenuhi dalam menunjang pencapaian tujuan

pendidikan. Sarana pembelajaran yang terdapat MIN 7 Aceh Besar cukup

memadai. Di antaranya, Madrasah Ibtidaiyah Negeri 7 Aceh Besar

menyediakan layar proyektor satu unit sebagai media pembelajaran. Di

perpustakan tersedia al-Qur’an, dan guru PAI juga memberikan Gefa

(Gerakan Furudlul Ainiyah) untuk peserta didik.. Berikut ini data sarana

prasarana yang terdapat di MIN 7 Aceh Besar dapat dilihat pada tabel berikut

Tabel 4.2 Sarana dan Prasarana MIN 7 Aceh Besar

No Prasarana Jumlah Kondisi


1. Kantor guru 1 Baik
2. Ruang kepala Madrasah 1 Baik
3. Ruang tata usaha 1 Baik
4. Ruang kelas 5 Baik
5. Ruang kelas 2 Rusak
6. Masjid 1 Baik
7. Perpustakaan 1 Baik
9. Toilet Guru 0 Tidak ada
10 Toilet Siswa 0 Tidak ada
11. Kantin 1 Baik
12 Gudang 0 Tidak ada
13 Tempat Parkir 0 Tidak ada
13 Dst.
(Sumber: Tata Usaha MIN 7 Aceh Besar)

6. Data Pendidik dan Tenaga Kependidikan


Kegiatan belajar mengajar di MIN 7 Aceh Besar di selenggarakan pada

waktu pagi hari, di mulai pada pukul 07.00 – 14.30 WIB, menyadari sangat

pentingnya tenaga kependidikan dan keberhasilan proses belajar mengajar,

lembaga pendidikan ini benar – benar memperhatikan mutu guru. Hal ini
40

dibuktikan dengan tenaga pengajar yang mengajar di lembaga ini yaitu hampir

semua guru berlatar belakang pendidikan. Jumlah tenaga seluruhnya ada 15

orang guru dan 3 orang Tenaga Kependidikan. Adapun Daftar Nama Guru MIN

7 Aceh Besar tahun 2021/2022adalah sebagai berikut:

Tabel 4.3 Data Pendidik dan Tenaga Pendidikan

No Pendidikan Status Sertifikasi


Nama Guru Jabatan
Terakhir Kepegawaian Ada Tidak
1 Drs. M.Hafiz SI Kepala PNS Ada
Madrasah
2 Arni, S.Ag SI Guru PNS Ada
3 Masyithah, SI Guru PNS
S.Pd.I Ada

4 Hamdiah, SI Guru PNS


S.Pd.I Ada

5 Mukhlisah, SI Guru PNS


S.Pd.I Ada

6 Nurjannah, SI Guru PNS


S.Pd.I Ada

7 Muzakkir, SI Guru PNS


S.Pd.I Ada

8 Jalaluddin, SI Guru PNS


S.Pd.I tidak

9 Jakfar, S.Pd.I SI Guru PNS Tidak


10 Yulida Ratna, SI Guru PNS
S.Pd.I Tidak

11 Merli Agustina, SI Guru Non PNS


S.Pd.I tidak

12 Zubaidah, SI Guru Non PNS


S.Pd.I Tidak

13 Barizatul Huda, SI Guru Non PNS


S.Pd.I Tidak
41

14 Armiyati, SI Guru Non PNS


S.Pd.I tidak

15 Zahida, S.pd.I SI Guru Non PNS Tidak


16 Munzir, S.pd.I SI Operator Non PNS
Tidak
Keuangan
17 Safariah, A.Md D3 TU Non PNS tidak
18 Firdus, S.Pd.I SI Penjaga Non PNS
Tidak
Madrasah

(Sumber: Tata Usaha MIN 7 Aceh Besar)

B. Hasil Penelitian
Wali kelas memiliki kedudukan sebagai pimpinan menengah, mitra siswa,

mitra orang tua dan mitra guru bidang studi dalam suatu instansi pendidikan, oleh

karena itu wali kelas berperan penting untuk menggerakkan, mengkoordinasikan,

membimbing dan mengatasi permasalahan-permasalahan yang terjadi dalam kelas,

sehingga terciptalah kelas yang disiplin dan kondusif baik dalam proses belajar

mengajar maupun di luar proses belajar mengajar. Hasil penelitian ini diperoleh dari

observasi, wawancara dan dokumentasi. Berikut hasil penelitian yang peneliti

temukan di lapangan sebagai berikut:

1. Strategi Wali Kelas Dalam Mendesain Ruang Belajar di MIN 7 Aceh


Besar

Wali kelas sangat berperan aktif dalam memberikan semangat dan motivasi

belajar terhadap siswa nya. Wali kelas juga seorang guru yang diberi tangung jawab

lebih oleh kepala sekolah untuk memimpin peserta didik dalam mengelola dan

mendesain ruang belajar. Mendesain ruang belajar sangatlah penting karena

mempengaruhi proses pembelajaran yang sedang berlangsung. Peran wali kelas


42

dalam mendesain ruang belajar sangat mendukung terciptanya kelas yang efektif,

kondusif, dan efesiensi. Mendesain ruang belajar menyangkut tentang pengaturan

kelas dari segi tata ruang kelas, pengaturan media pembelajaran dan sarana

prasarana yang digunakan ketika proses belajar mengajar berlangsung. Oleh karena

itu wali kelas harus memiliki kemampuan dan strategi untuk mempengaruhi peserta

didiknya untuk mencapai tujuan pembelajaran yang sudah ditetapkan.

Untuk mengetahui strategi wali kelas dalam mendesain ruang belajar maka

peneliti mengajukan beberapa pertanyaan. Pertama peneliti ajukan kepada kepala

sekolah MIN 7 Aceh Besar, tentunya sesuai dengan instrument yang telah peneliti

tetapkan.

Pertanyaan pertama yang peneliti ajukan yaitu, bagaimana pandangan bapak

terhadap peran wali kelas dalam mendesain ruang belajar?, kepala sekolah

menjawab:

Sangat berperan, sebenarnya semua guru wali kelas pengen kelas


nya di desain dengan bagus dan rapi, tetapi sangat terkendala di dana
sehingga desain yang direncanakan tidak berjalan dengan baik, seperti yang
kita ketahui bersama bahwa untuk menunjang semua kegiatan desain ruang
belajar memerlukan dana, ketika dana nya terbatas jadi wali kelas hanya
mendesain ruang belajar seadanya saja.39

Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan Pada hari senin, tanggal 11

Oktober 2021, terlihat desain ruang belajar di MIN 7 Aceh Besar belum maksimal,

terlihat ruang belajar masih kurang menarik dan nyaman dalam proses

pembelajaran.

39
Wawancara Kepala Sekolah MIN 7 Aceh Besar, tanggal 7 Maret 2022
43

Selanjutnya peneliti mengajukan pertanyaan tentang, bagaimanakah tugas

dan fungsi wali kelas dalam mendesain ruang belajar?, kepala sekolah menjawab:

Tugas dan fungsi wali kelas dalam mendesain ruang belajar sudah

berjalan dengan baik, meskipun tidak sepenuhnya sesuai dengan konsep

desain yang sebenarnya karna kami sangat tekendala dengan dana, tetapi

wali kelas sudah menjalankan tugas dan perannya dengan baik.40

Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan pada Pada hari selasa tanggal

16 Oktober 2021, terlihat, kepala sekolah mendukung dan memberi ide-ide kepada

guru wali kelas dalam mendesain ruang belajar.

Gambar 4. 1 Kepala Sekolah Memberi Arahan


Kepada Wali Kelas

Selanjutnya peneliti mengajukan pertanyaan tentang, apakah peran wali

kelas sudah berjalan dengan semestinya dalam mendesain ruang belajar?, kepala

sekolah menjawab:

Peran wali kelas dalam mendesain sudah berjalan meskipun tidak


sepenuhnya berjalan sesuai dengan apa yang kita harapkan, karna ada
sebagian juga wali kelas yang mempunyai banyak ide tetapi tidak
mempuanyai skill, sehingga menjadi suatu kendala bagi wali kelas dalam
melaksanakan perannya dalam mendesain ruang belaja.41

40
Wawancara Kepala Sekolah MIN 7 Aceh Besar, tanggal 7 Maret 2022
41
Wawancara Kepala Sekolah MIN 7 Aceh Besar, tanggal 7 Maret 2022
44

Berdasarkan hasil observasi pada pada hari rabu, tanggal 17 Oktober 2021,

terlihat kepala sekolah peduli terhadap wali kelas dalam mendeain ruang

Belajar.

Selanjutnya peneliti mengajukan pertanyaan tentang, bagaimanakah strategi

atau langkah yang dilakukan wali kelas dalam mendesain ruang belajar?, kepala

sekolah menjawab:

Untuk strategi atau langkah-lagkah yang dilakukan oleh wali kelas,


tentunya ada banyak strategi yang dilakukan oleh wali kelas untuk
mendesain ruang belajarnya, yaitu menyediakan alat-alat atu bahan untuk
mendesain ruang belajar, wali kelas juga berkerja sama dengan siswa dalam
mendesain kemudian juga membuat peraturan kelas seperti menjaga
pajangan-pajangan yang sudah di tempelkan, menjaga kerapian serta
hukuman bagi siswa-siswa yang melanggar.42

Berdasarkan hasil observasi pada hari kamis, tanggal 18 Oktober 2021,

terlihat kepala sekolah menyediakan alat-alat untuk mendesain ruang belajar,

seperti karton, spidol, dan pensil warna.

Selanjutnya peneliti mengajukan pertanyaan tentang, adakah kebijakan

yang bapak terapkan kepada wali kelas dalam mendesain ruang belajar?, kepala

sekolah menjawab:

Ya tentu saja ada kebijakan dari saya kepada wali-wali kelas,


biasanya ketika ada rapat evaluasi saya sering membicarakan tentang desain
itu dan juga sering juga menegur guru-guru yang tidak terlalu
memperhatikan ruang kelasnya, meskipun desain sekolah kami belum
sempurna karna sangat terkendala dengan dana, tetapi harus tetap juga lah
menata ruang kelasnya dengan berbagai alat atau yang bisa digunakan.43

42
Wawancara Kepala Sekolah MIN 7 Aceh Besar, tanggal 7 Maret 2022
43
Wawancara Kepala Sekolah MIN 7 Aceh Besar, tanggal 7 Maret 2022
45

Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan pada Pada hari kamis, tanggal

18 Oktober 2021, terlihat kepala sekolah rapat evaluasi bulanan dan membahas juga

masalah-masalah yang terjadi ruangan kelas, termasuk kenyaman ruang belajar saat

proses belajar mengajar berlangsung.

Gambar 4. 2 Rapat Evaluasi

Selanjutnya peneliti mengajukan pertanyaan tentang, bagaimana cara bapak

mengatasi wali kelas, yang tidak terlalu peduli terhadap desain ruang belajar?,

kepala sekolah menjawab:

Untuk mengatasinya saya membuat evaluasi dengan wali kelas dan


croscek kembali keadaan guru,apa yang membuat guru wali kelas tidak
peduli dengan tugas nya, mungkin wali kelas sedang memiliki masalah
dirumah, disekolah atau masalah apa, maka kita perlu tau juga keadaan
guru, sehingga baru bisa kita tindaklanjuti.44

Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan pada Pada hari kamis, tanggal

18 0ktober 2021, terlihat kepala sekolah menegur guru-guru wali kelas yang tidak

peduli terhadap desain ruang belajar, dan keindahan ruang belajar.

Selanjutnya peneliti melakukan wawancara kepada 3 orang guru wali kelas,

pertanyaan pertama peneliti ajukan kepada wali kelas II adalah bagaimana tugas

44
Wawancara Kepala Sekolah MIN 7 Aceh Besar, tanggal 7 Maret 2022
46

dan peran Bapak/Ibu sendiri seabgai wali kelas dalam mendesain ruang belaja?,

guru wali kelas II menjawab:

Peran dan tugas saya sendiri sebagai wali kelas yaitu mendesain dan
menata ruang belajar seindah mungkin agar kondusi kelas terlihat rapi,
nyaman dan kondusif, sehingga proses belajar mengajar berjalan dengan
nyama.45
Selanjutnya peneliti menayakan pertanyaan yang sama kepada wali kelas

IV, guru wali kelas IV menjawab:

Iya, sebagai wali kelas pastinya saya sangat mendukung dan

berperan dalam mendesain ruang belajar, saya sering melihat kondisi ruang

kelas, apakah desain ruang kelas sudah sesuai dengan peserta didik?, apakah

pajangan-pajangan yang di tempelkan bermamfaat bagi peserta didik ketika

proses belajar mengajar berlangsung?, saya berharap desain ruang kelas

dapat dapat meningkatkan motivasi siswa dalam belajar.46

Selanjutnya peneliti menanyakan pertanyaan yang sama kepada wali kelas

VI, guru wali kelas VI menjawab :

Iya tentunya saya sangat berperan dalam mendesain dan menata

ruang belajar, agar suasana belajar mengajar lebih nyaman.47

Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan pada Pada hari rabu tanggal

27 Oktober 2021, terlihat guru wali kelas memeriksa ruang belajar sebelum belajar

dimulai, wali kelas cukup memahami tugas dan perannya nya sebagai wali kelas

dalam mendesain ruang belajar.48

45
Wawancara Wali Kelas II MIN 7 Aceh Besar, tanggal 8 Maret 2022
46
Wawancara Wali Kelas IV MIN 7 Aceh Besar, tanggal 8 Maret 2022
47
Wawancara Wali Kelas VI MIN 7 Aceh Besar, tanggal 8 Maret 2022
48
Hasil Obesrvasi Tanggal 8 Maret 2022
47

Gambar 4. 3 Wali Kelas Sedang Mendesain

Peneliti mengajukan pertanyaan berikutnya kepada wali kelas II adalah

dimanakah Bapak/Ibu memperoleh ide dalam mendesain ruang belajar?, guru wali

kelas II menjawab:

Untuk ide dalam mendesain ruang belajar selain dari ide-ide saya
sendiri, juga ada ide-ide dari guru lainnya, saya sering bertukar pikiran
dengan guru-guru yang lain tentang mendesain ruang belajar, seperti
menempel atribu-atribut kelas, pajangan-pajangan kelas dan juga dalam
penataan tempat duduk pada saat belajar mengajar. Selain itu saya juga
mendapatkan ide-ide mendesain ruang belajar dari media sosial, di mana
media sosial sekarang sangat banyak model-model desain ruang belajar
yang bagus, unik dan menarik.49

Selanjutnya peneliti menanyakan pertanyaan yang sama kepada wali kelas

IV,guru wali kelas IV menjawab:

Ide-ide yang saya peroleh dalam mendesain ruang belajar yaitu dari
saya sendiri, juga dari kepala sekolah, dari supervisor yaitu saran-saran
supervisor dalam mendesain ruang belajar sehingga ruang belajar menjadi
nyaman dan indah, juga ada ide dari guru-guru yang lain, dari you tobe,
goegle, facebook dan lain-lain.50

Selanjutanya peneliti menanyakan pertanyaan yang sama kepada wali kelas

VI, guru wali kelas VI menjawab:

49
Wawancara Wali Kelas II MIN 7 Aceh Besar, tanggal 8 Maret 2022
50
Wawancara Wali Kelas IV MIN 7 Aceh Besar, tanggal 8 Maret 2022
48

Ide-ide mendesain ruang belajar saya dapatkan dari media sosial dan
dari teman-teman sesama guru juga dari kepala sekolah dan dari sekolah-
sekolah lain yang telah berhasil dalam mendesain ruang belajar, saya sering
sekali ketika berkunjung ke sekolah-sekolah lain melihat bagimana model-
model desain ruang kelas yang di desain oleh sekolah tersebut, sehingga
membuat saya termotivasi dalam mendesain ruang belajar dengan model
seprerti itu, selain itu juga ide-ide dari siswa sendiri dalam mendesain dan
penataan ruang belajar”.51

Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan pada Pada hari senin tanggal

18 Oktober 2021, terlihat guru wali kelas sedang membuat pajangan kelas, ide yang

berasal dari sekolah-sekolah lain, dari social media dan juga ide dari garu-guru lain,

guru wali kelas sangat antusias dalam mencari ide-ide desain ruang belajar.52

Gambar 4. 4 Wali Kelas Sedang Membuat Pajangan Kelas

Peneliti mengajukan pertanyaan berikutnya kepada wali kelas II dengan

pertanyaan siapa saja yang terlibat dalam mendesain ruang belajar?, guru wali kelas

II menjawab:

Dalam mendesain ruang belajar saya melibatkan seluruh peserta


didik yang ada dalam kelas, juga saya melibatkan wali murid siswa, karna
untuk pajangan-pajangan dinding dan atribut kelas sering saya suruh bawa
dari peserta didik atau hasil karya peserta didik, tentunya dalam membuat
karya tersebut, peserta didik dibantu oleh orang tua pesrta didik, akan tetapi

51
Wawancara Wali Kelas VI MIN 7 Aceh Besar, tanggal 8 Maret 2022
52
Hasil Obesrvasi Tanggal 8 Maret 2022
49

dalam penataan ruang kelas saya sendiri yang berperan aktif di karenakan
anak-anak kelas II belum terlalu bisa dalam menata ruang kelas.53

Selanjutnya peneliti menanyakan pertanyaan yang sama kepada wali kelas

IV, guru wali kelas IV menjawab:

Saya melibatkan seluruh siswa yang ada di dalam kelas, setiap siswa
saya suruh bawa pajangan-pajangan kelas dan juga hiasan-hiasan untuk di
tempelkan di dinding kelas, meskipun tidak semuanya yang membawa
tetapi ada sebagai siswa yang membawa lukisan-lukisan untuk di tempelkan
di dinding kelas, selain itu saya juga melibatkan guru-guru lain untuk
membantu mendesain ruang belajar, baik itu membantu ide untuk model
desain atau membantu mendesain ruang belaja. 54

Selanjutnya peneliti menanyakan pertanyaan yang sama kepada wali kelas

VI, guru wali kelas VI menjawab:

Dalam mendesain ruang belajar selain saya sendiri saya juga


melibatkan seluruh siswa, bahkan siswa lebih berperan aktif dalam
mendesain ruangnya, di mana mareka membuat dan menempelkannya
sendiri roster piket kelas, kemudian juga membuat hiasan-hiasan dinding
seperti membuat puisi, pantun, rumus-rumus matematika dan juga nama-
nama ilmuan yang ditempelkan di dinding.55

Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan pada Pada hari senin , tanggal

25 oktober 2021, terlihat guru wali menyuruh peserta didik untuk membawa

pajangan-pajangan seperti menulis surah pendek di karton untuk ditempelkan di

dinding ruang belajar, guru wali kelas tidak hanya sendiri mendesain ruang belajar,

tetapi juga melibatkan seluruh siswa, guru-guru lain dan juga wali murud siswa.56

53
Wawancara Wali Kelas II MIN 7 Aceh Besar, tanggal 8 Maret 2022
54
Wawancara Wali Kelas IV MIN 7 Aceh Besar, tanggal 8 Maret 2022
55
Wawancara Wali Kelas VI MIN 7 Aceh Besar, tanggal 8 Maret 2022
56
Hasil Obesrvasi Tanggal 8 Maret 2022
50

Gambar 4. 5 Wali Kelas Memberi Arahan Kepada


Peserta Didik

Peneliti mengajukan pertanyaan berikutnya kepada wali kelas II, yang

prtanyaannya adalah bagaimana cara Bapak/Ibu dalam menggerakkan peserta didik

dalam mendesain ruang belajar?, guru wali kelas II menjawab:

Saya tidak terlalu melibatkan siswa dalam mendesain ruang belajar,

di karenakan mareka masih anak-anak jadi mareka belum terlu mampu

dalam hal mendesain, palingan saya menyuruh mareka untuk membantu

saya ketika saya mendesain ruang belajar.57

Selanjutnya peneliti menanyakan pertanyaan yang sama kepada wali kelas

IV, guru wali kelas IV menjawab:

Untuk mengerakkan peserta didik dalam mendesain saya memberi


arahan kepada siswa tentang kenyaman dalam proses belajar mengajar,
desain ruang belajar merupakan salah satu faktor kenyman dalam belajar, di
mana saat ruang belajar bersih, indah, rapi membuat kita nyaman dan tenang
dalam belar, dan juga sebaliknya ketika ruang belajar tidak tertata rapi maka
mebuat kita bosan dan malas bersemangat dalam belajar, karna lingkungan
kelas yang kotor.58

Selanjutnya peneliti menanyakan pertanyaan yang sama kepada wali kelas

VI. Guru wali kelas VI menjawab:

57
Wawancara Wali Kelas II MIN 7 Aceh Besar, tanggal 8 Maret 2022
58
Wawancara Wali Kelas IV MIN 7 Aceh Besar, tanggal 8 Maret 2022
51

Untuk menggerakkan peserta didik dalam mendesain saya lebih

sering memberi contoh sekolah-sekolah yang desainnya bagus, dimana

sekolah-sekolah yang desain nya bagus dapat membuat kita semangat dalam

belajar.59

Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan pada Pada hari senin, tanggal 1

November 2021, terlihat guru wali kelas sedang membuat hiasan-hiasan dinding

untuk di tempelkan di ruang belajar dan wali kelas menggerakkan dan memberi

motivasi kepada siswa agar siswa mau mendesain ruang belajar.60

Gambar 4. 6 Wali Kelas Sedang Membuat Hiasan-hiasan


Dinding

Peneliti mengajukan pertanyaan berikutnya kepada wali kelas II, yang

pertanyaan adalah strategi apa yang Bapak/Ibu gunakan dalam mendesain ruang

belajar?, guru wali kelas II menjawab:

Dalam mendesain ruang belajar saya lebih menekankan siswa untuk

menjaga dan mematuhi dan peraturan kelas yang telah disepakati bersama

beserta sanksinya. Baik menjaga keindahan kelas dan ketertiban kelas.61

59
Wawancara Wali Kelas VI MIN 7 Aceh Besar, tanggal 8 Maret 2022
60
Hasil Obesrvasi Tanggal 8 Maret 2022
61
Wawancara Wali Kelas II MIN 7 Aceh Besar, tanggal 8 Maret 2022
52

Selanjutnya peneliti menanyakan pertanyaan yang sama kepada wali kelas

IV, guru wali kelas IV menjawab:

Dalam mendesain ruang belajar saya mengunakan strategi yaitu


menghias dinding dengan hiasan yang dapat membantu siswa dalam proses
belajar mengajar, missal mengias dinding dengan menempelkan rumus-
rumus matematika, asmaul husna dan nama-nama ilmuan, sehingga
memudahkan peserta didik proses belajar mengajar.62

Selanjutnya peneliti menanyakan pertanyaan yang sama kepada wali kelas

VI, guru wali kelas VI menjawab:

Untuk strategi dalam mendesain biasanya saya sering mengubah


tempat duduk siswa, sesuai dengan materi apa yang dipelajari, seperti model
tempat duduk berkelompok, leter U, model koferensi dan formasi formasi
lingkaran, dan juga menempelkan atribut-atribut kelas yang mendukung
proses belajar-mengajar.63

Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan pada Pada hari rabu, tanggal 3

November 2021, terlihat ruang kelas terhias dengan pajangan-pajangan seperti

rumus-rumus matematika dan nama-nama ilmuan, guru wali kelas mengunakan

berbagai strategi atau cara untuk mendesain ruang belajar sehinga terciptanya

suasana yang nyaman.64

Gambar 4. 7 Keadaan Ruang Kelas

62
Wawancara Wali Kelas IV MIN 7 Aceh Besar, tanggal 8 Maret 2022
63
Wawancara Wali Kelas VI MIN 7 Aceh Besar, tanggal 8 Maret 2022
64
Hasil Obesrvasi Tanggal 8 Maret 2022
53

Peneliti mengajukan pertanyaan berikutnya kepada wali kelas II, yang

pertanyaan adalah mengapa Bapak/Ibu mendesain ruang belajar dengan model yang

seperti ini?, guru wali kelas II menjawab:

Ketika saya mendesain ruang belajar saya melihat keadaan siswa


dalam kelas, siswa butuh apa untuk membantu proses belajar mengajar,
karna ini kelas dua jadi saya mendesain dengan menempel tulisan-tulisan
seperti nama-nama maliakat, nama-nama nabi, rukun-rukun iman dan islam,
nama-nama bulan dalam bahasa arab, dan lain-lain.65

Selanjutnya peneliti menanyakan pertanyaan yang sama kepada wali kelas

IV, guru wali kelas IV menjawab:

Karena model yang seperti itu dapat mempermudah siswa dalam


belajar, meskipun tidak semua tapi banyak siswa semangat nya meningkat
ketika belajar ketika ruang kelas nya kondusif dan rapi, jangan siswa kami
sebagai guru suka dan tenang dengan keadaan kelas yang kondusif,
sekarang juga banyak anak-anak yang kurang sekali akan ilmu pengetahuan.
Seperti, mareka tidak tau nama-nama presiden indonesi dengan
menempelkan nama-nama presiden jadi memudahkan mareka untuk
mengingat ketika ada pertanyaan nama-nama presiden Indonesia.66

Selanjutnya peneliti menanyakan pertanyaan yang sama kepada wali kelas

VI, guru wali kelas VI menjawab:

Saya lebih melihat ke materi pelajaran dalam mendesain, seperti ada


materi tentang puisi, jadi saya suruh buat puisi sama siswa, kemudian saya
juga melihat sekolah-sekolah yang lain yang desain nya bagus membuat
saya juga tertarik untuk mendesain yang seperti itu.67

Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan pada hari rabu tanggal 3

November 2021, terlihat siswa sedang belajar berkelompok, model tempat duduk

berkelompok dan juga kelas tertempel dengan pajangan-pajangan kelas, ada

beberapa faktor yang mempengaruhi wali kelas dalam mendesain ruang belajar

65
Wawancara Wali Kelas II MIN 7 Aceh Besar, tanggal 8 Maret 2022
66
Wawancara Wali Kelas IV MIN 7 Aceh Besar, tanggal 8 Maret 2022
67
Wawancara Wali Kelas VI MIN 7 Aceh Besar, tanggal 8 Maret 2022
54

yang seperti itu, ada yang mengikuti berdasarkan materi, dan ada juga melihat

sekolah lain yang bagus dalam desain ruang belajarnya.68

Gambar 4. 8 Suasana Belajar dalam Bentuk Liter U

Peneliti mengajukan pertanyaan berikutnya kepada wali kelas II, yang

pertanyaanya adalah sebagai berikut, apa motivasi Bapak/Ibu sendiri dalam

mendesain ruang belajar?, guru wali kelas II menjawab:

Motivasi saya dalam mendesain ruang belajar pastinya agar

terciptanya suasana ruang belajar yang kondusif, nyaman dan juga siswa

lebih semangat dalam belajar.69

Selanjutnya peneliti menanyakan pertanyaan yang sama kepada wali kelas

IV, guru wali kelas IV menjawab:

Saya medesain ruang belajar terutaman memang sudah tugas saya

untuk mendesain ruang belajar dan juga mengerakkan siswa dalam

mendesain runag belajar, yang tujuan nya untuk terciptanya ruang kelas

yang nyaman dan tenang.70

68
Hasil Obesrvasi Tanggal 8 Maret 2022
69
Wawancara Wali Kelas II MIN 7 Aceh Besar, tanggal 8 Maret 2022
70
Wawancara Wali Kelas IV MIN 7 Aceh Besar, tanggal 8 Maret 2022
55

Selanjutnya peneliti menanyakan pertanyaan yang sama kepada wali kelas

VI, guru wali kelas VI menjawab:

Motivasi saya dalam mendesain yaitu untuk memperlihatkan bahwa

ruang kelas yang tertata rapi, indah dan nyaman itu berpengaruh terhadap

perkembangan siswa dalam proses belajar mengajar.71

Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan pada hari rabu, tanggal 10

November 2021, terlihat siswa siswi sedang belajar di ruang kelas yang telah

didesain dengan ditempelkan intisari-intisari pelajaran di karton, dan memudahkan

siswa dalam belajar, guru wali kelas mempuanyi motivasi yang luar biasa dalam

mendesain ruang belajar agar proses belajar mengajar berjalan dengan nyaman dan

suasana kelas yang kondusif.72

Peneliti mengajukan pertanyaan berikutnya kepada wali keklas II, yang

pertanyaannya adalah sebagai berikut, kapan Bapak/Ibu melaksanakan desain ruang

belajar?, guru wali kelas II menjawab:

Desain ruang belajar biasanya saya lakukan di awal tahun ajaran

baru, di mana pada awal tahun ajaran baru saya tata kembali ruang belajar

sesuai dengan konsep yang telah di sepakat.73

Selanjutnya peneliti menanyakan pertanyaan yang sama kepada wali kelas

IV, guru wali kelas IV menjawab:

71
Wawancara Wali Kelas VI MIN 7 Aceh Besar, tanggal 8 Maret 2022
72
Hasil Obesrvasi Tanggal 8 Maret 2022
73
Wawancara Wali Kelas II MIN 7 Aceh Besar, tanggal 8 Maret 2022
56

Desain ruang belajar dilakukan ketika tahun ajaran baru, biasanya

saya dan siswa sepakat bagaimana model desain ruang belajar yang akan di

desain.74

Selanjutnya peneliti menayakan pertanyaan yang sama kepada wali kelas

VI, guru wali kelas VI menjawab:

Desain ruang belajar dilaksanakan di tahun ajaran baru, tidak hanya


di tahun ajaran baru saja sih, biasanya saya dan siswa juga sering menata
ruang kelas ketika suasana kelas sedang tidak komdusif, seperti menata
model tempat duduk ke model tempat duduk yang nayman.75

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang peneliti dapat dilapangan,

bahwa guru wali kelas melaksanakan desain ruang kelas pada tahun ajaran baru.76

2. Kendala yang dihadapi oleh wali kelas dalam mendesain ruang


belajar di MIN 7 Aceh Besar.

Dalam medesain ruang belajar ada beberapa kendala yang dihadapi wali

kelas, dari kendala tersebut membuat wali kelas menjadi terhambat dalam

mendesain ruang belajar, sehingga tidak tercapainya kelas yang efektif, efesien,

kondusif dan juga tidak terciptanya suasana belajar yang menyenangkan. Oleh

karena itu peneliti melakukan wawancara dengan kepala sekolah dan guru wali

kelas untuk mengetahui kendala apa saja yang dihadapi dalam mendesain ruang

belajar.

Pertanyaan pertama peneliti ajukan kepada kepala sekolah yang

pertanyaannya adalah menurut bapak kendala apa saja yang wali kelas hadapi

dalam mendesain ruang belajar?, kepala sekolah menjawab:

74
Wawancara Wali Kelas IV MIN 7 Aceh Besar, tanggal 8 Maret 2022
75
Wawancara Wali Kelas VI MIN 7 Aceh Besar, tanggal 8 Maret 2022
76
Hasil Obesrvasi Tanggal 8 Maret 2022
57

Kendala utama yang sangat menghabat kami dalam mendesain


ruang belajar adalah dana, dikarenkan uang sekolah dipegang oleh orang
DIPA. Jadi, menjadi terhambat kami dalam melaksankan program sekolah,
sedangkan keperluan sekolah banyak, ada banyak sekali keperluan sekolah
yang belum terpenuhi semua, dana terbatas, membuat kami susah dalam
menjalankan program-program sekolah, sedangkan untuk menunjang
semua aktivitas dan program-program sekolah memerlukan dana yang
banyak.77

Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan pada Pada hari rabu, tanggal 10

November 2021, tampak ruang kelas di MIN 7 Aceh Besar tidak di desain dengan

maksimal, terlihat ruang kelas hanya di desain dengan menepelkan pajangan-

pajangan dinding dan atribut-atribut kelas serta pengaturan tempat duduk siswa

sesuai dengan metode pembelajaran peserta didik saja.

Gambar 4. 9 Siswa Sedang Menyimak Pembelajaran

Selanjutnya peneliti mengajukan pertanyaan kepada wali kelas, pertanyaan

pertama di ajukan kepada guru wali kelas II yang pertanyaannya adalah, apa saja

kendala yang Bapak/Ibu hadapi dalam mendesain ruang belajar?, guru wali kelas II

menjawab:

Untuk kendala kami kekurangan alat dan bahan-bahan dalam


mendesain, dana yang di kasih oleh bendahara sekolah sangat terbatas, jadi
kami hanya mendesain ruang belajar dengan sederhana, hanya
menempelkan berupa pajangan-pajangan kelas untuk memudahkan siswa
dalam belajar, kami tidak bisa mendesain ruang belajar yang didalam nya

77
Wawancara kepala sekolah MIN 7 Aceh Besar, tanggal 7 Maret 2022
58

ada pojok baca majalah dinding karna dana yang yang kami miliki sangatlah
sedikit.78

Selanjutnya peneliti mengajukan pertanyaan yang sama kepada guru wali

kelas IV, guru wali kelas IV menjawab:

Iya tentu ada kendala kami sebagai wali kelas dalam mendesain
ruang belajar, yang pertama keterbatasan alat dan bahan untuk mendesain,
terkadang ada banyak ide-ide yang keluar dari kepala saya tentang desain
ruang belajar yang bagus, tetapi saya tidak bisa melakukannya, saya tidak
bisa mendesain nya, karna saya kurang skil dibagaian mendesain-
mendesain, jadi saya mendesain ruang belajar sederhana saja sesuai
dengann kemampuan yang saya miliki.79

Selanjutnya peneliti mengajukan pertanyaan yang sama kepada guru wali

kelas VI, guru wali kelas VI menjawab:

Kendala yang saya hadapi dalam mendesain ruang belajar yaitu


siswa-siswa yang tidak mematuhi aturan, ada sebagian siswa yang tidak
menjaga pajangan-pajangan yang sudah ditempelkan dan juga kadang
mareka juga bermain bola di dalam kelas, sehingga merusak keindahan
kelas.80

Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan pada tanggal 10 November

2021, peneliti dapatkan dilapangan bahwa ada beberapa kendala yang dihadapi guru

wali kelas dalam mendesain ruang belajar, diantaranya adalah kurang dana dari

sekolah sehingga membuat guru wali kelas tidak bisa mendesain ruang belajar

denagn maksimal, dan juga ada kendala di skil wali kelas yang tidak terlalu paham

bagaimana cara mendesain dengan rapi dan bagus, kemudian juga ada beberapa

siswa yang tidak ikut aturan kelas sehingga menjadi kendala bagi wali kelas dalam

mendesain ruang belajar.81

78
Wawancara Guru Wali Kelas II MIN 7 Aceh Besar, tanggal 8 Maret 2022
79
Wawancara Guru Wali Kelas IV MIN 7 Aceh Besar, tanggal 8 Maret 2022
80
Wawancara Guru Wali Kelas IV MIN 7 Aceh Besar, tanggal 8 Maret 2022
81
Observasi pada tanggal 8 Maret 2021
59

3. Tanggapan siswa pada hasil desain ruang belajar di MIN 7 Aceh


Besar

Dalam mendesain ruang belajar, terdapat beda-beda tanggapan siswa

terhadap hasil desain ruang belajar yang dilakukan oleh guru wali kelas, oleh karena

itu peneliti melakukan wawancara dengan siswa untuk mengetahui bagaimana

tanggapan siswa terhadap hasil desain ruang belajar yang dilakukan oleh guru wali

kelas.

pertanyaan pertama yang peneliti ajukan kepada siswa kelas II, yang

pertanyaannya adalah bagaimana pendapat kalian terhadap desain ruang belajar

yang dilakukan oleh wali kelas?, siwa klas II menjawab:

Sambil tersenyum-senyum mareka mengatakan bagus, di dinding

ada di tempel nama-nama malaikat ada di tempel perkalian jadi kami ketika

di Tanya guru bisa menjawab nya, karna bisa langsung melihat di dinding.82

Selanjutnya peneliti menanyakan pertanyaan yang sama kepada siswa kelas

IV, siswa kelas IV menjawab:

Ruang kelas kami sudah bagus tapi kurang nyaman karna kalau udah

siang itu kepanasan karna tidak ada kipas angin.83

Selanjutnya peneliti menanyakan pertanyan yang sama kepada siswa kelas

VI, siswa kelas VI menjawab:

Ruang kelas kami sudah bagus dan juga nyaman tapi ada satu hal

yang membuat kami kurang nyaman yaitu papan tulisnya masih pakai

kapur, jadi kadang tidak nampak kalau tulisannya udah banyak-banyak.84

82
Wawanara Siswa Kelas II MIN 7 Aceh Besar, tanggal 9 Maret 2022
83
Wawancara Siswa Kelas IV MIN 7 Aceh Besar, tanggal 9 Maret 2022
84
Wawancara Siswa Kelas VI MIN 7 Aceh Besar, tanggal 9 Maret 2022
60

Berdasarkan dari hasil observasi yang dilakukan pada kamis , tanggal 11

Novemeber 2021, terlihat peserta didik memperhatikan guru menjelaskan

pelajaran, terlihat peserta didik memperhatikan guru menjelaskan pelajaran dan ada

juga sebagian siswa yang sibuk sendiri tidak memperhatikan pelajaran, ada juga

siswa yang menganggu teman yang lainnya peneliti dapatkan dilapangan bahwa

wali kelas sudah melakukan desain ruang belajar dengan baik dan bagus meskipun

belum maksimal.85

Peneliti mengajukan pertanyaan berikutnya kepada siswa kelas II, yang

pertanyaannya adalah apakah kalian nyaman dengan desain ruang belajar yang

dilakukan oleh guru?, siswa kelas II menjawab:

Nyaman, karna kelas menjadi lebih indah, rapi dan juga enak ketika

belajar ada pelajaran-pelajaran yang ditempelkan di dinding.86

Selanjutnya peneliti menanyakan pertanyaan yang sama kepada siswa kelas

IV, siswa kelas IV menjawab:

Kurang nyaman, karna kelas kami kurang banyak pajangan-


pajangan seperti kelas lain, terus juga masih pakek papan tulis yang
mengunakan kapur kadang-kadang kami kurang nampak, di tambah lagi
anak laki-laki sering tidak ikut aturan dalam belajar, mareka sering ribut,
jadi membuat suasana kelas jadi kurang nyaman.87

Selanjutnya peneliti menanyakan pertanyaan yang sama kepada siswa kelas

VI, siswa kelas VI menjawab:

Nyaman karna membuat kelas menjadi lebih indah dan rapi,


pajangan-pajangan yang ditempelkan sangat bermamfaat bagi kami, seperti
adanya roster piket sehingga memudahkan kami dalam melaksanakan piket

85
Observasi pada tanggal 9 Maret 2021
86
Wawancara Siswa Kelas II MIN 7 Aceh Besar, tanggal 9 Maret 2022
87
Wawancara Siswa Kelas IV MIN 7 Aceh Besar, tanggal 9 Maret 2022
61

kelas, begitu juga ada nama-nama ilmuan yang ditempelkan memudahkan


kami dalam mengingat.88

Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan pada 11 November 2021 yang

peneliti dapatkan di lapangan bahwa ada siswa yang nyaman dan ada siswa yang

kurang nyaman terhadap desain ruang belajar yang dilakukan oleh wali kelas.89

Gambar 4. 10 Siswa Kurang Nyaman Siswa terhadap


Desain Ruang Kelas

Selanjutnya peneliti mengajukan pertanyaan berikutnya kepada siswa kelas

II, yang pertanyaannya adalah, apa sajakah tugas yang sudah diberikan oleh wali

kelas kepada kalian dalam mendesain ruang belajar?, siswa kelas II menjawab:

tidak ada tugas apa-apa, kami tidak dikasih tugas apa oleh guru wali

kelas.90

Selanjutnya peneliti menanyakan pertanyaan yang sama kepada siswa kelas

IV, siswa kelas IV menjawab:

Kami ada dikasih tugas oleh wali kelas yaitu menjaga atribyt kelas

yang sudah ditempel, kemudian juga ada disuruh bawa gambar atau disuruh

tulis surat-surat pendek di karton untuk ditempelkan di dinding.91

88
Wawancara Siswa Kelas VI MIN 7 Aceh Besar, tanggal 9 Maret 2022
89
Observasi pada tanggal 9 Maret 2021
90
Wawancara Siswa Kelas II MIN 7 Aceh Besar, tanggal 9 Maret 2022
91
Wawancara Siswa Kelas IV MIN 7 Aceh Besar, tanggal 9 Maret 2022
62

Selanjutnya peneliti mengajukan pertanyaan yang sama kepada siswa kelas

VI, siswa kelas VI menjawab:

Iya, kami dikasih tugas sama wali kelas tapi rame yang buat,

biasanya kami disuruh kreasikan pajangan-pajangan untuk di tempelkan di

dinding, kami juga disuruh buat puisi-puisi dan juga gambar-gambar untuk

ditempelkan di dinding.92

Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan pada 11 November 2021,

peneliti dapatkan dilapangan bahwa ada kelas yang tidak dikasih tugas oleh wali

kelas untuk membantu dalam mendesain ruang belajar dan ada juga kelas yang

dikasih tugas oleh wali kelas dalam mendesain ruang belajar.93

Selanjutnya peneliti mengajukan pertanyaan berikutnya kepada siswa kelas

II, yang pertanyaannya adalah adakah kalian melaksanakan tugas yang diberikan

oleh wali kelas?, siswa kelas II menjawab:Kami hanya membantu wali kelas ketika

wali kelas mendesain ruang belajar,94

Selanjutnya peneliti mengajukan pertanyaan yang sama kepada siswa kelas

IV, siswa kelas IV menjawab: Iya kami melaksanakan tugas yang dikasih oleh wali

kelas, tetapi tidak semua siswa hnya beberapa orang siswa saja.95

Selanjutnya peneliti mengajukan pertanyaan yang sama kepada siswa kelas

VI, siswa kelas VI menjawab:

Meskipun tidak semua siswa melaksanakan tugas tapi ada sebagian


siswa melaksanakan tugas apa yang disuruh oleh wali kelas, kami juga
melaksanakan apa yang disuruh oleh wali kelas seperti membantu wali kelas

92
Wawancara Siswa Kelas VI MIN 7 Aceh Besar, tanggal 9 Maret 2022
93
Observasi pada tanggal 9 Maret 2021
94
Wawancara Siswa Kelas II MIN 7 Aceh Besar, tanggal 9 Maret 2022
95
Wawancara Siswa Kelas IV MIN 7 Aceh Besar, tanggal 9 Maret 2022
63

dalam mendesain meskipun tidak semua membantu dan berpartisipasi


dalam mendesain ruang kelas.96

Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan pada 5 Maret 2022, peneliti

dapatkan dilapangan bahwa tidak semua siswa melaksanakan tugas yang dikasih

oleh wali kelas dan bahkan ada kelas yang tidak dikasih tugas apa-apa oleh wali

kelasnya.97

Selanjutnya peneliti mengajukan pertanyaan berikutnya kepada siswa kelas

II, yang pertanyaan nya adalah bagaimana motivasi yang diberikan wali kelas

dalam mendesain ruang belajar?, siswa kelas II menajwab: Cuman dibilang sama

wali kelas untuk menjaga ruang belajar agar tidak mencopot dan mencoret-coret

dinding dan pajangan-pajangan yang sudah ditempelkan oleh wali kelas.98

Selanjutnya peneliti mengajukan pertanyaan yang sama kepada siswa kelas

IV, siswa kelas IV menjawab: Sering dikasih tau oleh wali kelas tentang kenyaman

dalam belajar ketika ruang belajar bersih, rapi dan indah.99

Selanjunya peneliti mengajukan pertanyaan yang sama kepada siswa kelas

VI, siswa kelas IV menjawab: Kami sering dikasih contoh sekolah-sekolah yang

lain, contoh sekolah-sekolah yang bersih, indah dan rapi membuat ruang kelas jadi

nayman dalam belajar.100

Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan pada 5 maret 2022, peneliti

dapatkan di lapangan bahwa wali kelas memberikan motivasi kepada siswa untuk

mendesain ruang belajar, setiap kelas berbeda motivasi yang diberikan oleh wali

96
Wawancara Siswa Kelas VI MIN 7 Aceh Besar, tanggal 9 Maret 2022
97
Observasi pada tanggal 9 Maret 2021
98
Wawancara Siswa Kelas II MIN 7 Aceh Besar, tanggal 9 Maret 2022
99
Wawancara Siswa Kelas IV MIN 7 Aceh Besar, tanggal 9 Maret 2022
100
Wawancara Siswa Kelas VI MIN 7 Aceh Besar, tanggal 9 Maret 2022
64

kelasnya, tetapi yang intinya motivasi yang diberikan oleh wali kelas untuk

membangkitkan semangat siswa dalam mendesain dimana ketika ruang belajar

kondusif dapat meningkatkan pula semangat balajar siswa.101

C. Pembahasan Hasil Penelitian


Penelitian ini telah dilakukan di MIN 7 Aceh Besar meliputi pembahasan

strategi, kendala dan tanggapan siswa pada hasil desain ruang belajar.

1. Strategi Wali Kelas Dalam Mendesain Ruang Belajar di MIN 7 Aceh


Besar

Mendesain ruang belajar merupakan salah satu tugas wali kelas selama

proses belajar mengajar, desain ruang belajar harus dilakukan dengan baik, karna

kelas merupakan tempat berlansungnya proses pentransferan ilmu, ketika suasana

ruang belajar kondusif, aman, nyaman dan rapi, maka akan meningkatkan semangat

belajar siswa. Desain ruang belajar merupakan kegiatan yang terencana dan sengaja

yang dilakukan oleh guru dan dosen (pendidik) dengan tujuan menciptakan dan

mempertahankan kondusi yang optimal, sehingga diharapkan proses belajar

mengajar dapat berjalan secara efektif dan efesien agar tercapai tujuan

pembelajaran. Dari hasil penelitian yang dilakukan peneliti bahwa terdapat

beberapa wali kelas di MIN 7 Aceh Besar berperan dalam mendesain kelasnya,

selain itu wali kelas juga melibatkan siswa dalam mendesain ruang belajarnya

masing-masing, sehingga membuat ruang kelas lebih indah dan kondusif serta

nyaman saat peserta didik mengikuti proses pembelajaran hingga akhir. Hal ini

didukung oleh penelitian Sindunoto, Handoko bahwa adanya pengaruh positif dari

101
Observasi pada tanggal 9 Maret 2021
65

perancangan interior kelas TK Ciputra dalam meningkatkan minat belajar siswa.102

Terdapat beberapa hal yang dapat dilakukan dalam mendesain ruang belajar yaitu:

a. Menempel pajangan-pajangan kelas

Menempel pajangan kelas merupakan strategi yang dilakukan guru wali

kelas dalam mendesain ruang belajar, Pajangan-pajangan yang ditempelkan berupa

roster pelajaran, daftar piket kelas, materi-materi belajar siswa seperti rumus-rumus

matematika, asmaul husna, nama-nama ilmuan, nama-nama malaikat, nama-nama

nabi, rukun iman, rukun islam dan nama-nama ilmuan. Pajangan-pajangan yang

ditenpelkan bertujuan untuk memudahkan siswa dalam proses belajar mengajar.

Hal tersebut sesuai dengan penelitian Saiful Bahri Djamarah yang

mengemukakan bahwa menempel pajangan-pajangan kelas, roster pelajaran dan

jadwal piket kelas dapat membantu siswa dalam proses belajar mengajar.103

b. Pengaturan model tempat duduk siswa

Pengaturan model tempat duduk siswa di MIN 7 Aceh Besar, di lakukan

dengan berbagai model sesuai dengan materi yang dipelajari siswa hal ini dapat

dilihat dari pengaturan tempat dudduk siswa model koferensi, model tradisional,

leter U, dan model kelompok.

102
Sindunoto, Handoko Pengaruh Desain Interior Kelas Terhadap Minat Belajar Siswa
Taman Kanak-Kanak Ciputra di Surabaya/TK Ciputra Surabay, Jurnal Dimensi Interior, Vol 111,
No. 1. 2013
103
Saiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar,(Jakarta: Rineka
Cipta, 2020), hal 204
66

Hal ini sesuai dengan penataan model tempat duduk siswa seperti formasi

huruf U, formasi corak tim, formasi meja koferensi, formasi lingkaran, formasi

kelompok, dan formasi kelas tradisional.104

c. Penataan perabot kelas dan kebersihan kelas.

Penataan perabot kelas dan kebersihan kelas yang dilakukan MIN 7 Aceh

Besar yaitu dengan meletakan seluruh perlengkapan kelas pada tempatnya, seperti

meletakan tong sampah dan sapu pada susut kelas, menempelkan papan daftar hadir

siswa di dekat papan tulis, dan meja kursi guru di depan siswa.

Hal ini sesuai dengan yang dikemukan oleh Saiful Bahri Djmarah dan

Aswan Zain yang mengatakan bahwa penataan perabot kelas dalam membuat ruang

kelas menjadi kondusif.105 Selain itu juga didukung oleh hasil penelitian Irfan,

Rozaki yang menyatakan pembelajaran dapat dikatakan efektif apabila setiap

elemen berfungsi secara keseluruhan, peserta didik merasa senang, puas dengan

hasil pembelajaran, membawa kesan serta dapat mencapai tujuan pembelajaran

yang diharapkan. Untuk mencipatakan pembelajaran yang efektif, maka guru

mempunyai tugas untuk mengelola kelas serta menciptakan kondisi belajar yang

kondusif dan menetralisir keadaan jika terjadi gangguan didalam kelas selama
106
proses belajar mengajar. Selanjutnya hasil penelitian Vina, Agustina

menunjukkan bahwa kegiatan desain ruang kelas dapat dikatakan efektif dalam

meningkatkan motivasi belajar siswa didalam kelas apabila desain ruang kelas

104
Dirjen Kelembagaan Agama Islam, Kurikulum Berbasis Kopetensi Kegiatan
Pembelajaran, (Jakarta: Depertemen Agama, 2003), hal 25-34.
105
Saiful Bahri Djamarah Stategi, Jakarta: Rineka Cipta
106
Irfan Rozaki Pengelolaan Kelas dalam Meningkatkan Efektivitas Pembelajaran Fiqih Siswa VIII
di MTsn Gondangrejo Karanganyar Tahun Pelajaran 2017/2018, Skripsi, 2017
67

mampu dan berhasil mengoptimalkan semangat belajar siswa sesuai dengan tujuan

kegiatan desain ruang kelas yaitu meningkatkan motivasi belajar siswa di dalam

kelas.107

2. Kendala Yang Dihadapi Wali Kelas Dalam Mendesain Ruang Belajar


di MIN 7 Aceh Besar
Desain ruang belajar adalah ketrampilan guru untuk menciptakan dan

memelihara kondisi belajar yang optimal, serta ketrampilan untuk mengembalikan

kondisi belajar apabila terdapat ganguan dalam proses belajar baik bersifat ganguan

kecil dan sementara maupun ganguan yang bersifat berkelanjutan.108guru wali kelas

sudah melakukan tugas dan perannya dengan baik dalam mendesain ruang belajar,

meskipun begitu wali kelas juga tidak terlepas dari yang namanya kendala atau

hambatan yang dihadapi. Ada beberapa kendala yang di hadapi dalam mendesain

ruang belajar di MIN 7 Aceh besar

a. Kurangnya dana atau keuangan sekolah

Kurang nya keuanngan sekolah membuat proses desain ruang belajar tidak

berjalan dengan baik, seperti yang kita tau untuk menunjang aktivitas dan program-

program sekolah membutuhkan dana yang banyak, kalau tidak ada dana maka

program-progrm sekolah akan terhambat, hal inilah yang membuat desain ruang

belajar tidak terdesain dengan maksimal, guru wali kelas tidak bisa mendesain

ruang belajar sesuai dengan konsep desain ruang belajar yang berhasil, karna

keuangan sekolah yang sedikit.

107
Vina, Agustina Implementasi Desain Ruang Kelas dalam Meningkatkan Motivasi Siswa Kelas IV
SD Muhammadiyah Bnadar Lampung/SD, Skripsi, 2019
108
https/www.goegle.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url (diakses pada 19 september,
pukul 23:00
68

b. Kurangnya skil wali kelas dalam mendesain ruang belajar

Kurangnya skill guru wali kelas dalam mendeain ruang belajar juga menjadi

sebuah kendala dalam mendesain ruang belajar. Dimana ketika guru wali kelas

mempuanyi ide-ide yang bagus untuk desain ruang kelas nya namun wali kelas

tidak bisa merealisasikan ide-ide nya dikarenakan kurangnya skill dalam

mendesain, sehingga hasil desain ruang belajar terlihat sangat sederhana.

c. Siswa yang tidak mengikuti peraturan kelas

Dari hasil penelitian, diketahui bahwa salah satu kendala wali kelas dalam

mendesain ruang belajar di MIN 7 Aceh Besar juga dari siswa itu sendiri, hal ini

dibuktikan dengan adanya siswa yang suka menggaggu teman yang lain, dan juga

merusak keindahan kelas seperti mencabut atribut yang ditempelkan guru wali

kelas sehingga membuat kelas menjadi kurang indah dan rapi.

Dari hal ini dapat disimpulkan bahwa hambatan dalam mendesain ruang

belajar selain dari faktor guru juga dari faktor siswa itu sendiri.

3. Respon Siswa Terhadap hasil Desain Ruang Belajar MIN 7 Aceh Besar

Menurut Sumadi Suryabrata dalam Nawapuspita respon atau tanggapan

biasanya didefinisikan sebagai bayangan yang tinggal dalam ingatan setelah kita

melakukan pengamatan, respon dapat diartikan sebagai suatu tanggapan, reaksi

dan jawaban, sedangkan reaksi adalah kegiatan berupa aksi protes dan sebagainya,
69

yang timbul akibat suatu gejala atau peristiwa dan tanggapan atau respon terhadap

suatu aksi. 109

Hasil desain ruang belajar yag dilakukan oleh guru wali kelas tentu saja ada

yang nyaman dan ada yang kurang nyaman, Adapun respon siswa MIN 7 Aceh

Besar terhadap hasil desain ruang belajar yaitu ada yang nyaman dan ada yang

kurang nyaman

a. Siswa yang nyaman terhadap hasil desain ruang belajar

Dari hasil penelitian, Pajangan-pajangan yang berisi materi pelajaran yang

ditempelkan di dinding kelas oleh guru wali kelas membuat peserta didik mudah

dalam proses belajar mengajar, atribut-atribut kelas yang di tempelkan membuat

kelas menjadi indah dan rapi. Roster dan jadwal piket kelas yang ditempelkan

membuat siswa menjadi lebih mudah dalam menjalankan tugas piket kelas, karna

langsung bisa melihat di dinding kelas siapa yang menjadi tugas piket kelas.

Penataan model tempat duduk siswa yang dilakukan guru wali kelas juga

memudahkn siswa dalam proses belajar mengajar, dimana siswa bisa mengubah

tempat duduk siswa sesuai materi apa yang sedang siswa pelajari, seperti model

tempat duduk berkelompok, meja bundar, dan liter U sehingga membuat siswa

nayman dalam belajar

109
Nawapuspita, Respon Siswa Kelas Xi Terhadap Materi Pengertian, Ruang
Lingkup dan Nilai-Nilai Pendidikan Kemuhammadiyahan Di Sma
Muhammadiyah 2 Pontianak Tahun Pelajaran 2016/2017. Tarbawi
Khatulistiwa Jurnal Pendidikan Islam, Vol 5, no 1, (2016), h 45-56
70

b. Siswa yang kurang nyaman terhadap hasil desain ruang belajar

Dari hasil penelitian, ada siswa juga yang kurang nyaman dalam belajar

karna masih mengunakan papan tulis kapur kadang-kadang siswa kurang Nampak

dalam mencatat materi yang diberikan oleh guru, ditambah lagi siswa yang tidak

ikut aturan sering rebut dan membuat ricuh di dalam kelas, membuat suasana kelas

menjadi tidak nyaman pada saat belajar mengajar berlangsung.

Ruang kelas yang tidak memiliki kipas angin juga membuat siswa kurang

nyaman dalam belajar karena siswa kepanasan pada saat mengikuti proses belajar

mengajar. Suasana ruang kelas yang panas membuat siswa kurang konsentarsi

dalam mengikuti proses belajar mengajar, dimana siswa menjadi sibuk sendiri dan

ada juga siswa yang keluar dari ruang belajar dikarenakan suasana dalam kelas

panas, hal ini membuat siswa menjadi tidak nyaman dalam belajar.
BAB V

PENUTUP

A. Simpulan
Dari hasil penelitian yang peniliti lakukan di MIN 7 Aceh Besar dapat peneliti

tarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Strategi guru wali kelas dalam mendesain desain ruang belajar di MIN 7

Aceh Besar yaitu dengan cara menempel pajangan-pajangan kelas di

dinding berupa berupa roster pelajaran, daftar piket kelas, materi-materi

belajar siswa seperti rumus-rumus matematika, asmaul husna, nama-nama

ilmuan, nama-nama malaikat, nama-nama nabi, rukun iman, rukun islam

dan nama-nama ilmuan. Pengaturan tempat duduk yang diterapkan model

koferensi, model tradisional, liter U, model kelompok dan penataan perabot

kelas dan kebersihan kelas.

2. Dalam mendesain ruang belajar, tidak terlepas dari yang namanya kendala

atau hambatan yang dihadapi. Kendala yang dihadapi guru wali kelas dalam

mendesain ruang belajar yaitu kurangnya dana dari sekolah, kurangnya

keuangan sekolah membuat guru wali kelas terhambat dalam emndesain

ruang belajar karna kurangnya alat-alat dan bahan untuk mendesain.

Kurangnya skil wali kelas dalam mendesain ruang belajar, yaitu adanya wali

kelas yang tidak terlalu kreatif dalam mendesain ruang belajar. Siswa yang

3. Terdapat siswa yang nyaman dan kurang nyaman terhadap desain ruang

belajar yang dilakukan guru wali kelas.

71
72

B. Saran
1. kepada kepala sekolah MIN 7 Aceh Besar untuk menjalin kerja sama

dengan guru wali kelas, agar memudahkan guru wali kelas dalam mendesain

ruang belajar

2. Kepada wali kelas untuk lebih serius lagi dalam mendesain ruang belajar

serta lebih kreatif dan produktif lagi dalam mendesain ruang belajar.

3. Kepada siswa diharapkan agar mematuhi peraturan-peraturan kelas yang

telah disepakati bersama, baik ketika pross belajar mengajar, maupun diluar

proses belajar mengajar.

4. Diharapkan kepada peneliti selanjutnya agar menambah teori teori yang

dipakai, menambah kisi-kisi instrument penelitian juga meneliti dengan

metode yang berbeda sehingga lebih akurat dalam melakukan penelitian

serupa dan nantinya akan menghasilkan karya yang bagus secara ilmiah.
DAFTAR PUSTAKA

---------. Kamus Besar Bahasa Indonesia. (Online). Tersedia di


http://repository.ump.ac.id. Diakses 26 September 2022
A, D. K. (2007). Pendidikan Karakter Strategi Mendidik Anak di Zaman Global.
Jakarta: Granmedia Widiasarana.
Ahmad Nursobah . (2019). Perencanaan Pembelajaran. Bandung : Duta Media.
Ahmadi, A. (1997). Strategi Belajar Mengajar. Bandung: Pustaka Setia.
Ahmadi, A. (1997). Strategi Belajar Mengajar. Bandung: Pustaka Setia.
Djamarah, S. B. (1994). Prestasi Kopetensi Guru. Surabaya: Usaha Nasional.
Djamarah, S. B. (2002). Strategi. Jakarta: Rineka Cipta.
Agustina, V. (2019). Implementasi Desain Ruang Kelas dalam Meningkatkan
Motivasi Siswa Kelas IV SD Muhammadiyah Bnadar Lampung/SD. Skripsi.
Lampung:Universitas Islam Negeri Raden Intan.
Engreini, S. (2020). Buku Panduan Tugas Manajemen Tugas Wali Kelas Berbasis
Teknologi . Jawa Barat: Edu Publisher.
Koesuma, D. (2007). Pendidikan Karakter Strategi Mendidik Anak di Zaman
Global. Jakarta: Edu Publisher.
Majid, A. (2008). Perencanaan Pembelajaran. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Nawapuspita. 2016. Respon Siswa Kelas Xi Terhadap Materi Pengertian, Ruang
Lingkup Dan Nilai-Nilai Pendidikan Kemuhammadiyahan Di Sma
Muhammadiyah 2 Pontianak Tahun Pelajaran 2016/2017. Tarbawi
Khatulistiwa: Jurnal Pendidikan Islam, Vol 5(1), 45-56.
Nurjanahza. (2011, 12 Senin). 5. Retrieved from Blogspot.com:
http;nurjanahza.blogspot.com
Nursobah, A. (2019). Perencanaan Pembelajaran. Bandung: Duta Media.
Riduan. (2010). Skala Pengukuran Variabel-variabel. Bandung: Alfabeta.
Rozaki, I. (2017). Pengelolaan Kelas dalam Meningkatkan Efektivitas
Pembelajaran Fiqih Siswa VIII di MTsn Gondangrejo Karanganyar Tahun
Pelajaran 2017/2018. Skripsi. Surakarta: Ilmu tarbiyah dan keguruan
Institut Agama Islam.
Sachari, A. (2000). Pengantar Tinjauan Desain. Bandung: ITB.

73
74

Saifuddin. (2018). Pengelolaan Pembelajaran Teoritis dan Praktis. Yogyakarta:


Budi Utama.
Handoko, S. (2013). Pengaruh Desain Interior Kelas Terhadap Minat Belajar
Siswa Taman Kanak-kanak Ciputra di Surabaya/TK Ciputra Surabaya,
Jurnal Desain Interior, Vol 11, no. 1.
Siska, Y. (2016). Konsep Dasar IPS. Yogyakarta: Garudawacha.
Slameto. (2019). Prosedur Manajemen Kelas dan Efektifitasnya . Jawa Timur:
Qiara Media.
Sudijiono, A. (1996). Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Grafindo Persada.
Sugiono. (2013). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung:
Alfabeta.
Sukmadinata, N. S. (2007). Metodelogi Penelitian Pendidikan. Bandung: Remaja
Rosda Karya.
Suryadi, r. a. (2018). ilmu pendidikan islam . yogyakarta: deepublish.
Tabrani, W. W. (2020). Seri Pembaharuan Pendidikan Membangun Kelas Aktif dan
Inspiratif . Yogyakarta: Budi Utama.
Zain, S. B. (2010). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.
http;//nurjanahza.blogspot.com/2011/12/pengelolaan-kelas di akses pada tanggal
24 juni 2020 pukul 23.46
Jurnal desain interior VoLIV/No.1/Tahun2017,hlm. 10
Repository.uin-suska.ac.id>pdf web results BAB II KAJIAN TEORI A.Konsep
Teoritis 1. Tata Ruang Kelas (diakses pada tahun 2014)
https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url (diakses pada 19
September, pukul 23 : 00)
Lampiran 1. Surat Keputusan Dekan PTK UIN Ar-Raniry
Lampiran 1. Surat Izin Meneliti
Lampiran 2. Surat Selesai Meneliti
Lampiran 4. Lembar Pedoman Observasi

LEMBAR PEDOMAN OBSERVASI

Lokasi : MIN 7 Aceh Besar

Waktu :

LIST OBSERVASI
A. Pengelolaan ruang belajar
No Aspek Ada Tidak Keterangan
1. Wali kelas berperan dalam 
mendesain ruang belajar

2 Guru mengunakan desain 


dalam menata ruang belajar

B. Sarana Prasarana Ruang Kelas


No Aspek Ada Tidak Keterangan
1 Fungsi kelas sebagai 
tempat pembelajaran teori
dan praktik
2 Banyak minimum ruang 
kelas sama dengan banyak
rombongan belajar
3 Kapasitas minimum ruang 
kelas 32 peserta didik
4 Rasio minimum luas kelas 
2 M2/peserta didik. Untuk
romboongan belajar dengan
peserta didik kurang dari
15 orang, luas minimum
ruang kelas 30 M2, lebar
minimum kelas 5 M2
5 Ketersedian media (lcd 
proyektor, papan tulis dan
lainnya)
C. Tata Ruang Kelas Dan Perabot Kelas
No Aspek Ada Tidak Keterangan
1 Mengunakan perlengkapan 
peralatan tulis
2 Peletakan papan tulis di 
depan pesrta didik
3 Meja kursi guru yang 
sesuai dengan standar yang
berlaku
4 Meja kursi peserta didik 
disesuaikan dengan ukuran
peserta didik dan
dilengkapai dengan tempat
tas dan buku
5 Menempel jadwal pelajaran 
pada tempat yang mudah
dilihat
6 Meletakakan papan absensi 
di sebelah papan tulis
7 Meletakan daftar piket 
kelas di samping papan
absensi
8 Meletakan tempat sampah 
di sudut kelas
9 Menepelkan tempat 
portofolio di dinding kelas
10 Meletakkan bingkai foto di 
atas papan tulis
11 Menempelkan madding di 
dalam kelas
D. Bentuk-Bentuk Penataan Ruang Kelas
No Aspek Ada Tidak Keterangan
1. Guru menerapkan formasi 
tempat duduk dengan
model formasi huruf U
2 Guru menerapkan formasi 
tempat duduk dengan
model formasi lingkran
3 Guru menerapkan formasi 
tempat duduk dengan
model formasi kelompok
4 Guru menerapkan formasi 
tempat duduk dengan
model formasi auditorium
5 Guru menerapkan formasi 
tempat duduk dengan
model formasi gaya tim

Banda aceh, 3 Februari 2022

Pembimbing I, Pembimbing II,


Drs. Yusri M. Daud, M.pd. Lailatussaadah, S.Ag., M.Pd
NIP. 196303031983031003 NIP. 197512272007012014
Lampiran 5. Instrumen Penelitian dengan Wali Kelas

Instrumen penelitian dengan wali kelas

No Variabel Aspek Indikator Descriptor Instrumen


1 Peran Tugas Pengelolaan Seorang wali 1 bagaimana
wali wali kelas kelas tugas dan
kelas kelas mengetahui peran
keadaan peserta bapak/ibu
didik, sendiri sebagai
melakukan wali kelas
penilaian dan dalam
melakukan mendesain
tindakan bila ruang belajar?
dianggap perlu
dan langkah
tindak lanjut

Tugas Mendesain Seorang wali 1darimanakah


dan ruang kelas memiliki ide bapak/ibu
peran belajar ide-ide yang dalam
wali bagus dan mendesain
kelas rencana-rencana ruang belajar
yang mungkin yang seperti
dicapai dengan ini?
melibatkan 2siapa saja
seluruh potensi yang terlibat
kelas yang dalam
dimiliki mendesain
ruang belajar?
3 Bagaimana
cara bapak/ibu
dalam
menggerakka
n peserta didik
dalam
mendesain
ruang belajar?
2 Desain Syrat- Bentuk- Penataan ruang 1 strategi apa
ruang syarat bentuk kelas dilakukan yang bapak/ibu
belajar kelas penataan sesuai dengan gunakan dalam
nyaman tujuan
ruang pembelajaran, mendesain
belajar kegiatan ruang belajar?
pembelajaran, 2 mengapa
dan keadaan bapak/ibu
nyata di kelas mendesain
jumlah siswa ruang belajar
bentuk kursi dan dengan model
perabotan yang atau bentuk
lain dapat yang seperti
menjadi ini?
pertimbangan
dalam menata
kelas, penataan
kelas dapat
berubah
tergantung
pembelajaran
tata ruang Tata ruang kelas 1 Apa motivasi
kelas bertujuan untuk bapak/ibu
menciptakan dan sendiri dalam
mempertahanka mendesain
n kondisi yang ruang belajar?
optimal, 2 Apa kendala
sehingga yang
diharapkan bapak/ibu
proses belajar hadapi dalam
mengajar dapat mendesain
berjalan secara 3 Kapan
efektif dan bapak/ibu
efesien, melaksanaka
sehingga desain ruang
tercapai tujuan belajar ?
pembelajaran.

Banda aceh, 3 Februari 2022

Pembimbing I, Pembimbing II,

Drs. Yusri M. Daud, M.pd. Lailatussaadah, S.Ag., M.Pd


NIP. 196303031983031003 NIP. 197512272007012014
Lampiran 6. Instrumen Penelitian dengan Kepala Sekolah

Instrumen penelitian dengan kepala sekolah


Instrumen wawancara bertujuan untuk menganalisis peran wali kelas dalam
mendesain ruang belajar di MIN 7 Aceh Besar

Pertanyaan:

1 Bagaimanakah pandangan bapak terhadap peran wali kelas dalam

mendesain ruang belajar?

2 Bagaimanakah fungsi dan tugas wali kelas dalam mendeain ruang belajar?

3 Apakah peran wali kelas sudah berjalan dengan semestinya dalam

mendesain ruang belajar?

4 Bagaimana strategi atau langkah yang dilakukan wali kelas dalam

mendesain ruang belajar?

5 Adakah kebijakan yang bapak terapkan kepada wali kelas dalam

mendesain ruang belajar?

6 Bagaimana cara bapak mengatasi wali kelas yang tidak terlalu peduli

terhadap desain ruang belajar?

7 Apa sajakah kendala yang bapak hadapi dalam mendesain ruang belar

Banda aceh, 3 Februari 2022

Pembimbing I, Pembimbing II,

Drs. Yusri M. Daud, M.pd. Lailatussaadah, S.Ag., M.Pd


NIP. 196303031983031003 NIP. 197512272007012014
Lampiran 7. Instrumen Penelitian dengan Siswa

Instrumen penelitian dengan siswa

Instrumen wawancara bertujuan untuk menganalisis peran wali kelas dalam


mendesain ruang belajar di MIN 7 Aceh Besar

Pertanyaan:

1 Bagaimana pendapat kalian terhadap desain ruang belajar yang dilakukan

oleh wali kelas?

2 Apakah kalian nyaman dengan desain ruang belajar yang dilakukan oleh

guru?

3 Apasajakah tugas yang telah diberikah wali kelas kepada kalian dalam

mendesain ruang belajar?

4 Apakah kalian melaksanakan tugas yang gelah diberikan oleh wali kelas?

5 Bagaimanakah motivasi yang diberikan wali kelas dalam mendesaain ruang

belajar?

Banda aceh, 3 Februari 2022

Pembimbing I, Pembimbing II,

Drs. Yusri M. Daud, M.pd. Lailatussaadah, S.Ag., M.Pd


NIP. 196303031983031003 NIP. 197512272007012014
Lampiran 8. Dokumentasi

DOKUMENTASI KEGIATAN PENELITIAN

Gambar 1: Wawancara dengan kepala Gambar 2: Wawancara dengan guru


sekolah MIN 7 Aceh Besar wali kelas II MIN 7 Aceh Besar

Gambar 3: Wawancara guru Gambar 4: Wawancara dengan


wali kelas V MIN 7 Aceh Besar guru wali kelas IV MIN 7 Aceh
Besar

Gambar 5: Halaman dan bangunan Gambar 6: Ruang belajar siswa MIN 7


ruang kelas MIN 7 Aceh Besar Aceh Besar

Anda mungkin juga menyukai