Kelompok 4 Konsep Dasar Membaca

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

KONSEP DASAR MEMBACA

Diajukan kepada

Bapak Dernius Hura S.Pd., M.Pd.

Untuk memenuhi tugas mata kuliah Keterampilan Berbahasa


dan Apesiasi Sastra

Disusun Oleh :
1. Datatuwu NIM
2. Endang Purnawati Gea NIM 222109063
3. Foni Kurniaman Mendrofa NIM 222109087
4. Syanty Maria Gulo NIM 222109233

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NIAS
2024
KATA PENGANTAR

Puji Syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan anugrah
Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah “Konsep Dasar Membaca” dengan tepat
waktu.
Kami mengucapkan terima kasih kepada dosen pengampu mata kuliah Keterampilan
Berbahasa dan Apresiasi Sastra Bapak Dernius Hura S.Pd., M.Pd. Karena telah memberikan
kepercayaan untuk menyelesaikan tugas makalah ini. Makalah yang kami susun ini tentunya
masih jauh dari kata sempurna oleh karena itu saran dan kritik yang berifat membangun dari
pembaca sangat bermanfaat demi kesempurnaan makalah ini.

Gunungsitoli, 06 Mei 2024


Penyusun

Kelompok 4
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Membaca adalah kegiatan yang kita lakukan hampir setiap hari. Mulai dari
membaca buku pelajaran di sekolah, hingga membaca pesan singkat di ponsel,
membaca adalah cara utama kita memperoleh informasi. Namun, tidak semua orang
memiliki kemampuan membaca yang sama. Ada yang bisa membaca dengan cepat dan
mudah memahami isi teks, namun ada juga yang mengalami kesulitan dalam
membaca dengan baik. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk memahami konsep
dasar membaca agar kita dapat meningkatkan kemampuan membaca kita.
Membaca bukanlah sekadar mengidentifikasi huruf dan kata-kata dalam teks.
Lebih dari itu, membaca melibatkan pemahaman terhadap makna di balik kata-kata
tersebut. Proses membaca tidak hanya terjadi di mata kita, tetapi juga dalam pikiran
kita. Saat kita membaca, otak kita bekerja keras untuk memahami, mengingat, dan
membuat hubungan antara informasi yang kita baca dengan pengetahuan yang sudah
kita miliki sebelumnya.
Kemampuan membaca yang baik sangat penting dalam kehidupan sehari-hari.
Dengan kemampuan membaca yang baik, kita dapat memperoleh informasi dengan
lebih efisien, memahami instruksi dengan lebih baik, dan mengembangkan
pengetahuan kita tentang dunia di sekitar kita. Selain itu, membaca juga membantu
kita mengasah keterampilan berpikir kritis dan analitis, yang sangat berguna dalam
menghadapi berbagai situasi dalam kehidupan.
Dengan pemahaman yang lebih baik tentang konsep dasar membaca, kita dapat
mengidentifikasi kelemahan dalam kemampuan membaca kita dan mengambil
langkah-langkah untuk memperbaikinya. Dengan demikian, kita dapat menjadi
pembaca yang lebih efektif dan terampil, serta memanfaatkan kekuatan membaca
untuk meraih kesuksesan dalam berbagai aspek kehidupan.

A. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan konsep dasar membaca?
2. Apa tujuan dari membaca?
3. Apa manfaat membaca?
4. Apa saja jenis-jenis membaca?
5. Bagaimana proses membaca?
B. Tujuan
1. Untuk mengetahui konsep dasar membaca.
2. Untuk mengetahui tujuan membaca.
3. Untuk mengetahui manfaat membaca.
4. Untuk mengetahui jenis-jenis membaca.
5. Untuk mengetahui proses membaca.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Konsep Dasar Membaca


Membaca pada hakikatnya suatu hal yang rumit sebab melibatkan banyak hal,
bukan hanya melafalkan tulisan, tetapi juga melibatkan aktivitas seperti: visual,berfikir
psikolinguistik, dan metakognitif. Sebagai proses membaca secara visual merupakan
proses menerjemahkan symbol tulis (huruf) ke dalam kata-kata lisan. Sebagai suatu
proses berfikir, membaca mencakup aktivitas pengenalan kata, pemahaman literal,
interpretasi, membaca kritis dan pengalaman kreatif.
Membaca adalah salah satu dari empat keterampilan berbahasa yang diajarkan di
sekolah. Tarigan (2008:5) mengemukakan bahwa: Membaca merupakan keterampilan
dasar yang harus dimiliki setiap manusia. Keterampilan ini tidak dapat dipisahkan dalam
kehidupan manusia. Karena itu, keterampilan membaca merupakan keterampilan dasar
yang sangat penting bagi kehidupan manusia. Keterampilan membaca menjadi sarana
untuk menangkap informasi yang ada di tulisan. Keterampilan membaca disebut sebagai
keterampilan berbahasa reseptif. Disebut reseptif karena dengan membaca seseorang akan
memperoleh informasi, ilmu, pengetahuan, dan pengalaman-pengalaman baru. Semua
yang diperoleh dari kegiatan membaca akan memungkinkan orang tersebut mampu
mempertinggi daya pikirnya, mempertajam pandangannya, dan memperluas wawasannya.
Pada setiap manusia, kepemilikan keterampilan dasar ini diawali dari keterampilan
membaca permulaan dan dilanjutkan membaca lanjut.
Anderson (1972:209) secara singkat dan sederhana mencoba mendefinisikan
membaca sebagai proses kegiatan mencocokkan huruf atau melafalkan lambang-
lambang bahasa tulis atau reading is a recording and decoding process.
Dengan demikian dapat disimpukan bahwa membaca tidak hanya sekadar
keterampilan teknis untuk mengenali huruf, tetapi juga merupakan aktivitas yang
membuka pintu bagi pemahaman, pengetahuan, dan pengalaman baru bagi
pembacanya.

B. Tujuan Membaca
Aktifitas membaca mempunyai tujuan tertentu sesuai dengan orang yang
membaca. Tujuan utama setiap pembaca adalah memahami seluruh informasi yang
tertera dalam teks bacaan sehingga adapat menjadi bekal ilmu pengetahuan
(pengembangan intelektual) untuk masa depan pembaca itu sendiri. Dengan demikian,
pemahaman terhadap isi suatu bacaan merupakan faktor yang sangat penting dalam
bacaan. Pemahaman terhadap bacaan dapat dipandang sebagai suatu proses yang terus
bergulir, terus-menerus, dan berkelanjutan. Membaca sebagai suatu proses
mempercayai bahwa upaya memahami bacaan sudah terjadi ketika belum membaca
buku apapun. Kemudian pemahaman itu melalui tahap yang berbedabeda sampai
selesai bacaan yang dibaca. Akhirnya, pemahaman itu mempunyai tahapan yang
berbeda setelah berakhir semua bacaan tersebut. Dilihat dari tujuan seseorang dalam
membaca, terdapat banyak tujuan membaca. Dalam hal ini, tujuan tersebut bergantung
pada kepentingan dan bahan bacaan yang dihadapi setiap orang. Pada dasarnya, tujuan
seseorang membaca itu tidak lain untuk memndapatkn informasi yang dibutuhkannya
dan untuk kesenangan semata. Tujuan membaca yang jelas akan meningkatkan
pemahaman seseorang terhadap bacaan. Dalam hal ini, ada hubungan erat antara
tujuan membaca dan kemampuan membaca seseorang. Oleh sebab itu, seorang
pembaca ynag memiliki tujuan yang jelas akan mudah memahami isi bacaan, karena ia
akan fokus terhadap tujuan yang ingin dicapai. Secara khusus, tujuan membaca adalah
1. Memperoleh informasi faktual
Membaca untuk tujuan ini bertujuan untuk memperoleh informasi yang
akurat dan berdasarkan fakta. Contohnya, membaca artikel ilmiah, buku
teks, atau berita untuk memahami topik tertentu dengan landasan yang kuat
dalam pengetahuan.
2. Memperoleh keterangan tentang sesuatu yang khusus dan problematis
Ketika membaca untuk tujuan ini, seseorang mencari informasi yang
spesifik dan relevan terhadap suatu masalah atau topik tertentu. Misalnya,
membaca literatur atau jurnal ilmiah untuk mendapatkan pemahaman yang
lebih mendalam tentang suatu isu atau mengumpulkan data untuk
menyelesaikan masalah.
3. Memberikan penilaian kritis terhadap karya tulis seseorang
Membaca untuk tujuan ini melibatkan kemampuan untuk mengevaluasi
dan menganalisis karya tulis seseorang dengan kritis. Ini melibatkan
pemahaman yang mendalam tentang argumen, bukti, dan struktur dari
suatu tulisan. Biasanya, ini terjadi dalam konteks studi akademis atau
profesional, di mana seseorang perlu memberikan tanggapan yang
terperinci terhadap tulisan orang lain.
4. Memperoleh kenikmatan emosi
Membaca untuk tujuan ini bertujuan untuk mengalami kesenangan, emosi,
dan kepuasan melalui karya sastra atau fiksi. Orang membaca novel, cerita
pendek, atau puisi untuk terlibat dalam dunia imajinatif yang menarik dan
untuk merasakan berbagai macam emosi, seperti sukacita, sedih, takut, atau
kekaguman.

5. Mengisi waktu luang


Membaca untuk tujuan ini dilakukan untuk mengisi waktu luang dan
menghibur diri. Ini bisa berupa membaca apa pun yang menarik perhatian
tanpa keharusan mendapatkan informasi spesifik atau memecahkan
masalah tertentu. Orang sering membaca novel ringan, majalah, komik,
atau blog saat memiliki waktu luang untuk relaksasi dan hiburan.
C. Manfaat Membaca
Adapun manfaat membaca antara lain adalah sebagai berikut:
1. Menambah Pengetahuan
Ketika kita membaca, kita mempelajari banyak hal baru. Ini seperti membuka
pintu untuk mengetahui lebih banyak tentang dunia di sekitar kita. Misalnya,
membaca buku tentang hewan dapat mengajarkan kita tentang berbagai jenis
hewan dan cara mereka hidup.
2. Meningkatkan kosa kata dan pengetahuan tentang tata bahasa dan tata
kalimat.
Dalam membaca, kita semakin memahami penggunaan bahasa yang tepat dan
sesuai dengan situasi dan konteks pembicaraan. Ketika kita membaca, kita sering
menemui kata-kata baru. Ini membantu kita untuk memperluas kosakata kita dan
menjadi lebih baik dalam berbicara dan menulis.
3. Membaca menciptakan imajinasi.
Buku yang bagus membawa kita ke dalam dunia yang lebih besar, lengkap dengan
segala kejadian, tempat, dan karakternya. Imajinasi yang terkumpul dari setiap
buku atau artikel ini tertanam dalam pikiran kita, yang membangun jaringan ide
dan perasaan menjadi dasar bagi kreativitas kita.
4. Meningkatkan Kemampuan Berpikir
Membaca membantu otak kita untuk tetap aktif dan berpikir. Ketika kita membaca
cerita atau memecahkan teka-teki dalam buku, otak kita terlatih untuk berpikir
secara kreatif dan mencari solusi.
5. Meningkatkan keterampilan berbahasa seseorang.
Melalui membaca, seseorang dapat memperluas kosa kata mereka, memperbaiki
pemahaman tata bahasa, dan mengembangkan pemahaman yang lebih baik tentang
struktur kalimat. Selain itu, membaca juga membantu dalam memahami berbagai
gaya penulisan, merangsang imajinasi, dan meningkatkan kemampuan pemahaman
bacaan serta kemampuan berbicara. Dengan terus membaca berbagai jenis materi,
baik fiksi maupun non-fiksi, seseorang dapat mengasah keterampilan berbahasa
mereka secara menyeluruh, memungkinkan mereka untuk lebih percaya diri dan
efektif dalam berkomunikasi baik secara tertulis maupun lisan.
6. Mengurangi Stres
Ketika kita sibuk dengan hidup sehari-hari, membaca dapat menjadi cara yang
baik untuk melepaskan diri sejenak. Melarikan diri ke dalam buku dapat
membantu meredakan stres dan membuat kita merasa lebih rileks.
D. Jenis-jenis Membaca
Dalam keterampilan membaca ada dua jenis keterampilan membaca yang
dapat
dilakukan yakni membaca dalam hati dan membaca nyaring. Secara garis
besar,
membaca dibagi atas dua jenis membaca, yakni membaca nyaring/teknik dan
membaca dalam hati.
1. Membaca Nyaring.
Membaca nyaring adalah kegiatan membaca yang dilakukan dengan cara
menyuarakan lambang-lambang bunyi. Oleh karena itu membaca nyaring
disebut juga membaca bersuara. Dalam membaca nyaring dibutuhkan
keterampilan atau teknik-teknik tertentu terutama pada unsur
suprasegmental seperti nada, intonasi, tekanan, pelafalan, penghentian dan
sebagainya. Karena membaca nyaring mengutamakan teknik-teknik
membaca lisan tersebut, maka membaca nyaring sering juga disebut
membaca teknik. Sebagai contoh membaca nyaring adalah membaca cerita,
membaca puisi, membaca berita dan sebagainya .Kegiatan yang paling
penting untuk membangun pengetahuan dan keterampilan berbahasa
peserta didik memerlukan membaca nyaring. Membaca dengan tujuan
untuk apresiasi dan rekreasi dilaksanakan dalam suasana santai.Membaca
dengan teliti dan hati-hati dibangun dengan latihan-latihan yang
direncanakan dengan hati-hati terutama membaca materi bacaan yang
bersifat informative.
2. Membaca dalam hati
Membaca dalam hati adalah kegiatan membaca yang dilakukan dengan
tidak menyuarakan bunyi-bunyi. Karena dilakukan dalam hati, jenis
membaca ini memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk
memahami teks yang dibacanya secara lebih mendalam. Selain itu
membaca dalam hati memberikan kesempatan kepada guru untuk
mengamati reaksi dan kebiasaan membaca peserta didik.
Membaca dalam hati meliputi membaca ekstensif dan intensif. (a)
Membaca Ekstensif/Membaca Cepat. Membaca Ekstensif merupakan
teknik membaca secara cepat tanpa mengurangi pemahaman inti bacaan.
Membaca ekstensif bertujuan untuk menemukan atau mengetahui secara
cepat masalah utama dari teks bacaan. Membaca ekstensif juga disebut
sebagai teknik membaca cepat. Membaca cepat adalah membaca yang
mengutamakan kecepatannya dengan tidak mengabaikan
pemahamannya.
Membaca ekstensif atau membaca cepat meliputi membaca survei,
membaca sekilas dan membaca dangkal. Membaca survei dilakukan untuk
memeriksa, meneliti daftar kata, judul-judul, bab yang terdapat pada buku-
buku yang bersangkutan, serta memeriksa bagan, skema, atau aotline buku
yang bersangkutan. Contoh membaca survey adalah survey isi buku.
Membaca sekilas juga termasuk jenis membaca cepat.(b) Membaca
Intensif.
Membaca Intensif atau membaca pemahaman adalah kegiatan membaca
secara mendalam untuk memahami secara lengkap isi buku atau bacaan
tertentu. Dengan demikian, dalam membaca intensif diperlukan
pemahaman memahami detail atau perincian isi bacaan secara mendalam
(intensif)
E. Proses membaca
Proses membaca melibatkan beberapa aspek yang saling terkait untuk
pemahaman yang efektif:
1. Aspek Sensori.
Ini adalah tahap dasar dalam proses membaca di mana pembaca
menggunakan kemampuan sensori mereka untuk mengenali dan
memahami simbol-simbol tertulis, seperti huruf, kata, dan kalimat.
Pembaca mengidentifikasi karakter-karakter ini secara visual dan
mengonversinya menjadi informasi yang dapat dipahami.

2. Aspek Perseptual
Setelah mengenali simbol-simbol tersebut, pembaca kemudian
menggunakan aspek perseptual mereka untuk menginterpretasikan apa
yang dilihat sebagai simbol. Ini berarti mereka tidak hanya mengenali
huruf atau kata secara mekanis, tetapi juga memahami makna di baliknya.
Aspek ini melibatkan penggunaan proses kognitif untuk mengaitkan
simbol-simbol tersebut dengan konsep atau ide yang relevan.
3. Aspek Skemata
Seiring membaca, pembaca menggunakan skemata atau kerangka
konseptual mereka untuk menghubungkan informasi tertulis dengan
pengetahuan yang telah ada dalam pikiran mereka. Ini memungkinkan
mereka untuk mengorganisir dan mengkaitkan informasi baru dengan
konsep yang sudah dikenal, memfasilitasi pemahaman yang lebih baik dan
memperluas pemahaman mereka tentang topik tertentu.
4. Aspek Berpikir
Proses membaca juga melibatkan kemampuan berpikir pembaca, yang
mencakup membuat inferensi (kesimpulan) dan evaluasi terhadap materi
yang dibaca. Ini termasuk memahami implikasi dari informasi yang
disajikan, menghubungkannya dengan pengalaman pribadi, dan menarik
kesimpulan tentang apa yang dibaca. Aspek ini memungkinkan pembaca
untuk lebih dari sekadar memahami teks secara literal, tetapi juga
memperluas pemikiran mereka tentang topik tersebut.
5. Aspek Afektif
Aspek ini berkaitan dengan minat dan motivasi pembaca yang
mempengaruhi kegiatan membaca. Minat yang tinggi terhadap topik atau
materi tertentu dapat meningkatkan keterlibatan dan pemahaman pembaca
terhadap teks yang dibaca. Keterlibatan emosional ini juga dapat
memengaruhi persepsi pembaca terhadap materi yang mereka baca dan
memotivasi mereka untuk terus membaca.

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dalam kesimpulan makalah tentang konsep dasar membaca, kita dapat
menyimpulkan bahwa membaca adalah suatu proses kompleks yang melibatkan
berbagai aspek, termasuk aspek sensori, perseptual, skemata, berpikir, dan afektif.
Tujuan membaca meliputi memperoleh informasi faktual, menemukan jawaban atas
pertanyaan tertentu, meningkatkan pengetahuan dan keterampilan, dan menghibur diri.
Manfaat membaca meliputi peningkatan pengetahuan, keterampilan berbahasa,
kemampuan berpikir kritis, dan kesehatan mental. Jenis-jenis membaca mencakup
membaca ekstensif, intensif, kritis, dan reflektif, masing-masing dengan tujuan dan
pendekatan yang berbeda. Proses membaca melibatkan tahap-tahap seperti pengenalan
huruf dan kata-kata, pemahaman makna, koneksi dengan pengetahuan yang ada,
inferensi, evaluasi, dan keterlibatan emosional.

B. Saran
Penting untuk membiasakan diri dengan membaca secara teratur dan
bervariasi, termasuk membaca berbagai jenis materi dari berbagai sumber. Latihlah
keterampilan membaca kritis dan reflektif dengan mengajukan pertanyaan tentang teks
yang dibaca dan mencari makna yang lebih dalam.Jaga minat dan motivasi terhadap
membaca dengan memilih materi yang menarik dan relevan dengan minat
pribadi.Manfaatkan teknologi dengan bijak untuk mengakses berbagai sumber bacaan
dan mendukung pengembangan keterampilan membaca. Dan terakhir, jangan ragu
untuk berkonsultasi dengan ahli atau tutor membaca jika diperlukan, terutama dalam
memecahkan kesulitan atau meningkatkan keterampilan tertentu.

Anda mungkin juga menyukai