Makalah Bahasa Indonesia-1
Makalah Bahasa Indonesia-1
Makalah Bahasa Indonesia-1
Prodi: S1 KEBIDANAN
Puji syukur kami haturkan kehadirat ALLAH SWT karena telah melimpahkan
rahmat, taufiq, hidayah dan inayahnya kepada kami, serta petunjuk-Nya sehingga
memberikan kemampuan dan kemudahan bagi kami dalam penyusunan makalah ini.
Didalam makalah ini kami selaku penyusun meminta maaf karena hanya sebatas ilmu
yang bisa kami sajikan, dan makalah ini kami buat guna memenuhi tugas mata kuliah
Pendidikan Bahasa Indonesia yang dibina oleh Ibu Rusda Nita Nelly Manurung, S.pd, M.pd
Harapan kami, semoga makalah ini membawa manfaat khususnya bagi kami, dan
umumnya bagi si pembaca. Makalah ini setidaknya untuk menambah pengetahuan tentang
Membaca Menulis
Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
dalam proses pembuatan makalah ini, terima kasih
Penulis
Kelompok XII
i
Daftar Isi
Kata Pengantar i
Daftar Isi ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Rumusan Masalah 1
1.2 Tujuan 1
BAB II PEMBAHASAN
3.1 Kesimpulan 7
3.2 Saran 7
DAFTAR PUSTAKA 8
3
ii
BAB I
Pendahuluan
Membaca mempunyai peranan sosial yang amat penting dalam kehidupan manuisa sepanjang
masa. Yang dipergunakan oleh pembaca untuk memperoleh pesan informasi, yang hendak
disampaikan oleh penulis melalui media kata-kata atau bahasa tulis.
1 1
BAB II
PEMBAHASAN
b. Membaca Sekilas
Membaca sekilas atau membaca Skimming adalah sejenis membaca yang membuat mata
bergerak dengan cepat melihat dan memperhatikan bahan tertulis untuk mencari dan memperhatikan
bahan tertulis untuk mencari dan mendapatkan informasi secara cepat.
2
2
c. Membaca Dangkal
Membaca dangkal pada dasarnya merupakan kegiatan membaca untuk memperoleh pemahaman
yang dangkal atau tidak terlalu mendalam dari bahan bacaan yang dibaca. Membaca jenis ini biasanya
dilakukan bila pembaca bermaksud untuk mencari kesenangan atau kebahagiaan.
d. Membaca Intensif
Membaca intensif, merupakan program kegiatan membaca yang dilakukan secara saksama. Dalam
membaca ini, para siswa hanya membaca satu atau beberapa pilihan dari bahan bacaan yang ada.
1. Membaca Teliti
Membaca ini bertujuan untuk memahami secara detail gagasan yang terdapat dalam teks bacaan
tersebut untuk melihat organisasi penulisan atau pendekatan yang digunakan oleh si penulis.
2. Membaca Pemahaman
Menurut Tarigan (1986:56) membaca pemahaman merupakan sejenis membaca yang bertujuan
untuk memahami standar-standar atau norma-norma kesastraan, resensi kritis, drama tulis, serta pola-
pola fiksi.
3. Membaca Kritis
Membaca kritis adalah sejemis membaca yang dilakukan secara bijaksana, penuh tenggang hati,
mendalam, evaluatif, serta analisis, dan bukan hanya mencari kesalahan.
4. Membaca Ide
Membaca ide adalah sejenis kegiatan membaca yang bertujuan untuk mencari, memperoleh serta
memanfaatkan ide-ide yang terdapat dalam bacaan. Menurut Tarigan (1986:56) membaca ide
merupakan kegitan membaca yang bertujuan untuk mencari jawaban atau pertanyaan berikut dari
suatu bacaan.
5. Membaca Bahasa Asing
Membaca bahasa asing pada tataran yang lebih rendah umumnya bertujuan untuk memperbesar
daya kata dan untuk mengembangkan kosakata, dalam tataran yang lebih luas tentu saja bertujuan
untuk mencapai kefasihan.
6. Membaca Sastra
Membaca sastra merupakan kegiatan membaca karya sastra, baik dalam hubungannya dengan
kepentingan apresiasi maupun dalam hubungannya dengan kepentingan studi dan kepentingan
pengkajian.
3
3. Membaca Literal, Kritis dan Kreatif
Membaca literal meruapakan kegiatan membaca sebatas mengenal dan menangkap arti yang
tertera secara tersurat. Artinya pembaca hanya berusaha menangkap informasi yang terletak secara
literal dalam bacaan dan tidak berusaha menangkap makna yang lebih dalam lagi, yakni makna yang
tersirat.
Membaca kritis merupakan kegiatan membaca untuk mendapatkan penilaian yang adil dan bijaksana.
Menurut Harras (1998:45) untuk dapat melakukan kegitan membaca kritis, ada empat macam
persyaratan pokok, yaitu: (1) pengetahuan tentang bidang ilmu yang disajikan dalam bahan bacaan
yang sedang dibaca; (2) sikap bertanya dan sikap menilai yang tidak tergesa-gesa; (3) penerapan
berbagai metode analisis yang logis atau penelitian ilmiah; (4) tindakan yang diambil berdasarkan
analisis atau pemikiran tersebut.
2. Deskripsi
Deskrisi adalah pemaparan atau penggambaran dengan kata-kata suatu benda, tempat,
suasana atau keadaan. Seorang penulis deskripsi mengharapkan pembacanya, melalui
tulisannya, dapat ‘ melihat’ apa yang dilihatnya, dapat ‘mendengar’ apa yang didengarnya,
‘merasakan’ apa yang dirasakanya, serta sampai kepada ‘kesimpulan’ yang sama
dengannnya. Dari sini dapat disimpulkan bahwa deskripsi merupakan hasil dari obesrvasi
melalui panca indera, yang disampaikan dengan kata-kata.
3. Narasi (kisahan)
Narasi atau kisahan merupakan corak tulisan yang bertujuan menceritakan rangkaian
peristiwa atau pengalaman manusia berdasarkan perkembangan dari waktu ke waktu.
4. Argumentasi
Argumentasi merupakan corak tulisan yang bertujuan membuktikan pendapat penulis
4
meyakinkan atau mempengaruhi pembaca agar amenerima pendapanya. Cara menyakinkan
pembaca itu dapat dilakukan dengan jalan menyajikan data, bukti, atau hasil-hasil penalaran.
5. Persuasi
Persuasi adalah karangan yang berisi paparan berdaya-ajuk, ataupun berdaya himbau
yang dapat membangkitkan ketergiuran pembaca untuk meyakini dan menuruti himbauan
implisit maupun eksplisit yang dilontarkan oleh penulis.
2.3 Tahap-tahap membaca
1. tahap fantasi ( magical stage )
pada tahap ini anak mulai belajar menggunakan buku, mulai berpikir bahwa buku itu
penting. melihat, membolak-balik buku dan kadang-kadang membawa buku yang disukai.
2. tahap pembentukan konsep diri ( self concep stage)
anak memandang dirinya sebagai pembaca dan mulai melibatkan diri dalam kegiatan
membaca, pura-pura membaca buku, memberi makna pada gambar atau buku meskipun tidak
cocok dengan tulisannya.
3. tahap membaca gambar ( bridging reading stage )
tahap dimana anak menjadi sadar bahwa pada cetakan yang tampak serta dapat
menemukan kata yang sudah dikenal, dapat mengungkapkan kata-kata yang memiliki makna
dengan dirinya, dapat mengulang kembali cerita yang tertulis dan anak sudah mengenal
abjad.
4. tahap pengenalan bacaan ( take- of reader stage )
anak mulai menggunakan tiga sistem isyarat (graphonic, semantic dan syntactic )
secara bersama-sama. anak mulai tertarik pada bacaan, mulai mengingat kembali cetakan
pada konteksnya, berusaha mengenal tanda-tanda pada lingkungan serta membaca berbagai
tanda sepertia : kotak susu, pasta gigi, atau papan iklan yang lain.
5. tahap membaca lancar ( independen reader stage )
pada tahap ini anak membaca berbagai jenis buku yang berbeda secara bebas.
menyusun pengertian dari tanda, pengalaman dan isyarat yang dikenalnya, dapat membuat
perkiraan bahan-bahan bacaan.
5
2.4 TAHAPAN MENULIS
Tahapan menulis , antara lain:
Tahap 1: Coretan-Coretan Acak.
Tahap 2: Coretan Terarah.
Tahap 3: Garis dan Bentuk Khusus diulang-ulang, (Menulis Garis Tiruan)
Tahap 4: Latihan Huruf-Huruf Acak atau Nama.
Tahap 5: Menulis Nama.
Tahap 6: Mencontoh Kata-Kata di Lingkungan.
Tahap 7: Menemukan Ejaan.
Tahap 8: Ejaan Umum.
6
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
Jadi, kegiatan membaca dan menulis sangat penting untuk dipelajari dan
diterapkan, agar kita bisa menjadi seseorang yang intelek dalam hal
mengembangkan suatu tulisan
7 7
DAFTAR PUSTAKA
1. http://fitriawulandaripaud.blogspot.com/2015/12/tahap-tahap-
kemampuan-membaca-dan.html?m=1
2. http://www.google.com/amp/s/amp/5dfa05da097f362b45430b02/
tahap-tahap-membaca
3. http://mahasiswa.ung.ac.id/291413035/home/2014/31/makalah-
kegiatan-membaca-untuk-menulis.html
4. https://jaririndu.blogspot.com/2011/8/jenis-jenis-membaca.html?=1
5. http://jhildan.blogspot.com/2015/09/pengertian-menulis-
membaca.html?=1
8
PERTANYAAN
JAWABAN