Makalah Keterampilan Berbahasa 3

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 14

MAKALAHKETERAMPILAN

BERBAHASAINDONESIASD
MODUL 4
KETERAMPILAN MEMBACA
TUTOR:FITRIAUNZURNA,M.PD

Di Susun Oleh:

1. AnnaHikhmatun Nufus (856599602)


2. RiskyPutriAulia (856599594)

FAKULTASKEGURUANDANILMUPENDIDIKAN UNIVERSITAS
TERBUKA
POKJARMERANGIN
TAHUN 2024
KATAPENGANTAR

Segala puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah
memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada kami sehingga dapatmenyelesaikan
makalah ini tepat pada waktunya. Makalah ini membahas tentang “Keterampilan
Membaca”.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena
itu keritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun, selalu kami
harapkan demi kesempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini dapatmemberikan
wawasan yang lebih luas kepada pembaca.
Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah
berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga
Allah SWT senantiasa meridhoi segala usaha kita. Aamiin.

TanahAbang, 12Mei2024

Penulis

i
DAFTARISI

MAKALAH.............................................................................................................1
KATAPENGANTAR..............................................................................................i
DAFTARISI............................................................................................................ii
BAB I.......................................................................................................................1
PENDAHULUAN...................................................................................................1
A. LatarBelakang Masalah.............................................................................1
B. RumusanMasalah........................................................................................2
C. Tujuan..........................................................................................................2
D. Manfaat........................................................................................................2
BAB II.....................................................................................................................4
PEMBAHASAN......................................................................................................4
A. KETERAMPILANMEMBACAPERMULAAN..........................................4
1. PengertianKeterampilanMembaca............................................................4
2. TujuanMembacaPermulaan......................................................................7
3. FungsiMembacaPermulaan........................................................................7
4. Jenis-jenisMembacaPermulaan.................................................................8
BAB III..................................................................................................................11
PENUTUP.............................................................................................................11
A. Kesimpulan................................................................................................11
B. KritikdanSaran..........................................................................................11
DAFTARPUSTAKA............................................................................................12

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. LatarBelakang Masalah
Membaca adalah salah satu dari empat kemampuan bahasa pokok,
dan merupakan bagian atau komponen dari komunikasi tulis. Pada
komunikasi tulis, lambang-lambang bunyi bahasa diubah menjadi
lambang-lambang tulis atau huruf- huruf. Dapat dipahami bahwa pada
tingkatan membaca permulaan, proses pengubahan inilah yang terutama
dibina dan dikuasai, dan ini terutama dilakukan pada masa anak-anak,
khususnya pada tahun permulaan di sekolah. Pengertian pengubahan disini
juga mencakup pengenalan huruf-huruf sebagai lambang bunyi- bunyi
bahasa. Setelah pengubahan bunyi bahasa tersebut dikuasai secara mantap,
barulah penekanan diberikan pada pemahaman isi bacaan. inilah yang
dibina dan dikembangkan secara bertahap pada tahun-tahun selanjutnya di
sekolah.
Meskipun dewasa ini ada puluhan teknik pengajaran bahasa
dilontarkan dan dikenalkan oleh para pakar pendidikan dan pengajaran
bahasa, tampaknya elemen dasar pendidikan bahasa secara tradisionaltetap
tidak dapat dibuang begitu saja. Elemen dasar seperti mendengarkan,
berbicara, membaca, menulis dan seringkali juga menerjemahkan, tetap
menjadi bagian tidak terpisahkan dalam teknik pengajaran bahasa yang
mana saja.
Membaca sebagai salah satu aspek keterampilan berbahasa
merupakan suatu masalah yang mendapat banyak perhatian dalam
kehidupan manusia. Perhatian ini berakar kepada kesadaran akan
pentingnya arti, nilai, dan fungsi membaca dalam kehidupan
bermasyarakat. Hal inilah yang menyebabkan beraneka ragamnya.
pengertian membaca.

1
5

B. RumusanMasalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka penulis mencoba
merumuskan masalah berikut:
1. Apapengertiandanmanfaatdariketerampilan membaca?
2. Apasajaaspek-aspek keterampilanmembaca?
3. Apaketerkaitanantaraspekketerampilanmembaca?

C. Tujuan
Tujuanpenulisandarimateriiniadalah :
1. Memahamipengertiandariketerampilanmembaca.
2. Memahamimanfaatdariketerampilanmembaca.
3. Memahamiaspek-aspekketerampilanmembaca.

D. Manfaat
Membaca dapat membantu menjaga otak agar selalu menjalankan
fungsinya secara sempurna. Saat membaca, otak dituntut untuk
berpikir, menganalisis berbagai masalah, mencari jalan keluar dan
solusi hingga menemukan hal-hal baru.
Dengan membaca buku, kita akan memiliki wawasan yang nantinya
akan kita tuangkan dalam tulisan . Ketika kita membaca buku , otak
kita dibiasakan konsentrasi terhadap apa yang kita baca.
BAB II
PEMBAHASAN

A.KETERAMPILANMEMBACAPERMULAAN
PengertianKeterampilanMembaca
Kemampuan keterampilan membaca merupakan keharusan dalam
kehidupan, tidak hanya dari segi kehidupan pendidikan, tetapi juga
sangat penting dalam kehidupan bermasyarakat. Dengan membaca
peserta didik akan lebih mengetahui segala sesuatu, peserta didik juga
akan memiliki pengetahuan dan wawasan yang lebih luas lagi.
Keterampilan membaca merupakan modal utama peserta didik.Dengan
kemampuan tersebut, peserta didik dapat mempelajari ilmu
lain,dapatmengomunikasikangagasannyadandapatmengekspresikan
dirinya.
Membaca pada hakikatnya suatuhal yangrumit sebabmelibatkan
banyak hal, bukan hanya melafalkan tulisan, tetapi juga melibatkan
aktivitas seperti visual, berfikir, psikolinguistik, dan metakognitif.
Sebagai proses membaca secara visual merupakan proses
menerjemahkan symbol tulis (huruf) ke dalam kata-kata lisan. Sebagai
suatu proses berfikir, membaca mencakup aktivitas pengenalan kata,
pernahaman literal, interpretasi, membaca kritis dan pengalaman
kreatif.
Istilah yang sering dipakai dalam memberikan komponen dasar
dari proses membaca, yaitu recording, decoding, dan meaning.
Recording merujuk pada kata-kata atau kalimat, kemudian
mengasosiasikannya dengan bunyi-bunyinya sesuai dengan system
tulisan yang digunakan, sedangkan proses decoding (penyandian)
merujuk pada proses penerjemahan rangkaian grafis dalam kata-kata.
Proses rewarding dan decoding berlangsung pada kelas-kelas rendah,
yaitu SD kelas (I, II, dan III) yang lebih dikenal dengan istilah
membacapermulaan.Perkenalankorespondesipadahurufdengan

4
5

bunyi-bunyi bahasa. Sementara itu proses memahami makna


(meaming) lebih ditekankan di kelas tinggi SD.
Membaca sebagai proses visual merupakan awal penerjemahan
syimbol tulis ke bentuk bunyi. Sebagai suatu proses berfikir, maka
membaca mencakup hal-hal seperti pengenalan kata, pernahaman
literal, interprestasi, membaca kritis dan membaca kreatif. Membaca
dari segi proses linguistik, schemata membaca membantunya
membangun makna, sedangkan fonologis, semantik, dan fitur sintaksis
membantunya mengomunikasikan dan menginterprestasikan pesan-
pesan. Proses metakognitif melibatkan seperti perencanaan,pembetulan
suatu strategi, pemonitoran dan pengevaluasian. Pembaca pada tahap
ini mengidentifikasi tugas pembaca untuk membentuk
strategimembaca yangsesuai,memonitorpemahamannya,danmenilai
hasilnya.
Perkembangan IPTEK menuntut terciptanya masyarakat yang
gemarbelajar.Prosesbelajar yangefektifantaralaindilakukanmelalui
membaca. Peserta didik yang gemar membaca memperoleh
pengetahuan dan alasan baru yang akan meningkatkan. kecerdasannya
sehingga mereka lebih mampu menjalani tantangan hidup pada masa-
masamendatang. Kemampuan membacamerupakan suatu yangsangat
pentingdalamsuatumasyarakatterpelajar.Akan tetapianak-anakyang
tidak memahami pentingnya belajar membaca tidak akan termotivasi
untuk belajar. Belajar membaca merupakan usaha yang terus-menerus,
dan anak-anak yang melihat tingginya nilai membaca dalam kegiatan
pribadinya akan lebih giat belajar dibandingkan dengan anak-anakyang
tidak menemukan keuntungan dari kegiatan membaca."
Di lihat dari tingkat keliterasiannya, masyarakat kita terbagi atas
tiga kelompok, yakni kelompok iliterat (buta akasara), aliterat (malas
membaca), dan literat (bisa dan biasa membaca). Kelompok iliteratdan
aliterat sama buruknya bagi kualitas kehidupan. Oleh karena itu, kedua
kondisi ini harus secara terus-menerus diberantas, diatasi, dan
diupayakanuntukmenjadiliterat.Golonganmasyarakatkitayang
6

masih buta aksara hingga saat ini masih menjadi perhatian pemerintah.
Berdasarkan data statistik PBB pada 2005, tentang daftar peringkat
kemelekhurufan negara-negara di dunia, Indonesia menempati urutan
ke-85 dari 175 negara. Di Indonesia sendiri saat ini terdapat 10provinsi
yang tingkat kebutahurufan tergolong tinggi. Dikatakantinggi, jika
angka kebutaaksaraannya itu di atas 10 persen. Provinsi- provinsi yang
tergolong kebutaaksaraannya tinggi itu di antaranya Provinsi Papua,
Nusa Tenggara Timur, Nusa Tenggara Barat, Jawa Barat, serta
Sulawesi Selatan. Di sisi lain, dewasa ini tengah dicanangkan program
Millenium Development Goals (MDGs) yang salah satu tujuannya
adalah target pencapaian penyelesaian pendidikan dasar (primary
schooling) bagi siapa pun pada 2015.(www.wikipedia.com).
Pengajaran membacapermulaan,menurut Ngurah Oka (1983:71),
lebih ditujukan pada pembinaan dasar-dasar mekanisme membaca.
Dasar-dasar dimaksud, antara lain: (a) kemampuan mengasosiasikan
huruf dengan bunyi-bunyi bahasa yang diwakilinya; (b) membinagerak
mata dari kiri ke kanan; (c) membaca kata-kata dan kalimat- kalimat
sederhana.
R. Masri Sareb Putra (2008:4) menjelaskan membaca permulaan
itu diperuntukkan bagi siswa kelas 1-3 SD. Penekanan
pembelajarannya difokuskan terhadap pengondisian siswa untukmasuk
dan mengenal bacaan. Pemahaman mendalam akan materi bacaan
belum menjadi perhatian. Konsekuensi dari fokus penekanan
pembelajaran membaca permulaan tersebut, maka orientasi
pembelajaran lebih diarahkan pada pengenalan lambang bunyi,
pelafalan lambang bunyi, kelancaran, dan ketepatan mengucapkan
lambang-lambang bunyi. Oleh karenanya, pembelajaran membaca
permulaanlebihmenekankankegiatanmembacanyaringdanmembaca
teknis.
7

TujuanMembacaPermulaan
Membaca hendaknya mempunyai tujuan, karena seseorang yang
membaca dengan suatu tujuan, cendrung lebih memahami
dibandingkan dengan orang yang tidak mempunyai tujuan. Dalam
kegiatan membaca di kelas, guru seharusnya menyusun tujuan
membaca dengan menyediakan tujuan khusus yang sesuai atau dengan
membantu mereka menyusun tujuan membaca peserta didik itu
sendiri."

Tujuanmembacamencakup:
a. Kesenangan
b. Menyempurnakanmembacanyaring
c. Memperbaruipengetahuanyatentangsuatutopic
d.Mengaitkan informasi baru dengan informasi yang telah
diketahuinya
e. Memperolehinformasi untuklaporanlisanatau tertulis
f. Mengkonfirmasikanataumenolakprediksi
g. Menyampaikan suatu eksperimen atau mengaplikasikan informasi
yang diperoleh dari suatu teks dalam beberapa cara lain dan
mempelajari tentang struktur teks.

FungsiMembacaPermulaan
Membaca permulaan berfungsi sebagai peletak dasar atau fondasi
bagi keberhasilan seseorang dalam semua aspek kehidupannya kelak.
Terdapat banyak ungkapan bijak yang mengimplisitkan betapa
pentingnya peran dan fungsi membaca bagi kehidupan. Ungkapan-
ungkapan bijak itu, antara lain: membaca merupakan jantungnya
pendidikan, buku adalah gudang ilmu dan membaca adalah kunci
pembukanya, buku merupakan jendela informasi dunia, dan lain-
lain.
Ungkapan-ungkapan di atas menyiratkan makna betapa
kemampuanmembacamemegangperananpentingdalamkehidupan.
8

Oleh karena membaca bukan suatu keterampilan yang bersifat bawaan


makapenguasaanatasketerampilanitutidakdatangsecaraserta-merta.
Dalam prosesnya diperlukan waktu yang intensif untuk berlatih dan
pembiasaan yang membudaya. Membaca harus dipandang sebagai
kebutuhanrohani yangmendasar,samasepertihalnyakebutuhantubuh kita
akan makanan.
Membaca permulaandikatakansebagai peletak dasar atau fondasi
bagi semua aspek kehidupan, terlebih untuk kehidupan akademik,
karena tidak ada satu pun dari aktivitas akademik yang tidak
melibatkan kegiatan membaca. Untuk menguasai berbagai ilmu dalam
disiplin ilmu lain diperlukan kemampuan membaca. Untuk sukses
menjadi pembisnis diperlukan kemampuan membaca. Untuk menjadi
pemimpin yang eif dan bijaksana diperlukan wawasan pengetahuan
yang luas yang bisa diperoleh melalui membaca. Masyarakat awam,
miskin, dan terpinggirkan tidak mungkin dapat meningkatkan taraf
hidupnya tanpa kemampuan membaca. Melek huruf merupakan
Jerobatan bagi melek wacana. Melek wacana merupakan jendela
untuk melongok dunia.

Jenis-jenisMembacaPermulaan
Dalam keterampilan membaca ada dua jenis keterampilan
membaca yang dapat dilakukan yakni membaca dalam hati dan
membaca nyaring. Secara garis besar, membaca dibagi atas dua jenis
membaca, yakni membaca nyaring/teknik dan membaca dalam hati."
Pertama, Membaca Nyaring. Membaca nyaring adalah kegiatan
membaca yang dilakukan dengan cara menyuarakan lambang-lambang
bunyi. Oleh karena itu membaca nyaring disebut juga membaca
bersuara. Dalam membaca nyaring dibutuhkan keterampilan atau
teknik-teknik tertentu terutama pada unsur suprasegmental
sepertinada,intonasi,tekanan,pelafalan,penghentian
dansebagainya.Karena membaca nyaring mengutamakan teknik-teknik
membaca lisan
tersebut,makamembacanyaringseringjugadisebutmembacateknik.
9

Sebagai contoh membaca nyaring adalah membaca cerita, membaca


puisi, membaca berita dan sebagainya.
Kegiatan yangpalingpentinguntukmembangunpengetahuandan
keterampilan berbahasa peserta didik memerlukan membaca nyaring.
Membaca dengan tujuan untuk apresiasi dan rekreasi dilaksanakan
dalam suasana santai. Membaca dengan teliti dan hati-hati dibangun
dengan latihan-latihan yang direncanakan dengan hati-hati terutama
membaca materi bacaan yang bersifat informative.
Kedua, Membaca dalam hati. Membaca dalam hati adalah
kegiatan membaca yang dilakukan dengan tidak menyuarakan bunyi-
bunyi. Karena dilakukan dalam hati, jenis membaca ini memberikan
kesempatan kepada peserta didik untuk memahami teks yangdibacanya
secara lebih mendalam. Selain itu mernbaca dalam hati memberikan
kesempatan kepada guru untuk mengamati reaksi dan kebiasaan
membaca peserta didik.
Membacadalamhati meliputimembacaekstensifdan intensif.
(a) Membaca Ekstensif/Membaca Cepat. Membaca Ekstensif
merupakan teknik membaca secara cepat tanpa mengurangi
pemahaman inti bacaan. Membaca ekstensif bertujuan untuk
menemukan atau mengetahui secara cepat masalah utama dari teks
bacaan. Membaca ekstensif juga disebut sebagai teknik membaca
cepat. Membaca cepat adalah membaca yang mengutamakan
kecepatannya dengan tidak mengabaikan pemahamannya.
Membaca ekstensif atau membaca cepat meliputi membacasurvei,
membaca sekilas dan membaca dangkal. Membaca survei
dilakukanuntukmemeriksa,menelitidaftarkata, judul-judul,bab yang
terdapat pada buku-buku yang bersangkutan, serta memeriksa bagan,
skema, atau aotline buku yang bersangkutan. Contoh membaca survey
adalahsurveyisi buku. Membacasekilasjugatermasukjenismembaca
cepat.
10

Ada tiga tujuan dalam membaca sekilas yakni sebagai berikut.


Unnuk memperoleh suatu kesan umum dari suatu bacaan, untuk
menemukan hal tertentu dari suatu bacaan dan untuk menemukan atau
menempatkan bahan yang diperlukan dalam perpustakaan. Membaca
dangkal adalah dilakukan pada saat kita membaca dengan tujuan
hiburan, membaca bacaan ringan yang mendatangkan kebahagiaan
misalnya cerita lucu, novel ringan dan catatan harian.
(b) Membaca Intensif Membaca Intensif atau membaca pemahaman
adalah kegiatan membaca secara mendalam untuk memahami secara
lengkap isi buku atau bacaan tertentu. Dengan demikian, dalam
membaca intensif diperlukan pemahaman memahami detail atau
perincian isi bacaan secara mendalam (intensif).
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Bahasaadalah satu-satunya yangdimiliki manusia yangtidakpernah
lepas dari semua kegiatan gerak manusia sepanjang keberadaan manusia
itu. Sebagai mahluk yang berbudaya dan bermasyarakat tidak ada
kegiatanmanusia yang tidak disertai dengan bahasa. Fungsi utama bahasa
adalah sebagai alat komunikasi dan alat intraksi dengan manusia lainnya,
tanpa bahasa hidup kita akan sepi sunyi tanpa makna. Bagi linguistik ilmu
yang khusus mempelajari bahasa yang dimaksud dengan bahasa adalah
system tanda bunyi yang disepakati.

B. KritikdanSaran
Penyusun juga menyadari dalam pembuatan makalah ini masih
belum sempurna, maka dari itu, kritik dan saran yang membangun kami
harap dapat membantu dalam pengembangan makalah ini.

11
12

DAFTARPUSTAKA

Afidah,N.N.,&Rodiah,S.(2022,11).KeterampilanMembacaTeksEksplanasidiArtikel Ilmiah
Berbasis Jurnal Online Siswa SMK Negri 2 Haurwangi. JurnalPembelajaran
Bahasa dan Sastra Volume 1, Nomor 6, November 2022, 1, 765-
774.

avidah,N.n.,&Rodiah,siti.(2022,11).KeterampilanMembacaTeksEksplanasiDiArtikel
Ilmiah Berbasis Jurnal Online Siswa SMK Negri 2 Haurwangi. JurnalPembelajaran
Bahasa dan Sastra Volume 1, Nomor 6, November 2022, 1, 765-
774.

Harianto,E.(2020).KeterampilanMembacaDalamPembelajaranBahasa. DIDAKTIKA,Vol. 9,
No. 1, Februari 2020, 9, 1-8.

Mulyati,Y.,&Cahyani,I.(2023).KeterampilanBerbahasaIndonesiaSD.Banten: Universitas
Terbuka.

Mulyati,Y.,&Cahyani,I.(2023).KeterampilanBerbahasaIndonesiaSD.Banten: Universitas
Terbuka.

Setyawati, C. K. (2011, 11). PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN KETERAMPILAN


MEMBACAMELALUIPENERAPANTEKNIKTARIBAMBU.JurnalIlmiahGuru
"COPE",Nomor02/TahunXVI/November2011,17-23.

Anda mungkin juga menyukai