Laporan Pendahuluan Hipertensi
Laporan Pendahuluan Hipertensi
Laporan Pendahuluan Hipertensi
DISUSUN OLEH :
RAPIAH, S. Kep
NIM: 202314903028
1. Pengertian
menderrita penyakit lain seperti saraf, ginjal dan pembuluh darah (Nurarif,
2019).
2. Anatomi Fisiologis
a. Jantung
2
seluruh tubuh dan memompa darah dari seluruh tubuh (jaringan) ke
Anatomi Jantung
(Sumber : Aspiani, 2019)
terletak lebih ke kiri dari garis medial, bagian tepi terletak pada ruang
bagian atas disebut basis terletak agak ke kanan pada kosta ke III
12 cm, lebar 8-9 cm, dan tebal 6 cm. Berat jantung sekitar 200-425
gram, pada laki-laki sekitar 310 gram dan pada perempuan sekitar 225
3
Dinding jantung mempunyai tiga lapisan, yaitu:
jantung
1) Trikupidalis
b. Pembuluh darah
dan fungsi system vaskuler, karena darah dari jantung akan dikiri ke
setiap sel melalui system tersebut. Sifat structural dari setiap bagian
4
(system kardiovaskular) terdiri atas arteri, arteriola, kapiler, venula,
mevaskularisasi kapiler.
jantung.
c. Fisiologis
1) Siklus jantung
kontraksi dan relaksasi. Satu kali siklus jantung sama dengan satu
5
periode sistole (saat ventrikel kontraksi) dan satu periode diastole
a) Sistole atrium
b) Sistole ventrikel
c) Diastole ventrikel
d. Tekanan darah
oleh darah untuk melewati setiap unit atau daerah dari dinding
6
maksimum dari darah yang mengalir pada arteri saat ventrikel jantung
3. Klasifikasi
Tabel 2.1
Klasifikasi hipertensi
Kategori Sistolik (mmHg) Diastolic (mmHg)
Optimal < 120 < 80
Normal < 130 < 85
Pra hipertensi 130-139 85-89
Hipertensi derajat I 140-159 90-99
Hipertensi derajat II 160-179 100-109
Hipertensi derajat III >180 > 110
(Sumber : Hidayat, 2019)
7
4. Etiologi
transport Na.
1) Faktor keturunan
8
2) Ciri perseorangan
3) Kebiasaan hidup
b. Hipertensi sekunder
9
jantung dan volume sekuncup, dan penyakit cushing, yang
(Tammamilang, 2019)
5. Patofisiologis
korda spinalis dan keluar dari kolumna medulla spinalis ganglia simpatis
10
dimana dengan dilepaskannya noreepineprin mengakibatkan konstriksi
pembuluh darah.
meskipun tidak diketahui dengan jelas mengapa hal tersebut bisa terjadi.
Hormon ini menyebabkan retensi natrium dan air oleh tubulus ginjal,
11
dan daya regang pembuluh darah. Konsekuensinya, aorta dan arteri besar
6. Pathway
Usia, jenis kelamin, merokok, stres, kurang olaraga, faktor genetik,
alkohol, konsentrasi garam, obesitas
Resistensi MK : Retensi
Stroke
pembuluh Intoleransi natrium
darah otak aktivitas
MK : Risiko MK :
perfusi serebral terganggu
Risiko
tidak efektif Sakit kepala Mual, muntah ketidakseimbangan
elektrolit
Kurang asupan
MK : Nyeri
makanan
akut
MK :
Penurunan curah
MK : Defisit
jantung
nutrisi
12
7. Manifestasi Klinis
dokter yang memeriksa. Hal ini berarti hipertensi arterial tidak akan
hipertensi yaitu :
2) Lemas, kelelahan
3) Sesak nafas
4) Gelisah
5) Mual
6) Muntah
7) Epistaksis
8) Kesadaran menurun
13
8. Komplikasi
a. Stoke
Stroke akibat dari pecahnya pembuluh yang ada di dalam otak atau
aneurisma.
b. Infark Miokardium
c. Gagal Ginjal
14
plasma berkurang sehingga terjadi edema pada penderita hipertensi
kronik.
d. Ensefalopati
9. Pemeriksaan Penunjang
hipertensi).
diuretik.
meningkatkan hipertensi.
15
f. Kolesterol dan trigeliserida serum : peningkatan kadar dapat
primer (penyebab).
timbul.
feokromositoma.
16
p. EKG: dapat menunjukkan perbesaran jantung, pola regangan,
3) Aktivitas.
b. Penatalaksanaan Farmakologis.
minimal.
antihipertensi)
17
4) Tidak menimbulakn intoleransi.
1. Pengkajian
a. Identitas klien
b. Keluhan utama
18
d. Riwayat kesehatan Dahulu
obat-obatan masa lalu dan adanya riwayat alergi terhadap jenis obat.
lain-lain
f. Pola Kesehatan
1) Aktivitas/istirahat
takipnea
2) Sirkulasi
tertunda
19
3) Integritas ego
pekerjaan).
4) Eliminasi
5) Makanan/cairan
diuretic
Glikosuria
6) Neurosensori
20
Tanda : Status mental, perubahan keterjagaanm orientasi, pola/
tangan
7) Nyeri / ketidaknyamanan
sakit kepala
8) Pernapasan
c) Riwayat merokok
9) Keamanan
terapi obat.
21
2. Diagnosa Keperawatan
22
6. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan ketidakseimbangan antara
23
3. Intervensi Keperawatan
Intervensi keperawatan merupakan tolak ukur yang dipergunakan sebagai panduan dalam penyusunan intevrnsi keperawatan
dalam rangka memberikan asuhan keperawatan yang aman, efektif dan etis (SIKI, 2019).
24
No Diagnosa Keperawatan Tujuan dan Kriteria Intervensi
Hasil
2. Risiko perfusi serebral tidak Setelah dilakukan Manajemen peningkatan tekanan intrakranial
efektif tindakan keperawatan Definisi :
Definisi : selama ..x 24 jam Mengidentifikasi dan mengelola peningkatan tekanan
Berisiko mengalami penurunan diharapkan perfusi dalam rongga kranial.
sirkulasi darah ke otak serebral kembai efektif. Tindakan observasi :
Faktor risiko Dengan kriteria hasil : a. Monitor tanda/gejala peningkatan TIK (misalnya
a. Keabnormalan masa
a. Tekanan intrkranial tekanan darah meningkat, tekanan nadi melebar,
protrombin dan/atau masa
tromboplastin parsial tidak terjadi bradikardia, pola nafas dan kesadaran menurun)
b. Penurunan kinerja ventikel b. Sakit kepala tidak ada b. Monitor status pernafasan
kiri c. Tekanan darah
c. Aterosklrosis aorta membaik
d. Diseksi arteri
e. Fibrilasi atrium
f. Tumor otak
g. Stenosis karotis
h. Miksoma atrium
i. Aneurisma serebri
j. Koagulopati (mis. anemia
sel sabit)
k. Dilatasi kardiomiopati
l. Koagulasi (mis. anemia sel
sabit)
m. Embolisme
n. Cedera kepala
o. Hiperkolesteronemia
p. Hipertensi
25
q. Endokarditis infektif
r. Katup prostetik mekanis
s. Stenosis mitral
t. Neoplasma otak
u. Infark miokard akut
v. Sindrom sick sinus
w. Penyalahgunaan zat
x. Terapi tombolitik
26
Anjurkan istirahat yang cukup
Kolaborasi
Kolaborasi pemberian obat jantung
27
4. Risiko ketidakseimbangan Setelah dilakukan tindakan Pemantauan elektrolit
elektrolit keperawatan selama ..x 24 Definisi :
Definisi : jam diharapkan Mengumpulkan dan menganalisis data terkait regulasi
Berisiko mengalami perubahan
keseimbangan elektrolit keseimbangan elektrolit
kadar serum elektrolit
Faktor Risiko seimbang. Dengan kriteria Tindakan observasi :
a. Ketidakseimbangan cairan hasil : a. Monitor mual dan muntah
(mis. dehidrasi dan a. Tidak terjadi dehidrasi b. Monitor tanda dan gejala hipernatremia
intoksikasi air) b. Hasil laboratorium
b. Kelebihan volume cairan sepertia natrium,
c. Gangguan mekanisme kalium, klorida normal
regulasi (mis. diabetes)
d. Efek samping prosedur (mis.
pembedahan)
e. Diare
f. Muntah
g. Disfungsi ginjal
h. Disfungsi regulasi endokrin
28
Hasil
5. Deficit nutrisi Setelah dilakukan tindakan Manajemen nutrisi
Definisi : keperawatan selama ..x 24 Definisi :
Asupan nutrisi tidak cukup untuk jam diharapkan nutrisi Mengumpulkan dan menganalisis data terkait regulasi
memenuhi kebutuhan
dapat terpenuhi. Dengan keseimbangan elektrolit
metabolisme
Penyebab : kriteria hasil : Tindakan observasi :
a. Ketidakmampuan menelan a. Nafsu makan membaik a. Monitor asupan makan
makanan b. Tidak ada mual b. Monitor berat badan
b. Ketidakmampuan mencerna muntah Tindakan terapeutik
makanan c. Berat badan ideal a. Anjurkan makan sedikit tapi sering
c. Ketidakmampuan d. Asupan makan b. Anjurkan makan makanan yang disukai
mengabsorbsi nutrien
membaik Tindakan kolaborasi :
d. Peningkatan kebutuhan
metabolisme Kolaborasi pemberian obat antimietik
e. Faktor ekonomi (mis,
finansial tidak mencukupi)
f. Faktor psikologis (mis, stres,
keengganan untuk makan)
29
6. Intoleransi aktivitas Setelah dilakukan tindakan Terapi aktivitas
Definisi : keperawatan selama .. x 24 Definisi :
Ketidakcukupan energi untuk jam diharapkan aktivitas Menggunakan aktivitas fisik, kognitif, social, dan
melakukan aktivias sehari-hari dapat dilakukan secara
spiritual untuk memulihkan aktivitas.
Penyebab : mandiri. Dengan kriteria
hasil : Observasi :
a. Ketidakseimbangan antara Identifikasi deficit
a. Kemudahan dalam
suplai dan kebutuhan oksigen
melakukan aktivitas Terapeutik
b. Tirah baring
sehari-hari meningkat Libatkan keluarga dalam aktivitas
c. Kelemahan
b. Sianosis tida terjadi Bantu ADL
d. Imobilitas
c. Kekuatan tubuh Edukasi
e. Gaya hidup monoton
bagian atas dan
Ajarkan cara melakukan aktivitas yang dipilih
bawah meningkat
30
Hasil
7. Deficit pengetahuan Setelah dilakukan tindakan Edukasi peoses penyakit
Definisi : keperawatan selama … x Definisi :
Ketiadaan atau kurangnya 24 jam diharapkan Memberikan informasi tentang mekanisme munculnya
informasi kognitif yang berkaitan pengetahua dapat penyakit dan tanda gejala yang mengganggu
dengan topik tertentu dipenuhi. Dengan kriteria Kesehatan
Penyebab : hasil : Edukasi
a. Keteratasan kognitif a. Informasi dapat a. Jelaskan penyebab dan factor penyakit
b. Gangguan fungsi kognitif diberikan b. jelaskan tanda dan gejala yang ditimbulkan oleh
c. Kekeliruan mengikuti b. Pengetahuan mampu penyakit
anjuran diterima dengan baik c. jelaskan kemungkinan terjadinya komplikasi
d. Kurang terpapar informasi
e. Kurang minat dalam belajar
f. Kurang mampu mengingat
g. Ketidaktahuan menemukan
sumber informasi
31
4. Implementasi Keperawatan
oleh perawat untuk membantu pasien dari masalah status kesehatan yang
5. Evaluasi Keperawatan
32
DAFTAR PUSTAKA
Aspiani, R. yuli. (2019). Asuhan Keperawatan Klien Gangguan Kardiovaskular.
Firmansyah. (2019)). Determinan Kejadian Hipertensi Pada Pengunjung Posbindu
Di Wilayah Kerja Puskesmas Ballaparang Kota Makassar. Nasional Ilmu
Kesehatan, 1, 28–35.
Hamid. (2018).Panduan Cerdas Mengatasi Hipertensi,.. Yogyakarta : : Araska
Kusumawati. (2019). Pengetahuan Tentang Penanganan Penyakit Hipertensi Pada
Penderita Hipertensi. Jurnal Ilmiah Kesehatan Pencerah, 10 (2), 2021,
159-165
Kusumawardhani. (2021). Tingkat Kepatuhan Penggunaan Obat Antihipertensi Di
Puskesmas Bantul II Yogyakarta. Jurnal Ilmu Kesehatan Bhakti Setya
Medika p-ISSN Cetak : 2528-7621 Vol.6, No.1: 30-36
Maria, K. D. (2017). Gambaran Kualitas Hidup Pasien Hipertensi Di Puskesmas
Gamping 1 Sleman. STIKES Jenderal Achmad Yani
Manopo, Christine. (2018). Competency Based Talent and Perfomance
Management System. Jakarta: Salemba Empat
Nurariif, A. H. (2019). Aplikasi Asuhan kepeawatan berdasarkan diagnosa medis
& Nanda Jilid 2.
Nurhidayat. (2018). Asuhan keperawatan pada pasien hipertensi.
Penerbit :UNMUHPonorogo Press
Permana. (2020). The use of antihypertensive drugs in the treatment of essential
hypertension at outpatient installations, Puskesmas Karang Rejo,
Tarakan. Yarsi Journal of Pharmacology Vol 1, No. 1, January 2020
33