Kti Nindya
Kti Nindya
Kti Nindya
KTI
Disusun untuk memenuhi sebagai syarat mata kuliah Tugas
Akhir Pada Program Studi D III Keperawatan Magelang
Oleh:
Nindha Asrhi Listyowati
NIM. P 17420513050
KTI
Disusun untuk memenuhi sebagai syarat mata kuliah Tugas Akhir
Pada Program Studi DIII Keperawatan Magelang
Oleh:
Nindha Asrhi Listyowati NIM. P 17420513050
Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan puji syukur kehadirat ALLAH SWT
atas rahmat dan seluruh nikmat yang diberikanNya kepada penulis sehingga dapat
menyelesaikan KTI dengan judul Asuhan Keperawatan Keluarga Tn. P dengan Tonsilitis
Penyusunan KTI ini digunakan dalam rangka Tugas Akhir untuk memenuhi salah
Dalam penyusunan KTI ini, penulis menemui banyak hambatan dan kesulitan, tetapi
karena bantuan dan pengarahan dari berbagai pihak akhirnya penulis dapat menyelesaikan
KTI ini. Penulis menyampaikan penghargaan dan mengucapkan terima kasih kepada :
Semarang yang telah memberikan ijin dan kesempatan untuk melaksanakan studi
3. Hermani Triredjeki, S.Kep., Ns., M.Kes, selaku Ketua Program Studi D III Keperawatan
Magelang.
5. Siti Arifah, SKM. M.Kes., dan Moh. Ridwan, SKM., MPH selaku tim penguji hasil
7. Staf Perpustakaan Program Studi DIII Keperawatan Magelang atas bantuannya dalam
8. Kedua orang tua tercinta, ayahanda Muhtarom dan ibunda Mistyowati yang telah
memberikan kasih sayang , perhatian , doa dan dukungan baik moril maupun materiil
9. Kakak tersayang, Uswatun Chasanah dan Adik Galang Ramadhan Triatmaja atas
10. Teman-teman Keperawatan Magelang khususnya kelas Nakula 2 yang telah membantu
11. Semua pihak yang telah membantu dalam penulisan KTI ini yang tidak bisa penulis
Penulis mengakui masih banyak kekurangan dalam penulisan KTI, semua karena
keterbatasan waktu, ilmu, serta pengalaman yang penulis miliki. Penulis mengharapkan kritik
Penulis berharap Karya Tulis Ilmiah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca.
Penulis
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
Gambar Halaman
2. 4. Simbol-simbol genogram........................................................................................33
2. 5. Pathway Tonsilitis...................................................................................................52
`
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL..........................................................................................................i
LEMBAR PENGESAHAN..............................................................................................iv
KATA PENGANTAR.......................................................................................................v
DAFTAR TABEL...........................................................................................................vii
DAFTAR GAMBAR.....................................................................................................viii
DAFTAR ISI....................................................................................................................ix
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................1
A. Latar Belakang......................................................................................................1
B. Tujuan Penulisan...................................................................................................4
C. Manfaat Penulisan.................................................................................................5
A. Konsep Tonsilitis......................................................................................6
1. Pengertian Tonsilitis..............................................................................6
2. Anatomi Tonsil......................................................................................9
3. Etiologi Tonsilitis.................................................................................10
4. Manifestasi klinis.................................................................................10
5. Patofisiologi.........................................................................................10
6. Komplikasi...........................................................................................11
7. Penatalaksanaan...................................................................................12
B. Konsep Dasar Keluarga...........................................................................16
1. Definisi.................................................................................................16
2. Struktur Keluarga.................................................................................17
3. Tipe Keluarga.......................................................................................17
4. Peran Keluarga.....................................................................................19
5. Fungsi Keluarga...................................................................................19
9. Tugas Keluarga....................................................................................28
1. Pengertian.............................................................................................30
3. Sasaran.................................................................................................31
1. Pengertian.............................................................................................47
E. Pathways...................................................................................................52
A. Biodata klien............................................................................................59
B. Pengkajian................................................................................................59
C. Pemeriksaan Fisik....................................................................................63
D. Analisa Data.............................................................................................66
E. Prioritas Masalah......................................................................................67
F. Perencanaan..............................................................................................69
G. Pelaksanaan..............................................................................................71
H. Evaluasi....................................................................................................73
A. Pembahasan.............................................................................................75
B. Simpulan..................................................................................................86
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
dan kemampuan untuk hidup sehat bagi setiap penduduk sehingga dapat mewujudkan
derajat kesehatan yang optiamal. Untuk mencapai derajat kesehatan yang optimal,
maka upaya kesehatan di masyarakat harus berfokus pada upaya mencegah penyakit
Hidup sehat adalah impian setiap orang, namun sayangnya penyakit selalu
datang, bahkan pada saat tidak diinginkan. Salah satu penyakit yang bisa datang tiba -
tiba, sehingga bisa sangat mengganggu adalah tonsilitis. Beberapa laporan ilmiah baik
tonsil dan adenoid merupakan penyakit yamg umumnya paling sering ditemukan pada
Amandel adalah dua kelenjar kecil yang berada di kedua sisi tenggorokan.
Tonsil membantu untuk melawan kuman dan bertindak sebagai penghalang terhadap
infeksi .
amandel menjadi kurang penting dan biasanya menyusut . Pada kebanyakan orang ,
pengumpulan lektosit, bakteri patogen, dan juga sel-sel epitel mati. Secara medis
peradangan ini ada yang akut, ditandai dengan rasa nyeri menelan dan yang sudah
kronis (akut) biasanya tidak nyeri ketika menelan, tapi jika ukurannya tonsil cukup
657 (8,1%) , Amerika Serikat dari populasi 3,5 juta jiwa didapatkan prevalensi
15,9/1.000.
Kota Magelang di dapatkan data dari tahun 2014 jumlah penderita tonsilitis yang
berobat ke puskesmas sejumlah 113 pasien, sebagian besar terdiri dari anak-anak di
usia sekolah.
2006) tugas-tugas keluarga dalam bidang kesehatan antara lain mengenal masalah
keluarga, membuat keputusan tindakan yang tepat, memberi perawatan pada anggota
keluarga yang sakit, mempertahankan suasana rumah yang sehat dan menggunakan
mengalami tonsilitis secara tepat, sehingga masalah tonsilitis di keluarga tidak akan
mengubah pola hidup mereka serta ketidakmampuan pasien dan keluarga dalam
pengobatan tonsilitis. Maka sebagai perawat dalam hal ini perlu memberikan
proposal KTI dengan judul “Asuhan Keperawatan Keluarga Tn. P dengan Tonsilitis
pada An. A di Wilayah Kerja Puskesmas Kerkopan Kota Magelang Tahun 2016”.
B. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
Tonsilitis
Tonsilitis
keperawatan Tonsilitis
C. Manfaat Penulisan
1. Secara Teoritis
penyakit tonsilitis
2. Secara Praktis
a. Bagi Keluarga
pengobatannya.
c. Bagi penulis
lebih baik.
BAB II
TINJUAN PUSTAKA
A. Konsep Tonsilitis
1. DEFINISI
nyeri pada tenggorokan. Penyakit ini sering terjadi pada anak-anak yang memiliki
daya tahan tubuh lemah. Karena penyebab utamanya adalah kuman pathogen (virus
antibody. Sering terjadi pada anak-anak yang memiliki daya tahan tubuh lemah.
pengumpulan leuokis, sel-sel epitel mati. Secara medis tonsillitis atau sering disebut
amandel di tandai dengan peradangan pada tonsil dan disertai gejala penderita
cincin Waldeyer. Cincin Waldeyer terdiri atas susunan kelenjar limfa yang terdpat di
dalam rongga mulut yaitu : tonsil faringeal (adenoid, tonsil palatine (tonsil faucial),
tonsil lingual (tonsil pangkal lidah), tonsil tuba Eustachius (lateral band dinding
merupakan suatu peradangan pada tronsil yang disebabkan oleh bakteri maupun
a. Tonsillitis Akut
1) Tonsillitis viral
Gejala tonsillitis viral lebih menyerupai commond cold yang disertai rasa
infeksi virus coxschakie, maka pada pemeriksaan rongga mulut akan tampak
luka-luka kecil pada palate, dan tonsil sangat nyeri dirasakan klien.
2) Tonsilitis bacterial
sehingga terbentuk detritus. Bentuk tonsillitis akut dengan detritus yang jelas
b. Tonsilitis Membranosa
1) Tonsilitis difteri
Tonsillitis difteri merupakan tonsillitis yang disebabkan kuman Coryne
2) Tonsilitis septik
dapat didapatkan pada penderita dengan hygiene mulut yang kurang dan
defisiensi vitamin C.
5) Tonsillitis kronik
Faktor predisposisi :
3. MANIFESTASI KLINIS
b. Nyeri tenggorok
d. Mulut berbau
g. Demam
Bakteri dan virus masuk masuk dalam tubuh melalui saluran nafas bagian atas
akan menyebabkan infeksi pada hidung atau faring kemudian menyebar melalui
sistem limfa ke tonsil. Adanya bakteri dan virus patogen pada tonsil menyebabkan
terjadinya proses inflamasi dan infeksi sehingga tonsil membesar dan dapat
dan edema pada faring serta ditemukannya eksudat berwarna putih keabuan pada
5. KOMPLIKASI
Tonsil dan adenoid yang sangat besar dapat menyebabkan obstruksi jalan
nafas sehingga menimbulkan apnea ketika tidur dan hipertensi pulmonal yang jarang
terjadi. Komplikasi lain yang dapat terjadi pada pasien dengan tonsilitis kronik adalah
scarlet fever, glomerulonefritis akut dan demam rematik tetapi jarang dijumpai
sampai tidak sekolah karena sakit yang selanjutnya dapat mempengaruhi proses dan
saluran nafas atas yang dapat mengakibatkan gangguan pada kondisi fisiologis dan
a. Penatalaksanaan farmakologi
Ramuan 8 Peras 1 buah jeruk nipis. Parut 1,5 rimpang kunyit sebesar ibu jari, lalu
peras. Campurkan air jeruk nipis dengan air perasan kunyit, lalu tambahkan 2
sendok makan madu dan ½ gelas air. Aduk campuran tersebut sampai merata,
7. DIAGNOSA KEPERAWATAN
b. Nyeri akut berhubungan dengan iritasi jalan napas atas sekunder akibat infeksi
c. Ganggaun presepsi sensori berhubungan dengan iritasi jalan napas atas sekunder
8. INTERVENSI KEPERAWATAN
Intervensi :
g) Berikan antipiretik
b. Nyeri akut berhubungan dengan iritasi jalan napas atas sekunder akibat infeksi.
nyeri Intervensi :
verbal meningkat.
Intervensi :
permintaan
e) Anjurkan kepada pasien dan keluarga untuk menggunakan alat bantu bicara
nadi dan RR
Intervensi ;
muntah Intervensi :
menelan.
Intervensi :
1. Definisi
fisik, mental, dan sosial dari individu-individu yang ada di dalamnya terlihat dari pola
2. Struktur keluarga
a. Patrilineal: adalah keluarga sedarah yang terdiri atas sanak saudara yang sedarah
yang beberapa generasi, di mana hubungan itu disusun melalui jalur garis ayah.
b. Matrilineal: adalah keluarga sedarah yng terdiri atas sanak saudara sedarah yang
c. Matrilokal: adalah sepasang suami istri yang tinggal bersama keluarga sedarah
istri.
d. Patrilokal: adalah sepasang suami istri yang tinggal bersama keluarga sedarah
suami.
e. Keluarga kawin: adalah hubungan suami istri sebagai dasar bagi Pembina
keluarga dan beberapa sanak saudara yang menjadi bagian keluarga karena
3. Tipe keluarga
Menurut Allender & Spradley 2001 (dalam Achjar K. A, 2010), membagi tipe
keluarga berdasarkan:
a. Keluarga tradisional
1) Keluarga inti (nuclear family) yaitu keluarga yang terdiri dari suami, istri dan
paman, bibi.
3) Keluarga Dyad yaitu rumah tangga yang terdiri dari suami istri tanpa anak.
4) Single parent yaitu rumah tangga yang terdiri dari satu orang tua dengan anak
kandung atau anak angkat, yang disebabkan karena perceraian atau kematian.
5) Single adult, yaitu rumah tangga yang terdiri dari seorang dewasa saja.
6) Keluarga usia lanjut yaitu rumah tangga yang terdiri dari suami istri yang
berusia lanjut.
serumah.
2) Orang tua (ayah/ibu) yang tidak ada ikatan perkawinan dan anak hidup
3) Homoseksual yaitu dua individu sejenis kelamin yang hidup bersama dalam
satu rumah.
4. Peranan keluarga
a. Peranan ayah: ayah sebagai suami dari istri, berperan sebagaipencari nafkah,
pendidik, pelindung, dan pemberi rasa aman, sebagai kepala keluarga, sebagai
b. Peran ibu: sebagai istri dan ibu dari ank-anaknya, ibu mempunyai peranan untuk
pelindung dan sebagai salah satu kelompok dari peranan sosialnya, serta
2010)
5. Fungsi keluarga
dan situasi yang dialami tiap anggota baik senang maupun sedih, dengan melihat
b. Fungsi sosialisasi
nilai dan norma yang diyakini anak, memberikan batasan perilaku yang boleh dan
memperkenalkan anak dengan dunia luar, mengenal budaya dan norma melalui
fisik, mental, spiritual, dengan cara memelihara dan merawat anggota keluarga
d. Fungsi ekonomi
e. Fungsi biologis
g. Fungsi pendidikan
secara umum seluruh keluarga mengikuti pola yang sama Friedman 1998 (dalam
Jhonson, 2010):
kelahiran, dimulai dari kehamilan sampai anak pertama dan berlanjut samapai
c. Keluarga dengan anak pra-sekolah. Tahap ini dimulai saat kelahiran anak
3) Beradaptasi dengan anak yang baru lahir, sementara kebutuhan anak yang
5) Pembagian waktu untuk individu, pasangan dan anak (tahap yang paling
repot).
Tahap ini dimulai saat anak masuk sekolah pada usia enam tahun dan
Dimulai dengan saat anak pertama berusia 13 tahun dan biasanya berakhir
sampai 6-7 tahun kemudian yaitu pada saat anak meninggalkan rumah
orangtuanya. Tujuan keluarga ini adalah melepas anak remaja dan memberi
tanggung jawab serta kebebasan yang lebih besar untuk mempersiapkan diri
Tahap ini dimulai pada saat anak yang terakhir meninggalkan rumah dan
1) Mempertahankan kesehatan.
anak-anak.
keduanya meninggal:
dan pendapatan.
perawatan utama dalam anggota keluarga. Keluarga akan berperan banyak, terutama
dalam menetukan cara asuhan yang diperlukan oleh anggota keluarga. Sebagai suatu
sistem di dalam keluarga akan terjadi interaksi, interelasi, dan interdependensi antara
sub-sub dalam sistem keluarga. Dengan kata lain, jika salah satu anggota keluarga
dan sebagainya.
fungsi keluarga.
c. Keluarga (output) adalah hasil dari suatu proses yang berbentuk perilaku
d. Umpan balik (feedback) adalah pengontrol dalam masukan dan proses yang
di sekitarnya.
a) Dalam keluarga terjadi saling tukar menukar materi, energi, dan informasi
dengan lingkungannya.
2012)
yang ditujukan atau dipusatkan pada keluarga sebagai unit atau kesatuan yang
dirawat, dengan sehat sebagai tujuan melalui pewatan sebagai saran/ penyalur.
kelompoknya.
e. Keluarga merupakan perantara yang efektif dan mudah untuk berbagai upaya
kesehatan masyarakat.
9. Tugas-tugas keluarga
pengertian, tandan dan gejala, faktor penyebab dan persepsi keluarga terhadap
terhadap masalah yang dihadapi, adakah rasa takut akibat atau adakah sikap
perawatan yang diperlukan, sumber-sumber yang ada dalam keluarga serta sikap
1. Pengertian
“keluarga” sebagai unit atau kesatuan yang dirawat dengan “sehat” sebagai
Friedman (dalam Ali, 2010) menguraikan alasan keluarga sebagai unit asuhan
keperawatan:
a. Keluarga adalah unit utama dari masyarakat dan merupakan “lembaga” yang
c. Masalah kesehatan dalam keluarga saling berkaitan. Penyakit pada salah satu
pengambil keputusan.
e. Keluarga merupakan perantara yang efektif dan efisien untuk berbagai usaha
3. Sasaran
masalah kesehatan.
a. Tujuan Umum
masalah tersebut
keluarga
rumah
rasional.
a. Pengkajian Fokus
serta kendalanya.
digunakan keluarga.
3) Pengkajian lingkungan
mempengarui kesehatan.
berpindah tempat.
4) Struktur keluarga
anggota keluarga
perilaku
d) Nilai atau norma keluarga, mengenai nilai norma yang dianut keluarga,
perilaku
keluarga.
d) Fungsi reproduksi
e) Fungsi ekonomi
permasalahan
b. Pengumpulan data
dan sebagainya
fisik (ventilasi, kebersihan, peberangan, dll.) atau benda lain (data objektif)
yang ada, misalnya catatan kesehatan, kartu keluarga, kartu menuju sehat,
c. Tabulasi data
Data yang ada disusun dalam tabel, grafik, genogram, gambar,dan lain-lain
d. Analisa data
tentang situasi kesehatan, lingkungan, norma, nilai kultur yang dianut oleh
karena:
disebabkan karena :
disebabkan karena:
memenuhi syarat
mempunyai masalah
karena:
dirumuskan Bailon dan Maglaya (dalam Mubarak dkk, 2006) skala prioritas
Skor
: Angkatertinggi xbobot
a) Kriteria yang pertama yaitu sifat masalah, bobot yang lebih berat diberikan
menangani masalah
waktu
masalah
2) Lamanya masalah yang berhubungan dengan jangka waktu masalah itu
ada
memperbaiki masalah
g. Intervensi
masalah tonsilitis
dan manfaatnya
berguna
keperawatan
1) Observasi langsung
2) Memeriksa laporan/catatan
4) Latihan simulasi
seluruh keluarga
1. Pengertian
jumlah, ukuran atau dimensi tingkat sel, organ maupun individu, yang dapat
diukur dengan ukuran berat (gram, pound, kg); ukuran panjang dengan cm atau
meter, umur tulang, dan keseimbangan metabolik (retensi kalium dan nitrogen
tubuh)
fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam pola yang teratur sebagai hasil dari
jaringan tubuh, organ, dan sistem organ yang berkembang sedemikian rupa
emosi, intelektual, dan tingkah laku sebagai hasil interaksi dan lingkungan
(Nursalam, 2005).
adalah:
a. Faktor Genetika
2) Keluarga
3) Umur
4) Jenis kelamin
5) Kelainan kromosom
b. Faktor lingkungan
1) Lingkungan prenatal
4) Nutrisi
1) Kecerdasan
2) Pengaruh hormonal
3) Pengaruh emosi
1) Pengukuran antropometri
2) Pemeriksaan fisik
jaringan otot dengan memeriksa lengan atas, bokong, dan paha; menentukan
3) Pemeriksaan laboratorium
serum protein (albumin dan globulin), hormonal, dan pemeriksaan lain yang
4) Pemeriksaan radiologis
5) Pemeriksaan ini digunakan untuk menilai usia tumbuh kembang, seperti usia
DDST, tes IQ, dan tes psikologi. Selain itu juga dapat dilakukan tes seperti
evaluasi dalam lingkungan anak, yaitu interaksi anak selama ini; evaluasi fungsi
Penilaian yang sering digunakan saat ini menggunakan DDST II, penilaian ini
Penyebaran limfogen
Edema tonsil
Tonsil & adenoid membesar
Sulit makan Nyeri b.d Ketidakmampu an Keluarga Membuat Keputusan Tindakan Kesehatan
dan minum kelemahan Obstruksi pada tuba eustakii
pada An. A di wilayah kerja Puskesmas Kerkopan kota Magelang tahun 2016.
wilayah kerja Puskesmas Kerkopan kota Magelang tahun 2016 menggunakan proses
serta pemeriksaan fisik, sehingga data yang diperoleh dapat dijadikan sebagai acuan
data umum, riwayat kesehatan klien, data fokus dan data penunjang.
d. Pelaksanaan dalam memecahkan masalah yang ada pada anggota keluarga yang
diantaranya yaitu:
Tujuan Perawatan :
Intervensi :
suhu badan
keringat
klien
f) Berikan antipiretik kepada klien apabila suhu tubuh tidak turun
Tujuan Perawatan :
nyeri Intervensi :
b) Bantu keluarga dalam rangka memperbaiki fasilitas fisik yang sudah ada
Tujuan Perawatan :
Setelah dilakukan tindakan perawatatan selama 3x24jam diharapkan :
Intervensi :
non farmakologis.
d) Anjurkan keluarga agar salah satu anggoat keluarga yang sakit dapat
Tujuan Perawatan :
muntah Intervensi :
a) Kaji pemenuhan makanan kepada salah satu anggota keluarga yang sakit.
b) Berikan penjelasan tentang apa yang sedang di alami salah satu anggota
masalah Tonsilitis
Intervensi :
penyakit tonsilitis.
tonsilitis.
TINJAUAN KASUS
A. Biodata Klien
Pasien bernama An. A berjenis kelamin perempuan, berusia 9 tahun anak kedua
dari pasangan Tn. P dan Ny. Y beralamat di Cacaban RT 06 RW 07, Kota Magelang.
B. Pengkajian
Pengkajian dilakukan pada tanggal 18 Januari 2016 pukul 10.00 WIB dan 19
Januari pukul 14.00 WIB. Dari pengkajian diperoleh data tipe keluarga adalah keluarga
inti yang terdiri atas ayah, ibu, dan anak. Tn. P sebagai kepala keluarga yang berumur 35
tahun dengan latar belakang pendidikan formal SLTA. Ny. Y sebagai istri umur 30 tahun
dengan pendidikan formal SLTA. An. B yang berumur 11 tahun dengan pendidikan SD
sebagai anak pertama. An. A umur 9 tahun dengan pendidikan SD sebagai anak kedua.
Keluarga bersuku asli Jawa, menganut agama Islam. Penghasilan rata-rata per
bulan sebesar ± Rp.1.500.000 yang diperoleh dari pekerjaan kepala keluarga sebagai
pengrajin truk mainan yang sudah berjalan selama 12 tahun. Uang penghasilan ini
digunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari seperti makan, membayar listrik, air,
dan kebutuhan rumah tangga yang lain. Ny. Y bekerja mengepack sedotan setiap
sekolah.
Riwayat kesehatan keluarga Tn. P tidak mempunyai penyakit menurun dengan
hasil pengkajian TD 130/80 mmHg dan Ny. Y mempunyai penyakit menurun seperti
hipertensi , hasil pengkajian tekanan darah Ny. Y 140/90 mmHg, tidak memiliki riwayat
dibetes mellitus serta tidak ada penyakit menular. Bila ada yang sakit, langsung
lengkap HB, BCG, Polio, DPT, dan Campak data diperoleh dari KMS.
Keterangan :
= wanita = meninggal
= klien
Keluarga Tn. P menempati rumah milik sendiri dengan jenis bangunan semi
pekarangan kecil. Rumah terbuat dari triplek namun belum dicat. Lantai terbuat plester
semen, sekat-sekat rumah terbuat dari gorden. Terdapat 5 ruangan, yakni 1 ruang tamu ,
2 kamar tidur, 1 kamar mandi disertai jamban, dan 1 dapur. Atap rumah dari genteng.
Ventilasi rumah kurang, Sinar matahari yang masuk ke dalam ruangan tidak dapat
menerangi seluruh ruangan dalam rumah pada siang hari. Penerangan yang digunakan
pada malam hari adalah listrik. Limbah dari kamar mandi masuk ke dalam septic tank
dibelakang rumah yang berjarak lebih dari 10 meter. Air yang digunakan setiap hari
U
1 2
Keterangan :
3 1 : Ruang tamu
2 : Kamar tidur
4 5 3 : Kamar tidur
4 : Dapur
5 : Kamar mandi
Keluarga telah menetap di rumah tersebut baru 6 bulan sebelumnya satu rumah dengan
orang tua Tn. P. Keluarga menggunakan sepeda motor untuk alat transportasi sehari-hari.
Hubungan sosial dengan warga baik, komunikasi bersifat terbuka dan setiap anggota
Indonesia. Keluarga merasa khawatir ketika ada anggota keluarga yang mengeluh
tentang kesehatannya dan merasa tidak nyaman ketika ada sesuatu hal yang tidak sesuai
Keluarga mampu mengenal masalah yang diderita oleh An. A hal tersebut dibuktikan
kesehatan yang terjadi, terbukti apabila salah satu anggota keluarga mengalami sakit
Keluarga Tn. P berusaha untuk merawat An. A tetapi belum mengetahui cara
Keluarga mampu menjaga dan memelihara lingkungan rumah agar tetap sehat
terbukti lingkungan sekitar tidak ada yang minum-minuman keras, tetapi Tn. P masih
merokok dan lingkungan dalam rumah cukup berantakan itu dikarenakan rumah
yang kecil.
masyarakat
Keluarga Tn. P belum dapat memanfaatkan fasilitas kesehatan yang ada di
masyarakat dengan baik, karena An. A sakit ditunggu di rumah dulu jika sudah parah
Ekstremit Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada
as oedema, oedema, oedema, oedema, oedema,
tidak ada tidak ada lesi tidak ada lesi tidak ada tidak ada lesi
lesi lesi
rambut hitam, panjang, dan distribusi merata, konjungtiva tidak anemis, sklera mata
tidak ikterik, bentuk telinga simetris, tidak ada pengeluaran serumen dari telinga,
pendengaran baik, hidung bersih, mulut bersih, mukosa bibir lembab, pada leher tidak
ada pembesaran kelenjar tiroid, adanya pembesaran tonsil, dada terinspeksi simetris,
ictus cordis teraba intercosta 4, 5, dan 6 suara paru vesikuler, jantung reguler, tidak
terdapat asites, bunyi bising usus 18x/menit, tidak ada nyeri tekan. Tidak ada oedema di
kaki dan tangan, kulit berwarna cokelat, 90x/menit, BB 25 kg, TB 130 cm, nadi
130x/menit.
Klien memiliki riwayat lahir dengan berat badan 2,2 kilogram, kenaikan berat
badan sampai umur 18 bulan cukup bagus, Ibu klien rajin membawa ke posyandu balita
dan rutin menimbang setiap bulannya, selain itu klien telah mendapat imunisasi lengkap.
Tn. P berusaha untuk memberikan perhatian danj berusah untuk bisa merawat Anaknya.
D. Analisa Data
Saat ini keluarga Tn. P mengalamai masalah pada anak keduanya yaitu An. A,
berdasarkan pengkajian Ny. Y mengatakan anaknya makan 3 kali sehari namun dalam
porsi yang sedikit karena sakit tenggorokan dan sulit untuk menelan. Keluarga bingung
Dari hasil pemeriksaan yang dilakukan pada tanggal 18 Januari 2016 diperoleh
data bahwa berat badan 25 kg, tinggi badan 130 cm, terdapat pembesaran tonsil. An. A
mengatakan merasa tidak nyaman saat menelan makanan. An. A mengatakan rasa nyeri
muncul kadang-kadang
Keluarga kurang mengetahui bagaimana agar anak mau untuk makan dan tidak
merasakan sakit tenggorokan dan mengurangi rasa nyeri jika muncul pada An. A.
Adanya rasa nyeri pada An. A tetapi datangnya hanya (kambuh-kambuhan), jikaankanya
mengalami rasa nyeri keluarga Tn. P hanya berusaha mengurangi rasa nyeri pada An. A
membengkaknya tonsil.
E. Prioritas Masalah
masalah
memodifikasi lingkungan
fasilitas kesehatan
4 Perencanaan
masalah
kesehatan Intervensi :
tonsilitis.
tonsilitis.
d) Anjurkan keluarga untuk segera datang ke pelayanan kesehatan jika salah satu
memodifikasi lingkungan
Tujuan Perawatan :
dengan baik.
muntah Intervensi :
a) Kaji pemenuhan makanan kepada salah satu anggota keluarga yang sakit.
b) Berikan penjelasan tentang apa yang sedang di alami salah satu anggota keluarga
Tujuan Perawatan :
nyeri Intervensi :
b) Bantu keluarga dalam rangka memperbaiki fasilitas fisik yang sudah ada
d) Beritahu keluarga untuk memberikan makanan yang halus agar anggota keluarga
5 Pelaksanaan
dan gejala, komplikasi, cara penanganan di rumah dengan pengobatan non farmakologi.
Terjadinya penyakit tonsillitis sangat berpengaruh dalam daya tahan tubuh anak sendiri,
untuk meningkatkan daya tahan tubuh perlu memperhatikan asupan nutrisi dengan cara
memberikan makanan yang lebih sehat, jus dan mempertahankan pemberian susu.
Pada tanggal 20 Januari 2016 pukul 17.00 tindakan keperawatan dengan diagnosa
di rumah dengan cara pembuatan obat non farmakologi yaitu denngan membuat ramuan
1 buah jeruk nipis. Parut 1,5 rimpang kunyit sebesar ibu jari, lalu peras. Campurkan air
jeruk nipis dengan air perasan kunyit, lalu tambahkan 2 sendok makan madu dan ½ gelas
air. Aduk campuran tersebut sampai merata, kemudian saring dan menganjurkan untuk
meminum 2 hari sekali secara teratur. Mendemonstrasikan pembuatan bubur halus 100 g
tepung beras yang bagus, ½ sdt garam, 650 ml santan dari ½ butir kelapa, 2 lembar daun
pandan potong-potong. Saus 200g gula merah, sisir 200 ml air, 3 cm kayu manis
batangan, cuci bersih 1 lembar daun pandan, potong-potong. Cara membuat campur
semua tepung beras, dengan sebagian santan dan garam aduk rata. Masak sisa santan dan
pandan hingga mendidih, tuangkan larutan tepung beras, aduk hingga kental dan
mendidih. Masak terus dan aduk terus lumayan lama menggunakan api kecil agar tidak
bau tepung mentah. Angkat siramkan saus yang telah dimasak dengan melarutkan gula.
mengetahui terjadinya resiko nyeri yaitu dengan cara mengkaji nyeri secara
presipitasi, kemudian menganjurkan Ny. Y untuk memberkan makanan yang halus agar
An. A tetap bisa makan. Jika resiko nyeri muncul segera datang ke pelayanan kesehatan
6 Evaluasi
merupakan evaluasi formatif tanggal 21Januari 2016 pukul 17.00 WIB tanggal 22
Januari 2016 pukul 17.00 WIB. Saat dilakukan evaluasi masalah keperawatan kurang
tanggal 21 Januari 2016 pukul 17.00 WIB secara subjektif menurut Ny. Y mengatakan
senang telah diberi penyuluhan tentang pengertian, penyebab, tanda dan gejala,
Rencana tindak lanjut yang telah disusun meliputi motivasi keluarga untuk pergi ke
pelayanan kesehatan agar mengetahu sakit apa yang sedang diderita. Untuk evaluasi
keluarga memanfaatkan fasilitas kesehatan pada tanggal 20 Januari 2016 pukul 17.30
WIB secara subjektif Ny. Y mengatakan senang telah di berikan informasi tentang
penyebab nyeri, dan cara mengontrol nyeri. Masalah resiko nyeri berhubungan dengan
Pada tanggal 22 Januari 2016 pukul 17.00 WIB evaluasi gangguan menelan
Keluarga mengatakan Ny. Y mengatakan senang telah diberi penyuluhan tentang cara
pembuatan ramuan non farmakologi dan pembuatan bubur halus. Setelah Ny. Y
Pada tanggal 21 Januari 2016 pukul 17.00 WIB evaluasi resiko nyeri akut
A. Pembahasan
Pada bab ini penulis membahas mengenai asuhan keperawatan yang diberikan
kepada keluarga Tn. P yang meliputi pengkajian, diagnosa, mengapa diagnosa tersebut
ditegakkan, bagaimana prioritas dari diagnosa yang telah ditegakkan, rencana tindakan
yang akan dilakukan, pelaksanaan dari rencana tindakan, evaluasi, dan kesenjangan
Pengelolaan kasus pada An. A dimulai dari tahap pengumpulan data, pengolahan
keperawatan, intervensi, implementasi, serta evaluasi formatif dan sumatif. Hal ini sesuai
dengan teori yang dinyatakan oleh Mubarak (2006) meliputi pengumpulan data,
pengolahan data, analisis data, perumusan masalah kesehatan, prioritas masalah, diagnosa
1. Pengkajian
Hasil pengkajian tanggal 18 Januari 2016 didapatkan tipe keluarga Tn. P adalah
nuclear family/keluarga inti, yaitu terdiri dari ayah, ibu, dan tiga orang anak.
Keluarga Tn. P berada pada tahap perkembangan keluarga dengan anak sekolah
dibuktikan dengan An. A berusia 9 tahun, dalam tahap ini menurut Mubarak (2006)
anak sekolah, dengan fungsinya yaitu membantu sosialisai anak: tetangga, sekolah,
mobilitas geografis, interaksi, dan sistem pendukung keluarga. Hasil yang penulis
dapatkan yaitu keluarga Tn. P tinggal di pemukiman cukup padat, rumah yang
ditempati adalah milik sendiri, tipe rumah semi permanen, ventilasi rumah kurang,
sinar matahari yang masuk kedalam ruangan tidak dapat menerangi seluruh ruangan
dalam rumah pada siang hari, lantai rumah dari plester semen. Kamar mandi dan WC
ada. Sumber air yang digunakan adalah air PDAM, penerangan dengan listrik.
Keluarga Tn. P aktif mengikuti kegiatan sosial yang ada di lingkungan RT, pola
ada masalah pengambilan keputusan dengan cara musyawarah dan bebas dalam
menyampaikan pendapat.
Setelah dilakukan pengkajian pada An. A dan keluarga ditemukan tanda dan
gejala penyakit tonsilitis meliputi sulit menelan, tonsil bengkak. Ny. Y mengatakan
Hal ini sesuai dengan pendapat yang dikemukakan oleh Notoatmojo (2007) yaitu
dimana peneliti mendapatkan keterangan atau informasi secara lisan dari responden,
2. Analisa Data
Untuk diagnosa pertama, data subjektif dari keluarga Tn. P mengatakan belum tau
tentang tonsilitis, ingin mengetahui tentang pengertian, penyebab, tanda dan gejala,
dapatkan data subjektif dari keluarga Tn. P mengatakan tonsilitis adalah masalah
kesehatan yang ditandai dengan sulit menelan, amandel bengkak. Untuk diagnosa
keluarga tidak tahu secara menyeluruh tentang cara perawatan serta cara pencegahan
merawat dengan diit tonsilitis, berupa bubur halus yang diberikan dirumah dan
3. Diagnosa Keperawatan
Sesuai dengan teori yang dikemukakan Friedman dalam Ali (2010) setelah
keluarga. Untuk tingkat pengetahuan keluarga seberapa jauh keluarga dapat merawat
anggota keluarga dengan tonsilitis, maka ditemukan masalah keperawatan kurang
Masalah keperawatan tersebut menjadi prioritas utama dengan skor 4 karena tanda
dan gejala yang sudah terjadi dan harus segera di tangani, pentingnya keluarga untuk
menjadi prioritas kedua dengan skor 3 dengan sifst masalah merupakan masalah
dapat mengurangi rasa tidak nyaman untuk menelan dengan mengganti makanan
dengan bubur halus kemudian dapat di tangani jika dilakukan penatalaksanaan secara
makan sembarangan, terlalu banyak makan gorengan dan minum es. Dan keluarga
belum tahu sepenuhnhya tentang tanda yang muncul dan yang telah terjadi. Dalam
kemampuan mengambil keputusan, Tn. P dan keluarga kurang mampu mengambil
keputusan secara tepat, terbukti apabila salah satu anggota keluarga mengalami sakit
atau masalah kesehatan biasanya di tunggu dulu kemudian pada saat mulai parah baru
pengertian tonsilitis, penyebab, tanda dan gejala, komplikasi, cara pencegahan, cara
tanda gejala , komplikasi, cara perawatan, dan cara penanganan. Keluarga Tn. P
belum tau tentang cara merawat An. A yang sedang mengalami tonsilitis, tapi
mampu menjaga dan memelihara lingkungan rumah agar tetap sehat terbukti
lingkungan sekitar tidak ada yang minum-minuman keras, tetapi Tn. P masih
merokok dan lingkungan dalam rumah cukup berantakan itu dikarenakan rumah
yang kecil. Dalam bidang kesehatan keluarga Tn. P belum dapat memanfaatkan
fasilitas kesehatan yang ada di masyarakat dengan baik, karena saat An. A sakit
ditunggu di rumah dulu jika sudah parah baru pergi ke pelayanan kesehatan.
4. Perencanaan
Tindakan keperawatan dilaksanakan pada tanggal 19 Januarai 2016 pukul 14.00 WIB
dan 20 Januari 2016 pukul 15.00 WIB. Untuk mengatasi masalah kurang pengetahuan
tonsilitis , penyebab, tanda dan gejala, komplikasi, cara penanganan, cara perawatan
halus, dan pendidikan kesehatan tentang obat non farmakologi. Masalah resiko nyeri
relaksasi distraksi.
Metode penyuluhan yang digunakan adalah ceramah dan tanya jawab. Metode ini
dipilih agar mudah diterima oleh keluarga seperti yang dijelaskan oleh Effendy
(2006) yaitu keuntungan dari metode ceramah dapat diterima oleh sasaran yang tidak
lembaran yang dilipat, isi informasi dapat dalam bentuk kalimat maupun gambar atau
kombinasi. Serta bahan seperti madu 2 sendok makan, jeruk nipis 1 buah, kunyit
sebesar ibu jari dan air ½ gelas untuk mendemonstrasikan langsung dalam
Sikap klien dan keluarga yang tampak antusias ingin mengubah perilaku saat
(2005) yang menjelaskan bahwa perubahan sikap dan perilaku individu diawali
dengan proses patuh, identifikasi, dan tahap terakhir berupa internalisasi. Tahap
kepatuhan (compliance) biasanya perubahan yang terjadi pada tahap ini sifatnya
sementara, artinya bahwa tindakan itu dilakukan selama masih ada pengawasan.
Perubahan perilaku dapat menjadi optimal jika perubahan tersebut terjadi melalui
proses internalisasi yaitu perilaku yang baru dianggap bernilai positif bagi diri sendiri
dan diintegrasikan dengan nilai-nilai lain dari hidup untuk mendukung tercapainya
Menurut Effendy (2006) evaluasi dapat dilakukan secara formatif dan sumatif.
seperti yang dikemukakan oleh Ali (2010) yaitu observasi langsung, wawancara, dan
latihan simulasi. Hal ini sesuai dengan yang dilakukan penulis, evaluasi formatif
dilakukan pada tanggal evaluasi pertama dan kedua merupakan evaluasi formatif
tanggal 21Januari 2016 pukul 17.00 WIB tanggal 22 Januari 2016 pukul 17.00 WIB.
2016 pukul 17.00 WIB secara subjektif menurut Ny. Y mengatakan senang telah
diberi penyuluhan tentang pengertian, penyebab, tanda dan gejala, komplikasi, cara
yang telah disusun meliputi motivasi keluarga untuk pergi ke pelayanan kesehatan
agar mengetahui sakit apa yang sedang diderita dan untuk mendapatkan tindakan
medis.
Pada tanggal 20 Januari 2016 pukul 17.00 tindakan keperawatan dengan diagnosa
cara penanganan di rumah dengan cara pembuatan obat non farmakologi yaitu
denngan membuat ramuan 1 buah jeruk nipis. Parut 1,5 rimpang kunyit sebesar ibu
jari, lalu peras. Campurkan air jeruk nipis dengan air perasan kunyit, lalu tambahkan
2 sendok makan madu dan ½ gelas air. Aduk campuran tersebut sampai merata,
kemudian saring dan menganjurkan untuk meminum 2 hari sekali secara teratur.
memanfaatakan fasilitas kesehatan pada tanggal 20 Januari 2016 pukul 17.30 WIB
tidak di temukan nyeri pada An. A. Keluarga Tn. P sudah mengetahui bagaimana cara
menangani jika timbul rasa nyeri. Memotivasi keluarga Tn. P untuk mendatangi ke
pelayanan kesehatan
Pada tanggal 22 Januari 2016 pukul 17.00 WIB evaluasi gangguan menelan
Keluarga mengatakan Ny. Y mengatakan senang telah diberi penyuluhan tentang cara
pembuatan ramuan non farmakologi. Ny. Y mengatakan akan mencoba dengan cara
non farmakologi untuk mengatasi penyakit anaknya. Pembuatan bubur halus juga
pukul 17.00 WIB, bertujuan untuk mendapatkan data perubahan perilaku pada
keluarga Tn. P dan aplikasi pada kehidupan sehari-hari dari hasil penyuluhan yang
pengertian tonsillitis, penyebab, tanda dan gejala, komplikasi, cara pencegahan, cara
dengan pembuatan ramuan tradisional yang telah di jelaskan saat penyuluhan masih
di terapkan dan Ny. Y lebih memilah makanan untuk di konsumsi anggota keluarga
agar tidak terjadi penyakit seperti yang diderita An. A, pembuatan bubur halus juga
mengalami nyeri.
Menurut Notoatmojo (2007), hal yang penting dalam perilaku kesehatan masalah
kesehatan lainnya.
aktivitas masing-masing. Hal ini berdampak pada kurangnya informasi pada anggota
keluarga yang lain tentang tonsilitis. Kemudian dari perencanaan penulis membuat 5
dengan evaluasi akan memperoleh umpan balik terhadap program atau pelaksanaan
Evaluasi dilakukan dalam dua tahap, yaitu evaluasi yang dilakukan di setiap akhir
implementasi dan evaluasi akhir dari seluruh kegiatan yang dilakukan. Notoatmojo
(2007), mengemukakan bahwa tahap evaluasi dapat dilakukan secara formatif dan
sumatif. Evaluasi formatif adalah evaluasi yang dilakukan selama proses asuhan
Terapkan selalu cuci tangan sebelum dan sesudah melakukan aktivitas. Datang ke
mengakibatkan penurunan daya tahan tubuh anak, padahal daya tahan tubuh sangat
penting untuk anak dalam melaksanakan aktivitas anak sehari-hari. Upaya untuk
peningkatan daya tahan tubuh anak antara lain : memberikan makananan yang sehat
jus buah dan pertahankan untuk pemberian susu. Dengan upaya tersebut dapat
B. Kesimpulan
Salah Satu Anggota Keluarga dengan Tonsilitis di Wilayah Kerja Puskesmas Kerkopan
Kota Magelang dapat diambil kesimpulan bahwa proses keperawatan keluarga Tn. P
diawali dari pengkajian pada tanggal 18 dan 22 Januari 2016 dengan metode wawancara
tentang tonsilitis serta perawatan anggota keluarga dengan tonsilitis, sehingga dapat
Pada BAB III telah dipaparkan mulai dari pengkajian sampai evaluasi dengan
membandingkan antara teori dengan data riil di lapangan, telah diperoleh beberapa
1. Rumusan 5 diagnosa tetapi dalam lapangan hanya 3 saja yang muncul. Diagnosa yang
2. Manifestasi klinis yaitu adanya mulut bau, mual dan muntah pada kenyataannya
hanya ada demam, sulit menelan, tonsil bengkak, nyeri tenggorokan yang muncul
3. Dari beberapa komplikasi tonsilitis pada kasus ini hanya ada 1 yang muncul.
Sedangkan faktor pendukungnya antara lain rasa ingin tahu keluarga tentang masalah
Achjar, Komang Ayu Henny. (2010). Aplikasi Praktis Asuhan Keperawatan Keluarga.
Jakarta: EGC.
Arsyad Efiaty dkk. 2010.Buku Ajar Ilmu Kesehatan Telinga Hidung Tenggorok kepala Dan
leher, edisi 6. FKUI :Jakarta
Broek Den Van P. & L. Feenstra. 2010.Buku saku ilmu kesehatan tenggorok, hidung, dan
telinga, edisi 12.EGC: Jakarta.
Friedman, Marilyn M. (2010) Buku Ajar Keperawatan Keluarga: Riset, Teori, & Praktik.
Jakarta: EGC.
Hidayat, A.A. (2008). Pengantar Ilmu Kesehatan Anak untuk Pendidikan Kebidanan.
Jakarta: Salemba Medika.
Medika.
Notoatmodjo, S. (2007). Promosi Kesehatan & Ilmu Perilaku. Jakarta : Rineka Cipta
Mubarak, Wahid Iqbal., Bambang Adi Santoso, Khoirul Rozikin, Siti Patonah. (2006). Ilmu
Keperawatan Komunitas 2. Jakarta: Sagung Seto.
Mubarak, Wahid Iqbal., Nurul Cahyatin, Bambang Adi Santoso. (2012). Ilmu Keperawatan
Komunitas Konsep dan Aplikasi. Jakarta: Salemba Medika.
Notoatmodjo, S. (2007). Promosi Kesehatan & Ilmu Perilaku. Jakarta : Rineka Cipta
Nurarif, A.H., Kusua, Hardi (2015). Aplikasi Keperawatan Berdasarkan Diagnosa Medis
dan NANDA NIC-NOCs . Jogjakarta : Mediaction Jogja
Nursalam. (2005). Asuhan Keperawatan Bayi dan Anak. Jakarta: Salemba Medika.
Septiani, Entin. (2009) . Apotek Hidup dari Tanaman Buah. Bandung : Yrama Widya
Setyowati, Sri & Murwani, Arita. (2008). Asuhan Keperawatan Keluarga. Yogyakarta :
Mitra Cendikia.
Soepardi, E A dan Nurbaiti Iskandar, Jonny Bashiruddin, Restuti, R. D, Buku Ajar Ilmu
Kesehatan Telinga-Hidung-Tenggorokan-Kepala Leher ,6th Ed, Fakultas
Kedokteran Universitas Indonesia, Jakarta, 2007: 221
Suprajitno. (2004). Asuhan Keperawatan Keluarga: Aplikasi dalam Praktik. Jakarta: EGC.
Wong, Donna. L. (2009). Buku Ajar Keperawatan Pediatrik Edisi 6 Volume I. Jakarta : EGC
Wong, Donna. L. (2009). Buku Ajar Keperawatan Pediatrik Edisi 6 Volume II. Jakarta : EGC
LAMPIRAN 1
A. Pengkajian
1. Data Umum
b. Pendidikan : SLTA
c. Pekerjaan : Wiraswasta
e. Komposisi Keluarga
Genogram
Keterangan :
= wanita = meninggal
= klien
f. Tipe Keluarga
Keluarga Tn. P termasuk tipe keluarga inti karena dalam satu keluarga terdiri
g. Suku
Keluarga Tn. P berasal dari suku Jawa asli. Bahasa yang digunakan sehari-hari
adalah bahasa jawa. Tidak ada adat istiadat yang bertentangan dengan kesehatan.
h. Agama
Semua anggota keluarga Tn. P menganut agama Islam. Tidak ada kepercayaan
i. Status Sosial
Tn. P sebagai Pengrajin truk dari kayu dan Ny. Y kerja di pabrik mengepack
sehari-hari
j. Aktivitas dan Rekreasi Keluarga
TV.
derajat kesehatan.
darah 120/80 mmHg, klien sadar akan kesehatan apabila ada keluarga sakit
140/90 mmHg. Apabila sakit bertambah parah klien pergi ke puskesmas untuk
berobat.
An. B: pernah dirawat di rumah sakit. Jika sakit dibawa ke puskesmas. An. B
Klien mendapatkan imunisasi lengkap, dan saat balita rutin posyandu. Berat
Badan saat lahir 2,2 Kg, Panjang Badan 45 cm. An.D : belum pernah dirawat di
Ketika salah satu anggota keluarga Tn. P mengalami sakit atau masalah
Tidak ada penyakit keturunan dari kedua keluarga baik dari Tn. P maupun Ny. Y.
3. Pengakajian
Lingkungan
a. Karakteristik Rumah
1) Rumah
Rumah yang ditempati keluarga Tn. P adalah milik sendiri. Tipe rumah semi
ruang tamu, 2 kamar tidur, 1 kamar mandi disertai jamban, dan 1 dapur.
Ventilasi rumah keluarga Tn. P kurang baik. Sinar matahari yang masuk ke
dalam ruangan tidak dapat menerangi seluruh ruangan dalam rumah pada
siang hari. Penerangan yang digunakan pada malam hari adalah listrik.
3) Pembuangan Sampah
4) Pembuangan Limbah
5) Air Bersih
Sumber air bersih yang digunakan keluarga adalah bersumber dari PDAM. Air
6) Lingkungan Rumah
Keadaan rumah kurang rapi. Kanan kiri rumah ada jarak dengan rumah
Denah Rumah
Keterangan :
2
U 1
5 3 : Kamar tidur
4
Keluarga Tn. P berkumpul bersama anggota keluarga pada sore hari karena pada
malam hari Tn. P pergi untuk menjaga kolam, dan pada siang hari Tn. P
membuat kerjajinan truk dari kayu. Ny. Y sering berkumpul dengan tetangganya
serta aktiv mengikuti kegiatan masyarakat seperti pengajian rutin dan PKK. Tn.
lain.
sumber air bersih, sarana hiburan televisi, dan motor sebagai sarana transportasi.
4. Struktur Keluarga
satu sama lain dan merawat anggota keluarga yang sakit bersama-sama.
c. Struktur peran
keluarga.
Keluarga Tn. P hidup dalam nilai dan norma budaya Jawa dimana suami
sedangkan istri ikut bekerja untuk menambah penghasilan. Dalam satu keluarga
5. Fungsi Keluarga
a. Fungsi afektif
b. Fungsi sosialisasi
Komunikasi atau interaksi antar anggota keluarga terjalin dengan baik, masing-
dalam berperilaku.
Keluarga mampu mengenal masalah yang diderita oleh An. A hal tersebut
Keluarga Tn. P berusaha untuk merawat An. A tetapi belum mengetahui cara
Keluarga mampu menjaga dan memelihara lingkungan rumah agar tetap sehat
terbukti lingkungan sekitar tidak ada yang minum-minuman keras, tetapi Tn.
masyarakat
masyarakat dengan baik, karena An. A sakit ditunggu di rumah dulu jika
d. Fungsi reproduksi
dari Tn. P memperoleh kebutuhan tumbuh kembang yang sesuai. Oleh karena itu,
program keluarga berencana menjadi cara untuk mengendalikan jumlah anggota
keluarga.
e. Fungsi ekonomi
Keluarga cukup mampu memenuhi kebutuhan sandang, pangan, dan papan. Tn. P
gangguan menelan.
keluarga,
dengan jelas.
6. Harapan Keluarga
kesehatan di keluarga.
7. Pemeriksaan Fisik
B. Analisa Data
B. Skoring
masalah
Total Skor
4
2. Gangguan menelan berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga dalam
memodifikasi lingkungan
4 Diagnosa Keperawatan
mengenal masalah
memodifikasi lingkungan
Menyebutkan 2
dari 7 tanda dan
gejala :
Demam, nyeri
Verbal tenggorokan,
napas bau, mual
dan muntah,
sulit menelan,
tonsil bengkak.
Menyebutkan 2
dari 5
komplikasi :
Obstruksi jalan
nafas, hipertensi
pulmonal yang
Verbal jarang terjadi,
scarlet fever,
glomerulonefriti
s akut, demam
rematik.
Menyebutkan 2
dari 4 cara
pencegahan :
Perbanyak
minum air putih
minimal
1liter/hari, cuci
tangan sebelum
Verbal makan dari
kamar mandi
dan sesudah dari
kamar mandi,
jangan terlalu
bnayak makanan
yang di olah
menggunkan
minyak,
danjangan
terlalu banyak
minum es.
Meyebutkan 2
cara penanganan
:
Pengobatan
farmakologi,
dan pengobatan
non farmakologi
Verbal Menyebutkan
cara penanganan
gangguan
menelan ada
yaitu pembuatan
bubur halus 100
g tepung beras
yang bagus
½ sdt garam
650 ml santan
dari 1/2 butir
kelapa
2 lembar daun
pandan, potong-
potong
Saus:
200 g gula
merah, sisir
200 ml air
3 cm kayu
manis
batangan,cuci
bersih
1 lembar daun
pandan, potong-
potong
sedikit garam
Cara membuat:
Campur tepung
beras, dengan
sebagian santan
dan garam.
Aduk rata.
Masak sisa
santan dan
pandan hingga
mendidih.
Tuangkan
larutan tepung
beras, aduk
hingga kental
dan mendidih.
Masak terus dan
aduk terus agak
lama biar dgn
api kecil agar
tidak bau tepung
mentah. Angkat.
Saus: Masak
semua bahan
hingga mendidih
dan gula larut.
Masak terus
dengan api kecil
hingga kuah
gula merah
mengental dan
kecoklatan.
Angkat, saring.
Sajikan bubur
dengan Sausnya
20 Resiko nyeri Setelah Setelah dilakukan Verbal Mengetahui 1. Kaji nyeri secara
Januari berhubungan dilakukan pengkajian penyebab nyeri. komprehensif
2016 dengan tindakan keluarga Tn. P Mampu untuk termasuk lokasi,
17.00 ketidakmampuan keperawatan dapat mengetahui mengontrol karakteristik,
WIB keluarga keluarga, penyebab nyeri, nyeri jika durasi, frekuensi,
memanfaatkan resiko nyeri dan dapat timbul. Keluarga kualitas dan
fasilitas kesehatan dapat teratasi mengontrol nyeri Tn. P mau untuk faktor presipitasi.
pada An. A mendatangi 2. Bantu keluarga
pelayanan dalam rangka
kesehatan. memperbaiki
fasilitas fisik yang
sudah ada seperti
menghindari suhu
ruangan yang
terlalu dingin
3. Ajarkan cara
relaksasi distraksi
4. Ajarkan keluarga
kompres hangat
untuk mengurangi
nyeri.
5. Beritahu keluarga
untuk
memberikan
makanan yang
halus agar
anggota keluarga
yang sakit dapat
makan tanpa
merasakan sakit
tenggorokan.
6. Berikan obat
analgetik untuk
mengurangi rasa
sakit, jika perlu.
7. Anjurkan
keluarga untuk
mendatangi
pelayanan
kesehatan
5 Implementasi dan Evaluasi
A. Topik : Tonsilitis
H. Tujuan
K. Media : Leaflet
L. KEGIATAN PENYULUHAN
Jenis pertanyaan :
Lampiran materi
1. PENGERTIAN
disertai gejala nyeri pada tenggorokan. Penyakit ini sering terjadi pada
(Wong,2009,p.940;Ballenger,2013,p.347)
2. ETIOLOGI
Faktor predisposisi :
3. MANIFESTASI KLINIS
j. Nyeri tenggorok
l. Mulut berbau
o. Demam
4. KOMPLIKASI
bahkan kadang sampai tidak sekolah karena sakit yang selanjutnya dapat
mempengaruhi proses dan hasil belajarnya. Pada tonsilitis kronik
prestasi belajar.
5. PENATALAKSANAAN
c. Penatalaksanaan farmakologi
Ramuan 8 Peras 1 buah jeruk nipis. Parut 1,5 rimpang kunyit sebesar
ibu jari, lalu peras. Campurkan air jeruk nipis dengan air perasan
kunyit, lalu tambahkan 2 sendok makan madu dan ½ gelas air. Aduk
Dokter.FKUI : Jakarta.
Septiani, Entin. (2009) . Apotek Hidup dari Tanaman Buah. Bandung : Yrama
Widya
Jakarta : EGC
LAMPIRAN 3
Pengertian
Tonsilitis atau sering disebut amandel merupakan peradangan disertai gejala nyeri pada tenggorokan.
Penyebab tonsillitis adalah infeksi kuman dan bakteri.
Faktor predisposisi :
a. Rangsangan kronis
(rokok, makanan)
b. Hygiene mulutyang
buruk
c. Pengaruh cuaca
d. Alergi (iritasi kronis dan alergen)
Keadaan umum
e.
f.
Oleh : Pengobatan tonsillitis
Nindha Asrhi Listyowati akut yang tidak adekuat.
Tanda dan Gejala
Demam
POLTEKKES KEMENKES SEMARANG
PRODI DIII KEPERAWATAN MAGELANG
2016
Pencegahan d. Mengkonsumsi buah dan sayur. Utamakan konsumi buah dalam bentuk sari buah agar memudahkan masuk k
Perbanyak minum air putih minimal 1liter/hari
c. Jangan terlalu banyak minum air dingin , es , dan makanan yang di olah menggunakan minyak
LAMPIRAN 4
lx
lxi
LAMPIRAN 5
A. BIODATA
1. Nama Lengkap : Nindha Asrhi Listyowati
2. NIM : P17420513050
3. Tempat Lahir : Magelang
4. Tanggal Lahir : 15 April 1995
5. Jenis Kelamin : Perempuan
6. Alamat Rumah :
Jalan : Pagiren Rt 29/ Rw 13
Kelurahan : Jambewangi
Kecamatan : Secang
Kabupaten : Magelang
Provinsi Telepon : Jawa Tengah
Rumah
HP
E-mail
7.
:-
: 085799079113
:
B. RIWAYAT PENDIDIKAN
Pendidikan SD di SD N Kedungsari 2, lulus tahun 2007
Pendidikan SMP di SMP N 5 Magelang, lulus tahun 2010
Pendidikan SMA di SMA N 2 Grabag, lulus tahun 2013
lxii
lxiii
lxiv