KTI WARSITO
KTI WARSITO
KTI WARSITO
KTI
Disusun untuk memenuhi sebagai syarat mata kuliah Tugas Akhir
Pada Program Studi D III Keperawatan Magelang
Oleh:
WARSITO
NIM. P17420512039
6
LAPORAN KASUS
KTI
Oleh :
WARSITO
NIM. P 17420512039
JURUSAN KEPERAWATAN
2015
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, Dzat yang Maha Agung,
Kota Magelang
masalah dan hambatan, tetapi berkat bantuan, arahan serta bimbingan dari
berbagai pihak maka laporan ini dapat diselesaikan. Penulis mengucapkan terima
kasih kepada:
Semarang.
Semarang
3. Ibu Hermani Triredjeki, S.Kep, Ns, M.Kes, selaku Ketua Program Studi D III
Keperawatan Magelang.
5. Bapak Pramono Giri K, S.Pd, M.PH dan Moh Ridwan ,SKM.MPH selaku
6. Bapak, ibu dosen beserta staf karyawan program studi DIII Keperawatan
Magelang.
7. Orang Tua yang telah memberikan kasih sayang, doa, perhatian,
ini masih banyak kekurangan. Penulis mengharapkan saran dan kritik yang
Laporan Pengelolaan Kasus ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca. Amin
DAFTAR ISI
Tabel Halaman
Gambar Halaman
1. Genogram ................................................................................................. 35
PENDAHULUAN
sekitar 539.000 setiap tahunnya dan jumlah kematian sekitar 101.000 per
TB oleh tenaga kesehatan tahun 2007 dan 2013 tidak berbeda (0,4%).
Lima provinsi dengan TB tertinggi adalah Jawa Barat, Papua, DKI Jakarta,
2013).
Tuberkulosis (TB) merupakan penyakit menular yang disebabkan
menyebar melalui droplet orang yang telah terinfeksi basil TB. Bersama
keseluruhan.
(44,04 per 100.000 penduduk). Salah satu indikator yang digunakan dalam
jumlah pasien baru BTA(+) yang ditemukan dan diobati terhadap jumlah
Pencapaian CDR di Jawa Tengah tahun 2008 s/d 2012 masih dibawah
target yang ditetapkan sebesar 100%. Meskipun masih dibawah target
yang ditentukan, capaian CDR tahun 2012 sebesar 58,45% lebih rendah
bagi penderita itu sendiri, selain itu juga penyakit Tuberkulosis paru
macam obat; pengobatan jangka panjang, teratur, dan tidak terputus; obat
penderita untuk deteksi dini terhadap tanda dan gejala tuberculosis seperti
batuk berdahak, batuk berdarah, nyeri dada, demam, sesak napas, malaise,
B. Tujuan penulisan
1. Tujuan umum
2. Tujuan khusus
penunjang.
tuberkulosis paru.
C. Manfaat Penulisan
terhadap keluarga.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. Definisi
tuberculosis.
paru. Proses penularan ini dapat melalui proses udara atau langsung,
2. Etiologi
yang ditularkan melalui droplet infection, terutama pada saat batuk atau
bakteri ini adalah anak yang kekurangan nutrisi, sedang mendapat terapi
kortikosteroid, anak dalam kondisi stress, pada bayi resiko lebih tinggi
3. Patofisiologi
paru/tubuh anak melalui udara (droplet infection), jika daya tahan tubuh
anak rendah atau bakteri yang masuk banyak maka akan terjadi eksudasi
primer disebut masa inkubasi. Pada anak yang mengalami lesi, akan lebih
banyak terkena bagian lapang bawah paru dibanding lapang atas, lesi akan
Gejala yang sering muncul pada anak yang mengalami tuberkuloosis paru
demam ringan nyeri dada, berat badan menurun, malaise, sering keluar
5. komplikasi
poncet’s arthropathy
sering terjadi pada TB milier dan kavitas TB. (Buku Ajar Ilmu
6. Penatalaksanaan
a. Penatalaksanaan medis
kaya oksigen, basil yang hidup dalam lingkungan yang kurang oksigen
selama 6 bulan. Selama dua bulan pertama obat diberikan setiap hari,
ialah:
30-35 mg/kg BB/hari per oral, 2 kali sehari selama 4-6 bulan.
mg/kg BB/hari, secara oral 2-3 kali sehari. Obat ini jarang dipakai
obat harus di minum tidak boleh sampai drop out, orang tua harus
pencahayan yang cukup. apabila dalam rumah satu rumah ada yang
mulut dengan tangan, jiaak ada dahak buang di seputum atau ember
yang berisi pasir dan dies infektan kemudian ditutup begitu juaga alat
a. Pengertian
ukuran sel pada membelah diri dan sintesis protein baru, menghasilkan
peningkatan ukuran dan berat seluruh atau sebagian sel (Wong dalam
struktur/fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam pola yang teratur, dapat
diperkirakan dan diramalkan sebagai hasil dari hasil proses, diferensiasi
1) Faktor Genetika
b) Keluarga
c) Umur
d) Jenis kelamin
e) Kelainan kromosom
2) Faktor lingkungan
a) Lingkungan pranatal
d) Nutrisi
3) Faktor internal
a) Kecerdasaan
b) Pengaruh hormonal
c) Pengaruh emosi
tersebut adalah:
b) Masa bayi
a) Pengukuran antropometri
b) Pemeriksaan fisik
c) Pemeriksaan laboratorium
evaluasinya.
d) Pemeriksaan radiologis
gangguan pertumbuhan.
1. Pengertian Keluarga
diikat oleh hubungan darah, perkawinan atau adopsi, dan tiap-tiap anggota
keluarga selalu berinteraksi satu sama lain (Wahit Iqbal Mubarak, dkk
2012, 67)
2. Ciri-ciri Keluarga
a. Terdiri dua orang atau lebih individu yang diikat oleh hubungan
mempunyai peran sosial sebagai suami, istri, anak, kakak dan adik.
Menurut Robert Maclver dan Charles Morton Page (dalam Sri Setyowati,
tangga.
3. Tipe Keluarga
adalah:
a. Traditional Nuclear adalah keluarga inti yang terdiri dari ayah ibu
dan anak yang tinggal dalam stu rumah ditetapkan oleh sanksi-sanksi
di luar rumah.
d. Middele Age/ Aging Couple adalah suami sebagai pencari uang, istri
e. Dyadic Nuclear adalah suami istri yang sudah berumur dan tidak
f. Single Parent satu orang tua sebagai akibat perceraian atau kematian
luar rumah.
g. Dual Carrier adalah suami istri yang berkarier dan tidak mempunyai
anak.
waktu-waktu tertentu.
i. Single Adult adalah pria dewasa yang tinggal sendiri dengan tidak
j. Three Generation adalah tiga generasi yang atau lebih yang tinggal
sauatu panti.
fasilitas.
m. Group Marriage adalah suatu perumahan terdiri atas orang tua dan
menikah dengan yang lain dan semua adalah orang tua dari anak-
anak.
4. Fungsi Keluarga
a. Fungsi biologis
1) Meneruskan keturunan.
b. Fungsi psikologis
c. Funsi sosialisasi
d. Fungsi ekonomi
akan datang.
e. Fungsi pendidikan
menjadi:
yang positif, peran dijalankan dengan baik, dan penuh rasa kasih
sayang.
beragama.
cinta kasih sayang yang telah ada di antara anggota keluarga dalam
5. Tugas-tugas Keluarga
kebutuhan biologis, kultural dan pribadi, serta aspirasi para anggota pada
a. Pemeliharaan fisik
b. Alokasi sumber
kerja.
c. Pembagian kerja
berdaya.
f. Pemeliharaan keturunan
masyarakat.
g. Penempatan anggota masyarakat dalam masyarakat luas
lingkungan luar yang tidak baik dan tidak diinginkan oleh anggota
keluarga.
diperhatikan.
sosial.
family )
yang menyenangkan.
dapat terpenuhi.
children)
Tahap ini dimulai pada saat anak yang tertua memasuki usia sekolah
sekolah.
intelektual.
mengikutsertakan anak.
tanggung jawab serta kebebasan yang lebih besar kepada anak untuk
penting karena sering terjadi konflik antara anak dan orang tua.
Goldrik serta Duval dan Miller (dalam Mubarak dkk 2012) adalah:
otonominnya.
2) Mempertahankan komunikasi terbuka antara anak dan orang tua
keluarga.
families)
3) Membantu orang tua suami atau istri yan sedang sakit dan
kepergian anaknnya.
anak-anaknya.
berbagai aktivitas.
pertengahan.
anak-anaknya
kesehatannya.
kematian.
7. Struktur Keluarga
b. Nilai atu norma keluarga yaitu menggambarkan nilai dan norma yang
dengan kesehatan.
pola komunikasi orang tua, orang tua dengan anak, anak dengan anak,
kesehatan karena:
masalah kesehatan.
dapat teratasi.
keluarga.
1. Pengertian
Tujuan khusus :
keluarga.
3. Sasaran
d. Sebagai coordinator
tindih.
e. Sebagai kolaborator
Perawat bekerjasama dengan tim kesehatan yang lain dan
f. Sebagai pembaru
menjadi sehat.
g. Sebagai pengelola
metode :
a. Wawancara keluarga.
ujung kaki.
1. Pengkajian keperawatan
a) Data umum:
klien
keluarga inti dan dan keluarga asli dari orang tua). Representasi
c) Pengkajian Lingkungan
d) Struktur Keluarga
e) Fungsi Keluarga
h) Harapan Keluarga
2. Pengolahan Data
Data yang akan disusun dalam tabel, grafik, genogram, gambar, dll
3. Analisis Data
yang ada.
5. Prioritas Masalah
skala prioritas yang dapat disimak dalam tabel adalah sebagai berikut :
NO KRITERIA BOBOT
1 Sifat masalah 1
Skala : Tidak/kurangg sehat 3
Ancaman kesehatan 2
Keadaan kesejahtraan 1
2. Kemungkinan masalah dapat di ubah 2
2
Skala : Mudah
1
Sebagian 0
Tidak dapat
3. Potensial masalah dapat di cegah 3 1
Skala : tinggi 2
Cukup 1
Rendah
4 Menonjolkan masalah 1
Skala : Masalah berat harus segera di 2
tangani 1
Ada masalah tetapi tidak perlu di 0
tangani
Masalah tidak perlu di tangai
Skoring
seluruh bobot.
Skore
x Bobot
Angka Tertinggi
a. Kriteria yang pertama yaitu sifat masalah, bobot yang lebih berat
oleh keluarga.
sebagai berikut :
menangani masalah.
tenaga.
dan waktu.
kesehatan tersebut
berikut:
yanga ada.
masalah.
tindakan.
sehat.
memanfaatkannya.
TBC
dengan cara :
keperawatan
6) Evaluasi
sudah berjalan dengan baik dan apakah tindakan berhasil dengan baik.
tidak berguna
keperawatan
Menurut Bailon (dalam Ali, 2010), metode yang sering dipakai untuk
1) Observasi langsung
2) Memeriksa laporan/catatan
4) Latihan simulasi
berikut:
seluruh keluarga
Dilakaukan
a. Batuk MK: Ketidakmampuan
pencegahan,
b. Batuk keluarga mengenal
tahu akibat bila
darah masalah
tidak diobati
c. Demam
Resiko penyebaran infeksi
d. Nyeri dad
dan ketidakefektifan
tidak ada pencegahan e. malaise
pelaksanan terapiauti
tbc dari keluarga
Di lakauakan pencegahan tb
Resiko komplikasi
MK 33
: ketidakmampuan Perawatan TBc
dan penularan tbc
menentukan
keputusan yang tepat
- Pencahayaan sinar - Pengaturan diet
matahari
TKTP
Tidak ada - Ventilasi yang
cukup - Batuk di tutup
pengobatan
- Tidak meludah
sembarang tempat
Tidak mampu
- Alat makan dan
MK : ketidakmampuan memodifikasi
minum
Tidak sendiri
dilakukan
memanfatkan fasilitas lingkungan
kesehatan
MK : ketidakmampuan
MK : ketidakmampuan keluarga
keluarga merawat
memodifikasi lingkungan
anggota anggota
keluarga yang sakit
Risiko penularan
LAPORAN KASUS
A. Biodata Klien
B. Pengkajian
family dengan jumlah anggota keluarga 6 orang, yaitu Ny.M (57 tahun)
sebagai kepala keluarga pendidikan terakhir SD. Anak ketiga Tn.R (38 tahun)
terakhir SMK. Anak keempat Tn.F (26 tahun) pendidikan terakhir STM.
Anak menantu Ny.J (24 tahun) pendidikan SLTP. An.F (4 tahun) adalah cucu
belanja bayar air dan listrik setiap bulan mengeluarkan uang sebesar
Rp.750.000,00 keluarga mengatakan uang yang diperoleh terkadang cukup
kontak dengan anak dan keluarga serta persiapan masa tua. Tahap
Genogram
Keterangan :
= Perempuan meninggal = Tinggal satu
= Perempuan rumah
2015, 1 bulan kemudian An.F mengeluh batuk berdahak lebih dari dua
dengan hasil BTA (-) dan rontgen thoraks (+), dinyatakan menderita
tuberkulosis paru kategori III dan mendapatkan pengobatan 4FDC yang berisi
rifampisin 150 mg, isoniazid 75 mg, pyrazinamid 400 mg, dan ethambutol
275 mg. Pengobatan dimulai tanggal 25 Februari 2015, obat diminum sehari
empat tablet sekaligus di pagi hari dan diminum secara teratur. Pengawasan
minum obat An.F dilakukan oleh Ny.J serta anggota keluarga yang lain.
tuberkulosis paru, tahunya hanya flek dan keluarga tidak memisahkan alat
makan An.F dengan anggota keluarga yang lain. Ny.J dan keluarga tidak
tuberkulosis paru itu sendiri. Ny.J mengatakan batuk kadang kadang sudah
tidak sesak napas, dan tidak terdapat dahak. Saat pengkajian Ny.J mengatakan
An.F badan sempat turun jadi 10 kg namun sudah kembali naik jadi 12 kg .
Pemeriksaan fisik
Pemeriksaa Anggota keluarga
n Ny.J An.f
Ny.M Tn. R Ny. D Tn. F
Sadar Sadar
KU Sadar Sadar Sadar Sadar
TD: 150/90 TD: 110/90 TD: 130/80 TD: 110/70 TD: 110/80 TD:
mmHg mmHg mmHg mmHg mmHg TB:94cm
N: 82x/menit N: 84x/menit. N: 90x/menit. N: 98x/menit. N: 86x/menit N: 84x/menit
TTV
RR:22x/menit RR:20x/menit RR:18x/menit RR:24x/menit RR:22x/menit RR:22xmenit
S: 36,9℃. S: 36℃. S: 36, 2℃. S: 36℃. S: 36,7℃ S:36,4℃
Simetris, Simetris, rambut Simetris Simetris, rambut Simetris ,rambut Simetris
rambut bewarna hitam, ,rambut pendek pendek bewarna panjang bewarna ,rambut
Kepala bewarna terdapat uban. bewarna hitam. hitam . hitam. bewarna
putih, hitam.
terdapat uban.
Sklera tidak Sklera tidak Sklera tidak Sklera tidak Sklera tidak Sklera tidak
ikterik, ikterik, ikterik, ikterik, ikterik, ikterik,
konjungtiva konjungtiva tidak konjungtiva konjungtiva tidak konjungtiva tidak konjungtiva
tidak anemis. anemis. tidak anemis anemis. anemis. tidak anemis.
Mata
Mata mulai
tidak jelas
untuk melihat
Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak
masalah masalah masalah masalah masalah ada
Hidung penciuman. penciuman penciuman penciuman penciuman masalah
pencium
an
Simetris, Simetris, fungsi Simetris, fungsi Simetris, fungsi Simetris, fungsi Simetris,
fungsi pendengaran baik pendengaran pendengaran baik pendengaran baik fungsi
Telinga pendengaran baik pendengaran
mulai baik
terganggu
Mukosa bibir Mukosa bibir Mukosa bibir Mukosa bibir Mukosa bibir Mukosa bibir
Mulut lembab. lembab. lembab. lembab. lembab. lembab
Tidak Tidak terdapat Tidak terdapat Tidak terdapat Tidak terdapat Tidak
terdapat pembesaran pembesaran pembesaran pembesaran terdapat
pembesaran kelenjar tiroid. kelenjar tiroid. kelenjar tiroid. kelenjar tiroid. pembesaran
Leher
kelenjar kelenjar tiroid
tiroid.
I: Ictus cordis Ictus cordis Ictus cordis Ictus cordis tidak Ictus cordis tidak Ictus cordis
tidak terlihat terlihat tidak terlihat terlihat terlihat tidak terlihat
P: Ictus P: Ictus cordis P: Ictus cordis P: Ictus cordis P: Ictus cordis P: Ictus
cordis teraba teraba di IC 4 teraba di IC 4 teraba di IC 4 teraba di IC 4 cordis teraba
Jantung di IC 4 P: Redup P: Redup P: Redup P: Redup di IC 4
P: Redup A: S1 dan S2 A: S1 dan S2 A: S1 dan S2 A: S1 dan S2 P: Redup
A: S1 dan S2 reguler reguler reguler reguler A: S1 dan 2
reguler reguler
rumah permanen, lantai kedap air, dinding terbuat tembok, atap genteng,
jendela satu yang dapat langsung terkena sinar matahari menghadap utara
dengan luas masing-masing 0,8 m2 dan dua di dapur dengan luas masing-
masing 0,8 m2, ventilasi kurang. Jendela dan pintu yang ada di ruang tamu
tidak dibuka, pencahayaan kurang pada siang hari, sinar matahari tidak masuk
ruangan sehingga ruangan menjadi pengap, lembab, dan gelap. Kamar tidur
penderita tidak ada ventilasi hanya ada lubang di atap tetapi ditutup dengan
rumah. Penerangan yang digunakan listrik, sumber air dari PDAM untuk
memasak dan mencuci, air cukup bersih. Keluarga memiliki jamban sendiri
rapi.
2.
3.
3 : dapur
4 : WC
5 5 : Jendela
rumah yang satu dengan yang lain sangat dekat dengan dinding menyatu
dengan tetangga. Tetangga sekitar rumah cukup ramah, apabila salah satu
keluarga ada yang terkena musibah tetangga yang lain saling tolong
serta aktif mengikuti kegiatan PKK setiap bulannya. Ny.M juga mengikuti
yang lain.
bahasa jawa. Hubungan dengan lingkungan sekitar masyarakat baik, tidak ada
masalah.
Keluarga sadar bahwa kesehatan sangat penting dan mahal harganya.
Setiap ada anggota keluarga yang sakit keluarga Ny.J memeriksakan keadaan
An.F dan meminta obat untuk An.F dua minggu sekali. Tn.S mendapat
C. Perumusan masalah
dan tidak mengatahui tentang penyebab, tanda dan gejala, cara pencegahan
dan penularan dan manfaat minum obat. Ny.J mengatakan alat makan An.F
tidak di pisahkan dengan anggota keluarga yang lain, serta pakaian, makanan
masih dijadikan satu. Kamar tidur penderita ada ventilasi hanya ada lubang
tetapi jarang di buka. Jendela dan pintu yang ada di ruang tamu tidak dibuka,
jadi ruangan menjadi pengap, lembab dan gelap. Ny.J memeriksakan keadaan
An.F dan meminta obat untuk An.F setiap kali obat habis. An.F mendapat
ventilasi
D. Perencanaan
tuberkulosis paru
langsung
f. anjurkan membuka jendela, pintu yang ada di dalam ruangan dari pagi
E. Implementasi
April 2015 pukul 20.00 WIB dengan masalah keperawatan pertama kurang
senang dan merasa sudah jelas tentang mengenai TBC paru. Masalah
pisahkan alat makan, pencuci alat makan, pakain serta makanan dengan
anggota keluarga yang lain, anjurkan membuka jendela dan pintu yang ada di
dalam ruangan dari pagi sampai sore hari, anjurkan keluarga memantau
minum obat. Ibu klien Ny.J sebagai orang pertama yang mengawasi klien
seperti puskesmas dan tidak membeli obat warung bila ada anggota keluarga
yang sakit.
F. Evaluasi
Evaluasi pada tanggal 7 April 2015 setelah dilakukan pendidikan
A: masalah teratasi
Evaluasi kedua pada tanggal 9 April 2015 yaitu evaluasi ulang tentang
O: Ruangan lebih segar dan terang dan tersedia tempat pembuangan dahak
A: Masalah teratasi
A. Pembahasan
akibat yang terjadi bila masalah tersebut tidak teratasi, faktor pendukung dan
sesak napas, dan tidak terdapat dahak. Tanda dan gejala pada penyakit
tuberkulosis paru menurut Marni (2014) adalah batuk lebih dari 2 minggu,
kadang-kadang batuk di sertai darah, demam ringan nyeri dada, berat badan
menurun, malaise, sering keluar keringat dingin pada malam hari, pucat,
tuberkulosis paru, yaitu risiko penyebaran infeksi, bersihan jalan napas tidak
pakaian kotor An.F, alat cuci makan dan makanan masih jadi satu. Jendela
dan pintu yang ada di ruang tamu tidak dibuka, pencahayaan kurang pada
siang hari, sinar matahari tidak masuk ruangan sehingga ruangan menjadi
pengap, lembab, dan gelap. Kamar tidur penderita tidak ada venti lasi hanya
ada lubang kecil. Menurut Carpenito (2007) risiko penyebaran infeksi adalah
penyebab, tanda dan gejala, cara pencegahan dan penularan dan manfaat
kotor, alat cuci makan dan makanan masih jadi satu. Jendela dan pintu yang
responden.
dirumuskan Bailon dan Maglaya (dalam Ali, 2010) yaitu untuk menentukan
Achjar (2010):
1
masalah sudah terjadi. Kriteria yang kedua skor , karena keluarga ingin
2
kesehatan keluarga.
tentang penyakit tuberkulosis paru tidak diatasi dengan tepat dan benar akan
dilakukan pada tanggal 5 April 2015 Perencanaan yaitu suatu proses yang
menghasilkan suatu uraian yang terinci dan lengkap tentang suatu program
penyakit tuberkulosis paru pada anggota keluarga yang lain. Keluarga juga
pembuangan dahak dengan menggunakan ember yang berisi pasir dan dies
infektan kemudian ditutup begitu juaga alat makan dan minum harus di
ceramah, diskusi dan demonstrasi. Metode ini dipilih agar mudah diterima
dari metode ceramah adalah dapat diterima oleh sasaran pendidikan remdah
maupun tinggi. Media yang digunakan selama penyuluhan adalah leaflet dan
lembar balik.
deterjen lalu di tutu. Membuka jendela ruang tamu agar udara masuk dan
paru.
karena dengan evaluasi akan memperoleh umpan balik terhadap program atau
(2007). Evaluasi dilakukan dalam dua tahap, yaitu evaluasi yang dilakukan di
setiap akhir implementasi dan evaluasi akhir dari seluruh kegiatan yang
alat makan, pakaian, dan alat cuci piring An.F dan anggota keluarga yang
lain. Membuka jendela di setiap ruang yang terdapat ventilasi serta tersedia
Sumijatun (2005). Bahwa syarat rumah sehat tidak terbuat dari bahan yang
dari luas lantai, serta memberi suhu optimum 22-24° dan kelembaban 60%,
40-45 dbA, kepadatan ruang luas kamar 8 m2 di sarankan tidak lebih dari 2
kondisi lingkungan yang lebih baik dari sekarang. Dianjurkan agar Ny.J
menjadi pengawas minum obat bagi anaknya serta selalu rutin kontrol ke
keputusan sehubungan dengan masalah jendela ruang tamu yang tidak dapat
B. Kesimpulan
yang berisi cairan deterjen disampaikan kepada Ny.M dan keluarga untuk
Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah. (2012). Profil Kesehatan Jawa Tengah
2012.(online).(http://www.dinkesjatengprov.go.id/dokumen/profil/profil2012/
BAB%201-VI%202012.pdf) diakses tanggal 2 Januari 2015
Friedman, Marilyn M. (2010) Buku Ajar Keperawatan Keluarga: Riset, Teori, &
Praktik. Jakarta: EGC.
Mubarak, Wahit Iqbal, Bambang Adi S, Khoirul R, dan Siti P. (2006a). Buku Ajar
Ilmu Keperawatan Komunitas 2. Jakarta: Sagung Seto.
Mubarak, Wahit Iqbal, Bambang Adi S, Khoirul R, Nurul Chayat. (Ed.). (2012b).
Ilmu Keperawatan Komunitas 2. Jakarta: Salemba Medika
Nastiti. (2010). Buku Ajar: Respirologi Anak. Edisi 1. Ikatan Dokter Anak
Indonesia. Jakarta
Nursalam. (2005). Asuhan Keperawatan Bayi dan Anak. Jakarta: Salemba medika
Suriadi & Rita Yuliani. (2010). Asuhan Keperawatan Pada Anak. Jakarta: Sagung
Seto
W., Sudoyo, Aru & Setiyohadi, Bambang. (Eds. 5). (2009) Buku Ajar Ilmu
Penyakit Dalam Jakarta : Internaplubhising
LAPORAN KASUS
D. Biodata Klien
E. Pengkajian
family dengan jumlah anggota keluarga 6 orang, yaitu Ny.M (57 tahun)
sebagai kepala keluarga pendidikan terakhir SD. Anak ketiga Tn.R (38 tahun)
terakhir SMK. Anak keempat Tn.F (26 tahun) pendidikan terakhir STM.
Anak menantu Ny.J (24 tahun) pendidikan SLTP. An.F (4 tahun) adalah cucu
belanja bayar air dan listrik setiap bulan mengeluarkan uang sebesar
Rp.750.000,00 keluarga mengatakan uang yang diperoleh terkadang cukup
kontak dengan anak dan keluarga serta persiapan masa tua. Tahap
Genogram
Keterangan :
= Perempuan meninggal = Tinggal satu
= Perempuan rumah
2015 1 bulan kemudian An.F mengeluh batuk berdahak lebih dari dua
dengan hasil BTA (-) dan rontgen thoraks (+), dinyatakan menderita
tuberkulosis paru kategori III dan mendapatkan pengobatan 4FDC yang berisi
rifampisin 150 mg, isoniazid 75 mg, pyrazinamid 400 mg, dan ethambutol
275 mg. Pengobatan dimulai tanggal 25 Februari 2015, obat diminum sehari
empat tablet sekaligus di pagi hari dan diminum secara teratur. Pengawasan
minum obat An.F dilakukan oleh Ny.J serta anggota keluarga yang lain.
tuberkulosis paru, tahunya hanya flek dan keluarga tidak memisahkan alat
makan An.F dengan anggota keluarga yang lain. Ny.J dan keluarga tidak
tuberkulosis paru itu sendiri. Ny.S mengatakan batuk tidak ada sudah tidak
sesak napas, dan tidak terdapat dahak. Saat pengkajian Ny.S mengatakan
An.F badan sempat turun jadi 10 kg namun sudah kembali naik jadi 12 kg .
Pemeriksaan fisik
Pemeriksaa Anggota keluarga
n Ny.J An.f
Ny.M Tn. R Ny. D Tn. F
Sadar Sadar
KU Sadar Sadar Sadar Sadar
TD: 150/90 TD: 110/90 TD: 130/80 TD: 110/70 TD: 110/80 TD:
mmHg mmHg mmHg mmHg mmHg TB:94cm
N: 82x/menit N: 84x/menit. N: 90x/menit. N: 98x/menit. N: 86x/menit N: 84x/menit
TTV
RR:22x/menit RR:20x/menit RR:18x/menit RR:24x/menit RR:22x/menit RR:22xmenit
S: 36,9℃. S: 36℃. S: 36, 2℃. S: 36℃. S: 36,7℃ S:36,4℃
Simetris, Simetris, rambut Simetris Simetris, rambut Simetris ,rambut Simetris
rambut bewarna hitam, ,rambut pendek pendek bewarna panjang bewarna ,rambut
Kepala bewarna terdapat uban. bewarna hitam. hitam . hitam. bewarna
putih, hitam.
terdapat uban.
Sklera tidak Sklera tidak Sklera tidak Sklera tidak Sklera tidak Sklera tidak
ikterik, ikterik, ikterik, ikterik, ikterik, ikterik,
konjungtiva konjungtiva tidak konjungtiva konjungtiva tidak konjungtiva tidak konjungtiva
tidak anemis. anemis. tidak anemis anemis. anemis. tidak anemis.
Mata
Mata mulai
tidak jelas
untuk melihat
Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak
masalah masalah masalah masalah masalah ada
Hidung penciuman. penciuman penciuman penciuman penciuman masalah
pencium
an
Simetris, Simetris, fungsi Simetris, fungsi Simetris, fungsi Simetris, fungsi Simetris,
fungsi pendengaran baik pendengaran pendengaran baik pendengaran baik fungsi
Telinga pendengaran baik pendengaran
mulai baik
terganggu
Mukosa bibir Mukosa bibir Mukosa bibir Mukosa bibir Mukosa bibir Mukosa bibir
Mulut lembab. lembab. lembab. lembab. lembab. lembab
Tidak Tidak terdapat Tidak terdapat Tidak terdapat Tidak terdapat Tidak
terdapat pembesaran pembesaran pembesaran pembesaran terdapat
pembesaran kelenjar tiroid. kelenjar tiroid. kelenjar tiroid. kelenjar tiroid. pembesaran
Leher
kelenjar kelenjar tiroid
tiroid.
I: Ictus cordis Ictus cordis Ictus cordis Ictus cordis tidak Ictus cordis tidak Ictus cordis
tidak terlihat terlihat tidak terlihat terlihat terlihat tidak terlihat
P: Ictus P: Ictus cordis P: Ictus cordis P: Ictus cordis P: Ictus cordis P: Ictus
cordis teraba teraba di IC 4 teraba di IC 4 teraba di IC 4 teraba di IC 4 cordis teraba
Jantung di IC 4 P: Redup P: Redup P: Redup P: Redup di IC 4
P: Redup A: S1 dan S2 A: S1 dan S2 A: S1 dan S2 A: S1 dan S2 P: Redup
A: S1 dan S2 reguler reguler reguler reguler A: S1 dan 2
reguler reguler
rumah permanen, lantai kedap air, dinding terbuat tembok, atap genteng,
jendela satu yang dapat langsung terkena sinar matahari menghadap utara
dengan luas masing-masing 0,8 m2 dan dua di dapur dengan luas masing-
masing 0,8 m2, ventilasi kurang. Jendela dan pintu yang ada di ruang tamu
tidak dibuka, pencahayaan kurang pada siang hari, sinar matahari tidak masuk
ruangan sehingga ruangan menjadi pengap, lembab, dan gelap. Kamar tidur
penderita tidak ada ventilasi hanya ada lubang di atap tetapi ditutup dengan
rumah. Penerangan yang digunakan listrik, sumber air dari PDAM untuk
memasak dan mencuci, air cukup bersih. Keluarga memiliki jamban sendiri
rapi.
3.
5
rumah yang satu dengan yang lain sangat dekat dengan dinding menyatu
dengan tetangga. Tetangga sekitar rumah cukup ramah, apabila salah satu
keluarga ada yang terkena musibah tetangga yang lain saling tolong
serta aktif mengikuti kegiatan PKK setiap bulannya. Ny.M juga mengikuti
yang lain.
bahasa jawa. Hubungan dengan lingkungan sekitar masyarakat baik, tidak ada
masalah.
Setiap ada anggota keluarga yang sakit keluarga membelikan obat di warung
F. Analisa Data
Scoring
ventilasi
c. Intervensi
d. Implementasi
d. Evaluasi
I. Latar Belakang
Data objektif
II. Tujuan
1. Umum : Setelah mengikuti proses penyuluhan kesehatan keluarga Ny.M
mampu memahami cara perawatan dan pencegahan TBC.
1. Pengertian TBC
2. Etiologi TBC
3. Tanda dan gejala TBC
4. Cara penularan TBC
III. Garis Besar Materi
1. Pengertian TBC
2. Etiologi TBC
3. Tanda dan Gejala TBC
4. Cara penularan TBC
IV. Metode
Ceramah
Tanya jawab
Diskusi
V. Media
Leaflet, Gambar, contoh makanan seimbang
VI. Pengorganisasian
Di laksanankan di ruang tamu keluarga Ny.M ada kursi , ada meja
2 Kegiatan Inti
Memberikan penjelasan tentang TBC. 25 menit Menyimak.
Memberikan kesempatan peserta untuk Bertanya.
bertanya. Memperhatikan.
Menjawab pertanyaan peserta.
3 Penutup
Menyimpulkan materi penyuluhan 5 menit Memperhatikan.
bersama peserta. Menjawab.
Memberikan evaluasi secara lisan.
Memberikan salam penutup.
TUBERKULOSIS
A. Pengertian
Tuberkulosis adalah suatu infeksi menular dan berpotensi untuk menyebabkan
kematian yang disebabkan oleh bakteri yang terbang di udara yaitu Mycobacterium
tuberculosae.
B. Etiologi
Bakteri Mycobacterium tuberculosae.
Referensi :
Soeparman, dkk, 1987, Ilmu Penyakit Dalam, Jilid I, Edisi 2, UI Press, Jakarta.
Depkes RI, 2003, Buku Pedoman Untuk Prokesa Dalam Program Pemberantasan
Penyakit TBC Paru. Depkes RI, Jakarta
Lefleat LAMPIRAN
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
WARSITO
NIM P17420512039