Tata - Tertib (Mubes Himags)

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 7

TATA TERTIB

SIDANG MUSYAWARAH BESAR


HIMPUNAN MAHASISWA BAHASA INGGRIS
POLITEKNIK NEGERI MADIUN
2024/2025

BAB I
KETENTUAN UMUM

Pasal 1
Sidang Musyawarah Besar Himpunan Mahasiswa Bahasa Inggris Politeknik
Negeri Madiun adalah forum tertinggi dalam pembahasan Anggaran Dasar
Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) Himpunan Mahasiswa Bahasa Inggris.

Pasal 2
Sidang Musyawarah Besar Himpunan Mahasiswa Bahasa Inggris ini dilaksanakan
pada hari Minggu tanggal Tiga Puluh Satu bulan Maret tahun Dua Ribu Dua
Puluh Empat (31/3/2024).

Pasal 3
Sidang Musyawarah Besar Himpunan Mahasiswa Bahasa Inggris ini dilaksanakan
berlandaskan Tugas Pokok dan Fungsi Himpunan Mahasiswa Bahasa Inggris
Politeknik Negeri Madiun.
BAB II
PENYELENGGARAAN SIDANG

Pasal 4
Sidang Musyawarah Besar Himpunan Mahasiswa Bahasa Inggris ini
diselenggarakan oleh pengurus Himpunan Mahasiswa Bahasa Inggris.

BAB III
PESERTA SIDANG

Pasal 5
1. Seluruh Pengurus dan Demisioner Himpunan Mahasiswa Bahasa Inggris
Politeknik Negeri Madiun yang diundang sebagai peserta penuh.
2. Perwakilan Kelas Mahasiswa Bahasa Inggris Politeknik Negeri Madiun yang
diundang sebagai Peserta Peninjau.
**untuk HIMA, maka peserta peninjau dari HMJ dan/atau BEM dan/atau
perwakilan kelas
**untuk HMJ, maka peserta peninjau dari HIMA dan/atau BEM dan/atau
perwakilan kelas
**untuk UKM, maka peserta peninjau dari Demisioner dan/atau BEM
**peserta peninjau dikembalikan ke ORMAWA masing-masing, dengan ketentuan
tersebut

Pasal 6
Setiap peserta sidang memiliki hak.
I. Peserta Penuh
1. Hak bicara, adalah untuk bertanya, mengeluarkan pendapat dan
mengajukan usulan kepada pimpinan sidang baik secara lisan maupun
tulisan.
2. Hak suara, adalah hak untuk ikut ambil bagian dalam pengambilan
keputusan.
3. Hak memilih, adalah hak untuk menentukan pilihan dalam proses
pemilihan.
4. Hak dipilih, adalah hak untuk dipilih dalam proses pemilihan.
5. Interupsi
a. Point of Personal Privilege, yaitu interupsi untuk menyampaikan
pembelaan pribadi.
b. Point of Clarification, yaitu interupsi untuk mengklarifikasi
permasalahan yang berkaitan dengan sidang.
c. Point of Information, yaitu interupsi untuk menyampaikan
informasi yang berkaitan dengan sidang.
d. Point of Order, yaitu interupsi untuk menyampaikan saran,
pendapat dan permasalahan yang bersifat prinsip.
e. Point of Solution, yaitu untuk memberi solusi.
f. Point of View, yaitu untuk menyampaikan pandangan pribadi.
II. Peserta Peninjau
Hak bicara, adalah untuk bertanya, mengeluarkan pendapat dan mengajukan
usulan kepada pimpinan sidang baik secara lisan maupun tulisan.

Pasal 7
Setiap peserta berkewajiban antara lain.
I. Peserta Penuh
1. Menghormati sesama peserta dan presidium sidang.
2. Menaati tata tertib sidang yang telah disepakati.
3. Mengikuti seluruh rangkaian acara sidang dengan ketidakhadiran
peserta sidang yang diizinkan oleh presidium sidang.
4. Menjaga ketenangan/harmonisasi persidangan.
5. Mematuhi dan menghormati keputusan presidium sidang.
6. Mengangkat tangan kanan apabila ingin menggunakan hak bicara dan
hak suara.
7. Mengangkat tangan kiri apabila ingin mendapatkan hak izin masuk dan
keluar ruang sidang.
II. Peserta Peninjau
1. Menaati tata tertib sidang yang telah disepakati.
2. Menjaga ketenangan/harmonisasi persidangan.
3. Mengangkat tangan kanan apabila ingin menggunakan hak bicara.
4. Mengangkat tangan kiri apabila ingin mendapatkan hak izin masuk dan
keluar ruang sidang.
BAB IV
PERSIDANGAN

Pasal 8
Sidang ini terdiri dari Sidang Biasa dan Sidang Musyawarah Besar.

Pasal 9
1. Sidang Biasa diikuti oleh peserta penuh dan/atau peserta peninjau yang
dipimpin oleh presidium sidang sementara.
2. Sidang Musyawarah Besar diikuti oleh peserta penuh dan/atau peserta
peninjau yang dipimpin oleh presidium sidang tetap.

Pasal 10
1. Sidang Biasa berfungsi menetapkan dan mengesahkan Status dan Quorum,
Tata Tertib Sidang, serta Presidium Tetap.
2. Sidang Musyawarah Besar berfungsi menetapkan dan mengesahkan
Anggaran Dasar Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) Himpunan Mahasiswa
Bahasa Inggris dalam satu periode kepengurusan untuk selanjutnya diterima,
diterima dengan syarat, atau ditolak.

Pasal 11
Jumlah Ketukan Palu
1. Satu ketukan
a. Untuk menetapkan dan/atau mengambil keputusan sidang.
b. Untuk mencabut skorsing dengan waktu kurang dari sama dengan
1x10 menit.
c. Untuk menyerahkan pimpinan sidang ke presidium sebelumnya
dan/atau selanjutnya.
2. Dua ketukan
a. Untuk memberikan pending dan/atau mencabut pending.
b. Untuk mencabut skorsing dengan waktu lebih dari 2x10 menit.
3. Tiga ketukan untuk membuka dan/atau menutup sidang.
4. Lebih dari tiga ketukan untuk menertibkan kondisi sidang dengan
menggunakan gagang palu.
BAB V
SANKSI

Pasal 12
1. Sanksi diberikan kepada peserta sidang yang melanggar tata tertib sidang
berupa teguran lisan.
2. Peserta sidang yang telah mendapatkan teguran lisan sebanyak tiga kali akan
dikeluarkan dari persidangan, dan boleh mengikuti sidang selanjutnya dengan
izin pimpinan sidang.

BAB VI
KEABSAHAN SIDANG

Pasal 13
1. Sidang dinyatakan sah apabila dihadiri oleh sekurang-kurangnya 1/2n+1
jumlah peserta penuh.
2. Jika pada pasal 12 ayat (1) tidak terpenuhi maka sidang ditunda selama 2 x 5
menit.
3. Jika pada pasal 12 ayat (2) tidak terpenuhi maka keputusan sidang
dikembalikan pada keputusan forum.
BAB VII
PRESIDIUM SIDANG

Pasal 14
Presidium sidang terdiri atas presidium sidang sementara dan presidium sidang
tetap.

Pasal 15
Presidium sidang terdiri atas tiga orang, yaitu.
Presidium Sidang I : Memimpin jalannya persidangan.
Presidium Sidang II : Mewakili dan membantu Presidium Sidang I.
Presidium Sidang III : Sebagai notulis.

Pasal 16
1. Presidium Sidang Sementara
Presidium Sidang I : Cindy Clarissa Ayu
Presidium Sidang II : Dea Margareta Putri
Presidium Sidang III : Habib Surya Faradiva
2. Jika pasal 15 ayat (1) tidak terpenuhi, maka sidang dapat dilanjutkan dengan
kesepakatan forum.

Pasal 17
Presidium sidang berkewajiban untuk memimpin jalannya persidangan secara
tegas, adil, dan bijaksana.

Pasal 18
Presidium sidang berhak:
1. Memberikan penjelasan atau jalan keluar masalah kepada peserta sidang
jika tidak tercapai kata sepakat.
2. Memberikan sanksi kepada peserta yang melanggar tata tertib sidang.
BAB VIII
PENGAMBILAN KEPUTUSAN

Pasal 19
Tata cara pengambilan keputusan
1. Keputusan diambil berdasarkan musyawarah untuk mufakat.
2. Jika tidak tercapai kata mufakat maka keputusan diambil melalui lobying
selama 2 x 5 menit.
3. Jika pasal 18 ayat (2) tidak tercapai maka keputusan diambil melalui
voting.

BAB IX
PENINJAUAN KEMBALI

Pasal 20
Peninjauan kembali dapat dilakukan apabila diizinkan oleh presidium sidang.

BAB X
PENUTUP

Pasal 21
1. Segala susunan yang belum diatur dalam tata tertib akan diatur melalui
kesepakatan forum.
2. Tata tertib ini berlaku sejak ditetapkan hingga disahkannya Anggaran Dasar
Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) Ketua Himpunan Mahasiswa Bahasa
Inggris Politeknik Negeri Madiun 2024.

Anda mungkin juga menyukai