Bab 6 Aksesoris Dermaga

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 4

BAB 6 PEKERJAAN AKSESORIS DERMAGA

Pasal 1
Umum

1. Penyimpanan material bollard, fender, pelat siku dilatasi dan material composite wrapping
wajib disimpan di dalam gudang tertutup sementara sehingga dapat terlindung dari pengaruh
korosi akibat paparan cuaca;
2. Pelaksana kegiatan wajib mendapatkan sertifikat kualitas material dari supplier pabrik, dengan
ketentuan garansi produk selama 5 (lima) tahun tanpa adanya kerusakan. Apabila terjadi
kerusakan dalam waktu 5 tahun akibat penggunaan normal, pelengkap dermaga (bollard,
fender, pelat siku dilatasi dan pelindung korosi tiang pancang) wajib diganti oleh Kontraktor
Pelaksana.

Pasal 2
Pengadaan dan Pemasangan Fender

1. Di sepanjang tepi depan dermaga ini harus dipasang fender karet untuk meilindungi badan
kapal membentur langsung konstruksi dermaga. Penempatan jumlah dan jarak fender
ditentukan seperti dalam gambar kerja. Fender yang dipasangan pada Dermaga di Pelabuhan
Bungku Fender Karet dengan Tipe V400 – 2500 L untuk Dermaga.
2. Sebelum penetapan jenis dan dimensi fender, Pelaksana Pekerjaan harus menyesuaikan desain
rencana atau membuat perhitungan-perhitungan berdasarkan dengan data kapal serta kondisi
lingkungan yang ada dan mendapat persetujuan Direktorat Jenderal Perhubungan Laut;
3. Kompon Bantalan Dermaga dalam hal Pengadaan fender wajib diperhatikan sesuai dengan
ketentuan SNI 06-3568-2006 tentang Vulkanisat Karet Kompon Bantalan Dermaga, berikut ini:
a) Persyaratan material campuran karet penyusun fender yang digunakan harus berupa
polycholoprene asli (neoprene) tahan kristalisasi atau polysoprene asli (karet alam) sebagai
polimer mentah. Seluruh bahan harus baru dan bukan daur ulang yang diambil dari karet
yang telah jadi;
b) Material yang dipakai untuk membentuk inti dari Fender harus dari bahan karet alam
berkualitas tinggi, dan mempunyai kelenturan yang cukup, awet, tahan cuaca dan tahan
terhadap keausan untuk memenuhi kondisi pelayanan normal;
c) Material harus homogen keseluruhannya, bebas dari campuran-campuran, poreus dan
retak.
d) Pengadaan fender wajib dilengkapi dengan sertifikat uji fisik dari pabrikan dengan
persyaratan yang harus dipenuhi sesuai dengan tabel berikut ini:
4. Pelaksanaan pemasangan fender wajib mengikuti ketentuan sebagai berikut:
a) Pelaksanaan pemasangan fender dalam arah vertikal ditentukan sedemikian rupa sehingga
dapat menghindari kontak langsung antara kapal dan dinding dermaga yaitu hingga + 0,5
mLWS;
b) Angker-angker dari fender karet harus terbuat dari bahan anti karat (stainless steel)
dengan diameter yang ditentukan dalam gambar;
c) Pemasangan angker-angker harus dilakukan sebelum pengecoran beton dilaksanakan dan
sesuai dengan gambar desain;

RENCANA KERJA DAN


SYARAT-SYARAT 6-1
d) Angker dan baut dibuat dari stainless steel SUS 403, JIS C 4303 atau ekuivalen. Semua
accesories yang digalvanis harus menggunakan metode hot dip galvanis dengan ketebalan
minimum 80 micron.
5. Kontraktor harus mengajukan rencana penggunaan fender kepada Direksi untuk mendapat
persetujuan, sebelum dilakukan pemesanan fender.

Pasal 3
Pembuatan dan Pemasangan Kansteen

Pekerjaan Pembuatan dan Pemasangan Kansteen adalah sebagai berikut:


1. Kansteen dipasang disepanjang tepi dermaga dan trestle yang membatasi dan melindungi
kendaraan yang beroperasi di area pelabuhan;
2. Penempatan jumlah dan jarak kansteen harus sesuai dengan gambar kerja. Kansteen dibuat
dengan rapi, lurus dan teratur dengan standar rapi minimal yang dapat dilihat dari mata
telanjang dan diukur dengan waterpass;
3. Kanstin memiliki 2 (dua) tipe yaitu tipe 1 dan tipe 2 (dibuat tidak bersudut dan radius sesuai
gambar kerja yang dilapisi plat baja dengan tebal 3 mm) (lihat pada gambar kerja);
4. Kanstin terbuat dari beton dengan mutu yang sama dengan mutu beton untuk lantai dan
pengecoran dilaksanakan bersamaan dengan pengecaran beton untuk lantai dermaga dengan
ukuran kansteen sesuai gambar kerja.
5. Pada setiap panjang kanstin 2 meter agar dibuat lubang pembuangan air dengan lebar
minimum 10 cm.
6. Pada tahap finishing Kansteen dicat warna kuning dan hitam selang seling dengan panjang 50
cm dengan cat kualitas baik, tahan lama, tidak mudah terkupas dan tidak mudah luntur akibat
cuaca.
7. Pemasangan kanstin pada dermaga agar dibuat jarak 25 cm dengan tepi dermaga.

Pasal 4
Pengadaan dan Pemasangan Bitt dan Bollard

1. Kapasitas Bitt dan Bollard yang akan digunakan harus merujuk kepada perhitungan-
perhitungan berdasarkan dengan data kapal dan serta kondisi lingkungan yang ada dan
mendapat persetujuan Direktorat Jenderal Perhubungan Laut;
2. Kapasitas Bollard yang akan digunakan adalah 35 ton, sedangkan untuk bitt dengan kapasitas
25 ton.
3. Pengadaan bollard wajib dilengkapi sertifikat dari pabrik dengan ketentuan sebagai berikut:
a) Material yang digunakan merupakan material cast iron (SG Iron) grade EN-GJS-450;
b) Baut angkur yang digunakan merupakan bahan galvanis grade A 325;
c) Bollard harus dilindungi dengan cat epoxy warna hitam 2 lapis minimum 85 mikron.
4. Pelaksanaan pemasangan bollard wajib mengikuti ketentuan sebagai berikut:
a) Pelaksanaan pemasangan bollard harus monolit dengan poer, dimana bollard ditambah
perkuatan berupa adukan beton dengan mutu beton sama dengan mutu beton dermaga
dan tulangan baja dengan jumlah disesuaikan dengan gambar kerja;
b) Angkur bollard dipasang pada dudukan beton dengan tinggi 10 cm, dengan toleransi
lubang angkur adalah 1 mm hingga 3 mm
c) Setelah angkur bollard terpasang dengan sempurna, maka pengecoran beton dapat
dilaksanakan sehingga konstruksi bollard dengan poer menjadi monolit.
5. Kapasitas dan jumlah bollard disesuaikan dengan desain konstruksi / peruntukan kapal.

RENCANA KERJA DAN


SYARAT-SYARAT 6-2
6. Lokasi penempatan bollard sesuai gambar desain dan diupayakan ditempat yang apabila
digunakan untuk mengikat tali kapal, maka tali kapal tersebut tidak menggangu kegiatan
operasional di dermaga.
7. Angker bolder di las menyatu dengan tulangan poer dan balok dan pengecoran beton
dilaksanakan secara bersamaan.

Pasal 5
Pengadaan dan Pemasangan Dilatasi

Pekerjaan Pengadaan dan pemasangan dilatasi adalah sebagai berikut:


1. Material pembentuk dilatasi pada beton dermaga adalah bahan besi siku galvanis dengan
ukuran 100 x 100 x 10;
2. Bahan pengisi dilatasi harus dapat melekat dengan kuat, tidak lapuk karena cuaca atau air,
serta dapat menerima gerak ulang yang terus menerus. Bahan yang digunakan dapat
menggunakan aspal;
3. Celah pemisah antar pelat beton dermaga yang diisi dengan joint filler harus ditutup dengan
pelat penutup dilatasi.
4. Pada setiap pekerjaan pengembangan trestle/dermaga yang berlangsung multiyears, dilatasi
wajib dipasang di kedua sisi ujung segmen yang bertemu. Baik sisi ujung segmen eksisting
maupun sisi ujung segmen pengembangan. Hal yang sama untuk pembangunan pada Tahun
Anggaran yang sama.

Pasal 6
Lampu Penerangan
(Untuk penggunaan lampu dengan tinggi 7 s.d 10 meter)

1. Pengadaan 7 (tujuh) titik lampu penerangan di dermaga, 2 (dua) titik lampu penerangan di
trestel, dan 5 (lima) titik lampu penerangan di causeway serta 5 (lima) titik lampu penerangan
pada area fasilitas darat di Pelabuhan Bungku.
2. Material untuk tiang lampu penerangan menggunakan tiang baja galvanized dengan tinggi
yang disesuaikan dengan kebutuhan atau sesuai desain konstruksi lampu sollar cell minimal
150 Watt.
3. Kualitas pencahayaan Lampu pada Fasilitas Pelabuhan Laut area Dermaga diwajibkan memiliki
Kuat pencahayaan (iluminansi) dengan nilai E minimal 20 lux dengan kemerataan (uniformity)
g1 sebesar 0,20;
4. Pengadaan lampu wajib dilengkapi sertifikat dari pabrik/supplier dengan, menghasilkan kuat
cahaya yang jelas dan terang biasa dan memiliki garansi minimal 3 (tiga) tahun operasional.
Namun, apabila lampu sudah digunakan dengan penggunaan normal dan ternyata terjadi
kerusakan dalam waktu 5 (lima) tahun setelah masa tahun anggaran, maka material wajib
diganti oleh pihak Pelaksana.;
5. Rumah lampu penerangan (lantern) dapat diklasifikasikan menurut tingkat perlindungan
terhadap debu/benda dan air. Hal ini dapat diindikasikan dengan istilah IP (Index of
Protection). Indek perlindungan (IP) yang wajib dipakai untuk klasifikasi lampu penerangan
Fasilitas Pelabuhan adalah IP 66. Dimana Rumah lampu harus memiliki perlindungan sempurna
terhadap sentuhan, debu, derasan air dan gelombang air laut.
6. Instalasi kabel dengan sistim ground cable, galian untuk kabel (90 x 40) cm, urugan pasir 10 cm,
pelindung kabel dari batu bata / batako / pipa PVC dan timbunan tanah 30 cm.

RENCANA KERJA DAN


SYARAT-SYARAT 6-3
7. Dudukan lampu pada Dermaga menggunakan tulangan besi utama yang disesuaikan dengan
ukuran lampu yang sedemikian rupa sehingga tiang lampu berdiri kokoh, dan tidak memiliki
resiko untuk runtuh di masa depan. Pada pekerjaan pembangunan fasilitas pelabuhan pada
lokasi ini (tinggi 7 s.d 10 meter) dudukan lampu pada lokasi dermaga dan trestel menggunakan
tulangan besi utama ukuran minimal D25, tulangan badan D22, angkur D13 yang dilapisi oleh
cor beton dan plat baja tebal 14 mm. Pelaksanaan pemasangan dudukan tiang lampu wajib
mengikuti ketentuan sebagai berikut:
a. Pelaksanaan pemasangan dudukan tiang lampu harus monolit dengan balok dudukan tiang
lampu, dimana dudukan tiang lampu ditambah perkuatan berupa adukan beton K-350 dan
tulangan baja dengan jumlah disesuaikan dengan gambar kerja;
b. Angkur dudukan tiang lampu dipasang dengan toleransi lubang angkur adalah 1 mm hingga
3 mm;
c. Setelah angkur dudukan tiang lampu terpasang dengan sempurna, maka pengecoran
beton dapat dilaksanakan sehingga konstruksi dudukan tiang lampu dengan balok dudukan
tiang lampu menjadi monolit.
8. Posisi penempatan tiang – tiang lampu pada lokasi yang tidak mengganggu kegiatan
operasional pelabuhan.

Pasal 7
Pembuatan dan Pemasangan Prasasti

Pekerjaan Pembuatan Prasasti adalah sebagai berikut :


1. Berdasarkan surat Direktur Kepelabuhanan nomor PP.10/4/2/DP-16 Tanggal 17 Februari 2016
perihal Pelaksanaan Kegiatan Operasional pada Fasilitas Dermaga dan Trestle, pada setiap
dermaga dan trestle wajib dibuat penanda (marking) permanen/prasasti terbuat dari batu
marmer/granit/beton yang dipasang/dibuat pada posisi sedemikian rupa sehingga tidak
mengganggu operasional.
2. Penanda (marking) permanen/prasasti terbuat dari batu marmer yang dipasang/dibuat pada
sedemikian rupa sehingga tidak mengganggu operasional;
3. Prasasti dipasang pada pelat lantai atas dermaga yang berisi informasi Logo dan tulisan
Kementerian Perhubungan, nama pelabuhan, tahun pembuatan, dimensi dermaga, kapasitas
sandar kapal maksimal, besaran beban operasional vertikal di atas dermaga, dan kedalaman
faceline dermaga pada saat surut terendah;
4. Prasasti dipasang pada pelat lantai atas trestel yang berisi informasi Logo dan tulisan
Kementerian Perhubungan, nama pelabuhan, tahun pembuatan, dimensi trestel, dan besaran
beban operasional vertikal di atas trestel.

RENCANA KERJA DAN


SYARAT-SYARAT 6-4

Anda mungkin juga menyukai