Bangunan Air

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 12

Metode Pelaksanaan Pekerjaan Dermaga

Flowchart Pelaksanaan pekerjaan :

I. Pekerjaan Persiapan
Sebelum dilaksanakannya pembangunan konstruksi jetty, maka diperlukan pekerjaan
persiapan. Adapun pekerjaan persiapan meliputi:
Pembuatan kantor proyek/ direksi keet
Pembuatan gudang material, peralatan dan los kerja besi
Pembuatan base camp staf proyek dan barak pekerja

1
Pos jaga
Tempat parkir alat berat

II. Pekerjaan Pengerukan Dasar Laut


Pekerjaan pengerukan dasar laut ini dilakukan untuk membuat alur pelayaran dan
sebagai lokasi pembuatan jetty. Pekerjaan ini menggunakan dragline. Pekerjaan
pengerukan yang lain adalah pengerukan untuk kolam pelabuhan, pekerjaan ini dilakukan
di darat karena letak layout pelabuhan yang menjorok ke daratan. Pekerjaan ini
menggunakan excavator. Adapun materialmaterial hasil pengerukan yang berupa batu
karang dan pasir dibuang ketempat yang telah ditentukan dengan menggunakan dump
truk.

III. Pekerjaan konstruksi jetty


A. Pemasangan Batu Belah untuk Lapisan Inti dan Perkuatan Kaki
Batu belah yang digunakan untuk lapisan kedua jetty bagian kepala/ujung
memiliki berat 400-410 kg dan pada lapisan inti memiliki berat 20 kg. Untuk jetty
bagian badan/lengan, lapis pelindung kedua memiliki berat 300-320 kg dan pada
lapisan inti memiliki berat 15-20 kg. Lapisan batu ini berguna untuk menahan
datangnya arus gelombang. Pekerjaan perkuatan kaki pada perencanaan bangunan
jetty ini terbuat dari tumpukan batu belah yang memiliki berat 250-300 kg.
Perkuatan ini berfungsi melindungi tanah pondasi tehadap gerusan akibat
gelombang. Arus dan gelombang yang besar dapat menyebabkan terjadinya erosi
pada tanah pondasi. Oleh sebab itu, diperlukan perkuatan kaki guna mengatasi
masalah tersebut. Pemasangan batu belah pada kedalaman hingga 2,0 meter
2
dilakukan dengan menggunakan excavator yang diletakkan di atas kapal ponton yang
ditarik dengan boat penarik. Pada pemasangan batu belah ini digunakan pula alat
pelampung dan sensor serta penyelam yang mengarahkan posisi penimbunan di
bawah air. Untuk kemudahan dalam pemasangan dan sesuai dengan gambar rencana,
maka perlu dilakukan pemasangan patokpatok bambu yang telah terlebih dahulu
diukur dan diatur penempatannya dengan menggunakan waterpass dan theodolite.

B. Pemasangan Tetrapod
Tetrapod terbuat dari beton (biasanya readymix) dan tulangan besi yang
memiliki ukuran dan tingkat kekuatan tertentu sesuai dengan desain yang dibuat.
Adapun tulangan besi berguna sebagai penguat struktur sekaligus sebagai pembentuk
tetrapod. Pembuatan tetrapod dilakukan langsung di lapangan dengan cetakan yang
sesuai dengan desain. Pemasangan tetrapod dilakukan dengan menggunakan crane
yang diletakkan di atas kapal ponton yang ditarik dengan boat penarik.

3
Pada pemasangan batu pecah ini digunakan pula alat pelampung dan sensor
serta penyelam yang mengarahkan posisi penimbunan di bawah air. Untuk
kemudahan dalam pemasangan dan sesuai dengan gambar rencana, maka perlu
dilakukan pemasangan patok patok bambu yang telah terlebih dahulu diukur dan
diatur penempatannya dengan menggunakan waterpass dan theodolite.

C. Pembuatan Tetrapod
Pembuatan tetrapod dilakukan dengan menggunakan beton readymix dengan
mutu K-300. Hal ini dilakukan agar konstruksi jetty kuat terhadap terjangan ombak.
Adapun urutan pekerjaan pembuatan tetrapod adalah :
1. Pekerjaan tulangan
Pekerjaan tulangan meliputi :
Pemotongan tulangan
Pembengkokan tulangan
Perakitan
Penanaman angker
2. Bekisting
Bekisting meliputi :
Pembersihan dari kotoran
Pemberian oli
3. Pengecoran
Pengecoran meliputi :
Penuangan beton readymix ke bekisting
Pemadatan dengan menggunakan vibrator
4. Perawatan beton
Perawatan beton meliputi :
Pembongkaran bekisting
Penyemprotan dengan air

4
IV. Pekerjaan Bangunan Seawall
Flow chart pelaksanaan bangunan :

A. Pekerjaan Galian
Pekerjaan galian dilakukan untuk memperoleh kedalaman tertentu dimana
pelindung kaki dan lapis batu pelindung konstruksi seawall akan ditempatkan.
Pelaksanaan pekerjaan galian dilakukan dengan menggunakan excavator.

5
B. Pekerjaan Lapis Pengisi

Setelah pekerjaan galian selesai, pekerjaan berikutnya adalah pelaksanaan


pekerjaan lapis pengisi. Lapis pengisi kedua menggunakan batu belah dengan berat
40-42 kg. Pelaksanaan pekerjaan dilakukan dengan menggunakan alat excavator.

C. Pekerjaan Lapis Pelindung Utama


Setelah pekerjaan pelindung kaki selesai, langkah berikutnya adalah
pelaksanaan pekerjaan lapis pelindung utama. Lapis pelindung utama menggunakan
batu belah dengan berat 400-415 kg. Pelaksanaan pekerjaan dilakukan dengan
menggunakan excavator.

6
D. Pekerjaan Pelindung Kaki
Setelah pekerjaan lapis pelindung kedua selesai, langkah berikutnya adalah
pelaksanaan pekerjaan pelindung kaki. Pelindung kaki menggunakan batu belah
dengan berat 50-60 kg. Pelaksanaan pekerjaan dilakukan dengan menggunakan alat
excavator.

V. Pekerjaan Lantai Dermaga


Flow chart pelaksanaan bangunan :

7
A. Pekerjaan pondasi tiang pancang
Pondasi tiang pancang ini berfungsi untuk memindahkan atau menstransferkan
beban-beban konstruksi di atasnya (upper structure) ke lapisan tanah yang lebih
dalam. Pemancangan ini dilakukan dengan menggunakan single acting hammer.
Tiang pancang yang dipakai berbentuk bulat berongga yang mempunyai diameter luar
50 cm dan diameter dalam 32 cm dengan panjang 14 m. Tiang pancang yang
digunakan dalam pekerjaan ini adalah jenis prestressed concrete spun piles dari hasil
pabrikasi PT. Wijaya Karya dengan mutu beton K-600.

P
ada perencanaan dermaga ini menggunakan tiang pancang karena pada lokasi,
tanahnya bersifat tanah keras. Pondasi tiang pancang ini dipasang pada kedalaman -
8,25 m di bawah permukaan tanah. Pemancangan tiang pancang ini harus sesuai
dengan titik-titik as yang telah ditentukan sehingga tiang pancang dapat mencapai
dasar sesuai dengan gambar rencana. Alat yang digunakan sebagai palu untuk

8
memukul tiang pancang agar masuk ke dalam tanah adalah single acting drop
hammer.

B. Penulangan Plat Lantai


Sebelum pekerjaan penulangan plat lantai dilaksanakan perlu dibuat bangunan
perancah terlebih dahulu. Suatu struktur sangat bergantung pada bangunan
perancahnya, hal ini disebabkan karena seluruh beban pada awalnya ditahan oleh
bangunan perancah. Bila suatu bangunan perancah tidak kuat dan saat pengecoran
runtuh maka dapat dikatakan itu suatu konstruksi yang gagal. Setelah pekerjaan
perancah selesai dilakukan pekerjaan penulangan. Pada penulangan balok ini
menggunakan baja tulangan dengan 19, 8.
Beton decking setebal 4 cm disiapkan dan dipasang setiap jarak 1,5-3 meter.
Beton decking ini digunakan sebagai acuan tebal selimut beton dan pemisah tulangan
dengan bekisting, serta tulangan dengan lantai kerja, sedangkan kawat baja (bendrat)
digunakan untuk mengikat tulangan yang telah terpasang. Pada pekerjaan penulangan
plat lantai dermaga, tulangan dirangkai setelah pembuatan penulangan balok. Pada
penulangan plat lantai dermaga ini menggunakan baja tulangan dengan diameter
tulangan 12 mm. Beton decking yang telah kita persiapkan dipasang pada jarak 1,5-3
meter. Tebal beton decking pada pekerjaan ini adalah 4 cm. Beton decking ini
merupakan acuan tebal selimut beton dan pemisah tulangan dengan decking serta
lantai kerja.

C. Pembuatan Bekisting Lantai Dermaga


Bekisting merupakan rangkaian kayu dan papan yang dibuat menjadi satu
bentuk tertentu. Bekisting mencetak beton sesuai dengan bentuk yang direncanakan.
Pekerjaan pemasangan bekisting pada pembuatan plat lantai ini dilaksanakan
bersamaan pada waktu pembuatan bekisting pada balok. Hal ini dilaksanakan dengan
tujuan untuk memudahkan dalam perencanaan bekisting keseluruhan dan
pemasangannya, disamping itu dapat mempercepat pekerjaan dalam pengecoran.
Untuk pembuatan bekisting perlu dipertimbangkan bahan-bahan yang diperlukan, hal
ini untuk memenuhi aspek ekonomi dan teknologi, dengan sasaran kemudahan, aman
dan ekonomis.

9
D. Pengecoran Lantai Dermaga
Mutu beton yang dipakai untuk pengecoran balok dan plat lantai ini adalah
mutu K300. Pekerjaan ini dilakukan setelah pemasangan bekisting dan tulangan
selesai. Hal-hal yang harus diperhatikan dalam pelaksanaan pengecoran agar kekuatan
beton tidak berkurang atau sesuai dengan spesifikasi/ syarat yang ditentukan antara
lain :
Kebersihan lokasi pengecoran. Lokasi pengecoran harus bersih dari segala bentuk
kotoran yang mengurangi kekuatan beton.
Pemadatan beton harus menggunakan alat penggetar (vibrator concrete) sehingga
diharapkan dapat menghasilkan beton yang padat dan tidak berongga sehingga
dicapai kekutan beton yang disyaratkan.
Kontrol terhadap kekuatan beton segar dilakukan dengan uji slump test dan
pengambilan sampel untuk pengujian kuat tekan beton di laboratorium.
Pada saat pengecoran harus dilakukan penggetaran dengan alat penggetar beton
(vibrator concrete) yang dimaksudkan untuk memadatkan beton dan tidak terjadi
rongga, sehingga kekuatan beton sesuai dengan yang direncanakan.

E. Perawatan Lantai Dermaga dan Pembongkaran Bekisting


Perawatan beton dimaksudkan untuk mendapatkan mutu beton yang baik.
Perawatan beton (curing) dilakukan setelah beton mulai mengeras dengan cara
menyiram air pada permukaan beton dalam selang waktu tertentu. Tujuan pemberian
air pada beton yaitu :
1. Menghindari kehilangan zat cair pada awal proses pengerasan beton yang akan
mempengaruhi proses waktu pengikatan awal.
2. Mengurangi penguapan air beton yang terlalu besar akibat panas sehingga dapat
menyebabkan terjadinya susut pada beton.
3. Perbedaan temperatur pada beton dapat mengakibatkan retak pada beton.
Perawatan beton dilaksanakan sampai batas yang ditentukan Pembongkaran bekisting
dilakukan setelah pengecoran seluruh gelagar/ balok dan lantai dermaga selesai dan
beton sudah mengeras dengan usia 2 hari. Pembongkaran dilakukan terhadap seluruh
bagian balok dan lantai dermaga dan dilakukan secara hati-hati untuk mencegah
kerusakan pada sruktur balok dan lantai dermaga.
Sumber :
https://de.slideshare.net/BetoroGuru/met-pelaksanaan

10
Lampiran

Sumber gambar : google.com

11
Makalah Bangunan Air
Pelaksanaan Dermaga

Disusun oleh:
Imam Wafa (1115020067)

2Sipil 1
Jurusan Teknik Sipil
Politeknik Negeri Jakarta
Depok
2016

12

Anda mungkin juga menyukai