Ilovepdf Merged
Ilovepdf Merged
Ilovepdf Merged
Dengan Menyebut Nama Allah Yang Maha Pemurah Lagi Maha Penyayang.
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas berkat rahmat dan karunia-Nya, sehingga skripsi
ini dapat diselesaikan. Skripsi ini disusun sebagai persyaratan untuk menyelesaikan
studi di Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota Universitas Brawijaya. Penelitian ini
mengambil judul Kajian Persepsi Masyarakat Terhadap Sarana dan Prasarana di
Kawasan Perbatasan dengan studi kasus Kecamatan Sajingan Besar Kalimantan Barat.
Penulis menyadari bahwa terselesaikannya skripsi ini tidak lepas dari dukungan
berbagai pihak yang berkenan membantu, memberikan pemikiran, kritik dan saran.
Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Allah SWT atas segala rahmat dan karunia-Nya.
2. Kedua orang tua dan keluarga yang selalu memberikan dukungan, nasihat,
motivasi, do’a, dan segala bantuan yang tak terhingga untuk kelancaran penulis
menempuh masa studi.
3. Bapak Dimas Wisnu Adrianto, ST., MT., M.Env.Man. dan Ibu Nailah
Firdausiyah, ST., M.Sc. sebagai dosen pembimbing yang selalu bersedia
memberikan pengarahan dan masukan yang sangat berarti bagi penulis.
4. Ibu Nindya Sari, ST., MT. dan Bapak Aris Subagiyo, ST., MT. sebagai dosen
penguji yang telah bersedia menguji dan memberikan pengarahan yang sangat
berarti bagi penulis.
5. Bapak Fauzul Rizal Sutikno, ST., M.T. selaku dosen pembimbing akademik
yang telah banyak memberikan nasihat dan arahan selama penulis menempuh
masa studi.
6. Seluruh dosen pengajar dan staf karyawan di PWK-FT UB.
7. Teman-teman PWK-FT UB, khususnya angkatan 2008, yang selalu memberikan
motivasi, do’a dan bantuan selama penulis menempuh masa studi.
Oleh karena itu penulis mengharapkan adanya penyempurnaan pada penulisan
selanjutnya. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca pada umumnya dan
penulis pada khususnya.
Malang, 28 Januari 2013
Penulis
i
DAFTAR ISI
PENGANTAR ............................................................................................................. i
DAFTAR ISI................................................................................................................ ii
DAFTAR TABEL........................................................................................................ v
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang .................................................................................................. 1
1.2 Identifikasi Masalah .......................................................................................... 3
1.3 Rumusan Masalah ............................................................................................. 3
1.4 Tujuan dan Manfaat ........................................................................................... 4
1.4.1 Tujuan Penelitian ................................................................................... 4
1.4.2 Manfaat Penelitian ................................................................................. 4
1.5 Lingkup Penelitian ............................................................................................ 4
1.5.1 Ruang Lingkup Materi .......................................................................... 4
1.5.2 Ruang Lingkup Wilayah ........................................................................ 5
1.6 Kerangka Pemikiran .......................................................................................... 7
iii
4.2 Sarana dan Prasarana .......................................................................................... 53
4.3 Pola Pergerakan .................................................................................................. 66
4.4 Analisis Kebutuhan Sarana dan Prasarana ......................................................... 70
4.5 Analisis Tingkat Kepuasan Masyarakat terhadap Pelayanan serta Kondisi
Sarana dan Prasarana ......................................................................................... 75
4.6 Triangulasi .......................................................................................................... 84
4.7 Rekomendasi Pengembangan ............................................................................. 86
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan ......................................................................................................... 88
5.2 Saran ................................................................................................................... 89
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
iv
DAFTAR TABEL
v
DAFTAR GAMBAR
vi
BAB I
PENDAHULUAN
1
2
perbatasan, pusat pelayanan wilayah belakang, pusat pertumbuhan antar wilayah, pusat
industry pengolahan, serta sub pusat permukiman. Hal ini memiliki tujuan jangka
panjang bagi pengembangan kawasan, yang salah satunya adalah mencapai
pengembangan ruang yang lebih berimbang, yang berarti bahwa kesenjangan antara
kawasan satu dengan kawasan lain pada tingkat minimal, serta hirarki pusat pelayanan
berjalan dengan efektif (RTR Kawasan PPLB dan Komersial Zone di Aruk Kabupaten
Sambas).
Salah satu strategi yang dilakukan untuk mewujudkan rencana kawasan tersebut
adalah strategi pengembangan prasarana dan sarana yang dinilai masih kurang lengkap
untuk mendukung rencana fungsi kawasan. Salah satu contohnya adalah sarana
perdagangan berupa pasar yang masih belum beroperasi dan dirasa belum mampu
memenuhi kebutuhan masyarakatnya (Kecamatan Sajingan Besar dalam Angka 2010).
Minimnya sarana dan prasarana di Kecamatan Sajingan Besar menyebabkan masyarakat
harus memenuhi kebutuhannya ke wilayah lain. Hal ini cukup dikeluhkan oleh
masyarakat karena jarak tempuh yang cukup jauh dan kondisi jalan yang masih
menggunakan perkerasan tanah untuk menuju ke ibukota Kabupaten Sambas maupun ke
kecamatan lain yang berbatasan. Selain itu, jarak menuju Serawak Malaysia juga lebih
dekat dibandingkan jarak menuju ibukota Kabupaten Sambas yaitu 88 km menuju
ibukota Kabupaten Sambas dan 60 km menuju Serawak yang menyebabkan adanya
pergerakan ke arah Malaysia seperti pergerakan berbelanja untuk kebutuhan sehari-hari.
Masyarakat di Kecamatan Sajingan Besar mengharapkan adanya kelengkapan
sarana dan prasarana di wilayah mereka. Hal ini diperlukan agar masyarakat tidak
bergantung kepada wilayah lain dalam pemenuhan akan sarana dan prasarana.
Pemenuhan sarana dan prasarana ini disesuaikan dengan fungsi dan kebijakan yang
berlaku, dimana Kecamatan Sajingan Besar merupakan kawasan perbatasan yang
sedang dalam tahap pengembangan.
Berdasarkan data dan isu-isu mengenai kondisi sarana dan prasarana yang
terdapat di kawasan perbatasan Kecamatan Sajingan Besar, maka perlu dilakukan kajian
persepsi masyarakat mengenai sarana dan prasarana di Kecamatan Sajingan Besar.
Kajian ini dilakukan untuk mengetahui sarana dan prasarana yang dibutuhkan oleh
masyarakat. Dengan adanya pemenuhan sarana dan prasarana dilakukan untuk
mendukung rencana fungsi kawasan agar masyarakat tidak mengalami ketergantungan
dengan wilayah lain dan menghindari ketimpangan wilayah, serta menjaga kedaulatan
Republik Indonesia di kawasan perbatasan.
3
Jarak menuju Malaysia lebih dekat Jumlah sarana-prasarana yang belum memadai Aksesibititas buruk menuju ibukota kabupaten
7
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
8
9
Oleh karena kawasan ini merupakan kawasan yang terbuka, diperlukan karantina
manusia, hewan, ikan dan tumbuh-tumbuhan dimana pelaksanaanya bekerjasama
dengan instansi terkait. Sedangkan dalam transaksi bisnis, rupiah merupakan alat
pembayaran yang sah, walaupun untuk transaksi internasional dapat menggunakan
valuta asing melalui bank atau pedagang valuta asing yang mendapat ijin sesuai undang-
undang RI.
Untuk keperluan diatas selain penataan yang tepat, serta lokasinya yang harus
strategis, juga perlu disediakan fasilitas dan prasarana fisik yangmendukung seperti:
a. dermaga/apron/terminal;
b. air bersih;
c. listrik;
d. pos dan telekomunikasi;
e. bangunan perkantoran;
f. gudang dan bangunan pabrik;
g. pengolah sampah dan limbah;
h. fasilitas pemadam kebakaran;
i. CIQ dan fasilitas keamanan;
j. fasilitas kesehatan;
k. fasilitas dan peralatan transportasi;
l. fasilitas sosial dan fasilitas umum lainnya.
2.4.3 Kawasan Wisata Alam/Lingkungan dan Budaya
Potensi wisata yang berkembang di wilayah perbatasan Kalimantan adalah
wisata alam (lingkungan). Dengan potensi hutan yang sangat luas, obyek wisata
lingkungan yang dapat dikembangkan cukup banyak.
Ecotourism di wilayah perbatasan merupakan suatu model pengembangan
wisata yang tidak hanya sekedar mendatangkan wisatawan negara tetangga kelokasi
yang dikunjungi serta menggiring mereka untuk membelanjakan uangnya. Tujuan
kegiatan ecotourism lebih luas lagi yaitu sebagai sarana untuk mengintegrasikan
kegiatan wisata dengan usaha-usaha konservasi lingkungan serta pendidikan untuk lebih
perhatian terhadap lingkungan, budaya, etnis maupun keragaman hewan dan tumbuh-
tumbuhan yang diciptakan berbeda antara wilayah yang satu dengan wilayah lainnya.
Selain itu diharapkan wisata lingkungan ini dapat menjadi suatu model pemberdayaan
masyarakat disekitar perbatasan. Kegiatan yang harus disiapkan untuk pengembangan
wisata lingkungan di perbatasan meliputi:
13
2.5.3 Kesehatan
Standar sarana kesehatan yang digunakan adalah SNI 03-6981-2004, yaitu
sebagai berikut.
A. Posyandu
Posyandu adalah fasilitas kesehatan yang berfungsi memberikan pelayanan
kesehatan untuk anak-anak usia balita. Standar pelayanan posyandu adalah sebagai
berikut.
1. Jumlah minimum penghuni yang dilayani adalah 1000 jiwa.
2. Mudah dicapai dengan radius pencapaian maksimum 200 meter.
B. Puskesmas
Puskesmas adalah fasilitas kesehatan yang berfungsi memberikan pelayanan
lebih lengkap kepada penduduk dalam bidang kesehatan mencakup dokter spesialis
anak dan dokter spesialis gigi. Adapun standar pelayanan puskesmas adalah sebagai
berikut.
1. Jumlah minimum penghuni yang dilayani adalah 30000 jiwa.
2. Mudah dicapai dengan radius pencapaian maksimum 1000 meter.
C. Praktek Dokter
Praktek dokter adalah fasilitas kesehatan yang berfungsi memberikan pelayanan
pertama kepada penduduk dalam bidang kesehatan umum spesialis. Adapun standar
pelayanan praktek dokter adalah sebagai berikut.
1. Jumlah minimum penghuni yang dilayani adalah 5000 jiwa.
2. Mudah dicapai dengan radius pencapaian maksimum 1000 meter.
2.5.4 Pemerintahan dan Pelayanan Umum
Standar sarana pemerintahan dan pelayanan umum yang digunakan adalah SNI
03-6981-2004, yaitu sebagai berikut.
A. Kantor Desa
1. Jumlah minimum penghuni yang dilayani adalah 30000 jiwa.
2. Mudah dicapai.
B. Balai Pertemuan
1. Jumlah minimum penghuni yang dilayani adalah 1000 jiwa.
2. Berada dekat dengan pelayanan umum lainnya.
2.5.5 Jaringan Jalan
Standar jaringan jalan menggunakan Peraturan Pemerintah Nomor 34 Tahun
2006 tentang Jalan, yaitu:
18
Sarana dan prasarana perbatasan adalah semua bentuk pendukung yang dapat
berupa bangunan fisik dan alat yang menunjang pelaksanaan kegiatan Pos Lintas Batas.
Sarana prasarana dan pelayanan lintas batas berdasarkan Peraturan Menteri Dalam
Negeri nomor 18 tahun 2007 tentang Standardisasi Sarana, Prasarana dan Pelayanan
Lintas Batas Antar Negara antara lain:
A. Pos Lintas Batas Tradisional
Setiap Pos Lintas Batas Tradisional dilengkapi dengan sarana dan
prasaranapenunjang yang terdiri atas:
20
1. jalan;
2. listrik;
3. sanitasi;
4. air bersih;
5. saluran drainase;
6. telekomunikasi;
7. perumahan pegawai; dan
8. sarana lain sesuai kebutuhan.
Jarak antara bangunan Pos Lintas Batas Tradisional darat dengan garis
batasantar negara ditetapkan berdasarkan kesepakatan bersama dengan negara tetangga
yang berbatasan dengan perkiraan minimal berjarak 100 m dari garisbatas.
B. Pos Lintas Batas Internasional
Setiap Pos Pemeriksaan Lintas Batas Internasional dilengkapi dengan saranadan
prasarana penunjang yang terdiri atas:
1. jalan;
2. listrik;
3. sanitasi;
4. air bersih;
5. saluran drainase;
6. telekomunikasi;
7. balai kesehatan;
8. perumahan pegawai;
9. tempat penukaran uang;
10. pasar/pertokoan;
11. terminal;
12. dan sarana lain sesuai kebutuhan.
mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang
kejadian atau gejala sosial.
Kepuasan adalah tingkat perasaan seseorang setelah membandingka kinerja/hasil
yang dirasakannya dengan harapannya (Oliver 1980 dalam Setiawan, 2007). Jadi tingkat
kepuasan merupakan fungsi dari perbedaan kinerja yang dirasakan dengan harapan.
Apabila kinerja di bawah harapan, maka masyarakat akan kecewa. Apabila kinerja
sesuai dengan harapan, maka masyarakat akan puas. Apabila kinerja melebihi harapan,
maka masyarakat akan sangat puas.
Hasil penilaian terhadap tingkat kepuasan masyarakat akan dimasukkan ke
dalam diagram kartesius untuk mengetahui prioritasnnya. Diagram kartesius ini meiliki
empat kuadaran yang mewakili masing-masing prioritas.
̅ Kepentingan
III IV
̅ Kepuasan
Gambar 2.1 Pembagian Kuadran Importance-Performance Analysis
e. (Sub) Pusat Permukiman. Pusat Permukiman dalam hal ini diartikan sebagai
konsentrasi penduduk (perkotaan) terbesar, dan diharapkan menjadi penyangga
atau motor tingkat urbanisasi. Jadi dengan demikian, pusat permukiman dalam
hal ini dapat dipandang dari dua sudut : Intrawilayah dan Antarwilayah. Dalam
kerangka intrawilayah, Kawasan Aruk akan menjadi pusat permukiman terbesar,
selain Kota Sambas ibukota Kabupaten Sambas.
Rencana Pengembangan Pusat Niaga Terpadu dan Industri Pengolahan Aruk,
yang merupakan jangka panjang pengembangan kawasan mempunyai tujuan sebagai
berikut :
a. Menciptakan ruang bagi pengembangan sektor perdagangan, jasa, dan industri
yang berskala nasional dan internasional sehingga dapat menjadi counter magnet
bagi perkembangan wilayah Sarawak.
b. Mencapai pengembangan ruang yang lebih berimbang, yang berarti bahwa
kesenjangan antara kawasan satu dengan kawasan lain pada tingkat minimal,
serta hirarki pusat pelayanan berjalan dengan efektif.
c. Mencapai tingkat integrasi wilayah yang lebih baik, di mana hal ini dicirikan
dengan semakin membaiknya hubungan antar sub kawasan, sehingga setiap
lokasi dapat dijangkau secara mudah.
d. Menyediakan sarana (fasilitas) perkotaan yang dapat memenuhi kebutuhan dasar
manusia secara umum, dan khususnya penduduk Kawasan Aruk.
e. Melindungi lingkungan hidup, ini berarti di dalam penataan ruang kawasan,
perhatian tidak saja diberikan terhadap bentuk fisik terbangun saja, tetapi juga
jalur hijau dan ruang terbuka, sehingga tercapai keseimbangan antara fisik
binaan dan alami.
f. Meningkatan penyerapan tenaga kerja, karena dengan pola/model
pengembangan kawasan berbasis sektor industri, memungkinkan munculnya
sektor ekonomi ikutan, sehingga kesempatan kerja akan muncul tidak hanya
pada sektor industri saja, melainkan juga pada sektor ikutannya tersebut.
Untuk mencapai tujuan penataan ruang Kawasan Aruk dan mengarahkan
pengembangannya sesuai dengan fungsi dan peranan yang diemban, serta sebagai
penjabaran dari kebijaksanaan dasar pembangunan kawasan, maka diperlukan suatu
strategi pengembangan yang mencakup empat aspek utama yaitu:
24
c. Pembangunan perumahan baru untuk para tenaga kerja yang akan bekerja di
Malaysia (sektor perkebunan dan industri).
d. Pembangunan perumahan baru tidak saja bagi penduduk lokal yang belum
mempunyai rumah yang permanen dan dimilki sendiri, tetapi juga disiapkan
perumahan bagi para tenaga kerja pendatang untuk mendukung sektor
industri dan perdagangan, serta Tenaga Kerja Indonesia di kawasan
perbatasan (wilayah Sarawak).
C. Strategi Dasar Pengembangan Tata Ruang Kawasan
Strategi pengembangan tata ruang kawasan beberapa mencakup hal sebagai
berikut:
1. Strategi Pengaturan Pintu Gerbang
Strategi yang dilakukan untuk dapat menjaga ketertiban dan kelancaran masuk
dan keluar wilayah adalah :
a. Peningkatan fungsi fasilitas CIQ (Custom, Imigration, and Quarantine)
b. Pengembangan fasilitas pintu gerbang dikaitkan dengan pengembangan zone
perdagangan bebas dengan memisahkan arus keluar masuk barang dan
penumpang.
c. Pengaturan rute pergerakan pelintas batas di pintu gerbang
2. Strategi Pemantapan Kawasan Lindung
Strategi pemantapan kawasan lindung adalah sebagai berikut:
a. Pemantapan batas sempadan sungai beserta anak sungainya
b. Mempertahankan wilayah-wilayah yang mempunyai kemiringan 40% atau
lebih besar,
c. Menjaga kelestarian mata air dengan mempertahankan fungsinya,
d. Bila pembangunan kawasan terbangun tidak dapat lagi menghindari kawasan
lindung, maka dibutuhkan pengaturan intensitasnya agar tidak merusak fungsi
lindungnya.
3. Strategi Pengembangan Kawasan Fungsional
Strategi pengembangan kawasan fungsional ialah mengarahkan pembangunan
dengan memperhatikan pembedaan fungsional kawasan serta intensitas
keterkaitan antar fungsi. Hal ini penting dilakukan untuk mengurangi terjadinya
pembebanan kegiatan pada satu kawasan saja dan mencegah terjadinya
percampuran berbagai macam kegiatan yang sebenarnya tidak saling
berhubungan. Kedua permasalahan tadi perlu dicegah sedini mungkin untuk
29
Komponen
Definisi Wilayah Pergerakan Potensi Wilayah
Karakteristik Pembentuk Wilayah Sarana dan
Perbatasan Penduduk Perbatasan
Wilayah Perbatasan Perbatasan Prasarana
(UU 43/2008) (Tamin, 2000) (Bappenas, 2002)
(Bappenas, 2003)
Jaringan Air
Kawasan Industri
Bersih
Jaringan
Telekomunikasi
Jaringan Drainase
Tingkat Kepuasan
Kajian Persepsi Masyarakat (Importance Tinjuan Kebijakan
Masyarakat Performance Analysis)
Kawasan Pengembangan
Ekonomi Temajuk-Aruk
37
38
Identifikasi
1. Mengetahui karakteristik Masalah
2. Mengkaji persepsi masyarakat
Kecamatan Sajingan Besar yang
terhadap sarana-prasarana di
merupakan kawasani perbatasan
Kecamatan Sajingan Besar.
Indonesia Malaysia.
Analisis Analisis
Deskriptif deskriptif
Analisis Data
Triangulasi
B. Dokumentasi
Metode dokumentasi adalah teknik pengumpulan data yang tidak langsung
ditujukan pada subyek penelitian, namun melalui dokumentasi berupa foto.
Dokumentasi wilayah studi ditampilkan dalam bentuk foto untuk memberikan
gambaran mengenai obyek studi yang diteliti. Dokumentasi yang diperlukan
dalam penelitian ini adalah dokumentasi terhadap kondisi sarana dan prasarana
di wilayah studi.
C. Kuisioner
Kuisioner adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan menyebarkan
angket, sehingga dalam waktu relatif singkat dapat menjangkau banyak
responden (Sangadji, 2010). Adapun jenis data yang dapat diperoleh dari
kuisioner ini adalah tingkat kepuasan dan kepentingan dari sarana-prasarana
yang ada di wilayah studi, dengan menggunakan skala likert 1-5.
D. Wawancara
Wawancara dilakukan dengan cara mengajukan pertanyaan secara langsung.
Wawancara ini digunakan untuk memperoleh informasi yang berkaitan dengan
penelitian yang akan dilakukan. Wawancara ini sifatnya sebagai pelengkap dari
data atau informasi yang diperoleh dari survei sekunder dan ditujukan pada
41
Kepentingan:
1 = Sangat Tidak Penting
2 = Tidak Penting
3 = Cukup Penting
4 = Penting
5 = Sangat Penting
43
Dengan:
Tki = tingkat kesesuaian responden
Xi = skor penilaian kepuasan terhadap kondisi dan tingkat pelayanan sarana-
prasarana
Yi = skor penilaian kepentinganterhadap kondisi dan tingkat pelayanan sarana-
prasarana
Selanjutnya sumbu mendatar (X) akan diisi oleh skor tingkat kepuasan,
sedangkan sumbu tegak (Y) akan diisi oleh skor tingkat kepentingan. Hal ini dihitung
dengan rumus:
∑ ∑
̅ ̅
Dengan:
̅ = skor rata-rata tingkat kepuasanterhadap kondisi dan tingkat pelayanan sarana-
prasarana
̅ = skor rata-rata tingkat kepuasanterhadap kondisi dan tingkat pelayanan sarana-
prasarana
n = jumlah responden yang diteliti
Hasil dari perhitungan di atas, akan akan digunakan untuk perhitungan
selanjutnya, yaitu untuk menetukan titip pada diagram kartesius. Diagram kartesius ini
terdiri dari garis ̿ yang merupakan rata-rata dari rata-rata skor tingkat kepuasan
terhadap seluruh faktor dan garis ̿ yang merupakan rata-rata dari rata-rata skor tingkat
kepentingan terhadap seluruh faktor. Perhitungannya dilakukan dengan menggunakan
rumus:
∑ ̅ ∑ ̅
̿ ̿
44
Dengan:
= banyaknya atribut/faktor yang dapat mempengaruhi tingkat kepuasan masyarakat.
̅ Kepentingan
̅ Kepuasan
Gambar 3.2 Pembagian Kuadran Importance-Performance Analysis
A. Concentrate Here (Prioritas Utama)
Kuadran ini menunjukkan indikator yang sangat mempengaruhi tingkat
kepuasan masyarakat terhadap sarana-prasarana yang kondisinya tidak
memuaskan dan perlu mendapatkan upaya peningkatan, perbaikan atau
penambahan terhadap sarana-prasarana tersebut.
B. Keep Up The good Work (Pertahankan Prestasi)
Kuadran ini menunjukkan indikator tingkat kepuasan masyarakat terhadap
sarana-prasarana yang kondisinya telah memenuhi harapan dan perlu
dipertahankan kondisi serta keberadaannya.
C. Low Priority (Prioritas Rendah)
Kuadran ini menunjukkan indikator yang tidak begitu penting dalam pemenuhan
tingkat kepuasan masyarakat terhadap kondisi dan pelayanan sarana-prasarana.
Oleh karena itu dalam pelaksanaannya dianggap cukup atau biasa saja.
D. Possible Overkill (Abaikan)
Kuadran ini menunjukkan indikator yang tidak penting dalam pemenuhan
tingkat kepuasan masyarakat, dan pelayanan dianggap telah dilakukan dengan
mekanisme yang baik.
B. Analisis Ketersediaan Sarana-Prasarana
Analisis ketersediaan sarana-prasarana bertujuan untuk mengetahui ketersediaan
dan jumlah fasilitas dengan jumlah penduduk yang dilayani. Analisis ini dilakukan
dengan membandingkan kondisi eksisting ketersediaan sarana-prasarana menggunakan
beberapa standar sebagai berikut.
45
C. Triangulasi
Triangulasi merupakan pendekatan multimetode yang dilakukan peneliti pada
saat mengumpulkan dan menganalisis data. Triangulasi digunakan sebagai gabungan
atau kombinasi berbagai metode yang dipakai untuk mengkaji fenomena yang saling
terkait dari sudut pandang dan perspektif yang berbeda. Dalam penelitian ini
menggunankan triangulasi metode, yaitu membandingkan informasi atau data dengan
cara yang berbeda. Triangulasi dilakukan dengan membandingkan hasil analisis IPA
dan standar serta dikaitkan dengan kebijakan yang berlaku untuk mendapatkan suatu
rekomendasi yang sesuai untuk kajian ini.
populasi ini didasarkan pada batas wilayah studi yang diteliti, yaitu pada lingkup
kecamatan.
Sampel adalah bagian dari populasi yang menjadi objek penelitian. Sampel
digunakan untuk menggambarkan kondisi populasi pada umumnya. Ukuran sampel dari
populasi dihitung dengan rumus Slovin (Sangadji, 2010), yaitu sebagai berikut:
N
n
1 Ne 2
Keterangan:
n = ukuran sampel yang akan diteliti
N = ukuran populasi, yaitu masyarakat yang tinggal di Kecamatan Sajingan Besar
e = nilai kritis (batas ketelitian) yang diinginkan (persentase kelonggaran
ketidaktelitian karena kesalahan pengembilan sampel)
Ukuran sampel yang diambil dalam penelitian dengan batas kesalahan yang
diinginkan 10%, yaitu;
8795 8795 8795
n 98,875773 99 orang
1 87950,1 1 87,95 88,95
2
48
49
49
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
50
51
Desa Sanatab
Desa Santaban
Desa Kaliau’
Desa Sebunga
4.1.2 Topografi
Wilayah Kecamatan Sajingan Besar berada pada ketinggian + 30 – 50 meterdi
atas permukaan laut dengan kondisi topografi wilayah berpermukaan datar,
bergelombang, sampai berbukit. Sementara itu kawasan pusat kotanya sendiri
merupakan wilayah datar hingga bergelombang, serta membentuk sebuah cekungan
memanjang mengikuti jaringan jalan kolektor yang menghubungkan Kecamatan
Sajingan Besar dengan ibukota Kabupaten Sambas.
4.1.3 Geologi
Kondisi tanah di Kecamatan Sajingan Besar terdiri dari beberapa jenis jenis
tanah. Jenis tanah yang paling banyak adalah alluvial dan paling sedikit adalah latosol,
dengan luas seperti pada Tabel 4.2.
Tabel 4.2 Jenis Tanah di Kecamatan Sajingan Besar
No Jenis Tanah Luas (km2)
1 Organosol 309,46
2 Alluvial 478,13
3 Podsol 221,20
4 Latosol 161,23
5 PMK 221,18
TOTAL 1.391,20
Sumber : Kecamatan Sajingan Besar Dalam Angka Tahun 2011
4.1.4 Hidrologi
Di Kecamatan Sajingan Besar terdapat sebuah sungai cukup besar, yaitu Sungai
Tapang. Sungai dan anak sungai tersebut mengalirkan air dari Gunung Taid di sebelah
utara dan berbatasan dengan Sarawak. Air dari Gunung Taid ini juga digunakan sebagai
sumber air untuk memenuhi kebutuhan air bersih penduduk di Kecamatan Sajingan
Besar. Selain itu kebutuhan air bersih juga di ambil dari sumber Riam Berasap (5,76
lt/dt), Sungai Nek Kubik (3,35 lt/dt), dan Sungai Ngadan.
4.1.5 Kependudukan
Penduduk di Kecamatan Sajingan Besar pada tahun 2009 berjumlah 8.975 jiwa.
Penyebaran penduduk di Kecamatan Sajingan Besar tidak merata antar desa. Desa
dengan jumlah penduduk terbanyak adalah Desa Kaliau’, sedangkan desa dengan
jumlah penduduk paling sedikit adalah Desa Sungai Bening. Berdasarkan jenis kelamin
paling banyak adalah perempuan, yaitu 4.508 jiwa, dan laki-laki sebanyak 4.287 jiwa.
53
A. Sarana Pendidikan
1. Taman Kanak-Kanak (TK)
Taman Kanak-Kanak merupakan tempat pendidikan anak yang berumur di
bawah 5-6 tahun, sebelum menginjak ke sekolah dasar. Kecamatan Sajingan Besar
memiliki 2 TK, yaitu di Desa Kaliau’ dan Desa Sebunga.
Kedua TK ini memiliki kondisi yang cukup baik, yaitu berupa bangunan
permanen dan non permanen serta dilengkapi dengan kursi dan meja yang terbuat dari
kayu namun masih terdapat dinding dan lantai yang berlubang. Bangunan TK juga
memiliki pagar yang terbuat dari semen setinggi 1 meter. TK ini memiliki halaman
yang tidak begitu luas dan tidak dilengkapi dengan alat bermain, seperti ayunan dan
jungkat-jungkit. (dapat dilihat pada Gambar 4.2)
2. Sekolah Dasar (SD)
Kecamatan Sajingan Besar memiliki 14 sekolah dasar yang berada pada tiap-tiap
desa. Sekolah dasar ini terdiri dari 13 sekolah negeri dan 1 sekolah swasta. SD tersebar
pada semua desa, antara lain seperti pada Tabel 4.5.
Tabel 4.5 Jumlah Sekolah Dasar (SD) di Kecamatan Sajingan Besar
No Desa Jumlah
1 Kaliau’ 3
2 Sebunga 3
3 Santaban 3
4 Senatab 3
5 Sungai Bening 2
TOTAL 14
Sumber: Kecamatan Dalam Angka 2011
Sebanyak 11 unit bangunan SD memiliki kondisi yang baik, yaitu berupa
bangunan permanen dengan atap seng serta dilengkapi dengan meja dan kursi yang
terbuat dari kayu. SD juga memiliki halaman depan yang digunakan untuk kegiatan
upacara bendera dan tempat bermain. Namun kondisi 3 unit bangunan SD lainnya
kurang baik, seperti lantai yang berlubang dan pagar kayu yang miring. Akan tetapi hal
ini tidak mengganggu kegiatan belajar-mengajar (dapat dilihat pada Gambar 4.2)
3. Sekolah Menengah Pertama
Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kecamatan Sajingan Besar berjumlah 2
unit, yaitu SMP Negeri 1 Sajingan Besar di Desa Kaliau’ dan SMP Negeri 2 Sajingan
Besar di Desa Sanatab. SMP memiliki kondisi yang baik, yaitu berupa bangunan
permanen serta dilengkapi dengan meja dan kursi yang terbuat dari kayu. Selain itu juga
memiliki halaman yang digunakan untuk kegiatan upacara bendera dan tempat
berolahraga, seperti bulutangkis dan voli.
55
SMP Negeri 1 Sajingan Besar memiliki halaman yang berada di depan dan
dilengkapi dengan pagar kayu. SMP ini berada pada koridor jalan kolektor primer. SMP
Negeri 2 Sajingan Besar memiliki halaman yang berada di tengah bangunan sekolah dan
dilengkapi dengan pagar berbentuk tembok semen. SMP ini berada pada koridor jalan
lokal primer (dapat dilihat pada Gambar 4.2)
4. Sekolah Menengah Atas
Kecamatan Sajingan Besar hanya memiliki 1 sekolah menengah atas, yaitu
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 1 Sajingan Besar yang berada di Desa
Kaliau’. SMK ini berada tepat di belakang SMP Negeri 1 Sajingan Besar. SMK
memiliki kondisi yang cukup, yaitu sebagian bangunan sekolah berupa bangunan semi
permanen yang terbuat dari kayu. SMK memiliki halaman yang berada di tengah
bangunan sekolah yang digunakan untuk kegiatan upacara dan olahraga, seperti
badminton, voli dan basket (dapat dilihat pada Gambar 4.2)
B. Sarana Perdagangan
1. Warung
Jumlah warung di Kecamatan Sajingan Besar sangat banyak. Masing-masing
desa memiliki warung yang tersebar di kawasan permukiman masyarakat. Adapun
jumlah warung di Kecamatan Sajingan Besar adalah seperti pada Tabel 4.6.
Tabel 4.6 Jumlah Warung di Kecamatan Sajingan Besar tahun 2012
No Desa Jumlah
1 Kaliau’ 52
2 Sebunga 51
3 Santaban 36
4 Senatab 45
5 Sungai Bening 39
TOTAL 223
Sumber: Hasil Survei 2012
Warung yang terdapat di Kecamatan Sajingan Besar ini merupakan warung yang
menjual keperluan sehari-hari, seperti sembako. Kondisi warung berbeda-beda.
Sebanyak 207 sebagian besar dalam kondisi yang baik, yaitu berupa bangunan
permanen. Selain itu bangunan warung menyatu dengan rumah tinggal sehingga
kondisinya bersih dan teratur (dapat dilihat pada Gambar 4.3)
56
2. Pasar
Kecamatan Sajingan Besar memiliki 2 unit pasar, yaitu Pasar Aruk dan Pasar
Perbatasan yang berada di Desa Sebunga. Pasar ini memiliki kondisi yang baik karena
merupakan bangunan permanen. Pasar Aruk dibangun oleh Departemen Perdagangan
untuk kegiatan ekonomi penduduk di Kecamatan sajingan Besar, khususnya Dusun
Aruk yang berada pada kawasan perbatasan. Pasar Aruk sudah beroperasi namun hanya
terdapat 6 pedagang yang berjualan karena jumlah stan yang tersedia adalah 8 stan.
Pasar Perbatasan dibangun oleh Ditjen PUM Depdagri untuk mendukung fungsi
kawasan perbatasan. Namun hingga awal tahun 2012 pasar ini belum dioperasikan
(dapat dilihat pada Gambar 4.3)
Kegiatan belanja kebutuhan sehari-hari masyarakat di Kecamatan Sajingan
Besar tidak hanya dilakukan di Pasar Aruk. Sebagian masyarakat, khususnya yang
bertempat tinggal di Desa Sebunga, cenderung berbelanja ke Malaysia sebulan sekali.
Hal ini disebabkan oleh kurang lengkapnya kebutuhan yang tersedia di Pasar Aruk.
C. Sarana Kesehatan
1. Posyandu
Posyandu di Kecamatan Sajingan Besar berjumlah 7 unit.Kondisi posyandu
baik, yaitu berupa bangunan permanen dengan atap seng. Akan tetapi bangunan
posyandu ini tidak begitu luas, namun masih mampu menampung kegiatan di dalamnya.
Posyandu ini berada pada setiap desa,dapat dilihat pada Tabel 4.7 .
Tabel 4.7 Jumlah Posyandu di Kecamatan Sajingan Besar tahun 2012
No Desa Jumlah
1 Kaliau’ 1
2 Sebunga 2
3 Santaban 1
4 Senatab 2
5 Sungai Bening 1
TOTAL 7
Sumber: Hasil Survei 2012
2. Puskesmas
Puskesmas di Kecamatan Sajingan Besar berjumlah 1 buah yang terletak di Desa
Kaliau’. Namun selain puskesmas ini, terdapat 2 puskesmas pembantu yang berada di
Desa Sebunga dan Desa Sungai Bening. Kondisi puskesmas dan puskesmas pembantu
baik, yaitu berupa bangunan permanen.
58
Posyandu Durian
Puskesmas Pembantu
E. Jaringan Telekomunikasi
Jaringan telekomunikasi yang ada di Kecamatan Sajingan Besar berupa jaringan
telepon seluler, jaringan telepon rumah, dan jaringan internet. Untuk jaringan telepon
seluler dilayani oleh dua provider, yaitu Telkomsel dan Indosat. Namun jaringan
telepon seluler ini hanya melayani Desa Sebunga, Desa Kaliau’ dan Desa
Sanatab.Selain itu juga terdapat 3 provider milik Malaysia, yaitu Cellcom, Digi, dan
Maxsis, yang dapat di jangkau di Desa Sebunga yang berbatasan langsung dengan
Malaysia.
Jaringan telepon seluler ini melayani pada pukul 06.00-17.00. Hal ini
dikarenakan ada kerusakan pada menara BTS yang melayani Kecamatan Sajingan
Besar. Hal ini mengakibatkan ketidaknyamanan dalam melakukan kegiatan komunikasi.
Untuk jaringan telepon rumah, hingga tahun 2011 belum ada masyarakat yang
menggunakan telepon rumah. Namun terdapat layanan telepon umum yang berada di
tiap desa, kecuali Desa Sungai Bening. Untuk jaringan internet, telah melayani tiap desa
selain Sungai Bening. Terdapat Pusat Pelayanan Telekomunikasi dan Informasi yang
menyediakan jaringan internet untuk umum.
F. Jaringan Listrik
Jaringan listrik di Kecamatan Sajingan Besar telah melayani seluruh desa.
Listrik berasal dari Perusahaan Listrik Negera (PLN) yang dialirkan melalui kabel
udara. Pada tahun 2010 total daya terpasang yang dibangkitkan di PLN Sub Ranting
61
Sajingan Besar sebesar 100 kW dengan produksi sebesar 74.151 kWh (Kecamatan
Sajingan Besar Dalam Angka 2011).
Listrik yang berasal dari PLN tidak melayani seluruh desa karena masih ada
daerah yang terisolasi, yaitu seluruh Desa Sungai Bening dan Dusun Senipahan di Desa
Santaban. Listrik di Desa Sungai Bening berasal dari perusahaan swasta yang
menggunakan mesin diesel. Selain itu terdapat beberapa rumah yang menggunakan
listrik tenaga surya bantuan dari pemerintah sebanyak 82 unit.
H. Jaringan Drainase
Jaringan drainase di Kecamatan Sajingan Besar hanya terdapat di 2 dusun pada 2
desa, yaitu Dusun Beruang di Desa Sebunga dan Dusun Keranji di Desa Kaliau’.
Drainase ini berupa parit kecil berbentuk persegi dengan perkerasan semen yang berada
pada tepi jalan untuk menampung limpasan air hujan.
Pada desa-desa lain drainase berupa parit kecil tanpa perkerasan yang juga
berfungsi menampung limpasan air hujan agar tidak menggenangi jalan. Parit-parit ini
mampu menampung air hujan sehingga tidak terjadi banjir. Parit-parit ini terhubung
dengan sungai yang melintasi tiap desa.
I. Jaringan Jalan
Jaringan jalan di Kecamatan Sajingan Besar terdiri dari jalan Negara, jalan
kabupaten dan jalan desa. Lebar jalan rata-rata untuk jalan negara adalah 9 meter,
sedangkan untuk jalan kabupaten antara 3,5 meter hingga 7 meter. Jalan tersebut antara
lain dapat dilihat pada Tabel 4.8.
62
K. Terminal
Kecamatan Sajingan Besar belum memiliki terminal resmi. Turun-naik
penumpang dilakukan di pinggir jalan di Desa Sebunga. Jumlah angkutan umum yang
tersedia sebanyak 2 unit yang berangkat 1 kali dalam sehari. Angkutan umum ini
merupakan milik pribadi berupa truk kecil yang dimodifikasi dengan tempat duduk
penumpang yang saling berhadapan.
63
Berdasarkan Rencana Teknis Ruang (RTR) Kawasan PPLB dan Komersial Zone
di Aruk Kabupaten Sambasakan dibangun terminal penumpang yang terletak
berdekatan dengan PPLB Aruk. Terminal ini akan melayani angkutan kota dalam
provinsi.
L. Industri
Untuk industri yang ada di Kecamatan Sajingan Besar hingga tahun 2011 berupa
industri perkebunan kelapa sawit. Perkebunan kelapa sawit ini merupakan perkebunan
milik swasta. Untuk rencana pengembangan industri sesuai dengan Rencana Teknis
Ruang (RTR) Kawasan PPLB dan Komersial Zone di Aruk Kabupaten Sambas, belum
dilaksanakan. Namun rencana pengembangannya berlokasi di Dusun Aruk, Desa
Sebunga.
Keterangan:
Pergerakan internal Kecamatan Sajingan Besar
Pergerakan eksternal di wilayah Indonesia
Pergerakan eksternal di wilayah Malaysia
67
68
61 pergerakan internal
(18%)
239 eksternal pada wilayah Indonesia
pergerakan
(73%) eksternal pada wilayah Malaysia
sedikit dikarenakan perbedaan mata uang yang digunakan dan masyarakat harus
memiliki izin resmi untuk melintasi batas Negara.
Dengan adanya pergerakan masyarakat menuju ke Malaysia dalam rangka
pemenuhan kebutuhan sehari-hari, yaitu berbelanja dan rekreasi sehingga dibutuhkan
pengembangan sarana dan prasarana untuk pemenuhan tersebut. Pengembangan sarana
dan prasarana ini akan dilakukan pada analisis selanjutnya, sesuai dengan persepsi
masyarakat.
Dalam pergerakan sehari-hari moda transportasi yang digunakan terdiri dari
sepeda motor, mobil dan angkutan umum. Untuk pergerakan internal menggunakan
sepeda motor dan berjalan kaki. Sedangkan untuk pergerakan eksternal dari Kecamatan
Sajingan Besar menuju wilayah Indonesia menggunakan moda transportasi sepeda
motor, mobil dan angkutan umum. Angkutan umum di Kecamatan Sajingan Besar ini
hanya melayani pergerakan menuju ke ibukota Kabupaten Sambas yang berangkat pada
pagi hari dan pulang pada sore hari.
Untuk pergerakan ekternal dari Kecamatan Sajingan Besar menuju ke wilayah
Malaysia dilakukan dengan berjalan kaki. Masyarakat Kecamatan Sajingan Besar
memilih berjalan kaki untuk melewati pos lintas batas, yang kemudian dilanjutkan
dengan menggunakan angkutan umum ketika sudah berada di wilayah Malaysia.
Moda angkutan umum masih sangat jarang, sehingga diperlukan pengembangan
sarana dan prasarana perangkutan untuk memudahkan masyarakat Kecamatan Sajingan
Besar dalam melakukan pergerakan, baik internal maupun eksternal. Pengembangan
sarana dan prasarana perangkutan juga akan disesuaikan dengan persepsi masyarakat
dan kebijakan yang berlaku.
A. Pendidikan
1. Taman Kanak-Kanak
Dari hasil analisis, tidak adanya kebutuhan TK untuk Kecamatan Sajingan
Besar. Pada kondisi eksisting, jumlah TK sebanyak 2 unit. Hal ini berarti tidak
diperlukan penambahan karena jumlah TK yang ada sudah mampu menampung
penduduk usia TK.
2. Sekolah Dasar
Dari hasil analisis, kebutuhan SD untuk Kecamatan Sajingan Besar adalah 5
unit. Pada kondisi eksisting, jumlah SD adalah 14 unit. Oleh karena itu tidak
diperlukan penambahan jumlah SD karena jumlah yang ada saat ini sudah lebih
dari kebutuhan.
3. Sekolah Menengah Pertama
Dari hasil analisis, kebutuhan SMP untuk Kecamatan Sajingan Besar adalah
sebanyak 5 unit, sedangkan pada kondisi eksisting hanya terdapat 2 unit. Oleh
karena itu diperlukan penambahan 3 unit SMP agar dapat melayani penduduk
usia SMP di Kecamatan Sajingan Besar.
4. Sekolah Menengah Atas
Dari hasil analisis, kebutuhan SMA untuk Kecamatan Sajingan Besar sebanyak
2 unit, sedangkan pada kondisi eksisiting terdapat 1 unit, yaitu Sekolah
Menengah Kejuruan. Oleh karena itu diperlukan penambahan 1 unit SMA agar
dapat melayani penduduk usia SMA di Kecamatan Sajingan Besar.
B. Perdagangan
1. Pertokoan
Pada kondisi eksisting tidak terdapat pertokoan di Kecamatan Sajingan Besar.
Namun dari hasil analisis didapatkan bahwa kebutuhan pertokoan untuk
pertokoan di Kecamatan Sajingan Besar sebanyak 2 unit, sehingga diperlukan
penambahan pertokoan untuk melayani kebutuhan penduduk.
2. Warung
Dari hasil analisis, kebutuhan warung di Kecamatan Sajingan Besar adalah
sebanyak 35 unit. Pada kondisi eksisting terdapat 223 unit warung yang tersebar
di permukiman. Oleh karena itu tidak diperlukan penambahan warung karena
jumlah warung saat ini sudah melebihi kebutuhan penduduk.
73
3. Pasar
Pada kondisi eksisting terdapat 1 unit pasar di Kecamatan Sajingan Besar,
sedangkan berdasarkan hasil analisis tidak diperlukan adanya pasar. Namun
pasar saat ini harus tetap dipertahankan keberadaannya dan ditingkatkan untuk
jenis barang yang dijual karena saat ini pasar hanya terdiri dari 8 pedagang.
C. Kesehatan
1. Posyandu
Dari hasil analisis, jumlah kebutuhan posyandu di Kecamatan Sajingan Besar
adalah sebanyak 3 unit. Pada kondisi eksisting terdapat 7 unit posyandu yang
tersebar di tiap-tiap desa. Oleh karena itu tidak diperlukan penambahan jumlah
posyandu karena jumlah yang ada saat ini sudah mencukupi kebutuhan
penduduk.
2. Puskesmas
Dari hasil analisis, kebutuhan puskesmas di Kecamatan Sajingan Besar adalah
sebanyak 1 unit.Pada kondisi eksisting terapat 1 puskemas pusat dan 2 puskemas
pembantu, sehingga tidak diperlukan penambahan karena sudah mencukupi
kebutuhan penduduk.
3. Praktek Dokter
Pada kondisi eksisting tidak terdapat praktek dokter di Kecamatan Sajingan
Besar. Berdasarkan hasil analisis diperlukan 1 tempat praktek dokter. Akan
tetapi karena jumlah puskesmas telah mencukupi kebutuhan, sehingga tidak
diperlukan penambahan tempat praktek dokter.
D. Perkantoran
1. Kantor Desa
Saat ini terdapat 5 unit kantor desa di Kecamatan Sajingan Besar. Jumlah ini
sudah sesuai dengan jumlah desa sehingga tidak diperlukan penambahan.
2. Balai Pertemuan
Dari hasil analisis, tidak diperlukan balai pertemuan di Kecamatan Sajingan
Besar.Namun pada kondisi eksisting terdapat 1 unit balai pertemuan, sehingga
keberadaannya harus dipertahankan.
E. Lapangan Olahraga
Dari hasil analisis, tidak diperlukan lapangan oleh raga di Kecamatan Sajingan
Besar. Namun pada kondisi eksisting terdapat 11 lapangan olahraga berupa lapangan
sepak bola, sehingga keberadaannya harus dipertahankan.
74
F. Jaringan Jalan
Analisis untuk jaringan jalan menggunakan Peraturan Pemerintah Nomor 34
Tahun 2006. Analisis yang dilakukan berupa analisis kesesuaian lebar badan jalan, yaitu
pada Tabel 4.11.
Tabel 4.11 Analisis Kesesuaian Lebar Jalan
Standar yg Lebar
No Sarana Nama jalan Keterangan
digunakan eksisting
1 Arteri Lebar badan Jalan dalam PPLB 7 meter Jalan ini berada pada kawasan
Primer jalan 11m Aruk tiap lajur PPLB Aruk sudah sesuai
dengan dengan standar.
median 2m
2 Kolektor Lebar badan Jl. Raya Sajingan Besar 9,5 m Sudah sesuai dengan standar
primer jalan 9m Jl. Santaban-Kaliau’ 9,5 m sehingga harus dipertahankan.
3 Lokal Lebar badan Jl.Asuansang 5m Lebar jalan belum sesuai
primer jalan 7,5m Jl. Tanjung-Sei Bening 5m dengan standar, sehingga
Jl. Sebunga-Sp.Sentimok 5m diperlukan pelebaran jalan.
Jl.Sentimok 7m
Selain mengenai lebar jalan, perkerasan jalan juga harus diperbaiki, karena
masih terdapat banyak jalan dengan perkerasan makadam dan tanah yang mengganggu
kenyamanan transportasi. Sebaiknya untuk jalan utama menggunakan perkerasan aspal
dan jalan lingkungan menggunakan perkerasan rabat beton.
G. Jaringan Air Bersih
Standar jaringan air bersih yang digunakan adalah 150 liter/orang/hari. Dari
jumlah penduduk 8795 jiwa, diketahui kebutuhan air bersih per hari adalah 1319250
liter. Kebutuhan air bersih di Kecamatan Sajingan Besar menggunakan sumber mata air
Gunung Taid serta air hujan dan sungai.
Dari data PDAM Kabupaten Sambas, Kecamatan Sajingan Besar tidak dilayani
oleh jaringan PDAM karena kebutuhan air bersih telah terlayani dari bantuan PNPM
dan telah mampu memenuhi kebutuhan masyarakatnya. Oleh karena itu tidak
diperlukan penambahan jaringan air bersih dari PDAM.
H. Jaringan Listrik
Analisis jaringan listrik berupa besarnya daya yang diperlukan, yaitu sesuai
dengan standar 450 va per hunian. Hal ini sudah sesuai dengan kondisi eksistingnya.
Namun masih terdapat wilayah yang belum terlayani oleh jaringan lisrik dari PT PLN.
Oleh karena itu diperlukan penambahan jaringan listrik pada wilayah yang belum
terdapat jaringan listrik, yaitu Dusun Senipahan dan Desa Sungai Bening.
I. Jaringan Drainase
Jaringan drainase yang memiliki perkerasan di Kecamatan Sajingan besar hanya
terdapat pada Dusun Beruang dan Dusun Keranji. Jaringan drainase pada dusun-dusun
75
lainnya berupa parit-parit kecil. Parit-parit terhubung dengan sungai dan mampu
menampung air hujan sehingga tidak terjadi banjir. Selain itu juga, jenis tanah di
Kecamatan sajingan besar didominasi oleh jenis tanah alluvial dan organosol yang
mampu menyerap air hujan.
J. Jaringan Telekomunikasi
Jaringan telekomunikasi yang melayani Kecamatan Sajingan Besar saat ini
adalah jaringan internet kecamatan dan jaringan telepon seluler. Untuk jaringan seluler
ini terdapat 3 BTS yang berada pada Desa Sebunga, Desa Kaliau’ dan Desa Sanatab.
Jaringan telepon seluler ini hanya melayani pada jam 06.00-17.00.
Kecamatan Sajingan Besar belum dilayani oleh jaringan telepon rumah. Hal ini
dikarenakan saat ini sudah memiliki jaringan telepon seluler, sehingga penduduk
menyebutkan bahwa penggunaan telepon seluler lebih efisien.
Berdasarkan kebijakan bahwa seharusnya setiap wilayah dilayani oleh jaringan
telepon. Oleh karena itu perlunya penambahan jaringan telepon yang melayani wilayah
Kecamatan Sajingan Besar dan penambahan jaringan telepon seluler yang mampu
menjangkau seluruh wilayah Kecamatan Sajingan Besar.
K. Pos Lintas Batas
Pos lintas batas yang terdapat di Kecamatan Sajingan besar berupa pos lintas
batas internasional, yaitu Pos Pemeriksaan Lintas Batas (PPLB) Aruk. Berdasarkan
Permendagri Nomor 18 Tahun 2007, pada pos lintas batas internasional diperlukan
sarana-prasarana antara lain jalan, sanitasi, air bersih, saluran drainase, telekomunikasi,
balai kesehatan, tempat penukaran uang, pasar, perumahan pegawai, dan terminal. Pada
kondisi eksisting, PPLB Aruk belum dilengkapi dengan tempat penukaran uang, pasar,
dan terminal. Oleh karena itu diperlukan penambahan sarana-prasaran tersebut pada
PPLB Aruk.
terbuka hijau (RTH) dan lapangan olah raga, jaringan jalan, jaringan listrik, jaringan air
bersih, jaringan telekomunikasi, dan jaringan drainase.
A. Tingkat Kepuasan Masyarakat terhadap Pelayanan Sarana dan Prasarana
Tingkat kepuasan masyarakat terhadap pelayanan sarana dan prasarana adalah
penilaian masyarakat terhadap jumlah sarana dan prasarana yang terdapat di Kecamatan
Sajingan Besar. Hal ini untuk mengetahui apakah jumlah sarana dan prasarana yang
tersedia sudah mampu memenuhi kebutuhan masyarakat.
Tingkat kepuasan ini dihitung dengan membagi bobot dari masing-masing
kepuasan dan kepentingan dengan total bobotnya. Didapatkan bahwa untuk total rata-
rata skor kepuasan ( ̿ ) adalah 2,84 dan total rata-rata skor kepentingan ( ̿ ) adalah 4,21.
Berdasarkan hasil analisis terhadap tingkat kepuasan pelayanan, prioritas
pengembangan terhadap jumlah sarana dan prasarana tersebut dapat dilihat pada
Gambar 4.10.
6,00 1 Taman Kanak-kanak (TK)
2 Sekolah Dasar (SD)
3 Sekolah Menengah Pertama (SMP)
4 Sekolah Menengah Atas (SMA)
5 Warung
6 Toko
5,50 7 Pasar
8 Posyandu
9 Puskesmas
10 Balai Pertemuan
11 Kantor Kelurahan
12 Ruang terbuka hijau dan lapangan olah raga
13 Jaringan telekomunikasi
5,00 14 Jaringan listrik
15 Jaringan drainase I II
16 Jaringan air bersih
17 Jaringan jalan
I
9
17
4,50
14
4
7 3 2
13 16
8 15
10 1 6
4,00
11 5
12
III IV
3,50
3,00
1,00 1,50 2,00 2,50 3,00 3,50 4,00
Gambar 4.10 Distribusi Tingkat Kepuasan terhadap Pelayanan Sarana dan Prasarana
77
Dari diagram di atas, diketahui tingkat prioritas dari masing-masing sarana dan
prasarana berdasarkan kuadran. Prioritas tersebut antara lain:
1. Prioritas Utama, harus dilaksanakan berdasarkan harapan masyarakat
- Sekolah Menengah Atas (SMA)
SMA dinilai sebagai prioritas utama karena hanya terdapat 1 unit di
Kecamatan Sajingan Besar. Masyarakat menganggap perlu dilakukan
penambahan SMA karena saat ini yang ada berupa sekolah kejuruan.
- Puskesmas
Puskesmas dinilai sebagai prioritas utama karena pelayanan puskesmas ini
belum maksimal. Meskipun terdapat 2 puskesmas pembantu, namun
puskesmas pembantu ini lebih sering tutup. Hal ini mengakibatkan
masyarakat harus menuju ke puskesmas pusat di Desa Kaliau’.
- Jaringan jalan
Jaringan jalan dinilai sebagai prioritas utama karena masih terdapat wilayah
di Kecamatan Sajingan Besar yang terisolasi. Untuk menuju ke wilayah
tersebut menggunakan jalan alam yang dibuat oleh masyarakat. Selain itu
pula jaringan jalan sering terputus pada daerah yang dilewati sungai. Ini
mengakibatkan akses menuju wilayah lain harus memutar melewati
jembatan kecil, yang hanya bisa dilewati oleh satu sepeda motor.
Masyarakat menganggap perlu dibuat jaringan jalan yang baik untuk
menuju seluruh wilayah di Kecamatan Sajingan Besar.
- Pasar
Pasar dinilai sebagai prioritas utama karena saat ini di pasar hanya terdapat
8 penjual. Selain itu pasar perbatasan belum beroperasi. Untuk memenuhi
kebutuhan berbelanja, masyarakat berbelanja di luar Kecamatan Sajingan
Besar, seperti ke Malaysia dan Kecamatan Galing. Oleh karena itu
masyarakat menganggap perlunya pengambangan pasar untuk
mempermudah kegiatan berbelanja.
2. Pertahankan Prestasi, harus dipertahankan karena sudah sesuai dengan harapan
masyarakat
- Sekolah Dasar (SD)
SD dinilai baik oleh masyarakat. Hal ini karena jumlah SD yang cukup
banyak dan berada di seluruh desa di Kecamatan Sajingan Besar. Oleh
78
- Posyandu
Posyandu dinilai cukup baik namun ketersediaannya dirasa kurang penting
oleh masyarakat. Hal ini karena masyarakat menggap bahwa kegiatan ke
posyandu tidak terlalu memberikan dampak bagi kehidupan masyarakatnya.
- Balai Pertemuan
Balai pertemuan dinilai cukup baik namun ketersediannya dirasa kurang
penting oleh masyarakat. Hal ini karena jarang diadakannya pertemuan yang
melibatkan masyarakat Kecamatan Sajingan Besar. Namun masyarakat
menganggap bahwa adanya 1 balai pertemuan sudah baik karena dapat
digunakan untuk kegiatan masyarakatnya.
- Kantor Kelurahan/Desa
Kantor desa dinilai cukup baik namun ketersediannya dirasa kurang penting
oleh masyarakat. Hal ini karena jarang sekali masyarakat yang memiliki
keperluan ke kantor desa. Masyarakat di Kecamatan Sajingan Besar masih
memegang erat adat sehingga lebih dominan kepada Kepala Suku.
- Ruang terbuka hijau (RTH) dan lapangan olah raga
Ruang terbuka hijau (RTH) dan lapangan olah raga dinilai cukup baik
namun ketersediannya dirasa kurang penting oleh masyarakat.
4. Prioritas Rendah, dinilai sangat baik oleh masyarakat namun ketersediaannya
kurang penting sehingga dianggap berlebihan
- Warung
Warung dinilai sebagai prioritas rendah oleh masyarakat. Hal ini karena
jumlahnya yang sudah sangat banyak dan menyebar dilingkungan
prmukiman. Namun keberadaan warung ini kurang penting karena hanya
menyediakan kebutuhan dapur dalam jumlah yang sedikit.
- Toko
Toko dinilai sebagai prioritas rendah karena keberadaannya dinilai kurang
penting oleh masyarakat. Hal ini karena jumlah yang diperjualbelikan di
toko hanya sedikit sehingga masyarakat jarang sekali yang melakukan
kegiatan berbelanja di toko.
- Jaringan drainase
Jaringan drainase dinilai sebagai prioritas rendah karena masyarakat menilai
bahwa jaringan drainase saat ini sudah sangat baik. Jaringan drainase ini
mampu menampung limpasan air hujan sehingga tidak terjadi banjir.
80
I II
17
I
4,50
15
13 4 2
1 14
3
KEPENTINGAN
9 16
11 8
10
4,00
6 5
KEPUASAN 12
1 Taman Kanak-kanak 7
2 Sekolah Dasar
3 Sekolah Menengah Pertama
4 Sekolah Menengah Atas
5 Warung
6 Toko
7 Pasar
3,50 8 Posyandu
9 Puskesmas
10 Balai Pertemuan
11 Kantor Kelurahan III IV
12 Ruang terbuka hijau dan lapangan olah raga
13 Jaringan telekomunikasi
14 Jaringan listrik
15 Jaringan drainase
16 Jaringan air bersih
17 Jaringan jalan
3,00
1,00 1,50 2,00 2,50 3,00 3,50 4,00
Dari diagram di atas, diketahui tingkat prioritas dari masing-masing sarana dan
prasarana berdasarkan kuadran. Prioritas tersebut antara lain:
1. Prioritas Utama, harus dilaksanakan berdasarkan harapan masyarakat
- Taman Kanak-kanak (TK)
Kondisi bangunan TK menjadi prioritas utama karena bangunan TK
terdapat kerusakan, dan tidak tersedianya sarana bermain untuk siswa-
siswinya. Oleh karena itu masyarakat mengharapkan adanya perbaikan
untuk kondisi fisik TK agar memaksimalkan kegiatan belajar anak-anak
mereka di TK.
- Sekolah Menengah Atas (SMA)
Kondisi bangunan SMA menjadi prioritas utama karena masih terdapat
bangunan permanen. Selain itu juga terdapat kerusakan pada lantainya.
Masyarakat berharap adanya perbaikan pada kondisi fisik SMA yang hanya
satau-satunya di Kecamatan Sajingan Besar.
- Jaringan telekomunikasi
Kondisi telekomunikasi yang dimaksudkan adanya kondisi tiang telepon
dan menara BTS. Masyarakat menganggap bahwa kondisi dan kesesuaian
letak menara BTS sangat penting untuk diperbaiki karena saat ini terdapat
menara BTS yang berada ditengah permukiman masyarakat.
- Jaringan jalan
Kondisi jaringan jalan menjadi prioritas utama karena perkerasan jalan
utama di Kecamatan Sajingan Besar berupa aspal, makadam, dan tanah.
Adanya perkerasan macadam dan tanah ini sangat menganggu kelancaran
transportasi masyarakat. Sehingga masyarakat berharap adanya perbaikan
perkerasan jalan untuk memudahkan aksesibilitas masyarakatnya baik
pergerakan internal maupun eksternal.
2. Pertahankan Prestasi, harus dipertahankan karena sudah sesuai dengan harapan
masyarakat
- Sekolah Dasar (SD)
Kondisi SD dinilai baik dan penting oleh masyarakat. Hal ini karena
banguna SD berupa bangunan permanen dan dalam kondisi yang baik. SD
juga memiliki halaman yang luas untuk menampung kegiatan siswa-
siswinya. Oleh karena itu kondisi bangunan SD harus dipertahankan karena
telah dinilai baik dan penting oleh masyarakat.
82
- Jaringan listrik
Kondisi jaringan listrik yang dimaksud adalah kondisi kabel dan tiang
listrik. Masyarakat menilai bahwa kondisi kabel dan tiang listrik sudah baik,
yaitu mengikuti jaringan jalan. Selain itu kondisi tiang listrik juga baik,
tidak berada tepat di pinggir jalan dan kokoh. Oleh karena itu kondisi
jaringan listrik harus dipertahankan karena telah dinilai baik dan penting
oleh masyarakat.
- Jaringan drainase
Kondisi jaringan drainase dinilai penting oleh msayarakat dan kondisinya
dinilai baik. Hal ini karena masyarakat menilai bahwa kondisi drainase ini
sudah mampu menampung air hujan sehingga tidak banjir. Oleh karena itu
kondisi jaringan drainase harus dipertahankan karena telah dinilai baik dan
penting oleh masyarakat.
3. Abaikan, dinilai cukup baik oleh masyarakat namun kondisi fisiknya kurang
penting
- Toko
Kondisi toko dinilai kurang penting oleh masyarakat, namun dinilai sudah
baik. Hal ini karena masyarakat menganggap bahwa yang terpenting adalah
jumlah barang dagang yang diperjualbelikan, sehingga bagaimanapun
kondisi toko tidak berpengaruh pada kepentingan masyarakatnya.
- Pasar
Kondisi bangunan pasar dinilai kurang penting oleh masyarakat namun
dinilai sudah baik. Hal ini karena bangunan pasar yang masih baru. Kondisi
bangunan dinilai kurang penting karena masyarakat lebih mementingkan
jumlah dagangan yang diperjualbelikan di pasar.
- Posyandu
Kondisi bangunan posyandu dinilai cukup baik namun dianggap tidak
penting oleh masyarakat. Hal ini karena kegiatan di posyandu dilakukan
secara periodik sehingga kondisi bangunannya dinilai tidak terlalu penting.
- Kantor Kelurahan/Desa
Kondisi bangunan kantor desa dinilai cukup baik oleh masyarakat. Namun
kondisi bangunannya dianggap tidak penting. Hal ini karena masyarakat
jarang memiliki keperluan ke kantor desa. Selain itu kantor desa berada
83
pada rumah kepala desa itu sendiri sehingga bangunannya sudah baik
berupa bangunan permanen.
- Ruang terbuka hijau (RTH) dan lapangan olah raga
Kondisi RTH dan lapangan oleh raga dinilai cukup baik, namun kurang
penting. Hal ini karena RTH yang ad berupa hutan lindung milik Negara.
Sedangkan untuk lapangan olah raga yang berupa lapangan sepak bola
dinilai sudah cukup baik karena merupakan lapangan rumput. Kondisi
lapangan sepak bola dinilai kurang penting karena masyarakat jarang
melakukan kegiatan olahraga di lapangan tersebut.
4. Prioritas Rendah, dinilai sangat baik oleh masyarakat namun kondisi fisiknya
kurang penting sehingga dianggap berlebihan
- Sekolah Menengah Pertama (SMP)
Kondisi SMP dinilai sudah sangat baik karena bangunannya terawat dengan
baik. Bangunan SMP juga dinilai kurang penting. Oleh karena itu
masyarakat tidak terlalu memperhatikan kondisi bangunan SMP.
- Warung
Kondisi bangunan warung dinilai sangat baik oleh masyarakat. Namun
kondisinya dianggap kurang penting. Oleh karena itu masyarakat tidak
terlalu memperhatikan kondisi bangunan bangunan warung.
- Puskesmas
Kondisi bangunan puskesmas dinilai sangat baik oleh masyarakat karena
merupakan bangunan baru yang dibangun pada tahun 2011. Namun
masyarakat menganggap bahwa kondisi bangunan puskesmas tidak terlalu
penting karena masyarakat lebih mementingkan kualitas pelayanannya.
- Balai Pertemuan
Kondisi balai pertemuan ini dinilai sangat baik oleh masyarakat karena
merupakan bangunan baru yang dibangun pada tahun 2011. Namun
masyarakat menganggap bahwa kondisi balai pertemuan tidak terlalu
penting karena masyarakat jarang menggunakan balai tersebut untuk
kegiatan.
- Jaringan air bersih
Kondisi jaringan air bersih yang dimaksudkan adalah kondisi pipa yang
mengalirkan air bersih. Masyarakat menganggap bahwa kondisi pipa sudah
sangat baik karena dikelola secara rutin oleh masyarakat yang bertugas.
84
4.6 Triangulasi
Triangulasi digunakan untuk menggabungkan hasil analisis IPA dan standar
ketersediaan sarana dan prasarana, serta kebijakan terkait yaitu RTR Kawasan PPLB
dan Komersial Zone di Aruk dan Kawasan Pengembangan Ekonomi Temajuk-Aruk.
Variabel yang dimasukkan dalam triangulasi ini merupakan variabel yang harus
dikembangkan berdasarkan masing-masing analisis. Hasil perbandingan ini akan
digunakan untuk rekomendasi pengembangan sarana dan prasarana di Kecamatan
Sajingan Besar.
Berdasarkan hasil penggabungan, didapat duajenis pengembangan, yaitu
penambahan jumlah dan perbaikan kondisi fisik. Penambahan jumlah dilakukan agar
sarana dan prasarana yang dimaksudkan dapat memenuhi kebutuhan dan melayani
penduduk Kecamatan Sajingan Besar, sedangkan perbaikan fisik dilakukan untuk
memperbaikai kondisi fisik sarana dan prasarana yang mengalami kerusakan agar dapat
dipergunakan dengan lebih baik lagi. Adapun hasil triangulasi adalah seperti pada Tabel
4.12.
85
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis yang terdapat pada pembahasan sebelumnya dan
berdasarkan rekomendasi terhadap kajian persepsi masyarakat terhadap sarana dan
prasarana di Kecamatan Sajingan Besar, maka didapatkan kesimpulan sebagai berikut.
1. Terdapat sarana dan prasarana yang jumlahnya belum sesuai dengan standar
ketersediaan sarana dan prasarana, seperti kurangnya jumlah SMA, jaringan
listrik yang belum mencakup seluruh wilayah, dan kondisi jaringan jalan yang
buruk.
2. Pergerakan masyarakat di Kecamatan Sajingan Besar terdiri dari pergerakan
internal sebanyak 239 pergerakan (73%), pergerakan eksternal pada wilayah
Indonesia sebesar 61 pergerakan (18%) dan pergerakan eksternal pada wilayah
Malaysia sebanyak 29 pergerakan (9%). Pergerakan eksternal pada wilayah
Malaysia merupakan pergerakan berbelanja dan rekreasi, sehingga perlunya
pengembangan sarana dan prasarana tersebut untuk pemenuhan di Kecamatan
Sajingan Besar.
3. Moda pergerakan yang digunakan adalah kendaraan pribadi berupa sepeda,
motor dan mobil, serta angkutan umum. Angkutan umum hanya terdapat 2 unit
dan belum adanya terminal, sehingga perlu pengembangan sarana dan prasarana
perangkutan.
4. Berdasarkan persepsi masyarakat yang dianalisis dengan Important Performance
Analysis, diketahui kebutuhan masyarakat antara lain:
- Perlunya penambahan SMA, puskesmas, pasar dan jaringan jalan karena
jumlahnya dianggap belum mampu melayani kebutuhan penduduk.
- Perlunya perbaikan bangunan TK dan SMA, serta perbaikan jaringan
telekomunikasi dan jaringan jalan yang mengalami kerusakan.
5. Berdasarkan Rencana Tata Ruang Kawasan PPLB dan Komersial Zone di Aruk
Kabupaten Sambas dan Kawasan Pengembangan Ekonomi Temajuk-Aruk
Kabupaten Sambas, perlunya pengembangan beberapa sarana dan prasarana
pendukung fungsi kawasan, seperti sarana pendidikan, kesehatan, perdagangan,
transportasi, listrik, dan perdagangan.
88
89
5.2 Saran
Terdapat beberapa saran yang dapat menjadi pertimbangan dalam studi lanjutan
mengenai kajian persepsi masyarakat terhadap sarana dan prasarana di Kecamatan
Sajingan Besar sebagai kawasan perbatasan negara, antara lain:
90
- Pada penelitian ini tidak membahas pengembangan sarana dan prasarana secara
spasial. Maka pada studi lanjutan dapat membahas pengembangan secara
spasial.
- Pada penelitian ini tidak membahas hubungan antara Indonesia dan Malaysia
dalam pengelolaan wilayah perbatasan. Maka pada studi lanjutan dapat
membahas secara lebih rinci hubungan dan kerjasama kedua negara agar
mendapatkan hasil pengembangan yang berkesinambungan.
Kuisioner
Nama Responden :
Jenis Kelamin :
Usia :
Pekerjaan :
Asal :
Kepentingan adalah besarnya kepentingan yang anda rasakan terhadap kondisi dan
ketersediaan sarana-prasarana.
1 = Sangat Tidak Penting
2 = Tidak Penting
3 = Cukup Penting
4 = Penting
5 = Sangat Penting
Kepentingan Kepuasan
Pertanyaan
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
Pelayanan/jumlah dari Taman Kanak-
kanak (TK)
Kondisi fisik dari TK
Pelayanan/jumlah dari Sekolah Dasar
(SD)
Kondisi fisik dari bangunan SD
Pelayanan/jumlah dari Sekolah Menengah
Pertama (SMP)
Kondisi fisik dari bangunan SMP
Pelayanan/jumlah dari Sekolah Menengah
Atas (SMA)
Kondisi fisik dari bangunan SMA
Pelayanan/jumlah dari Toko
Kondisi fisik dari bangunan Toko
Pelayanan/jumlah dari Warung
Kondisi fisik dari warung
Pelayanan/jumlah dari Pasar
Kondisi fisik dari pasar
Pelayanan/jumlah dari Praktek dokter
Kondisi fisik dari praktek dokter
Pelayanan/jumlah dari Posyandu
Kondisi fisik dari bangunan posyandu
Pelayanan/jumlah dari Puskesmas
Kondisi fisik dari bangunan puskesmas
Pelayanan/jumlah dari Balai Pertemuan
Kondisi fisik dari Balai Pertemuan
Kepentingan Kepuasan
Pertanyaan
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
Pelayanan/jumlah dari Kantor Kelurahan
Kondisi fisik dari Kantor Kelurahan
Pelayanan/jumlah dari Industri
Kondisi fisik dari bangunan industri
Pelayanan/jumlah dari Terminal
Kondisi fisik dari terminal
Pelayanan/jumlah dari Ruang terbuka
hijau dan lapangan olah raga
Kondisi fisik dari RTH dan lapangan olah
raga
Prasarana:
Pelayanan dari Jaringan telekomunikasi
Kondisi fisik dari tiang telepon dan
menara BTS
Pelayanan dari Jaringan listrik
Kondisi fisik dari tiang dan kabel listrik
Pelayanan dari Jaringan air bersih
Kondisi fisik dari jaringan air bersih
Pelayanan dari Jaringan drainase
Kondisi fisik dari jaringan drainase
Pelayanan dari Jaringan jalan
Kondisi fisik dari jaringan jalan
Pertanyaan:
1. Ke mana saja anda melakukan perjalanan?
Bekerja : .......................................................................................................
........................................................................................................
Belanja : ......................................................................................................
........................................................................................................
Sekolah : .......................................................................................................
........................................................................................................
Rekreasi : .......................................................................................................
........................................................................................................
Lain-lain : .......................................................................................................
........................................................................................................
2. Menurut anda, sarana dan prasarana apa yang harus di tambahkan di Kecamatan
Sajingan Besar untuk memenuhi kebutuhan masyarakatnya?
..........................................................................................................................
..........................................................................................................................
..........................................................................................................................
..........................................................................................................................
Kuisioner
Petunjuk pengisian!
1. Silang jawaban anda pada salah satu pilihan yang disediakan.
2. Jika tidak terdapat sarana-prasarana yang dimaksud pada pertanyaan di bawah,
mohon untuk melingkari nomor pertanyaannya.
Nama Responden :
Jenis Kelamin :
Usia :
Pekerjaan :
Asal :