Mutia Agriani Due - Bimbingan 1 - Koreksi 2 - 9 Mei 2020
Mutia Agriani Due - Bimbingan 1 - Koreksi 2 - 9 Mei 2020
Mutia Agriani Due - Bimbingan 1 - Koreksi 2 - 9 Mei 2020
Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar ahli madya
Puja dan puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT. K arena
hanya dengan limpahan rahmat dan hidayah-Nya. Sholawat serta salam tidak lupa
kita haturkan kepada junjungan kita baginda Rosulullah SAW beserta keluarga
ilmiah ini yaitu “Gambaran Hasil Pemeriksaan Sputum Antara Metode Ziehl-
Neelsen Dan Genexpert Pada Pasien Suspek TB Paru Di RSUD Toto Kabila”.
Karya Tulis Ilmiah ini merupakan salah satu syarat untuk mendapatkan gelar
diploma analis kesehatan (Amd.AK) pada Program Studi D-III Analis Kesehatan
Tulis Ilmiah ini tidak akan selesai tanpa bantuan, bimbingan serta dukungan dari
berbagai pihak. Maka dari itu, dengan merendahkan hati penyusun mengucapkan
1. Ibu Dr. Titin Dunggio, S.E., M.Si selaku Rektor Universitas Bina Mandiri
2. Bapak Dede Sutriono, S.Si., M.Si selaku Dekan Fakultas Universitas Bina
Kesehatan.
3. Bapak Erfan AR. Lainjong, SKM., M.Epid selaku Ketua Program Studi D-
ii
4. Ibu Neneng Dwi Septiani, S.KM., M. Epid selaku pembimbing I yang
ilmiah ini.
8. Kepada Bapak dan Ibu serta Adik-adik saya yang telah membantu
menimba ilmu.
9. Penulis menyadari bahwa penyusunan karya tulis ilmiah ini masih terdapat
saran agar karya tulis ilmiah ini dapat menjadi lebih baik sehingga dapat
Penulis
iii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................. ii
DAFTAR ISI................................................................................................. iii
DAFTAR GAMBAR.................................................................................... iv
DAFTAR TABEL......................................................................................... v
BAB I PENDAHULUAN............................................................................. 1
1.1 Latar Belakang............................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah.......................................................................... 5
1.3 Tujuan Penelitian........................................................................... 5
1.4 Manfaat Penelitian......................................................................... 6
iv
3.7.3 Besar Sampel........................................................................ 36
3.8 Populasi dan Sampel...................................................................... 37
3.8.1 Populasi................................................................................. 37
3.8.2 Sampel.................................................................................. 37
3.9 Teknik Pengumpulan Data............................................................. 37
3.9.1 Instrumen Penelitian............................................................. 37
3.9.2 Peralatan Penelitian............................................................... 38
3.9.3 Bahan Penelitian................................................................... 38
3.9.4 Prosedur Pemeriksaan........................................................... 38
3.10 Pengolahan Data.......................................................................... 41
3.9 Analisis Data.................................................................................. 41
DAFTAR PUSTAKA................................................................................. 44
Contoh
Gambar 1.1
Gambar 1.2
Gambar 2.3 angka didepan mnunjukkan lokasi bab, angka stelah titik
menunjukkan urutan gambar/tabel yang mncul
v
BAB I
PENDAHULUAN
dan para tenaga ahli untuk selalu mengadakan riset dalam bidang kesehatan
dasarnya juga menjadi bagian dari hak asasi manusia yang dilindungi dan
berbagai alat canggih untuk bisa dapat medeteksi berbagai penyakit lebih dini
agar angka penularan dapat lebih cepat untuk diminimalisir demi mengatasi
sangat penting dan sudah menjadi penyakit infeksi bakteri yang telah lama
dikenal. Penyakit ini menjadi masalah yang cukup besar bagi pemerintah
(TB) merupakan salah satu ancaman kesehatan yang mematikan. Hal tersebut
pasien tuberkulosis (TB) yang tidak mendapat pengobatan tepat dapat menjadi
1
sumber infeksi dikomunitas hingga mengalami kematian (Kemenkes RI,
2015).
tahun 2000 dan 2015, namun tuberkulosis masih menempati peringkat ke-10
WHO. Oleh sebab itu hingga saat ini TB masih menjadi prioritas utama di
dunia dan menjadi salah satu tujuan SDGs (Sustainable Development Goals)
sumber??.
tahun 2016 terdapat kasus baru tuberkulosis yang mencapai 10,4 juta kasus
yang setara dengan 120 kasus per 100.000 penduduk. Lima negara dengan
insiden kasus tertinggi yaitu India, Indonesia, China, Philipina dan Pakistan.
Sebagian besar estimasi insiden TBC pada tahun 2016 terjadi dikawasan Asia
dan (25%) nya terjadi dikawasan Afrika, Amarika terjadi sebanyak (3%),
Eropa sebanyak (3%), Mediterania Timur sebanyak (7%), dan Pasifik Barat
dunia setelah India. Pada tahun 2017 menurut Pusat Data dan Informasi
sebanyak 420.994 kasus yang terbagi berdasarkan jenis kelamin yaitu pada
laki-laki terdapat 175.696 kasus dan perempuan sebanyak 245.298 kasus yang
2
setara dengan 254 per 100.000 penduduk. Kemudian pada tahun 2018 menurut
pada laki-laki 294.757 kasus dan perempuan 217.116 kasus yang setara
dengan 193 per 100.000 penduduk. Hal ini menunjukan bahwa terjadi
kenaikan kasus tuberkulosis setiap tahunnya khususnya tahun 2017 dan 2018
di Indosesia.
terlepas dari penyakit tuberkulosis bahkan menurut Data dan Informasi 2018
sebanyak 3.521 kasus yang setara dengan 297 per 100.000 penduduk setelah
terdapat 342 kasus, dan Kabupaten Boalemo terdapat 338 kasus tuberkulosis.
3
karena merupakan penyakit menular (Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo,
secara dini.
pewarnaan Bakteri Tahan Asam (BTA) dipilih karena hal ekonomis, namun
Tambahkan penelitian
tetap berkualitas. Saat ini tes cepat yang berkembang di Indonesia diantaranya
(TB) dengan GeneXpert dapat mendeteksi tuberculosis (TB) dengan cepat dan
4
Nucleic Acid Amplification Test (NAAT) secara automatis untuk deteksi kasus
tuberculosis (TB) dan dapat dilakukan walaupun sampel sputum hanya 1 ml.
tertarik untuk meneliti kedua metode pemeriksaan tuberculosis ini dan untuk
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
5
b. Untuk mengetahui hasil pemeriksaan sputum dengan metode
tahun 2020.
1. Bagi Peneliti
3. Bagi Institusi
6
7
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
microti, dan Mycobacterium bovis yang dikemukakan oleh Yrela I dkk, 2017
penyakit tuberculosis (TB) dan salah satu penyakit kronik yang dapat
adalah organ paru. Bakteri ini tahan selama 1-2 jam di udara terutama
ditempat yang lembab dan gelap (bisa berbulan-bulan), namun tidak tahan
berbentuk batang dengan panjang ukuran 1-4 µ dan lebar 0,3-0,56 µm, serta
tidak dapat beregrak sendiri atau bersifat non motil. M. tuberculosis biasanya
ditemukan pada lobus paru-paru bagian atas yang aliran udaranya sangat baik
yang dapat merugikan inangnya yang dapat hidup dan membelah diri di
dalam sel hospes maupun diluar sel hospes khususnya makrofag dan monosit
8
Bakteri ini tahan terhadap suhu rendah sehingga dapat bertahan hidup
dalam jangka waktu lama pada suhu antara 40C sampai 70C, sangat peka
terhadap panas, sinar matahari dan sinar ultraviolet. Jika terpapar langsung
dengan sinar ultraviolet, sebagian besar kuman akan mati dalam waktu
beberapa menit. Bakteri ini didalam dahak akan mati pada suhu antara 30 –
dalam bentuk droplet (percikan dahak) pada waktu batuk, bersin dan
yang mengandung kuman dapat bertahan di udara pada suhu kamar selama
beberapa jam. Orang dapat terinfeksi kalau droplet tersebut terhirup ke dalam
paru kebagian tubuh lainnya melalui sistem peredaran darah, saluran nafas,
9
atau penyebaran langsung ke bagian-bagian tubuh lainnya. Daya penularan
dari parunya. Makin tinggi derajat positif hasil pemeriksaan dahak, makin
Dosis penularan droplet nucleiv dilaporkan antara 1 hingga 200 bacili per
orang, dimana satu droplet dapat mengandung 1 hingga 400 bacili, namun
ditularkan saat kontak singkat, siapa saja berbagi udara dengan penderita TB
paru pada tahap infeksius maka dia beresiko tinggi (Irianti dkk, 2016).
Partikel bakteri dan virus dari penyakit saluran nafas dapat dibawa dalam
menghirup droplet dan menjadi sakit. Oleh karena itu, sangat penting untuk
menutup mulut dan hidung saat ketika bersin (Velayati dan Parissa, 2016)
2.3 Diagnosis
10
dengan mencari informasi keluhan yang dialami pasien, menemukan kelainan
tuberkulosis, infiltrat akan tampak pada sebagian saluran paru atau pada
Diagnosa pasti ditegakkan berdasar adanya Basil Tahan Asam (BTA) pada
pengecatan.
(TCM). Tes ini merupakan uji yang menggunakan alat untuk mendeteksi
kuman tuberculosis, alat ini juga dapat digunakan untuk mengetahui resistensi
Bakteri Tahan Asam (BTA) adalah jenis bakteri yang tidak dapat
dan dengan pemanasan. Bakteri ini memiliki dinding sel berlilin karena
mengandung sejumlah besar materi lipoidal oleh karena itu bakteri ini hanya
11
bahan kimia bakteri tahan asam ini melawan dekolorisasi dengan asam
sehingga bakteri tersebut disebut bakteri tahan asam (BTA) (Adriyani, 2016).
mengikat warna pertama, tidak luntur oleh asam dan alkohol, sehingga tidak
mampu mengikat warna kedua. Bakteri ini agak sulit diwarnai, tetapi sekali
diwarnai sulit untuk dihapus dengan zat asam oleh karena itu disebut juga
basil tahan asam. Sifat tahan asam Mycobacterium dikarenakan sifat dinding
sel yang tebal yang terdiri dari lapisan him dan lemak serta asam lemak
permeabel. Dinding sel bakteri tahan asam juga tersusun dan peptidoglikan
2015).
2.5 Sputum
bahan cairan lendir yang kental berasal dari saluran pernafasan (bronchi)
(2015), “Sputum terbaik untuk diperiksa adalah sputum pagi hari, karena
penderita diminta untuk mengirimkan sputum pagi hari selama 3 hari berturut-
turut.”
12
Dahak yang baik adalah volumenya berkisar 3,5 – 5 ml, kekentalan
(mukoid) dan berasal dari saluran nafas bagian bawah, berupa lendir yang
infeksi.
13
Pewarnaan Ziehl-Neelsen merupakan pewarnaan diferensial, artinya
pewarnaan yang menggunakan lebih dari satu macam zat warna, seperti
pewarnaan gram dan pewarnaan tahan asam dapat membedakan bakteri tahan
asam dengan bakteri yang bukan tahan asam. Hal ini dikarenakan
yaitu dinding selnya tahan asam karena mempunyai lapisan lemak atau lilin,
sehingga sukar ditembus cat. Oleh pengaruh phenol dan pemanasan, maka
lapisan lilin dapat ditembus oleh cat Bassic Fuchsin. Pada pengecatan Ziehl-
Neelsen setelah Bakteri Tahan Asam (BTA) mengambil warna bassic fuchsin,
kemudian dicuci dengan air mengalir, lapisan lilin yang terbuka pada waktu
dicuci. Sewaktu dituangi dengan HCL dan alkohol 70%, warna merah dari
bassic fuchsin pada Bakteri Tahan Asam (BTA) tidak akan dilepas atau
luntur. Bakteri yang tidak tahan asam akan melepaskan warna merah,
sehingga menjadi pucat atau tidak berwarna. Akhirnya pada waktu dicat
dengan Methylen Blue, Bakteri Tahan Asam (BTA) tidak mengambil warna
biru. Adapun zat warna yang digunakan dalam metode pewarnaan Zhiel-
14
Pewarna Primer (Carbol fuchsin) merupakan suatu campuran dari
larutan fuchsin dan phenol yang mempunyai fungsi membuka lapisan lilin
terhambat. Peralatan, reagen yang bermutu dan proses pengadaan yang efisien
dari HCL 37% 30 ml dan ethanol 96% 970 ml yang berfungsi untuk
(mikroorganisme). Saat sel - sel bakteri sudah mampu menyerap warna carbol
fuchsin maka dinding sel tersebut akan kembali tertutup pada suhu semula,
sehingga sebelum ditambahkan asam alkohol ditunggu 5 menit dan pada saat
penambahan asam alkohol ini, maka bakteri yang bukan Bakteri Tahan Asam
(BTA) akan dilunturkan kembali oleh carbol fuchsin tersebut karena tidak
digunakan pada bidang biologi dan kimia. Pada pembuatan preparat Bakteri
Tahan Asam (BTA) methylen blue terdiri dari methylen blue dan aquadest.
Methylen blue berfungsi sebagai cat lawan dan pada pemberian methylen blue
pada bakteri akan tetap berwarna merah dengan latar belakang biru atau hijau
(Adriyani, 2016)
15
Teknik pewarnaan Ziehl-Neelsen yaitu dengan menggunakan zat
warna carbol fuchsin 0,3 %, asam alkohol 3 % dan methylen blue 0,3 %. Pada
pemberian warna pertama yaitu carbol fuchsin, Bakteri Tahan Asam (BTA)
pemasukan zat warna ke dalam sel bakteri sewaktu proses pemanasan. Fungsi
sehingga carbol fuchsin dapat masuk sewaktu Bakteri Tahan Asam (BTA)
ketika dipanaskan, dicuci dengan air mengalir untuk menutup pori-pori lemak
Bakteri Tahan Asam (BTA), dicuci dengan larutan pemucat yaitu asam
alkohol, maka zat warna pertama tidak mudah dilunturkan. Bakteri kemudian
sedangkan bakteri yang tidak tahan asam akan melarutkan carbol fuchsin
dengan cepat sehingga sel bakteri tidak berwarna. Setelah penambahan zat
warna kedua methylen blue, bakteri tidak tahan asam akan berwarna biru
(Adriyani, 2016)
2.6.1 Prinsip
yang tahan terhadap asam, proses pemanasan terjadi ikatan ion antara
fucshin dan asam mikolat yang sangat kuat. Dinding sel tetap
16
asam alkohol (Kemenkes RI, 2012). BTA akan berwarna merah dan
diatas api bunsen yang berwarna biru 2-3 kali selama 1-2 detik (kaca
lampu spritus / sulut api, rak pengering, pengatur waktu dan pipit
tetes.
17
2.6.5 Prosedur Kerja
Ambil contoh uji dahak pada bagian yang purulent dengan lidi.
1%, sediaan dipanasi dengan sulut api disetiap sediaan sampai keluar
sediaan dan dibiarkan selama 10-20 detik, methylen biru dibuang dari
sediaan diberi minyak imersi dan dibaca dengan lensa objektif 100 x
dari ujung kiri ke ujung kanan atau sebaliknya (Kemenkes RI, 2012).
18
1) Tidak ditemukan BTA dalam 100 lapang pandang, dilaporkan
negatif.
lapang pandang).
dengan cepat dan akurat. GeneXpert adalah alat uji yang menggunakan
digunakan sejak beberapa waktu yang lalu. Namun demikian, metode yang
19
diperlukan untuk proses PCR di dalam satu cartridge. Pemeriksaan Xpert
spesimen langsung, baik dari dahak maupun non dahak. Selain mendeteksi
secara cepat dan akurat, namun tidak dapat digunakan sebagai pemeriksaan
lanjutan (monitoring) pada pasien yang mendapat terapi (Kemenkes RI, 2015)
yang telah diolah serta alat GeneXpert sendiri yang telah tersambung dengan
20
pengolahan sampel, sampel dahak yang akan dilakukan pemeriksaan terlebih
dengan kuat agar menjadi homogen kemudian diinkubasi pada suhu ruang
dengan tujuan agar terjadi reaksi antara sampel dahak dan reagen sampel.
kerja dan hasil PCR. Salah satu penghambat yang dapat masuk saat
pemrosesan sampel yaitu bubuk yang berasal dari handschoen oleh karena itu
alkohol atau fenol. Zat-zat tersebut dapat berperan penting dalam melisiskan
sel atau untuk menyiapkan asam nukleat murni yang akan digunakan dalam
untuk membedakan sekuen wild type dan mutasi pada daerah inti yang
21
berhubungan dengan resistensi terhadap rifampisin (Kemenkes RI,
2017)
22
1. Sediakan pot dahak bertutup minimal 4 ulir, baru, bersih dan bermulut
6. Tarik napas dalam sebanyak 2-3 kali dan setiap kali hembuskan napas
dengan kuat.
8. Batukan dengan keras dari dalam dada dan keluarkan dahak ke dalam
9. Bersihkan mulut dengan tisu dan buang tisu pada tempat sampah
23
dahak. Dahak yang baik untuk pemeriksaan adalah berwarna kuning
di dalam BSC.
ditempel dan atau ditulis pada bagian sisi katrid. Jangan memberikan
24
6. Bila masih ada gumpalan, kocok kembali agar campuran dahak dan
bahkan error.
8. Tutup katrid secara perlahan dan masukan katrid ke dalam alat TCM.
2.7.3 Analisis
Prosedur Pemeriksaan :
25
1) Pastikan komputer dan alat TCM telah menyala serta telah
“Start Test”
TCM.
26
7) Buka pintu modul dan keluarkan katrid. Katrid yang telah dipakai
1. Interpretasi Hasil
27
sinyal penanda resistansi dengan kualitas baik
tidak cukup terdeteksi
MTB Not DETECTED DNA MTB tidak terdeteksi Lanjutkan sesuai alur
diagnosis TB
INVALID Keberadaan DNA MTB tidak Ulangi pemeriksaan
dapat ditentukan karena kurva dengan katrid dan
SPC tidak menunjukan spesimen dahak baru,
kenaikan jumlah amplikon, pastikan spesimen
proses sampel tidak benar, tidak terdapat bahan-
Reaksi PCR terhambat. bahan yang dapat
menghambat PCR
ERROR Keberadaan DNA MTB tidak Ulangi pemeriksaan
dapat ditentukan, quality dengan katrid baru,
control internal gagal atau pastikan pengolahan
terjadi kegagalan sistem spesimen sudah benar
NO RESULT Keberadaan DNA MTB tidak Ulangi pemeriksaan
dapat ditentukan karena data dengan katrid baru
reaksi PCR tidak mencukupi
Tebel 6.2.3 Hasil dan Interpretasi Pemeriksaan TCM
(sumber : Kemenkes RI, 2017)
28
dengan percuma dan membutuhkan spesimen baru. Pasokan listrik
yang tidak stabil juga dapat merusak mesin GeneXpert dan komputer.
menghindari kedaluarsa.
29
7) Keselamatan kerja (Biosafety) Kondisi preparasi dan pemeriksaan
2.8 Hipotesis
sebagai berikut:
sputum
sputum.
30
2.9 Kerangka Teori
Bakteri Tahan
Indeks Eritrosit
Asam (BTA)
31
Ket :
32
BAB III
METODE PENELITIAN
Pasien Diagnosa TB
Sampel Sputum
Pemeriksaan
Laboratorium
Perbandingan
Hasil
objek penelitian atau hasil penelitian dari hasil pemeriksaan Tuberculosis (TB)
33
melalu data atau sampel yang telah terkumpul sebagaimana adanya, tanpa
adalah sistematis, terencana dan terstruktur dengan jelas sejak awal hingga
study) terhadap data primer yang diambil dari pasien untuk mengetahui
Toto Kabila.
1. Lokasi Penelitian
2020.
34
b. Tempat pemeriksaan sampel akan dilakukan di Laboratorium
2. Waktu Penelitian
yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari
independen.
atau yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas (Sugiyono, 2013).
TB.
35
3.6 Definisi Operasional
2014).
utama batuk berdahak selama 2-3 minggu atau lebih yang tidak jelas
bawah (trakea, bronkus, saluran dalam paru) bersama dengan batuk yang
berasal dan tenggorokan berupa cairan lendir yang kental dan dikeluarkan
melalui mulut.
36
3.7 Subjek Penelitian
1. Kriteria Inklusi
2014). Adapun yang termasuk kriteria inklusi pada penelitian ini yaitu:
2. Kriteria Ekslusi
37
3.7.3 Besar Sampel
Rumus :
Z21-/2 P (1-P)
n = ------------------------------
d2
3.84 × 0.5(0.5)
n=
0.0225
1.92( 0.5)
n=
0.0225
0.96
n=
0.0225
n=43 sampel
Keterangan:
n = Jumlah sampel
38
3.8 Populasi Dan Sampel
3.8.1 Populasi
3.8.2 Sampel
dimiliki oleh populasi atau bagian dari populasi yang dipilih dengan
39
Genexpert menggunakan catridge sebagai tes molekuler
1. Pot ampel
2. Mikroskop
3. GenExpert
4. Kaca objek
5. Lampu bunsen
6. Pipet
7. Katrid GeneXpert
1. Sampel sputum
2. Reagen
3. Pewarna Zhiel-Neelsen
pada rak yang ditempatkan diatas bak cuci atau baskom, antara satu
40
sediaan dengan sediaan lainnya masing-masing berjarak kurang
secara hati-hati dari ujung kaca sediaan dan jangan sampai ada
20-30 detik. Bilas sediaan dengan air mengalir, jangan sampai ada
41
Beri label identitas pada setiap katrid. Identitas spesimen
dapat ditempel dan atau ditulis pada bagian sisi katrid. Jangan
dan biarkan selama 5 menit pada suhu kamar. Buka penutup katrid,
klik “Create Test”, maka akan muncul kotak dialog “Please scan
42
nomor seri cartridge, Setelah nomor seri cartridge masuk, masukan
nama pasien pada kolom “Patient ID” dan nomor kode pasien pada
masing-masing institusi.
43
2) Coding merupakan kegiatan mengubah data berbentuk kalimat atau huruf
menjadi data angka atau bilangan. Pada tahap ini peneliti melakukan
3) Tabulasi yaitu membuat tabel data sesuai dengan tujuan penelitian atau
yang dimilikinya.
frekuensi.
5) Cleaning (pembersihan data) pada tahap ini data yang ada ditandai dan
ada.
Package for Social Science) yang merupakan sebuah aplikasi komputer yang
berguna membuat jenis analisis statistik sehingga dapat dilihat hasil dari
44
pemeriksaan tuberculosis (TB) metode Ziehl-Neelsen dan GeneXpert pada
sampel sputum.
45
DAFTAR PUSTAKA
Kalma. 2015. Efektifitas Waktu Fiksasi Preparat Untuk Pewarnaan Basil Tahan
Asam Metode Ziehl Neelsen. Jurnal Media Analis Kesehatan 6(1) : 130-
135
46
Muttaqin Arif. 2008. Buku Ajar Asuhan Keperawatan dengan Gangguan Sistem
Pernafasan. Salemba Medika. Jakarta
Sayumi Endah, Dewi Sri Sinto, Rohmawati Enny. 2017. Perbedaan Hasil
Pemeriksaan Mikroskopik Dan Genexpert Pada Sputum Suspek TB
Kambuh. Fakultas Ilmu Keperawatan Dan Kesehatan Universitas
Muhamadiyah Semarang
Setiadi. 2013. Konsep dan Praktek Penulisan Riset Keperawatan Edisi 2. Graha
Ilmu. Yogyakarta
47