Kalimat Dan Kalimat Efektif Dalam Penulisan

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 32

KALIMAT DAN KALIMAT

EFEKTIF DALAM PENULISAN


SESI 5 DAN 6
Pentingnya Kalimat dan Kalimat Efektif dalam
penulisan karya lmiah. Pernyataan sebuah
kalimat bukanlah sebatas rangkaian kata dalam
frasa dan klausa. Rangkaian kata dalamkalimat
itu ditata dalam struktur gramatikal yang benar
unsur-unsurnya dalam membentuk makna yang
akan disampaikan secara logis. Kalimat-kalimat
dalam penulisan ilmiah harus lebih cermat lagi
menata kalimat yang benar dan efektif karena
kalimat-kalimat yang tertata itu berada dalam
laras bahasa ilmiah.
Kalimat dalam tataran sintaksis adalah satuan bahasa
yang menyampaikan sebuah gagasan bersifat predikatif
dan berakhir dengan tanda titik sebagai pembatas.
 Sifat predikatif dalam kalimat berstruktur yang dibentuk
oleh unsure subjek, unsure predikat,dan unsure objek (S-
P+O).
 Unsur subjek dan predikat itu harusmewujudkan makna

gramatikal kalimat yang logis. Konsepsi kalimat itubelum


cukup untuk menampilkan kalimat efektif, sehingga
diperlukan factor lain dalam perwujudan kalimat
 Menjadi kalimat efektif.
 Oleh karena itu, KALIMAT EFEKTIF adalah satuan
bahasa (kalimat) yang secara tepat harus
mewakili gagasan atau perasaan penulis dan
harus pula dimengerti oleh pembaca
sebagaimana yang dimaksudkan penulis. Jadi,
kalimat efektif merupakan kalimat yang harus
tepat sasaran dalam penyampaian dan pemerian
bagi pembacanya.
 Disamping kaidah yang ada dalam
kalimat,kalimat efektif perlu memperhatikan
persyaratasn dan menghindari hal-hal yang
B. PERSYARATAN KALIMAT EFEKTIF
1. FUNGSI GRAMATIKAL DALAM KALIMAT EFEKTIF ATAU
KESATUAN FUNGSI GRAMATIKAL
 Fungsi gramatikalatau unsure struktur dalamkalimat dikenal
dengan
istilah subjek, predikat, objek,, pelengkap,, dan keterangan yang
dirumuskan atau disngkat menjadi S + P + (O/Pel.) + (Ket) /
 S : adalah subjek

 P : adalah predikat

 O : adalah objek

 Pel.: adalah pelengkap

 Ket. : adalah keterangan.

 Fungsi subjek dan fungsi predikat harus ada dan jelas


dalamkalimat dan
 secara fakultatif diperlukan fungsi objek, fungsi pelengkap,
dan fungsi
 keterangan.
 SUBJEK adalah fungsi kalimat yang menandai apa yang
dinyatakan oleh
 penulis. Posisi subjek dalam kalimat bebas, yaitu terdapat pada
awal, tengah,
 atau akhir kalimat.
 PREDIKAT adalah fungsi kalimat yang menandai apa yang
dinyatakan oleh
 penulis tentang subjek. Posisi predikat dalam kalimat juga
bebas,kecuali
 tidak boleh di belakang objek dan di belakang pelengkap.
 OBJEK adalah fungsikalimat yang melengkapi kata kerja aktif
dan kata kerja
 pasif sebagai hasil perbuatan, yang dikenai perbuatan, yang
menerima,atau
 yang diuntungkan oleh perbuatan sebagai predikat. Fungsi objek
selalu
 terletak di belakang predikat berkata kerja transitif.
 PELENGKAP adalah fungsi yang melengkapi fungsi kata kerja
berawalan
 ber- dalampredikat, sehingga predikat kalimat menjadi lebih
lengkap. Posisi
 pelengkap dalam kalimat terletak di belakang predikat berawalan
ber-.
 KETERANGAN adalah fungsi kalimat yang melengkapi fungsi-fungsi
 kalimat,yaitu melengkapi fungsi subjek, fungsi predikat, dan fungsi
objek, atau
 fungsi semua unsure dalamkalimat. Posisi keterangan dalam
kalimatbebas
 dan tidakn terbatas. Tidak terbatas dimaksudkan fungsiketerangan
dalam
 dapat lebih dari satu pada posisi bebas yang sesuai dengan
kepentingan
 fungsi-fungsi kalimat.
 Perhatikanlah posisifungsi-fungsi kalimat berikut.
 (1) Setelah bekerja selama tiga hari,panitia pelaksana seminar lingkungan
 hidup itu berhasil merumuskan undang-undang kebersihan tata kota
 Jakarta di Kantor DPD DKI Jakarta. (P-Pel-S-P-O-K)
 (2) Keputusan hakim perlu ditinjau kembali.( S – P)
 (3) Perlu ditinjau kembali keputusan hakim. (P – S)
 (4) Kelompok Pialang (broker) berbicara tentang fluktuasi harga sama IHSG.
 (S – P – Pel.)
 (5) Selama tahun 2012 fluktuasi harga saham IHSG mengalami kenaikan
 yang signifikan sebanyak 12 kali di Bursa Efek Jakarta (K – S – P – O –
 K)
 (6) Pengacara tersebut mempelajari undang-undangpencemaran nama baik
 dan membandingkannya dengan Undang-undang Dasar RI. (S1 – P1 –
 O1 – P2 – K)
 (7) Evaluasi pembelajaran mahasiswa meliputi empat
komponen, yaitu
 komponen UTS,komponen UAS, komponen kehadiran,
dan komponen
 makalah ilmiah. (S1 – P1 – O1 – K1 – K2- K3 – K4)
 (8) Jika stabilitas nasional mantap, masyarakat dapat
bekerja dengan
 tenang dan dapat beribadah dengan leluasa. (S3- P3
– S1 – P1 – S2 –
 P2)
 Perhatikanlah contoh kalimat majemuk dalam posisi fungsi yang berbeda
 berikut.
 (9) Bahwa kemerdekaan itu hak semua bangsa sudahdiketahui semua
 orang.
 ( S1 (konjungsi + S2 + P2) - P1 - O1.)
 (10) Dosen mengatakan bahwa komponen nilai UAS berbobot 40%. (S1 -
 P1 - O1 (S2+P2)).
 (11) Hasil UAS mahasiswa dibatalkan jika mahasiswaketahuan mencontek.
 (S1 – P1 – K1 (S2+P2)).
 (12) Kelompok C berpresentasi dan tim juri menilainya. (S1 – P1 + S2 – P2)
 (13) Kinerja bisnis mulai membaik dan perkembangan ekonomi menjadi
stabil
 setelah pemilu berlangsung damai. (S1 - P1 + S2 – P2 + (S3 + P3)
2. KEPADUAN (KOHERENSI) DALAM KALIMAT

 2. KEPADUAN (KOHERENSI) DALAM KALIMAT


 Kepaduan atau keherensi dalam kalimat efektif adalah
hubungan
 timbale balik atau hubungan kedua arah di antara kata atau
frasa dengan
 jelas, benar, dan logis. Hubungan timbal baik terjad dapat
antarkata dalam
 frasa satu unsure atau dapat terjadi antar frasa dalam
antarfungsi dalam
 kalimat. Hubungan antarfungsi itu dapat menimbulkan
kekacauan makna
 gramatikal kalimat. Perhatikanlah contoh kalimat yang
berprasyarat koherensi
 berikut.
 Contoh kalimat yang TIDAKKOHERENSIF
 (1) Setiap hari dia pulang pergi Bogor –Jakarta dengan
kereta api.
 (2) Oleh panitia seminar makalah itu dimasukkan ke
dalam antologi.
 (3) Pelaksanaan seminar itu karena jalan macet harus
ditunda satu jam
 kemudian.
 Pembetulan kalimat yang KOHERENSIF
 (1a) Setiap hari dia pergi pulang Bogor—Jakarta
dengan kereta api
 15
 (2b) Makalah seminar itu dimasukkan ke
dalamantologi.
 (3a). Karena jalan macet,pelaksanaan seminar itu
ditunda satu jam
 kemudian.
3 KEHEMATAN KALIMAT ATAU
EKONOMI BAHASA
 KEHEMATAN arau ekonomi bahasa adalah penulisan
kalimat yang langsung
 menyampaikan gagasan ataupesan kalimat secara jelas,
lugas, dan logis.
 Kalimat yang hemat dalam penulisan menghindari
 dan memperhatikan hal-hal berikut
 (1) Penulis menggunakan kata bermakna leksikal yang jelas
dan lugas dan
 penenpatan afiksasi yang benar.
 (2) Penulis menghindari subjek yang sama dalam kalimat
majemuk.
 (3) Penulis menghindari pemakaian hiponimi dan sinonimi yang
tidak perlu.
 (4) Penulis menghindari penggunaan kata depan (preposisi) di
depan
 kalimat dan di depan subjek.
 (5) Penulis menghindari penggunaan kata penghubung
(konjungsi) di depan
 subjek dan di belakang predikat yang berkata kerja transitif.
 (6) Penulis menghindari kata ulang jika sudah ada kata
bilangan tak tentu di
 depan kata benda.
 (7) Penulis menghindarifungsi tanda baca dan
pengulangan kata dalam
 rincian.
 (8) Penulis menghindariketerangan yang berbelit-belit dan
panjang yang
 seharusnya ditempatkan dalam catatan kaki (footnotes).
 (9) Penulis menghindari pemborosan kata dan afiksasi
yang tidak jelas
 fungsinya.
 Perhatikanlah contoh berikut,yaitu kalimat kurang
memperhatikan ekonomi bahasa.
 (a) Dalam ruangan ini kita dapat menemukan
barang-barang, antara lain seperti meja, kursi,
buku, lampu, dan lain-lain.
 (b) Karena modal di bank terbatas, sehingga tidak
semua pengusaha lemah memperoleh kredit.
 Perbaikan kalimat yang memperhatikan ekonomi
bahasa berikut.
 (a1) Dalam ruangan ini kita dapat menemukan
meja, kursi, buku,
 lampu,
 dan lain-lain.
 (b1) Karena modal di bank terbatas, tidak semua
pengusaha lemah
 memperoleh kredit.
4. PENEKANAN DALAM KALIMAT
EFEKTIF
 Dalam kalimat efektif PENEKANAN ATAU PENONJOLAN
adalah upaya
 penulis untukmemfokuskan kata atau frasa dalamkalimat.
Penekanan dalam
 kalimat dapat berupa kata,frasa,klausa, dalam kalimat
yang dapat berpindahpindah.
 Namun,penekanan tidak sama dengan penentuan gagasan
utama
 dan ekonomi bahasa. Penekanan dapat dilakukan
dalamkalimat lisan dan
 kalimat tulis. Pada kalimat lisan,penekanan dilakukan
dengan intonasi yang
 dapat disertai mimik muka dan bentuk nonverbal lainnya
 Penekanan dalam
 kalimat tulis dapat dilakukan dengan cara-cara berikut.
 (1) Mutasi, yaitu mengubah posisi kalimat dengan menempatkan
bagian
 yang dipenting pada awal kalimat.
 Contoh:
 Minggu depan akan diadakan seminar”Pencerahan Pancasila
bagi
 Mahasiswa”
 (2) Repetisi, yaitu mengulang kata yang sama dalam kalimat
yang bukan
 berupa sinonim kata.
5. KESEJAJARANDALAM KALIMAT
(PARALELISME)
 KESEJAJARAN (PARALELISME) adalah upaya penulis merinci
unsure
 yang samapenting dan sama fungsi secra kronologis danlogis
dalam kalimat.
 Dalamkalimat dan paragraph, raincian itu harus menggunakan
bentuk bahasa
 yang sama, yaitu rincian sesame kata, sesame prasa,sesama
kalimat.
 Kesamaan bentuk dalam paralelisme menjaga pemahaman
yang fokus bagi
 pembaca dan sekaligus menunjukkan kekonsistenan sebuah
kalimat dalam
 penulisan karya ilmiah.
 Hal-hal yang harus diperhatikan dalam kesejajaran rincian
kalimat efektif
 adalah sebagai berikut.
 (1) Tentukanlah apakah kesejajaran beradabentuk bahasa
kalimat atau
 paragraf.
 (2) Jika urutan rincian dalam bentuk frasa, rincian uruan berikut
harus
 dalam bentuk frasa juga.
 (3) Penomoran dalam rincian harus konsisten.
 (4) Perhatikanlah penempatan tanda baca yang benar.
 18
 (5) Hindarilah gejala ekonomi bahasa yang bermakna sama:
6. KEVARIASIAN DALAM KALIMAT
EFEKTIF
 KEVARIASIAN dalam kalimat efektif adalah upaya penulis
menggunakan
 berbagai pola kalimat dan jenis kalimat untuk menghindari
kejenuhan atau
 kemalasan pembaca terhadapteks karangan ilmiah. Fungsi
utama
 kevariasian ini adalah menjaga perhatian dan minat baca
terhadap teks ilmiah
 berlanjut bagi pembaca. Pada dasarnya kevariasian adalah
upaya
 penganekaragaman pola, bentuk, dan jenis kalimat agar
pembaca tetap
 termotivasi membaca dan memahami teks sebuah karangan
ilmiah.
 Agar
 kevariasi dapat menjaga motivasi pembaca terhadap teks, penulis perlu
 memperhatikan hal-hal berikut.
 (1) Awal kalimat tidak selalu dimulai dengan unsure subjek, tetapi kalimat
 dapat dimulai dengan predikat dan keterangan sebagai variasi dalam
 penataan pola kalimat.
 (2) Kalimat yang panjang dapat diselingi dengan kalimat yang pendek.
 (3) Kalimat berita dapat divariasikan dengan kalimat Tanya, kalimat
 perintah, dan kalimat seruan.
 (4) Kalimat aktif dapat divareiasikan dengan kalimat pasif.
 (5) Kalimat tunggal dapat divariasikan dengankalimat majemuk.
 (6) Kalimat taklangsung dapat divariasikan dengan kalimat langsung.
 (7) Kalimat yang diuraikan dengan kata-kata dapat divariasikan dengan
 tampilan gambar,bagan,grafik, kurva, marik, dan lain-lain.
(8) Apa pun bentuk kevariasian yang dilakukan oleh penulisjangan sampai
mengubah atau keluar dari pokok masalah yang dibicarakan.
 Perhatikanlah contoh kalimat dengan variasinya.
 (a) Dari renungan itu seorang manajer menemukan suatu makna, suatu
 realitas yang baru, suatu kebenaran yang menjadi ide sentral yang
 menjiwai bisnisnya ke depan.
 (b) Seorang ahli Inggris mengemukakan bahwa seharus tidak
dibangun
 pelabuhan samudera. Namun, pemerintah tidak memutuskan
demikian.
 Memang cukup banyak mengendorkan semangat kalau melihat
 keadaan di Indonesia belahan Timur meskipun fasulitas pengangkutan
 laut dan udara sudah
 banyak dibangun. (Variasi kalimat dengan kata berawalan me- dan
7. PENALARAN DALAM KALIMAT
EFEKTIF
 PENALARAN (reasoning) adalah proses mental dalam
mengembangkan
 pikiran logis (nalar) dari beberapa fakta atau prinsip
(KBBI,2005:772). Halyang diutamakan dalam
penalaran adalah proses berpikr logis dan bukan
dengan perasaan atau bukan pengalaman. Penalaran
tidak akan tercapai jika tidak didukung oleh kesatuan
dan kepaduan kalimat. Kesatuan pikiran akan logis
jika didukung atau dikaitkan dari gabungan unsur
atau fungsi kalimat.
 kaitan antarbagian kalimat. Hubungan logis dalam
kalimat terdiri atas tiga jenis hubungan berikut.
(1) Hubungan logis koordinatif adalah hubungan
setara di antara bagian2 kalimat dalam kalimat
majemuk setara. Hubungan logis koordinatif ini
ditandai dengan konjungsi dan, serta, tetapi, atau,
melainkan, sedangkan, padahal.
Contoh: Mobil itu kecil tetapi pajaknya sangat besar.
(2) Hubungan logis korelatif adalah hubungan saling
kait di antara bagian kalimat. Hubungan korelatif ini
ditandai oleh konjungsi berikut.
 Hubungan penambahan : baik….maupun, tidak
hanya..., tetapi
 juga……..
 Hubungan perlawanan : tidak….., tetapi…..,
bukan……., melainkan
 Hubungan pemilihan : apakah…., atau…..,
entah….entah……
 Hubungan akibat : demikian…..sehingga, sedemikian
 rupa……sehingga
 Hubungan penegasan : jangankan…..,…..pun…..
 (3) Hubungan logis subordinatif adalah hubungan
kebergantungan di antara
 induk kalimat dan anak kalimat.
 Contoh: Dosen itu tidak masuk karena rumahnya kebanjiran.
 Hubungan subordinatif dalam kalimat majemuk tak setara
(bertingkat)
 cukup banyak hubungan antara induk kalimat dan anak kalimat
yang
 ditandai dengan konjungsi-konjungsi berikut.
 (a) Hubungan waktu : ketika,setelah, sebelum,
 (b) Hubungan syarat : jika,, kalau, jikalau,
 (c) Hubungan pengandaian : seandainya andaikan,andai kata,
 (d) Hubungan tujuan : untuk, agar,supaya,
 (f) Hubungan pembandiungan : seolah-olah, seperti,
daripada, alih-alih,
 (g) Hubungan sebab : sebab,karena, oleh sebab,lantaran,
 (h) Hubunganhasil/akibat : sehingga, maka, sampai (sampa
 (i) Hubungan alat : dengan, tanpa
 (j) Hubungan cara : dengan, tanpa,
 (k) Hubungan pelengkap : bahwa, untuk, apakah,
 (l) Hubungan keterangan : yang,
 (m) Hubungan perbandingan : sama….dengan,
lebih….daripada,
 berbeda…..dari
Contoh kalimat yang salah karena tidak logis (salah nalar)
 (1) Di antara masalah nasional yang penting itu
mencantumkan masalah MPKT dalam pendidikan (SALAH).
 Di antara masalah pendidikan nasional itu tercantum

masalah MPKT dalam pendidikan (BENAR)


 (2) Untuk mengetahui baik buruk pribadi seseorang

dapat dilihat dari tingkah lakunya sehari-hari. (SALAH)


 Baik buruk pribadi seseorang dapat dilihat dari
pribadinya sehari-hari. (BENAR)
 (3) PT Gudang Garam termasuk lima penghasil terbesar

devisa negara tahun 2010. (SALAH)


 PT Gudang Garam termasuk lima besar penghasil devisa
negara tahun 2010. (BENAR).

Anda mungkin juga menyukai