Pert 5
Pert 5
Pert 5
Pengantar Awal
MKDU Bahasa Indonesia
OLEH:
Asdarina, M.Pd.
Pertemuan ke 5
Pengertian………
KALIMAT EFEKTIF adalah satuan bahasa
(kalimat) yang secara tepat harus mewakili
gagasan atau perasaan penulis dan
dimengerti oleh pembaca sebagaimana yang
dimaksudkan penulis.
SYARAT KALIMAT EFEKTIF
1.FUNGSI GRAMATIKAL DALAM
KALIMAT EFEKTIF ATAU KESATUAN
FUNGSI GRAMATIKAL
Fungsi gramatikal atau unsur struktur dalam
kalimat dikenal dengan istilah subjek,
predikat, objek, pelengkap, dan
keterangan yang dirumuskan atau
disingkat menjadi S + P + (O/Pel.) + (Ket)
/
2. KEPADUAN (KOHERENSI) DALAM KALIMAT
Kepaduan atau keherensi dalam kalimat efektif adalah hubungan timbal balik
atau hubungan kedua arah diantara kata atau frasa dengan jelas, benar, dan
logis.
Contoh kalimat yang TIDAK KOHERENSIF
Setiap hari dia pulang pergi Bogor –Jakarta dengan kereta api.
Oleh panitia seminar makalah itu dimasukkan ke dalam antologi.
Pelaksanaan seminar itu karena jalan macet harus ditunda satu jam
kemudian.
Pembetulan kalimat yang KOHERENSIF
(1a) Setiap hari dia pergi pulang Bogor—Jakarta dengan kereta api.
(2b) Makalah seminar itu dimasukkan ke dalam antologi.
(3a). Karena jalan macet, pelaksanaan seminar itu ditunda satu jam
kemudian.
3 KEHEMATAN KALIMAT ATAU
EKONOMI BAHASA
KEHEMATAN atau ekonomi bahasa adalah penulisan kalimat yang langsung menyampaikan
gagasan atau pesan kalimat secara jelas, lugas, dan logis.
Kalimat yang hemat dalam penulisan menghindari dan memperhatikan hal-hal berikut.
Penulis menggunakan kata bermakna leksikal yang jelas dan lugas dan penempatan afiksasi
yang benar.
Penulis menghindari subjek yang sama dalam kalimat majemuk.
Penulis menghindari pemakaian hiponimi dan sinonimi yang tidak perlu.
Penulis menghindari penggunaan kata depan (preposisi) di depan kalimat dan di depan
subjek.
Penulis menghindari penggunaan kata penghubung (konjungsi) di depan subjek dan di
belakang predikat yang berkata kerja transitif.
Penulis menghindari kata ulang jika sudah ada kata bilangan tak tentu di depan kata benda.
Penulis menghindarifungsi tanda baca dan pengulangan kata dalam rincian.
Penulis menghindari keterangan yang berbelit-belit dan panjang yang seharusnya
ditempatkan dalam catatan kaki (footnotes).
Penulis menghindari pemborosan kata dan afiksasi yang tidak jelas fungsinya.
Contoh:
Contoh kalimat kurang memperhatikan Perbaikan kalimat yang memperhatikan
ekonomi bahasa. ekonomi bahasa berikut.
Dalam ruangan ini kita dapat (a1) Dalam ruangan ini kita dapat
menemukan barang-barang, menemukan meja, kursi, buku,
antara lain seperti meja, kursi, lampu,
buku, lampu, dan lain-lain. dan lain-lain.
Karena modal di bank (b1) Karena modal di bank
terbatas, sehingga tidak semua terbatas, tidak semua pengusaha lemah
pengusaha lemah memperoleh memperoleh kredit.
kredit. (b2) Modal di bank terbatas,
Apabila pada hari itu saya sehingga tidak semua pengusaha lemah
memperoleh kredit.
berhalangan hadir, maka rapat
(c1) Pada hari itu saya berhalangan
akan dipimpin oleh Sdr.
Tadjudin. hadir, maka rapat akan dipimpin oleh
Sdr. Tadjudin.
(c2) Apabila pada hariitu saya
berhalangan hadir, rapat akan dipimpin
oleh Sdr. Tadjudin.
PENEKANAN DALAM KALIMAT
EFEKTIF
Dalam kalimat efektif PENEKANAN ATAU
PENONJOLAN adalah upaya penulis
untukmemfokuskan kata atau frasa dalam
kalimat.
. Penekanan dalam kalimat tulis dapat
dilakukan dengan cara-cara berikut.
Penekanan dalam kalimat tulis dapat dilakukan dengan cara-cara
berikut.
Mutasi, yaitu mengubah posisi kalimat dengan menempatkan bagian yang penting pada awal kalimat.
Contoh:
Minggu depan akan diadakan seminar ”Pencerahan Pancasila bagi Mahasiswa”
Repetisi, yaitu mengulang kata yang sama dalam kalimat yang bukan berupa sinonim kata.
Contoh:
Kalau pimpinan sudah mengatakan tidak tetap tidak.
Kursif, yaitu menulis miring, menghitamkan, atau menggarisbawahi kata yang dipentingkan.
Contoh:
Bab II skripsi ini tidak membicarakan fluktuasi harga saham.
Pertentangan,yaitu menempatkan kata yang bertentangan dalam kalimat. Pertentangan bukan berarti
antonym kata.
Contoh:
Dia sebetulnya pintar tetapi malas lkuliah.
Partikel, yaitu menempatkan paretikel (lah,kah, pun,per, tah) sebelum atau sesudah kata yang dipentingkan
dalam kalimat.
Contoh:
Dalam berdemokrasi, apa pun harus transparan kepada rakyat.
Penekanan dalamkalimat tidak berarti penonjolan gagasan kalimat atau bukan ekonomi bahasa.
KESEJAJARAN DALAM
KALIMAT (PARALELISME)
KESEJAJARAN (PARALELISME) adalah upaya penulis merinci unsur yang sama penting dan sama
fungsi secara kronologis dan logis dalam kalimat.
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam kesejajaran rincian kalimat efektif adalah sebagai berikut.
Tentukanlah apakah kesejajaran beradabentuk bahasa kalimat atau paragraf.
Jika urutan rincian dalam bentuk frasa, rincian urtuan berikutnya harus dalam bentuk frasa
juga.
Penomoran dalam rincian harus konsisten.
Perhatikanlah penempatan tanda baca yang benar.
Hindarilah gejala ekonomi bahasa yang bermakna sama:
seperti……dan lain lain, antara lain….. Sebagai berikut, yakni:….
contoh kesejajaran yang benar berikut.
Kami sangat mengharapkan kehadiran Bapak/Ibu/Saudara pada:
hari :…,
tanggal:….,
waktu: ….,
acara: …., dan
Tempat: …..
KEVARIASIAN DALAM
KALIMAT EFEKTIF
Pada dasarnya kevariasian adalah upaya penganekaragaman pola, bentuk, dan jenis kalimat agar
pembaca tetap termotivasi membaca dan memahami teks sebuah karangan ilmiah.
perhatikan hal-hal berikut.
Awal kalimat tidak selalu dimulai dengan unsur subjek, tetapi kalimat dapat dimulai dengan predikat
dan keterangan sebagai variasi dalam penataan pola kalimat.
Kalimat yang panjang dapat diselingi dengan kalimat yang pendek.
Kalimat berita dapat divariasikan dengan kalimat Tanya, kalimat perintah, dan kalimat seruan.
Kalimat aktif dapat divariasikan dengan kalimat pasif.
Kalimat tunggal dapat divariasikan dengan kalimat majemuk.
Kalimat tak langsung dapat divariasikan dengan kalimat langsung.
Kalimat yang diuraikan dengan kata-kata dapat divariasikan dengan tampilan gambar, bagan, grafik,
kurva, marik, dan lain-lain.
Apa pun bentuk kevariasian yang dilakukan oleh penulisjangan sampai mengubah atau keluar dari
pokok masalah yang dibicarakan.
Perhatikanlah contoh kalimat dengan variasinya.
Dari renungan itu seorang manajer menemukan suatu makna, suatu realitas yang baru, suatu
kebenaran yang menjadi ide sentral yang menjiwai bisnisnya ke depan. Seorang ahli Inggris
mengemukakan bahwa seharus tidak dibangun pelabuhan samudera. Namun, pemerintah tidak
memutuskan demikian. Memang cukup banyak mengendorkan semangat kalau melihat keadaan
di Indonesia belahan Timur meskipun fasilitas pengangkutan laut dan udara sudah banyak
dibangun. (Variasi kalimat dengan kata berawalan me- dan berawalan di-).
PENALARAN DALAM KALIMAT
EFEKTIF
PENALARAN (reasoning) adalah proses mental dalam mengembangkan pikiran logis (nalar) dari beberapa fakta atau
prinsip (KBBI,2005:772).
Hubungan logis dalam kalimat dapat dilihat melalui kaitan antarunsur dan kaitan antarbagian kalimat. Hubungan logis
dalam kalimat terdiri atas tiga jenis hubungan berikut.
Hubungan logis koordinatif adalah hubungan setara di antara bagian- bagian kalimat dalam kalimat majemuk
setara. Hubungan logis koordinatif ini ditandai dengan konjungsi dan, serta, tetapi, atau, melainkan, sedangkan,
padahal.
Contoh: Mobil itu kecil tetapi pajaknya sangat besar.
Hubungan logis korelatif adalah hubungan saling kait di antara bagian kalimat. Hubungan korelatif ini ditandai oleh
konjungsi berikut.
Hubungan penambahan : baik….maupun, tidak hanya..., tetapi juga……..
Hubungan perlawanan : tidak….., tetapi….., bukan… , melainkan
Hubungan pemilihan : apakah…., atau….., entah….entah……
Hubungan akibat : demikian sehingga, sedemikian rupa……sehingga
Hubungan penegasan : jangankan…..,…..pun…..
Hubungan logis subordinatif adalah hubungan kebergantungan di antara induk kalimat dan anak kalimat.
Contoh: Dosen itu tidak masuk karena rumahnya kebanjiran. Hubungan subordinatif dalam
kalimat majemuk tak setara (bertingkat) cukup banyak hubungan antara induk kalimat dan anak
kalimat yang ditandai dengan konjungsi-konjungsi berikut.
Hubungan waktu : ketika,setelah, sebelum,
Hubungan syarat : jika,, kalau, jikalau,
Hubungan pengandaian : seandainya andaikan,andai kata,
Hubungan tujuan : untuk, agar,supaya,
Hubungan perlawanan : meskipun,walaupun, kendatipun,
Hubungan pembandiungan : seolah-olah, seperti, daripada, alih-alih,
Hubungan sebab : sebab,karena, oleh sebab,lantaran,
Hubunganhasil/akibat : sehingga, maka, sampai (sampai)
Hubungan alat : dengan, tanpa
Hubungan cara : dengan, tanpa,
Hubungan pelengkap : bahwa, untuk, apakah,
Hubungan keterangan : yang,
Hubungan perbandingan : sama….dengan, lebih….daripada, berbeda… dari
Contoh kalimat yang salah karena tidak logis (salah nalar)
Di antara masalah nasional yang penting itu mencantumkan masalah MPKT dalam pendidikan
(SALAH).
Di antara masalah pendidikan nasional itu tercantum masalah MPKT dalam pendidikan (BENAR)
Untuk mengetahui baik buruk pribadi seseorang dapat dilihat dari tingkah lakunya sehari-hari.
(SALAH)
Baik buruk pribadi seseorang dapat dilihat dari pribadinya sehari-hari. (BENAR)
PT Gudang Garam termasuk lima penghasil terbesar devisa negara tahun 2010. (SALAH)
PT Gudang Garam termasuk lima besar penghasil devisa negara tahun 2010. (BENAR).
Meskipun dia datang terlambat, namun dia dapat menyelesaikan masalah itu. (SALAH)
Meskipun datangterlambat, dia dapat menyelesaikan masalah itu. (BENAR)
Dia datang terlamat, namun dapat menyelesaikan masalah itu. (BENAR)
Dia membantah bahwa bukan dia yang korupsi tetapi staf keungan perusahaan. (SALAH)
Dia menyatakan bahwa bukan dia yang korupsi melainkan staf keuangan perusahaan. (BENAR).