Penulisan Kalimat Efektif
Penulisan Kalimat Efektif
Penulisan Kalimat Efektif
Oleh :
Wahyu Nur Kholifah (2181000420009)
Penulis
DAFTAR ISI
Kata Pengantar…………………………………
Daftar Isi……………………………………
BAB I Kalimat Efektif………………………
BAB II Pengejaan/Pengimbuhan………………………
BAB III Penulisan Kata Depan (Preposisi)……………
BAB IV Kata Sambung (Konjungsi)……………………
BAB V Hubungan Logis Intrakalimat…………………
BAB VI Hubungan Logis Antarkalimat………………..
BAB VII Kesejajaran Satuan dalam Kalimat…………
BAB VIII Struktur Kalimat yang Tidak Bernalar………
Daftar Rujukan……………………………
Biodata Penulis
BAB I
PENULISAN KALIMAT EFEKTIF
BAB V
HUBUNGAN LOGIS INTRAKALIMAT
2) Hubungan korelatif
Hubungan korelatif ditandai oleh kata sambung
yang menunjuk hubungan logis tertentu.
Hubungan saling mengait diantara bagian-
bagian kalimat.
- baik… maupun …;
- tidak hanya …, tetapi juga …;
- bukan hanya…, melainkan juga …
- tidak …, tetapi …,
- bukan …melainkan…
- apakah… atau…; entah …entah …
- demikian … sehingga…;
sedemikian rupa … sehingga
- jangankan …, … pun …
Contoh : Bangunan tua itu tidak hanya menarik,
tetapi juga mengandung nilai sejarah
yang amat tinggi.
3) Hubungan subordinatif
Hubungan kebergantungan diantara induk
kalimat dan anak kalimat. Hubungan
subordinatif ada 13 macam yang masing-masing
ditandai oleh kata sambung yang berbeda :
sejak, semenjak, sedari; sewaktu, ketika, tatkala,
begitu, seraya, selagi, selama, senyampang,
sambil, demi; setelah, sesudah, sehabis, selesai,
seusai; sebelum; hingga, sampai; kalau, jikalau,
jika, asal(kan), bila, manakala, dengan syarat;
andaikata, seandainya, umpamanya, sekiranya;
untuk, supaya, agar, biar; biarpun, meski(pun),
walau(pun), sekalipun, sungguhpun,
kendati(pun); seakan-akan, seolah-olah,
sebagaimana, seperti, sebagai, laksana, ibarat,
daripada, alih-alih; sebab, karena, oleh karena,
oleh sebab; sehingga, sampai(-sampai),
maka(nya); dengan, tanpa; bahwa, agar, untuk,
apakah; yang; sama…dengan, lebih … daripada,
berbeda… dari.
BAB VI
HUBUNGAN LOGIS ANTARKALIMAT
b) Kesejajaran Makna
Pada kejajaran makna memiliki kaitan yang erat
dengan kesejajaran bentuk. Dapat diuraikan
makna yang terkandung dalam satuan
fungsional, adalah unsur kalimat yang
berkedudukan sebagai subjek, predikat, objek,
keterangan, dan sebagainya. Jika bagian kalimat
menggunakan kata kerja berimbuhan di-, maka
bagian kalimat yang lainnya juga harus
menggunakan imbuhan di- juga.
Contoh : Adik memetiki setangkai bunga.
Kata memetiki mempunyai makna “berulang-
ulang” yang tentunya tidak dapat diterapkan
pada setangkai bunga. Perbaikannya dapat
dilakukan dengan mengubah predikat menjadi
memetik atau menghilangkan satuan setangkai
pada objek.
Daftar Rujukan
BIODATA
Nama : Wahyu Nur Kholifah
Tempa/tanggal lahir : Malang, 26 September 1999
Alamat : Kec. Kasembon, Kab. Malang
Hobi