Makalah Kelompok 5 Supervisi
Makalah Kelompok 5 Supervisi
Makalah Kelompok 5 Supervisi
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Supervisi dan Penilaian Kinerja
SDM Rumah Sakit
Semester Genap
DOSEN PENGAMPU :
Dr. ERPIDAWATI.SE.M.Pd
NIDN: 1001018201
NAMA NIM
ARS IV 2A
Segala puji bagi allah swt. Yang telah memberikan kami kekuatan dan petunjuk untuk
menyelesaikan tugas makalah tentang Metode Penilaian Kinerja. Tanpa pertolongannya kami
Makalah ini disusun berdasarkan tugas dari proses pembelajaran Supervisi Dan Penilaian
Kinerja SDM Rumah Sakit yang telah dititipkan kepada kelompok kami. Makalah ini disusun
dengan menghadapi berbagai rintangan namun dengan penuh kesabaran kami mencoba untuk
Makalah ini memuat tentang ” Metode Penilaian Kinerja”, tema yang akan dibahas dimakalah
ini sengaja dipilih oleh dosen pengampu kami untuk kami pelajari lebih dalam. Butuh waktu yang
cukup panjang untuk mendalami materi ini sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini
dengan baik.
Kami selaku penyusun mengucapkan banyak terima kasih kepada dosen pengampu yang telah
banyak membantu dalam proses penyelesaian makalah ini. Semoga makalah ini dapat diterima dan
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................
DAFTAR ISI................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN....................................................................................
BAB II PEMBAHASAN.........................................................................
A. Kesimpulan...........................................................................................................
B. Saran......................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Suatu sistem penilaian prestasi kerja yang baik harus bisa menampung berbagai tantangan
eksternal yang dihadapi oleh para pegawai, terutama yang mempunyai dampak kuat terhadap
pelaksanaan tugasnya. Tidak dapat disangkal bahwa berbagai situasi yang dihadapi oleh
seseorang di luar pekerjaannya, seperti masalah keluarga, keadaan keuangan, tanggung jawab
sosial dan berbagai masalah pribadi lainnya pasti berpengaruh terhadap prestasi kerja
seseorang.
Oleh karena itu dilakukannya penilaian kinerja terhadap karyawan bertujuan untuk
menyevaluasi kinerja karyawan, kemudian melakukan penyusunan rencana pengembangan,
dan pengomunikasian hasil proses tersebut kepada karyawan itu sendiri. Penilaian kinerja
merupakan hasil dari suatu penilaian yang sistematik dan didasarkan pada kelompok indikator
kinerja kegiatan yang berupa indikator-indikator input, output, hasil, manfaat dan dampak.
Penilaian kinerja merupakan metode mengevaluasi dan menghargai kinerja yang paling umum
digunakan. Penilaian kinerja dilakukan untuk memberi tahu karyawan apa yang diharapkan
pengawas untuk membangun pemahaman yang lebih baik satu sama lain. Penilaian kinerja
menitik beratkan pada penilaian sebagai suatu proses pengukuran sejauh mana kerja dari orang
atau sekelompok orang dapat bermanfaat untuk mencapai tujuan yang ada. Dengan adanya
latar belakang tersebut maka penulis akan mencoba menjelaskan metode metode yang dilkukan
untuk menilai kinerja dari karyawan.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimanakah pengertian dari penilaian kinerja ?
2. Bagaimanakah Syarat Efektivitas Penilaian Kinerja?
3. Apa saja Elemen Penilaian Kinerja?
4. Apa saja Kriteria Penilaian Kinerja ?
5. Bagaimanakah Proses Penilaian Kinerja?
6. Bagaimanakah Metode Penilaian Kerja ?
7. Apa saja Masalah dalam Penilaian Kinerja?
BAB II
PEMBAHASAN
1. Hasil kerja individu. Jika hasil kerja adalah aspek kerja yang diutamakan pada jabatan
tersebut, maka hasil kerja individu dapat dijadikan kriteria penilaian.
2. Perilaku. Pada banyak jabatan, sulit menentukan keluaran tertentu yang dapat dijadikan
kriteria penilaian. Pada jabatan semacam ini, pihak manajemen dapat menggunakan
perilaku sebagai kriteria penilaian. Sebab, perilaku merupakan faktor penentu efektivitas
kerja karyawan. Perilaku yang dinilai tidak selalu perilaku yang secara langsung berkaitan
dengan produktivitas. Yang penting perilaku tersebut membantu efektivitas kerja
organisasi.
3. Traits. Traits adalah karakterisitik individu yang sering tampil dan menggambarkan
tingkah laku individu. Traits adalah kriteria penilaian yang paling lemah karena dari ketiga
kriteria yang ada, traits adalah yang paling jauh dari performa individu yang sebenarnya.
Sifat yang baik atau dapat diharapkan adalah kriteria yang tidak terkait dengan performa
kerja. Di dalam interaksi sosial sifat-sifat semacam ini cenderung untuk diperhatikan orang
lain, termasuk oleh atasan langsung.
Sedangkan menurut Schuler dan Jackson (2006), terdapat tiga kriteria dalam penilaian kinerja,
yaitu:
1. Skala peringkat (rating scale). Penilaian prestasi di mana para penilai diharuskan
melakukan suatu penilaian yang berhubungan dengan hasil kerja karyawan dalam
skala-skala tertentu, mulai dari yang paling rendah sampai dengan yang paling tinggi.
2. Daftar pertanyaan. Metode ini menggunakan formulir isian yang menjelaskan
beraneka macam tingkat perilaku bagi suatu pekerjaan tertentu. Penilai hanya perlu
memilih pernyataan yang menggambarkan karakteristik dan hasil kerja karyawan.
3. Metode dengan pilihan terarah. Salah satu sasaran dasar pendekatan pilihan ini
adalah untuk mengurangi dan menyingkirkan kemungkinan berat sebelah penilaian
dengan memaksakan suatu pilihan antara pernyataan-pernyataan deskriptif yang
kelihatannya memiliki nilai yang sama.
4. Metode peristiwa kritis. Metode ini merupakan pemilihan yang mendasarkan pada
catatan yang dibuat penilai atas perilaku karyawan yang sangat kritis, seperti sangat
baik atau sangat jelek di dalam melaksanakan pekerjaan.
5. Metode catatan prestasi. Metode ini berkaitan erat dengan metode peristiwa kritis,
yaitu catatan penyempurnaan, yang banyak digunakan oleh professional.
6. Skala peringkat dikaitkan dengan tingkah laku. Metode ini merupakan suatu cara
penilaian prestasi kerja karyawan untuk kurun waktu tertentu di masa lalu dengan
mengaitkan skala peringkat prestasi kerja dengan perilaku tertentu.
7. Metode peninjauan lapangan. Penilai turun ke lapangan bersama-sama dengan ahli
dari SDM. Spesialis SDM mendapat informasi dari atasan langsung perihal prestasi
karyawannya, lalu mengevaluasi berdasarkan informasi tersebut.
8. Tes dan observasi prestasi kerja. Berdasarkan pertimbangan dan keterbatasan,
penilaian prestasi dapat didasarkan pada tes pengetahuan dan keterampilan, berupa
tertulis dan peragaan, syaratnya tes harus valid dan reliabel.
1. Penilaian diri sendiri (self appraisal). Penilaian diri sendiri adalah penilaian yang
dilakukan oleh karyawan sendiri dengan harapan karyawan tersebut dapat lebih
mengenal kekuatan dan kelemahan dirinya sendiri sehingga mampu mengidentifikasi
aspek-aspek perilaku kerja yang perlu diperbaiki pada masa yang akan datang.
2. Manajemen berdasarkan sasaran (management by objective). Manajemen
berdasarkan sasaran merupakan satu bentuk penilaian di mana karyawan dan penyelia
bersama-sama menetapkan tujuan-tujuan atau sasaran-sasaran pelaksanaan kerja
karyawan secara individu di waktu yang akan datang.
3. Implikasi penilaian kinerja individu dengan pendekatan MBO (management by
objective). MBO digunakan untuk menilai kinerja karyawan berdasarkan keberhasilan
mereka dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan melalui konsultasi dengan atasan
mereka. Keberhasilan dari penilaian kinerja tergantung pada pendekatan yang konsisten
untuk mendapatkan perbandingan hasil, ukuran, dan standar yang jelas, selain penilaian
harus bebas dari bias.
4. Penilaian dengan psikolog. Penilaian dengan menggunakan psikolog untuk
melakukan penilaian potensi-potensi yang akan datang, bukan kinerja masa lalu.
5. Pusat penilaian. Penilaian ini sebagai suatu bentuk penilaian pekerjaan terstandar yang
tertumpu pada beragam tipe evaluasi dan beragam penilai. Pusat-pusat penilaian
sebagai bentuk standar pekerja yang bertumpu pada tipe-tipe evaluasi dan nilai-nilai
ganda.
PENUTUP
A. Kesimpulan
Penilaian kinerja (performance appraisal) adalah suatu proses atau kegiatan yang dilakukan
oleh perorangan atau kelompok dalam sebuah perusahaan untuk mengevaluasi dan
mengomunikasikan bagaimana karyawan melakukan pekerjaan dengan cara
membandingkan hasil pekerjaannya dengan seperangkat standar yang telah dibuat dalam
suatu periode tertentu yang digunakan sebagai dasar pertimbangan suatu kegiatan.
Penilaian kinerja merupakan hasil dari suatu penilaian yang sistematik dan didasarkan pada
kelompok indikator kinerja kegiatan yang berupa indikator-indikator input, output, hasil,
manfaat dan dampak.
Penilaian kinerja merupakan metode mengevaluasi dan menghargai kinerja yang paling
umum digunakan. Penilaian kinerja dilakukan untuk memberi tahu karyawan apa yang
diharapkan pengawas untuk membangun pemahaman yang lebih baik satu sama lain.
Penilaian kinerja menitik beratkan pada penilaian sebagai suatu proses pengukuran sejauh
mana kerja dari orang atau sekelompok orang dapat bermanfaat untuk mencapai tujuan
yang ada.
B. Saran
Tidak ada saran yang mendukung dari penulis , namun kami selaku penulis menyadari
bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak kekurangan, maka dari itu penulis
membutuhkan berbagai masukan-masukan ataupun saran yang bersifat konskruktif untuk
memperbaiki pembuatan makalah selanjutnya.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.dosenpendidikan.co.id/penilaian-kinerja/
https://www.kajianpustaka.com/2020/03/penilaian-kinerja-pengertian-tujuan-kriteria-dan-
metode.html?m=1