Dian Dwi Purwanti - Pengambilan Contoh Benih

Unduh sebagai doc, pdf, atau txt
Unduh sebagai doc, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI BENIH

“PENGAMBILAN CONTOH BENIH”

Disusun oleh :

NAMA : DIAN DWI PURWANTI

NPM : 19025010009

GOL. : A1

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” JAWA TIMUR

2021
III. METODOLOGI PRAKTIKUM

3.1 Waktu dan Tempat


Praktikum Teknologi Benih dengan materi Uji Daya Vigor Benih dilaksanakan
pada hari Rabu, 31 Maret 2021 pukul 13.00 – 14.50 WIB dan dilaksanakan secara daring
di rumah masing-masing.

3.2 Alat dan Bahan


3.2.1 Alat
Alat yang digunakan dalam praktikum “Pengambilan contoh benih” adalah alat
tulis, gawai, timbangan analitik, seed trier dan seed divider
3.2.2 Bahan
Bahan yang digunakan dalam “Pengambilan contoh benih” adalah benih kedelai
dan benih jagung.

3.3 Cara Kerja

1. Menusuk plastic bungkus kedelai dan jagung menggunakan seed trier secara acak.
Plastik yang sudah ditusuk ditutup dengan plester agar tidak ditusuk lagi, dan
melakukannya hingga benih dirasa cukup untuk ditimbang.
2. Menimbang benih kedelai dan jagung masing-masing sebanyak 500 gram, kemudian
benih dipisahkan menggunakan alat seed divider,
3. Kemudian benih ditimbang masing-masing 250 gram untuk dijadikan contoh kerja
dan sisa contoh kirim, kemudian benih contoh kerja kedelai dan jagung dibagi
menjadi 8 bagian
4. Membuang 4 bagian dan menyisahkan 4 bagian secara acak, 4 bagian itu digunakan
untuk uji kemurnian, kadar air, kesehatan benih dan berat 1000 butir
5. Masing-masing benih contoh kerja dimasukkan ke plastik untuk pengujian
selanjutnya.
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Pengamatan

Tabel 4.1 Hasil Pengambilan contoh benih

Berat Contoh Berat Contoh


Macam Benih Berat Benih sisa
kiriman kerja
Kacang Kedelai 1000,13 gram 250,14 gram 249,9 gram
Jagung 1000,46 gram 250,44 gram 249,93 gram

4.2 Pembahasan

Langkah pertama dalam pelaksanaan analisi mutu benih adalah penyediaan suatu contoh
benih. Pengambilan contoh benih untuk diuji sangat penting agar informasi mutu yang diperoleh
melalui pengujian benar-benar mewakili kelompok benih yang diuji. Prinsip pengambilan contoh
benih adalah mengambil benih dari beberapa bagian dari suatu kelompok yang dicampurkan
menjadi satu. Cara pengambilannya harus sesuai yang ditetapkan ISTA (Internasional Seed
Testing Association). (Tim pengampu,2021)

Praktikum kali ini menggunakan seed trier untuk mengambil benih dari plastic
bungkusnya. Pengambilan contoh benih menggunakan alat seed trier degan cara menusukkan
seed trier ke plastic benih, kemudian diplester bagian yang sudah tertusuk agar tidak ditusuk
kembali. Dalam beberapa hal dan untuk species tertentu, terutama yang benihnya sukar dialirkan,
cara pengambilan contoh benih dengan tangan lebih memuaskan. Tetapi cara yang lebih umum
dengan menggunakan seed trier. Benih yang dijadikan contoh benih adalah benih kedelai dan
benih jagung yang berukuran kecil sehingga lebih mudah jika menggunakan seed trier. Alat ini
terbuat dari pipa logam yang mempunyai celah-celah atau lubang-lubang di satu sisi melalui
mana contoh benih dapat mesuk. (Nasir, 2015)

Menurut (Lita Sutopo, 2011), pengambilan contoh benih dimulai dari pengambilan
contoh primer lalu menggabungkannya menjadi contoh komposit serta membuat contoh kirim.
Untuk membuat contoh kerja, benih harus dibagi terlebih dahulu dengan beberapa metode baik
secara mekanik, pengacakan dengan cangkir dan menggunakan sendok. Timbang benih sesuai
jumlah contoh kerja yang ditetapkan dan selebihnya dapat disimpan sebagai cadangan untuk
digunakan pada pengujian mutu benih yang lainnya.
Dalam praktikum ini diambil 4 jenis contoh benih yaitu contoh primer, contoh campuran,
contoh kirim laboratorium dan contoh kerja. Contoh primer yaitu contoh benih yang diambil
dalam jumlah besar dari berbagai tempat penyimpanan benih baik wadah maupun bulk. Contoh
campuran yaitu semua contoh primer yang dijadikan satu dan dicampur dalam suatu tempat,
seperti kantong atau kotak. Contoh primer dan campuran dalam hal ini adalah benih jagung dan
benih kedelai yang telah diambil dari plastic bungkusnya dan ditaruh dalam nampan.
Contoh kirim laboratorium yaitu contoh campuran yang telah dikurangi sampai jumlah
berat tertentu yang telah ditetapkan dan kemudian dikirim ke laboratorium penguji benih.
pengurangan dalam praktikum ini dilakukan menggunakan seed divider. Contoh kerja yaitu
contoh benih yang diambil dari sampel yang digunakan sebagai bahan pengujian benih
dilaboratorium. Pengujian yang akan dilakukan menggunakan benih tersebut adalah pengujian
kemurnian, kadar air, uji viabilitas benih dan berat 1000 benih.
Hasil dari pengambilan contoh benih pada tanaman kedelai yaitu pada berat contoh
kiriman sebesar 1000,13 gr sedangkan untuk kedelai adalah 1000,46 gr. Antara keduanya tidak
memiliki berat yang berbeda jauh. Selanjutnya berat contoh kerja pada tanaman kedelai yaitu
250,14 gr dan jagung 250,44 gr, selanjutnya untuk berat benih sisa kedelai yaitu sebesar 249,9 gr
dan untuk jagung adalah 249,93 gr. Benih kedelai dan jagung memiliki berat yang berbeda-beda.
Benih jagung memiliki berat dan ukuran yang lebih besar daripada benih kedelai.
Sudrajat (2016) menjelaskan bahwa berat dan ukuran benih dapat dipengaruhi faktor
genetik, lingkungan dan kondisi pertumbuhan tanaman. Benih yang relatif lebih berat
berhubungan dengan kecepatan perkecambahan dan perkembangan semai yang bagus. Berat
benih berhubungan dengan besarnya biji, semakin berat berarti biji semakin besar. Besarnya biji
mempengaruhi dalam viabilitasnya, biji-biji yang lebih besar mempunyai via-bilitas yang lebih
baik daripada yang kecil. Berat benih menunjukkan cadangan makanan, pro-tein, aktivitas
mitokhondria, kecepatan respi-rasi/produksi ATP dan potensi pertumbuhan.
V. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil praktikum dan pembahasan tentang Pengambilan contoh benih pada
jagung dan kedelai, maka dapat simpulkan bahwa :
1. Langkah pertama dalam pelaksanaan analisi mutu benih adalah penyediaan suatu
contoh benih. Pengambilan contoh benih untuk diuji sangat penting agar informasi
mutu yang diperoleh melalui pengujian benar-benar mewakili kelompok benih yang
diuji. Pengambilan contoh benih kedelai dan jagung dilakukan dengan menggunakan
alat seed trier untuk mengambil benih dan seed divider sebagai pemisah benih.
2. Hasil pada tanaman kedelai pada berat contoh kiriman sebesar 1000,13 gr sedangkan
untuk kedelai adalah 1000,46 gr. Selanjutnya berat contoh kerja pada tanaman kedelai
yaitu 250,14 gr dan jagung 250,44 gr, selanjutnya untuk berat benih sisa kedelai yaitu
sebesar 249,9 gr dan untuk jagung adalah 249,93 gr.

3. Benih kedelai dan jagung memiliki berat yang berbeda-beda. Benih jagung memiliki
berat dan ukuran yang lebih besar daripada benih kedelai.
DAFTAR PUSTAKA

Lita Sutopo, 2011, Teknologi Benih, Universitas Brawijaya, Malang.

Nasir 2015. Peranan benih dalam usaha pengembangan palawija 1. Jurnal Agronomi XII (1):
12-15.

Sudrajat, D.J. dan Haryadi,D. 2016. Berat dan Ukuran Benih sebagai Tolok Ukur dalam Proses
Sortasi Benih dan Seleksi Benih Tanaman Hutan. Info Benih Volume 11 nomor 1,

Tim pengampu mata kuliah teknologi benih. 2021. Penuntun Praktikum Teknologi Benih.
Surabaya : Fakultas Pertanian UPN veteran Jawa timur

Anda mungkin juga menyukai