Laporan Praktikum Teknologi Dan Industri Benih
Laporan Praktikum Teknologi Dan Industri Benih
Laporan Praktikum Teknologi Dan Industri Benih
Disusun Oleh :
Kelompok 1
Ita Zahara
1405101050001
Najwa Anjani
1405101050073
1405101050046
Rima Febryna
1405101050026
Syuhada
1405101050067
BAB I. PENDAHULUAN
sekian
banyak
teknik-teknik
untuk
meningkatkan
hasil
keadaan
demikian
inilah
terjadinya
kadar
air
yang
seimbang.
(Kartasapoetra, 1986).
Uji
dilakukan. Benih murni yang diperoleh itu baru kemudian dipakai untuk uji yang
lain, yaitu presentase kadar air dan viabilitas benih. Hal ini dilakukan karena nilai
yang ingin diperoleh adalah nilai dari benih murni, bukan dari benih campuran
(Kuswanto, 1997).
Prosedur pengambilan contoh benih padi harus mengikuti aturan yang
telah ditentukan seperti yang tercantum pada ISTA. pengambilan contoh benih
dimulai dari pengambilan contoh primer lalu menggabungkannya menjadi contoh
komposit serta membuat contoh kirim. Untuk membuat contoh kerja, benih harus
dibagi terlebih dahulu dengan beberapa metode baik secara mekanik, pengacakan
dengan cangkir dan menggunakan sendok. Timbang benih sesuai jumlah contoh
kerja yang ditetapkan dan selebihnya dapat disimpan sebagai cadangan untuk
digunakan pada pengujian mutu benih yang lainnya (Nasrudin,2009).
Program sertifikasi dan pengawasan pemasaran hanya petugas yang diberi
wewenang yang dapat melakukan pengambilan contoh benih untuk keperluan
pelabelan dan pengecekan label. Cara pengambilanya harus memenuhi ketentuan-
Benih tanaman pangan seperti padi, kedelai, jagung, dan kacang hijau.
2.
Seed trier, alat pembagi tepat tipe Boerner, mangkuk, trays, sendok
2. Dibagi benih tersebut 2 kali dan analisa contoh yang diperoleh pada pembagian
kedua. Apabila pembagian tepat, seharusnya pada tiap contoh stelah pembagian
kedua diperoleh berat benih 125 gram dengan campuran 6 butir lainnya. Lakukan
pembagian benih dengan beberapa metode berikut:
a. Metode pembagi tepat tipe Boerner
Masukkan 500 gram sampel benih ke dalam alat pembagi tepat ini, lalu putar
bahagian tengahnya dan secara otomatis benih akan terbagi dalam 2 bagian yang
sama jumlahnya. Lakukan ini hingga pembagian kedua.
b. Metode mangkuk
Susunlah 8 buah mangkuk pada trays lalu sebarkan benih diatasnya secara acak.
Ambil 2 mangkuk dan analisa seperti diatas.
c. Metode paruh
Sebarkan benih pada trays sehingga rat. Buatlah pembagian dengan membuat
garis pada permukaan hamparan benih sehingga terbentuk 8 bagian. Pilihlah 2
bagian dan analisa data seperti diatas.
d. Metode sendok
Sebarkan benih dalam mangkuk. Contoh diambil dengan sendok sebanyak 5 kali
lalu analisa seperti diatas.
Tabel Pengamatan
Metode
I
Boerner 127,1
Mangkuk 78,1
Paruh
164,7
Sendok
64,3
Ulangan
II
125,4
83,7
125,3
67,8
Penyelesaian
Metode Boerner
SD =
X 3 X 2
2+
X 2 X
2+
X 1 X
126,3126,3
125,4126,3 2+
127,1126,3 2 +
0 2
0,9 2+
= 0,8 2+
III
126,3
71,1
121,8
64,8
Total
378,8
232,9
411,8
196,9
Rerat
a
126,3
77,6
137,3
65,6
Sd
0,40
5.15
19,45
1,54
0, 64+ 0,81+ 0
3
1,45
= 3
= 0,161
= 0,40
Metode Mangkuk
SD =
2
X 3 X
2 +
X 2 X
2 +
X 1 X
71,177,6 2
83,777,6 2+
= 78,177,6 2+
6.5 2
6.1 2 +
= 0.5 2 +
=
=
0.25+37.21+ 42.25
3
79.71
3
= 26,57
= 5.15
Metode Paruh
2
X 3 X
2 +
X 2 X
2 +
X 1 X
SD =
121,8137,3
125,3137,3 2 +
= 164,7137,3 2 +
15.5 2
12 2 +
= 27,4 2+
750,76+144 +240,25
3
1135,01
3
= 378,33
= 19,45
Metode Sendok
SD =
2
X 3 X
X 2 X +
2 +
X 1 X
64,865,6
67,865,6 2+
= 64,365,6 2+
0.8 2
2,2 2+
= 1,3 2 +
1,69+ 4,84+0,64
3
2,39
7,17
3
= 1,54
4.2 Pembahasan
Contoh benih diambil secara acak dari berbagai posisi pada kelompok
benih kemudian digabungkan. Contoh ini diperoleh dari satu atau lebih contoh
secara bertahap. Setiap tahapan kemudian digabung dengan sub contoh yang lain
atau dicampur.
Prinsip pengambilan contoh benih adalah mengambil benih dari beberapa
bagian dari suatu kelompok benih yang kemudian dicampur menjadi satu.
Penarikan contoh dilakukan dengan mnegambil benih dari berbagai sudut pada
wadah terpilih dalam jumlah yang sama. Tujuan penarikan contoh adalah untuk
mendapatkan contoh padi benih yang mewakili kelompok benih dalam jumlah
yang cukup untuk keperluan pengujian mutu benih.
Ada 4 macam sampel atau contoh benih menurut ketentuan ISTA, yaitu
contoh primer, contoh campuran, contoh yang dikirim ke laboratorium dan contoh
uji. Pada praktikum kali ini kami menggunakan contoh campuran yaitu semua
contoh primer yang dijadikan satu dan dicampur dalam satu tempat. Pada contoh
campuran dilakukan pembagian benih dengan beberapa metode berikut: metode
pembagi tepat tipe Boerner yaitu sampel benih dimasukkan ke dalam alat pembagi
tepat ini, lalu putar bahagian tengahnya dan secara otomatis benih akan terbagi
dalam 2 bagian yang sama jumlahnya.
Yang kedua adalah metode mangkuk yaitu disusun 8 mangkuk pada trays
lalu sebarkan benih diatasnya secara acak. Lalu ambil 2 mangkuk untuk di analisa.
Selanjutnya metode paruh yaitu benih disebarkan pada trays sehingga rata, dan
dibuat pembagian dengan membuat garis pada permukaan hamparan benih
sehingga terbentuk 8 bagian. Pilihlah 2 bagian untuk dianalisa. Dan yang terakhir
adalah metode sendok yaitu benih disebarkan dalam mangkuk, contoh diambil
dengan sendok sebanyak 5 kali lalu dianalisa.
Setiap metode yang tlah dilakukan, benihnya lalu ditimbang berapa berat
dari perlakukan setiap metodenya. Dan seluruh perlakuan diulang sebanyak 3 kali
sehingga didapat sebaran angka yang akurat dalam pengambilan sampel. Total
benih yang didapatkan pada metode boerner sebanyak 378,8 gr, dengan rerata
126,3 gr, dan standar deviasinya 0,40.
Pada metode mangkuk didapat total benih sebesar 232,9 gr, dengan rerata
77,6 gr, dan standar deviasinya 5.15. Dengan menggunakan metode paruh didapat
total benih sebanyak 411,8 gt, rerata 137,3 gr, dan standar deviasi 19,45. Serta
dengan menggunakan metode sendok didapat total benih sebanyak 196,9 gr,
dengan rerata 65,6, serta standar deviasinya 1,54.
Dari keempat metode yang telah dilakukan, dapat kita ketahui bahwa
tingkat keakuratan pembagian benih adalah pada metode boener dengan standar
deviasinya 0,40. Serta yang mengalami tingkat keakuratnnya rendah adalah pada
metode sendok dengan standar deviasi yang didapat adalah. 19,45.
BAB V. PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan dari praktikum ini adalah:
1. Prinsip pengambilan contoh benih adalah mengambil benih dari beberapa
bagian dari suatu kelompok benih yang kemudian dicampur menjadi satu.
2. Total benih yang didapatkan pada metode boerner sebanyak 378,8 gr, dengan
rerata 126,3 gr, dan standar deviasinya 0,40.
3. Pada metode mangkuk didapat total benih sebesar 232,9 gr, dengan rerata 77,6
gr, dan standar deviasinya 5.15
4. Pada metode paruh didapat total benih sebanyak 137,3 gr, rerata 137,3 gr, dan
standar deviasi 19,45.
5. Dengan menggunakan metode sendok didapat total benih sebanyak 196,9 gr,
dengan rerata 65,6, serta standar deviasinya 1,54.
6. Dari keempat metode, tingkat keakuratan pembagian benih adalah pada
metode boener dengan standar deviasinya 0,40.
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN