CBR - Matematika Terapan - Awi
CBR - Matematika Terapan - Awi
CBR - Matematika Terapan - Awi
REPORT
MATMATIKA
TERAPAN
NILAI:
MATEMATIKA TERAPAN
1
Kata Pengantar
Saya sangat berharap semoga critical book report ini dapat menambah
pengetahuan dan pengalaman bagi pembaca. Bahkan saya berharap lebih jauh lagi
agar CBR ini bisa pembaca praktekkan dalam kehidupan sehari-hari.
Awi Satya
2
DAFTAR ISI
Halaman Judul..................................................................................................1
Kata Pengantar..................................................................................................2
Daftar Isi...........................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................4
1.1 Rasionalisasi Pentingnya CBR1.................................................................4
1.2 Tujuan penulisan CBR................................................................................4
1.3 Manfaat CBR..............................................................................................4
1.4 Identitas Buku.............................................................................................4
BAB IV PENUTUP..........................................................................................22
4.1 Kesimpulan.................................................................................................22
4.2 Rekomendasi...............................................................................................22
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................23
3
BAB 1
PENDAHULUAN
Edisi :-
Penerbit : Unimed Press
Kota Terbit : Medan
Tahun Terbit : 2016
ISBN :-
4
Kota Terbit : Jakarta
Tahun Terbit : 2003
ISBN :-
BAB II
ISI BUKU
2.1 Ringkasan Isi Buku
Ringkasan Isi Buku Utama
FUNGSI DAN LIMIT
1. Fungsi
DEFINISI : Suatu fungsi f ialah suatu aturan padanan yang memasangkan
tiap x dalam suatu himpunan yang disebut daerah asal (domain) dengan
sebuah nilai tunggal f(x) dari himpunan kedua yang disebut kodomain.
Himpunan nilai yang diperoleh dengan cara demikian disenut daerah nilai
(range)
Fungsi Aljabar
Fungsi aljabar terdiri atas berbagai jenis teapi yang terutama ada tiga:
a. polinom (suku banyak)
b. fungsi Rasional
c. Fungsi irrasional
2. Limit
Teorema-teorema limit
a. teorema A
andaikan n bilangan bulat positif ,k konstanta serta f dan g adalah fungsi
fungsi yang mempunyai limit di c
b. teorema B
5
y cos θ x
sinθ= cot θ= =
r sinθ y
1 r
sinθ y csc θ= =
tanθ= = sinθ y
cosθ x
1 r
sec θ= =
cosθ x
x
cos θ=
r
TURUNAN (DERIVSTIF)
1. Pengertian Turunan
Turunan fungsi y terhadap x adalah
dy ∆y f ( x=∆ x )−f (x )
= lim = lim
dx ∆ x→ 0 ∆ x ∆ x→ 0 ∆x
Asalkan limit itu ada.
Proses pencarian turunan fungsi disebut sebagai pendifferensialan
sedangkan bagian kalkulus yang berhubungan dengan pendifferensialan
disebut kalkulus differensial.
2. Aturan Pencarian Turunan
Berikut ini merupakan teorema pencarian turunan untuk fungsi aljabar:
dy
Aturan konstanta : y=f ( x )=k → =0
dx
dy
Aturan identitas: y=f ( x )=x → =1
dx
n dy
Aturan pangkat: y=f ( x )=x → =nx n−1 \
dx
dy
Aturan kelipatan konstanta: y=k . f ( x ) → =k . f ' ( x )
dx
Aturan jumlah dan selisih:
dy du dv
y=u ± v dengan u=f ( x ) dan vg ( x ) → = ±
dx dx dx
Aturan hasil kali:
dy dv dv
y=u . v dengan u=f ( x ) dan v=g ( x ) → =u + v
dx dx dx
6
Aturan hasil bagi:
du dv
−u v
u dy dx dx
y= dengan u=f ( x ) dan v =g ( x ) → =
v dx v 2
( ay m ) ( bx n ) dc
d +d + =0
dx dx dx
7
PENGGUNAAAN TURUNAN
1. Tangen dan Normal
Untuk menentukan persamaan garis singgung (tangent) suatu kurva pada
sebuah titik, pertama-tama ditentukan turunan fungsi dititik tersebut.
Untuk menentukan persamaan garis normal ( garis tegak lurus ) terhadap
tangent, ingat bahwa gradient garis tegak lurus adalah kebalikan negative. Jadi
1
diP ( x , y ) .
gradien garis normal di titik P (x,y) adalah – dy
dx
2. Gerak Kurvilinier
Rumus umum untuk suatu vektor A dengan sudut arah θ dengan besar A
adalah
A X = cos ɵ A y =A sinɵ
A = √ A x2 + A y ²
Ay
tan ɵ =
AX
3. Laju yang Berkaitan
Setiap dua variabel yang berubah terhadap waktu dan diantara keduanya
terdapat suatu hubungan, bisa mempunyai laju terhadap waktu dari yang satu
dinyatakan dalam laju terhadap waktundari yang lainnya.
4. Masalah Maksimum dan Minimum
Karena turunan fungsi menentukan gradien garis singgung, dapat
disimpulkan bahwa: x naik mengakibatkan y naik jika turunan fungsi itu [ositif
dan sebaliknya bahwa x naik mengakibatkan y turun jika fungsi itu negative.
Kesimpulan ini bisa dinyatakan sbb:
f(x)naik jika f’(x)>0 dan f(x)turun jika f’(x)<0
INTEGRAL
1. Differensial
Differensial dari suatu fungsi y = f(x) di defenisikan sebagai dy = f”(x)dx.
Dy adalah differensial dari y,sedangkan dx adalah diferensial dari x.
8
differensial dx didefenisikan.. Sebagai sama dengan ∆ x yaitu perubahan kecil
pada x.ini didefenisikan demikian sehingga f(x)=dy/dx.
2. Integral Tak Tentu (Anti Turunan)
Defenisi : F disebut suatu anti turunan (integral tak tentu ) dari f pada
selang I jika F(x)=f(x) atau dF(x) untuk setiap x dalam selang I
PENGGUNAAN INTEGRAL
1. Pengunaan Integral Tak Tentu (Persamaan Differensial)
Masalah Gerak
Didalam masalah gerak, diketahui bahwa percepatan adalah laju
dv
perubahan kecepatan terhadap waktu yang a= . Dari rumus ini diperoleh
dt
dq
muatan terhadap waktu yang ditulis i= . Kalau rumus ini ditulis dalam
dt
bentuk differensial akan menjadi dq = id t. Selanjutnya dengan
9
Menghitung luas bidang datar
Luas bidang yang dibatasi oleh fungsi y = f(x), sumbu x,garis = a dan
b
garis x= b adalah A=∫ f (x)dx
a
FUNGSI TRANSENDEN
10
1. Fungsi Logaritma Asli
Definisi: Fungsi logaritma asli yang ditulis in didefinisikan sebagai
x
1
In x =∫ dt ; x >0
1 t
11
Dari definisi tersebut didapatkan ln(ax) = ln(exlna) = x ln a
Fungsi logaritma umum
Fungsi logaritma umum ialah fungsi logaritma dengan bilangan pokok a
yaitu bilangan positif yang tidak sama deagan 1.fungsi logaritma umum
biasa ditulis y = f(x) = loga x yang didefinisikan sebagai berikut.
Jika a bilangan positif dan a ≠ 1, maka
y = loga x ↔ x = ay
berdasarkan definisi tersebut juga diperoleh
ln x
loga x =
ln a
5. Pertumbuhan dan peluluhan eksponensial
Bentuk persamaan differensial yang berkaitan langsung dengan fungsi
dy
eksponensial ialah =ky .Dengan pemisahan variable persamaan ini menjadi
dx
dy
=k dt sehingga dengan pengintegralan menghasilkan In y = kt + C. Apabila
y
terdapat syarat awal bahwa y = y0 untuk t = 0, diperoleh y = y0 ekt
6. Fungsi Trigonometri Balikan (Invers)
−π π
x=sin −1 y ⟺ y=sin x ; dengan ≤ x≤
2 2
x=cos−1 y ⟺ y=cos x ; dengan 0 ≤ x ≤ π
12
TEKNIK-TEKNIK PENGINTEGRALAN
1. Pengintegralan dengan penggantian (substitusi)
Apabila substitusi ini mengubah f(x)dx menjadi h(u)dud an apabila H adalah anti
13
a) integral yang tak terhingga pada titik ujung satu selang
b) Integral yang tak terhingga pada sebuah titik dalam
14
A adalah daerah asal ( domain ), B adalahdaerah hasil fungsi ( range). Anggap semua
fungsi adalah sebuah mesin yang mengubah beberapa dari anggota himpunan daerah asal
menjadi salah satu anggota dari himpunan daerah hasil fungsi.
2. Grafik Fungsi
Grafik fungsi adalah penggambaran sebuah fungsi ke dalam sebuah grafik,
dengankoordinat tertentu ( umumnya kartesian ). Pada koordinat kartesian, nilai fungsi
f(x) adalah koordinat y, atau y = f(x).
3. Fungsi Invers
Fungsi invers didefenisikan sebagai balika dari sebuah fungsi, dimana fungsi invers
dari sebuah fungsi tertentu akan bekerja berkebalikan dengan fungsi tertentu. Ambil x
adalah elemen dari himpunan X, yaitu himpunan dearah asal ( x ∈ X ), dan y adalah
elemen Y, yaitu himpunan daerah hasil ( y ∈Y ).
4. Fungsi Komposisi
Dari pembahasan diatas, kita telah mengkomposisikan f denga g. fungsi yang
dihasilkan disebut komposisi f dengan g, yang dinyatakan dengan f ° g.
( f ° g ) ( x ) =f (g ° x) ¿
5. Fungsi Limit
TURUNAN
Pengertian turunan dapat dijelaskan sebagai berikut: jika P(a,f(a)) adalah sembarang
titik pada sebuah grafik suatu fungsi f . Titik lain pada gambar dinotasikan dengan
Q(a+h,f(a+h)),dimana h adalah beda antara absis Q dan P. Kemiringan tali busur yang
melalui titik P dan Q adalah
f ( a+ h ) f (a)
Mpq =
h
1. Turunan Dengan Fungsi Limit
Turunan sebuah fungsi f adalah fungsi lain f’ ( dibaca f” aksen ) yang nilainya pada
f ( x +h )−f (x)
seberang bilangan x adalah f’(x) = lim
h−0 h
2. Turunan Sederhana
15
Ada 2 jenis turunan sederhana yaitu turunan polinomial dan turunan pada trigonometri
3. Teorema Aturan Berantai
Jika kita ambil sebuah fungsi, dimana fungsi tersebut adalah kombinasi dari beberapa
fungsi dasar pembangunannya, maka penyelesaian fungsi tersebut akan memenuhi sebuah
aturan yang disebut aturan berantai.
4. Operasi Pada Turunan
Rumus cepat dari operasi turunan yaitu :
d ( ) ' d u u' v−v ' u
dx
'
uv =u v + v u
dx v
=
u² ()
5. Aplikasi Turunan
Aplikasi turunan sangat berguna disegala bidang ilmu. Dalam dunia teknik turunan
berperan dalam upaya optimalisasi desain dan segala urusan perhitungan efisiensi dan
ekonomis. Dalam duia perekonomiaan, turunan digunakan untuk analisis pasar dan
menentukan gradien fungsi permintaan dan penawaran.
INTEGRAL
1. Defenisi Integral
Integral adalah kebalikan dari proses diferensiasi. Integral ditemukan menyusul
ditemukannya masalah dalam diferensiasi di mana matematikawan harus berpikir bagaimana
menyelesaikan masalah yang berkebalikan dengan solusi diferensiasi. Lambang integral
adalah ʃ. Integral terbagi dua yaitu integral tak tentu dan integral tertentu.
2. Pengintegralan Sederhana
x
∫ x dx = n+1 +c
n
∫ kf ( x ) dx=k ∫ f ( x ) dx
∫ ( f ( x ) ± g ( x ) ) dx=∫ f ( x ) dx ± ∫ g ( x ) dx
3. Metode Penyelesaian Integral
a. Subtitusi
d (g ( x ) )
∫ ( f о g ) ( x ) dx=∫ f ( g ( x ) ) g'( x )
b. Partial
Didalam buku-buku kalkulus kita sering menjumpai rumus partial sebagai berikut :
∫ udv=uv−∫ vdu
16
c. Residu
Metode residu (sisa) adalah metode yang didapat dari penerapan teorema sisa pada
polinomial. Permasalahan yang sering diselesaikan dengan metode ini biasanya adalah
sebuah integral sebuah fungsi dimana pembaginya adalah sebuah fungsi polinomial.
d. Metode Trigonometri
Metode ini menggunakan fungsi trigonometri sebagai pensubtitusi pada fungsi yang
akan kita integralkan.
MATRIKS
1. Matriks
Matriks adalah sebuah ruangan yang terdiri dari baris dan kolom. Jika A adalah
sebuah matriks m x n, maka dituliskan sebagai berikut:
a11 ⋯ an 1
A=
( ⋮ ⋱ ⋮
am1 ⋯ amn )
2. Operasi Pada Matriks
a. Penjumlahan dan Pengurangan
Dua matriks dapat dijumlahkan atau dikurangkan hanya jika dua matriks tersebut
memiliki banyak garis yang sama dan banyak kolom yang sama.
b. Perkalian
Perkalian matriks sebagai berikut: A x B = AB
3. Matriks Identitas
Pada matriks, ada yang disebut dengan I matriks identitas n x n di mana jika dikalikan
dengan A matriks n x n, maka hasilnya adalah matriks n x n itu sendiri. Perkalian dengan
matriks identitas bersifat komutatif.
4. Invers Matriks
Pembagian adalah perkalian suatu bilangandengan bilangan yang diinverskan. Jika
suatu bilangan dikalikan dengan inversnya sendiri, maka hasilnya adalah satu.
VEKTOR
1. Mengenal Vektor
Dalam penulisannya vektor digambarkan dengan anak panah dan dituliskan dengan
huruf yang diatasnya ada anak panahnya.
2. Komponen vektor
17
Vektor memiliki tiga komponen yang setiap komponen arahnya searah dengan tiap
sumbu pada koordinat kartesius tiga dimensi.
3. Magnitude vektor
→
Magnitude adalah nilai dari sebuah vektor. Mencari magnitude ‖A‖ dari komponen
→
vektor A = axi + ayj + azk adalah sebagai berikut
→
‖ A‖ = √ a 2
x+¿ a y+ ¿ a ¿
2 2
z
¿
4. Operasi Vektor
a. Penjumlahan dan Pengurangan Vektor
Penjumlahan dan pengurangan pada vektor memiliki arah, sehingga arah juga
memengaruhi perhitungan.
b. Perkalian Vektor dengan Skalar
Jika vektor dikalikan dengan skalar, maka langsung saja kalikan skalar tersebut
dengan tiap komponen vektor.
c. Perkalian Dot (Dot Product)
Perkalian dot adalah perkalian dua vektor yang hasil akhirnya adalah skalar.
d. Perkalian Silang (Cross)
Perkalian cross adalah perkalian dua vektor yang hasil akhirnya adalah vektor
5. Sudut Dua Vektor
A dan ⃗
Dua vektor ⃗ B akan membentuk sudut ω. Untuk mencari sudut ω bisa
menggunakan perkalian dot atau perkalian silang. Dan akan mendapatkan sudut ω dengan
A .⃗
⃗ B Ax⃗
⃗ B
persamaan berikut: ω = arccos ( A‖‖⃗
‖⃗ B‖), ω = arcsin ( A‖‖⃗
‖⃗ )
B‖
6. Diferensial Vektor
Diferensial vektor terhadap t didefenisikan sama seperti diferensial fungsi skalar,
d⃗
A A ( t + ∆ t ) −⃗
⃗ A (t)
sebagai berikut: = lim
dt ∆ t →0 ∆t
7. Operator Del
d d d
Del ∇didefenisikan secara aljabar sebagai berikut: ∇=¿i +j +k
dx dy dz
18
a. Gradien
b. Divergensi
c. Curl
8. Integral Lintasan Vektor
Cara menghitungnya adalah dengan mengubah integral lintasan menjadi integral
F . d⃗r
biasa, baru menghitungnya. Didefenisikan dengan persamaan berikut: W = ʃ ⃗
BILANGAN KOMPLEKS
1. Bilangan Kompleks
Bilangan kompleks terbentuk atas bagian real dan imajiner. Dinyatakan dengan z = x +
iy: Rez = x, Imz = y
2. Operasi Bilangan Kompleks
Sebenarnya operasi dalam matematika hanya ada dua saja. Yaitu penjumlahan dan
perkalian, sedangkan pengurangan adalah kondisi kusus dari penjumlahan dengan
bilangan negatif dan pembagian adalah kondisi kusus perkalian dengan bilangan invers
atau balikan.
3. Modulus
b a
Jika bilangan kompleks dinyatakan oleh berikut ini : z = a + ib, sin ɵ = , cos ɵ
|z| |z|
maka yang disebut modulus adalah |z| = √ a2 + √ b2
4. Konjugat Kompleks
Konjugat adalah pasangan. Setiap bilangan kompleks z memiliki pasangan (konjugat) ⃗z
.
5. Teorema de Moivre
Teorema de moivre menyatakan eikƟ = (cos Ɵ + i sin Ɵ)k = cos kƟ + i sin kƟ
19
Persamaan eksak adalah persamaan diferensial yang memiliki syarat tertentu, apabila
tiap bagian persamaan saling diturunkan dengan variabel pasangannya, maka keduanya
sama.
3. Persamaan tak Eksak
Persamaan tak eksak adalah persamaan differensial yang memiliki syarat tertentu,
apabila tiap bagian persamaan saling diturunkan dengan vvariabel pasangannya, maka
keduanya tidak sama.
4. Persamaan Diferensial Linier
Persamaan diferensial linear adalah persamaan yang memiliki bentuk umum turunan
orde satu dan pada umumnya tak eksak.
5. Persamaan Homogen
Persamaan homogen adalah persamaan diferensial yang pada awalnya berbentuk f(x,y)=
dy y
dx x ()
,kemudian dapat dimodifikasi menjadi bentuk F =F (v).
6. Persamaan Bernouli
Persamaan bernoli adalah salah satu bentuk persamaan diferensial. Bentuk umum
dx
persamaan Bernouli + P ( x ) y =Q ( x ) y n
dy
7. Persamaan diferensial Orde Dua = 0
Adalah persamaan diferensial yang memiliki komponen turunan tingkat dua. Untuk
menyelesaikan persamaan diferensial orde dua dengan cara membentuknya menjadi
persamaan kuadrat.
8. Persamaan Diferensial Orde Dua ≠ 0
Untuk persamaan diferensial orde dua yang f(x) ≠ 0 penyelesaiannya tidak hanya
complementary function tetapi juga melibatkan particular integral.
TRANSFORMASI LAPLACE
A. Pengertian Transformasi Laplace
Ide dasar dari transformasi Laplace adalah merubah variabel bebas (domain) dari fungsi
penyelesaian persamaan diferensial menjadi bentuk variabel bebas (domain frekuensi) s.
20
Invers transformasi laplace didefenisikan sebagai balikan dari transformasi laplace.
Jadi invers transformasi laplace adalah tools untuk mengubah kembali variabel bebas
(domain frekuens) ke dalam variabel bebas (domain) asal.
C. Operasi Transformasi Laplace
dy
a. Mentransformasikan Turunan
dx
d2 y
b. Mentransformasikan Turunan
dx 2
dn y
c. Mentransformasikan Turunan
d x2
D. Teorema Transformasi Laplace
Transformasi laplace memiliki sifat-sifat tetentu. Fungsi yang ditransformasikan jika
fungsi-fungsi tersebut merupakan hasil sebuah perkalian, maka akan menghasilkan bentuk
transformasi yang berbeda-beda
E. Aplikasi Transformasi laplace
Dengan transformasi laplace kita bisa menyelesaikan persamaan diferensial dengan
sangat mudah. Bentuk fungsi pada transformasi laplace memenuhi operasi aljabar biasa,
sehingga mudah untuk disederhanakan.
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Kelebihan dan Kelemahan Buku
a. Kelebihan Buku
isi dari buku ini sangat lengkap sekali, karena setiap aspek-aspeknya
dijelaskan secara rinci, dari pengertian sampai kepada contoh-contohnya.
Buku Matematika Teknik I ini terdiri dari beberapa sub bab, masing-masing
dari sub bab tersebut berisi penjelasan tentang topik judul yang tertera dari sub
babnya.
Disetiap akhir babnya selalu dilampirkan contoh soal, jadi keakuratan dari isi
buku ini sangat terjamin.
21
Bahasa yang digunakan dalam buku ini sangat mudah sekali untuk dicerna dan
dipahami, semua yang dijelaskan dalam buku ini sangat berurutan dan bagus
sekali.
b. Kelemahan Buku
Kelemahan dari buku pertama yaitu pembahasannya terlalu monoton
Ada penulisan kata yang salah, seperti seharusnya “dan” tetapi dibuat “dari”.
Dan banyak kata-kata yang diulang-ulang.
a. Kelebihan Buku
Keunggulan dari buku pembanding yaitu sangat menarik
Penulis buku ini sangat memahami bahwa setiap individu memiliki perbedaan.
b. Kelemahan Buku
kelemahan dari buku pembanding yaitu gambar yang kurang jelas
penulisan yang sukar untuk dipahami
Isinya penuh dengan penjelasan semua
mudah bosan
Dan kita perlu ekstra konsentrasi (fokus) ketika memahami apa inti dari
buku ini
BAB IV
PENUTUP
4.1 KESIMPULAN
Kesimpulan yang saya dapat dari tugas Critical Book Review ini adalah bahwa dari 2
buku yang saya review/bandingkan mempunyai kelebihan dan kekurangan. Serta antara dua
buku tersebut memiliki hubungan satu dengan yang lainnya pada materi yang disajikan /
materi yang dibahas.
22
4.2 REKOMENDASI
Saran dari kami mengenai buku Matematika Teknik I ini yaitu rumus-rumus yang
terdapat di dalam pembahasan buku tersebut harus lebih simple, jelas, dan tepat. Dan sebagai
pemula kami berharap agar contoh soal yang diberikan agar lebih mudah untuk dipahami dan
tidak sukar dimengerti. Dan semoga nantiya dengan kita terus belajar dan memahami segala
sesuatu yang ada di dalam buku tersebut kita bisa menjadi guru yang berkualitas dan kita
dapat menerapkan ilmu yang kita dapat ke jenjang pendidikan berikutnya.
DAFTAR PUSTAKA
https://books.google.com/
https://id.scribd.com/upload-document?archive_doc=426502281
https://id.scribd.com/document/426502281/CBR-MATEMATIKA-TERAPAN-docx
23