Laporan
Laporan
Laporan
BAB I
PENDAHULUAN
1
`
2
`
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
- Parameter biologi
3
`
- Parameter kimia
No. Parameter Unit Standar Baku Mutu
(kadar maksimum)
Wajib
1. pH mg/l 6,5 – 8,5
2. Besi mg/l 1
3. Fluorida mg/l 1,5
4. Kesedahan mg/l 500
5. Mangan mg/l 0,5
6. Nitrat, sebagai N mg/l 10
7. Nitrit, sebagai N mg/l 1
8. Sianida mg/l 0,1
9. Deterjen mg/l 0,05
10. Pestisida total mg/l 0,1
Tambahan
1. Air raksa mg/l 0,001
2. Arsen mg/l 0,05
3. Cadmium mg/l 0,005
4. Kromium (valensi6) mg/l 0,05
5. Selenium mg/l 0,01
6. Seng mg/l 15
7. Sulfat mg/l 300
8. Timbal mg/l 0,05
9. Benzene mg/l 0,01
10. Zat organic (KMNO4) mg/l 10
2. Persyaratan kuantitatif
Setelah persyaratan kualitatif terpenuhi maka air bersih juga harus mampu
melayani daerah pelayanan. Banyaknya penduduk yang ada dalam suatu wilayah
4
`
5
`
baku. Unit air baku dapat terdiri dari bangunan penampungan air, bangunan
pengambilan/penyadapan, alat pengukuran dan peralatan pemantauan, sistem
pemompaan, dan/atau bangunan sarana pembawa serta perlengkapannya. Air baku
wajib memenuhi baku mutu yang ditetapkan untuk penyediaan air minum sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
1. Sumber Air Baku
Perencanaan dan pembangunan sistem pengembangan air minum perlu
memperhatikan kuantitas dan kualitas yang tersedia dari sumber air baku yang akan
digunakan. Kuantitas dan kualitas sumber air baku akan tergantung dari jenis
sumber air yang tersedia, yang terdiri dari:
- Air Permukaan
Sumber air permukaan terbagi dalam beberapa jenis, yaitu air
danau/pond/situ/kolam dan air sungai. Air danau atau pond dapat berasal dari aliran
sungai, air hujan dan/atau mata air.Air sungai berasal dari mata air dan curahan air
hujan yang tertampung pada permukaan tanah derah tangkapan. Sumber air
permukaan ini banyak digunakan pada sistem penyediaan air minum.
- Air Tanah
Air tanah berasal dari lapisan aquifer di dalam tanah.Keberadaan air
di lapisan aquifer berasal dari air hujan yang menyelusup kedalam
tanah.Penggunaan air tanah bagi kebutuhan sistem penyediaan air minum
tidak dianjurkan karena dapat merusak lingkungan.
- Air Hujan
Air hujan juga banyak digunakan untuk memenuhi kebutuhan air
minum di beberapa tempat yang tidak memiliki sumber air permukaan
maupun air tanah.
- Air Laut
Air laut sebenarnya dapat digunakan sebagai air baku, akan tetapi
dibutuhkan berbagai tahapan dan proses dalam mengelola air tersebut hingga
menjadi air baku yang layak. Hal tersebut disebabkan oleh tingginya
kandungan garam yang terdapat pada air laut.
2. Pipa Transmisi
6
`
Fungsi dari saluran transimisi adalah untuk membawa air baku dari bangunan
pengambilan air baku ke unit produksi, atau membawa air hasil olahan unit
produksi ke reservoir. Saluran transmisi terbagi dalam dua jenis aliran :
- Saluran transmisi untuk aliran bebas/tidak bertekanan. Saluran ini terdiri
dari beberapa macam bentuk, diantaranya open canals, aquaduct, tunnels,
dan lain sebagainya.
- Saluran transmisi untuk aliran bertekanan.
1 Tingkat Pelayanan %
Konsumsi SR l/o/h 120 120 120 120 150
2
HU l/o/h 60 60 60 60 60 60
3 Rasio SR:HU - 100:0 90:10 90:10 90:10 90:10 90:10
7
`
8
`
9
`
10
`
- Air Valve : berfungsi untuk melepaskan aliran udara yang ada dalam
aliran. Air valve dipasang pada bagian tertinggi pipa dan tekanan
diatas 1 atm karena udara cenderung terakumulasi di tempat itu.
Biasanya Air valve diletakkan pada jarak setiap 600 meter sampai
1000 meter.
- Check Valve: berfungsi untuk mengamankan pompa dari aliran
balik. Valve ini dipasang bila pengaliran diinginkan satu arah.
Biasanya check valve dipasang pada pipa tekanan antara pompa dan
gate valve.
- Gate Valve: berfungsi untuk mengontrol aliran dalam pipa. Gate
valve dapat menutup dan membagi aliran ke bagian lainnya dalam
pipa distribusi.
- Bangunan perlintasan pipa: diperlukan bila pipa memotong sungai,
jalan kereta api dan pipa yang memotong jalan, untuk memberikan
keamanan pada pipa.
Thrust block : menjaga agar fitting tidak bergerak akibat beban
hidrolik ataupun beban lain.
11
`
12
`
( P)( t ) − ( t )( P t )
2
a=
N ( t ) - ( t )
2 2
N ( P t ) − ( t )( P )
b=
N ( t ) - ( t )
2 2
(Yi − Ymean )
n n
(Y − Ymean )2 − (Y − Yi )2
2
SD = i =1
dan r = i =1
n
i =1
n
(Y − Ymean )
i =1
2
Dimana:
SD = standar deviasi
r = koefisien korelasi
Y = jumlah penduduk pada satu tahun tertentu (jiwa)
Ymean = rata-rata dari jumlah penduduk pada satu periode waktu
tertentu (jiwa)
Yi = hasil perhitungan jumlah penduduk pada satu tahun
tertentu dengan metode aritmatik, geometri atau least
square
13
`
14
`
2) Persamaan Bernoulli
Menurut Bernoulli, jumlah tinggi tempat, tinggi tekanan, dan tinggi kecepatan
pada setiap titik pada aliran air selalu konstan. Persamaan Bernoulli dapat
dipandang sebagai persamaan kekekalan energi, mengingat z = energi potensial cair
tiap satuan berat.
𝑚. 𝑔. 𝑧
≈𝑧
𝑚. 𝑔
𝑝
≈ Tenaga potensial zat cair
𝑦
𝑝. 𝑣 𝑚. 𝑔 𝐹
≈𝑝 ≈
𝑚. 𝑔 𝛾 𝑦
𝑣2
= 𝑡𝑒𝑛𝑎𝑔𝑎 𝑘𝑖𝑛𝑒𝑡𝑖𝑘
2𝑔
1 2
2 𝑚. 𝑣 ≈ 𝑣
2
𝑚. 𝑔 2𝑔
Dengan neraca massa energi yang masuk sama dengan yang keluar
energi di A = energi di B sehingga
𝑝 𝑣2
𝐻=𝑧+ +
𝛾 2𝑔
𝑝1 𝑣 2 𝑝1 𝑣 2
𝑧1 + + + ℎ𝑓 = 𝑧1 + + + ℎ𝑓
𝛾 2𝑔 𝛾 2𝑔
15
`
16
`
17
`
Sehingga 𝑣 = 𝐶√𝑅𝑆
Dalam persamaan Chezy nilai C harus diketahui. Manning dan Strickler
dibangun dengan persamaan Chezy. Sehingga persamaan secara praktis
adalah:
1 1⁄ 1 1 1 1⁄
𝑣 = 𝑛𝑅 6 . 𝑅 ⁄2 . 𝑆 ⁄2 (di mana 𝐶 𝑛 𝑅 6)
1 2⁄ 1⁄
𝑣= 𝑅 3𝑆 2
𝑛
Dimana n = koefisien kekasaran (Manning)
18
`
2) Disaat klik New File akan muncul jendela persiapan Data Default. Isikan Nama
Proyek dan Nama Perencana sesuai dengan kehendak pengguna. Pada Jendela
Default pilih cara penggambaran pipa misalnya skematis sehingga panjang
pipa dalam gambar tidak harus sesuai dengan panjang pipa yang dikenali
Waternet. Jika skala skalatis, maka panjang gambar pipa merupakan panjang
pipa yang akan dikenali oleh Waternet secara skalatis. Setelah diisi semua data
yang diperlukan klik OK.
3) Apabila datum yang diisi hendak diubah, jendela default dapat ditampilkan
kembali dengan mengklik Tombol Default.
4) Untuk mengubah nilai default pipa, node, pompa sesuai dengan kondisi yang
sebenarnya gunakan Tombol Editing untuk memunculkan jendela editing
masing-masing komponen.
5) Setelah isian pada default selesai akan muncul Jendela Paper. Isikan pilihan
paper Letter dengan layout Lansccape kemudian klik Apply and Exit untuk
keluar dan siap menggambar jaringan.
6) Klik tombol pipa dan bawa cursor ke jendela grafis maka cursor akan
berbentuk pensil, siap menggambar pipa. Tekan mouse sebelah kiri dan drag
(tarik dengan tetap menekan mouse) untuk menggambar pipa dengan panjang
sesuai keinginan. Lepaskan mouse dan sebuah pipa akan tergambar di layar.
Gambar kembali pipa-pipa lain dengan mengingat bahwa pipa-pipa tersebut
pada akhirnya harus membentuk jaringan, yaitu ada kaitan antara satu pipa
dengan pipa lain sehingga air dapat mengalir dari pipa satu ke pipa lain.
7) Jaringan sederhana telah siap disimulasi (di Run). Klik tombol GO dan akan
muncul jendela informasi variabel yang digunakan dalam simulasi secara
singkat. Klik Go pada jendela variabel, hasil running dilaporkan secara singkat
dengan jendela Report.
Hasil running dilaporkan secara singkat dengan jendela Report. Pada
sebelah kanan atas ada lingkaran berwarna hijau yang menunjukkan bahwa simulasi
sukses dan jaringan tidak mempunyai masalah. Pada jendela report ada tiga combo
box yang jika jaringan mengalami masalah pesan akan ditampilkan di dalamnya.
Klik EXIT dan akan muncul jaringan yang telah dilengkapi dengan arah aliran. Jika
hasil simulasi bertulisakan stop or aborted berarti harus dilakukan simulasi ulang,
19
`
program ini akan menunjukan kejanggalan yang akan muncul akibat perhitungan
yang kurang tepat (lihat kotak yang dilingkar merah).
20
`
6 Pipa Stainless Steel Tidak banyak peminat pipa ini di kalangan rumah
tangga karena harganya yang mahal dan sulit
ditemukan di pasaran. Pipa jenis ini akan banyak
dijumpai pada industri pengeboran minyak laut.
Dengan bahan baku stainless steel maka pipa ini
akan lebih tahan menghadapi air laut yang sering
mengikis jenis pipa logam lain.
7 Pipa Galvanis Digunakan juga pada rumah tangga. Ukuran pipa
galvanis di pasaran berkisar antara ½ inch hingga 2
21
`
22
`
BAB III
ANALISA KEBUTUHAN AIR DAN BANGUNAN PENUNJANG
23
`
24
`
a=
N ( t ) - ( t )
2 2
N ( P t ) − ( t )( P )
b=
N ( t ) - ( t )
2 2
25
`
SD = i =1
dan r = i =1
n
i =1
(Y − Ymean )
n 2
i =1
Dimana:
SD = standar deviasi
r = koefisien korelasi
Y = jumlah penduduk pada satu tahun tertentu (jiwa)
Ymean = rata-rata dari jumlah penduduk pada satu periode waktu
tertentu (jiwa)
Yi = hasil perhitungan jumlah penduduk pada satu tahun
tertentu dengan metode aritmatik, geometri atau least square
26
`
Tabel 3. 4 Perhitungan Standar Deviasi dan Koefisien Korelasi (r) Penduduk Desa
A, Desa B, Desa C dan Desa D dengan Metode Aritmatik
Hasil
Tahun Jumlah
Tahun perhitungan (Yi-Ymean)2 (Y-Ymean)2 (Y-Yi)2
ke (X) Penduduk (Y)
Aritmatik (Yi)
2012 1 7720 7720 546121 546121 0
2013 2 8130 8078,75 144590 108241 2626,563
2014 3 8435 8437,5 462 576 6,25
2015 4 8855 8796,25 113738 156816 3451,563
2016 5 9155 9155 484416 484416 0
Jumlah 42295 42187,5 1289327 1296170 6084,375
Ymean 8459 Str.Deviasi 507,80 Koef.Korelasi 0,99765
Tabel 3. 5 Perhitungan Standar Deviasi dan Koefisien Korelasi (r) Penduduk Desa
A, Desa B, Desa C dan Desa D dengan Metode Geometri
Hasil
Tahun Jumlah
Tahun perhitungan (Yi-Ymean)2 (Y-Ymean)2 (Y-Yi)2
ke (X) Penduduk (Y)
Geometri (Yi)
2012 1 7720 7719 547485 546121 0,851131
2012 2 8130 8055 162870 108241 5560,942
2013 3 8435 8406 2763 576 815,944
2014 4 8855 8773 98431 156816 6767,197
2015 5 9155 9155 484416 484416 0
Jumlah 42295 42108,678 1295966 1296170 13144,93
Ymean 8459 Str.Deviasi 509,11 Koef.Korelasi 0,994916
Tabel 3. 6 Perhitungan Standar Deviasi dan Koefisien Korelasi (r) Penduduk Desa
A, Desa B, Desa C dan Desa D dengan Metode Least Square
Hasil
Tahun Jumlah perhitungan
Tahun (Yi-Ymean)2 (Y-Ymean)2 (Y-Yi)2
ke (X) Penduduk (Y) Least Square
(Yi)
2015 1 7720 7381 1163162 546121 115260,3
2016 2 8130 7740 516961 108241 152100
2017 3 8435 8100 129240 576 112560,3
2018 4 8855 8459 0 156816 156816
2019 5 9155 8819 129240 484416 113232,3
Jumlah 42295 40497,5 1938604 1296170 649968,8
Ymean 8459 Str.Deviasi 622,67 Koef.Korelasi 0,706078
27
`
28
`
Maka:
P12 = 5685 - 354.(0) = 5685 jiwa
P13 = 5685 - 354.(1) = 6039 jiwa
P14 = 5685 - 354.(2) = 6394 jiwa
P15 = 5685 - 354.(3) = 6748 jiwa
P16 = 5685 - 354.(4) = 7102 jiwa
2) Metode Geometri
Pn = Po (1 + r)n
Po = Pn / (1 + r)n
Dimana:
Pn = jumlah penduduk pada tahun ke-n (jiwa)
Po = jumlah penduduk pada tahun awal (jiwa)
n = periode waktu proyeksi
r = rata-rata presentase pertumbuhan penduduk per tahun (%)
Diketahui:
Pn = P16 = 7102 jiwa
r = 5,7 % = 0,057
Maka:
P12 = 7102 / (1 + 0,057)4 = 5683 jiwa
P13 = 7102 / (1 + 0,057)3 = 6009 jiwa
P14 = 7102 / (1 + 0,057)2 = 6353 jiwa
P15 = 7102 / (1 + 0,057)1 = 6717 jiwa
P16 = 7102 / (1 + 0,057)0 = 7102 jiwa
3) Metode Least Square
Pn = a + b.(n)
Dimana:
Pn = jumlah penduduk pada tahun ke-n (jiwa)
n = beda tahun yang dihitung terhadap tahun awal
a dan b konstanta, dengan persamaan:
( P)( t ) − ( t )( P t )
2
a=
N ( t ) - ( t )
2 2
29
`
N ( P t ) − ( t )( P )
b=
N ( t ) - ( t )
2 2
SD = i =1
dan r = i =1
n
i =1
(Y − Ymean )
n 2
i =1
30
`
Dimana:
SD = standar deviasi
r = koefisien korelasi
Y = jumlah penduduk pada satu tahun tertentu (jiwa)
Ymean = rata-rata dari jumlah penduduk pada satu periode waktu
tertentu (jiwa)
Yi = hasil perhitungan jumlah penduduk pada satu tahun
tertentu dengan metode aritmatik, geometri atau least square
Tabel 3. 9 Perhitungan Standar Deviasi dan Koefisien Korelasi (r) Penduduk Desa
E, Desa F dan Desa G Metode Aritmatik
Hasil
Tahun Jumlah
Tahun perhitungan (Yi-Ymean)2 (Y-Ymean)2 (Y-Yi)2
ke (X) Penduduk (Y)
Aritmatik (Yi)
2012 1 5685 5685 537876 537876 0
2013 2 6005 6039 143755 170900 1173,063
2014 3 6445 6394 620 708 2652,25
2015 4 6855 6748 108471 190620 11502,56
2016 5 7102 7102 467309 467309 0
Jumlah 32092 31967,5 1258031 1367411 15327,88
Ymean 6418,4 Str.Deviasi 501,60 Koef.Korelasi 0,994379
31
`
32
`
33
`
34
`
6. Desa F
Tabel 3. 17 Data Proyeksi Penduduk Desa F
Pertumbuhan Penduduk
Tahun Jumlah Penduduk (Jiwa)
Jiwa Persen (%)
2012 2015
2013 2120 105 5,2
2014 2270 150 7,1
2015 2350 80 3,5
2016 2390 40 1,7
Jumlah 375 17,5
Rata-Rata 93,75 4,4
Perhitungan di Desa F menggunakan metode aritmatik, sehingga:
Pn = Po + Ka.(n)
Po = P2016 = 2390 jiwa
Ka = 93,75 jiwa
Perhitungan selanjutnya dilanjutkan dalam tabel 3.20 s.d tabel 3.22.
7. Desa G
Tabel 3. 18 Data Proyeksi Penduduk Desa G
Pertumbuhan Penduduk
Tahun Jumlah Penduduk (Jiwa)
Jiwa Persen (%)
2012 1935
2013 2030 95 4,9
2014 2225 195 9,6
2015 2365 140 6,3
2016 2455 90 3,8
Jumlah 520 24,6
Rata-Rata 130 6,2
Perhitungan di Desa G menggunakan metode aritmatik, sehingga:
Pn = Po + Ka.(n)
Po = P2016 = 2455 jiwa
Ka = 130 jiwa
Perhitungan selanjutnya dilanjutkan dalam tabel 3.20 s.d tabel 3.23.
35
`
8. Desa A,B,C,D,E,F,G
Tabel 3. 19 Data Proyeksi Penduduk Desa A,B,C,D,E,F,G
Jumlah Penduduk
Wilayah 2012 2013 2014 2015 2016
1 2 3 4 5
Desa A 2150 2345 2625 2775 2950
Desa B 1635 1730 1768 1832 1882
Desa C 1820 1845 1881 1934 1980
Desa D 2167 2214 2255 2335 2380
Desa E 1745 1838 1973 2135 2261
Desa F 2060 2110 2285 2350 2395
Desa G 1961 2068 2220 2365 2469
Tabel 3. 20 Proyeksi Jumlah Penduduk untuk 5 Tahun Pertama
Jumlah Penduduk
Wilayah 2017 2018 2019 2020 2021
1 2 3 4 5
Desa A 3155 3360 3565 3770 3975
Desa B 1925 1980 2035 2090 2145
Desa C 2013 2050 2088 2125 2163
Desa D 2421 2483 2544 2605 2666
Desa E 2388 2518 2649 2779 2910
Desa F 2484 2578 2671 2765 2859
Desa G 2585 2715 2845 2975 3105
Tabel 3. 21 Proyeksi Jumlah Penduduk untuk 5 Tahun Kedua
Jumlah Penduduk
Wilayah 2022 2023 2024 2025 2026
6 7 8 9 10
Desa A 4180 4385 4590 4795 5000
Desa B 2200 2255 2310 2365 2420
Desa C 2200 2238 2275 2313 2350
Desa D 2728 2789 2850 2911 2973
Desa E 3040 3171 3301 3432 3562
Desa F 2953 3046 3140 3234 3328
Desa G 3235 3365 3495 3625 3755
Tabel 3. 22 Proyeksi Jumlah Penduduk untuk 5 Tahun Ketiga
Jumlah Penduduk
Wilayah 2027 2028 2029 2030 2031
11 12 13 14 15
Desa A 5205 5410 5615 5820 6025
Desa B 2475 2530 2585 2640 2695
Desa C 2388 2425 2463 2500 2538
Desa D 3034 3095 3156 3218 3279
Desa E 3693 3823 3954 4084 4215
Desa F 3421 3515 3609 3703 3796
Desa G 3885 4015 4145 4275 4405
36
`
37
`
38
`
39
`
40
`
41
`
42
`
43
`
44
`
dengan P = L = 18 meter
2) Perhitungan dimensi reservoir II yang meliputi Desa E, Desa F dan Desa G
dengan P = L = 17 meter
45
`
46
`
Hf = 1,748 meter
• Kehilangan energi minor
𝑄 0.0825
𝑉=𝐴= = 0.654 𝑙/𝑑𝑡
0.126
𝑉2
𝐻𝑚 = 8 𝑥 (𝑘𝑜𝑒𝑓 45°) 𝑥
2𝑔
0.6542
𝐻𝑚 = 8 𝑥 (0,4) 𝑥 = 0.07
2𝑥 9,18
• Head Pompa
Head pompa = beda elevasi + kehilangan energi mayor +
kehilangan minor
= (375 – 340) + 1,748 + 0,07
= 36,818 m
𝑄𝑥𝐻𝑥𝐿
• Daya Pompa 𝑃=
75𝑥𝑛
0,825𝑥36,818𝑥1350
𝑃=
75𝑥0,9
= 60,76 Hp
Maka daya yang dibutuhkan untuk memompa air dari sumber mata air ke
pipa transmisi adalah sebesar 60,76 Hp
47
`
BAB IV
ANALISIS HIDRAULIKA PADA JARINGAN PIPA
Dimana :
Q = debit aliran (m3/detik)
C = Koefisien kekasaran Hazen Williams, diambil nilai C = 120
untuk jenis pipa Galvanized Iron
D = Diameter pipa (m)
S = Slope pipa = beda tinggi/panjang pipa (m/m)
Tabel 4. 1 Kapasitas Hari Maksimum Tahun 2036 pada Desa Tipe I (liter/detik)
48
`
D = 0,24 meter
49
`
50
4.2. Kehilangan Energi
dengan :
hf = kehilangan energi atau tekanan ( mayor atau utama ) ( m )
𝑄 = debit air dalam pipa ( m3/s )
𝑓 = koefisien gesek ( Darcy Weisbach )
L = panjang pipa ( m )
D = diameter pipa ( m )
g = percepatan gravitasi bumi ( m/s2 )
2) Persamaan Hazen Wiliams
Q = 0,2785 x C x D2,63 x S0,54
Dimana :
Q = debit aliran (m3/detik)
51
C = Koefisien kekasaran Hazen Williams, diambil nilai C = 120
untuk jenis pipa Galvanized Iron
D = Diameter pipa (m)
S = Slope pipa = beda tinggi/panjang pipa (m/m)
Kehilangan Energi Mayor (Hf) Sebelum BPT 1
1,85
Q
Hf =
2 , 63
L
(0,2785 C HW D )
0,091 1,85
Hf = ((0,2785×120×0,402,63 )) × 1350
Hf = 2.642 meter
Perhitungan kehilangan energi mayor untuk type I selanjutnya akan
disajikan dalam Tabel 4
Tabel 4. 3 Perhitungan Kehilangan Energi Utama/Mayor (Hf)
Diameter Kehil.
Koefisien
Panjang Dalam (D) m Energi
No Segmen Hazen-
(m) Mayor
William (C) Hitung Use (Hf)
1 SMA - Reservoir 1350 120 0.24 0.40 2.642
Transmisi
Reservoir Transmisi
2 3000 120 0.23 0.40 5.872
- BPT
3 BPT - 3 + 500 500 120 0.20 0.40 0.979
4 3+500 - 4+700 1000 120 0.20 0.40 1.957
5 4+700 - Reservoir 1 1800 120 0.35 0.40 1.108
6 Reservoir 1 - 8+200 1700 120 0.20 0.30 4.243
8+200 - P1 800 120 0.14 0.20 3.035
P1 - P2 2200 120 0.11 0.15 6.837
P2 - P3 1200 120 0.15 0.15 3.180
8+200 - P4 1800 120 0.11 0.15 7.923
P3 - P4 1500 120 0.13 0.15 3.975
7 4+700 - Reservoir 2 4100 120 0.28 0.30 7.887
Reservoir 2 -
8 2000 120 0.20 0.20 27.666
10+800
10+800 - P5 1500 120 0.13 0.15 11.623
P5 - P6 2300 120 0.15 0.15 13.960
P6 - 10+800 2200 120 0.13 0.15 18.286
SMA - Reservoir
1350 120 0.24 0.40 2.642
Transmisi
52
4.2.2. Kehilangan Energi Sekunder/Minor (Hm)
Walaupun disebut minor, kehilangan di bagian pipa yang memiliki
sambungan dan belokan mungkin saja jauh lebih besar dibandingkan dengan
kehilangan energi akibat gesekan dengan pipa.
Q2 v2
Hm = k atau Hm = k
2 A2 g 2g
dengan :
k = koefisien kehilangan energi minor
V = kecepatan aliran
v2
Hm = k
2g
𝐻𝑚 = ((2 × 1,5) + (8 × 0,4) + (3 × 0,3) + (0 × 0,9) + (1 × 0,9) +
0.8212
(1 × 0,15)) × Hm = 0,280 meter
2×9,81
53
Tabel 4. 4 Perhitungan Kehilangan Energi Sekunder/Minor (Hm)
Jumlah (Unit) ACC
Kecepatan
Bend Bend Bend Wash Air Gate Hm
Segmen (V)
90 45 22,5 Out Valve Valve
54
Tabel 4. 5 Perhitungan Sisa Tekanan
Koefisien Kehil. Kehil. Kualitas Pipa
Elevasi (m) Beda Perbedaan Diameter (D) (m) Tinggi Sisa
Pnjng Debit (Q) Hazen- Energi Energi (Bar)
No Segmen Tinggi Tekanan Slope Sf Tekanan Tekanan
(m) (m3/dt) William Mayor Minor
Sta Sta (m) (P) (m) (mka)
(C) Hitung Use (Hf) (Hm) Hitung Use
0 0+1
SMA - Reservoir
340 375 35 1350 35 0.10315 120 0.0259 2.37 0.821
1 Transmisi 0.0020 2.642 0.280 35 32.078 4 10
Reservoir Transmisi -
375 285 90 3000 90 0.10315 120 0.0300 2.52 0.821
2 BPT 0.0020 5.872 0.604 90 83.524 10 10
3 BPT - 3 + 500 285 259 26 500 26 0.10315 120 0.0520 3.16 0.821 0.0020 0.979 0.161 26 24.860 3 10
3+500 - 4+700 259 207 52 1000 52 0.10315 120 0.0520 3.16 0.821 0.0020 1.957 0.398 52 49.644 6 10
4 4+700 - Reservoir 1 207 205 2 1800 2 0.05520 120 0.0011 0.56 0.439 0.0006 1.108 0.114 2 0.778 0 5
5 Reservoir 1 - 8+200 205 172 33 1700 33 0.05520 120 0.0194 1.81 0.781 0.0025 4.243 0.204 33 28.554 3 5
8+200 - P1 172 154 18 800 18 0.02383 120 0.0225 1.58 0.759 0.0038 3.035 0.032 18 14.933 2 5
6 P1 - P2 154 125 29 2200 29 0.01004 120 0.0132 1.03 0.568 0.0031 6.837 0.064 29 22.099 3 5
7 P2 - P3 125 122 3 1200 3 0.00921 120 0.0025 0.51 0.521 0.0026 3.180 0.021 3 -0.201 0 5
8+200 - P4 172 131 41 1800 41 0.01212 120 0.0228 1.35 0.686 0.0044 7.923 0.110 41 32.967 4 5
P3 - P4 131 122 9 1500 9 0.00921 120 0.0060 0.73 0.521 0.0026 3.975 0.010 9 5.015 1 4
4+700 - Reservoir 2 207 195 12 4100 12 0.04795 120 0.0029 0.81 0.678 0.0019 7.887 0.266 12 3.846 0 4
8 Reservoir 2 - 10+800 195 165 30 2000 30 0.04795 120 0.0150 1.58 1.526 0.0138 27.666 0.612 30 1.722 0 4
10+800 - P5 165 142 23 1500 23 0.01645 120 0.0153 1.23 0.931 0.0077 11.623 0.141 23 11.235 1 4
P5 - P6 142 127 15 2300 15 0.01442 120 0.0065 0.84 0.816 0.0061 13.960 0.109 15 0.931 0 4
P6 - 10+800 127 165 38 2200 38 0.01709 120 0.0173 1.30 0.967 0.0083 18.286 0.152 38 19.562 2 4
55
BAB V
APLIKASI WATERNET
Membuat jaringan pipa pada titik – titik elevasi yang diketahui dan yang
sesuai dengan perencanaan seperti :
• Dimensi pipa yang digunakan
• Mengetahui berapa besar kehilangan energi pada jaringan pipa yang
direncanakan
• Mengetahui berapa banyak penggunaan pompa dan katup
• Mengetahui fluktuasi air pada reservoir pada jam pelayanan
56
Gambar 5. 3 Node Notations
a) Data Umum
Viskositas cairan yang dialirkan : 0.000001
Persamaan friksi yang digunakan : Hazen Williams
Tipe aliran atau kebutuhan tiap node tetap
Digunakan kebutuhan rerata pada setiap Node
57
Gambar 5. 3 Data Pipa dan Aliran (Jam terakhir pada aliran Constant)
b) Data Tangki
• Reservoar Transmisi
Bentuk Tangki : Uniform
Luas tampang = 263.25 m2
Elevasi Maksimum = 381.5 m
Elevasi Minimum = 379.5 m
Elevasi Simulasi = 381 m
• Bak Pelepas Tekan I
Bentuk Tangki : Uniform
Luas tampang = 263.25 m2
Elevasi Maksimum = 293.5 m
Elevasi Minimum = 289.5 m
Elevasi Simulasi = 293 m
• Reservoar Distribusi I
Bentuk Tangki : Uniform
Luas tampang = 317.926 m2
Elevasi Maksimum = 211.5 m
Elevasi Minimum = 208.5 m
Elevasi Simulasi = 211 m
58
• Reservoar Distribusi II
Bentuk Tangki : Uniform
Luas tampang = 171 m2
Elevasi Maksimum = 201.5 m
Elevasi Minimum = 198,5 m
Elevasi Simulasi = 201 m
c) Komentar
Komentar yang diberikan berikut ini didasarkan pada hitungan
hidraulika dan merupakan komentar umum. Pengguna dipersilakan
mencermati komentar tersebut, apakah jaringan perlu diperbaiki atau dikaji
ulang untuk mendapatkan hasil yang optimal.
Komentar dibagi dalam kajian 1. Node, 2. Pipa, 3. Tangki, 4. Pompa,
dan kemungkinan hubungan diantaranya.
1) Komentar Umum
Aliran yang diuji adalah aliran rerata. Kecepatan pada aliran rerata
biasanya mencapai 0,5 kecepatan saat maksimum.
2) Komentar Node
Kebutuhan rerata maksimum seluruh node : kebutuhan rerata
minimum pada seluruh node = 2.58 Range kebutuhan ini biasa digunakan.
Ada Node yang kebutuhan airnya tidak berfluktuasi. Chek kembali
kebutuhan ? Berikut adalah node dengan kebutuhan tetap.
Node 9 , Node 10 , Node 11 , Node 12 , Node 14 , Node 15 , Node
16.
Seluruh kebutuhan pada node adalah rerata (tanpa fluktuasi sama
sekali) ini tidak lazim dalam sistem jaringan air minum dan tidak mungkin
ada. Usahakan mengisikan kebutuhan sesuai dengan fluktuasi terhadap
waktu.
3) Komentar Pipa
Ada 17 pipa merupakan pipa lurus.Diantara pipa lurus yang ada,
sejumlah 16 pipa belum diberi koefisien kehilangan energi sekunder.
Sebagian atau semua koefisien kehilangan energi sekunder pada pipa
59
mungkin terlalu kecil. Seyogyanya koefisien kehilangan energi sekunder
minimum yang dimasukkan = 1.0 .Perbaiki data pipa.
Beberapa pipa terlalu besar. Berikut adalah pipa-pipa tersebut: Pipa
10 , Pipa 16 . Kadang memang diperlukan pipa yang agak besar untuk
menghemat energi.
Beberapa pipa terlalu kecil. Berikut adalah pipa-pipa tersebut: Pipa
3 , Pipa 4 , Pipa 5. Selama energi masih dipenuhi, tak ada masalah
dengan pipa kecil.
4) Komentar Tangki
Tangki nomer 3 sedikit lebih besar dari kebiasaan ukuran tangki yang
digunakan. Hal ini mungkin anda perlukan jika fluktuasi yang anda
gunakan lebih besar dari standar perumahan (misal Gupta, Cipta Karya)
Tangki nomer 4 sedikit lebih kecil dari kebiasaan ukuran tangki yang
digunakan. Ukuran tangki mungkin cukup jika fluktuasi yang anda
gunakan lebih ekstrim dari standar.
5) Komentar Pompa
Ada 1 pompa, Pompa nomer 1 Sangat efisien
60
BAB VI
PENUTUP
6.1 Kesimpulan
61
DAFTAR PUSTAKA
62