CBR MPG Kelompok 1 PDF
CBR MPG Kelompok 1 PDF
CBR MPG Kelompok 1 PDF
S1- Gizi
DISUSUN OLEH :
Skor Nilai :
Kasni Edelwis Butar Butar (5183240012)
DOSEN PENGAMPU :
FAKULTAS TEKNIK
2020
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah Critical Book Report ini dengan
tepat waktu untuk memenuhi tugas dari mata kuliah Manajemen Program Gizi.
Tanpa pertolongan-Nya tentunya kami tidak akan sanggup untuk menyelesaikan
makalah ini dengan baik. Shalawat serta salam semoga terlimpah curahkan kepada
baginda tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-natikan
syafa‟atnya di akhirat nanti.
Kami juga menyadari bahwa tugas ini masih memiliki banyak kekurangan,
oleh karena itu kami meminta maaf jika masih terdapat kesalahan dalam
penulisan. Kami juga mengharapkan kritik dan saran yang membangun guna
kesempurnaan tugas ini. Akhir kata kami mengucapkan terima kasih. Semoga
dapat bermanfaat dan bisa menambah wawasan bagi pembaca.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan ......................................................................................... 19
4.2 Saran ................................................................................................... 19
iii
EXECUTIVE SUMMARY
Salah satu kemampuan ahli gizi yang diperlukan dalam konteks pekerjaan di
masyarakat adalah perencanaan intervensi gizi baik berupa proyek maupun
program. Selama ini program – program yang dijalankan oleh institusi pemerintah
lebih banyak yang bersifat Top Down Program berupa kebijakan yang berasal dari
pemerintah pusat dalam hal ini adalah Kementerian Kesehatan.
Pihak yang terkait dalam program gizi di masyarakat juga lebih banyak. Jika di
setting klinik, yang termasuk Health Care Team (HCT) adalah pasien, keluarga
pasien, dan tenaga kesehatan. Adapun dalam pemecahan masalah gizi di
masyarakat, maka selain sasaran., juga kan melibatkan pihak-pihak yang ada di
lingkungannya., bisa meliputi kepala wilayah, kepala suku, tokoh agama, keluarga
besar, tetangga, teman, media dan juga yang bersifat lintas sektor seperti
pertanian, ketahanan pangan, infrastruktur, sanitasi, dan lingkungan,
pemberdayaan masyarakat, dan lain-lain.
iv
BAB I
PENDAHULUAN
1
Pengarang : Titus Priyo Harjatmo, B.Sc., S.K.M., M.Kes
Penerbit : Sagung Seto
Kota terbit : Jakarta
Tahun terbit : 2018
ISBN : 978-602-271-122-3
2
BAB II
3
gizi kronis karena diakibatkan oleh keadaan yang berlangsung lama Public
Health Indicator(PHI) atau indikator kesehatan masyarakat dari gizi kurang
yang meliputi underweigth, wasting, stunting. Wasting dan underweight akan
meningkatkan resiko morbiditas dan mortalitas pada anak karena rentan
terhadap penyakit infeksi. Penambahan BB ini akan akan berkaitan dengan
peningakatan risiko terkena penyakit jantung koroner ,stroke,hipertensi, dan
diabetes.Upaya perbaikan gizi dapat dilakukan dengan intervensi gizi sensitif
dan spesifik, ditandai dengan peningkatan kematian akibat penyakit tidak
menular.
Kekurangan vitamin A, disebabkankarena kurangnya asupan makanan
yang mengandung vitamin A dan dapat menyebabkan gangguan kekebalan
tubuh dan proses penglihatan ,gangguan pemebntukan sperma ,sel telur,
perlebangan janin, dan pembelahan sel.
Anemia, kurangnya jumlah hemoglobin yang merupakan protein pembawa
oksigen dalam sel darah merah. Secara umum terdapat dua tipe anemia yaitu
anemia gizi dan anemia non-gizi.Anemia gizi yang terdiri dari anemia gizi
besi, anemia gizi vitamin E, Anemia Gizi Vitamin B6, Anemia Gizi Vitamin
B12, Anemia Gizi Vitamin Asam Folat. Dan pada Anemia Non-Gizi,
termasuk pada Anemia Sel Sabit, Talasemia, Anemia Aplastik .
Gangguan Akibat Kekurangan Yodium (GAKY),Merupakan zat gizi
mikro yang penting dalam tubuh untuk sintesis hormon tiroid yang
mempunyai fungsi yang vital dalam pertumbuhan dan perkembangan otak
,sistem saraf dan fungsi fisiologi organ tubuh lainnya.Jika tubuh kekurangan
yodium maka akana menyebabkan produksi hormon tiroid berkurang
sehingga mengakibatkan kelainan yang disebut GAKY(gangguan akibat
kekurangan yodium).
Obesitas adalah kelebihan berat badan karena penimbunan lemak berlebih
dengan ambang batas IMT/U >2SD(WHO,2005)status obesitas sentral
ditunjukan dengan panjang lingkar perut,obesitas bisa disebabkan oleh
berbagai faktor akan tetapi yang mendasari terjadinya obesitas adalah
konsumsi makanan sehari-hari yang melebihi kebutuhan energi perhari,yang
dapat memicu berbagai penyakit yang menyababkan kematian nomor satu
setiap tahunnya.
BAB 3 : Peran Ahli Gizi dalam Upaya Preventif dan Promotif
Diet dan gizi merupakan faktor penting dalam promosi dan menjaga
kesehatan pada seluruh kelompok usia.Beberapafaktoryang menghambat
kemajuan dari pencegahan penyakit kronis diantarannya adalah adanya
undertestimasi pada efektifitas intervensi,adanya kepercayaan mengenai
adanya penundaaan dalam usaha pengukuran ketercapaian pelaksanaan
program tekanan sektor komersial serta tidak cukupnya
sumberdaya.kelaparan dan kekurangan gizi masih merupakan masalah yang
4
sangat sulit diselesaikan pada bagian kawasan negara berkembang dimana
masyarakat miskin masih mendominasi.
Peneyabab dasar dari kekurangan gizi adalah kemiskinan adanya
kesenjangan sosial serta ekonomi dikondisi masyarakat,oleh karena itu
progtam komplementer haruslah merupakan pendekatan bidang kesehatan
masyarakat yang kebijakan publik baik antara kebijakan publik baik anatara
kebijakan program dan desain program yang dapat mencegah penyakit kronis
maupun penyakit kronis yang behubungan dengan diet atau zat gizi.
Konteks pola makan, zat gizi dan penyakit kronis ,promosi kesehatan
melalui pengaturan amakn danperubahan kebiasaan hidup untuk
menurunkan masalah penyakit tidak menular membutuhkan pendekatan
multisektoral yang melibatkan sektor yang relevan dimasyarkat,dua sektor
yang penting dalam upaya promosi kesehatan individu maupun kelompok
adalah sektor pertanian dan pangan .Perubahan pola makan ini juga diikuti
oleh perubahan lifestyle seperti berkurangnya aktifitas fisik ditempat kerja
dan selama waktu santai .
Meningkatnya urabanisasi juga memberikan efek pada pola makan dan
perilaku hidup individu yang tidak semuanya positif,perubahan pola makan
,kerja dan rekseasi juaga memunculkan nutrition transition yang
meyumbagkan faktor penyabab muculnya penyakit yang tidak menular
bahakan diberbagai negera berkembang,maka untuk mengatasi masalah yang
harus dilakukan pencegahandan promosi kesehatan yang meliputi semua
sektor dan melibatkan pihak lain yang bersangkut paut .
BAB 4 : Bagaiamana Menyandingkan Konsep NCP dan OOPP
Dalam model perencanaan konsep NCP dan OOPP dimana intervensi gizi
dimasyarakat sangat beragam,untuk perencanaan intervensi gizi tingkat
individu sudah dikenal secara luas di kalakangan ahli gizi yang disebut
nutritional care process (NCP),merupakan konsep yang dikembangkan oleh
Academy of Nutrition and dietation(AND) dan Amarican Dietation
Assaciation (ADA) dan merupakan model standar yang ditunjukan untuk
menjadi panduan bagi registered dalam memberikan pelayanan gizi yang
berkulitas tinggi ,untuk memudahkan pemahaman megenai metode
perencanaan intervensi gizi untuk masyarakat maka dalam buku ini dipilih
metode perencanaan yang sejalan dengan konsep NCP yang desebut sebagai
Objective Oriented Project Plainning(OOPP),Merupakan sustu metode yang
terdiri dari prosedur dan instrumen untuk melakukan fungsi perencanaan
dalam rangka mengelola penyusunan suatu proyek secara bertahap (project
cycle).
Metode ini menyediakan suatu tahapan yang sistematis dalam
mengidentifikasi ,merencanakan dan mengelola proyek melalui serangkaian
pertemuan bersama dengan pihak terkait OOPP dipilih menjadi metode
perencanaan intervensi gizi untuk masyarakat yang akan diuraikan .Konsep
5
NCP vs OOPP jika disandingkan ada kesamaan tehapan perencanaan
intervensi anatara NCP dengan OOPP,nutrional assement pada NCP setara
dengan situsional analysis,nutrional diagnosis setara dengan problem analysis
dan nutrional intervention and monev setra dengan PPM ,mengingat
permasalahan yang dihadapi suatu kelompok masyarakat jauh lebih
kompleks dari pada yang dihadapi oleh idnividu maka terdapat beberapa
tahap yang dilakukan dalam metode OOPP namun tidak perlu dilakukan
dalam perencanaan intervensi dengan konsep NCP .
6
tahapan iniinformasi yang didapatkan pada tahapan kritis didapat melalui
problem analisis yang berupa problem tree kemudian akan diteruskan untuk
tahapan selanjutnya.
Tahapan identifikasi penyebab masalah, dalam real setting dalam
masyarakat problem analysis dilakukan dalam proses diskusi dengan
melibatkan pihak-pihak terkait,proses konsep pendekatan perencanaan yang
berifat parisifatif ,keterlibatan sejak awal sehingga terbwntuk rasa yang
bertanggung jawan terhadap progaram.
Problem tree tidak sama dengan kerangka konsep atau kerangka teori yang
berisi teori-teori yang relevan yang mendasari suatu pengetahuan berdasarkan
fenimena yang didapatkan dari hasil analisis sehingga menunjukan “state of
art” dari suatu keilmuan .Adapun kerangka konsep mengambarkan konsep-
konsep yang akan digunakan dalam suatu penelitian atau survei serta
menunjukan hubungan antarvaeriabel.
BAB 8 : Analisis Tujuan
“Analisis Tujuan” dimana menetukan suatu kondisi yang ingin
teridentifikasikan pada tahap problem analysis dipecahkan,pemacahan
tentunya bertahap untuk itu masalah utama pemecahanyabertahap untuk itu
dalam metode OOPP setelah tahap analysis tujuan ada tahap analisis
alternatif strategi untuk memeilih strategi paling sesui yang benar-
benardialkukan dalam kurun waktutertentu.
Analisis tujuan dilakukan sebagai proses untuk menetapkan kondisi yang
akan tercapai jika masalah dan penyebabnya masalh pada problem tree
terpecahkan .Analisis tujuan dengan keluaran berupa objective tree
terpecahkan dengan merubah kalimat negatif pada problem tree menjadi
kalimat positif pada tahapan verifikasi objectif tree dapat dilakukan
delection. addition atau revisiondari kartu-kartu pada objective tree .pada
tahap ini juga dilakukan identifikasi “cluster” atau kelompok tujuan untuk
digunakanpada tahap selanjutnya yaitu tahap analisis alternatif.
BAB 9 : Analisis Alternatif
“Analisis Alternatif”, beberapa faktor yang biasanya menjadi
pertimbangan dalam pemilihan strategi atau tujuan proyek,sumber
daya,dukungan kebijakan,dukungan masyarakat , dan keberlangsungan .Cara
melakukan analisis alternatif,dengan melakukan penulisan GOAL,
menentukan alternatif project purpose ,menetukan kriteria,menyepakati cara
skoring,bersama-sama mekukan skoring.Analisis alaternatif dilakukan jika
terdapat keterbatan sumber daya ,dimana proses analisis alternatif dilakukan
untuk memilih alternatif strategi untuk berkontrubusi terdapat pencapaian
tujuan utama dab bukan memilki aktivitas,penentuan skoring merupakan
hasil kesepakatan oleh tim,alternatif strategi yang terpilih akan
ditindaklanjutin dalam tahap selanjutnya yaitu tahap penyusunan project
planning matrix ,dan adapun strategi yang tidak terpilih akan menjadi
7
perencanaan program pada periode selanjutnya sehingga pencapaian goal
jangka panjang akan tercapai .
BAB 10 : Project Planning Matrix
“Project Planning Matrix, yang berperan OOPP merupakan instrumen
yang digunakan dalam penyususnan perencanaan program yang berorientasi
pada pencapaian tujuan yang diterapakan berdasarkam masalah yang ada
,LFA merupakan prosedur perencanaan yang dilakukan secara sistematis dan
merupakan bagian dari siklus manajement program .Pendekatan yang
digunakan pada LFA adalah pemecahan masalah yang melibatkan semua
pemangku kepentingan dengan menetapkan kriteria keberhasilan program dan
asumsi-asumsi yang mendukungnya.
Project planning matrix(PPM) adalah alat atau instrumen yang digunkana
dalam manajemen atau pengolahan program yang bertujuan untuk meringkas
rancangan program atau proyek yang komplek,.Yang terdiri dari tujuan baik
berupa sasaran program maupun tujuan program maupun tujuan program
,dan indikator pecapaian tujuan yang objektif ,sumber pembuktian ,dan
asumsi.
BAB 11 : Prigram Gizi Nasional
Jenis - jenis intervensi gizi baik dimana pemahaman terkai intervensi
sangat diperlukan sebgaoa rangkaian dari perencanaan ,mengingat seseorang
sebagai rangakaian danperencanaan ,sehingga pada saat
memepertimbangkan apakah akan mendisign suatu aktifitas baru,intervensi
spesifik dan intervensi sensitif.
Program pemantauaan pertumbuhan ,data cakupan program ini dapat
dilihat pada data SKDN di posyandu.,Posyandu meruapakan unit pelayanan
kesehtan di masyarakay di tingkat desa atau kelurahan ,kegiatan meja di
postyandu meliputi meja (pendaftaran ,penimbagan ,pecatatan ,penyuluhan,
pelayanan kesehatan.
SKDN merupakan interpretasi dari hasil kegiatan penimbangan balita
yang dilakukan setiap bulan di posyandu atau pos penimbangan balita dalam
bentuk histigram sederhana yang menecerminkan statatus gizi balita dengan
digambarkan dalam bentuk balik SKDN .
KMS adalah salah satu kartu yang diguanakan untuk mencatat dan
memantau perekembangan balita degan melihat garis pertumbuhan berat bada
anak dari bulan kebulan sehingga dapat diketahiu status gizi dan memantau
kesehatan dan pertumbuhan anak.
Edukasi gizi merupaka kombinasi dari strategi pendidikan disertai
lingkunagn yang mendukung atau dirancang untuk memfasilitasi konsumsi
makanan yang aman dan sehat secara sukarela,Edukasi gizi bertujuan untuk
mengkomunikasikan pesan kesehtan dan gizi dengan tujuan untuk memberi
pengetahuan ,dan untuk memperkuat dan mengubah perilaki dan praktik yang
berkaitan dengan perawatn ibu dan anak.
8
BAB 12 : Program Inovasi Gizi
Positive deficince merupakan pendektan intervensi yang digunakan dalam
mengatasi permasalahan Program Perbaikan Gizi Masyarakat adalah salah
satu program pokok Puskesmas yaitu program kegiatan yang meliputi
peningkatan pendidikan gizi, penanggulangan Kurang Energi Protein,
Anemia Gizi Besi, Gangguan Akibat Kekurangan Yaodium (GAKY), Kurang
Vitamin A, Keadaan zat gizi lebih, Peningkatan Survailans Gizi, dan
Perberdayaan Usaha Perbaikan Gizi Keluarga/Masyarakat.
Kegiatan-kegiatan program ini ada yang dilakukan harian, bulanan,
smesteran 6 bulan sekali dan tahunan setahun sekali serta beberapa
kegiatan investigasi dan intervensi yang dilakukan setiap saat jika ditemukan
Kejadian Luar Biasa (KLB) masalah gizi misalnya ditemukan adanya kasus
gizi buruk. Kegiatan program Perbaikan Gizi Masyarakat dapat dilakukan
dalam maupun di luar gedung Puskesmas.
9
perencanaan gizi dan kesehatan terbagi ke dalam berbagai hal menurut wkatu,
sifat, luas, jangkauan dan prioritas.
10
Dalam melakukan penyusunan program gizi yang berbasisi data maka
komponen A pertama adalah assestment of the situation children and woman.
Unicef telah menekannya untuk melakukan assestment terhadap masslaha
gizi pada anak-anak dan ibu. Dari studi epidemiologi 1000 hari pertama
kehidupan merupakan jendela kritis dalamm meningkatkan resiko kematian
dan tampak kesehatan lainnya. Pada kegiatan assestmen, maka jenis data dan
sasaran dalam melakukan ini menjadi sangat penting. Kepiawaian dalam
menyususn proposal penting bagi perencanaan. Sebelum melakukan
pengumpulan data yang terkati dengan gizi dan kesehatan dalam penyusunan
program gizi tentutnya penting sekali dalam penetapan lokasi pengumpulan
data.
Landasan teori merupakan set teoir yang dipilih oleh peneleiti sebagai
tuntuttan untuk mengerjakan penelitian lebih lanjut dan juga termasuk untuk
menulis hipotesis. Landasan teori dapat terbentutuk uraian kualitaitf, model
matematis, atau persamaan-persamaan.
Data gizi dan kesehatan yang telah dikumpulkan dalam tahap asestment
harus dilakukan pengolahan data terlebih dahulu. Pengolahan data merupakn
salah satu langkah yang penting, karena data yang diperoleh langsung dari
pengumpulan data yang masih mentah. Langkah penelitian adalah : editing,
koding, entry data, cleaning data,
11
Kegiatan intervensi yang dapat dilakukan meliputi intervensi gizi spesifik dan
intervensi gizi spesifik.
Populasi adalah keseluruhan objek yang akan atau ingin diteliti. Populasi
sering juga disebut Universe. Populasi yang tidak pernah diketahui secar
apasti jumlahnya disebut populasi infinit atau tidak terbatas, dan populasi
yang jumlahnya diketahui secara pasti (populasi yang dapat diberi nomor
identifikasi) disebut populasi finit. Sampel adalah bagian dari populasi yang
menjadi objek penelitian (sampel sedniri harfiah dari populasi yang menjadi
obejk penelitian. Hasil pengukuran atau karakteristik dari sampel disebut
„statistik‟.
Agar hasil yang diperoleh pada sampel dapat mewakili populasi maka
diperlukan besar sampel dan cara pengambilan sampel secara benar. Sebelum
dilakukan analisis maka data yang dikumpulkan meliputi status gizi,
konsumsi makanan, infeksi atau penyakit, perilaku higienis harus diolah
terlebih dahulu. Proses pengolahan data tergantung pada jenis data yang
dikumpulkan.
12
Evaluasi intervensi gizi dilakukan terhadap intervensi kekurangan gizi atau
kekurangan gizi mikro yang lain. Kekurangan gizi yang disebutkan mengarah
pada defisiensi vitamin dan mineral. Evaluasi merupakan bagian yang penting
dari proses manajemen karena dengan adanya evaluasi akan diperoleh umpan
balik terhadap program atau pelaksana kegiatan. Evaluasi sebuah program
adalah pengumpulan dan penggambaran sistematis dan penggunaan informasi
untuk menilai kebenaran analisis situasi, menilai secara kritis sumber daya
dan strategi yang dipilih. Adapun langkah-langkah yang dilakukan untuk
kegiatan evaluasi yakni : (a) menetapkan atau memformulasikan tujuan
evaluasi, (b) menetapkan kriteria yang akan digunakan dalam keberhasilan
program, (c) menetapkan cara atau metode evaluasi yang akan digunakan, (d)
melaksanakan evaluasi, (e) menentukan keberhasilan program yang
dievaluasi berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan, (f) menyusun
rekomendasi atau saran-saran tindakan lebih lanjut terhadap program
berikutnya. Tujuan dari evaluasi program gizi yaitu, membantu perencanaan
gizi dimasa yang akan datang, mengetahui apakah sarana yang tersedia
dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya, menentukan kelemahan dan kekuatan
dari pada program gizi, membantu menentukan strategi, mendapatkan
dukungan dari sponsor, motivator. Intervensi gizi juga memiliki beragam
jenis yakni: a. Suplementasi, melibatkan penyediaan makanan tambahan atau
gizi spesifik pada makanan normal populasi berisiko tinggi. b. fortifikasi,
dirancang untuk mengenalkan gizi yang kurang atau tidak memadai kedalam
makanan dengan menambahkannya ke makanan yang umum dikonsumsi. c.
Pendidikan gizi, berfokus/dirancang untuk mendidik kelompok masyarakat
tentang pentingnya untuk meningkatkan asupan makanan bergizi
menggunakan bahan pangan lokal yang tersedia. d. program keluarga harapan
atau conditional cash transfers. Semua strategi yang dimulai dari perencanaan
program gizi, penentuan sasaran program, pelaksanaan program gizi dan
pemantauan intervensi gizi yang berbasis masyarakat menuntut kemampuan
dan evaluasi yang sempurna.
13
kembang anak yaitu, masa pranatal atau masa intra uterin (masa janin
didalam kandungan) yang dibagi menjadi dua : masa embrio dan masa fetus.
masa postnatal atau masa setelah lahir dari beberapa periode : masa neonatal
(0-28 hari), masa bayi, masa pra sekolah (2-6tahun), masa sekolah atau masa
pubertas (wanita 6-10tahun dan laki-laki 8-12tahun), masa adolesensi atau
masa remaja (12-20tahun). Secara umum pertumbuhan pada manusia
mengikuti pola pertumbuhan umum yaitu tinggi badan dan otot. Ada 4 pola
kurva pertumbuhan yaitu : 1. Pola pertumbuhan umum, 2.pola pertumbuhan
organ limfoid, 3. Pola pertumbuhan otak dan kepala, 4. Pola pertumbuhan
organ reproduksi. Pola pertumbuhan umum yang terjadi pada anak adalah
tinggi badan, pada anak dibawah 2tahun pertambahan tinggi badan
berlangsung sangat cepat selanjutnya menetap sampai pada masa pubertas
karena pengaruh hormon. Organ limfoid secara cepat mengalami
pertumbuhan sehingga pada usia sekitar 12tahun mencapai 200% dan
berangsur menurun lagi sampai usia dewasa menjadi 100%. Pola
pertumbuhan otak dan kepala terjadi paling cepat dibandingkan dengan pola
pertumbuhan yang lain. Pola pertumbuhan organ reproduksi dan
perkembangan organ kelamin pertumbuhannya sangat lambat, baru pada
masa pubertas terjadi percepatan. Manfaat dari standar pertumbuhan baru
meliputi hal-hal sebagai berikut: standar baru menetapkan bayi yang disusui
sebagai model pertumbuhan dan perkembangan bayi normal, standar baru
lebih dini dan sensitif untuk mengidentifikasikan anak pendek dan anak
gemuk, standar baru seperti IMT sangat berguna untuk mengukur
kegemukan. Dalam pengukuran antropometri maka akan diukur beberapa
parameter yang dihubungan satu dengan yang lainnya menjadi indeks. Dalam
penyajian indeks antropometri dikenal dengan 3 cara yaitu, standar deviasi
unit atau z skor, persen median dan persentil. Saat membuka pakaian anak
untuk ditimbang, kemungkinan dapat terlihat tanda-tanda klinis kurang gizi
tingkat berat. Penting untuk mengetahui tanda klinis marasmus maupun
kwashiorkor. Marasmus adalah dimana keadaan kurang gizi tingkat berat
yang ditandai dengan anak yang sangat kurus dengan penampilan tulang
berbalut kulit, berat badan menurut umur dan berat badan menurut
panjang/tinggi biasanya sangat rendah. kwashiorkor adalah suatu keadaan
dimana terjadinya penurunan berat badan tetapi tidak jelas karena ada edema
(bengkak akibat banyaknya caira dalam jaringan tubuh). marasmus
kwashiorkor adalah dimana keadaan campuran yang disebabkan oleh
marasmus dan kwashiorkor ditandai dengan perubahan pada kulit dan rambut
atau ada edema seperti pada penderita kwashiorkor. Edema pada kedua
punggung kaki merupakan suatu tanda bahwa seorang anak memerlukn
rujukan, meskipun tanda-tanda klinis kwashiorkor lainnya tidak dapat terlihat.
Untuk memeriksa edema, tekankan ibu jari dengan lembut pada punggung
kaki beberapa detik.
14
BAB 8 : Advokasi Program Gizi
15
kemampuan untuk merumuskan melaksanakan kegiatan dengan penuh
tanggung jawab. Partisipatif yaitu keikutsertaan semua pemangku
kepentingan sejak pengambilan keputusan hingga pemanfaatan hasil-hasil
kegiatan. Egaliter, yang menempatkan semua pemangku kepentingan dalam
kedudukan yang setara. Demokratis, yang memberikan hak kepada semua
pihak untuk mengemukakan pendapatnya. Keterbukaan, yang dilandasi
kejujuran, saling percaya, dan saling memperdulikan. Kebersamaan, untuk
saling berbagi rasa, saling membantu dan saling mengembangkan sinergisme.
Akuntabilitas, yang dapat dipertanggung jawabkan dan terbuka untuk diawasi
oleh siapapun. Desentralisasi, yang memberikan kewenangan kepada setiap
daerah otonom untuk mengoptimalkan sumber daya kesehatan bai sebesar-
besar kemakmuran masyarakat. Strategi pemberdayaan masyarakat bidang
kesehatan dan gizi mencakup sebagai berikut: pemberdayaan masyarakat
merupakan suatu upaya dalam peningkatan kemampuan masyarakat guna
meningkatkan kesehatannya dan status gizi masyarakat, mengembangkan diri
dan memperkuat sumber daya yang dimiliki untuk mencapai kemajuan
dibidang gizi. Strategi yang dapat digunakan untuk pemberdayaan masyarakat
bidang kesehatan mencakup peningkatan kesadaran masyarakat,
pengembangan/pengorganisasian masyarakat, peningkatan upaya advokasi,
penggalangan kemitraan dan partisipasi lintas sektor, peningkatan
pemanfaatan potensi dan sumber daya berbasis kearifan lokal.
16
BAB III
PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil dri buku yang telah penulis review, kedua buku ini
membahas tentang menajemen program gizi dimana setelah mempelajari
materi dalam buku ini mahasiswa memilki kemampuann untuk melakukn
perencanaan intervensi gizi yang dapat dilakukan pada tingkat mikro untuk
tingkat kecamatan , desa atau masyarakat tertentu.
Didalam buku bahan ajar ini juga, berisi metode perencanaan intervensi
gizi masyarakat yang mengadopsi metode perencanaan Objective Project
Planning ( OOPP) yang telah banyak digunakan didalam beberapa institusi
kerena pendekatannya berbassi data , bersifat partisifatif , tahapan terstruktur
dan sistematis serta dokumentasi .
17
Buku Pembanding
Buku ini juga memilki kelengkapan data
Buku membahas tentang konsep perencanaan penelitian gizi yang
bertujuan sesuai dengan masalah yang ditemukan didalam masyarakat.
Mengajarkan tentang bagaimana penelitian yng sesuai dengan bidang
ilmu gizi
Buku ini juga mengajarkan bagaiamana cara penangan masalah gizi yang
sesuai dengan indikator dalam kemajuan pembangnan nasional
Buku ini juga menjelaskan bagaimana tingkat perencanaan lokal yang
secara jelas memasukkan gizi dalam tujuan
Buku menjelaskan survey lapangan yan tepat dan strategi penelitian yang
tepat.
Buku Pembanding
18
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Setelah penulis merivew buku ini, ternyata buku ini merupakan referensi
yang tepat untuk dipakai dalam proses perkuliahan yang efektif .metode
perencanaan intervensi gizi yang dijelaskan didalam buku ini merupakan
metode intervensi gizi masyarakat yang mengadopsi metode perencanaan
Objective Oriented Project Planning ( OOPP) yang telah banyak digunakan
juga didalam banyak intitusi karena pendekatan yang digunakan didalam
buku ini melibatkan pihak terkait, terstruktur dan sistematis serta
dokumentasi.
4.2 Saran
Untuk pembaca senoga makalah in dapat digunakan sebagai referensi
untuk memahami bagian penting dalam buku yang telah direview . buku ini
juga telah banyak digunakan oleh intitusi yang ada di Indonesia sehingga buku
yangtelah direview ini sangat bermanfaat dan sangat baik digunakan untuk
referensi pembelajaran yang efektif dan buku ini juga sangat bagus digunakan
untuk menyusun strategi penelitian yang efektif.
19
DAFTAR PUSTAKA
Harjatmo, Titus Priyo. 2018. Perencanaan Program Gizi. Jakarta: Sagung Seto.
20