Uraian Tugas

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 14

1.

Latihan kajian kasus ANAK GIZI BURUK

Kasus A.

Seorang pasien Nn anak perempuan usia 18 bulan sudah di rawat di rumah sakit selama 10
hari dengan diagnosis dokter KEP. Pada hari ke 10 perawatan, pasien dapat menghabiskan
80% F100 yang di berikan dan saat ini pasien sudah memasuki perawatan fase rehabilitasi.
Data antropometri saat ini : TB= 69 cm, BB= 6,9 kg. Ayah pasien bekerja sebagai tukang
becak dan ibu bekerja sebagai pemulung dan anaknya selalu dibawa kemanapun dia pergi.
Pasien tinggal di rumah petak kontrakan dan berobat menggunakan kartu GAKIN.

A.

Assesment Fakta Matriks terkait


Riwayat personal Nama: Nn
Umur: 18 bulan CH-1.1.1(age)
Jenis kelamin: perempuan CH-1.1.2(gender)
Anak CH-1.1.7( role in family)

Dietary history Pagi: bubur ayam 1


mangkok(1/2 p)
Selingan: biskuit regal 5 FH-1.2.2.2(types of meal)
keping.
Siang: bubur sumsum 1 cup.
Sore: nasi (1/2p).,bening
bayam(2/4p).,telur(1/2p).
Malam: susu kental manis 1
gelas.

Pemeriksaan fisik Suhu tubuh:37 derajat celcius PD-1.1.3(cardiovascular


pulmonary)
Nadi:55x/menit
Respirasi: 30x/menit
Antropometri BB= 6,9 kg AD-1.1.2(weight)
TB= 69 cm AD-1.1.1(height/length)
IMT= 14,5 AD-1.1.5(body massa index)
BBI= 10,3kg
Pemeriksaan lab Hb: 11,3 gr/dl BD-1.10.1(hemoglobin)
Ht: 32% BD-1.10.2( hematrocit)
Diagnosis medis KEP CH-2.1.1
Perhitungan kebutuhan:

Jenis Penukar (P) Energi (kkal) Protein(gr) Lemak(gr) KH(gr)


makanan
KH 2½ 437,5 10 - 100
PH 3/4 71,25 0,75 4,5 -
PN - - - - -
SY 1/4 13,5 0,75 - 2,5
BH - - - - -
Minyak - - - - -
Gula 1 50 - - 12
Susu 1 130 7 7 9
Total 701,25 25,25 11.5 123,5

PERHITUNGAN KEBUTUHAN GIZI

Kebutuhan gizi seharusnya:

 Energi:
6,9 x 150 kkal = 1035 kkal
Sudah menghabiskan 80% F100 di Rumah Sakit
80% x 1035 = 828 kkal
 Protein:
6,9 x 6 gr = 41,4 gr
 Lemak:
40% x 1035/4 = 103,5 gr
 Karbohidrat:
44% x 1035 kkal = 455,4 gr

Kebutuhan gizi normal:

 Energi
BB/Ux energi dalam tabel
x 1125 kkal = 1044 kkal
 Protein:
6 gr x 13 = 78 gr
 Lemak:
=46,4 gr
 Karbohidrat:
100% - 69,8% = 30,2%
30,2% x 1044 kkal = 315,2 gr

PERBANDINGAN ASUPAN MAKANAN DENGAN KEBUTUHAN

 Energi : 701,25/1044 = 67% (kurang)


 Protein: 25,25/78 = 32,3% (kurang)
 Lemak: 11,5/46,4 = 24,7% (kurang)
 Karbohidrat : 123,5/315,2 = 39,1 % (kurang)

B. diagnosis Gizi

Problem Etiology Sign symptom


Under weight (NC-3.1) Inadequate intake (NI-2.1) Asupan kurang / tidak
Malnutrition (NI-5.2) mencukupi
Socioeconomy factors (CH- Makanan tidak berariasi.
3.1.1)
Living/housing situation(CH- Sanitasi lingkungan tidak
3.1.2) baik, sehingga rawan
penyakit.

C. Intervensi Gizi

Tujuan :
 Memberi asupan makan ditingkatkan mencapai 80% pada tahap rehabilitasi
 Peningkatan BB 500gr/mgg sampai mencapai BBI sesuai usia (10,2kg)
 Peningkatan kadar Hb dan Ht menjadi normal

Implementasi:

1.Preskripsi diet:

a. Diet energi tinggi protein tinggi (ETPT)


b. Bentuk frekuensi= 3x makanan lumat, 3x makanan cair F100, 1x sari buah

Syarat :

 Energi tinggi yaitu : 40-45kkal/kg BB


 Protein tinggi yaitu 2-2,5 g/kg BB
 Lemak cukup yaitu 10-25% dari kebutuhan energi
 Karbohidrat cukup, yaitu sisa dari kebutuhan energi
 Vitamin dan mineral cukup, sesuai dengan kebutuhan normal.
 Makanan di berikan dalam bentuk mudah di cerna(makanan lumat dan makanan cair)

2. edukasi

 Memberikan penjelasan kepada orang tua tentang KEP , (seperti mengapa terjadi gizi
buruk?. Hal tersebut bisa terjadi karena pengetahuan orang tua yang kurang.
Selanjutnya kapan bahaya gizi buruk bisa terjadi pada anak?. hal itu terjadi apabila
keadaan sanitasi lingkungan yang tidak baik.)
 Agar orang tua tahu bahwa BB anak meningkat sesuai dengan yang seharusnya
(500gr/mgg). Diberikan penjelasan bahwa hal tersebut dapat di periksa apabila si ibu
membawa anaknya untuk melakukan cek di posyandu.
D. Monitoring dan Evaluasi

Indikator Monitoring Evaluasi


Asupan makan Dimonitor setiap hari untuk Adanya peningkatan asupan
melihat asupan makanannya. makan sesuai dengan
kebutuhan energi sebesar
1125kkal.
Kadar Hb dan Ht Dilakukan bila ada Meningkatnya kadar Hb dan
pemeriksaan laboratorium Ht menjadi normal yaitu
berikutnya Hb(11-13g/dl) dan Ht(33-
38%)
Berat badan Dilakukan penimbangan BB mengalami kenaikan dan
setiap minggu untuk melihat mencapai BBI yaitu 10,2kg
pertambahan BB.
2.Latihan kajian kasus PENYAKIT INFEKSI SALURAN PERNAFASAN

Pasien perempuan (ibu S), usia 61 tahun sudah menjadi janda dan tinggal bersama
anaknya yang sudah menikah dengan 2 anak masih sekolah di SLTP dan SMK. Pekerjaan
anaknya sebagai buruh pabrik, dan istrinya jualan kelontong. Mereka tinggal di rumah petak
kontrakan dengan 2 kamar, 1 kamar mandi di daerah padat penduduk. Pasien dirawat
dirumah sakit dikarenakan kurang lebih 1 minggu tidak mau makan. Sampai hari ke 5 dirawat
dirumah sakit, pasien masih mengalami sesak nafas,demam,lemas,dan tidak bisa bangun dari
tempat tidur tetapi bisa berkomunikasi dengan menggerak-gerakkan tangannya.

Assesment Fakta Matriks terkait


Riwayat personal Nama: ibu S
Usia :61 thn CH-1.1.1(age)
Jenis kelamin: perempuan CH-1.1.2(gender)
Dietary history Pasien diberi terapi diet
enteral buatan rumah sakit
6x125cc NGT, dan asupan
diet yang diberikan semakin
meningkat dari hari-hari
sebelumnya. Analisis asupan:
Energi: 1020kkal
Protein:30g
Lemak:18g
KH:144g
Pemeriksaan biofisik Kesadarannya
composmentis(sadar
sepenuhnya), diikuti dengan
sesak nafas,
demam,lemas,dan tidak bisa
bangun dari tempat tidur.
Diagnosis medis PPOK dan Pneumonia
Antropometri BB :38kg AD-1.1.1
TB: 150cm AD-1.1.2
IMT: 16,8(sangat kurus) AD-1.1.5
LILA: 22cm

Pemeriksaan Biokimia:

Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai normal Keterangan


Hb 11,3 g/dl 12-26 Rendah
Ht 33 % 36-46 Rendah
Leukosit 13.000 mm^3 5000-10.000 Tinggi
Trombosit 17.000 mm^3 150.000- Rendah
400.000
Albumin 2,25 g/dl 3,5-5,0 Rendah
Globulin 1,25 g/dl 1,5-3,5 Rendah
Pemeriksaan klinis:

Pemeriksaan hasil Kadar normal


Tekanan darah 120/70 mmhg (normal) 130-150/80-90
Pemeriksaan nadi 90x/menit (cepat) 70-80
Pernafasan 30x/menit (cepat) 16-20
Suhu tubuh 38 derajat celcius (tinggi) 36,6-37,2

Perhitungan kebutuhan:

1. Kebutuhan energy

BMR: 655+(9,6xBBA)+(1,8xTB)-(6,8xU)

: 655+(9,6x38)+(1,8x150)-(6,8x61)

:655+364,8+270-414,8

:875 kkal

Koreksi demam (BMR awal+(13%xBMR)=988,75 kkal

Energy=BMRxFAxFS

=988,7x1,2x1,4

=1661,1 kkal

Kebutuhan protein= 15% x 1661,1 = 249,2

= 249,2 : 4 = 62,3

Koreksi demam: 62,3 +10= 72,3 gr

Kebutuhan lemak: 40% x 1661,1 –(72,3x4)+(73,83x9)

=707,93/4

=176,98 gr

Cairan : 8-10 gelas per hari.

Perbandingan kebutuhan dengan asupan:

Energy: 1020/1661,1x100% =61,4% (kurang)


Protein: 30/72,3x100%= 41,5%(kurang)
Lemak: 18/176,98x100%=10,2%(kurang)
KH: 144/176,98x100%=81,3%(lebih)
B. diagnosis gizi

Problem Etiology Sign/symptom


Inadequate intake (N1-2.1) Daya terima makanan tidak -status gizi sangat kurus
adekuat dikarenakan -IMT= 16,8kg/m2
ketidakmampuan untuk -asupan : E= 61,4%(kurang)
makan dan minum P=41,5%(kurang)
disebabkan terganggunya L= 10,2%(kurang)
saluran pernafasan/ sesak
nafas.

C. intervensi Gizi

1. Tujuan :

 Meningkatkan asupan energi,protein,dan zat gizi dengan adanya koordinasi melalui


NGT.
 Meningkatkan nilai laboratorium menjadi normal
 Meningkatkan status gizi menjadi normal
 Memberikan edukasi kepada keluarga dan pasien mengenai diet untuk penyakit PPOK
dan hal-hal yang perlu dilakukan untuk mengurangi keluhan pasien seperti sesak
nafas.

2.Implementasi

a. preskripsi diet:

-NGT enteral sesuai kemampuan 1020 +parenteral sesuai rekomendasi dokter.

-tahap awal regimen diberikan 80% dari kebutuhan

-ML 1100kkal,dengan MC 3x200cc

-Energi diberikan minimal 1900kkal tahap awal, diteruskan sampai 2300kkal untuk menaikan
berat badan.

-upayakan setiap snack diberikan minuman dengan diensitas energi tinggi.

-makanan mudah dicerna dan tidak bergas.

-porsi kecil tapi sering.

-cukup vitamin dan mineral terutama A,C,D,B6,seng dan Fe.

b. Edukasi

 Jelaskan tentang pengetahuan dasar tentang PPOK.


 Jelaskan cara pencegahan perburukan penyakit.
 Memberikan edukasi yang tepat untuk mengurangi kecemasan pasien PPOK.
 Memberikan semangat hidup walaupun dengan keterbatasan aktiviti.
 Jelaskan makanan yang banyak mengandung protein.
 Anjurkan ikut latihan pernafasan di kelompok olahraga pernafasan yang alamatnya
dekat dengan rumah sakit.

D. Monitoring dan Evaluasi

Monitoring Evaluasi
1. Memonitor asupan enteral dan 1.Asupan zat gizi mencapai 80%
parenteral setiap hari.
2. Mematuhi diet yang diberikan. 2.tidak adanya sesak nafas, batuk,demam,dan
lemas.
3. Menanyakan keluhan yang masih di 3.keluarga dapat mengetahui kebutuhan zat
alami oleh pasien. gizi pasien dan dapat menjelaskan tentang
pentingnya makanan seimbang terkait dengan
penyakit pasien.
4. Mengecek kembali kadar Hb, 4.status gizi mencapai IMT normal
Albumin, total protein, leukosit dan
trombosit.
3.Kasus TBC A.

Anak laki-laki usia 5 tahun dirawat di rumah sakit dengan diagnosis dokter:TB Miller dan
Gizi buruk Marasmik-kwashiorkhor. Keluhan saat masuk rumah sakit demam selama 3 bulan
SMRS,diare,batuk,dan lemas. 2 minggu SMRS tangan dan kaki lemas , dan timbul bengkak
pada kaki dan tangan. Pasien kemungkinan kontak langsung dengan neneknya yang
menderita penyakit batuk berdahak. Gambaran fisisk pasien: mata tampak pucat, pupil bulat
isokor, gigi dan mulut mukosa lembab, wajah seperti orang tua, iga gambang dan ada odema
di perut, tangan dan kaki.

A.

Assesment Fakta Matriks terkait


Riwayat personal Nama: Nn
Umur: 5 tahun CH-1.1.1 (age)
Jenis kelamin: laki-laki CH-1.1.2(gender)
cucu CH-1.1.7( role in family)
Dietary history Makan: 3 kali sejari FH-1.2.2.3(meal pattern)
Snack 2 kali sehari
Jenis makanan: bubur (5 FH-1.2.2.2(types of meals)
sdm),ikan rebus (1/2 p),sayur
wortel(2 sdm)

Snack: biskuit 3 keping dan


susu 1 gelas ( 2 sdm susu
bubuk +gula 1 sdm)
Pemeriksaan klinis TD= 90/50 mmhg
Nadi= 140x/menit
Suhu= 39 derajat
celcius(tinggi)
Antropometri TB=n90 cm AD-1.1.1
BB= 11 kg AD-1.1.2
IMT=13,58 AD-1.1.5
LILA= 9 cm
Pemeriksaan biokimia Hb= 7,9 gr/dl(kurang)
Ht=24,7 %(kurang)
Leukosit=11.300rb/ml(normal)
Trombosit=
573.000rb/ml(lebih)
Asupan makan Total energy intake (800kkal) FH-1.1.1.1
Pemeriksaan fisik -mata pucat, pupil isokor PD-1.1.6
-gigi dan mulut mukosa PD-1.1.5
lembab
-wajah seperti orang tua PD-1.1.1
-iga gambang
-odema di perut, tangan dan
kaki
Diagnosis medis TBC dan gizi buruk CH-2.1.1
Kebutuhan gizi di RS

a.Kebutuhan energi

BB (dengan koreksi odema)x AKG (4-6 tahun)=14x 86,5=1211 kkal

 Adanya kenaikan suhu badan sebesar 2,8 derajat celcius mempengaruhi kebutuhan
energi (1 derajat celcius= penambahan energi sebesar 13%)
 (2 derajat celcius x 13%) x 1211 kakal ) = 314,8 kakal
 Aktivitas fisik : bedrest=1,2
 Jadi kebutuhan energinya = keb. Energi x aktivitas fisisik+penambahan energy akibat
kenaikan suhu
 1211 kkal x 1,2 +314,8 kkal= 1768 kkal

b.Kebutuhan protein

 BB x AKG (4-6 tahun) = 14 x 1,8= 25,2 gr


 28 x 4/1768 x 100=5,7 %
c. Kebutuhan lemak (25-30%)

= 27,5% x 1768/9=54 gr

d. Kebutuhan KH= (100%-(27,5%+5,7%) x 1211)/4 = 808,948 gr

Ket:

Pencapaian di rumah sakit


Karena makanan formula sudah habis sebanyak 80% dari total kebutuhan, maka 80%
dari total kebutuhan zat gizi di rumah sakit sudah terpenuhi
Energi yang sudah terpenuhi =880kkal (menurut tabel pemberian F75 dengan edema
berat)
Energi yang belum terpenuhi =1768 – 880 kkal= 888kkal.

B. diagnosis Gizi

Problem Etiology Sign/ symptom


Malnutrition (NI-5.2) Kurangnya mengkonsumsi Berat badan kurang dari berat
makanan tinggi energi dan badan ideal sesuai umur.
protein. IMT pasien=13,5

Terdapat infeksi Terdapat edema di


perut,tangan dan kaki, serta
iga gambang.
Pemilihan makanan yang -kebiasaan makanan SMRS Jenis makanan tidak
kurang tepat (SMRS)(NB- pasien asupannya kurang bervariasi, kurang
1.7) seimbang. mengkonsumsi sayur dan
- kurang pengetahuan tentang buah.
gizi seimbang
C. intervensi gizi

 Tujuan : memberikan makanan TKTP sesuai kondisi penyakit yaitu TB miller dan
gizi buruk marasmik-kwashiorkhor, serta meningkatkan pengetahuan tentang gizi
seimbang bagi balita kepada orang tua balita tersebut.

 Implementasi:
a. Preskripsi :

Prinsip diet: TKTP

Bentuk makanan: frmula F100

Syarat:

- kebutuhan energi =888 kkal

-kebutuhan protein=25,2 gr

-kebutuhan lemak-54 gr

-kebutuhan KH=295,2 gr

b. edukasi

 Memberitahu orang tua pasien agar memilih makanan yang bervariasi


 Memberitahu orang tua pasien , jika pasien sudah dalam kondisi normal agar di
berikan makanan dengan porsi kecil . namun, sering.

D. Monitoring dan Evaluasi

Monitoring Evaluasi
1.Asupan makan di monitor setiap hari Melihat apakah makanan yang di komsumsi ,
dihabiskan atau tidak. Makanan habis
sebanyak minimal 80%.
2. Antropometri , memonitor BB Menaikkan BB pasien menuju BB normal,
minimak kenaikan BB lebih besar atau sama
denga 0,5 kg/kg BB/minggu.
3. Pengetahuan Pemahaman ibu tentang gizi seimbang bagi
sebelum keluar dari RS balita: ibu dapat menjelaskan tentang yang
diedukasikan.
4.Latihan kajian kasus penyakit DEMAM THYPOID

Seorang perempuan (An) usia7 tahun dirawat di rumah sakit dengan keluhan demam,
mencret 11 x / hari , batuk dan tampak lemah , mual dan muntah serta tidak nafsu makan.
BB=20kg, tilut=35,5 cm. Sebelumnya pasien sudah dibawa ke puskesmas oleh orang tuanya,
karena demam tinggi dan sampai 4 hari demam tidak turun dan mengeluh pusing, kemudian
dibawa ke rumah sakit.

Assesment Fakta Matriks terkait


Riwayat personal -Nma: An
-Jenis kelamin: perempuan CH-1.1.2( gender)
-Usia : 7 tahun CH-1.1.1(age)
-anak CH-1.1.7( role in family)
-socioecononic factors = CH-3.1.1
menengah ke bawah

Dietary history(sebelum - Makan 2 x/hari, lauk telur FH-1.2.2.3


masuk RS) , tidak suka sayur, buah FH-1.2.2.5
(biasanya pisang) 1-2 x FH-1.2.2.2
seminggu FH-4.2.5
- Senang jajan di sekolah , NB-3.1
seperti cilok,
chiki,cireng,permen,minu
man es (pop ice)

Dietary history setelah - Malas makan, cenderung FH-5.4.4


masuk RS tidak mau makan, hanya FH-5.4.9
menghabiskan 25 % dari
makanan yang disajikan.

Pemeriksaan fisik -gastrointestinal= mual dan CH-2.1.5


muntah , mencret 11 x/hari
-imune= batuk dan demam tinggi CH-2.1.8

Pemeriksaan klinis TD= 130/90 mmhg


Suhu badan= 39,8 derajat celcius
Nadi= 100 k/ menit
Respirasi 30x/ menit
Antropometri BB= 20kg AD-1.1.2
Tilut = 35,5 cm
Pemeriksaan biokimia -Hb = 10,8 gr/dl(rendah) BD-1.10.1
-Ht= 32%(rendah) BD-1.10.2
-MCV = 77,3 fl(normal) BD-1.10.3
-MCH= 26,1 pg(normal)
Tes widal positif
Obat yang diberikan - Paracetamol =1/2 sdt
setiap 4 jam
- Lacto B= 2x /scht
- kloram fenikol= 4x
500mg
- domperidon=1/2sdt
- zinc =1 x 20 mg
Perhitungan :

1. perhitungan asupan pasien AKG (perempuan , 7-9th)= 1850kkal

adanya kenaikan shu badan 2,8 derajat celcius mempengaruhi kebutuhan energi.( 1
derajat celcius= 13%) , AF= 1,2

a. jadi kebutuhan energi= keb. Energi x AF + penambahan energi karena kenaikan suhu
badan

=1850 x 1,2 +36,4 %

=2220+36,4%

=2220,4 kkal

b. kebutuhan protein 10-15 %

=15% x 2220,4 kkal =333 gr/4

= 83,3 gr

c. kebutuhan lemak=25-30%
=30% x 2220,4 kkal
=666gr/9
=74gr

D. kebutuhan KH= 60-65 %


= 65% x 2220,4 kkal
=1443,3/4
=360,8 gr

Analisis kualitatif:

1. tidak menyukai sayur


2. kalori inadequate
3. senang dengan jajanan sekolah
4. makanan kurang beragam

B. diagnosis Gizi
Problem Etiology Sign / symptom
Inadequate oral intake(NI- Nutrition NI) BB turun, hanya
2.1) Tidak ada nafsu makan dan menghabiskan 25% dari
ada infeksi makanan yang diberikan.
Perubahan nilai lab terkait Nutrition clinic (NC) Hb rendah 108 g/dl. Rieayat
zat gizi khusus (NC-2.2) Kurang protein HEM makan pasien kurang
mengkonsumsi protein
hewanu(hanya
mengkonsumsi telur 2x/hari)

C. intervensi

a. Tujuan :

- meningkatkan asupan KH, protein, dan lemak hingga 80%.

-memperbaiki nilai lab. Terkait zat gizi khusus Hb.

b. implementasi :

preskripsi diet

1.kebutuhan energi= 2220,4 kkal

2. kebutuhan protein= 83,3 g

3. kebutuhan lemak= 74 g

4. kebutuhan KH= 360,8g

Syarat:

-jenis makanan adalah makanan lunak TETP

-jumlah porsi= 3x makan utama , 2x selingan.

Edukasi : memperikan edukasi tentang pentingnya makan makanan yang seimbang


dan sesuai porsi yang di anjurkan.

D. Monitoring dan Evaluasi

Monitoring Evaluasi
Memperbaiki asupan pasien agar asupan Terjadi peningkatan asupan energi
energi meningkat.
Memeriksa antropometri pasien secara teratur BB menjadi normal
Menanyakan keluhan apa yang masih di Keluhan pasien hilang/ berhasil sembuh.
miliki oleh pasien
Memonitor pengetahuan orang tua pasien Orang tua paham dan mengerti pentingnya
mengenai pengetahuan tentang gizi seimbang penerapan gizi seimbang pada anak.

Anda mungkin juga menyukai