Ws Pagt A3 Kasus 4

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 17

WORKSHEET

Soal Kasus 4
Seorang pasien perempuan berinisial Nn.C berusia 15 tahun terdiagnosa Sindrom Nefrotik.
Pasien dirujuk kerumah sakit dengan keluhan kedua kaki bengkak selama kurang lebih 3
minggu dikarenakan edema. Berdasarkan hasil laboratorium pasien mengalami proteinuria,
Kolesterol 556 mg/dl, LDL 390 mg/dl, dan Trigliserida 257 mg/dl. Riwayat penyakit
keluarga: orang tua (ibu) hipertensi. Pemeriksaan fisik klinis; Tekanan darah 110/100 mg/dl,
nadi 75x/ menit, suhu 36°C. Data antropometri TB : 160 cm, berat badan sebelum edema 57
kg, dan setelah edem 67 kg. Menurut orang tua, pasien tidak ada alergi makanan tertentu.

Dan hasil recall 24 jam terakhir terhadap pasien; energi: 1663 Kkal, protein: 79 gr, Kh: 246,8
gr, dan lemak: 39 gr. Terapi obat yang diterima selama perawatan adalah: Cellcept,
Allopurinol, aspar k, dan furosemid.

A. SKRINING
SCREENUG TOOL FOR RISK OF NUTRITIONAL STATUS AND GROWTH
(STRONGKIDS)
Jenis
Nama : Nn. C Kelamin : Tanggal : - Usia : 15 Tahun
Perempuan
1. Subjective Clinical Assesment (1 Point) Skor Nilai
Apakah pasien berada pada satus gizi buruk Ya 1
Tidak 0 0
berdasarkan hasil pemeriksaan klinis secara
subjektif (terjadi penurunan lemak subkutan
dari/atau massa otot dan/atau bermuka tirus)
2. Kondisi Penyakit (2 point)
Apakah terdapat penyakit yang mendasar Ya 2
Tidak 0 0
risiko malnutrisi atau terdapatkondisi
dugaan pembedahan mayor
3. Asupan Makanan (1 point) Skor Nilai
Apakah hal-hal dibawah ini ditemukan pada Ya 1
anak?
- Diare berat (BAB encer > 5 kali
perhari) dan/atau muntah (>3 kali
per hari) selama beberapa hari
terakhir?
- Terjadi penururnan asupan makanan
selama beberapa hari terakhir
sebelum masuk rumah sakit (tidak
Tidak 0 0
termasuk puasa ketika akan tindakan
pembedahan)
- Terdapat intervensi gizi yang sudah
ada sebelumnya
- Ketidak mampuan mengkonsumsi
makanan karena rasa sakit
4. Penurunan Berat Badan atau Kenaikan Skor Nilai
Berat Badan Tidak Adekuat (1 Point)
Apakah terjadi penurunan Ya 1
berat badan atau tidak ada
Tidak 0 0
kenaikan berat badan bayi
(bayi < 1 tahun) selama
beberapa minggu atau buka
terakhir ?
Total Skor STRONGKIDS 0

Kesimpulan:
Berdasarkan hasil skrining pasien mendapatkan skor 0 yang artinya pasien tidak
beresiko malnutrisi dikarenakan pasien tidak mengalami penurunan berat badan
bahkan mengalami kenaikan berat badan dikarenakan mengalami edema.
B. ASSESSMENT
1. Identitas Pasien
Nama: Nn. C No. RM:-
Jenis Kelamin: Perempuan Ruang/Kamar:-
Umur: 15 Tahun Diagnosa: Sindrom Nefrotik
Agama:-
Pekerjaan:-
Tgl masuk RS:-

2. Data Riwayat Pasien/Klien (Client History/CH)


- CH.1.1 Data Personal
Kode IDNT Jenis Data Hasil
CH-1.1.1 Umur 15 Tahun
CH-1.1.2 Jenis Kelamin Perempuan
CH-1.1.6 Bahasa -
CH-1.1.9 Peran dalam keluarga Anak
CH-1.1.10 Penggunaan rokok -
CH-1.1.12 Mobilitas -

- CH.2.1 Riwayat Medis/Kesehatan Pasien/Klien dan Keluarga


Kode IDNT Jenis Data Hasil
Keluhan utama pasien Bengkak pada kedua
CH-2.1 kaki
Riwayat penyakit sekarang Sindroom Nefrotik
Riwayat penyakit dahulu Edema
Riwayat penyakit keluarga Hipertensi

- CH.2.2 Perawatan/Terapi Medis/Pengobatan


Kode IDNT Jenis Data Hasil
CH-2.2.1 Terapi medis yang pernah -
dilakukan
CH-2.2.2 Perawatan bedah -
CH-2.2.3 Perawatan paliatif -

- CH.3.1 Riwayat Sosial Pasien/Klien


Kode IDNT Jenis Data Hasil
CH-3.1.1 Faktor sosial ekonomi -
CH-3.1.2 Situasi Rumah -
CH-3.1.6 Pekerjaan -
CH-3.1.7 Agama -
Kesimpulan Riwayat Sosial Pasien/Klien:
Bedasarkan data diatas Nn. C berusia 15 tahun didiagnosis Sindrom Nefrotik.
Sindrom Nefrotik (SN) adalah penyakit glomerulus berupa kumpulan gejala yang
terdiri dari proteinuria masif, hipoalbuminemia, edema, dan hiperlipidemia.
Proteinuria masif adalah keadaan ditemukannya protein dalam jumlah besar di
urin. Dikatakan proteinuria masif pada orang dewasa jika kadar protein dalam
urin lebih dari 3 g/24 jam. Kriteria proteinuria pada anak adalah >1 g/24 jam, atau
≥40 mg/m2LPB/jam, atau rasio protein/kreatinin urin sewaktu lebih dari 2
mg/mg, atau hasil pemeriksaan protein urin dengan carikcelup ≥+2.
Hipoalbuminemia adalah kadar albumin dalam serum kurang dari 2,5 g/dl.
Hiperkolesterolemia adalah kadar kolesterol total dalam serum lebih dari 200
mg/dl (Brady, O’meara, Benner, 2005; Alatas, Tambunan, Trihono, Pardede,
2005, Kliegman, 2007, Rachmadi, 2013).
Keluhan utama Nn. C adalah kedua kaki membengkak selama 3 minggu
dikarenakan edema. Pada teori overfill, penyebab utama edema adalah defek pada
ginjal yang menyebabkan retensi natrium dan air. Retensi tersebut akan
meningkatkan tekanan hidrostatik kapiler dan transudasi cairan intravaskuler ke
rongga interstisial sehingga terjadi edema (Brady, O’meara, Benner, 2005, Floege
J, Feehally).
Hasil laboratorium pasien mengalami proteinuria Ibu pasien mengalami
hipertensi.

3. Berkaitan Dengan Riwayat Makan/Gizi (FH)


- FH.1 Asupan Makanan dan Zat gizi

Hasil Recall 24 jam : RS


Tanggal :-
Diet RS :-
Implementasi Energi (kkal) Protein (g) Lemak (g) KH (g)
Asupan Oral 1663 kkal 79 g 39 g 246,8 g
Kebutuhan 1936 kkal 57 g 43 g 290,4 g
%Asupan 85,89% 138,59% 90,69% 84,98%
Kategori Cukup Lebih Cukup Cukup
Kesimpulan Riwayat Asupan Makanan dan Zat Gizi:
Berdasarkan hasil recall 24 jam asupan makanan untuk energi yakni cukup
sebesar (85,89%), protein yakni lebih sebesar (138,59%), lemak yakni cukup
sebesar (90,69%), karbohidrat yakni cukup sebesar (84,98%). Hal tersebut
berdasarkan rekomendasi dari Widyakarya Nasional Pangan dan Gizi (WNPG)
2012 terbagi dalam 5 kategori yaitu defisit tingkat berat (<70% angka kebutuhan),
defisit tingkat sedang (70-79% angka kebutuhan), defisit tingkat ringan (80-89%
angka kebutuhan), normal (90-119% angka kebutuhan) dan diatas angka
kebutuhan (>120% angka kebutuhan).

- FH.2.1 Riwayat Diet


Kode IDNT Data Hasil
FH-1.2 Asupan makan dan Frekuensi makan:
minum Nasi 3x/hari @100gr
Lauk Hewani:
Naget 1x/hari
Ayam 3x/hari
Daging sapi 1x/minggu
Cumi-cumi, udang, ikan 2x/hari @50gr (1
ptg)
Lauk Nabati:
Tahu dan Tempe 3x/hari @50gt (2 ptg)
Sayuran:
Kangkung
Sop
Wortel
Kacang-kacangan
Sawi putih
Semua jenis sayur dan setiap makan ada
@75gr
Buah:
Pisang, jeruk, papaya 3x/hari
Jus apel, jus melon, jus alpukat 1x/hari
@150gr
Minuman:
Pop ice, soft drink bersoda

Kesimpulan Riwayat Diet:


Berdasarkan hasil dietary history Nn.C, asupan makanan pasien sudah lengkap
namun ada kesalahan dalam mengkonsumsi minuman. Nn.C seharusnya tidak
boleh mengkonsumsi minuman berasa seperti pop ice dan soft drink bersoda
karena mengandung natrium yang tinggi. Natrium bersifat menarik cairan/ air.
Kadar natrium yang tinggi akan menyebabkan cairan tubuh yang tertarik ke dalam
darah menjadi lebih banyak. Pengurangan asupan natrium bertujuan untuk
menghindari kelebihan cairan di dalam darah. Dengan menghindari kelebihan
cairan di dalam darah, volume darah yang mengalir ke ginjal juga tidak banyak
sehingga beban ginjal berkurang.
- FH.2.1.2 Pengalaman Diet
Kode IDNT Jenis Data Hasil
FH-2.1.2.2 Pernah mendapatkan -
edukasi/konseling diet
pada masa lalu
FH-2.1.2.5 Alergi makanan Tidak ada

Kesimpulan Pengalaman Diet:


Berdasarkan data diatas pasien tidak memiliki alergi makanan.

- FH.3 Penggunaan Obat-Obatan


Kode IDNT Data Hasil
FH-3.1.1 Penggunaan obat yang Cellecpt
diresepkan Allopurinol
Aspar k
Furosemid

- FH.4 dan FH.5 Pengetahuan, Kepercayaan, dan Perilaku


Kode IDNT Data Hasil
FH-4.1 Pengetahuan/keterampilan -
terkait makanan dan zat
gizi
FH 5 Perilaku -

- FH 6 Faktor yang Mempengaruhi Akses Makanan dan Terkait Suplai


Makanan/Gizi
Kode IDNT Data Hasil
FH 6 Faktor yang mempengaruhi -
akses makanan dan terkait
suplai makanan/gizi

- FH 7 Aktivitas dan Fungsi Fisik


Kode IDNT Data Hasil
FH 7 Aktivitas dan fungsi fisik -

4. Pengukuran Antropometri (AD)


Kode IDNT BB (kg) TB (cm)
AD-1.1.1 57 kg 160 cm
AD-1.1.4 Ada kenaikan BB sebanyak 10 kg yang disebabkan
edema
22,26−20,2 2,06
IMT/U = = =0,62 (normal)
23,5−20,2 3,3

Kesimpulan pengukuran antropometri:


Berdasarkan data pengukuran antopometri Nn. C memiliki BB sebesar 57 kg dan
TB sebesar 160 cm. Mengalami kenaikan BB sebanyak 10 kg menjadi 67 kg
dikarenakan adanya edema pada bagian kaki. Nn. C memiliki nilai IMT/U sebesar
0,62 yang termasuk dalam kategori gizi baik (normal). Yang menunjukan bahwa
Nn. C termasuk dalam status gizi normal ( -2SD sd +1SD) menurut WHO.

5. Data Biokimia, Tes Medis, dan Prosedur (BD)


Pemeriksaan Satuan/Nilai Hasil
Tanggal sampel Interpretasi
Normal
Kolesterol 200-239 556 mg/dl Tinggi
mg/dL
LDL < 100 mg/dL 390 mg/dl Tinggi
Trigliserida <150 mg/dL 257 mg/dl Tinggi

Kesimpulan:
Data biokimia dari hasil laboratorium menunjukkan bahwa hasil lab kolesterol,
LDL dan trigliserida tinggi. Hal ini berhubungan dengan proteinuria yang dialami
oleh pasien yaitu kandungan protein tinggi dalam urin karena beberapa
mekanisme yang diduga berperan dalam peningkatan nilai kolesterol total ini
memproduksi lipoprotein yang berlebihan sehubungan konsentrasi albumin
plasma yang rendah, tekanan onkotik plasma yang rendah dan gangguan
katabolisme dari apolipoprotein B dan kilomikron VLDL (Gordillo dan Spitzer,
2009).

6. Data Fisik Yang Berkaitan dengan Gizi (PD)


- PD-1.1 Data fisik yang berhubungan dengan gizi
Kode Data Fisik Hasil
Tanggal
IDNT
PD-1.1.1 Penampilan Terdapat odema dibagian kaki
keseluruhan
Vital Sign
PD-1.1.9 Tekanan darah 110/100 mg/dl (Tinggi )
(mmHg)
Nadi (kali/menit) 75x/menit (Normal)
Suhu (oC) 36oC (Normal)

Kesimpulan Pemeriksaan Fisik/Klinis:


Berdasarkan data diatas penampilan keseluruhan Nn. C terdapat odema pada
bagian kaki, kondisi vital sign bagian tekanan darah (diastolik) tinggi karena
tekanan darah diastolik lebih besar dari persentil 95 hal ini menandakan adanya
hipertensi akibat retensi natrium dan air intrarenal. Untuk nadi (N: 60-100x/menit)
dan suhu (N: 36-37oC) dalam kategori normal.

C. DIAGNOSIS GIZI
N1-5-7.2 Asupan protein berlebih dari kebutuhan (138,59%)
berhubungan dengan penyakit sindrom nefrotik yang ditandai
dengan pasien mengalami preoteinuria.
N1-3.2 Asupan cairan berlebih dari kebutuhan yang berhubungan
dengan ketidakmampuan ginjal membuang cairan (sindrom
nefrotik) ditandai dengan perubahan kenaikan BB dalam
waktu singkat dan mengalami edema pada kedua kaki.
NI-5.4 Penurunan kebutuhan zat gizi spesifik yang berhubungan
dengan penyakit sindrom nefrotik ditandai dengan
pemeriksaan tekanan darah melebihi normal (tinggi).
NC.2.2 Perubahan nilai laboratorium terkait gizi yang berhubungan
dengan gangguan fungsi ginjal ditandai dengan hasil
pemeriksaan laboratorium kolesterol 556 mg/dl (tinggi),
trigliserida 257 mg/dl (tinggi).

D. INTERVENSI GIZI
Planning pemberian makan atau zat gizi (Nutrition Delivery/ND)

NP. Perencanaan
a) Tujuan :
a. Memenuhi asupan sesuai dengan kebutuhan untuk meningkatkan status
gizi dan kesehatan
b. Menurukan kebutuhan protein agar mencapai normal
c. Menurunkan kolesterol dan penumpukan lemak(trigliserida)
d. Meringankan kerja ginjal
e. Mengurangi edema dengan menjaga keseimbangan cairan tubuh

b) Syarat Diet :
a. Energi cukup sesuai kebutuhan pasien dianjurkan sebanyak 60% berasal
dari karbohidrat kompleks yaitu 1456,4 kkal
b. Protein cukup 1 kg/BB / hari atau 0,8 g/kgBB ditambah jumlah protein
yang dikeluarkan melalui urin. Utamakan penggunaan protein bernilai
biologik tinggi
c. Lemak cukup yaitu 20% dari kebutuhan energy yaitu 32,3 gram
d. Karbohidrat cukup diberikan sisa dari protein dan lemak yaitu 60% dari
total energy yaitu 218,4 gram
e. Natrium dibatasi, yaitu 1-4 gr sehari, tergantung berat ringannya endema
f. Kolesterol dibatasi <300 mg, begitu pula gula murni ada peningkatan
trigliserida darah
g. Mengkonsumsi cairan disesuaikan dengan banyaknya cairan yang
dikeluarkan melalui urin ditambah 500 ml pengganti cairan yang
dikeluarkan melalui kulit dan pernafasan

c) Perhitungan Kebutuhan Zat Gizi :

Menggunakan rumus Schofield (1985)

Energy TEE = 13,4 x BB + 692,6


= 13,4 x 57 + 692,6
= 1456,4 kkal

Protein = 1 x BB
= 1 x 57
= 57 g

Lemak = 20% x TEE


= 20% x 1456,4
= 291,2 : 9
= 32,3 g

Karbohidrat = 60% x TEE


= 60% x 1456,4
= 873,8 : 4
= 218,4 g
d) Preskripsi Diet
NP-1.1 Preskripsi Diet
Jenis Diet : RLRP (Rendah Lemak Rendah Protein)
Bentuk Makanan : Makanan Biasa
Cara Pemberian : Oral
Jadwal pemberian : 3 kali / hari (pagi, siang, dan malam), 2 kali selingan
Parenteral nutrisi :-

e) Rencana Monitoring dan Evaluasi


Parameter Yang Diukur Pengukuran Evaluasi Target
Antropometri Berat Badan Menggunakan Penurunan berat
timbangan BB, badan sampai batas
diukur 1 bulan normal
sekali
Biokimia Kolestrol, LDL, Tes biokimia, 3 Mencapai target
Trigliserida dan hari sekali nilai normal, tidak
Proteinuria ada lagi proteinuria
Fisik Klinis Edema Setiap hari Edema hilang
Tekanan darah Tekanan darah
normal
Asupan Makanan Energi Recall 1 x24 jam Memenuhi
Protein kebutuhan gizi
Lemak pasien
Karbohidrat
f) Rencana Menu:
a. Rekomendasi Diet
- Menu makan hari ke-1
Waktu Makan Standar Diet RS Rekomendasi (>80%)
Makan malam Karbohidrat : 200 g Karbohidrat : Nasi putih 100 g
Sayuran Tipe B : sayur sop
Sayuran Tipe B : 100 g
jagung 100 g
Protein Nabati : 50 g Protein Nabati : Semur tahu 50
g
Protein Hewani : 50 g
Lemak Hewani : Sosis goreng
Buah : 100 g 50 g
Buah : Semangka 100 g
Makan pagi Karbohidrat : 200 g Karbohidrat : Nasi putih 150 g
Protein Hewani : 50 g Protein Hewani : Udang goreng
Sayuran Tipe B : 100 g tepung 50 g
Sayuran Tipe C : 100 g Sayur Tipe B & C : Sayur Sop
Buah : 100 g (Brokoli, wortel, dan kacang
kapri 100 g)
Buah : Jeruk manis 100 g

Selingan pagi Buah : 100 g Buah : Roti Pisang 100 g

Makan siang Karbohidrat : 200 g Karbohidrat : Nasi 150 g


Protein Hewani : 50 g Protein Hewani : Telur orak-
Sayuran Tipe B : 100 g arik 50 g
Buah : 100 g Sayuran Tipe B : Tumis kacang
panjang 50 g + wortel 50 g
Buah : Melon 100 g

Selingan sore Buah : 100 g Buah : Smoothies mangga 100


g

Nilai Gizi Energi : 1456,4 Kkal Energi : 1429,4 Kkal


Karbohidrat : 218,4 g Karbohidrat : 235,3 g
Protein : 57 g Protein : 43,6 g
Lemak : 32,3 Lemak : 38,5 g

E. MONITORING DAN EVALUASI


a. Asupan Makan Pasien
- Monev hari ke-1
Implementasi Energi Protein Lemak KH
(kkal) (g) (g) (g)
Kebutuhan 1936 kkal 57 g 43 g 290,4 g
(100%)
Intervensi 1447,1 kkal 50,8 g 43,0 g 227,4 g
(80%)
Asupan oral 1663 kkal 79 g 39 g 246,8 g
%Asupan 114,97 % 155,51 % 90,69 % 108,53 %
Kategori Cukup Lebih Cukup Cukup
*Keterangan: %Asupan= Asupan oral : Intervensi
Kesimpulan:
Dapat disimpulkan bahwa %asupan energy sebesar 114,97% masuk kategori
(cukup), protein 155,51% kategori (lebih), lemak 90,69% kategori (cukup) dan
karbohidrat 108,53 % kategori (cukup).

b. Biokimia
Anamnesa Nilai Tanggal Tanggal Tanggal Keterangan
normal Monev Monev Monev
Kolestrol 200-239
mg/dL
LDL < 100
mg/dL
Trigliserid <150
a mg/dL
Proteinuria Protein
urin
sewaktu
<10
mg/dL

Kesimpulan:

c. Fisik Klinis
Anamnes Nilai Tanggal Tanggal Tanggal Keterangan
a normal Monev Monev Monev
Edema

Kesimpulan:

F. RENCANA KONSULTASI
Pelaksanaan Edukasi
Hari 26 Desember 2021
Jam 10.00 WIB
Tempat Rumah pasien
Topic Diet untuk penderita Sindrom Nefrotik
Tujuan Meningkatkan pengetahuan pasien tentang Diet RP yang baik
untuk penderita Sindrom Nefrotik
Sasaran Pasien dan keluarga
Materi 1. Menjelaskan gambaran umum tentang penyakit Sindrom
Nefrotik
(penyebab,etiolgi,tanda dan gejalas serta bahaya).
2. Menjelaskan makanan yang sebaiknya dikonsumsi dan
dihindari.
3. Menjelaskan dan membuat contoh menu makanan
sehari-hari.
Metode Tanya jawab dan diskusi
Media Leaflet, food model
Evaluasi 1. Pasien mengerti tentang RP (Rendah Protein) yang baik untuk
penderita Sindrom Nefrotik
2. Pasien mengerti tentang anjuran asupan makanan dan jenis
makanan yang diperbolehkan untuk penderita Sindrom Nefrotik

Nutrisurvey
==================================================================
===
Analysis of the diet pla
==================================================================
===
Food Amount energy carbohydr.
___________________________________________________________________________
___

DINNER
nasi putih 150 g 195,0 kcal 42,9 g
sayur sop 100 g 104,0 kcal 10,5 g
semur tahu 50 g 68,5 kcal 5,3 g
sosis ayam goreng 50 g 98,0 kcal 7,4 g
semangka 100 g 32,0 kcal 7,2 g
Meal analysis: energy 497,5 kcal (35 %), carbohydrate 73,3 g (31 %)

BREAKFAST
nasi putih 150 g 195,0 kcal 42,9 g
udang goreng tepung 50 g 58,8 kcal 7,2 g
sayur sop 100 g 104,0 kcal 10,5 g
jeruk manis 100 g 47,1 kcal 11,8 g

Meal analysis: energy 404,9 kcal (28 %), carbohydrate 72,4 g (31 %)

1. BREAK
roti pisang 100 g 147,0 kcal 32,0 g

Meal analysis: energy 147,0 kcal (10 %), carbohydrate 32,0 g (14 %)

LUNCH
nasi putih 100 g 130,0 kcal 28,6 g
telur orak arik 50 g 85,0 kcal 1,2 g
tumis kacang panjang belu 50 g 10,5 kcal 1,4 g
tumis wortel 50 g 69,4 kcal 4,6 g
muskmelon 100 g 20,1 kcal 4,8 g

Meal analysis: energy 315,0 kcal (22 %), carbohydrate 40,6 g (17 %)

2. BREAK
mangga masak 100 g 65,0 kcal 17,0 g

Meal analysis: energy 65,0 kcal (5 %), carbohydrate 17,0 g (7 %)

==================================================================
===
Result
==================================================================
===
Nutrient analysed recommended percentage
value value/day fulfillment
___________________________________________________________________________
___
energy 1429,4 kcal 2198,9 kcal 65 %
carbohydr. 235,3 g - -
protein 43,6 g(12%) 44,0 g(12 %) 99 %
fat 38,5 g - 23 %
calcium 211,0 mg 1200,0 mg 18 %
iron 8,3 mg 15,0 mg 55 %
Vit. A 2833,0 µg 800,0 µg 354 %
Vit. B1 0,8 mg 1,1 mg 70 %
Vit. C 146,0 mg 60,0 mg 243 %
zinc 6,4 mg 12,0 mg 54 %
niacine 8,1 mg - -

LEMBAR PENILAIAN PROSES


PRAKTIKUM
PROSES ASUHAN GIZI TERSTANDAR SEMESTER V 2021-2022
PRODI S1 GIZI FIKES UNIVERSITAS ‘AISYIYAH YOGYAKARTA

Nomo NIM Nama Nila Catatan


r i

1 1911401034 Elita Novitasari


2 1911401039 Eva Putriani Aosa

3 1911401041 Nadhisa Bellia Fiki S


aputri

LEMBAR VALIDASI TUGAS INDIVIDU


NAMA MAHASISWA
NIM
MATA KULIAH
NAMA TUGAS
TANGGAL PENGUMPULAN
TUGAS

Yogyakarta,..................................2020

Dosen Penanggungjawab Mata Kuliah Mahasiswa

(…………………………………………) (…………………………………………)

Anda mungkin juga menyukai