LP Cva
LP Cva
LP Cva
Pengertian
j. Nervus vagus
Sifatnya majemuk (sensoris dan motoris) mengandung
saraf-saraf motorik, sensorik dan parasimpatis faring, laring, paru-
paru, esofagus, gaster intestinum minor, kelenjar-kelenjar
pencernaan dalam abdomen. Fungsinya sebagai saraf perasa.
k. Nervus asesorius
Saraf ini mensarafi muskulus sternokleidomastoid dan
muskulus trapezium, fungsinya sebagai saraf tambahan.
l. Nervus hipoglosus
Saraf ini mensarafi otot-otot lidah, fungsinya sebagai saraf
lidah. Saraf ini terdapat di dalam sumsum penyambung.Merupakan
serabut saraf yang menghubungkan otak kecil bagian kiri dan
kanan. Selain itu, menghubungkan otak besar dan sumsum tulang
belakang
b. Sirkulasi peredaran darah
Otak menerima 17 % curah jantung dan menggunakan 20
% konsumsi oksigen total tubuh manusia untuk metabolisme
aerobiknya. Otak diperdarahi oleh dua pasang arteri yaitu arteri
karotis interna dan arteri vertebralis. Dalam rongga kranium,
keempat arteri ini saling berhubungan dan membentuk sistem
anastomosis, yaitu sirkulus Willisi (Satyanegara, 1998).
Arteri karotis interna dan eksterna bercabang dari arteria
karotis komunis kira-kira setinggi rawan tiroidea. Arteri karotis
interna masuk ke dalam tengkorak dan bercabang kira-kira setinggi
kiasma optikum, menjadi arteri serebri anterior dan media. Arteri
serebri anterior memberi suplai darah pada struktur-struktur seperti
nukleus kaudatus dan putamen basal ganglia, kapsula interna,
korpus kolosum dan bagian-bagian (terutama medial) lobus
frontalis dan parietalis serebri, termasuk korteks somestetik dan
korteks motorik. Arteri serebri media mensuplai darah untuk lobus
temporalis, parietalis dan frontalis korteks serebri.
Arteria vertebralis kiri dan kanan berasal dari arteria
subklavia sisi yang sama. Arteri vertebralis memasuki tengkorak
melalui foramen magnum, setinggi perbatasan pons dan medula
oblongata. Kedua arteri ini bersatu membentuk arteri basilaris,
terus berjalan sampai setinggi otak tengah, dan di sini bercabang
menjadi dua membentuk sepasang arteri serebri posterior. Cabang-
cabang sistem vertebrobasilaris ini memperdarahi medula
oblongata, pons, serebelum, otak tengah dan sebagian diensefalon.
Arteri serebri posterior dan cabang-cabangnya memperdarahi
sebagian diensefalon, sebagian lobus oksipitalis dan temporalis,
aparatus koklearis dan organ-organ vestibular.
Darah di dalam jaringan kapiler otak akan dialirkan melalui
venula-venula (yang tidak mempunyai nama) ke vena serta di
drainase ke sinus duramatris. Dari sinus, melalui vena emisaria
akan dialirkan ke vena-vena ekstrakranial.
3. Manifestasi Klinis
4. Etiologi
Faktor-faktor yang menyebabkan stroke (Nurarif & Kusuma,
2015):
1. Faktor yang tidak dapat dirubah (Non Reversible)
a. Jenis kelamin : Pria lebih sering ditemukan menderita stroke
dibanding wanita.
b. Umur : makin tinggi usia makin tinggi pula resiko terkena stroke.
c. Keturunan : adanya riwayat keluarga yang terkena stroke.
2. Faktor yang dapat dirubah (Reversible)
a. Hipertensi,
b. Penyakit jantung,
c. Kolestrol tinggi,
d. Obesitas,
e. Diabetes Melitus.
f. Polisetemia,
g. Stress emosional.
3. Kebiasaan hidup.
a. Merokok,
b. Peminum alkohol,
c. Obat-obatan terlarang,
d. Aktivitas yang tidak sehat: kurang olahraga, makanan berkolestrol.
7. Pemeriksaan Diagnostik
Jenis Pemeriksaan Hasil Nilai Rujukan Satuan
HEMATOMATOLOGI
Hematologi Rutin
- Hemaglobin 12.6 10.7-14.7 gr/dl
- Leukosit 84 4000.12000 /uL
- Trombosit 283 120-400 ribu/uL
- Eritrosit 4.12 4.5-5.0 juta/L
- Hematokrit 34.1 37-54 %
- MCV 82.6 73-101 IL
- MCH 30.6 23-31 pg
- MCHC 37 High 26-34 g/dL
- RDW-CV 13.7 11-16 %
FASE GINJAL
8. Pengobatan
- NaCL 0,9%
- CPG tab 75 gram 1x1 tab
- Pemeriksaan darah lengkap, elektrolit
9. Rencana Asuhan
A. Pengkajian
1. Anamnesa
7) No. Rm, tanggal masuk: penting juga kita kethui, supaya perawat
tidak salah pasien, dan tanggal masuk masuk juga berperan untuk
menadapatakan data apakah sudah ada perubahan atau semakin
parah.
2. Riwayat Kesehatan :
a. Keluhan Utama
---
3. Pemeriksaan Fisik
1) Aktivitas dan istirahat
2) Sirkulasi
3) Eliminasi
4) Makanan/cairan
Gejala : Peningkatan berat badan (edema), penurunan berat badan
(dehidrasi), mual, muntah, anoreksia, nyeri ulu hati, riwayat
penggunaan diuretik
5) Neurosensorik
6) Nyeri/Kenyamanan
7) Pernafasan
8) Keamanan
9) Head to toe
No. Jenis Inspeksi Palpasi Auskultasi Perkusi
1. Kepala
2. Wajah
Hidung
Mata
Telinga
3. Leher
4. Dada
- Paru-paru
- Jantung
5. Abdomen
6. Ektremitas
- Atas
- Bawah
b, Diagnosa Keperawatan
https://www.alodokter.com/stroke
https://www.halodoc.com/kesehatan/stroke
Sulansi, 2015. Stroke Menurut Pasien di RSUD Ende. Vol. 07 No. 03 : 22-30