Studi Kasus Tentang Etika Profesi

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 1

Nama : Aminudin Salim Mata Kuliah : Etika Profesi

Nim : 141250000048 Prodi : Sistem Informasi

1. Studi Kasus Tentang Etika Profesi : Ketua DPR Setya Novanto Jadi Tersangka Korupsi E-KTP.
a) Pembahasan
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menetapkan Ketua DPR RI Setya Novanto sebagai
tersangka. Ketua Umum Partai Golkar itu diduga terlibat dalam korupsi proyek pengadaan Kartu Tanda
Penduduk berbasis elektronik (e-KTP). "KPK menetapkan saudara SN anggota DPR periode 2009-2014
sebagai tersangka," ujar Ketua KPK Agus Rahardjo di Gedung KPK Jakarta. Menurut
Agus, Novanto diduga menguntungkan diri atau orang lain atau korporasi. Novanto juga diduga
menyalahgunakan kewenangan dan jabatan. Novanto diduga ikut mengakibatkan kerugian negara
Rp 2,3 triliun dari nilai proyek Rp 5,9 triliun. Novanto disangka melanggar Pasal 3 atau Pasal 2 ayat 1
Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 sebagaimana diubah dalam UU Nomor 20 Tahun 2001 tentang
Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi jo Pasal 55 ayat 1 ke-1 KUHP. Agus sebelumnya juga
menegaskan telah memiliki bukti keterlibatan Novanto dalam proyek yang merugikan negara Rp 2,3
triliun itu. "Kami bawa (Novanto) ke penyidikan ini tidak serampangan, kami punya dua alat bukti yang
kuat," Agus menandaskan. Sementara, Setya Novanto sebelumnya tegas membantah dakwaan jaksa
penuntut umum (JPU) dalam dugaan korupsi KTP elektronik atau e-KTP. Novanto menegaskan tidak
pernah bertemu Muhammad Nazaruddin, Anas Urbaningrum, dan pengusaha Andi Agustinus atau Andi
Narogong. Dia juga dengan tegas mengatakan, tidak pernah menerima apa pun dari aliran dana e-KTP.
"Saya tidak pernah mengadakan pertemuan dengan Nazaruddin bahkan menyampaikan yang berkaitan
dengan e-KTP. Bahkan, saya tidak pernah menerima uang sepeser pun dari e-KTP," ujar Setya
Novanto usai menghadiri Rakornas Partai Golkar di Redtop Hotel, Jakarta, Kamis 9 Maret 2017.
Sumber: http://news.liputan6.com.
b) Komentar
Menurut Saya, ini merupakan pelanggaran kode etik dalam penyalahgunaan kewenangan dan
jabatan dan kasus korupsi ini bukan kali pertama terjadi oleh Pak Setya Novanto, jadi lebih baik
dihukum seberat-beratnya, kalau tidak, mungkin akan melakukannya lagi, disamping itu ini juga sudah
merugikan negara dan sekaligus membuktikan bahwa anggota DPR merupakan lembaga negara paling
korup no 1, menurut survei Global Corruption Barometer (GCB) Indonesia.
c) Solusi
Pasal 3 menyebutkan, setiap orang yang menguntungkan diri sendiri atau orang lain atau suatu
korporasi yang dapat merugikan keuangan negara atau perekonomian negara, terancam pidana penjara
seumur hidup. "Atau pidana penjara paling singkat 1 tahun dan paling lama 20 tahun dan atau denda
paling sedikit Rp 50.000.000 dan paling banyak Rp 1.000.000.000. Sementara, dalam Pasal 2 ayat 1
dikatakan, setiap orang secara melawan hukum melakukan perbuatan memperkaya diri sendiri atau
orang lain atau suatu korporasi yang dapat merugikan keuangan negara atau perekonomian negara,
dipidana penjara seumur hidup. Atau juga pidana penjara paling singkat 4 tahun dan paling lama 20
tahun, dan denda paling sedikit Rp 200.000.000 dan paling banyak Rp 1.000.000.000.

2. Mass Product Recall adalah : Proses mengambil barang cacat dari konsumen (oleh produsen) dan
memberikan mereka (konsumen) dengan kompensasi secara Massal.
Contohnya adalah : Penarikan (Recall) smartphone galaxy note 7 oleh Samsung pada awal Agustus
2016. Langkah ini diambil Samsung, setelah banyaknya laporan kasus baterai yang meledak atau
terbakar di beberapa negara dan keamanan konsumen merupakan prioritas utama bagi Samsung.

Anda mungkin juga menyukai