Ada beberapa strategi negosiasi, termasuk strategi lunak yang memberikan konsesi mudah, strategi keras yang fokus pada kemenangan, dan strategi tidak lunak dan tidak keras yang memprioritaskan kepentingan sesuai urutannya untuk mencapai kesepakatan yang menguntungkan semua pihak. Metode negosiasi ideal adalah yang tegas dalam urutan kepentingan namun lunak dalam hubungan, serta menghindari tipuan untuk mendapatkan hak secara
0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
198 tayangan2 halaman
Ada beberapa strategi negosiasi, termasuk strategi lunak yang memberikan konsesi mudah, strategi keras yang fokus pada kemenangan, dan strategi tidak lunak dan tidak keras yang memprioritaskan kepentingan sesuai urutannya untuk mencapai kesepakatan yang menguntungkan semua pihak. Metode negosiasi ideal adalah yang tegas dalam urutan kepentingan namun lunak dalam hubungan, serta menghindari tipuan untuk mendapatkan hak secara
Ada beberapa strategi negosiasi, termasuk strategi lunak yang memberikan konsesi mudah, strategi keras yang fokus pada kemenangan, dan strategi tidak lunak dan tidak keras yang memprioritaskan kepentingan sesuai urutannya untuk mencapai kesepakatan yang menguntungkan semua pihak. Metode negosiasi ideal adalah yang tegas dalam urutan kepentingan namun lunak dalam hubungan, serta menghindari tipuan untuk mendapatkan hak secara
Ada beberapa strategi negosiasi, termasuk strategi lunak yang memberikan konsesi mudah, strategi keras yang fokus pada kemenangan, dan strategi tidak lunak dan tidak keras yang memprioritaskan kepentingan sesuai urutannya untuk mencapai kesepakatan yang menguntungkan semua pihak. Metode negosiasi ideal adalah yang tegas dalam urutan kepentingan namun lunak dalam hubungan, serta menghindari tipuan untuk mendapatkan hak secara
Unduh sebagai DOCX, PDF, TXT atau baca online dari Scribd
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 2
Metode Negosiasi
Ada beberapa negosiasi menggunakan metode strategi kuat, strategi lunak,
strategi tidak kuat dan tidak lunak, artinya: a. Negosiator yang lunak berusaha menghindari konfl ik pribadi sehingga dengan mudah ia memberikan konsesi-konsesi agar dicapai kesepakatan. Ia menginginkan pengatasan masalahnya dengan cara damai yang pada akhirnya ia merasakan kepahitan karena telah dieksploitir oleh pihak lawan. b. Negosiator yang keras melihat setiap situasi sebagai adu kemauan, dimana pihak yang mengambil posisi yang ekstrem atau bertahan lebih lama akan lebih mendapat keuntungan. Ia menginginkan kemenangan, namun sering kali ia mengadapi respon yang sama kerasnya dari pihak lawan. Hal ini akan sangat melelahkan dan dapat menguras sumber-sumber yang dimiliki. Strategi standar yang ketiga berada antara kedua pilihan itu, tetapi setiap cara itu mengandung upaya jual-beli antara mendapatkan apa yang diinginkan dengan hidup rukun dengan orang-orang lainnya. c. Negoisator yang tidak keras tetapi tidak pula lunak. Metode yang dikembangkan Proyek Negosiasi Harvard ini menentukan permasalahan berdasar urutan kepentingannya dan bukan proses tawar-menawar yang difokuskan pada apa yang dikemukakan oleh pihak lawan untuk bisa diterima atau tidak diterima pihak lainnya. Cara ini mengarah pada upaya bilamana mungkin semua pihak yang terlibat bisa mendapatkan keuntungan. Jika arah kesepakatan bertentangan dengan kepentingan Anda, Anda dapat memaksakan agar kesepakatan itu hendaklah berdasar pada standar yang adil yang terbebas dari keinginan berbagai pihak yang terlibat. Metode negosiasi yang berprinsip ini keras dalam hal urutan kepentingannya, namun lunak dalam hubungan antar manusianya. Metode ini tidak menggunakan cara-cara tipuan. Metode ini menunjukan pada Anda bagaimana cara memperoleh apa yang menjadi hak Anda, namun tetap berada dalam batasbatas yang tidak bertentangan dengan norma-norma umum. Betapapun Anda memahami kepentingan pihak lawan, betapapun Anda menemukan cara untuk mempertemukan kepentingan berbagai pihak, dan betapapun Anda sangat menghargai hubungan yang sedang berjalan, namun Anda hampir selalu dihadapkan pada kenyataan yang tidak menyenangkan, yaitu adanya pertentangan kepentingan. Sekalipun kita berbicara tentang strategi dimana semua pihak yang terlibat meras menang (win-win strategy), kita tetap tidaki bisa mengabaikan kenyataan itu.yang khas para negoisator berusaha untuk menghilangkan konfl ik itu dengan melakukan tawar-menawar (positional bargaining) yaitu dengan mengemukakan apa yang mereka inginkan dan apa yang tidak diinginkan. Upaya untuk merekonsiliasikan keinginankeinginan itu dapat berdampak biaya besar. Tidak ada negosiasi yang mungkin dicapai secara efesien dan damai apabila Anda mematok harga mati yang bertentangan dengan keinginan pihak lawan Anda. Yang bijaksana adalah apabila Anda komit terhadap upaya pencapaian kesepakatan yang didasari prinsip-prinsip, bukan tekanan-tekanan.
Rencana akumulasi yang dibuat sederhana: Bagaimana dan mengapa berinvestasi di bidang keuangan dengan membangun rencana akumulasi otomatis yang disesuaikan untuk memanfaatkan tujuan Anda
Manajemen konflik dalam 4 langkah: Metode, strategi, teknik-teknik penting, dan pendekatan operasional untuk mengelola dan menyelesaikan situasi konflik