Tugas Penyelidikan Tanah Rawa
Tugas Penyelidikan Tanah Rawa
Tugas Penyelidikan Tanah Rawa
TANAH
DISUSUN OLEH:
FITRIYA RAHMAWATI
MUHAMAD RIZKI RINALDI
RAHMAT EFFENDI
TRISTIA PUTRA PRATAMA
1215011045
1215011073
1215011085
1215011107
Uji sondir saat ini merupakan salah satu uji lapangan yang telah diterima
oleh para praktisi dan pakar geoteknik. Uji sondir ini telah menunjukkan
manfaat untuk pendugaan profil atau pelapisan (stratifikasi) tanah terhadap
kedalaman karena jenis perilaku tanah telah dapat diidentifikasi dari
kombinasi hasil pembacaan tahanan ujung dan gesekan selimutnya.
Besaran penting yang diukur pada uji sondir adalah perlawanan ujung
yang diambil sebagai gaya penetrasi per satuan luas penampang ujung
sondir (Qc). Besarnya gaya ini seringkali menunjukkan identifikasi dari
jenis tanah dan konsistensinya. Pada tanah pasiran, tahanan ujung jauh leih
besar daripada tanah butiran halus.
Hubungan nilai tahanan konus (Qc) terhadap konsistensi tanah adalah
sebagai berikut:
a. Tanah yang sangat lunak nilai Qc<5 kg/cm2
b. Lunak 5-10 kg/cm2
c. Teguh 10-20 kg/cm2
d. Kenyal 20-40 kg/cm2
e. Sangat kenyal 40-80 kg/cm2
f. Keras 80-150 kg/cm2
g. Sangat keras >150 kg/cm2
Pelaksanaan test sondir ini mengacu pada prosedur ASTM.D.3441, dimana
nilai perlawanan conus (Qc) dan nilai hambatan pelekat lokal atau side
friction (Fs) diamati setiap interwal kedalaman 200 cm dengan kecepatan
penetrasi saat pembacaan nilai Qc dan Fs, diusahakan konstan yaitu
kurang lebih 2 cm/detik.
Test ini dilaksanakan hingga mencapai kemampuan maksimum alat, yakni
nilai tekanan total atau Qc=250 kg/cm2 atau hingga mencapai kedalaman
maksimum di bawah permukaan tanah setempat.
Hasil test sondir ini disajikan berpa diagram atau grafik hubungan antara
kedalaman dengan Qc, Fs, total friction dan friction ratio.
2. Uji Boring
Penyelidikan tanah dengan metode ini bertujuan menentukan jenis dan
sifat-sifat tanah (soil properties) pada lokasi yang akan dibangun pondasi
dari tiap tebal lapisannya. Pengambilan sample tanah ini dikenal dengan
sebutan undisturbed soil sample (pengambilan tanah tidak terganggu).
Pengambilan sample tanah ini adalah dengan cara menge-bor sampai
kedalaman tertentu dengan menggunakan tabung (pipa) logam berongga
kedalam tanah. Di proyek transmisi biasanya dengan metode Hand Auger
(manual), kedalaman umum dengan cara ini bisa sampai 5-6m, kedalaman
ini mungkin memadai untuk penyelidikan tanah pondasi pada tipe pad and
chimney. Tapi tentu saja tidak cukup untuk rencana pondalam (pile
B. Fungsi Grouting
Grouting merupakan suatu metode atau teknik yang dilakukan untuk
memperbaiki keadaan bawah tanah dengan cara memasukkan bahan yang
masih dalam keadaan cair, dengan cara tekanan, sehingga bahan tersebut akan
mengisi semua retakan-retakan dan lubang-lubang yang ada di bawah
permukaan tanah, kemudian setelah beberapa saat bahan tersebut akan
mengeras, dan menjadi satu kesatuan dengan tanah yang ada sehingga
kestabilan suatu permukaan tanah akan tetap terjaga.
Grouting juga dapat diartikan sebagai metode penyuntikan bahan semi kental
(slurry material) ke dalam tanah atau batuan melalui lubang bor, dengan
tujuan menutup diskontruksi terbuka, rongga-rongga dan lubang-lubang pada
lapisan yang dituju untuk meningkatkan kekuatan tanah (Dwiyanto, 2005).
Sedangkan bahan-bahan yang biasanya dijadikan sebagai material pengisi
pada grouting diantaranya campuran semen dan air; campuran semen, abu
batu dan air; campuran semen, clay dan air; campuran semen, clay, pasir dan
air; asphalt; campuran clay dan air dan campuran bahan kimia.
Menurut Pangesti (2005), fungsi grouting di dalam tanah atau batuan dapat
dibagi menjadi tiga, yaitu:
1. Penetrasi atau Penembusan (permeation/penetration)
Grouting mengalir ke dalam rongga tanah dan lapisan tipis batuan dengan
pengaruh minimum terhadap struktur asli.
Manfaat dari suatu pekerjaan grouting antara lain adalah sebagai berikut
(Dwiyanto, 2005):
1. Menahan aliran air dan mengurangi rembesan
2. Menguatkan tanah dan batuan
3. Mengisi rongga dan celah pada tanah dan batuan sehingga menjadi padat
4. Memperbaiki kerusakan struktur
5. Meningkatkan kemampuan anchor dan tiang pancang
6. Menghindarkan dari material fluida yang dapat merusak tanah atau batuan
DAFTAR PUSTAKA
http://www.soiltest.sienconsultant.com/pengujian-sondir-test.html
https://untungsuprayitno.wordpress.com/2011/05/27/penyelidikan-tanahdengan-metode-pengeboran-boring/
http://kammisiq.blogspot.co.id/2010/09/standard-penetration-test.html
http://varindomegatek.webs.com/apps/blog/show/25653711-berbagaimacam-teknik-grouting
http://knowledge.brantas-abipraya.co.id/wpcontent/uploads/2014/08/Metode-Grouting-TAM-Bajulmati.pdf