RKS Pemeliharaan Rusun YONZIPUR SAMARINDA PDF
RKS Pemeliharaan Rusun YONZIPUR SAMARINDA PDF
RKS Pemeliharaan Rusun YONZIPUR SAMARINDA PDF
BAGIAN
Pekerjaan tersebut diatas harus selesai tepat waktu sesuai jadwal yang ditentukan,
dengan kualitas yang memenuhi ketentuan sebagaimana disyaratkan dalam Surat
Perjanjian Pemborongan dan pelaksanaannya harus dilaksanakan berdasarkan :
a. Dokumen Pengadaan dan Spesifikasi Teknis
b. Gambar-gambar perencanaan.
c. Berita acara penjelasan pekerjaan (Aanwijzing) dan penjelasan tambahan
lainnya.
d. Petunjuk Direksi/Pengawas / Pengawas.
e. Peraturan-peraturan umum lainnya yang berlaku.
Halaman1
Rencana Kerja dan Syarat-Syarat Pemeliharaan Rumah Susun
2. Merk Dagang
Merk-merk dagang untuk bahan-bahan tertentu yang disebutkan dalam
Persyaratan Teknis ini dimaksudkan hanya sebagai bahan perbandingan dalam
hal bentuk, model, mutu, jenis dan sebagainya, sehingga tidak diartikan sebagai
persyaratan merk yang mengikat.
Dalam hal disebutkan 3 (tiga) merk dagang atau lebih untuk jenis bahan
yang sama, maka Pemborong diwajibkan untuk mengajukan salah satu dari
padanya (bukan setara) untuk diperiksa dan disetujui Direksi/Pengawas.
1.2 SITUASI
1. Site (tempat pembangunan) akan diserahkan kepada Pemborong,
sebagaimana keadaannya. Untuk itu Pemborong harus meneliti kondisi serta
sifat lingkup pekerjaan lain-lain yang dapat memperngaruhi harga
penawarannya.
Halaman2
Rencana Kerja dan Syarat-Syarat Pemeliharaan Rumah Susun
3. Apabila terdapat perbedaan ukuran antara gambar dan detail dalam jenis yang
sama, maka yang menjadi pegangan adalah gambar yang berskala lebih
besar (gambar detail).
4. Bila ada perbedaan antara gambar struktur, gambar arsitektur dan gambar
ME atau ketidaksesuaian atau keraguan diantara gambar kerja yang tidak bisa
diatasi menurut point no. 3 diatas, Pemborong harus melaporkan secara
tertulis kepada Konsultan Pengawas untuk diberi keputusan gambar mana yang
akan dijadikan pegangan/acuan di dalam pelaksanaan pekerjaan.
Halaman3
Rencana Kerja dan Syarat-Syarat Pemeliharaan Rumah Susun
Halaman4
Rencana Kerja dan Syarat-Syarat Pemeliharaan Rumah Susun
Halaman5
Rencana Kerja dan Syarat-Syarat Pemeliharaan Rumah Susun
bersih, bebas dari debu, bebas dari lumpur, minyak dan bahan
bahan kimia lainnya yang merusak. Penyediaan air harus sesuai
dengan petunjuk dan persetujuan Pengawas. Segala biaya untuk
pemakaina air bersihadalah beban kontraktor.
c. Alat-alat Pemadam Kebakaran Ringan.
d. Alat-alat PPPK.
e. Alat-alat Komunikasi Proyek.
f. Helmet, Safety Shoes.
Halaman6
Rencana Kerja dan Syarat-Syarat Pemeliharaan Rumah Susun
6. Tidak diperkenankan :
a. Pekerja menginap di tempat pekerjaan kecuali dengan ijin Pemberi
Tugas. Bila ijin khusus itu diberikan, maka Pelaksana Pekerjaan/Kontraktor
tetap bertanggungjawab atas kemungkinan kerugian-kerugian
apapun yang disebabkan oleh buruh yang menginap tersebut.
b. Memasak di tempat pekerjaan kecuali atas ijin Pemberi
Tugas/Manajemen Konstruksi.
c. Memberikan ijin masuk kepada penjual-penjual makanan, buah-
buahan, minuman, rokok dan sebagainya.
d. Tanpa seijin keamanan proyek, kepada siapapun terkecuali petugas
dari Konsultan Manajemen Konstruksi, tidak dibenarkan untuk keluar
masuk secara bebas ke lapangan. (Catatan : semua tamu proyek yang
mendapat ijin dicatat dalam buku tamu dan diberi tanda pengenal
yang disediakan oleh Pelaksana Pekerjaan/Kontraktor).
e. Melanggar peraturan lain mengenai penertiban yang akan
dikeluarkan oleh Konsultan Manajemen Konstruksi pada waktu
pelaksanaan.
f. Pekerja-pekerja yang diwajibkan mamakai tanda pengenal. Tanda
pengenal atas beban Pelaksana Pekerjaan/ Kontraktor.
Pasal 9 Pengawasan
1. Pengawasan terhadap pelaksanaan pekerjaan dilakukan oleh Konsultan
Pengawas.
Halaman7
Rencana Kerja dan Syarat-Syarat Pemeliharaan Rumah Susun
Halaman8
Rencana Kerja dan Syarat-Syarat Pemeliharaan Rumah Susun
Halaman9
Rencana Kerja dan Syarat-Syarat Pemeliharaan Rumah Susun
Halaman10
Rencana Kerja dan Syarat-Syarat Pemeliharaan Rumah Susun
Halaman11
Rencana Kerja dan Syarat-Syarat Pemeliharaan Rumah Susun
22. Kontraktor menjamin pada Pemberi Tugas dan Konsultan MK, bahwa semua
bahan dan perlengkapan untuk pekerjaan adalah sama sekali baru,
kecuali ditentukan lain, serta Kontraktor menyetujui bahwa semua
pekerjaan dilaksanakan dengan baik, bebas dari cacat teknis dan estetis
serta sesuai dengan Dokumen Kontrak. Apabila diminta, Kontraktor sanggup
memberikan bukti-bukti mengenai hal tersebut di atas. Sebelum mendapat
persetujuan dari Konsultan Pengawas, bahwa pekerjaan telah diselesaikan
dengan sempurna, semua pekerjaan tetap menjadi tanggung jawab
Kontraktor sepenuhnya.
23. Apabila pada Spesifikasi Teknis ini disebutkan nama pabrik/merek dari
satujenis bahan/komponen, maka Kontraktor menawarkan dan
memasang sesuai dengan yang ditentukan. Jadi tidak ada alasan bagi
Kontraktor pada waktu pemasangan menyatakan barang tersebut sudah
tidak terdapat lagi di pasaran ataupun sukar didapat di pasaran.
Untuk barang-barang yang harus di import, segera setelah ditunjuk
sebagai pemenang, Kontraktor harus sesegera mungkin memesan pada
agennya di Indonesia.
Apabila Kontraktor telah berusaha untuk memesan namun pada saat
pemesanan bahan/merek tersebut tidak/sukar diperoleh, maka Perencana
akan menentukan sendiri alternative merek lain dengan spesifikasi minimum
yang sama. Setelh 1 (satu) bulan penunjukan pemenang, Kontraktor
harus memberikan kepada Pemberi Tugas fotocopy dari pemesanan
material yang diimport pada agen ataupun importir lainnya, yang
menyatakan bahwa material-material tersebut telah dipesan (order import).
24. Contoh-contoh material yang dikehendaki oleh Pemberi Tugas atau wakilnya
harus segera disediakan atas biaya Kontraktor dan contoh-contoh
Halaman12
Rencana Kerja dan Syarat-Syarat Pemeliharaan Rumah Susun
26. Seluruh peralatan, material yang digunakan dalam pekerjaan ini harus
baru, dan material harus tahan terhadap iklim tropik.
Seluruh pekerjaan harus dilaksanakan dengancara yang benar dan setiap
Pekerja harus mempunyai keterampilan yang memuaskan, dimana
latihankhusus bagi Pekerja sangat diperlukan dan Kontraktor harus
melengkapiSurat sertifikat yang sah untuk setiap personil ahli yang
menyatakan bahwa personil tersebut telahmengikuti latihan-latihan khusus
ataupun mempunyaipengalaman-pengalaman khusus dalam bidang
keahlian masing-masing.
Halaman13
Rencana Kerja dan Syarat-Syarat Pemeliharaan Rumah Susun
Kontraktor, dalam arti kata yang luas. Itu semua harus diperbaiki oleh
Kontraktor hingga dapat diterima Pemberi Tugas.
d. Penjagaan dan perlindungan pekerjaan :
Kontraktor bertanggungjawab atas penjagaan, penerangan dan
perlindungan terhadap pekerjaan yang dianggap penting selama
pelaksanaan Kontrak, siang dan malam.Pemberi tugas tidak
bertanggungjawab terhadap Kontraktor dan Sub Kontraktor, atas
kehilangan dan kerusakan bahan-bahan bangunan atau peralatan
atau pekerjaan yang sedang dalam pelaksanaan.
e. Kesejahteraan, Keamanan, dan Pertolongan Pertama :
Kontraktor harus mengadakan dan memelihara fasilitas kesejahteraan
dan tindakan pengamanan yang layak untuk memelihara para
pekerja dan tamu yang datang ke lokasi. Fasilitas dan tindakan
pengamanan ini disyaratkan harus memuaskan Pemberi Tugas dan
juga harus menurut (memenuhi) ketentuan Undang-Undang yang
berlaku pada waktu itu.
Di lokasi pekerjaan, Kontraktor wajib mengadakan perlengkapan yang
cukup untuk pertolongan pertama, yang mudah dicapai. Sebagai
tambahan hendaknya di setiap site ditempatkan paling sedikit seorang
petugas yang telah dilatih dalam soal-soal mengenai pertolongan
pertama.
f. Gangguan pada tetangga :
Segala pekerjaan yang menurut Pemberi Tugas mungkin akan
menyebabkan adanya gangguan pada penduduk yang berdekatan,
hendaknya dilaksanakan pada waktu-waktu sebagaimana Pemberi
Tugas akan menentukannya dan tidak akan ada tambahan pengganti
uang yang akan diberikan kepada Kontraktor sebagai tambahan,
yang mungkin ia keluarkan.
30. Kontraktor tidak diijinkan membuat iklan dalam bentuk apapun di dalam
sepadan (batas) site atau di tanah yang berdekatan tanpa seijin dari
pihak Pemberi Tugas.
Halaman14
Rencana Kerja dan Syarat-Syarat Pemeliharaan Rumah Susun
Tata cara perhitungan struktur beton untuk bangunan gedung SNI 03-
2847-2002.
Tata cara Perencanaan Struktur Baja untuk bangunan Gedung SNI 03-
1729-2002.
Tata cara Perencanaan Struktur Tahan Gempa untuk Bangunan
Gedung SNI 03-1726-2002.
Peraturan Perencanaan Bangunan Baja Indonesia tahun 1987.
Peraturan Pembebanan Undonesia untuk Gedung tahun 1987.
Peraturan/Pedoman Perencanaan Penangkal Petir SKBI-1.3.53.1987,
UDC: 887.2.
Peraturan Bata Merah sebagai bahan bangunan
Peraturan Muatan Indonesia 1983.
Untuk bahan dan pekerjaan yang belum termasuk dalam standar
tersebut di atas, maupun standar lainnya, maka diberlakukan
Standar Internasional atau persyaratan teknis dari pabrik/produsen
yang bersangkutan.
Dan lain-lain yang secara nyata termasuk di dalam
Dokumen/Gambar, RKS, Spesifikasi Teknis, Berita Acara Penjelasan
Pekerjaan/Aanwijzing dan ketentuan-ketentuan lainnya.
b. Untuk melaksanakan pekerjaan dalam butir tersebut di atas, berlaku
dan mengikat pula :
Gambar Bestek yang dibuat Konsultan Perencana yang sudah
disahkan oleh Pemberi Tugas termasuk juga gambar-gambar
detail yang diselesaikan oleh Kontraktor dan sudah
disahkan/disetujui Direksi/Pengawas.
Rencana kerja dan Syarat-syarat (RKS).
Berita Acara Penjelasan Pekerjaan.
Berita Acara Penunjukkan.
Surat Keputusan Pemimpin Proyek tentang Penunjukan Kontraktor.
Surat Perintah Kerja (SPK).
Surat Penawaran beserta lampiran-lampirannya.
Jadwal Pelaksanaan (Tentative Time Schedule) yang telah disetujui.
Kontrak/Surat Perjanjian Pemborong.
Halaman15
Rencana Kerja dan Syarat-Syarat Pemeliharaan Rumah Susun
Halaman16
Rencana Kerja dan Syarat-Syarat Pemeliharaan Rumah Susun
Halaman17
Rencana Kerja dan Syarat-Syarat Pemeliharaan Rumah Susun
Halaman18
Rencana Kerja dan Syarat-Syarat Pemeliharaan Rumah Susun
2. Rapat Lapangan
Rapat lapangan diselenggarakan minimal 1 (satu) kali setiap minggu,
dipimpin oleh Pemberi Tugas dan atau Konsultan Manajemen
Konstruksi.
Pelaksana Pekerjaan/Kontraktor harus hadir dalam rapatkoordinasi
yang setidaknya diwakili oleh Manager Proyek, Site Engineer dan
Tenaga Spesialis pekerjaan yang ada.
Dalam hal Manager Proyek berhalangan hadir maka diwajibkan
untuk memperoleh ijin dengan alasan yang benar dan dapat
dipertanggung jawabkan, serta menunjuk staf yang diberi kuasa
sepenuhnya untuk mengambil keputusan-keputusan.
Pelaksana Pekerjaan/Kontraktor diwajibkan menyelenggarakan rapat
persiapan dalam rangka rapat koordinasi dengan para Sub-Pelaksana
Pekerjaan/ Kontraktor yang ada.
Konsumsi rapat lapangan tersebut disediakan oleh Pelaksana
Pekerjaan/Kontraktor.
2. Setiap laporan harian pada tanggal yang sama harus diperiksa dan
disetujui kebenarannya oleh petugas-petugas Konsultan Pengawas.
Perselisihan mengenai ini mengekibatkan dihentikan sementara untuk
diadakan pemeriksaan.
Halaman19
Rencana Kerja dan Syarat-Syarat Pemeliharaan Rumah Susun
Halaman20
Rencana Kerja dan Syarat-Syarat Pemeliharaan Rumah Susun
Halaman21
Rencana Kerja dan Syarat-Syarat Pemeliharaan Rumah Susun
Halaman22
Rencana Kerja dan Syarat-Syarat Pemeliharaan Rumah Susun
BAGIAN
PEKERJAAN STRUKTUR
1.2 Semua penggalian tanah dan pengurugan tanah kembali harus dilaksanakan
sesuai dengan Gambar dan semua petunjuk yang disampaikan oleh
Konsultan Manajemen Konstruksi/Konsultan Pengawas, selama
berlangsungnya pekerjaan.
1.3 Menyediakan tenaga kerja , peralatan dan alat bantu lainnya untuk
melaksanakan pekerjaan ini dengan hasil yang baik dan sempurna.
Halaman23
Rencana Kerja dan Syarat-Syarat Pemeliharaan Rumah Susun
2.6 Bila kondisi dari tanah pada kedalaman yang ditentukan di dalam Gambar
ternyata meragukan, Kontraktor harus secepatnya melaporkan hasil tersebut
kepada Konsultan Manjemen Konstruksi/Pengawas secara tertulis, agar
dapat diambil langkah-langkah yang dianggap perlu, semua biaya yang
diakibatkan oleh keadaan tersebut akan dibayar oleh Pemilik Bangunan
melalui penerbitan ―Perintah Perubahan Pekerjaan‖.
2.7 Permukaan tanah yang sudah selesai digali dan telah mencapai
kedalaman rencana harus dipadatkan kembali untuk mendapatkan
permukaan yang padat, rata. Pemadatan tanah digunakan alat
pemadat tanah yang sebelumnya disetujui oleh Konsultan Manajemen
Konstruksi/Konsultan Pengawas.
2.8 Kontraktor harus melaporkan hasil pekerjaan galian tanah yang telah selesai
dan menurut pendapatnya sudah dapat digunakan untuk pemasangan
pondasi/ pekerjaan berikutnya kepada Konsultan Manajemen
Konstruksi/Konsultan Pengawas untuk dimintakan persetujuannya.
2.9 Semua kelebihan tanah galian harus dikeluarkan dari lapangan ke lokasi
yang disetujui oleh Konsultan Manajemen Konstruksi /Konsultan Pengawas.
Kontraktor bertanggung jawab untuk mendapatkan tempat pembuangan
dan membayar ongkos-ongkos yang diperlukan.
2.10 Air yang tergenang dilapangan, atau dalam saluran dan galian selama
pelaksanaan pekerjaan dari mata air, hujan atau kebocoran pipa-pipa harus
dipompa keluar atas biaya Kontraktor.
Halaman24
Rencana Kerja dan Syarat-Syarat Pemeliharaan Rumah Susun
drainase yang tak terpakai, batu-batu besar yang dijumpai pada waktu
penggalian harus dikeluarkan atas biaya Kontraktor.
Tanah yang berlubang akibat hambatan yang dijumpai harus
diperbaiki kembali dengan pasir beton : semen dengan perbandingan
1 : 10.
b. Instalasi umum yang tertanam dan masih berfungsi seperti pipa
drainase, pipa air minum, pipa gas, kabel listrik yang dijumpai pada
waktu penggalian diusahakan tidak terganggu atau menjadi rusak.
Bilamana hal ini dijumpai maka Konsultan Manajemen Konstruksi/
Konsultan Pengawas dan pihak- pihak yang berwenang harus segera
diberitahu dan mendapatkan instruksi selanjutnya untuk mengeluarkan
instalasi tersebut sebelum penggalian yang berdekatan diteruskan.
c. Bilamana terjadi kerusakan-kerusakan pada instalasi tersebut diatas,
maka Konsultan Manajemen Konstruksi/Konsultan Pengawas dan
pihak-pihak yang berwenang harus segera diberitahu dan semua
kerusakan-kerusakan harus diperbaiki atas biaya Kontraktor.
3.2 Semua daerah yang akan diurug harus dibersihkan dari semua semak, akar
pohon, sampah, puing bangunan dan lain-lain sebelum pengurugan dimulai.
3.3 Tanah yang digunakan untuk mengurug harus bersih dari bahan organis,
sisa-sisa tanaman, sampah dan lain-lain.Tanah yang digunakan untuk
timbunan dan subgrade harus memenuhi standard spesifikasi AASHTO-M
57-64 dan harus diperiksa terlebih dahulu di laboratorium tanah yang
disetujui oleh Konsultan Pengawas.
3.4 Pengurugan/penimbunan harusdilakukan lapis demi lapis dengan ketebalan
maksimum 25 cm untuk masing-masing lapisan, kemudian dipadatkan
sampai permukaan tanah yang direncanakan.
Halaman25
Rencana Kerja dan Syarat-Syarat Pemeliharaan Rumah Susun
1.3 Menyediakan tenaga kerja , peralatan dan alat bantu lainnya untuk
melaksanakan pekerjaan ini dengan hasil yang baik dan sempurna.
3.4 Urugan pasir tidak boleh ditutup oleh konstruksi atau pekerjaan lain sebelum
disetujui oleh Konsultan Manajemen Konstruksi/Konsultan Pengawas.
Konsultan Manajemen Konstruksi/Konsultan Pengawas berhak untuk
membongkar pekerjaan diatasnya, bilamana urugan pasir tersebut belum
disetujui olehnya.
3.5 Tebal dan peil urugan pasir harus sesuai dengan gambar, jika tidak
dinyatakan secara khusus dalam gambar, maka tebal urugan pasir minimal =
10 cm.
Pasal 1 Umum
Pasal ini menguraikan semua pekerjaan lantai kerja, seperti dibawah
pekerjaan pondasi, sloof dan sejenisnya sebagaimana yang tercantum dalam
gambar perencanaan.
Halaman26
Rencana Kerja dan Syarat-Syarat Pemeliharaan Rumah Susun
3.1 Sebelum lantai kerja dibuat lapisan tanah dibawahnya harus dipadatkan dan
diratakan dengan alat pemadat serta diurug lapisan pasir.
3.3 Tebal dan peil lantai kerja harus sesuai dengan gambar, jika tidak dinyatakan
secara khusus dalam gambar, maka tebal lantai kerja minimal = 5 cm.
Pasal 1 Umum
1.1 Persyaratan-persyaratan konstruksi beton, istilah teknik dan syarat-syarat
pelaksanaan beton secara umum menjadi kesatuan dalam bagian buku
persyaratan teknis ini. Kecuali ditentukan lain dalam buku persyaratan teknis
ini, maka semua pekerjaan beton harus sesuai dengan standard di bawah ini :
Peraturan Beton Bertulang Indonesia (PBI 1971 NI-2).
Standart Beton Indonesia 1991.
Peraturan Pembebanan Indonesia untuk Gedung Tahun 1983.
American Society of Testing Materials (ASTM).
Standart Beton Prategang/Pracetak Indonesia (jika diperlukan).
Bilamana ada ketidaksesuaian antara peraturan-peraturan tersebut di atas
maka peraturan-peraturan Indonesia yang menentukan.
1.3 Semua material harus dalam keadaan baru dengan kualitas yang terbaik
sesuai persyaratan dan disetujui oleh Konsultan Manajemen
Konstruksi/Pengawas, dan Konsultan Manajemen Konstruksi/Pengawas berhak
untuk meminta diadakan pengujian bahan-bahan tersebut dan Kontraktor
bertanggung jawab atas segala biayanya. Semua material yang tidak
disetujui oleh Konsultan Manajemen Konstruksi/Pengawas dalam waktu 2 x 24
jam harus dikeluarkan dari Proyek.
Halaman27
Rencana Kerja dan Syarat-Syarat Pemeliharaan Rumah Susun
Pasal 3 Material
3.1 Semen
a. Semua semen yang digunakan adalah jenis Portland Cement sesuai
dengan persyaratan standar Indonesia NI-8/1964, SII 0013-81 atau ASTM C-
150 dan produksi dari satu merk.
b. Kontraktor harus mengirimkan surat pernyataan pabrik yang
menyebutkan type, kualitas dari semen yang digunakan dan
―Manufacturer‘s Test Certificate‖ yang menyatakan memenuhi
persyaratan tersebut diatas.
c. Kontraktor harus menempatkan semen tersebut dalam gudang yang baik
untuk mencegah terjadinya kerusakan. Semen yang menggumpal,
sweeping, tercampur dengan kotoran atau kena air/lembab tidak
diijinkan untuk digunakan dan harus segera dikeluarkan dari proyek.
d. Penggunaan semen harus sesuai dengan urutan pengirimannya.
3.4 Air
Air yang digunakan harus bersih dan jernih tidak mengandung minyak atau
garam serta zat-zat yang dapat merusak beton atau baja tulangan.
Halaman28
Rencana Kerja dan Syarat-Syarat Pemeliharaan Rumah Susun
Halaman29
Rencana Kerja dan Syarat-Syarat Pemeliharaan Rumah Susun
4.3 Bila tidak digunakan alat penggetar dengan frekuensi getaran tinggi, maka
harga tersebut di atas dapat dinaikkan sebesar 50% dengan catatan tidak
melebihi 150 mm dan harus di-back up dengan percobaan adukan beton
(trial mix).
5.2 Setiap ada perubahan dari jenis bahan yang digunakan, Kontraktor harus
mengadakan percobaan di Laboratorium untuk mendapatkan mutu beton
yang diperlukan.
5.3 Benda uji yang dibuat dan prosedur dalam percobaan ini harus mengikuti
ketentuan-ketentuan dalam PBI NI-2 1971.
5.4 Bila hasil percobaan dilaboratorium dan slump test belum menunjukkan mutu
yang sesuai dengan permintaan, maka pekerjaan beton tidak boleh
dilaksanakan.
6.3 Pengadukan harus dilakukan dengan mesin pengaduk beton (Batch Mixer
atau Portable Continous Mixer). Mesin pengaduk harus benar-benar kosong
sebelum menerima bahan-bahan dari adukan selanjutnya dan harus dicuci
bila tidak digunakan lebih dari 30 menit.
6.4 Bahan-bahan pembentuk beton harus dicampur dan diaduk selama 1,5 menit
sesudah semua bahan ada dalam mixer. Waktu pengadukan harus
3
ditambah, bila kapasitas mesin lebih besar dari 1,5 m dan Konsultan
Manajemen Konstruksi/Pengawas berwenang untuk menambah waktu
pengadukan jika ternyata pemasukan bahan dan cara pengadukan gagal
untuk mendapatkan adukan dengan kekentalan dan warna yang
merata/seragam. Beton yang dihasilkan harus seragam dalam komposisi dan
konsistensi dalam setiap adukan.
6.5 Mesin pengaduk tidak boleh dibebani melebihi kapasitas yang ditentukan. Air
harus dituang terlebih dahulu untuk selanjutnya ditambahkan selama
pengadukan. Tidak diperkenankan melakukan pengadukan yang berlebihan
yang membutuhkan penambahan air untuk mendapatkan konsistensi beton
yang dikehendaki.
Halaman30
Rencana Kerja dan Syarat-Syarat Pemeliharaan Rumah Susun
7.2 Cetakan atau pasangan dinding yang akan berhubungan dengan beton
harus dibasahi dengan air sampai jenuh dan tulangan harus terpasang
dengan baik. Bidang-bidang beton lama yang akan dicor harus dibuat kasar
terlebih dahulu dan kemudian dibersihkan dari segala kotoran yang lepas.
7.3 Sesaat sebelum beton dicor, maka bidang-bidang pada beton lama tersebut
harus disapu dengan bonding agent dengan aturan sesuai pabrik
pembuatnya.
7.4 Kontraktor harus tetap menjaga kondisi bagian-bagian tersebut sampai ijin
pengecoran diberikan oleh Konsultan Manajemen Konstruksi/Pengawas.
8.2 Permukaan cetakan harus cukup rata dan halus serta tidak boleh ada
lekukan, lubang-lubang atau terjadi lendutan. Sambungan pada cetakan
diusahakan lurus dan rata dalam arah horisontal maupun vertikal.
8.5 Permukaan cetakan harus bersih dari segala macam kotoran, dan diberi
―Mould release agent‖ untuk mencegah lekatnya beton pada cetakan.
Pelaksanaannya harus berhati-hati agar tidak terjadi kontak dengan baja
tulangan yang dapat mengurangi daya lekat beton dengan tulangan.
8.6 Cetakan beton dapat dibongkar dengan persetujuan tertulis dari Konsultan
Manajemen Konstruksi/Pengawas, atau jika umur beton telah melampaui
waktu sebagai berikut :
Bagian sisi balok : 48 jam
Halaman31
Rencana Kerja dan Syarat-Syarat Pemeliharaan Rumah Susun
8.9 Permukaan beton harus bersih dari sisa kayu cetakan dan pada bagian-
bagian konstruksi yang terpendam dalam tanah, cetakan harus dicabut dan
dibersihkan sebelum pengurukan dilakukan.
9.2 Apabila waktu yang dibutuhkan untuk pengangkutan melebihi waktu yang
ditentukan, maka harus dipakai bahan penghambat pengikatan (retarder)
dengan persetujuan Konsultan Manajemen Konstruksi/Pengawas.
9.4 Adukan beton tidak boleh dituang bila waktu sejak dicampur air pada semen
dan agregat telah melalui 1,5 jam dan waktu ini dapat berkurang, bila
Konsultan Pengawas menganggap perlu berdasarkan kondisi tertentu.
9.6 Adukan tidak boleh dijatuhkan secara bebas dari ketinggian lebih dari 1,5
meter. Bila memungkinkan sebaiknya digunakan pipa yang terisi penuh
adukan dengan pangkalnya terbenam dalam adukan yang baru dituang.
9.7 Penggetaran tidak boleh dilaksanakan pada beton yang telah mengalami
―initiual set‖ atau yang telah mengeras dalam batas dimana beton akan
menjadi plastis karena getaran.
Halaman32
Rencana Kerja dan Syarat-Syarat Pemeliharaan Rumah Susun
9.8 Semua pengecoran bagian dasar konstruksi beton yang menyentuh tanah
harus diberi lantai dasar setebal 5 cm agar menjamin duduknya tulangan
dengan baik dan mencegah penyerapan air semen oleh tanah.
9.9 Bila pengecoran beton harus berhenti sementara sedang beton sudah
menjasi keras dan tidak berubah bentuk, maka bagian tersebut harus
dibersihkan dari lapisan air semen dan partikel-partikel yang terlepas sampai
suatu kedalaman yang cukup, sehingga didapat beton yang padat. Segera
setelah pemberhentian pengecoran, adukan yang lekat dengan tulangan
dan cetakan harus dibersihkan.
9.10 Semua pengecoran harus dilaksanakan siang hari dan apabila diperkirakan
pengecoran dari suatu bagian tidak dapat diselesaikan pada siang hari,
maka sebaiknya tidak dilaksanakan, kesuali atas persetujuan Konsultan
Manajemen Konstruksi/Pengawas dapat dilaksanakan pada malam hari
dengan sistem penerangan sudah disiapkan dan memenuhi syarat.
10.3 Pada daerah penulangan yang rapat, penggetaran dilakukan dengan alat
penggetar yang mempunyai frekuensi tinggi untuk menjamin pengisian beton
dan pemadatan yang baik. Alat penggetar tidak boleh menyentuh tulangan-
tulangan, terutama pada tulangan yang telah masuk pada beton yan telah
mulai mengeras.
11.2 Permukaan ―construction joints‖ harus bersih dan dibuat kasar dengan
mengupas seluruh permukaan sampai didapat permukaan beton yang
padat.
11.4 Sebelum pengecoran dilanjutkan, permukaan beton harus dibasahi dan diberi
lapisan ―Grout/bonding agent‖ segera sebelum beton dituang.
Halaman33
Rencana Kerja dan Syarat-Syarat Pemeliharaan Rumah Susun
12.1 Semua baja tulangan yang dipakai harus bersih, dari segala macam kotoran,
karat, minyak, cat dan lain-lain yang akan merusak mutu beton.
Ukuran lebih kecil atau sama dengan dari 12 mm menggunakan BJTP 24
atau U24 (Polos)
Ukuran melebihi D - 13 mm menggunakan BJTD 40 atau U39 (Ulir)
13.3 Apabila pemasangan terhalang oleh baja tulangan yang terpasang, maka
Kontraktor harus segera mengadakan konsultasi dengan Konsultan
Manajemen Konstruksi/ Pengawas.
14.2 Bagian atau peralatan tersebut harus tertambat kuat pada posisinya agar
tidak tergeser pada saat pengecoran beton.
14.4 Rongga-rongga kosong atau bagian-bagian yang harus tetap kosong pada
benda atau peralatan yang akan ditanam dalam beton tidak diisi pada saat
pengecoran, harus ditutup dengan bahan atau ukuran sesuai kebutuhan
yang mudah dilepas setelah pelaksanaan pengecoran.
15.2 Semua pekerjaan yang digolongkan demikian harus dibongkar dan diganti
sesuai dengan yang dikehendaki. Seluruh pembongkaran dan pemulihan
pekerjaan yang digolongkan cacat tersebut serta seluruh biaya yang timbul
seluruhnya ditanggung oleh Kontraktor.
Halaman34
Rencana Kerja dan Syarat-Syarat Pemeliharaan Rumah Susun
16.2 Untuk setiap jenis beton harus dibuat suatu pengujian, yang dikerjakan
dalam satu hari dengan volume sampai dengan volume sampai dengan
3
jumlah 5 m .
16.3 Untuk satu pengujian dibutuhkan 4 (empat) buah benda uji berbentuk kubus
ukuran 15x15x15 cm atau silinder. Satu benda uji akan diuji pada umur 7
(tujuh) hari dan hasilnya segera dilaporkan kepada Konsultan Manajemen
Konstruksi/Pengawas, sedang 3 (tiga) benda uji lainnya akan diuji pada umur
28 hari. Hasil pengujian adalah hasil rata-rata dari ketiga spesimen tersebut.
Batas kekuatan beton rata-rata harus sama atau lebih dari kekuatan
karakteristik 300 kg/cm² untuk mutu beton K-300 (sloof dan pile cap,plat,
kolom,balok), tidak boleh ada satu benda uji yang hasil pengujian kurang dari
kekuatan beton karakteristik tersebut.
16.4 Bila diperlukan dapat ditambah dengan satu benda uji lagi yang ditinggal
dilapangan, dibiarkan mengalami proses perawatan yang sama dengan
keadaan sebenarnya.
Pasal 17 Suhu
17.1 Suhu beton pada waktu dicor tidak boleh melebihi 32° C. Bila suhu yang di
taruh berada diantara 27° dan 32° C.
17.2 Bila pada saat pembuatan beton berada pada iklim yang dapat
mengakibatkan suhu beton melebihi 32° C, maka Kontraktor harus mengambil
langkah-langkah yang efektif, misalnya mendinginkan agregat atau
melakukan pengecoran pada malam hari.
18.2 Adukan beton harus dibuat sesuai dengan perbandingan campuran yang
telah diuji di Laboratorium serta secara konsisten harus dikontrol bersamasama
oleh Konsultan Manajemen Konstruksi/Pengawas dan Supplier beton ready
mixed. Kekuatan beton minimum yang dapat diterima adalah berdasarkan
hasil pengujian yang diadakan di Laboratorium.
Halaman35
Rencana Kerja dan Syarat-Syarat Pemeliharaan Rumah Susun
19.2 Perawatan dengan uap bertekanan tinggi , uap bertekanan udara luar ,
pemanasan atau proses-proses lainuntuk mempersingkat waktu pengerasan
dapat dipakai. Cara-cara ini harus disetujui terlebih dahulu oleh Pengawas
Ahli.
Pasal 1 Umum
1.1 Lingkup Pekerjaan
a. Menyediakan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat-alat bantu
lainnya untuk melaksanakan pekerjaan seperti dinyatakan dalam
gambar, dengan hasil yang baik dan sempurna.
b. Pekerjaan ini meliputi beton kolom praktis, beton ring balok untuk
bangunan yang dimaksudkan termasuk pekerjaan besi beton dan
pekerjaan bekisting/acuan, dan semua pekerjaan beton yang bukan
struktur, sesuai yang ditunjukkan di dalam gambar.
1.2 Standard
a. Peraturan-peraturan/standar setempat yang biasa dipakai
b. Peraturan-peraturan Beton Bertulang Indonesia 1971, NI -2.
c. Peraturan Konstruksi Kayu Indonesia 1961, NI-5.
d. Peraturan Semen Portland Indonesia 1972, NI -8.
e. Peraturan Pembangunan PemerintrTh Daerah Setempat.
f. Ketentuan-ketentuan Umum untuk pelaksanaan
g. Pemborong Pekerjaan Umum (AV) No. 9 tanggal 28 Mei 1941 dan
h. Petunjuk-petunjuk dan peringatan-peringatan lisan maupun tertulis yang
diberikan Perencana/MK.
i. Standar Normalisasi Jerman ( DIN )
j. American Society for Testing and Material ( ASTM )
k. American Concrete Institute ( ACI ).
Halaman36
Rencana Kerja dan Syarat-Syarat Pemeliharaan Rumah Susun
Pasal 3 Pelaksanaan
3.1 Mutu Beton
Mutu beton yang dicapai dalam pekerjaan beton bertulang adalah fc' = 15
Mpa dan harus memenuhi persyaratan yang ditentukan dalam PBI-1971.
Halaman37
Rencana Kerja dan Syarat-Syarat Pemeliharaan Rumah Susun
Halaman38
Rencana Kerja dan Syarat-Syarat Pemeliharaan Rumah Susun
Pasal 1 Umum
1.1 Pekerjaan Struktur Baja ialah bagian-bagian yang dalam gambar rencana
dinyatakan sebagai struktur baja, juga bagian-bagian yang menurut sifatnya
memakai baja, seperti kolom, balok, rangka atap, rangka dinding dan lain-
lain.
1.3 Sub Pelaksana Pekerjaan yang dipakai jika ada harus diketahui dan disetujui
oleh Konsultan Manajemen Konstruksi/Pengawas.
Halaman39
Rencana Kerja dan Syarat-Syarat Pemeliharaan Rumah Susun
Pasal 2 Material
Baja profil dan pipa sesuai dengan Fe-360 atau BJ-37 menurut PPBBI atau
ASTM A-36, dengan tegangan leleh sebesar 2400 kg/cm2.
Baut Baja biasa sesuai ASTM A-307
Baut Baja tegangan tinggi sesuai dengan ASTM A-325 F (High Strenght Friction
Grip).
Elektroda las mengikuti AWS E-70XX atau mutu lebih tinggi.
Pasal 3 Pabrikasi
3.1 Umum
a. Tukang-tukang yang digunakan harus dari tenaga-tenaga ahli pada
bidangnya dan melaksanakan pekerjaan dengan baik sesuai dengan
petunjuk-petunjuk Konsultan Pengawas dan ketelitian utama diperlukan
untuk menjamin bahwa seluruh bagian dapat cocok satu dengan lainnya
pada waktu pemasangan.
b. Konsultan Pengawas mempunyai kebebasan sepenuhnya untuk setiap
waktu melakukan pemeriksaan pekerjaan.Tidak satu pekerjaanpun
dibongkar atau disiapkan untuk dikirim sebelum diperiksa dan disetujui.
c. Setiap pekerjaan yang cacat atau tidak sesuai dengan gambar rencana
atau spesifikasi ini akan ditolak dan harus segera diperbaiki.
d. Pelaksana Pekerjaan pabrikasi harus menyediakan atas biaya sendiri
semua pekerjaan, alat-alat perancah dan sebagainya yang diperlukan
dalam hubungan pemeriksaan pekerjaan.
e. Pelaksana Pekerjaan pabrikasi harus memperkenalkan Pelaksana
Pekerjaan Montase untuk sewaktu-waktu memeriksa pekerjaan dan untuk
mendapatkan keterangan mengenai cara-cara dan lain-lain yang
berhubungan dengan waktu pemasangan di tempat pekerjaan.
f. Pelaksana Pekerjaan Montase tidak mempunyai wewenang
untukmemberikan instruksi-instruksi mengenai cara penyelenggaraan
pabrikasi.
Halaman40
Rencana Kerja dan Syarat-Syarat Pemeliharaan Rumah Susun
Halaman41
Rencana Kerja dan Syarat-Syarat Pemeliharaan Rumah Susun
4.2 Pembersihan
Pembersihan permukaan dari pekerjaan besi bangunan harus bersih dan
dikupas dengan sand blasting atatu cara lain yang disetujui, agar menjadi
logam yang bersih, dengan menyingkirkan seluruh gemuk, olie, karatan,
lumpur atau lain-lain yang melengket padanya. Luas bidang permukaan yang
dibersihkan haruslah dapat sekaligus ditutup dengan cat dasar dan dicat
segera setelah pembersihan, sebelum terjadi oksidasi.
Bila terjadi oksidasi (karatan), permukaan harus dibersihkan kembali sebelum
pengecatan dasar dilakukan.
4.3 Pengecatan
a. Cat dapat digunakan dengan kwas tangan yang disetujui atau dengan
cara yang -disyaratkan oleh Konsultan Manajemen Konstruksi/Pengawas.
b. Pengecatan tidak dapat dilakukan pada cuaca berkabut, lembab atau
berdebu atau pada cuaca yang lain yang jelek, kecuali diusahakan
tindakan-tindakan seperlunya yang sesuai dengan pendapat
KonsultanManajemen Konstruksi/ Pengawas, untuk melawan pengaruh-
pengaruh cuaca tersebut terhadap pekerjaan.
c. Permukaan yang akan dicat harus kering dan tak berdebu. Lapisan
berikutnya tidak diberikan sebelum lapisan cat terdahulu telah kering
betul. Lapisan penutup diberikan diatas cat dasar dalam tempo kurang
lebih enam bulan tetapi tidak boleh lebih cepat dari 48 jam setelah
pengecatan dasar. Bila terjadi demikian maka permukaan baja perlu
dibersihkan kembali atau dicat dasar lagi seperti diuraikan diatas.
Halaman42
Rencana Kerja dan Syarat-Syarat Pemeliharaan Rumah Susun
1.3 Sub Kontraktor yang dipakai jika ada harus diketahui dan disetujui oleh
Konsultan Manajemen Konstruksi.
Pasal 2 Material
Baja ringan yang digunakan dengan spesifikasi sebagai berikut :
2
- Base material High - Tensile Steel G 550 (minimum yield strength 5500 kg/cm
2
- Coating Zincalume A/Z 150 gr/m .
- Material Thickness minimal 0,70 mm dan 1,00 mm TCT (ukuran profil
desuaidengan kekuatan berdasarkan desain dan analisa struktur).
- Ketebalan reng (roof batten) minimal 0,48 mm TCT.
- Baut/fastener yang dipakai harus memenuhi standar desain.
- Menggunakan software yang sudah mendapatsertifikasi resmi dari
Asosiasiterkait
- Garansi struktur dan garansi material
Pasal 3 Pabrikasi
3.1 Umum
- Aplikator yang digunakan harus dari tenaga-tenaga ahli pada bidangnya
dan melaksanakan pekerjaan dengan baik sesuai dengan petunjuk-
Halaman43
Rencana Kerja dan Syarat-Syarat Pemeliharaan Rumah Susun
3.3 Meluruskan
Sebelum pekerjaan lain dilakukan pada pelat, maka semua pelat harus
diperiksa kerataannya, semua batang-batang diperiksa kelurusannya, harus
bebas dari puntiran, bila perlu harus diperbaiki sehingga bila pelat-pelat
disusun akan terlihat rapat seluruhnya.
3.4 Pemotongan
Baja ringan harus dipotong dengan alat listrik (cutting wheel) agar permukaan
yang diperoleh dari hasil pemotongan harus diselesaikan siku terhadap
bidang yang dipotong, tepat dan rata menurut ukuran yang diperlukan.
Pasal 1 Umum
1.1 Lingkup Pekerjaan
a. Yang termasuk pekerjaan ini adalah penyediaan tenaga kerja, bahan-
bahan peralatan dan alat-alat bantu lainnya termasuk
pengangkutannya yang diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan ini
sesuai dengan yang dinyatakan dalam gambar, memenuhi uraian syarat-
syarat dibawah ini serta memenuhi spesifikasi dari pabrik yang
bersangkutan.
b. Bagian yang di waterproofing :
Pelat atap dan overstek
Daerah WC, kamar mandi dan daerah basah lainnya.
Ground reservoir
Bagian-bagian lain yang dinyatakan dalam gambar dan RAB.
Halaman44
Rencana Kerja dan Syarat-Syarat Pemeliharaan Rumah Susun
c. Plumbing.
1.3 Standard.
a. PUBI : Persyaratan Umum Bahan Bangunan Indonesia-1982 (NI -3).
b. STM 828.
c. ASTME : TAPP I 803 dan 407.
1.6 Contoh
a. Kontraktor wajib mengajukan contoh dari semua bahan, brosur lengkap
dan jaminan dari pabrik.
b. Bilamana diperlukan, Kontraktor wajib membuat mock-up sebelum
pekerjaan dimulai.
Pasal 2 Bahan
2.1 Waterproofing untuk atap dan Atap Canopy entrance.
a. Menggunakan waterproofing type membrandengan material berbahan
dasar bitumen yang diberi tulangan polyester delam bentuk lembaran
Halaman45
Rencana Kerja dan Syarat-Syarat Pemeliharaan Rumah Susun
Pasal 3 Pelaksanaan
Halaman46
Rencana Kerja dan Syarat-Syarat Pemeliharaan Rumah Susun
3.1 Persiapan.
a. Semua bahan sebelum dikerjakan harus ditunjukkan kepada konsultan
Manajemen Konstruksi untuk mendapatkan persetujuan, lengkap dengan
ketentuan / persyaratan pabrik yang bersangkutan.
b. Sebelum pekerjaan ini dimulai permukaan bagian yang akan diberi
lapisan ini harus dibersihkan sampai keadaan yang dapat disetujui oleh
konsultan Pengawas. Peil dan ukuran harus sesuai gambar.
c. Cara-cara pelaksanaan pekerjaan harus mengikuti petunjuk dan
ketentuan dari pabrik yang bersangkutan, dan atas persetujuan konsultan
Pengawas.
d. Bila ada perbedaan dalam hal apapun antar gambar, spesifikasi dan
lainnya, Kontraktor harus segera melaporkan kepada konsultan
Manajemen Konstruksi/ Konsultan pengawas sebelum pekerjaan dimulai.
3.2 Aplikasi
Pelaksanaan pemasangan harus dikerjakan oleh ahli berpengalaman (ahli
dari pihak pemberi garansi pemasangan) dan terlebih dahulu harus
mengajukan "metode pelaksanaan" sesuai dengan spesifikasi pabrik untuk
mendapat persetujuan dari Konsultan Pengawas. Khusus untuk bahan
waterproofing yang dipasang ditempat yang berhubungan langsung dengan
matahari tetapi tidak mempunyai lapis pelindung terhadap ultra voilet atau
apabila disyaratkan dalam gambar pelaksanaan atau spesifikasi arsitektur,
maka dibagian lapisan atas dari lembar waterproofing ini harus diberi lapisan
pelindung sesuai gambar pelaksanaan, dimana lapisan ini dapat berupa
screed maupun material finishing.Sebelum melakukan pekerjaan
waterproofing, perlu dilakukan pembersihan pada area pekerjaan baik dari
kotoran/debu maupun dari sisa bahan waterproof yang masih terdapat pada
area pekerjaan tersebut.
3.4 Pengujian
Kontraktor diwajibkan melakukan percobaan – percobaan dengan cara
merendam minimal selama 3 x 24 jam di atas permukaan yang diberi lapisan
kedap air pelaksanaan pekerjaan dapat dilakukan setelah mendapat
persetujuan dari konsultan Manajemen Konstruksi.
Pasal 1 Umum
1.1 Lingkup Pekerjaan
Dilakukan meliputi dari bagian-bagian permukaan lantai beton sesuai yang
ditunjukkan dalam detail gambar. Dalam hal ini termasuk pekerjaan-
pekerjaan persiapan pada permukaan lantai yang dilapis dengan Concrete
Floor hardener, anti slip finish ( ramp, parkir area dan lain-lain ), pengadaan
tenaga kerja, bahan, alat-alat, peralatan bantu lainnya, contoh-contoh
bahan yang akan digunakan, termasuk pula perawatan dan pemeliharaan
sampai saat penyerahan pekerjaan terakhir.
Halaman47
Rencana Kerja dan Syarat-Syarat Pemeliharaan Rumah Susun
Pasal 2 Bahan/Produksi
2.1 Bahan
Setara Ferrocon Premixed ( Non-metalic Floor Hardener ), Monexe Floor 10,
Hardstron Emery berat ± 5 kg/m2, bahan yang dapat langsung digunakan,
buatan luar negeri Ferrocon atau dengan bahan yang setara dan disetujui
Perencana,Konsultan Manajemen Konstruksi/ Konsultan Pengawas.
3.2 Pekerjaan lapisan Floor Hardener dilakukan setelah ada persetujuan dari
Konsultan Manajemen Konstruksi/Konsultan Pengawas. Pengerjaannya sesuai
dengan yang dipersyaratkan dari pabrik yang bersangkutan, sehingga dapat
diperoleh hasil pekerjaan bermutu baik dan memberikan kepuasan kepada
Konsultan Manajemen Konstruksi/Konsultan Pengawas.
3.4 Contoh bahan, warna dan contoh percobaan pekerjaan yang telah disetujui
Konsultan Manajemen Konstruksi/Konsultan Pengawas, akan dipakai sebagai
standar dalam pemeriksaan dan penerimaan bahan/hasil pekerjaan yang
dikerjakan oleh Kontraktor.
3.5 Pekerjaan Floor Hardener yang telah terpasang harus dihindari dari terjadinya
kerusakan akibat dari adanya pelaksanaan pekerjaan-pekerjaan yang lain.
Pasal 1 Umum
1.1 Menyediakan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat bantu lainya
untuk melaksanakan pekerjaan seperti yang dinyatakan dalam spesifikasi ini
dengan hasil yang baik dan diterima oleh Konsultan Manajemen
Konstruksi/Pengawas dan Pengguna Barang/Jasa.
Halaman48
Rencana Kerja dan Syarat-Syarat Pemeliharaan Rumah Susun
1.2 Pekerjaan ini meliputi perawatan tanah untuk anti rayap untuk seluruh area
bangunan.
1.3 Pekerjaan ini juga meliputi pekerjaan anti rayap untuk seluruh kayu yang akan
digunakan untuk elemen bangunan.
2.4 Larutan lain boleh digunakan jika direkomendasikan oleh produsen yang
disetujui oleh peraturan setempat, untuk pemakaian tersebut gunakan larutan
yang tidak berbahaya terhadap tanaman.
2.5 Bahan anti rayap ini ditest pada labolatorium yang ditunjuk / Konsultan
Manajemen Konstruksi/Pengawas, baik mengenai komposisi, konsentrasi dan
aspek dampak lingkungan yang ditimbulkan.
Halaman49
Rencana Kerja dan Syarat-Syarat Pemeliharaan Rumah Susun
3.3 Pekerjaan anti rayap ini harus dilakukan oleh perusahaan termite control yang
mendapatkan ijin dari pihak berwenang dengan cara yang
direkomendasikan oleh produsen.
3.4 Garansi anti rayap dari aplikator adalah 10 (sepuluh) tahun setelah
penyerahan proyek.
BAB XI LAIN-LAIN
1.3 Konsultan Pengawas berhak menolak bahan yang akan dipakai apabila
sekiranya bahan tersebut tidak memenuhi persyaratan dan untuk itu bahan
tersebut harus disingkirkan dalam waktu 3 x 24 jam dari lokasi proyek.
2.3 Sebelum Shop Drawing disetujui oleh Konsultan MK/Konsultan Pengawas atau
Konsultan Perencana, maka Kontraktor tidak diperkenankan untuk memulai
pekerjaan.
3.2 Sebelum melakukan kerja lembur, Kontraktor harus mengajukan rencana kerja
lembur pada Konsultan Pengawas, dilengkapi dengan lampiran yang
mencakup bagian-bagian yang akan dilembur, jumlah jam kerja lembur serta
jumlah tenaga kerja.
Halaman50
Rencana Kerja dan Syarat-Syarat Pemeliharaan Rumah Susun
3.4 Jika pekerjaan lembur dilakukan sampai malam hari, maka Kontraktor wajib
mengadakan sistim penerangan khusus yang memadai, agar supaya pekerja
dapat bekerja dengan baik.
4.3 Segala kerusakan yang timbul akibat pekerjaan pemancangan serta claim
lainnya dari penduduk disekitar proyek menjadi resiko Kontraktor dan
Kontraktor berkewajiban menyelesaikannya secara tuntas.
4.4 Segala kerusakan yang timbul akibat pekerjaan pemancangan serta claim
lainnya dari penduduk disekitar proyek menjadi resiko Kontraktor dan
Kontraktor berkewajiban menyelesaikannya secara tuntas.
5.2 Pekerjaan ini harus menjamin tidak akan terjadi kebocoran pada batas-
batas sambungan beton yang termaksud di atas.
5.3 Ukuran sesuai dengan detail gambar, Merk dan bahan joint sealant yang
digunakan adalah GE Silicone.
6.2 Pekerjaan Pelindung (curing) dan pengawet meliputi semua jenis pekerjaan
finishing berdasarkan petunjuk-petunjuk dari pabrik dan dengan persetujuan
Konsultan Manajemen Kontruksi /Pengawas.
Halaman51
Rencana Kerja dan Syarat-Syarat Pemeliharaan Rumah Susun
8.2 Kedudukan suatu bagian dari bidang bangunan yang ditunjukkan pada
gambar adalah 6 mm per 3 meter panjang bidang bangunan dengan
maksimum 25 mm. Lepas dari ketentuan diatas, bidang bangunan tidak boleh
melampui garis batas pemilikan dan garis bangunan (sempadan).
8.3 Toleransi :
Ketegaklurusan : Penyimpangan dari bidang tembok clan kolom terhadap
garis vertikal tidak melampui 6mm per meter dengan maksimum 13 mm.
Halaman52
Rencana Kerja dan Syarat-Syarat Pemeliharaan Rumah Susun
BAGIAN
Pasal 1 Umum
Pasal ini menguraikan semua pekerjaan pasangan batu kali, yang dimaksud
sebagai pondasi, sebagaimana tertera didalam gambar. Pasangan batu kali
harus dilaksanakan sesuai dengan persyaratan yang tercantum dalam PBI 1971,
PUBI 1982, SII-0079-79 dan NI-8.
2.2 Semen portland yang dipakai untuk pekerjaan pasangan harus memenuhi
ketentuan yang tercantum pada RKS ini.
2.3 Pasir pasang yang dipakai harus bersih dan keras, serta memenuhi
persyaratanyang dicantumkan dalam PUBI 1970 ayat 12.1. dan 12.2.
2.4 Air yang akan dipakai untuk pasangan batu kali harus memenuhi ketentuan
yang tercantum pada Spesifikasi Teknis ini.
3.2 Batu kali harus dipasang sedemikian rupa, sehingga didapatkan gigitan yang
memadai diantara batu-batu, dengan ruang kosong sekecil mungkin.
Sebelum dipasang, bagian luar dibasahi secukupnya. Setelah dipasang,
bagian luar dari batu kali harus di "Berapt‖ dengan adukan yang sama
sampai semua permukaan batu tertutup. Sebelum pemasangan dapat
dilaksanakan, Kontraktor harus membuat dan memasang kayu-kayu
pembantu (kayu profil) dan menerentangkan benang pembantu dengan
bentuk sesuai dengan bentuk pondasi yang akan dipasang.Benang-benang
yang direntangkan harus sipat datar. Kayu pembantu dan benang-benang ini
harus disetujui oleh Konsultan Manajemen Konstruksi/Konsultan Pengawas
sebelum pasangan batu kali dapat dimulai.
3.3 Pasangan batu kali expose harus dipasang secara acak dengan
menggunakan adukan dan harus dilaksanakan oleh tukang batu khusus yang
berpengalaman. Selama pemasangan batu mungkin perlu dibentuk untuk
memperoleh nat yang tipis dan rata. Pekerjaan ini harus dilaksanakan dengan
Halaman53
Rencana Kerja dan Syarat-Syarat Pemeliharaan Rumah Susun
BAGIAN
PEKERJAAN DINDING
1.2 Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, dan alat-alat
bantu yang dibutuhkan dalam terlaksananya pekerjaan ini untuk
mendapatkan hasil yang baik (rata dan tidak bergelombang).
3.2 Untuk semua dinding luar, semua dinding lantai dasar mulai dari permukaan
sloof sampai ketinggian 30 cm di atas permukaan lantai dasar, dinding di
daerah basah setinggi 160 cm dari permukaan lantai, serta semua dinding
pada gambar yang menggunakan symbol adukan trastram/kedap air
digunakan adukan rapat air dengan campuran 1 pc : 3 pasir pasang.
3.3 Batu bata merah yang digunakan batu bata merah dengan kualitas terbaik,
siku dan sama ukurannya 5 x 11 x 23 cm, atau ukuran yang disesuaikan
dengan produk lokal yang disetujui Konsultan MK/Perencana.
3.4 Sebelum digunakan batu bata harus direndam dalam bak air atau drum
hingga jenuh.
Halaman54
Rencana Kerja dan Syarat-Syarat Pemeliharaan Rumah Susun
3.5 Setelah bata terpasang dengan adukan, nat/siar-siar harus dikerok sedalam 1
cm dan bersihkan dengan sapu lidi dan kemudian disiram air.
3.6 Pasangan dinding batu bata sebelum diplester harus dibasahi dengan air
terlebih dahulu dan siar-siar telah dikerok dan dibersihkan.
3.7 Pemasangan dinding batu bata dilakukan bertahap, setiap tahap berdiri
maksimum 24 lapis setiap harinya, diikuti dengan cor kolom praktis.
3.8 Bidang dinding ½ bata yang luasnya lebih besar dari 9 m2 dan yang
berhubungan dengan opening untuk kusen alumunium ditambahkan kolom
dan balok penguat (kolom & balok praktis) dengan ukuran minimal 10 x 10
cm atau sesuai gambar , dengan tulangan pokok 4 diameter 10 mm,
sengkang diameter 6 mm jarak 20 cm. Bila didalam gambar tidak terlihat,
maka ketentuan ini harus dipatuhi.
3.10 Pembuatan lubang pada pasangan bata yang berhubungan dengan setiap
bagian pekerjaan beton (kolom) harus diberi penguat stek-stek besi beton
diameter 8 mm jarak 50 cm, yang terlebih dahulu ditanam dengan baik pada
bagian pekerjaan beton dan bagian yang ditanam dalam pasangan bata
sekurangkurangnya 30 cm kecuali ditentukan lain.
3.11 Tidak diperkenankan memasang bata merah yang patah 2 melebihi dari 5 %
yang patah atau lebih dari 2 bagian tidak boleh digunakan.
3.12 Pasangan batu bata untuk dinding ½ bata harus menghasilkan dinding finish
setebal 15 cm dan untuk dinding 1 bata finish adalah 25 cm, pelaksanaan
harus cermat, rapi, dan benar-benar tegak lurus.
3.13 Dinding bata yang baru dipasang harus dibasahi dengan air terus-menerus
selama paling sedikit 7 hari dan tidak diperkenankan terkena sinar matahari
langsung.
3.14 Antara sambungan dinding dengan kolom, pondasi dan balok harus
dipasang angkur besi beton dengan diameter 8 mm panjang 50 cm dan
beton yang berhubungan langsung dengan dinding bata harus diketrik atau
dikasarkan dulu agar pasangan tembok dapat merekat dengan baik.
3.15 Siar-siar pasangan bata harus dikerok dan dibersihkan sebelum spesi menjadi
kering sehingga membentuk lekukan agar plesteran dapat merekat dengan
baik.
Pasal 1 Umum
Dalam bagian ini meliputi hal-hal mengenai pekerjaan pasangan bataco beton
yang harus dilaksanakan oleh Kontraktor, baik yang dimaksud sebagai Pekerjaan
Sub-Struktur, maupun struktur lainnya yang dibutuhkan sesuai dengan gambar
kerja. Pelaksanaan pemasangan harus benar-benar mengikuti ketentuan garis-
garis ketinggian, bentuk, besaran ukuran tembok/dinding yang akan dipasang.
Pasangan Bataco beton harus dilaksanakan dengan mengikuti persyaratan yang
tercantum di dalam RKS ini, SII.0013-81, SII.0021-78, PUBI 1982, PUBI 1970, dan semua
perintah yang disampaikan oleh Konsultan Manajemen Konstruksi.
Halaman55
Rencana Kerja dan Syarat-Syarat Pemeliharaan Rumah Susun
2.2 Adukan
Untuk pasangan batako press menggunakan adukan 1 pc : 5 psr, dengan
bahanadukan yang digunakan harus memenuhi persyaratan sebagai berikut :
- Pasir : digunakan pasir pasang atau ekstra beton yang bebas dari
kotoran, lumpur, serta bahan organik. Pasir mempunyai kadar lumpur
tidak lebih dari 5 % (berat) dan tidak lebih dari 15 % yang tertahan pada
―sieve‖ ukuran 2,3 mm.
- Semen : digunakan portland semen, seperti yang disebut dalam PBI 1971.
- Air : Harus sesuai dengan yang disebut dalam PBI 1971.
Pasal 3 Pelaksanaan
3.1 Pasangan bataco harus dilaksanakan oleh Tukang batu yang
berpengalaman. Semua bataco yang akan dipasang harus dibasahi
sebelumnya. Bataco yang patah tidak boleh dipasang pada bidang lurus.
3.2 Semua nat lantai antar bataco yang terjadi harus memiliki ketebalan yang
seragam dan tidak boleh lebih dari 1 cm.
3.3 Pekerjaan yang telah selesai dipasang harus terus dibasahi selama 10
(sepuluh) hari sejak penyelesaiannya.
3.4 Bidang permukaan dari pasangan bataco harus benar-benar vertikal dan
harus diperiksa pada setiap jarak tertentu dengan menggunakan besi lot.
3.5 Pasangan dinding bataco harus dipasang ke atas secara uniform dan tidak
ada satu bagianpun yang boleh dipasang ke atas lebih tinggi dari 150 cm
dalam satu harinya, untuk menjaga penurunan yang tidak sama dari
pasangan dinding tersebut, dalam hal terdapat pasangan dinding bataco
yang cukup panjang, yang dirasakan tidak mungkin terjangkau pada sekali
pemasangan, maka ujung pasangan harus dibuat bertangga.
2
3.6 Sudut-sudut dinding, pertemuan-pertemuan dan setiap 6 m pasangan
bataco harus diperkuat dengan menggunakan bataco bertulang praktis
2
ukuran 12 x 12 cm , atau balok horisontal beton bertulang praktis,
sebagaimana yang disyaratkan dalam ayat 111.602, butir 5 PBN 1978.
Halaman56
Rencana Kerja dan Syarat-Syarat Pemeliharaan Rumah Susun
Pasal 1 Umum
1.1 Meliputi pekerjaan pengadaan bahan dan pelaksanaan pemasangan beton
aerasi untuk keperluan proyek.
1.2 Pekerjaan pemasangan beton aerasi yang akan dilaksanakan oleh Kontraktor
harus mengikuti semua persyaratan yang tercantum didalam RKS ini, PUBBI, SII
dan semua perintah Direksi Lapangan / Konsultan Pengawas yang
disampaikan selama berlangsungnya pekerjaan.
2.2 Adukan
Seperti yang diterangkan pada bagian adukan pasangan dan plesteran.
Pasal 3 Pelaksanaan
3.1 Pemeriksaan lapangan
a. Perhatikan keadaan struktur yang akan mendukung / dibebani pasangan
beton aerasi, bila ada struktur pendukung yang belum sempurna maka
pemasangan beton aerasi / bata ringan harus di tunda dahulu.
b. Dalam hal penundaan dan rencana di mulainya lagi pekerjaan harus
disampaikan / diberitahukan secara tertulis.
3.4 Pemasangan
a. Beton aerasi
Pasangkan beton aerasi yang utuh, tidak retak atau cacat lainnya
untuk pasangan dinding sesuai dengan yang direncanakan.
Tidak diperkenankan menggunakan bahan yang patah, hanya
dalam keadaan tertentu saja seperti pada sudut atau perpotongan
dengan bahan atau pekerjaan lain baru diijinkan menggunakan
beton aerasi yang patah tetapi tidak boleh melebihi 50%.
Halaman57
Rencana Kerja dan Syarat-Syarat Pemeliharaan Rumah Susun
Pasal 1 Umum
1.1 Lingkup Pekerjaan
a. Termasuk dalam pekerjaan plester dinding ini adalah penyediaan tenaga
kerja, bahan-bahan, peralatan termasuk alat-alat bantu dan alat angkut
yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan plesteran, sehingga
dapat dicapai hasil pekerjaan yang bermutu baik. (rata dan tidak
bergelombang).
b. Pekerjaan plesteran dinding dikerjakan pada permukaan dinding bagian
dalam dan luar serta seluruh detail yang disebutkan/ditunjukkan dalam
gambar.
Halaman58
Rencana Kerja dan Syarat-Syarat Pemeliharaan Rumah Susun
3.3 Dalam melaksanakan pekerjaan ini, harus mengikuti semua petunjuk dalam
gambar Arsitektur terutama pada gambar detail dan gambar potongan
mengenai ukuran tebal/tinggi/ peil dan bentuk profilnya.
3.5 Campuran aduk perekat yang dimaksud adalah campuran dalam volume,
cara pembuatannya menggunakan mixer selama 3 menit dan memenuhi
persyaratan sebagai berikut :
a. Untuk bidang kedap air, beton, pasangan dinding batu bata yang
berhubungan dengan udara luar, dan semua pasangan batu bata di
bawah permukaan tanah sampai ketinggian 30 cm dari perrnukaan
lantai dan 150 cm dari permukaan lantai toilet dan daerah basah lainnya
dipakai adukan plesteran 1PC : 3 pasir.
b. Untuk aduk kedap air, harus ditambah dengan Daily bond, dengan
perbandingan 1 bagian PC: 1 bagian Daily Bond.
c. Untuk bidang lainnya diperlukan plesteran campuran 1 PC: 5 pasir.
d. Plesteran halus (acian) dipakai campuran PC dan air sampai
mendapatkan campuran yang homogen, acian dapat dikerjakan
sesudah plesteran berumur 8 hari (kering benar), untuk adukan plesteran
finishing harus ditambah dengan addivite plamix dengan dosis 200 -250
gram plamix untuk setiap 40 Kg semen.
e. Semua jenis aduk perekat tersebut di atas harus disiapkan sedemikian
rupa sehingga selalu dalam keadaan baik dan belum mengering.
Diusahakan agar jarak waktu pencampuran a d u k p e r e k a t t e r s e b
u t d e n g a n pemasangannya tidak melebihi 30 menit terutama untuk
adukan kedap air.
Halaman59
Rencana Kerja dan Syarat-Syarat Pemeliharaan Rumah Susun
3.7 Untuk beton sebelum diplester permukaannya harus dibersihkan dari sisasisa
bekisting dan kemudian diketrek (scrath) terlebih dahulu dan semualubang-
lubang bekas pengikat bekisting atau form tie harus tertutup aduk plester.
3.8 Untuk bidang pasangan dinding batu bata dan beton bertulang yang akan
difinish dengan cat dipakai plesteran halus (acian di atas permukaan
plesterannya).
3.9 Untuk dinding tertanam di dalam tanah harus diberapen dengan memakai
spesi kedap air.
3.10 Semua bidang yang akan menerima bahan (finishing) pada permukaannya
diberi alur-alur garis horizontal atau diketrek (scrath) untuk memberi ikatan
yang lebih baik terhadap bahan finishingnya, kecuali untuk yang menerima
cat.
3.11 Pasangan kepala plesteran dibuat pada jarak 1 M, dipasang tegak dan
menggunakan keping-keping plywood setebal 9 mm untuk patokan kerataan
bidang.
3.13 Untuk setiap permukaan bahan yang berbeda jenisnya yang bertemu dalam
satu bidang datar, harus diberi nat (tali air) dengan ukuran lebar 0,7 cm
dalamnya 0,5 cm, kecuali bila ada petunjuk lain di dalam gambar.
3.14 Untuk pemukaan yang datar, harus mempunyai toleransi lengkung atau
cembung bidang tidak melebihi 5 mm untuk setiap jarak 2 m. Jika melebihi,
Kontraktor berkewajiban memperbaikinya dengan biaya atas tanggungan
Kontraktor.
3.16 Jika terjadi keretakan sebagai akibat pengeringan yang tidak baik, plesteran
harus dibongkar kembali dan diperbaiki sampai dinyatakan dapat diterima
oleh Perencana/MK dengan biaya atas tanggungan Kontraktor.
Selama 7 (tujuh) hari setelah pengacian selesai Kontraktor harus selalu
menyiram dengan air, sampai jenuh sekurang-kurangnya 2 kali setiap hari.
Halaman60
Rencana Kerja dan Syarat-Syarat Pemeliharaan Rumah Susun
4.5 Bagian bagian yang kotor di bersihkan dengan material bantu/alat bantu
yang tidak menimbulkan cacat/goresan pada permukaan pekerjaan yang
dibersihkan/dilaksanakan.
Pasal 1 Umum
1.1 Meliputi pekerjaan penyediaan, pengiriman dan pemasangan semua bahan
yang dilaksanakan oleh Kontraktor sebagaimana dalam gambar atau yang
dipersyaratkan dalam dokumen kontrak.
1.2 Pekerjaan dinding keramik ini meliputi seluruh detail yang disebutkan /
ditunjukkan dalam gambar atau sesuai petunjuk Direksi Lapangan / Konsultan
Pengawas.
Pasal 3 Bahan/Produk
3.1 Kamar Mandi Kualitas I
ukuran : 20 x 25 cm
Halaman61
Rencana Kerja dan Syarat-Syarat Pemeliharaan Rumah Susun
Pasal 4 Pelaksanaan
4.1 Pada permukaan plesteran dinding/beton yang ada, keramik dapat langsung
diletakkan, dengan menggunakan adukan 1 pc : 4 ps atau dapat juga
menggunakan perekat keramik, diaduk baik air 1,5 liter tiap 5 kg bahan
perekat, pemakaian perekat menggunakan trowel bergigi dengan tebal
adukan ± 3 mm.
4.2 Keramik yang dipasang adalah yang telah diseleksi dengan baik, warna, motif
tiap keramik harus sama tidak boleh retak, gompal atau cacat lainnya.
4.3 Pemotongan keramik harus menggunakan alat potong khusus, sesuai dengan
petunjuk pabrik.
4.4 Sebelum keramik dipasang, keramik terlebih dahulu harus direndam air
sampai jenuh.
4.5 Pola keramik harus memperhatikan ukuran/letak dan semua peralatan yang
akan terpasang di dinding : Exhaust Fan, Panel, Stop Kontak, Meja Dapur,
Lemari Gantung dan lain-lain sebagimana yang tertera didalam gambar.
4.6 Ketinggian peil tepi atas pola keramik disesuaikan dengan gambar.
4.7 Awal pemasangan keramik pada dinding dan kemana sisa ukuran harus
ditentukan serta harus dibicarakan terlebih dahulu dengan Direksi Lapangan /
Konsultan Pengawas sebelum pekerjaan pemasangan dimulai.
4.8 Bidang dinding keramik harus benar-benar rata, garis-garis siar harus benar-
benar lurus. Siar arah horizontal pada dinding yang berbeda ketinggian peil
lantainya harus merupakan satu garis lurus.
4.9 Keramik harus disusun menurut garis-garis lurus dengan siar sebesar 4-5 mm
setiap perpotongan siar harus membentuk dua garis tegak lurus. Siarsiar
keramik diisi dengan bahan pengisi siar sehingga membentuk setengah
lingkaran seperti yang disebutkan dalam persyaratan bahan dan warnanya
akan ditentukan kemudian.
4.12 Nat-nat pada pemasangan keramik harus diisi dengan bahan komponen
semen mortar siap pakai (tile grout) yang dicampur air diisikan ke nat keramik
dan diratakan dengan busa (spons).
4.13 Pemasangan keramik pada dinding kamar mandi atau lokasi lain yang
disyaratkan harus memakai waterproofing dilakukan setelah hasil tes
waterproofing memenuhi syarat dan disetujui oleh Konsultan Manajemen
Konstruksi.
Halaman62
Rencana Kerja dan Syarat-Syarat Pemeliharaan Rumah Susun
5.4 Pada pekerjaan pemasangan finishing dinding keramik, harus benar benar
rapih, lurus, rata dan vertikal.
5.5 Bagian bagian yang kotor di bersihkan dengan material bantu/alat bantu
yang tidak menimbulkan cacat/goresan pada permukaan pekerjaan yang
dibersihkan/dilaksanakan.
BAGIAN
PEKERJAAN LANTAI
Pasal 1 Umum
1.1 Lingkup Pekerjaan :
a. Plesteran kasar untuk dasar pasangan ubin keramik lantai.
b. Pasangan ubin keramik tanah liat untuk lantai pada area-area, sesuaikan
dengan yang ditunjukkan pada gambar.
c. Tile Grout untuk pengisi nut nut keramik / joint filler.
d. Pasangan ubin keramik untuk tangga.
Halaman63
Rencana Kerja dan Syarat-Syarat Pemeliharaan Rumah Susun
1.3 Standard
a. PUBI : Persyaratan Umum Bahan Bangunan Indonesia – 1982 (NI-3)
b. ANSI : American National Standard Institute
c. ISO : 13006
d. TCA : Tile Council of America, USA
(1) TCA 137.1 – Recommended Standard Spesifikation for
ceramic
1.4 Persetujuan
a. Contoh bahan
Guna persetujuan Direksi/Perencana, Kontraktor harus menyerahkan
contoh-contoh semua bahan yang akan dipakai; keramik, bahan-bahan
additive untuk adukan, dan bahan untuk tile grouts.
b. Mock-up/contoh pemasangan
Sebelum mulai pemasangan, kontraktor harus membuat contoh
pemasangan yang memperlihatkan dengan jelas pola pemasangan,
warna dan groutingnya.
Mock-up yang telah disetujui akan dijadikan standard minimal untuk
pemasangan keramik.
c. Brosur
Pasal 2 Bahan/Produk
2.1 Selasar dan Tangga
Kualitas I ukuran : 30 x 30 cm
2.3 Tile Adhesive berbahan dasar semen, filler, aditif dan pasir silica yang
dikemas kualitas baik sebagai pelekat keramik pada lantai atau
menggunakan adukan 1 pc : 4 ps.
2.4 Tile Adhesive berbahan dasar semen, filler, aditif dan pasir silica yang
dikemas kualitas baik sebagai pelekat keramik pada lantai atau
menggunakan adukan 1 pc : 4 ps.
Pasal 3 Pemasangan
3.1 Umum
a. Sebelum pekerjaan dimulai, lebih dahulu harus dipelajari dengan
seksama lokasi pemasangan keramik, kualitas, bentuk dan ukuran
keramiknya dan kondisi pekerjaan setelah studi diatas dilaksanakan,
maka tentukan metoda persiapan permukaan pemasangan keramik,
joints dan curing, untuk diusulkan kepada Direksi Lapangan.
b. Sebelum melaksanakan pekerjaan pemasangan keramik, dilakukan
pembongkaran keramik yang rusak telebih dahulu. Pembongkaran
dilakukan dengan teliti dan hati-hati agar tidak merusak komponen
sekitar lokasi.
Halaman64
Rencana Kerja dan Syarat-Syarat Pemeliharaan Rumah Susun
3.2 Level
a. Kecuali ditentukan lain pada spesifikasi ini atau pada gambar, level yang
tercantum pada gambar adalah level finish lantai karenanya screeding
dasar harus diatur hingga memungkinkan pada tiles dengan ketebalan
yang berbeda permukaan finishnya terpasang rata.
b. Lantai harus benar-benar terpasang rata; baik yang ditentukan datar
maupun yang ditentukan mempunyai kemiringan.
c. Lantai yang ditentukan mempunyai kemiringan, keimiringan tidak boleh
kurang dari 25 mm pada jarak 10 m untuk area toilet. Sedangkan untuk
area lain, tidak boleh kurang dari 12 mm pada jarak 10 m. Kemiringan
harus lurus hingga air bisa mengalir kearah floor drain tanpa
meninggalkan genangan. Jika ketebalan screed tidak memungkinkan
untuk mendapatkan kemiringan yang ditentukan, kontraktor harus segera
melaporkan kepada Direksi untuk mendapatkan jalan keluarnya.
Halaman65
Rencana Kerja dan Syarat-Syarat Pemeliharaan Rumah Susun
4.2 Pembersihan
Secara prinsip, permukaan tile dibersihkan dengan air, menggunakan sikat,
kain lap, dan sebagainya. Tetapi jika area-area yang tidak bisa dibersihkan
hanya dengan air, pembersihan memakai campuran air dengan hidrochloric
acid, perbandingan 30 : 1. Sebelum pembersihan dengan asam ini, lindungi
semua bagian yang memungkinkan akan berkarat atau rusak oleh asam.
Setalah dibersihkan dengan asam ini, bersihkan area ini dengan air biasa,
hingga tidak ada campuran asam yang tersisa.
5.4 Pada pekerjaan pemasangan finishing lantai keramik, harus benar benar
rapih, lurus, rata dan vertikal.
5.5 Bagian bagian yang kotor di bersihkan dengan material bantu/alat bantu
yang tidak menimbulkan cacat/goresan pada permukaan pekerjaan yang
dibersihkan/dilaksanakan.
Halaman66
Rencana Kerja dan Syarat-Syarat Pemeliharaan Rumah Susun
BAGIAN
PEKERJAAN PLAFOND
Halaman67
Rencana Kerja dan Syarat-Syarat Pemeliharaan Rumah Susun
Pasal 1 Umum
1.1 Lingkup Pekerjaan
Meliputi penyediaan bahan langit-langit calcium silicate/GRC board dan
konstruksi penggantungnya, penyiapan tempat serta pemasangan pada
tempat-tempat yang tercantum pada gambar untuk itu.
1.3 Standard
ANSI : A 42.4 -Interior Lathing and Furring
1.4 Persetujuan
a. Sebelum pelaksanaan pekerjaan, Kontraktor harus memberikan contoh
jenis langit-langit yang dipakai, lengkap dengan brosur dan syarat
pelaksanaan dari pabrik.
b. Kontraktor harus menyediakan shop drawing yang memperlihatkan
dengan jelas hubungan langit-langit satu dengan lainnya tanpa naad
dan hubungannya dengan lampu, AC dan lain-lain.
Pasal 2 Bahan/Produk
2.1 Calcium Silicate Board tebal 4 mm, ukuran sesuai gambar. Kemampuannya
tahan api, kedap suara dan bebas asbestor. Rangka besi hollow/ metal furring
uk. 40x40 dan 20x40.
2.2 Calcium Silicate Board tebal 4 mm, ukuran sesuai gambar. Kemampuannya
tahan api, kedap suara dan bebas asbestor. Rangka besi hollow/ metal furring
uk. 40x40 dan 20x40.
2.3 List plafond : kayu borneo, kamper singkil, nyatoh, ukuran Sesuai gambar.
Pasal 3 Pelaksanaan
3.1 Rangka langit-langit
a. Pada plafond yang rusak dilakukan pembongkaran terlebih dahulu sesuai
dengan prosedur pembongkaran dan dengan hati-hati agar tidak
merusak komponen sekitar lokasi pekerjaan.
b. Rangka hollow disusun sejajar dengan bidang calcium silicate /GRC
Board yang akan dipasang, dengan jarak mak. 60 cm, dipasang
menerus, tidak terputus.
c. Rangka hollow pada arah tegak lurus disusun sejajar, jarak max. 120 cm.
d. Suspension road clamp dipasang pada hollow, jarak min. 120 cm.
e. Seluruh sisi bagian bawah rangka langit-langit harus diratakan, pola
pemasangan rangka/penggantung harus disesuaikan dengan detail
gambar serta hasil pemasangan harus rata/tidak melendut.
f. Semua ukuran dalam gambar adalah ukuran jadi (finish).
g. Pada Pekerjaan langit-langit ini perlu diperhatikan pekerjaan elektrikal
dan perlengkapan instalasi lain yang teletak di atas langit-langit. Untuk
detail pemasangan harus konsultansi dengan Konsultan MK.
h. Bidang pemasangan langit-langit harus rata/waterpass, jarak
pemasangan naad dibuat 0,5 cm atau sesuai dengan detail gambar.
Halaman68
Rencana Kerja dan Syarat-Syarat Pemeliharaan Rumah Susun
Naad harus lurus dan sama lebar, pada pertemuan harus saling
berpotongan tegak lurus satu sama lain.
4.4 Pada pekerjaan finishing plafond, harus benar benar rapih, lurus, rata dan
vertical atau flat.
4.5 Bagian bagian yang kotor di bersihkan dengan material bantu/alat bantu
yang tidak menimbulkan cacat/goresan pada permukaan pekerjaan yang
dibersihkan/dilaksanakan.
2.2 Bahan yang digunakan bermutu baik dari produsen, bahan khusus yang
diproduksi untuk untuk keperluan perbaikan permukaan yang tidak rata.
2.3 Kawat ayam, gurinda dan alat bantu lain yang diperlukan untuk mencapai
kerataan permukaan beton yang disyaratkan bila selisih perbedaan level
permukaan lebih besar dari 3 mm. Untuk perataan permukaan beton dengan
selisih perbedaan level < 3mmm atau diperlukan perapihan disyaratkan
menggunakan bahan repair permukaan beton Khusus ( misalnta seamcoat
atau sejenis ).
Halaman69
Rencana Kerja dan Syarat-Syarat Pemeliharaan Rumah Susun
4.4 Pada pekerjaan finishing plafond, harus benar benar rapih, lurus, rata dan
vertikal atau flat.
4.5 Bagian bagian yang kotor di bersihkan dengan material bantu/alat bantu
yang tidak menimbulkan cacat/goresan pada permukaan pekerjaan yang
dibersihkan/dilaksanakan.
Halaman70
Rencana Kerja dan Syarat-Syarat Pemeliharaan Rumah Susun
BAGIAN
Pasal 1 Umum
1.1 Lingkup Pekerjaan
a. Menyediakan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat bantu
lainnya untuk melaksanakan pekerjaan sehingga dapat dicapai hasil
pekerjaan yang baik dan Sempurna.
b. Pekerjaan ini meliputi seluruh kusen pintu, kusen jendela, kusen bovenlicht
seperti yang dinyatakan/ditunjukkan dalam gambar serta shop drawing
dari Kontraktor.
1.4 Standard
a. ASTM :
b. C 509 -Cellular Elastomeric Preformed Gasked and Selain Material.
c. C 2000 -Clasification System for Rubber Products in Automatic
Applications.
d. C 2287 -Nonrigid Viny Chloride Polymer and Copolymer Molding and
Extinasion Compounds.
1.5 Persetujuan-persetujuan
a. Shop drawing :
Harus memperlihatkan dengan jelas dimensi, sistim konstruksi,
hubungan-hubungan antar komponen, cara pengangkuran dan
lokasinya, penempatan hardware, dan detail-detail pemasangan.
Harus memperlihakan kesesuaiannya dengan gambar rencana dan
spesifikasi.
Shop drawing harus dikoordinasikan dengan "Ironmongery" guna
ketepatan perkuatan-perkuatan yang diperlukan serta lokasi dari
hardware tersebut.
Shop drawing harus memperlihatkan juga detail-detail pemasangan
kaca, gasket, serta sealant.
b. Contoh bahan :
Kontraktor harus menyerahkan 3 set contoh semua bahan yang
memperlihatkan tekstur, finishing dan warna. Sampul profil-profil
extruded panjangnya minimum 300 mm. Untuk aluminium sheet,
ukuran 300 x 300 mm2, ketebalan sesuai dengan yang akan dipakai.
Kontraktor harus menyerahkan 3 set contoh semua bahan yang
memperlihatkan tekstur, finishing dan warna. Sampul profil-profil
extruded panjangnya minimum 300 mm. Untuk aluminium sheet,
ukuran 300 x 300 mm2, ketebalan sesuai dengan yang akan dipakai.
Halaman71
Rencana Kerja dan Syarat-Syarat Pemeliharaan Rumah Susun
Pasal 2 Bahan/Produk
2.1 Kusen Aluminium yang digunakan :
Bahan : Aluminium framing system sesuai standard mutu SNI
dengan bahan baku aluminium menggunakan Alloy
6063 dengan T5. ukuran 1,5 x 3 inchi, tebal 1,1 – 1,3
mm.
Bentuk profil : Sesuai shop drawing yang disetujui Perencana/MK.
Warna Profil : Natural (contoh warna diajukan Kontraktor).
Lebar Profil : Pemakaian lebar bahan sesuai yang ditunjukkan
dalam gambar.
Pewarnaan : Standart.
Warna : Hitam
Nilai Deformasi : Diijinkan maksimal 2 mm.
2.2 Persyaratan bahan yang digunakan harus memenuhi uraian dan syaratsyarat
dari pekerjaan aluminium serta memenuhi ketentuan -ketentuan dari pabrik
yang bersangkutan.
2.3 Konstruksi kusen aluminium yang dikerjakan seperti yang ditunjukkan dalam
detail gambar termasuk bentuk dan ukurannya.
2.4 Bahan yang akan diproses fabrikasi harus diseleksi terlebih dahulu sesuai
dengan bentuk toleransi ukuran, ketebalan, kesikuan, kelengkungan dan
pewarnaan yang dipersyaratkan.
2.5 Untuk keseragaman warna disyaratkan, sebelum proses fabrikasi warna profil-
profil harus diseleksi secermat mungkin. Kemudian pada waktu fabrikasi unit-
unit, jendela, pintu partisi dan lain-lain, profil harus diseleksi lagi warnanya
sehingga dalam tiap unit didapatkan warna yang sama. Pekerjaan
memotong, punch dan drill, dengan mesin harus sedemikian rupa sehingga
diperoleh hasil yang telah dirangkai untuk jendela, dinding dan pintu
mempunyai toleransi ukuran sebagai berikut :
Untuk tinggi dan lebar 1 mm.
Untuk diagonal 2 mm.
2.6 Accesssories
Sekrup dari stainless steel galvanized kepala tertanam, weather strip dari vinyl,
pengikat alat penggantung yang dihubungkan dengan aluminium harus
ditutup caulking dan sealant. angkur-angkur untuk rangka/kusen aluminium
terbuat dari steel plate tebal 2-3 mm, dengan lapisan zink tidak kurang dari
(13) mikron sehingga dapat bergeser.
Halaman72
Rencana Kerja dan Syarat-Syarat Pemeliharaan Rumah Susun
Pasal 3 Pelaksanaan
3.1 Sebelum memulai pelaksaan Kontraktor diwajibkan meneliti gambargambar
dan kondisi dilapangan (ukuran dan peil lubang dan membuat contoh jadi
untuk semua detail sambungan dan profil aluminium yang berhubungan
dengan sistem konstruksi bahan lain.
3.2 Prioritas proses fabrikasi, harus sudah siap sebelum pekerjaan dimulai, dengan
membuat lengkap dahulu shop drawing dengan petunjuk Perencana/MK.
3.3 Semua frame/kusen baik untuk dinding, jendela dan pintu dikerjakan secara
fabrikasi dengan teliti sesuai dengan ukuran dan kondisi lapangan agar
hasilnya dapat dipertanggungjawabkan.
3.6 Akhir bagian kusen harus disambung dengan kuat dan teliti dengan sekrup,
rivet, stap dan harus cocok. Pengelasan harus rapi untuk memperoleh kualitas
dan bentuk yang sesuai dengan gambar.
3.7 Angkur-angkur untuk rangka/kusen aluminium terbuat dari steel plate setebal
2 -3 mm dan ditempatkan pada interval 600 mm.
3.8 Penyekrupan harus dipasang tidak terlihat dari luar dengan sekrup anti
karat/stainless steel, sedemikian rupa sehingga hair line dari tiap sambungan
harus kedap air dan memenuhi syarat kekuatan terhadap air sebesar 1.000
kg/cm2. Celah antara kaca dan sistem kusen aluminium harus ditutup oleh
sealant.
3.10 Untuk fitting hard ware dan reinforcing materials yang mana kusen aluminium
akan kontak dengan besi, tembaga atau lainnya maka permukaan metal
yang bersangkutan harus diberi lapisan chormium untuk menghindari kontak
korosi.
3.11 Toleransi pemasangan kusen aluminium disatu sisi dinding adalah 10 -25 mm
yang kemudian diisi dengan beton ringan/grout.
3.12 Khusus untuk pekerjaan jendela geser aluminium agar diperhatikan sebelum
rangka kusen terpasang. Permukaan bidang dinding horizontal (pelubangan
dinding) yang melekat pada ambang bawah dan atas harus waterpass.
Halaman73
Rencana Kerja dan Syarat-Syarat Pemeliharaan Rumah Susun
digunakan synthetic rubber atau bahan dari synthetic resin. Penggunaan ini
pada swing door dan double door.
3.14 Sekeliling tepi kusen yang terlihat berbatasan dengan dinding agar diberi
sealant supaya kedap air dan kedap suara.
3.15 Tepi bawah ambang kusen exterior agar dilengkapi flashing untuk penahan
air hujan.
4.4 Pada pekerjaan pemasangan kusen, pintu dan kaca, harus benar benar
rapih, lurus, rata dan vertikal atau flat.
4.5 Bagian bagian yang kotor di bersihkan dengan material bantu/alat bantu
yang tidak menimbulkan cacat/goresan pada permukaan pekerjaan yang
dibersihkan/dilaksanakan.
Pasal 1 Umum
1.1 Lingkup Pekerjaan
a. Pintu besi standard dengan permukaan tanpa las.
b. Pintu besi tahan api, dengan permukaan tanpa las.
c. Pelapisan bahan anti karat pada daun pintu dan kusen
1.3 Standard
a. SDI : Steel Door Institute, USA SDI – 100 – Recommended Spesification
Standard Steel Door and Frames.
b. UL : Under Writers, Laboratorium Inc. USA. Untuk Pintu Tahan Api
c. ASTM, USA. A 366 – Steel Carbon, Cold Rooled Sheet
1.4 Persetujuan
a. Shop Drawing.
Halaman74
Rencana Kerja dan Syarat-Syarat Pemeliharaan Rumah Susun
Pasal 2 Bahan/Produk
2.1 Bahan yang dipakai setara dengan buatan PT. Bostinco
Pasal 3 Pelaksanaan
3.1 Instalasi :
a. Pemasangan pintu hanya boleh dilaksanakan jika door closers, door
stops, dan/atau door stops, dan/atau door holders bisa dipasang
langsung setelah pemasangan pintu, guna mencegah pintu dari
kerusakan.
b. Daun pintu harus terpasang rata dan menyiku (plumb and square),
dengan disforsi diagonal maksimum 2 mm.
c. Kusen harus terpasang rata dan menyiku (plumb and square), dengan
disforsi diagonal maksimal 2 mm. Pastikan kusen telah diangkurkan
dengan aman dan rigid pada tempat tumpuannya.
Halaman75
Rencana Kerja dan Syarat-Syarat Pemeliharaan Rumah Susun
4.4 Pada pekerjaan pemasangan kusen, pintu dan kaca, harus benar benar
rapih, lurus, rata dan vertikal atau flat.
4.5 Bagian bagian yang kotor di bersihkan dengan material bantu/alat bantu
yang tidak menimbulkan cacat/goresan pada permukaan pekerjaan yang
dibersihkan/dilaksanakan.
Pasal 1 Umum
1.1 Lingkup Pekerjaan
a. Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan,
perlengkapan daun pintu/daun jendela dan alat-alat bantu lainnya untuk
melaksanakan pekerjaan hingga tercapainya hasil pekerjaan yang baik
dan sempurna.
b. Pemasangan alat penggantung dan pengunci dilakukan meliputi seluruh
pemasangan pada daun pintu kayu, daun pintu aluminium dan daun
jendela aluminium seperti yang ditunjukkan/ disyaratkan dalam detail
gambar.
Pasal 2 Bahan/Produk
2.1 Pekerjaan Kunci dan Pegangan Pintu.
a. Semua pintu menggunakan peralatan kunci kualitas baik, bahan stainless
steel / bebas dan anti karat.
b. Untuk pintu-pintu aluminium (unit hunian) dan pintu-pintu besi pada ruang
panel yang dipakai adalah kunci "mortise lock set" berbahan stainless
steel atau logam anti karat.
c. Seluruh kunci-kunci yang disebutkan diatas harus tercakup dalam satu
sistim general Masterkey.
Halaman76
Rencana Kerja dan Syarat-Syarat Pemeliharaan Rumah Susun
Pasal 3 Pelaksanaan
3.1 Engsel atas dipasang ± 28 cm (as) dari permukaan atas pintu.
Engsel bawah dipasang ± 32 cm (as) dari permukaan bawah pintu.
Engsel tengah dipasang ditengah-tengah antara kedua engsel tersebut.
3.2 Untuk pintu toilet, engsel atas dan bawah dipasang ± 28 cm dari permukaan
pintu, engsel tengah dipasang di tengah-tengah antara kedua engsel
tersebut.
3.3 Penarikkan pintu (door pull) atau handle pintu yang rusak dibongkar terlebih
dahulu dengan hati-hati agar tidak merusak komponen pintu lain.
3.4 Penarikan pintu (door pull) dipasang 90 cm (as) dari permukaan lantai.
3.5 Seluruh perangkat kunci harus bekerja dengan baik, untuk itu harus dilakukan
pengujian secara kasar dan halus.
3.6 Tanda pengenal anak kunci harus dipasang sesuai dengan pintunya.
3.8 Shop Drawing sebelum dilaksanakan harus disetujui dahulu oleh Manajemen
Konstruksi.
Halaman77
Rencana Kerja dan Syarat-Syarat Pemeliharaan Rumah Susun
4.4 Sebelum pekerjaan pemasangan alat penggantung dan kunci pintu dan
jendela kaca atau aksesoris lainnya perlu dilakukan pembersihan area
pekerjaan dari sisa-sisa bahan yang telah rusak terlebih dahulu kemudian
diganti/dipasang dengan bahan yang baru.
4.5 Pada pekerjaan pemasangan alat penggantung dan kunci pintu dan jendela
kaca, harus benar benar rapih, lurus, rata dan vertikal atau flat.
4.6 Bagian bagian yang kotor di bersihkan dengan material bantu/alat bantu
yang tidak menimbulkan cacat/goresan pada permukaan pekerjaan yang
dibersihkan/dilaksanakan.
BAGIAN
PEKERJAAN PENGECATAN
Pasal 1 Umum
1.1 Lingkup Pekerjaan
a. Persiapan permukaan yang akan diberi cat.
b. Pengecatan permukaan dengan bahan-bahan yang telah ditentukan.
Cat emulsi, cat Weather shield dan cat menie.
c. Pengecatan semua permukaan dan area yang ada pada gambar dan
yang disebutkan secara khusus, dengan warna dan bahan yang sesuai
dengan petunjuk Perencana.
1.3 Standard
a. PUBI : 54, 1982
b. PUBI : 58, 1982
c. NI :4
d. ASTM :D–361
e. BS No. 3900, 1970
f. ASK–41
1.4 Persetujuan
Halaman78
Rencana Kerja dan Syarat-Syarat Pemeliharaan Rumah Susun
Pasal 2 Bahan/Produk
2.1 Dinding dalam.
a. Untuk dinding-dinding dalam bangunan digunakan cat jenis Emulsi
Acrylic kualitas I, tidak mengandung bahan-bahan tambahan yang
membahayakan lingkungan dan kesehatan penghuni, dengan lapisan
dasar Alkali Resistance Sealer warna ditentukan Perencana. Bahan Setara
JOTUN
b. Plamur yang digunakan adalah plamur tembok dan plamer wall Putty
kualitas I
Pasal 3 Pelaksanaan
3.1 Pekerjaan dinding
a. Yang termasuk pekerjaan cat dinding adalah pengecatan seluruh
plesteran bangunan dan/atau bagian-bagian lain yang ditentukan
gambar
Halaman79
Rencana Kerja dan Syarat-Syarat Pemeliharaan Rumah Susun
Halaman80
Rencana Kerja dan Syarat-Syarat Pemeliharaan Rumah Susun
Pasal 4 Garansi
4.1 Untuk cat luar bangunan (weathershield) kontraktor harus memberikan garansi
produk dan garansi aplikasi kepada pemberi tugas yang berlaku selama 5
tahun.
5.4 Pada pekerjaan permukaan dinding finishing cat, harus benar benar rapih,
bersih, rata dan vertikal.
5.5 Bagian bagian yang kotor di bersihkan dengan material bantu/alat bantu
yang tidak menimbulkan cacat/goresan pada permukaan pekerjaan yang
dibersihkan/dilaksanakan.
Halaman81
Rencana Kerja dan Syarat-Syarat Pemeliharaan Rumah Susun
BAGIAN
Pasal 1 Umum
1.1 Lingkup Pekerjaan
a. Termasuk dalam pekerjaan pemasangan sanitair ini adalah penyediaan
tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat-alat bantu lainnya yang
digunakan dalam pekerjaan ini hingga tercapai hasil pekerjaan yang
bermutu dan sempurna dalam pemakaiannya/ operasinya.
Halaman82
Rencana Kerja dan Syarat-Syarat Pemeliharaan Rumah Susun
1.3 Persetujuan
a. Semua bahan sebelum dipasang harus ditunjukkan kepada
Perencana/MK beserta persyaratan/ketentuan pabrik untuk
mendapatkan persetujuan. Bahan yang tidak disetujui harus diganti
tanpa biaya tambahan.
b. Jika dipandang perlu diadakan penukaran/penggantian bahan,
pengganti harus disetujui Perencana/MK berdasarkan contoh yang
dilakukan Kontraktor.
Pasal 2 Bahan/Produk
2.1 Untuk kloset jongkok memakai bahan porselen, warna putih, biru muda,
kuning muda (disesuaikan dengan persetujuan owner), model leher angsa
dengan kualitas baik.
2.2 Untuk kloset duduk memakai bahan porselen warna putih, merk dengan
kualitas baik.
2.3 Kitchen Zinc dari bahan stainless steel tipe single bowl merk local kualitas baik.‘
2.4 Floor drain bahan steel yang dilapisi verchroom ex. Local kualitas baik.
2.5 Kran air bahan stainless steel ex. Local kualitas baik.
Pasal 3 Pelaksanaan
3.1 Sebelum pemasangan dimulai, Kontraktor harus meneliti gambar-gambar
yang ada dan kondisi dilapangan, termasuk mempelajari bentuk, pola,
penempatan, pemasangan sparing-sparing, cara pemasangan dan detail-
detail sesuai gambar
3.2 Bila ada kelainan dalam hal ini apapun antara gambar dengan gambar,
gambar dengan spesifikasi dan sebagainya, maka Kontraktor harus segera
melaporkannya kepada Perencana/MK.
3.3 Kontraktor tidak dibenarkan memulai pekerjaan di suatu tempat bila ada
kelainan/berbedaan ditempat itu sebelum kelainan tersebut diselesaikan.
Halaman83
Rencana Kerja dan Syarat-Syarat Pemeliharaan Rumah Susun
Halaman84
Rencana Kerja dan Syarat-Syarat Pemeliharaan Rumah Susun
4.4 Pada pekerjaan pemasangan sanitair, harus benar benar rapih, dan bersih.
4.5 Bagian bagian yang kotor di bersihkan dengan material bantu/alat bantu
yang tidak menimbulkan cacat/goresan pada permukaan pekerjaan yang
dibersihkan/dilaksanakan.
Pasal 1 Umum
1.1 Lingkup Pekerjaan
a. Menyedian tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat bantu
lainnya untuk melaksanakan pekerjaan sehingga dapat tercapai hasil
pekerjaan yang bermutu baik dan sempurna.
b. Pekerjaan kaca dan cermin meliputi seluruh detail yang disebutkan /
ditunjukkan dalam detail gambar.
1.3 Standard :
a. ANSI : American National Standard Institute. 97.1-1975-Safety Mateliars
Used in Building
b. ASTM : American Society for Testing and Materials .
E6 – P3 Proposed Specification for Sealed Insulating Glass Units.
Halaman85
Rencana Kerja dan Syarat-Syarat Pemeliharaan Rumah Susun
Pasal 2 Bahan/Produk
2.1 Bahan kaca dan cermin, harus sesuai SII 0189/78 dan PBVI 1982. Kaca bening
dari jenis sheet glass dengan ketebalan 3 mm dan 5 mm.
2.2 Semua bahan kaca dan cermin sebelum dan sesudah terpasang harus
mendapat persetujuan Perencana/MK.
2.3 Sisi kaca yang tampak maupun yang tidak tampak akibat pemotongan, harus
digurinda/dihaluskan, hingga membentuk tembereng.
Pasal 3 Pelaksanaan
3.1 Semua pekerjaan dilaksanakan dengan mengikuti petunjuk gambar, uraian
dan syarat pekerjaan dalam buku ini.
3.3 Semua bahan yang telah terpasang harus disetujui oleh Perencana/MK.
3.4 Bahan yang telah terpasang harus dilindungi dari kerusakan dan benturan,
dan diberi tanda untuk mudah diketahui, tanda-tanda tidak boleh
menggunakan kapur. Tanda-tanda harus dibuat dari potongan kertas yang
direkatkan dengan menggunakan lem aci.
3.5 Pemotongan kaca harus rapi dan lurus, diharuskan menggunakan alat-alat
pemotong kaca khusus.
3.7 Pembersih akhir dari kaca harus menggunakan kain katun yang lunak dengan
menggunakan cairan pemberih kaca.
3.8 Hubungan kaca dengan kaca atau kaca dengan material lain tanpa melalui
kusen, harus diisi dengan lem silicon. Warna trasnparant cara pemasangan
dan persiapan-persiapan pemasangan harus mengikuti petunjuk yang
dikeluarkan pabrik.
3.9 Cermin dan kaca harus terpasang rapi, sisi tepi harus lurus dan rata, tidak
diperkenankan retak dan pecah pada sealant/tepinya, bebas dari segala
noda dan bekas goresan.
3.10 Cermin yang terpasang sesuai dengan contoh yang telah diserahkan dan
semua terpasang harus disetujui Perencana/Konsultan Pengawas, jenis cermin
sesuai dengan yang telah disebutkan dalam syarat pemakaian bahan
material dalam uraian dan syarat pekerjaan tertulis ini type VVV polished,
tebal 5 mm.
3.11 Pemotongan cermin harus rapi dan lurus, diharuskan menggunakan alat
potong kaca khusus.
Halaman86
Rencana Kerja dan Syarat-Syarat Pemeliharaan Rumah Susun
4.4 Pada pekerjaan pemasangan kaca dan cermin, harus benar benar rapih,
bersih, rata dan vertikal.
4.5 Bagian bagian yang kotor di bersihkan dengan material bantu/alat bantu
yang tidak menimbulkan cacat/goresan pada permukaan pekerjaan yang
dibersihkan/dilaksanakan.
Halaman87
Rencana Kerja dan Syarat-Syarat Pemeliharaan Rumah Susun
BAGIAN
PEKERJAAN ACCESSORIES
Pasal 1 Umum
1.1 Pekerjaan railing tangga menggunakan pipa black steel di finish dengan cat
jenis alkyd enamel dan sesuai dengan petunjuk dalam gambar rencana.
1.2 Pekerjaan railing area jemuran menggunakan besi hollow dengan finishing cat
jenis alkyd enamel dan sesuai dengan petunjuk dalam gambar rencana.
1.3 Lingkup pekerjaan termasuk pengadaan black steel dan hollow dan juga
mempersiapkan lokasi/tempat dudukannya.
Pasal 2 Ketentuan
2.1 Tenaga ahli
Pelaksanaan harus dikerjakan oleh tenaga ahli dan berpengalaman dalam
bidangnya.
2.2 Peralatan
Untuk melaksanakan pekerjaan diperlukan peralatan yang memadai seperti
alat potong besi, alat las listrik/las diesel dan lain sebagainya.
Sebelum pengadaan bahan secara menyeluruh, Kontraktor diminta
mengajukan contoh bahan dan catalog serta persyaratan teknis lainnya.
Pasal 3 Material
3.1 Ukuran pipa hitam yang dipakai sesuai dengan gambar perencanaan yang
diberikan.
3.3 Cat yang digunakan dalam pekerjaan ini adalah cat Synthetic khusus untuk
besi, sedangkan warna ditentukan kemudian.
Pasal 4 Pelaksanaan
4.1 Besi dipotong-potong sesuai panjang yang dibutuhkan dan dikerjakan di luar
proyek (workshop). Pelaksanaan di lokasi hanya merakit dan memsasang
pada dudukannya.
4.2 Railing harus dibuat sesuai bentuk dan ukuran seperti yang tertera dalam
gambar detail
4.3 Sambungan las harus digerinda sampai halus dan siap untuk dicat.
4.4 Sebelum pengecatan railing yang terpasang agar dibersihkan dari bekas-
bekas minyak dan diamplas untuk menghilangkan kotoran-kotoran dan
kemudian dicat dengan cat dasar.
4.5 Dudukan railing besi pada dinding/lantai dengan cara disekrup dan dynabolt.
Halaman88
Rencana Kerja dan Syarat-Syarat Pemeliharaan Rumah Susun
5.4 Pada pekerjaan permukaan finishing railling, harus benar benar rapih, bersih,
dan rata.
5.5 Bagian bagian yang kotor di bersihkan dengan material bantu/alat bantu
yang tidak menimbulkan cacat/goresan pada permukaan pekerjaan yang
dibersihkan/dilaksanakan.
Halaman89
Rencana Kerja dan Syarat-Syarat Pemeliharaan Rumah Susun
BAGIAN
PEKERJAAN ATAP
Pasal 1 Umum
1.1 Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan baku, perlengkapan
atap dan alat-alat bantu lainnya untuk melaksanakan pekerjaan hingga
diperoleh hasil pekerjaan yang baik dan sempurna.
1.2 Pemasangan atap meliputi seluruh pasangan pada rangka atap yang
ditentukan seperti yang ditunjukkan / diisyaratkan dalam gambar atau dalam
tabel rincian jenis pekerjaan.
2.3 Bahan penutup atap ini tidak rusak permukaannya atau cacat-cacat lainnya.
2.4 Bahan penutup atap diberi pelapis tahan karat dan cuaca. Warna cat
finishing atap ditentukan warna standar. Termasuk dalam pekerjaan ini adalah
pelengkap seperti flashing (penutup atas dan penutup samping) dengan
bahan yang sama.
2.5 Pengikat terbuat dari paku khusus tahan karat atau pengikat-pengikat lainnya
sesuai dengan kebutuhan, yang dilengkapi dengan karet sealant.
2.6 Kontraktor harus memberikan contoh-contoh bahan, brosur serta data teknis
kepada Direksi Lapangan / Konsultan MK untuk mendapatkan persetujuan.
Halaman90
Rencana Kerja dan Syarat-Syarat Pemeliharaan Rumah Susun
3.2 Pasangkan penutup atap tepat pada tempatnya, lurus, rata dan level, ukur
dari bagian-bagian yang sudah permanen, lakukan pemotongan, dan
keperluan lain untuk pemasangan, pasangkan sesuai dangan shp drawing.
3.3 Periksa hasil pekerjaan, perbaiki atau ganti pekerjaan yang rusak atau kotor
akibat pekerjaan lain-lain, buang bahan pelindung / pelapis dari pabrik,
bersihkan dengan alat dan cara yang di instruksikan pabrik pembuat.
3.5 Apabila ada pekerjaan finishing yang rusak akibat perbaikan pekerjaan
penutup atap ini, maka kerusakan-kerusakan pekerjaan finishing tersebut
harus segera diperbaiki.
4.2 Pekerjaan perapihan meliputi perapihan terhadap hasil pekerjaan atap yang
tidak semestinya atau tidak memenuhi standart teknis seperti perapihan
pekerjaan atap yang tidak rata, bergelombang, tidak lurus yang hasilnya
tidak sesuai dengan standart teknis.
4.4 Hasil pekerjaan atap, harus benar benar rapih, bersih, rata, dengan ukuran
yang sesuai dengan persyaratan dan menjamin tidak bocor.
4.5 Bagian bagian yang kotor di bersihkan dengan material bantu/alat bantu
yang tidak menimbulkan cacat/goresan pada permukaan pekerjaan yang
dibersihkan/dilaksanakan.
Pasal 1 Umum
1.1 Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan baku, perlengkapan
atap void dan alat-alat bantu lainnya untuk melaksanakan pekerjaan hingga
diperoleh hasil pekerjaan yang baik dan sempurna.
1.2 Pemasangan atap void meliputi seluruh pasangan pada rangka atap yang
ditentukan seperti yang ditunjukkan / diisyaratkan dalam gambar atau dalam
tabel rincian jenis pekerjaan.
Halaman91
Rencana Kerja dan Syarat-Syarat Pemeliharaan Rumah Susun
Panjang standart : 1m / 2m / 3m / 4m / 5m / 6m
Lebar standart : 1130 mm
Lebar efektif : 1050 mm
Tinggi gelombang : 25 mm
Ketebalan : 1.5 mm
Berat : 3,5 kg/m
CNP dukungan jarak : 600 mm
Radius kurva :R5
3 Layer warna : Jelas putih (transparansi 90%)
Sudut : > 12
Jaminan : 5 Tahun (ketentuan berlaku)
2.4 Bahan penutup atap ini tidak rusak permukaannya atau cacat-cacat lainnya.
2.5 Pengikat terbuat dari paku khusus tahan terhadap sinar ultra violet, yang
dilengkapi dengan sekrup khusus.
2.6 Kontraktor harus memberikan contoh-contoh bahan, brosur serta data teknis
kepada Direksi Lapangan / Konsultan MK untuk mendapatkan persetujuan.
Halaman92
Rencana Kerja dan Syarat-Syarat Pemeliharaan Rumah Susun
3.2 Pasangkan penutup atap tepat pada tempatnya, lurus, rata dan level, ukur
dari bagian-bagian yang sudah permanen, lakukan pemotongan, dan
keperluan lain untuk pemasangan, pasangkan sesuai dangan shp drawing.
3.3 Periksa hasil pekerjaan, perbaiki atau ganti pekerjaan yang rusak atau kotor
akibat pekerjaan lain-lain, buang bahan pelindung / pelapis dari pabrik,
bersihkan dengan alat dan cara yang di instruksikan pabrik pembuat.
3.5 Apabila ada pekerjaan finishing yang rusak akibat perbaikan pekerjaan
penutup atap ini, maka kerusakan-kerusakan pekerjaan finishing tersebut
harus segera diperbaiki.
4.2 Pekerjaan perapihan meliputi perapihan terhadap hasil pekerjaan atap yang
tidak semestinya atau tidak memenuhi standart teknis seperti perapihan
pekerjaan atap yang tidak rata, bergelombang, tidak lurus yang hasilnya
tidak sesuai dengan standart teknis.
4.4 Hasil pekerjaan atap, harus benar benar rapih, bersih, rata, dengan ukuran
yang sesuai dengan persyaratan dan menjamin tidak bocor.
4.5 Bagian bagian yang kotor di bersihkan dengan material bantu/alat bantu
yang tidak menimbulkan cacat/goresan pada permukaan pekerjaan yang
dibersihkan/dilaksanakan.
Halaman93
Rencana Kerja dan Syarat-Syarat Pemeliharaan Rumah Susun
BAGIAN
PEKERJAAN LAIN-LAIN
Pasal 1 Umum
1.1 Lingkup Pekerjaan
a. Meliputi : Pengadaan bahan, tenaga kerja, peralatan dan lain
sebagainya, untuk pekerjaan silicone sealant secara lengkap, terpasang
sempurna sesuai RKS
b. Pekerjaan-pekerjaan yang harus diselesaikan dengan silicone sealant
antara lain:
Setiap hubungan antara kaca dengan rangka aluminium.
Setiap hubungan antara rangka aluminium dengan dinding beton.
Setiap hubungan antara kaca dengan kaca.
2.3 Filler menggunakan Polyurethane Backer Rod dengan sel terbuka yang
direkomendasi dari Dow Corning.
Halaman94
Rencana Kerja dan Syarat-Syarat Pemeliharaan Rumah Susun
Pasal 3 Pelaksanaan
3.1 Pekerjaan silicone sealant ini harus dilaksanakan oleh Kontraktor khusus yang
ahli dalam bidang pekerjaan sealant, dibuktikan dengan melampirkan CV
tenaga ahli yang bersangkutan.
3.2 Untuk kaca, alumnium, concrete dan steel sebelum diberi perlakuan sealant
harus dilakukan pembersihan, bebas dari debu, minyak dan lain sebagainya
yang mengakibatkan berkurangnya daya rekat sealant.
Pembersihan dilakukan dengan Toluol.
3.4 Jika joint sudah diisi, ratakan sealant dengan alat yang direkomendasi oleh
pabrik pembuat sealant. Masking Tape harus segera diangkat sebelum
sealant mengering (kira-kira 10 -15 menit).
3.6 Jika ada yang tercecer dan sealant sudah mengeras dapat dirapihkan
dengan pisau cutter yang tajam.
3.7 Ukuran joint yang digunakan untuk sealant minimal harus 6 mm dengan
perbandingan lebar dan dalam 2 : 1 (sebagai contoh untuk lebar 12 mm,
dalam 6 mm).
4.4 Pada pekerjaan permukaan silicone sealent, harus benar benar rapih, bersih,
rata dan tidak bolong/kosong.
4.5 Bagian bagian yang kotor di bersihkan dengan material bantu/alat bantu
yang tidak menimbulkan cacat/goresan pada permukaan pekerjaan yang
dibersihkan/dilaksanakan.
Halaman95
Rencana Kerja dan Syarat-Syarat Pemeliharaan Rumah Susun
Pasal 2 Umum
Pekerjaan beton untuk gorong-gorong, selokan-selokan, bak kontrol dan drainase
serta untuk pekerjaan beton lainnya supaya mengikuti ketentuanketentuan yang
tercantum dalam P.B.I. 1971, baik mengenai persyaratan material, persiapan dan
cara-cara pelaksanaannya, acuan dan lain-lainnya.
3.3 Manhole
a. Umum
Bagian ini meliputi pengadaan dan pemasangan "in let", "manhole".
Sesuai dengan yang ditunjuk/disyaratkan dalam gambar atau
persyaratan penjelasan yang akan diberikan di lapangan.
b. Referensi
Semua pekerjaan ini sesuai dengan persyaratan :
NI -2
NI - 3
c. Material
Halaman96
Rencana Kerja dan Syarat-Syarat Pemeliharaan Rumah Susun
Halaman97
Rencana Kerja dan Syarat-Syarat Pemeliharaan Rumah Susun
4.5 Bagian bagian yang kotor di bersihkan dengan material bantu/alat bantu
yang tidak menimbulkan cacat/goresan pada permukaan pekerjaan yang
dibersihkan/dilaksanakan.
2.3 Dimensi Paving block : tebal minimal 60 mm dan lebar minimal 80 mm.
2.5 Strength : Kuat tekan yang harus dicapai minimal 300 kg/cm2 Kuat lentur yang
harus dicapai minimal 50 kg/cm2 Ketahanan aus yang harus dicapai rata-rata
minimal 1,2
Halaman98
Rencana Kerja dan Syarat-Syarat Pemeliharaan Rumah Susun
2.6 Paving block yang dikirim ke lapangan harus diterima dalam keadaan utuh
tanpa adanya cacat yang akan mempengaruhi hasil akhir pemasangan.
2.7 Batas kandungan air (Moisture Cement) pasir adalah 6 -8% dan max. 1% untuk
pasir pengisi (Joint Filler) pasir harus bersih dan bebas dari kandungan garam
yang nantinya akan menyebabkan terjadinyaefflorescence.
2“ 100
1½” 70 – 100
1“ 55 – 85
¾“ 50 – 80
3/8 “ 40 – 70
#4 30 – 60
#10 20 – 50
#40 10 – 30
#200 5 -15
Prosentase berat yang lewat masing-masing akan dapat dikoreksi oleh MK,
bila batu pecah yang digunakan terdiri dari bermacammacam berat jenis.
Halaman99
Rencana Kerja dan Syarat-Syarat Pemeliharaan Rumah Susun
Batu pecah klas B harus terdiri dari campuran kerikil dan kerikil pecah
dengan berat jenis yang seragam dengan pasir, lanau atau lempung
dengan persyaratan seperti di bawah ini :
Partikel yang mempunyai diameter kurang dari 0,20 mm harus tidak lebih
dari 3 % dari berat total bahan yang diuji.
Prosentase berat butir yang lewat dapat dikoreksi oleh MK bila agregat
terdiri dari bahan-bahan dengan berat jenis yang berlainan.
3.4 Taburkan Sand Beding (abu batu atau pasir) setebal 50 mm atau ditentukan
lain dalam gambar, dan jaga agar kandungan kelembaban konstan dan
Halaman100
Rencana Kerja dan Syarat-Syarat Pemeliharaan Rumah Susun
2,36 mm 80 – 100
1,18 mm 50 – 95
600 µm 25 – 60
300 µm 10 – 30
150 µm 5 – 15
75 µm 0 -10
c. Bahan pasir yang berbentuk runcing lebih baik karena memberikan hasil
yang stabil, tetapi juga memerlukan pengontrolan kadar air yang lebih
ketat pada saat pemadatan.
Untuk menghindari karakteristik pemadatan yang berbeda-beda harus
diusahakan agar sumber dari pasir tersebut adalah satu.
3.6 Bahan : Paving blok tebal 8 cm, natural, untuk jalan /sirkulasi kendaraan.
Type : Triangle shape, lengkap dengan tipe tepi/pengakhir. Kuat tekan :
2
minimal 400 kg/cm .
3.7 Getarkan dan padatkan paving block sampai dengan level yang diinginkan
dengan compactor machine (stamper) dengan plat permukaan 0,35 -0,5 m2
dan mempunyai gaya sentrifugal sebesar 16 sampai 20 kN dengan frekuensi
getaran 75 sampai 100 Hz. Minimal 2 kali lintasan difungsikan untuk
pemadatan pasir atas dengan penurunan sekitar 5 -25 mm dan getarkan dan
padatkan lagi bersamaan dengan pengisian dan dengan pasir minimal 2 kali
lintasan. Getarkan dengan kondisi-kondisi berikut:
a. Setelah paving block pinggir (topi uskup) terpasang dan permukaan telah
selesai dan sebelum permukaan terkena hujan.
Halaman101
Rencana Kerja dan Syarat-Syarat Pemeliharaan Rumah Susun
3.12 Singkirkan dan ganti unit paving yang longgar, retak, patah, bemoda atau
kerusakan lain atau unit tidak serasi dengan unit sebelahnya seperti yang
dikehendaki. Sediakan unit-unit baru untuk mencocokan unit yang
bersebelahan dan pasang dengan cara yang sama seperti unit semula,
dengan melakukan pengisian sambungan yang sama agar tidak kelihatan
tanda-tanda penggantian.
3.13 Sediakan perlindungan akhir dan jagalah keadaan tersebut dengan suatu
cara yang disetujui oleh aplikator yang menjamin pekerjaan unit paving tidak
rusak atau menjadi jelek pada saat Serah Terima Pekerjaan.
4.2 Pekerjaan perapihan meliputi perapihan terhadap hasil pekerjaan jalan dan
pekerjaan pemasangan paving block yang tidak semestinya atau tidak
memenuhi standart teknis seperti perapihan pekerjaan jalan dan
pemasangan paving block yang tidak rata, bergelombang, tidak lurus yang
hasilnya tidak sesuai dengan standart teknis.
4.4 Hasil pekerjaan jalan dan pemasangan paving block, harus benar benar
rapih, bersih, rata, vertikal dengan ukuran yang sesuai dengan persyaratan.
Halaman102
Rencana Kerja dan Syarat-Syarat Pemeliharaan Rumah Susun
4.5 Bagian bagian yang kotor di bersihkan dengan material bantu/alat bantu
yang tidak menimbulkan cacat/goresan pada permukaan pekerjaan yang
dibersihkan/dilaksanakan.
2.2 Bahan harus memenuhi ketentuan dari Australian Standard for Metric
3
Concrete Building Block, AS 1500-1974, dengan berat jenis 2200 kg/cm .
3.2 Pemasangan kansteen dapat dilakukan setelah mendapat ijin dari konsultan
MK/Pengawas.
3.4 Permukaan pasangan kansteen harus rata, pertemuan antara satu dengan
lainnya harus pas tanpa ada pergeseran. Bagian-bagian tertentu yang tidak
menghendaki bahan utuh, harus dibuat sesuai yang diperlukan dengan mutu
yang sama (min K-300).
3.5 Pola penyusunan kansteen sesuai yang ditunjukkan dalam gambar serta
petunjuk Konsultan MK.
Halaman103
Rencana Kerja dan Syarat-Syarat Pemeliharaan Rumah Susun
3.7 Kansteen yang rusak selama pelaksanaan dan masa pemeliharaan harus
segera diganti dengan mutu yang sama tanpa adanya tambahan biaya.
4.4 Hasil pekerjaan pemasangan kanstein, harus benar benar rapih, bersih, rata,
vertikal dengan ukuran yang sesuai dengan persyaratan.
4.5 Bagian bagian yang kotor di bersihkan dengan material bantu/alat bantu
yang tidak menimbulkan cacat/goresan pada permukaan pekerjaan yang
dibersihkan/dilaksanakan.
BAGIAN
PEKERJAAN MEKANIKAL
Pasal 1 Umum
1.1 Lingkup Pekerjaan
a. Pekerjaan Mekanikal yang dimaksudkan di sini adalah pengadaaan dan
pemasangan Unit Mekanikal beserta peralatan dan alat-alat bantu
pendukung instalasi.
b. Spesifikasi detail pekerjaan instalasi diatas dijelaskan dalam bab tersendiri
mengenai pekerjaan yang bersangkutan.
Halaman104
Rencana Kerja dan Syarat-Syarat Pemeliharaan Rumah Susun
1.3 Standarisasi
Perencanaan dan pelaksanaan pekerjaan mekanikal mengacu pada
standarstandar dan peraturan-peraturan yang telah berlaku, meliputi. :
SN I : Standar Nasional Indonesia
PPI : Pedoman Plumbing Indonesia
ASTM : American Society for Testing and Materials
ANSI : American National Standart Institute
PDI : Plumbing and Drainage Institute
JIS : Japanese Industrial Standart
ASHRAE : American Society of Heating, Refrigerating and Air-Conditioned
Engineer
S M A C N A : Sheet Metal and Air Conditioning Contractors National
Association
PUIL : Pedoman Umum Instalasi Listrik
Pencegahan dan Penanggulangan Bahaya Kebakaran Dinas Pekerjaan
Umum.
Peraturan Daerah setempat
Peraturan Perburuhan Departemen Tenaga Kerja
Halaman105
Rencana Kerja dan Syarat-Syarat Pemeliharaan Rumah Susun
Halaman106
Rencana Kerja dan Syarat-Syarat Pemeliharaan Rumah Susun
Halaman107
Rencana Kerja dan Syarat-Syarat Pemeliharaan Rumah Susun
Pasal 1 Umum
1.1 Lingkup Pekerjaan
a. Pekerjaan Instalasi Pemadam Kebakaran yang dimaksudkan disini adalah
pengadaaan dan pemasangan peralatan pencegah kebakaran.
b. Adapun Pekerjaan Instalasi Pemadam Kebakaran dalam proyek ini
meliputi pekerjaan-pekerjaan sebagai berikut :
Instalasi Pemadam Kebakaran dalam gedung
Pekerjaan peralatan pendukung terkait dengan instalasi diatas
1.3 Standardisasi
Perencanaan dan pelaksanaan pekerjaan Pemadam Kebakaran mengacu
pada standart-standart dan peraturan-peraturan yang berlaku, meliputi :
SNI : Standart Nasional Indonesia.
SNI 03-3987-1995, Tata Cara Perencanaan dan,
Pemasangan Pemadam Api Ringan untuk Pencegahan Bahaya
Kebakaran pada Bangunan Rumah dan Gedung.
N F P A : National Fire Protection Association.
Petunjuk Pemasangan Unit terkait.
Peraturan Dinas Pemadam Kebakaran di daerah setempat.
2.2 Hydrant
a. Hydrant Box
Halaman108
Rencana Kerja dan Syarat-Syarat Pemeliharaan Rumah Susun
Halaman109
Rencana Kerja dan Syarat-Syarat Pemeliharaan Rumah Susun
Halaman110
Rencana Kerja dan Syarat-Syarat Pemeliharaan Rumah Susun
BAGIAN
PEKERJAAN PLUMBING
Pasal 1 Umum
1.1 Lingkup Pekerjaan
a. Pekerjaan Plumbing yang dimaksud disini adalah pengadaaan dan
pemasangan Instalasi Plumbing beserta peralatan dan alat-alat bantu
pendukung instalasi plumbing.
b. Pekerjaan plumbing untuk proyek ini meliputi pekerjaan-pekerjaan
sebagai berikut :
Pekerjaan Instalasi pipa
Pekerjaan Instalasi accesorises pipa
Pekerjaan pendukung instalasi pipa
Pekerjaan Pengecatan
1.3 Standardisasi
Perencanaan dan pelaksanaan pekerjaan plumbing mengacu pada
standart-standart dan peraturan-peraturan yang telah berlaku, meliputi. :
SNI : Standart Nasional Indonesia
SNI 03 -6481 -2000, Sistem plumbing -2000.
SNI 07-0242.1-2000, Spesifikasi Pipa Baja dilas dan tanpa sambungan
dengan lapis hitam dan Galvanis pan as.
SNI 19-6782-2002, Tata Cara Pemasangan Besi Daktil dan
Perlengkapannya.
SNI 03-7065-2005, Tata Cara Perencanaan Sistem Plumbing.
PPI : Pedoman Plumbing Indonesia
PDI : Plumbing and Drainage Institute
ASTM : American Society for Testing and Materials
ASME : American Society of Mechanical Engineers
JIS : Japanese Industrial Standart
DIN : Deutsches Institut fur Norm ung
Peraturan PAM daerah setempat
Peraturan Daerah setempat.
Halaman111
Rencana Kerja dan Syarat-Syarat Pemeliharaan Rumah Susun
Halaman112
Rencana Kerja dan Syarat-Syarat Pemeliharaan Rumah Susun
Hangers
Steel rod or Steel Band, Adjustable thread or turnbuckle,
SwivelRing or Steel Band or Split Ring.
Untuk pipa berisolasi memakai rubber lining
Supports:
Steel rod or Steel Band, Adjustable, U-bolt or flat strip steel
withthread.
Untuk pipa berisolasi memakai rubber lining.
UNP and or L profile Steel.
Clamps :
Steel rod or Steel Strip Band, Adjustable, U-bolt or steel with
thread. bend
Untuk pipa berisolasi memakai rubber lining.
UNP and or L profile Steel.
e. Kawat Las/Veld Electrode
Kawat Las untuk Mild Steel
High titania type covered electrode, Standard : AWS A5.1 E6013
Kawat Las untuk High tensile steel
High titania type covered a low hydrogen electrode, Standard
:AWS A5.1 E7016.
f. Paint/ Cat
Cat Dasar
Oil paint type, Minyak Resin/Lena, Standard : SNI 06-0087-1987
Cat Ja di
Oil paint type, Minyak Resin/Lena, Standard : SNI 06-0087-1987
Halaman113
Rencana Kerja dan Syarat-Syarat Pemeliharaan Rumah Susun
JarakHanger/
Ukuran Pipa
Support
Dia. < 1" 1m
Untuk pipa PVC mendatar dan pipa tegak digantung, ditumpu, dan
diclamp dengan penggantung dan penumpu yang dapat diatur
(Adjustable) dengan jarak sesuai ketentuan sebagai berikut:
JarakHanger/
Ukuran Pipa
Support
Dia. 5 1" 0,7 m
Ø 1" s/d 11/2 " 1m
Ø 2" 1,2m
Ø 2 1/2" s/d 5" 1,5 m
Pipa tegak dan mendatar di dalam tembok yang menuju fixture unit
harus ditanam didalam tembok/lantai. Pelaksana harus membuat alur
-alur lubang yang diperlukan pada tembok sesuai dengan kebutuhan
pipa.
Untuk pipa yang menembus tembok, lantai , atap, atau kontruksi
bangunan, maka perlu di pasang sleves mempunyai ukuran yang
cukup dengan ketebalan minimum 0,2 cm dan memberikan
kelonggaran kira-kira 1 cm pada masing-masing sisi di luar pipa
ataupun isolasinya. Sleeves untuk dinding dibuat dari pipa baja
bangunan yang mempunyai lapisan kedap air (Water Proofing).
Sleeves tersebut harus khusus untuk penggunaan tersebut. Flens dari
Sleeves tersebut harus menjadi satu atau diberi klem (Clamp) yang
akan mengikat "Flashing Sleeves". Rongga antara pipa dan sleeves
harus dibuat kedap air dengan mengisinya dengan gasket atau
material lain yang kedap air.
Untuk pipa terpasang pada line yang sama, atau pipa bersebelahan
dan pipa yang dekat dinding atau kontruksi mati, maka jarak pipa ke
pipa dan pipa ke dinding harus memenuhi jarak tertentu. Jarak
tersebut untuk menghindari tumpang tindih pipa, mudahkan
operasional dan pemeliharaan.
Semua pipa dari besi/baja yang dilapis harus dicat dasar/primer dan
dicat finish dengan warna jenis instalasi pipa.
Halaman114
Rencana Kerja dan Syarat-Syarat Pemeliharaan Rumah Susun
Pipa datar untuk instalasi air bekas, air kotor , vent dan air dipasang
dengan kemiringan minimal 2% untuk pipa sampai dengan diameter 3"
dan minimal 1% untuk pipa 4" atau ditentukan lain dalam gambar.
Sambungan pipa cabang pvc untu instalasi air bekas, air kotor dan air
hujan menggunakan jenis Y (Tee-Y) , dan menggunakan jenis long
sweep elbow belokan.
c. Pemasangan Pipa dalam tanah.
Pelaksanaan pemasangan pipa dalam tanah harus memperhatikan
ketentuan sebagai berikut :
Pipa yang dipasang dan ditanam di bawah/di dalam tanah harus
mempunyai kedalaman minimal 60 cm diukur dari pipa bagian atas
sampai permukaan tanah. Dasar lubang galian harus cukup stabil dan
rata sehingga seluruh panjang pipa terletak/tertumpu dengan dengan
baik. Apabila dijumpai perletakan pipa melintasi jalan kendaraan
karena dalamnya galian tidak memenuhi syarat (60 cm), maka pipa
pada bagian pengurugan teratas harus pelindungberupa pipa besi
dengan diameter diatas pipa terpasang atau dengan plat beton
bertulang setebal 10 cm yang dipasang sedemikian rupa sehingga
plat beton tidak bertumpu pada pipa.
Semua pipa dari besi/baja yang ditanam dalam tanah harus terisolasi
rapi dengan karung goni dan dilapisi aspalt untuk
mencegah/menhambat korosi dari luar.
Semua pipa yang akan ditutup/ditimbun dengan tanah, telah
dilakukan test tekan dan desinfeksi terhadap pipa yang bersangkutan.
Untuk menjaga kestabilan posisi pipa, pada setiap belokan dan dekat
fitting dipasang thrust block.
Penimbunan tanah dilakukan terlebih dahulu dengan pasir setebal 15
cm kemudian tanah asli atau urugan. Tanah timbunan selanjutnya
dipadatkan disesuaikan dengan kekerasan tanah asli.
d. Test dan Commisioning.
Yang dimaksudkan dengan Test dan Commisioning disini adalah
pengujian dan treatment terhadap instalasi pipa yang akan dipasang
maupun yang sudah dipasang. Pengujian pipa dilaksnakan secara partial
(bagian-per bagian) dan atau secara menyeluruh. Beberapa ketentuan
pengujian pipa tersebut adalah sebagai berikut :
Pipa Air Bersih
Setelah semua pipa terpasang dan perlengkapannya terpasang harus
dilakukan pengujian dengan tekanan hidrolik sebesar 10-12 kg/cm
selama 8 jam terus menerus tanpa terjadi penurunan tekanan.
Pipa Fire Fighting
Setelah semua pipa terpasang dan perlengkapannya terpasang harus
dilakukan pengujian dengan tekanan hidrolik sebesar 20 kg/cm
selama 4 jam terus menerus tanpa terjadi penurunan tekanan.
Pipa Air Bekas, Air Kotor, Air Hujan, dan Ventilasi Udara
Untuk pipa air bekas, air kotor, air hujan, dan ventilasi udaradilakukan
test genang dengan menyumbat semua ujung pipa dan menyediakan
lubang yang tertinggi untuk pengisian air. Sistem tersebut harus
menahan air yang diisikan minimum selama 2 jam tanpa terjadi
penurunan air.
Desinfeksi.
Pelaksana harus melaksanakan disinfeksi dan pembilasan terhadap
seluruh instalasi pipa air bersih. Disinfeksi dilakukan dengan cara.
Diisi larutan chlorine yang mengandung 50 ppm, dan dibiarkan
selama 24 jam sebelum dibilas dan digunakan atau dipakai
kembali.
Diisi larutan chlorine yang mengandung 200 ppm, dan
dibiarkan selama 1 jam sebelum dibilas dan digunakan
kembali.
Halaman115
Rencana Kerja dan Syarat-Syarat Pemeliharaan Rumah Susun
Pasal 1 Umum
1.1 Lingkup Pekerjaan
a. Pekerjaan Instalasi Air Bersih yang dimaksudkan disini adalah
pengadaaan dan pemasangan peralatan alat bersih dan alat-alat bantu
pendukung instalasi, dari sumber air, penampung air, dan distribusi air
sampai pengguna air bersih.
b. Pekerjaan Instalasi Air Bersih dalam proyek ini meliputi pekerjaan-
pekerjaan sebagai berikut :
Pekerjaan Instalasi Sumur
Pekerjaan Instalasi Pompa
Pekerjaan Instalasi Tanki Air Bersih
Pekerjaan Instalasi PDAM
Pekerjaan Plumbing
Pekerjaan Structure.
Pekerjaan Arsitek dan Interior.
Pekerjaan Sipil dan Landscape.
1.3 Standardisasi
Perencanaan dan pelaksanaan pekerjaan instalasi air bersih mengacu pada
standart-standart dan peraturan-peraturan yang telah berlaku, meliputi. :
SNI: Standart Nasional Indonesia
PPI : Pedoman Plumbing Indonesia
PDI : Plumbing and Drainage Institute
Peraturan PAM daerah setempat
Peraturan Daerah setempat
Halaman117
Rencana Kerja dan Syarat-Syarat Pemeliharaan Rumah Susun
d. Test dan Commisioning instalasi air bersih merupakan test & commisioning
suatu sistem. Pekerjaan ini bisa berfungsi sebagai running-test suatu
rangkaian sistem. Pelaksanaan test bisa di bagi beberapa bagian
menurut fungsi sistem.
Pasal 1 Umum
1.1 Lingkup Pekerjaan
a. Pekerjaan Instalasi Air Limbah Gedung yang dimaksudkan disini adalah
pengadaaan dan pemasangan peralatan untuk instalasi air bekas,
instalasi air kotor dan air hujan.
b. Pekerjaan Instalasi Air Limbah Gedung dalam proyek ini meliputi
pekerjaan-pekerjaan sebagai berikut :
Pekerjaan Instalasi Plumbing
Pekerjaan Instalasi Unit Pengolah Limbah
c. Pekerjaan yang berkaitan dengan Air Limbah yang tercampur larutan
disyaratkan dalam pekerjaan neutralizing Plant.
Halaman118
Rencana Kerja dan Syarat-Syarat Pemeliharaan Rumah Susun
1.3 Standardisasi
Perencanaan dan pelaksanaan pekerjaan air limbah gedung mengacu
pada standart-standart dan peraturan-peraturan yang telah berlaku,
meliputi. :
SNI : Standart Nasional Indonesia.
PPI : Pedoman Plumbing Indonesia.
PDI : Plumbing and Drainage Institute.
Keputusan Mentri Lingkungan Hidup.
Peraturan PAM daerah setempat.
Peraturan Daerah setempat.
Halaman119
Rencana Kerja dan Syarat-Syarat Pemeliharaan Rumah Susun
Halaman120
Rencana Kerja dan Syarat-Syarat Pemeliharaan Rumah Susun
Pasal 1 Umum
1.1 Lingkup Pekerjaan
a. Pekerjaan Tanki Air Bersih yang dimaksudkan disini adalah pengadaaan
dan pemasangan Tanki yang dipakai untuk penampungan air bersih yaitu
Tanki bawah (Ground Tank) dan Tanki Atas (Tower Tank) beserta
peralatan dan alat-alat bantu pendukung instalasi.
b. Pekerjaan Tanki Air Bersih yang dimaksudkan disini hanya berlaku pada
tanki fiber. Sedang spesifikasi detail pekerjaan instalasi tanki beton
(concrete) dijelaskan dalam bab pekerjaan structure.
1.3 Standardisasi
a. SNI : Standart Nasional Indonesia
b. Petunjuk pemasangan unit dari pabrikan
Halaman121
Rencana Kerja dan Syarat-Syarat Pemeliharaan Rumah Susun
Service : Manhole, Ladder, pipe outlet, pipe inlet, drain pipe, overflow
pipe, bypass pipe, and venting pipe.
Structure Support : sesuai ketentuan pabrikan
Base Frame : Steel Structure (UNP profile)
Foundation : Concrete Structure
Halaman122
Rencana Kerja dan Syarat-Syarat Pemeliharaan Rumah Susun
Pasal 1 Umum
1.1 Lingkup Pekerjaan
a. Pekerjaan Pompa Air yang dimaksudkan disini adalah pengadaaan dan
pemasangan pompa beserta peralatan pendukungnya yang dipakai
untuk transfer dan atau distribusi air bersih dan atau air bekas.
b. Lingkup Pekerjaan Pompa Air terdiri dari Pekerjaan Pompa Air Bersih dan
Pekerjaan Air Limbah yang mengacu pada perancangan sebagaimana
diterangkan dalam gambar rencana. Pekerjaan Pompa Air Bersih itu
meliputi pekerjaaan Deep Well Pump, Lifting Pump, dan Pompa Kuras.
Halaman123
Rencana Kerja dan Syarat-Syarat Pemeliharaan Rumah Susun
1.3 Standardisasi
Perencanaan dan pelaksanaan pekerjaan tanki air bersih mengacu pada
standart-standart dan peraturan-peraturan yang telah berlaku, meliputi. :
SN I : Standart Nasional Indonesia.
Petunjuk pemasangan unit dari pabrikan.
Halaman124
Rencana Kerja dan Syarat-Syarat Pemeliharaan Rumah Susun
Halaman125
Rencana Kerja dan Syarat-Syarat Pemeliharaan Rumah Susun
c. Pompa Kuras
Type : Submersible Pump
Material : Cast Iron Casing, Bronze Impeller, Stainless
steel shaft.
Kapasitas/Head : sesuai schedule
Operasi : Manual
Ancilaries Equip : sesuai pabrikan
Halaman126
Rencana Kerja dan Syarat-Syarat Pemeliharaan Rumah Susun
Halaman127
Rencana Kerja dan Syarat-Syarat Pemeliharaan Rumah Susun
Pasal 1 Umum
1.1 Lingkup Pekerjaan
a. Pekerjaan Bio-septictank yang dimaksudkan disini adalah pengadaaan
dan pemasangan tanki pengolah air limbah gedung berupa air kotor .
Lingkup pekerjaan ini juga beserta pengadaaan dan pemasangan
peralatan dan alat-alat bantu pendukung instalasi.
b. Pekerjaan Bio-septictank merupakan pekerjaan kontrak sistem, dimana
keandalan sistem dan hasil yang diolah oleh sistem menjadi Jaminan
dalam pekerjaan ini. Jika terjadi kesalahan dan kerusakan sistem
sehingga air hasil proses pengolahan tidak sesuai yang diinginkan,
Pelaksana/Pemborong harus mengganti sebagian atau kesuluruhan
material dan peralatan dengan yang baru. Sehinggga didapatkan hasil
proses pengolahan yang disyaratkan.
c. Pekerjaan dudukan/pondasi dan atau penutup beton yang melindungi
tanki pengolah air limbah merupakan pekerjaan structure spesifikasi detail
pekerjaan disyaratkan dalam bab pekerjaan structure.
1.3 Standardisasi
Perencanaan dan pelaksanaan pekerjaan bio-septictank mengacu pada
standart-standart dan peraturan-peraturan yang telah berlaku, meliputi. :
SNI : Standart Nasional Indonesia
Kep. Men. Lingkungan Hidup No.111 Th 2003, ttg Pedoman Mengenai
Syarat dan Tata Cara Perijinan serta Pedoman Kajian Pembuangan Air
Limbah ke Air atau Sumber Air.
AMDAL : Analisis Mengenai Dampak Lingkungan.
Petunjuk pemasangan unit dari pabrikan.
Halaman128
Rencana Kerja dan Syarat-Syarat Pemeliharaan Rumah Susun
Halaman129
Rencana Kerja dan Syarat-Syarat Pemeliharaan Rumah Susun
Halaman130
Rencana Kerja dan Syarat-Syarat Pemeliharaan Rumah Susun
BAGIAN
PEKERJAAN ELEKTRIKAL
Pasal 1 Umum
Pekerjaan sistem catu daya dan distribusi listrik meliputi pengadaan semua bahan,
peralatan dan tenaga kerja, pemasangan instalasi, pengujian perbaikan selama
masa pemeliharaan dan pelatihan bagi calon operator. Sehingga seluruh sistem
catu daya dan distribusi listrik dapat beroperasi dengan baik dan benar.
2.5 Pengadaan, pemasangan pekerjaan lainnya yang menunjang sistem ini agar
dapat beroperasi dengan baik (seperti pekerjaan bak kontrol, peralatan
bantu rak kabel dan peralatan bantu lainnya).
Pasal 3 Koordinasi
3.1 Adalah bukan tujuan spesifikasi teknik ini atau gambar-gambar perancangan
untuk menggambarkan secara detail tentang semua masalah dari peralatan-
peralatan dan sambungan-sambungannya. Kontraktor harus melengkapi dan
memasang seluruh peralatan-peralatan bantu yang dibutuhkan.
Halaman131
Rencana Kerja dan Syarat-Syarat Pemeliharaan Rumah Susun
3.3 Setiap pekerjaan yang disebut pada spesifikasi teknik tapi tidak ditunjukkan
pada gambar perancangan atau sebaliknya, harus dilengkapi dan dipasang.
6.2 Kontraktor juga diharuskan membuat gambar kerja pada bagian - bagian
tertentu yang dianggap perlu dan ditunjukkan oleh Konsultan Pengawas/MK.
7.2 Kontraktor juga harus menyerahkan 3 set buku yang berisi petunjuk operasi
dan perawatan dari seluruh instalasi, dan peralatan kepada Pemilik paling
lambat 30 hari kalender setelah serah terima pertama.
Halaman132
Rencana Kerja dan Syarat-Syarat Pemeliharaan Rumah Susun
7.3 Kontraktor bertanggung jawab untuk mendidik operator yang ditunjuk Pemilik,
sampai yang bersangkutan terbukti sanggup menjalankan/ mengoperasikan
seluruh sistem dengan baik.
10.1 Umum
Semua material yang dipasok dan dipasang oleh Kontraktor harus baru dan
material tersebut harus cocok untuk dipasang di daerah beriklim tropis.
Material-material harus dari produk dengan kualitas baik dan produksi terbaru.
Untuk material-material, maka Kontrktor harus menjamin bahwa barang
tersebut adalah baik dan baru dengan jalan menunjukkan surat order
pengiriman dari dealer/agen/pabrik.
Halaman133
Rencana Kerja dan Syarat-Syarat Pemeliharaan Rumah Susun
2.2 Panel-panel lainnya yang tidak tertulis di dalam spesifikasi teknis ini, tetapi
tercantum dalam gambar perancangan sebagai panel yang masuk dalam
lingkup pekerjaan.
Pasal 3 Karakteristik
tegangan kerja : 400 V
tegangan uji : 3.000 V
tegangan uji impulse : 20.000 V
frekuensi : 50 Hz
Pasal 5 Konstruksi
5.1 Switchgear tegangan rendah harus dapat dioperasikan dengan aman oleh
petugas, misalnya seperti pengoperasian pemutus tenaga (MCCB), pemutus
tenaga mini (MCB), pemasangan kembali indikatorindikator, pengecekan
tegangan, pengecekan gangguan dan sebagainya
Halaman134
Rencana Kerja dan Syarat-Syarat Pemeliharaan Rumah Susun
5.2 Switchgear tegangan rendah terdiri dari lemari-lemari yang digunakan untuk
pemasangan peralatan-peralatan atau penyambunganpenyambungan.
5.4 Panel harus dibuat dari pelat baja tebal tidak kurang dari 2,00 mm dan diberi
penguat besi siku atau besi kanal dengan ukuran standar, sehingga dapat
dipertukarkan dan diperluas dengan mudah dan masingmasing terpisah satu
dengan yang lain dengan alat pemisah.
5.6 Circuit Breaker untuk penerangan boleh menggunakan mini circuit breaker
(MCB) dengan kapasitas pemutusan (breaking capacity) sekurang-kurangnya
4,5 simetris.
Circuit Breaker lainnya harus dari tipe Moulded Case Circuits Breaker (MCCB)
atau No Fuse Breaker (NFB), sesuai dengan yang diberikan pada gambar
perancangan dengan breaking capacity seperti ditunjukkan dalam gambar
perancangan.
Moulded Case Circuit Breaker (MCCB) harus dari tipe automatic trip dengan
kombinasi thermal dan instantaneous magnetic unit. MCCB utama dari setiap
panel daya (power panel) harus dilengkapi dengan "Phase Failure Relay" dan
kabel kontrol harus tahan api.
5.7 Busbar utama dalam panel harus dipasang mendatar dibagian bawah/atas
dan mempunyai kemampuan hantaran arus terus menerus sekurang
kurangnya sebesar 1,5 (satu setengah) kali dari rating ampere frame pemutus
tenaga utama.
Busbars dari bahan tembaga murni dengan minimum konduktivitas 99,99% .
Busbars harus dicat dengan warna sesuai dengan aturan dalam PUlL 2000;
Fasa : merah, kuning, hitam
Netral : biru
Pembumian : hijau -kuning.
5.8 Kontaktor magnetik harus dapat bekerja tanpa getaran maupun dengan
kumparan contactor harus sesuai untuk tegangan 220 Volt, 50 Hz dan tahan
bekerja terus menerus pada 10 % tegangan lebih dan harus pula dapat
menutup dengan sempurna pada 85 % tegangan nominal.
Halaman135
Rencana Kerja dan Syarat-Syarat Pemeliharaan Rumah Susun
5.10 Pengujian ini perlu dilakukan bila pabrik tidak dapat memberikan sertifikat
pengujian yang diakui oleh PLN (LMK) :
a. pengujian kekuatan tegangan impuls
b. pengujian kenaikan suhu/temperature
c. pengujian kekuatan hubung singkat
d. pengujian untuk alat-alat pengaman
e. pemeriksaan apakah peralatan sudah sesuai dengan apa yang
dimaksud
f. pemeriksaan alat-alat interlock dan fungsi kerja handel-handel
g. pemeriksaan kekuatan mekanis dari handel dan alat interlock
h. pemeriksaan kontinuitas rangkaian.
Halaman136
Rencana Kerja dan Syarat-Syarat Pemeliharaan Rumah Susun
Semua kabel NYY yang ditanam didalam perkerasan (tembok, jalan, beton)
harus dimasukkan dalam konduit galvanis dengan ukuran yang disesuaikan
dengan kabel yang dilindungi.
3.4 Sambungan
a. Semua penyambungan kabel harus dilakukan dalam kotak-kotak
penyambung yang khusus untuk itu (misalnya kotak sambung dan lain-
lain). Kontraktor harus memberikan brosur-brosur mengenai cara-cara
penyambungan yang dinyatakan oleh pabrik kepada Konsultan
Pengawas/MK.
b. Kabel-kabel harus disambung sesuai dengan warna-warna atau nama-
namanya masing-masing, dan harus diadakan Pengujian tahanan isolasi
sebelum dan sesudah penyambungan dilakukan. Hasil Pengujian harus
tertulis dan disaksikan oleh Konsultan Pengawas/MK.
c. Penyambungan kabel tembaga harus mempergunakan penyambungan-
penyambungan tembaga yang dilapisi dengan timah putih dan kuat.
Penyambungan-penyambungan harus dari ukuran yang sesuai
d. Penyambungan kabel yang berisolasi PVC harus diisolasi dengan pipa
PVC / protolen yang khusus untuk listrik.
e. Penyekat-penyekat khusus harus dipergunakan bila perlu untuk menjaga
nilai isolasi tertentu.
f. Cara-cara pengecoran yang ditentukan oleh pabrik harus diikuti, misal
suhu-suhu pengecoran dan semua lubang-lubang udara harus dibuka
selama pengecoran.
g. Bila kabel dipasang tegak lurus dipermukaan yang terbuka, maka harus
dilindungi dengan pipa baja dengan tebal 3 mm atau sekurang-
kurangnya 2,5 mm.
Halaman137
Rencana Kerja dan Syarat-Syarat Pemeliharaan Rumah Susun
Pasal 4 Pengujian
4.1 Pengujian Pabrik
a. Pengujian Individual
Pengujian ini dilakukan pada setiap potong kabel dan terdiri dari
Pengujian sebagai berikut :
pengujian ukuran tahanan hantaran
pengujian dielektrik
pengukuran loss factor
b. Pengujian Khusus
Pengujian ini dilakukan terhadap sample dari kabel yang akan dipakai.
Pengujian tersebut terdiri dari test sebagai berikut :
pengujian tegangan impuls
pengujian mekanikal
pengukuran loss factor pada bermacam-macam suhu
pengujian dielektrik
pengujian perambatan (creep test)
4.2 Pengujian Lapangan
Halaman138
Rencana Kerja dan Syarat-Syarat Pemeliharaan Rumah Susun
Pasal 1 Umum
Pekerjaan sistem penerangan meliputi pengadaan semua bahan, peralatan dan
tenaga kerja, pemasangan instalasi, pengujian, perbaikan selama masa
pemeliharaan dan pelatihan bagi calon operator. Sehingga seluruh sistem
penerangan dapat beroperasi dengan baik dan benar.
Halaman139
Rencana Kerja dan Syarat-Syarat Pemeliharaan Rumah Susun
Pasal 3 Pengujian
Pengujian dilakukan dengan disaksikan oleh Konsultan Pengawas/MK dan
disahkan oleh lembaga yang berwenang meliputi :
a. Pengujian tahanan isolasi
b. Pengujian kekuatan tegangan impuls
c. Pengujian kenaikan suhu
d. Pengujian kontinyuitas.
Pasal 1 Umum
Pekerjaan sistem kotak kontak dan saklar meliputi pengadaan semua bahan,
peralatan dan tenaga kerja, pemasangan instalasi, pengujian perbaikan selama
masa pemeliharaan dan pelatihan bagi calon operator. Sehingga seluruh sistem
kotak kontak dapat beroperasi dengan baik dan benar.
Halaman140
Rencana Kerja dan Syarat-Syarat Pemeliharaan Rumah Susun
2.2 Kotak kontak industrial yang dipakai adalah kotak kontak industrial 1 fasa
dengan 3 pin, untuk pemasangan pada dinding/kolom dengan ketinggian
150 cm di atas lantai dan harus mempunyai terminal fasa, netral dan
pembumian.
Kotak Kontak Industrial, 3 fasa + N + E Kotak kontak industrial 3 fasa yang
dipakai adalah kotak kontak industrial 3 fasa dan harus mempunyai terminal
fasa, netral dan pembumian. Rating 3 fasa, 415 V, 32 A yang dilengkapi saklar.
Isolating Switches / cam switch atau rotary switch
2.3 Isolating switches harus dipasang pada panel dan dilengkapi dengan lampu
indikator.
2.4 Rating isolating switch harus Iebih tinggi dari rating MCB / MCCB pada feeder
di panelnya.
2.5 Rating tegangan adalah untuk 1 fasa 250 V AC, 3 fasa 415 V.
Halaman141
Rencana Kerja dan Syarat-Syarat Pemeliharaan Rumah Susun
Pasal 3 Pengujian
Pengujian dilakukan dengan disaksikan oleh Konsultan Pengawas/MK dan
disahkan oleh lembaga yang berwenang meliputi :
a. Pengujian tahanan isolasi
b. Pengujian kekuatan tegangan impuls
c. Pengujian kenaikan suhu
d. Pengujian kontinyuitas.
Pasal 1 Umum
Pekerjaan sistem proteksi petir meliputi pengadaan semua bahan, peralatan dan
tenaga kerja, pemasangan instalasi, pengujian perbaikan selama masa
pemeliharaan dan pelatihan bagi calon operator. Sehingga seluruh sistem proteksi
petir dapat beroperasi dengan baik dan benar.
Pasal 3 Referensi
Pekerjaan harus dilakukan mengikuti standar dan peraturan yang berlaku dari
Jawatan Keselamatan Kerja atau standar/peraturan yang dikeluarkan dari pabrik.
Pasal 4 Material
Material yang digunakan dalam sistem proteksi petir harus dalam keadaan baik
dan sesuai dengan yang dimaksudkan serta disetujui oleh Konsultan
Pengawas/MK. Daftar material, katalog dan shop drawing harus diserahkan
kepada Konsultan Pengawas/MK sebelum dilakukan pemasangan. Material atau
alat-alat yang tidak sesuai dengan spesifikasi teknik ini akan ditolak. Sistem proteksi
petir yang dipakai adalah Sistem non radio aktif atau elektrostatik atau EF sistem
dengan radius 80 m. Komponen -komponen yang dipakai adalah sebagai berikut :
4.1 Terminasi Udara :
Terminal udara khusus untuk sistem proteksi petir eksternal atau EF sistem radius
80 meter, yang dimaksudkan untuk menetralisir awan bermuatan disekitar
bangunan gedung dan menangkap sambaran petir bila terjadi petir.
Halaman142
Rencana Kerja dan Syarat-Syarat Pemeliharaan Rumah Susun
5.2 Pemegang konduktor/klem harus terbuat dari bahan yang sama dengan
konduktor untuk mencegah terjadinya elektrolisa jika terkena air.
Pasal 6 Pengujian
Untuk mengetahui baik atau tidaknya sistem proteksi petir yang dipasang, maka
harus diadakan pengujian terhadap instalasi sistem maupun pembumiannya.
Pengujian yang harus dilakukan :
6.1 Pengujian tahanan pembumian. Ukuran tahanan dari pembumian dengan
menggunakan metoda standar.
6.2 Pengujian kontinyuitas.
Pasal 7 Contoh
Kontraktor harus menyerahkan contoh dari bahan-bahan yang akan
digunakan/dipasang, yaitu paling tidak penghantar dan elektroda pembumian
yang diminta dalam persyaratan. Semua biaya berkenaan dengan penyerahan
danpengembalian contoh-contoh bahan ini adalah menjadi tanggung
jawabKontraktor.
Pasal 8 Pemeriksaan
Sistem proteksi petir akan diperiksa oleh Konsultan Pengawas/MK
untukmemastikan dipenuhinya spesifikasi teknis ini. Semua bagian dari instalasi ini
harus diperiksa oleh Konsultan Pengawas/MK terlebih dahulu sebelum ditutup atau
tersembunyi. Setiap bagian yang tidak sesuai dengan syarat -syarat spesifikasi
teknis dan gambar-gambar harus seaera diganti, tanpa biaya tambahan pada
Pemilik Proyek.
Halaman143
Rencana Kerja dan Syarat-Syarat Pemeliharaan Rumah Susun
Elektroda pembumian terbuat dari batang tembaga diameter 5/8" dan harus
ditanam sekurang-kurangnya sedalam 6 m, sehingga dapat diperoleh tahanan
pembumian setinggi-tingginya 2 Ohm.
<= 10 6 mm2
Halaman144
Rencana Kerja dan Syarat-Syarat Pemeliharaan Rumah Susun
16 mm2 10 mm2
35 mm2 16 mm2
70 mm2 50 mm2
120 mm2
70 mm2
95 m
> = 150 mm2
Pasal 1 Umum
Pekerjaan instalasi MATV ini meliputi pengadaan semua peralatan, tenaga kerja,
pemasangan, pemrograman, pengujian dan perbaikan selama masa
pemeliharaan dan training bagi calon operator dan bagian maintenace,
sehingga seluruh sistem MATV dapat beroperasi dengan baik dan benar.
2.3 Peralatan distribusi, kabel coaxial, top-off, spliter, conduit instalasi dan
peralatan perlengkapan lainnya.
2.4 Peralatan outlet TV pada dinding, termasuk junction – box yang flush mounted
pada dinding.
2.5 Mengadakan adjusment output level signal TV (dB Rating) tiap outlet TV,
testing commissioning serta setting untuk seluruh system penerimaan/receiving
signal TV dan seluruh peralatan penunjangnya.
2.7
2.8 Mengadakan training bagi personal Operator MATV yang akan
mengoperasikan serta memelihara system MATV.
Halaman145
Rencana Kerja dan Syarat-Syarat Pemeliharaan Rumah Susun
VHF Antenna di arahkan ke statiun pemancar RCTI, SCTV, INDOSIAR, ANTV, TPI
elemen antenna tersebut dari logam allumunium
4.2 Kabel Coaxial tidak diperkenankan dalam satu pipa conduit dengan kabel-
kabel listrik. Semua kabel-kabel berada dalam conduit pipa PVC dengan
ukuran minimum ¾‖ (20 mm).
4.3 Kabel Coaxial tidak boleh ditekuk kurang dari 15 kali diameter kabel.
Sambungan dan Looping kabel pada terminal outlet tidak diizinkan.
4.5 Kontraktor harus menyediakan conduit pipa PVC untuk terminal tambahan
kabel antenna dengan peralatan Head – End.
4.6 Untuk gain/loss-nya terlalu besar sehingga sinyal di outlet melebihi batasan
yang ditentukan (63 – 77 dB), harus ditambah penguat Booster sebelum ke
wall outlet atau line amplifier, demikian juga bila sinyal pada outlet terlalu
lemah, maka harus ditambah optional pre-amp guna mendapatkan sunyal
yang diterima dengan baik.
4.7 Wall Outlet harus dipasang pada semua lokasi yang ditunjukkan pada
gambar kerja. Jika ada perubahan penempatan wall outlet kontraktor harus
membuat shop drawing perubahan atas persetujuan konsultan pengawas
dan pemberi tugas.
4.8 Semua system antenna harus dilengkapi dengan system penangkal petir
(lighting arrester) sesuai dengan persyaratan yang berlaku. Untuk semua
penyanggah/rangka yang terbuat dari bahan metal yang dapat berkarat
harus di cat dasar dan cat finishing anti karat/ wheathel shell type serta harus
digrounding dengan tahanan tanah max. 2 Ohm.
4.9 Semua pelaksanaan pemasangan instalasi ini tidak boleh menyimpang dari
peraturan-peraturan yang berlaku.
Pasal 5 Pengujian
5.1 Kontraktor harus melakukan semua pengetesan sesuai dengan yang
dipersyaratkan dan mendemonstrasikan cara kerja dari segenap system yang
disaksikan minimum oleh konsultan pengawas/MK. Semua tenaga, bahan,
peralatan dan perlengkapan percobaan system merupakan tanggung jawab
kontraktor.
5.2 Untuk pengetesan instalasi MATV ditest selama 6 (enam) hari/jam kerja secara
terus menerus atau nonstop.
Halaman146
Rencana Kerja dan Syarat-Syarat Pemeliharaan Rumah Susun
5.3 Jika terdapat peralatan dan bahan yang tidak sesuai dengan spesifikasi teknis
yang berlaku dan telah disetujui atau kondisi peralatan dan bahan tidak
dalam kondisi baru serta terdapat cacat (tidak berfungsi dengan baik)
kontraktor harus menggantinya dengan yang baik dan sesuai dengan
spesifikasi yang telah disetujui, untuk pekerjaan instalasi yang tidak
baikkontraktor harus memperbaikinya, semua biaya penggantian peralatan,
bahan dan pekerjaan yang tidak baik adalah tanggung jawab kontraktor.
5.4 Setelah penggantian peralatan dan bahan serta perbaikan instalasi kontraktor
masih harus melakukan pengetesan ulang sehingga semua peralatan dan
instalasi system berjalan dengan baik.
6.2 Kontraktor harus bersedia mengganti material yang tidak disetujui, karena
menyimpang dari spesifikasi tanpa biaya tambahan.
6.3 Untuk komponen dari material, yang mungkin sering diganti harus dipilih yang
mudah diperoleh di pasaran bebas
Pasal 1 Umum
Kontraktor utama harus menawarkan seluruh lingkup pekerjaan yang dijelaskan
baik dalam spesifikasi ini ataupun yang tertera dalam gambargambar rencana,
dimana bahan-bahan dan peralatan yang digunakan sesuai dengan ketentuan-
Halaman147
Rencana Kerja dan Syarat-Syarat Pemeliharaan Rumah Susun
ketentuan pada spesifikasi ini. Bila ternyata terdapat perbedaan antara spesifikasi
bahan dan atau peralatan yang dipasang dengan spesifikasi yang dipersyaratkan
pada pasal ini, merupakan kewajiban Kontraktor Utama untuk mengganti bahan
atau peralatan tersebut sehingga sesuai dengan ketentuan pada pasal ini tanpa
adanya tambahan biaya. Kesemuanya itu untuk mendapatkan hasil akhir
pekerjaan dengan mutu baik, rapi dan sempurna.
Apabila pada spesifikasi teknis ini atau pada gambar disebutkan beberapa merk
tertentu atau kelas mutu (quality performance) dari bahan / material atau
komponen tertentu terutama untuk bahan-bahan/material-material listrik utama,
maka Kontraktor wajib melakukan didalam penawarannya material yang dalam
taraf mutu/pabrik yang disebutkan itu.
Apabila nanti selama proyek berjalan terjadi, bahwa material yang disebutkan
pada tabel material tidak dapat diadakan oleh Kontraktor, yang diakibatkan oleh
sesuatu alasan yang kuat dan dapat diterima Pemilik, Konsultan Pengawas/MK
dan Konsultan Perancang, maka dapat dipertimbangkan penggantian merk/tipe
dengan suatu sangksi tertentu kepada Kontraktor.
Halaman148