Skkni 2015-113-Arsitektur
Skkni 2015-113-Arsitektur
Skkni 2015-113-Arsitektur
MEMUTUSKAN:
Menetapkan
12 Maret 2015
Df'L:;'"1'1Q'.;vtlol'.Nll. AGAKERJAAN
ONESIA,
-
LAMPIRAN
TENTANG
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Undang-Undang Nomor 18 Tahun 1999 tentang Jasa Konstruksi beserta
peraturan pelaksanaannya menyatakan bahwa tenaga kerja yang
melaksanakan perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan konstruksi
harus memiliki sertifikat keahlian dan/atau keterampilan.
Keharusan memiliki sertifikat keahlian dan atau keterampilan
mencerminkan adanya tuntutan kualitas tenaga kerja yang kompeten.
Kondisi tersebut memerlukan langkah nyata dalam mempersiapkan
perangkat (standar baku) yang dibutuhkan untuk mengukur kualitas
kerja jasa konstruksi.
Dalam Pasal 10 ayat (2) Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang
Ketenagakerjaan, menetapkan bahwa pelatihan kerja diselenggarakan
berdasarkan program pelatihan yang mengacu pada Standar Kompetensi
Kerja, diperjelas lagi dengan peraturan pelaksanaannya yang tertuang
dalam Peraturan Pemerintah Nomor 31 Tahun 2006 tentang Sistem
Pelatihan Kerja Nasional yaitu:
1. Pasal 3 menyatakan bahwa prinsip dasar pelatihan kerja adalah,
huruf (b) berbasis pada kompetensi kerja.
2. Pasal 4 ayat (1) program pelatihan kerja disusun berdasarkan SKKNI,
Standar Internasional dan/atau Standar Khusus.
1
Persyaratan unjuk kerja, jenis jabatan dan/atau pekerjaan seseorang
perlu ditetapkan dalam suatu pengaturan standar yakni Standar
Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI). Standar ini harus memiliki
ekuivalensi atau kesetaraan dengan standar yang berlaku di negara lain,
bahkan berlaku secara Internasional. Ketentuan mengenai pengaturan
standar kompetensi di Indonesia tertuang di dalam Peraturan Menteri
Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor 8 Tahun 2012 tentang Tata Cara
Penetapan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia.
Undang-Undang dan Peraturan Pemerintah tersebut di atas menyebut
tentang kompetensi yaitu suatu ungkapan kualitas sumber daya
manusia yang terbentuk dengan menyatunya 3 (tiga) aspek kompetensi
yang terdiri dari aspek pengetahuan (domain kognitif atau knowledge),
aspek kemampuan (domain psychomotorik atau skill) dan aspek sikap
kerja (domain afektif atau attitude/ability), atau secara definitif
pengertian kompetensi ialah penguasaan disiplin keilmuan dan
pengetahuan serta keterampilan menerapkan metode dan teknik tertentu
didukung sikap perilaku kerja yang tepat, guna mencapai dan/atau
mewujudkan hasil tertentu secara mandiri dan/atau berkelompok dalam
penyelenggaraan tugas pekerjaan.
Jadi apabila seseorang atau sekelompok orang telah mempunyai
kompetensi kemudian dikaitkan dengan tugas pekerjaan tertentu sesuai
dengan kompetensinya, maka akan dapat menghasilkan atau
mewujudkan sasaran dan tujuan tugas pekerjaan tertentu yang
seharusnya dapat terukur dengan indikator sebagai berikut: dalam
kondisi tertentu, mampu dan mau melakukan suatu pekerjaan, sesuai
volume dan dimensi yang ditentukan, dengan kualitas sesuai standar
dan mutu/spesifikasi, selesai dalam tempo yang ditentukan.
Indikator ini penting untuk memastikan kualitas SDM secara jelas, lugas
dan terukur, serta untuk mengukur produktivitas tenaga kerja dikaitkan
dengan perhitungan biaya pekerjaan yang dapat menentukan daya saing.
Tujuan lain dari penyusunan standar kompetensi ini adalah untuk
mendapatkan pengakuan kompetensi secara nasional bagi tenaga kerja
pemegang sertifikat kompetensi jabatan kerja ini. Hal-hal yang perlu
diperhatikan untuk mendapatkan pengakuan tersebut adalah:
1. Menyesuaikan tingkat kompetensi dengan kebutuhan
industri/usaha, dengan melakukan eksplorasi data primer dan
sekunder secara komprehensif dari dunia kerja.
2. Menggunakan referensi dan rujukan dari standar-standar sejenis
yang digunakan oleh negara lain atau standar internasional, agar
dikemudian hari dapat dilakukan proses saling pengakuan (Mutual
Recognition Arrangement – MRA).
3. Dilakukan bersama dengan representatif dari asosiasi pekerja,
asosiasi industri/usaha secara institusional, dan asosiasi lembaga
pendidikan dan pelatihan profesi atau para pakar dibidangnya agar
memudahkan dalam pencapaian konsesus dan pemberlakuan secara
nasional.
B. Pengertian
1. Kompetensi
Kompetensi adalah kemampuan seseorang dalam melaksanakan
suatu aktivitas merujuk pada beberapa karakteristik, baik yang
bersifat dasar, pengetahuan, keterampilan maupun perilaku dengan
tingkat kemampuan yang dapat berubah-ubah, tergantung sejauh
mana pengetahuan, keterampilan, maupun perilaku tersebut diasah.
2. Standar Kompetensi
Standar Kompetensi adalah pernyataan ukuran atau patokan tentang
kemampuan seseorang dalam melaksanakan suatu aktivitas merujuk
pada beberapa karakteristik, baik yang bersifat dasar, pengetahuan,
keterampilan maupun perilaku dengan tingkat kemampuan yang
dapat berubah-ubah, tergantung sejauh mana pengetahuan,
keterampilan maupun perilaku tersebut diasah.
3. Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia
Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia adalah rumusan
kemampuan kerja yang mencakup aspek pengetahuan, keterampilan
dan/atau keahlian serta sikap kerja yang relevan dengan
pelaksanaan tugas dan syarat jabatan yang ditetapkan sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.
4. Komite Standar Kompetensi
Komite Standar Kompetensi adalah kelompok kerja yang dibentuk
oleh Kepala Badan Pembinaan Konstruksi Kementerian Pekerjaan
Umum.
5. Tim Perumus SKKNI
Tim Perumus SKKNI adalah kelompok kerja yang dibentuk oleh
Kepala Pusat Pembinaan Kompetensi dan Pelatihan Konstruksi
Kementerian Pekerjaan Umum selaku Ketua Komite Standar
Kompetensi.
6. Tim Verifikasi SKKNI
Tim Verifikasi SKKNI adalah kelompok kerja yang dibentuk oleh
Kepala Pusat Pembinaan Kompetensi dan Pelatihan Konstruksi
Kementerian Pekerjaan Umum selaku Ketua Komite Standar
Kompetensi.
7. Peta Kompetensi
Peta kompetensi adalah gambaran komprehensif tentang kompetensi
dari setiap fungsi dalam suatu lapangan usaha yang akan
dipergunakan sebagai acuan dalam menyusun standar kompetensi.
8. Judul Unit
Judul unit merupakan bentuk pernyataan terhadap tugas atau
pekerjaan yang akan dilakukan. Judul unit harus menggunakan
kalimat aktif yang diawali dengan kata kerja aktif atau performatif
yang terukur.
9. Elemen Kompetensi
Berisi deskripsi tentang langkah-langkah kegiatan yang harus
dilakukan dalam melaksanakan unit kompetensi. Kegiatan dimaksud
biasanya disusun dengan mengacu pada proses pelaksanaan unit
kompetensi, yang dibuat dalam kata kerja aktif atau performatif.
10. Kriteria Unjuk Kerja
Berisi deskripsi tentang kriteria unjuk kerja yang menggambarkan
kinerja yang harus dicapai pada setiap elemen kompetensi. Kriteria
unjuk kerja dirumuskan secara kualitatif dan/atau kuantitatif,
dalam rumusan hasil pelaksanaan pekerjaan yang terukur, yang
dibuat dalam kata kerja pasif.
11. Bangunan Gedung
Bangunan gedung adalah wujud fisik hasil pekerjaan konstruksi
yang menyatu dengan tempat kedudukannya, sebagian atau
seluruhnya berada di atas dan/atau di dalam tanah dan/atau air,
yang berfungsi sebagai tempat manusia melakukan kegiatannya, baik
untuk hunian atau tempat tinggal, kegiatan keagamaan, kegiatan
usaha, kegiatan sosial, budaya, maupun kegiatan khusus.
12. Prasarana dan sarana bangunan gedung
Prasarana dan sarana bangunan gedung adalah fasilitas kelengkapan
di dalam dan di luar bangunan gedung yang mendukung pemenuhan
terselenggaranya fungsi bangunan gedung.
13. Pengguna bangunan gedung
Pengguna bangunan gedung adalah pemilik bangunan gedung
dan/atau bukan pemilik bangunan gedung berdasarkan kesepa-
katan dengan pemilik bangunan gedung, yang menggunakan
dan/atau mengelola bangunan gedung atau bagian bangunan gedung
sesuai dengan fungsi yang ditetapkan.
14. Pengkaji teknis
Pengkaji teknis adalah orang perorangan, atau badan hukum yang
mempunyai sertifikat keahlian untuk melaksanakan pengkajian
teknis atas kelaikan fungsi bangunan gedung sesuai dengan
ketentuan perundang-undangan yang berlaku.
15. Pemeriksaan berkala adalah kegiatan pemeriksaan keandalan
seluruh atau sebagian bangunan gedung, komponen, bahan
bangunan, dan/atau prasarana dan sarananya dalam tenggang
waktu tertentu guna menyatakan kelaikan fungsi bangunan gedung.
16. Tim Ahli Bangunan Gedung adalah tim yang terdiri dari para ahli
yang terkait dengan penyelenggaraan bangunan gedung untuk
memberikan pertimbangan teknis dalam proses penelitian dokumen
rencana teknis dengan masa penugasan terbatas, dan juga untuk
memberikan masukan dalam penyelesaian masalah penyelenggaraan
bangunan gedung tertentu yang susunan anggotanya ditunjuk secara
kasus per-kasus disesuaikan dengan kompleksitas bangunan gedung
tertentu tersebut.
1
17. Sertifikat Laik Fungsi Bangunan Gedung adalah sertifikat yang
diterbitkan oleh pemerintah daerah kecuali untuk bangunan gedung
fungsi khusus oleh Pemerintah untuk menyatakan kelaikan fungsi
suatu bangunan gedung baik secara administratif maupun teknis,
sebelum pemanfaatannya.
C. Penggunaan SKKNI
Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia yang telah ditetapkan oleh
Menteri Ketenagakerjaan sangat bermanfaat bagi pemangku kepentingan
atara lain industri konstruksi, institusi pendidikan dan pelatihan, dan
lembaga sertifikasi profesi (LSP) maupun unit sertifikasi kompetensi.
1. Untuk Institusi pendidikan dan pelatihan
a. Memberikan informasi untuk pengembangan program dan
kurikulum.
b. Sebagai acuan dalam penyelenggaraan pelatihan, penilaian,
sertifikasi.
2. Untuk dunia usaha/Industri dan penggunaan tenaga kerja
a. Membantu dalam rekrutmen.
b. Membantu penilaian unjuk kerja.
c. Membantu dalam menyusun uraian jabatan.
d. Untuk mengembangkan program pelatihan yang spesifik
berdasar kebutuhan dunia usaha/Industri.
3. Untuk institusi penyelenggara pengujian dan sertifikasi
a. Sebagai acuan dalam merumuskan paket-paket program
sertifikasi sesuai dengan kualifikasi dan levelnya.
b. Sebagai acuan dalam penyelenggaraan pelatihan, penilaian dan
sertifikasi.
c.
D. Komite Standar Kompetensi
1. Komite Standar Kompetensi Kerja Nasional dibentuk berdasarkan
Keputusan Kepala Badan Pembinaan Konstruksi Nomor
25/KPTS/Kk/2012 tanggal 17 Febuari 2012, selaku pengarah Komite
Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia.
Susunan Komite Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia
sebagai berikut:
JABATAN
INSTANSI/
NO NAMA DALAM
INSTITUSI
KOMITE
1. Ir. Bambang Goeritno, MSc, MPA Kepala Badan Pengarah
Pembinaan
Konstruksi,
Kementerian
Pekerjaan Umum
2. Tri Djoko Waluyo, M. Eng. Sc Sekretaris Badan Pengarah
Pembinaan
Konstruksi
3. Dr. Ir. Andreas Suhono, MSc Kepala Pusat Ketua
Pembinaan
Kompetensi dan
Pelatihan
Konstruksi
4. Ir. Ati Nurzamiati H.Z, M.T. Kepala Bidang Sekretaris
Kompetensi
Konstruksi, Pusat
Pembinaan
Kompetensi dan
Pelatihan
Konstruksi, Badan
Pembinaan
Konstruksi,
Kementerian PU
5. Kunjung Masehat S.H., M.M Direktur Anggota
Standarisasi
Kompetensi dan
Program Pelatihan,
Ditjen Binalattas,
Kemenakertrans
6. Ir. Yaya Supriyatna, M. Eng. Sc Komite Diklat Anggota
Lembaga
Pengembangan
Jasa konstruksi
Nasional (LPJKN)
7. Ir. Hari Purwantara, M. Sc Komite Standar Anggota
Kompetensi Tenaga
Konstruksi dan
Kemampuan Badan
Usaha Lembaga
Pengembangan
Jasa Konstruksi
Nasinal (LPJKN)
JABATAN
INSTANSI/
NO NAMA DALAM
INSTITUSI
KOMITE
8. Ir. Drs. Asrizal Tatang, M.T Anggota Komisi Anggota
Sertifikasi dan
Lisensi Badan
Basional Sertifikasi
Profesi (BNSP)
9. Drs. Krisna Nur Miradi, M. Eng Anggota Anggota
Pengendalian
Badan Nasional
Sertifikasi Profesi
(BNSP)
10. Aca Ditamihardja, M.E Praktisi Anggota
11. Ir. Haryo Wibisono Deputy Executive Anggota
Direktur Asosiasi
Kontraktor
Indonesia (AKI)
mewakili Asiosiasi
Perusahaan
Kontraktor
12. Ir. Tony Warsono Direktur Hukum Anggota
Kapital dan
Pengembangan
WIKA mewakili
Asosiasi
Perusahaan
Kontraktor
13. Ir. Bachtiar Siradjudin, M.M Mewakili Asosiasi Anggota
Perusahaan
Konsultan
14. Cipie T. Makmur, M.Sc. Mewakili Asosiasi Anggota
Perusahaan
Konsultan
Menerapkan
peraturan
perundang-
undangan,
Sistem
Manajemen
Mutu (SMM) dan
Pengembangan
Sistem
fungsi umum
Manajemen
Pengembangan pekerjaan
Keselamatan
diri dan fungsi
Kesehatan Kerja
umum
dan Lingkungan
pekerjaan
(SMK3L) terkait
kelaikan
bangunan
gedung
Melaksanakan
Pengembangan komunikasi
Melakukan diri pekerjaan dengan pihak
inspeksi terkait
bangunan
gedung
Melakukan
persiapan
Melakukan
pemeriksaan
pekerjaan
persiapan dan
Memeriksa
pemeriksaan
dokumen
dokumen
Menilai pembangunan
kelaikan gedung
bangunan
gedung dari Melaksanakan
aspek pemeriksaan
arsitektur dan kondisi lantai
Melakukan
tata ruang luar dan langit-langit
pemeriksaan
komponen
Melaksanakan
bangunan di
pemeriksaan
lapangan
kondisi dinding,
pintu, dan
jendela
TUJUAN UTAMA FUNGSI KUNCI FUNGSI UTAMA FUNGSI DASAR
Melaksanakan
pemeriksaan
kondisi toilet dan
kamar
mandi/MCK
Melaksanakan
pemeriksaan
kondisi fasilitas
keselamatan dan
jalur evakuasi
Melaksanakan
pemeriksaan
kondisi
fasade/dinding
sisi luar
bangunan dan
penutup atap
Melaksanakan
pemeriksaan
kondisi tata
ruang luar
Pembuatan Membuat
laporan dan laporan dan
rekomendasi rekomendasi
1
c. Kesehatan : Sehat jasmani rohani
d. Sertifikat : Memiliki sertifikat kompetensi ahli penilai
kelaikan bangunan gedung dari lembaga
institusi yang diakui keberadaannya oleh
pemerintah
e. Persyaratan Lain : Dapat berbahasa Indonesia secara aktif
dan pasif dengan baik dan benar
BATASAN VARIABEL
1. Konteks variabel
1.1 Unit kompetensi ini diterapkan dalam satuan kerja individu dan
berkelompok dan menjadi dasar penentuan kemampuan untuk
dapat melakukan pekerjaan penilaian kelaikan bangunan gedung
khususnya dari aspek arsitektur dan tata ruang luar sesuai dengan
peraturan dan perundangan jasa konstruksi.
1.2 Unit Kompetensi ini berlaku dalam pelaksanaan pekerjaan
penilaian kelaikan bangunan gedung khususnya dari aspek
arsitektur dan tata ruang luar, dalam menerapkan Peraturan
perundang-undangan, Sistem Manajemen Mutu (SMM) dan Sistem
Manajemen Keselamatan Kesehatan Kerja dan Lingkungan (SMK3L)
terkait kelaikan bangunan gedung, yang meliputi:
1.2.1 Inventarisasi peraturan perundang-undangan, SMK3L, dan
SMM yang terkait;
1.2.2 Pelaksanaan ketentuan peraturan perundang-undangan,
SMK3L dan SMM;
1.2.3 Evaluasi penerapan peraturan perundang-undangan, SMK3L
dan SMM.
1.3 Unit Kompetensi ini diterapkan kepada ahli penilai kelaikan
bangunan gedung khususnya dari aspek arsitektur dan tata ruang
luar dalam peraturan perundangan yang terkait dengan penilaian
kelaikan bangunan gedung yang diperlukan sesuai dengan
tuntutan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia.
1.4 Unit kompetensi ini diterapkan untuk memastikan bahwa
pelaksanaan penilaian kelaikan bangunan gedung telah sesuai
dengan peraturan dan perundangan yang berlaku berdasarkan
pada keselamatan, kenyamanan, kemudahan dan kesehatan.
1.5 Dengan menerapkan peraturan perundangan yang berlaku, mampu
mengidentifikasi potensi risiko yang mungkin terjadi dan dapat
meminimalkan bahaya yang timbul, sehingga dapat diperoleh hasil
yang sesuai dengan tujuan pekerjaannya.
PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks penilaian
Unit kompetensi ini harus diujikan secara konsisten pada seluruh
elemen dan dilaksanakan pada situasi pekerjaan yang sebenarnya di
tempat kerja atau di luar kerja secara simulasi dengan kondisi seperti
tempat kerja normal dengan menggunakan kombinasi metode uji untuk
mengungkap pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja sesuai dengan
tuntutan standar.
1.1 Kondisi penilaian merupakan aspek dalam penilaian yang sangat
berpengaruh atas tercapainya kompetensi ini terkait dengan
menerapkan peraturan perundang-undangan, Sistem Manajemen
Mutu (SMM) dan Sistem Manajemen Keselamatan Kesehatan Kerja
dan Lingkungan (SMK3L) terkait kelaikan bangunan gedung.
1.2 Penilaian dapat dilakukan dengan cara: lisan, tertulis,
demonstrasi/praktek, dan simulasi di workshop dan/atau di tempat
kerja dan/atau di Tempat Uji Kompetensi (TUK).
2. Persyaratan kompetensi
(Tidak ada.)
5. Aspek kritis
5.1 Kecermatan dalam menerapkan peraturan dan perundangan yang
terkait dengan penilaian kelaikan bangunan gedung
5.2 Ketelitian dalam menetapkan potensi bahaya penilaian risiko dan
pengendalian risiko
KODE UNIT : M.711000.002.01
JUDUL UNIT : Melaksanakan Komunikasi dengan Pihak Terkait
DESKRIPSI UNIT : Unit ini berhubungan dengan pengetahuan,
keterampilan dan sikap kerja yang dibutuhkan dalam
melaksanakan komunikasi dengan pihak terkait.
BATASAN VARIABEL
1. Konteks variabel
1.1 Unit kompetensi ini diterapkan dalam satuan kerja individu dan
berkelompok dan menjadi dasar penentuan kemampuan untuk
dapat melakukan pekerjaan penilaian kelaikan bangunan gedung
khususnya dari aspek arsitektur dan tata ruang luar sesuai dengan
peraturan dan perundangan jasa konstruksi.
1.2 Unit kompetensi ini diterapkan sebagai landasan dalam melakukan
komunikasi, baik dalam menerima informasi dari pihak terkait
maupun menyampaikannya kepada tim kerja yang terkait dalam
pelaksanaan pekerjaan penilaian kelaikan bangunan gedung
khususnya dari aspek arsitektur dan tata ruang luar.
1.3 Unit kompetensi ini diterapkan dalam rangka menindaklanjuti
informasi terkait pekerjaan penilaian kelaikan bangunan gedung.
1.4 Unit kompetensi ini diterapkan untuk mengolah informasi yang
diterima menjadi suatu pekerjaan penilaian kelaikan bangunan
gedung.
1.5 Unit kompetensi ini dilaksanakan dengan tujuan dapat
melaksanakan komunikasi dengan pihak terkait dengan efektif dan
efisien selama melaksanakan pekerjaan, baik dengan tim
pendukung maupun atasan pelaksanaan pekerjaan penilaian
kelaikan bangunan gedung, meliputi:
1.5.1 Menginterpretasikan informasi dan instruksi kerja yang
diterima terkait dengan pelaksanaan pekerjaan;
1.5.2 Mengomunikasikan instruksi kerja kepada tim kerja;
1.5.3 Melaksanakan koordinasi dengan unit-unit terkait.
PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks penilaian
Unit kompetensi ini harus diujikan secara konsisten pada seluruh
elemen dan dilaksanakan pada situasi pekerjaan yang sebenarnya di
tempat kerja atau di luar kerja secara simulasi dengan kondisi seperti
tempat kerja normal dengan menggunakan kombinasi metode uji untuk
mengungkap pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja sesuai dengan
tuntutan standar.
1.1 Kondisi penilaian merupakan aspek dalam penilaian yang sangat
berpengaruh atas tercapainya kompetensi ini terkait dengan
melaksanakan komunikasi dengan pihak terkait.
1.2 Penilaian dapat dilakukan dengan cara: lisan, tertulis,
demonstrasi/praktek, dan simulasi di workshop dan/atau di tempat
kerja dan atau di Tempat Uji Kompetensi (TUK).
2. Persyaratan kompetensi
2.1 M.711000.001.01 Menerapkan peraturan perundang-undangan,
Sistem Manajemen Mutu (SMM) dan Sistem
Manajemen Keselamatan Kesehatan Kerja dan
Lingkungan (SMK3L) terkait Kelaikan
Bangunan Gedung
1
3.1.1 Metode komunikasi baik verbal maupun non verbal
3.1.2 Ruang lingkup pekerjaan penilaian kelaikan bangunan
gedung
3.1.3 Sistem Teknologi Informasi
3.1.4 Metode komunikasi
3.2 Keterampilan
3.2.1 Menetapkan topik bahan komunikasi
3.2.2 Menyusun konsep bahan komunikasi
3.2.3 Menerapkan komunikasi dan berkoordinasi dalam bahasa
tulis dan lisan dengan sikap kerja yang profesional dalam
tim kerja dan pihak-pihak terkait
3.2.4 Mengomunikasikan ruang lingkup pekerjaan kepada tim
kerja dan pihak terkait
3.2.5 Melakukan kerja sama, baik di dalam maupun di luar
lingkungan pekerjaan
3.2.6 Menyelesaikan permasalahan di lapangan dengan tepat
3.2.7 Menggunakan komputer dan gadget lainnya sebagai alat
komunikasi
3.2.8 Berkoordinasi/berkomunikasi dengan sikap kerja yang
profesional dalam tim kerja dan pihak terkait
3.2.9 Melakukan kerja sama, baik di dalam maupun di luar
lingkungan proyek
BATASAN VARIABEL
1. Konteks variabel
1.1 Unit kompetensi ini diterapkan dalam satuan kerja individu dan
berkelompok dan menjadi dasar penentuan kemampuan untuk
dapat melakukan pekerjaan penilaian kelaikan bangunan gedung
khususnya dari aspek arsitektur dan tata ruang luar sesuai dengan
peraturan dan perundangan jasa konstruksi.
1.2 Unit kompetensi ini diterapkan untuk melakukan persiapan
pemeriksaan, baik perangkat kerja, daftar simak (check list), jadwal
kerja dan peralatan kerja sebelum kegiatan pemeriksaan lapangan
dilaksanakan, meliputi:
1.2.1 Pembuatan kritetria dan klasifikasi bangunan gedung,
termasuk di dalamnya penyusunan daftar simak (check list)
sebagai panduan pemeriksaan berdasar pada kriteria dan
klasifikasi jenis dan fungsi gedung, kondisi lokasi bangunan,
luasan dan tinggi bangunan gedung;
1.2.2 Pembuatan batasan penilaian, dengan berdasar pada kriteria
bobot penilaian masing-masing elemen dan komponen dan
batasan penilaian yang akan digunakan dalam pekerjaan;
1.2.3 Penyusunan jadwal pelaksanaan pemeriksaan untuk
menentukan jangka waktu setiap jenis pekerjaan;
1.2.4 Persiapan personil tenaga pendukung.
2. Peralatan dan perlengkapan
2.1 Peralatan
2.1.1 Alat pengolah data
2.1.2 Alat pencetak data
2.1.3 Alat peraga
2.2 Perlengkapan
2.2.1 Alat Tulis Kantor (ATK)
2.2.2 Meja-kursi
2.2.3 Buku catatan/data/dokumen kriteria dan klasifikasi
bangunan gedung
2.2.4 Fasilitas di tempat workshop yang telah disepakati
PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks penilaian
Unit kompetensi ini harus diujikan secara konsisten pada seluruh
elemen dan dilaksanakan pada situasi pekerjaan yang sebenarnya di
tempat kerja atau di luar kerja secara simulasi dengan kondisi seperti
tempat kerja normal dengan menggunakan kombinasi metode uji untuk
mengungkap pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja sesuai dengan
tuntutan standar.
1.1 Kondisi penilaian merupakan aspek dalam penilaian yang sangat
berpengaruh atas tercapainya kompetensi ini terkait dengan
melakukan persiapan pemeriksaan.
1.2 Penilaian dapat dilakukan dengan cara: lisan, tertulis,
demonstrasi/praktek, dan simulasi di workshop dan/atau di tempat
kerja dan/atau di Tempat Uji Kompetensi (TUK).
2. Persyaratan kompetensi
2.1 M.711000.002.01 Melaksanakan Komunikasi dengan Pihak
Terkait
5. Aspek kritis
5.1 Kecermatan dalam menyusun kriteria dan klasifikasi berdasarkan
data hasil pengukuran
5.2 Ketepatan dalam menentukan ambang batas (passing grade)
kelaikan bangunan gedung berdasarkan kriteria dan ketentuan
yang berlaku
5.3 Ketepatan dalam penyusunan jadwal pelaksanaan pekerjaan
KODE UNIT : M.711000.004.01
JUDUL UNIT : Memeriksa Dokumen Pembangunan Gedung
DESKRIPSI UNIT : Unit ini berhubungan dengan pengetahuan,
keterampilan dan sikap kerja yang dibutuhkan dalam
memeriksa dokumen pembangunan gedung.
BATASAN VARIABEL
1. Konteks variabel
1.1 Unit kompetensi ini diterapkan dalam satuan kerja individu dan
berkelompok dan menjadi dasar penentuan kemampuan untuk
dapat melakukan pekerjaan penilaian kelaikan bangunan gedung
khususnya dari aspek arsitektur dan tata ruang luar sesuai dengan
peraturan dan perundangan jasa konstruksi.
1.2 Unit ini berlaku untuk pekerjaan dalam melakukan pemeriksaan
dokumen pembangunan gedung, yang meliputi:
1.2.1 Inventarisasi dokumen pembangunan gedung yang
diperlukan terkait dalam pelaksanaan penilaian kelaikan
bangunan gedung, baik dokumen pelaksanaan maupun
administratif seperti: As Built Drawing (ABD), Ijin Mendirikan
Bangunan (IMB), dokumen status/bukti kepemilikan,
dokumen status hak tanah, Sertifikat Laik Fungsi (SLF) yang
lama dan lain-lain;
1.2.2 Melakukan verifikasi dokumen pembangunan gedung
tersebut dengan peraturan-peraturan terkait kelaikan
bangunan gedung dan atau dengan catatan-catatan yang
diperoleh, seperti dokumen rekam jejak
pemeliharaan/perawatan dan perubahan fungsi bangunan;
1.2.3 Evaluasi dokumen pembangunan gedung tersebut.
1.3 Menginventarisasi dokumen pembangunannya atau catatan
pelaksanaan konstruksi sebagai sarana evaluasi kecukupan
pemeriksaan bangunan.
1.4 Menginventarisasi dokumen pembangunan gedung seperti: As Built
Drawing (ABD), Ijin Mendirikan Bangunan (IMB), dokumen
status/bukti kepemilikan, dokumen status hak tanah, Sertifikat
Laik Fungsi (SLF) yang lama sebagai sarana untuk evaluasi
persyaratan administrasi bangunan.
1.5 Melakukan evaluasi dokumen pembangunan gedung untuk
memeriksa rekam jejak pemeliharaan/perawatan dan perubahan
fungsi bangunan.
PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks penilaian
Unit kompetensi ini harus diujikan secara konsisten pada seluruh
elemen dan dilaksanakan pada situasi pekerjaan yang sebenarnya di
tempat kerja atau di luar kerja secara simulasi dengan kondisi seperti
tempat kerja normal dengan menggunakan kombinasi metode uji untuk
mengungkap pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja sesuai dengan
tuntutan standar.
1.1 Kondisi penilaian merupakan aspek dalam penilaian yang sangat
berpengaruh atas tercapainya kompetensi ini terkait dengan
memeriksa dokumen pembangunan gedung.
1.2 Penilaian dapat dilakukan dengan cara: lisan, tertulis,
demonstrasi/praktek, dan simulasi di workshop dan/atau di tempat
kerja dan atau di Tempat Uji Kompetensi (TUK).
2. Persyaratan kompetensi
2.1 M.711000.003.01 Melakukan Persiapan Pemeriksaan
3. Pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan
3.1 Pengetahuan
3.1.1 Jenis dan bentuk dokumen pelaksanaan bangunan
3.1.2 Jenis dan bentuk dokumen administratif bangunan
3.1.3 Penerapan dalam menginventarisasi dokumen atau catatan-
catatan yang diperlukan terkait dengan pelaksanaan
pekerjaan penilaian kelaikan bangunan gedung
3.1.4 Penerapan dalam menyusun catatan hasil pemeriksaan
dokumen
3.2 Keterampilan
3.2.1 Memeriksa dokumen pembangunan gedung, baik dokumen
pelaksanaan maupun dokumen administratif
3.2.2 Menyusun catatan hasil pemeriksaan dokumen
5. Aspek kritis
5.1 Kecermatan dalam memverifikasi kesesuaian dokumen
pembangunan gedung terhadap peraturan yang berlaku
5.2 Ketelitian dalam memastikan keabsahan hasil catatan verifikasi
dokumen pembangunan gedung
KODE UNIT : M.711000.005.01
JUDUL UNIT : Melaksanakan Pemeriksaan Kondisi Lantai dan
Langit-Langit
DESKRIPSI UNIT : Unit ini berhubungan dengan pengetahuan,
keterampilan dan sikap kerja yang dibutuhkan dalam
melaksanakan pemeriksaan kondisi lantai dan langit-
langit.
PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks penilaian
Unit kompetensi ini harus diujikan secara konsisten pada seluruh
elemen dan dilaksanakan pada situasi pekerjaan yang sebenarnya di
tempat kerja atau di luar kerja secara simulasi dengan kondisi seperti
tempat kerja normal dengan menggunakan kombinasi metode uji untuk
mengungkap pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja sesuai dengan
tuntutan standar.
1.1 Kondisi penilaian merupakan aspek dalam penilaian yang sangat
berpengaruh atas tercapainya kompetensi ini terkait dengan
melaksanakan pemeriksaan kondisi lantai dan langit-langit.
1.2 Penilaian dapat dilakukan dengan cara: lisan, tertulis,
demonstrasi/praktek, dan simulasi di workshop dan/atau di tempat
kerja dan/atau di Tempat Uji Kompetensi (TUK).
2. Persyaratan kompetensi
2.1 M.711000.004.01 Memeriksa Dokumen Pembangunan Gedung
5. Aspek kritis
5.1 Ketepatan dan kecermatan dalam menentukan tingkat kerusakan
material lantai dan langit-langit sesuai dengan kriteria dan batasan
yang telah ditentukan
KODE UNIT : M.711000.006.01
JUDUL UNIT : Melaksanakan Pemeriksaan Kondisi Dinding, Pintu,
dan Jendela
DESKRIPSI UNIT : Unit ini berhubungan dengan pengetahuan,
keterampilan dan sikap kerja yang dibutuhkan dalam
melaksanakan pemeriksaan kondisi dinding, pintu dan
jendela.
BATASAN VARIABEL
1. Konteks variabel
1.1 Unit kompetensi ini diterapkan dalam satuan kerja individu dan
berkelompok dan menjadi dasar penentuan kemampuan untuk
dapat melakukan pekerjaan penilaian kelaikan bangunan gedung
khususnya dari aspek arsitektur dan tata ruang luar sesuai dengan
peraturan dan perundangan jasa konstruksi.
1.2 Unit ini berlaku untuk pekerjaan dalam melakukan pemeriksaan
kondisi dinding, pintu dan jendela di lapangan, terkait dengan
penilaian kelaikan bangunan gedung, meliputi:
1.2.1 Persiapan kegiatan pemeriksaan dinding, pintu dan jendela,
baik persiapan peralatan maupun tenaga pendukung yang
diperlukan dalam pemeriksaan di lapangan;
1.2.2 Pemeriksaan ketegakan dinding dengan alat bantu yang telah
disiapkan sesuai dengan kriteria dan batasan yang telah
ditetapkan;
1.2.3 Pemeriksaan kelurusan pintu dan jendela dengan alat bantu
yang telah disiapkan sesuai kriteria dan batasan yang telah
ditentukan;
1.2.4 Pemeriksaan kondisi material dinding, pintu dan jendela
sesuai dengan kriteria dan batasan yanh telap ditetapkan;
1.2.5 Pemeriksaan kinerja elemen dan komponen pintu dan jendela
sesuai kriteria dan batasan yang telah ditentukan, seperti
hardware/iron mongeries (engsel/hingers, handel pintu dan
jendela, kunci set/lock set, door stop, gerendel/flush bolt).
1.3 Menyiapkan peralatan diperlukan sebagai sarana untuk dapat
melakukan pemeriksaan kondisi dinding, pintu dan jendela.
1.4 Memeriksa ketegakan dinding, pintu dan jendela dimaksudkan
untuk mengukur kondisi kemiringan sebagai bahan penilaian
sesuai kriteria dan batasan.
1.5 Memeriksa material dinding, pintu dan jendela dimaksudkan untuk
mengukur tingkat kerusakan sebagai bahan penilaian sesuai
kriteria dan batasan.
1.6 Memeriksa elemen dan komponen dinding, pintu dan jendela,
hardware/iron mongeries (engsel/hingers, handel pintu dan jendela,
kunci set/lock set, door stop, gerendel/flush bolt) dimaksudkan
untuk mengetahui fungsi tidaknya elemen dan komponen sebagai
bahan penilaian sesuai kriteria dan batasan.
1.7 Membuat catatan hasil pemeriksaan dinding, pintu dan jendela di
lapangan.
PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks penilaian
Unit kompetensi ini harus diujikan secara konsisten pada seluruh
elemen dan dilaksanakan pada situasi pekerjaan yang sebenarnya di
tempat kerja atau di luar kerja secara simulasi dengan kondisi seperti
tempat kerja normal dengan menggunakan kombinasi metode uji untuk
mengungkap pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja sesuai dengan
tuntutan standar.
1.1 Kondisi penilaian merupakan aspek dalam penilaian yang sangat
berpengaruh atas tercapainya kompetensi ini terkait dengan
melaksanakan pemeriksaan kondisi dinding, pintu dan jendela.
1.2 Penilaian dapat dilakukan dengan cara: lisan, tertulis,
demonstrasi/praktek, dan simulasi di workshop dan/atau di tempat
kerja dan atau di Tempat Uji Kompetensi (TUK).
2. Persyaratan kompetensi
2.1 M.711000.005.01 Melaksanakan Pemeriksaan Kondisi Lantai dan
Langit-Langit
5. Aspek kritis
5.1 Ketepatan dan kecermatan dalam menentukan tingkat kerusakan
material dinding, pintu, dan jendela sesuai dengan kriteria dan
batasan yang telah ditentukan
KODE UNIT : M.711000.007.01
JUDUL UNIT : Melaksanakan Pemeriksaan Kondisi Toilet dan
Kamar Mandi/MCK
DESKRIPSI UNIT : Unit ini berhubungan dengan pengetahuan,
keterampilan dan sikap kerja yang dibutuhkan dalam
melaksanakan pemeriksaan kondisi toilet dan kamar
mandi/MCK.
BATASAN VARIABEL
1. Konteks variabel
1.1 Unit kompetensi ini diterapkan dalam satuan kerja individu dan
berkelompok dan menjadi dasar penentuan kemampuan untuk
dapat melakukan pekerjaan penilaian kelaikan bangunan gedung
khususnya dari aspek arsitektur dan tata ruang luar sesuai dengan
peraturan dan perundangan jasa konstruksi.
1.2 Unit ini berlaku untuk pekerjaan dalam melakukan pemeriksaan
kondisi toilet dan kamar mandi/MCK di lapangan, terkait dengan
penilaian kelaikan bangunan gedung, meliputi:
1.2.1 Persiapan kegiatan pemeriksaan toilet dan kamar
mandi/MCK, baik persiapan peralatan maupun tenaga
pendukung yang diperlukan dalam pemeriksaan di
lapangan;
1.2.2 Pemeriksaan kerataan dan kemiringan (slope) lantai toilet
dan kamar mandi/MCK sesuai kriteria dan batasan yang
telah ditentukan;
1.2.3 Pemeriksaan ketegakan dinding toilet dan kamar
mandi/MCK sesuai kriteria dan batasan yang telah
ditentukan;
1.2.4 Pemeriksaan material lantai dan dinding toilet dan kamar
mandi/MCK sesuai kriteria dan batasan yang telah
ditentukan;
1.2.5 Pemeriksaan kinerja elemen dan komponen toilet dan kamar
mandi/MCK (sanitair, urinoir, wastafel, closet, kran dan lain-
lain).
1.3 Menyiapkan peralatan diperlukan sebagai sarana untuk dapat
melakukan pemeriksaan kondisi toilet dan kamar mandi/MCK.
1.4 Memeriksa kerataan dan kemiringan lantai toilet dimaksudkan
untuk mengukur kondisi kerataan dan kemiringan lantai toilet dan
kamar mandi/MCK sebagai bahan penilaian sesuai kriteria dan
batasan.
1.5 Memeriksa ketegakan dinding toilet dimaksudkan untuk mengukur
kondisi ketegakan dinding toilet dan kamar mandi/MCK sebagai
bahan penilaian sesuai kriteria dan batasan.
1.6 Memeriksa material toilet dan kamar mandi/MCK dimaksudkan
untuk mengukur tingkat kerusakan sebagai bahan penilaian sesuai
kriteria dan batasan.
1.7 Memeriksa elemen dan komponen toilet dan kamar mandi/MCK
(sanitair, urinoir, wastafel, closet, kran dan lain-lain) dimaksudkan
untuk mengetahui fungsi tidaknya elemen dan komponen sebagai
bahan penilaian sesuai kriteria dan batasan.
1.8 Menyusun catatan hasil pemeriksaan toilet dan kamar mandi/MCK
di lapangan.
PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks penilaian
Unit kompetensi ini harus diujikan secara konsisten pada seluruh
elemen dan dilaksanakan pada situasi pekerjaan yang sebenarnya di
tempat kerja atau di luar kerja secara simulasi dengan kondisi seperti
tempat kerja normal dengan menggunakan kombinasi metode uji untuk
mengungkap pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja sesuai dengan
tuntutan standar.
1.1 Kondisi penilaian merupakan aspek dalam penilaian yang sangat
berpengaruh atas tercapainya kompetensi ini terkait dengan
melaksanakan pemeriksaan kondisi toilet dan kamar mandi/MCK.
1.2 Penilaian dapat dilakukan dengan cara: lisan, tertulis,
demonstrasi/praktek, dan simulasi di workshop dan/atau di tempat
kerja dan di Tempat Uji Kompetensi (TUK).
2. Persyaratan kompetensi
2.1 M.711000.006.01 Melaksanakan Pemeriksaan Kondisi Dinding,
Pintu, dan Jendela
3. Pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan
3.1 Pengetahuan
3.1.1 Jenis dan pengunaan alat bantu pemeriksaan toilet dan
kamar mandi/MCK
3.1.2 Pemeriksaan toilet dan kamar mandi/MCK
3.1.3 Penerapan dalam mengukur elemen dan komponen
bangunan toilet dan kamar mandi/MCK dengan alat bantu
yang diperlukan sesuai dengan jenis peralatan masing-
masing elemen dan komponen bangunan
3.1.4 Penyusunan catatan hasil pemeriksaan toilet dan kamar
mandi/MCK di lapangan
3.2 Keterampilan
3.2.1 Memeriksa kerataan dinding dan lantai toilet dan kamar
mandi/MCK
3.2.2 Memeriksa tingkat kerusakan material toilet dan kamar
mandi/MCK
3.2.3 Memeriksa tingkat kerusakan komponen toilet dan kamar
mandi/MCK
3.2.4 Mengukur elemen dan komponen bangunan toilet dan
kamar mandi/MCK dengan alat bantu yang diperlukan
sesuai dengan jenis peralatan masing-masing elemen dan
komponen bangunan
3.2.5 Menyusun catatan hasil pemeriksaan toilet dan kamar
mandi/MCK di lapangan
5. Aspek kritis
5.1 Ketepatan dan kecermatan dalam menentukan tingkat kerusakan
material lantai dan dinding toilet dan kamar mandi/MCK sesuai
dengan kriteria dan batasan yang telah ditentukan
KODE UNIT : M.711000.008.01
JUDUL UNIT : Melaksanakan Pemeriksaan Kondisi Fasilitas
Keselamatan dan Jalur Evakuasi
DESKRIPSI UNIT : Unit ini berhubungan dengan pengetahuan,
keterampilan dan sikap kerja yang dibutuhkan dalam
melaksanakan pemeriksaan kondisi fasilitas
keselamatan dan jalur evakuasi.
2. Persyaratan kompetensi
2.1 M.711000.007.01 Melaksanakan Pemeriksaan Kondisi Toilet
dan Kamar Mandi/MCK
5. Aspek kritis
5.1 Ketepatan dan kecermatan dalam menentukan tingkat kerusakan
material fasilitas keselamatan dan jalur evakuasi yang terpasang
sesuai dengan kriteria dan batasan yang telah ditentukan
KODE UNIT : M.711000.009.01
JUDUL UNIT : Melaksanakan Pemeriksaan Kondisi
Fasade/Dinding Sisi Luar Bangunan dan Penutup
Atap
DESKRIPSI UNIT : Unit ini berhubungan dengan pengetahuan,
keterampilan dan sikap kerja yang dibutuhkan dalam
melaksanakan pemeriksaan kondisi fasade dan
penutup atap.
BATASAN VARIABEL
1. Konteks variabel
1.1 Unit kompetensi ini diterapkan dalam satuan kerja individu dan
berkelompok dan menjadi dasar penentuan kemampuan untuk
dapat melakukan pekerjaan penilaian kelaikan bangunan gedung
khususnya dari aspek arsitektur dan tata ruang luar sesuai dengan
peraturan dan perundangan jasa konstruksi.
1.2 Unit ini berlaku untuk pekerjaan dalam melakukan pemeriksaan
kondisi fasade dan penutup atap di lapangan terkait dengan
penilaian kelaikan bangunan gedung, meliputi:
1.2.1 Persiapan kegiatan pemeriksaan fasade dan penutup atap,
baik persiapan peralatan maupun tenaga pendukung yang
diperlukan dalam pemeriksaan di lapangan;
1.2.2 Pemeriksaan kondisi material fasade sesuai kriteria dan
batasan yang telah ditentukan;
1.2.3 Pemeriksaan kinerja elemen dan komponen fasade (curtain
wall, cladding, sunscreen, wall cladding dan dinding sisi luar
bangunan) sesuai kriteria dan batasan yang telah
ditentukan;
1.2.4 Pemeriksaan kondisi material dan penutup atap, sesuai
kriteria dan batasan yang telah ditentukan;
1.2.5 Pemeriksaan kinerja elemen dan komponen penutup atap
(roof file, roof panel dan sky light dan pelapis atap/water
proofing) sesuai kriteria dan batasan yang telah ditentukan.
1.3 Menyiapkan peralatan diperlukan sebagai sarana untuk dapat
melakukan pemeriksaan kondisi fasade dan penutup atap.
1.4 Memeriksa material fasade dan penutup atap dimaksudkan untuk
mengukur tingkat kerusakan sebagai bahan penilaian sesuai
kriteria dan batasan.
1.5 Memeriksa elemen dan komponen fasade (curtain wall, cladding,
sunscreen, wall cladding dan dinding sisi luar bangunan) dan
penutup atap (roof file, roof panel dan sky light dan pelapis
atap/water proofing) dimaksudkan untuk mengetahui fungsi
tidaknya komponen sebagai bahan penilaian sesuai kriteria dan
batasan.
1.6 Menyusun catatan hasil pemeriksaan fasade dan penutup atap di
lapangan.
PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks penilaian
Unit kompetensi ini harus diujikan secara konsisten pada seluruh
elemen dan dilaksanakan pada situasi pekerjaan yang sebenarnya di
tempat kerja atau di luar kerja secara simulasi dengan kondisi seperti
tempat kerja normal dengan menggunakan kombinasi metode uji untuk
mengungkap pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja sesuai dengan
tuntutan standar.
1.1 Kondisi penilaian merupakan aspek dalam penilaian yang sangat
berpengaruh atas tercapainya kompetensi ini terkait dengan
melaksanakan pemeriksaan kondisi fasade dan penutup atap.
1.2 Penilaian dapat dilakukan dengan cara: lisan, tertulis,
demonstrasi/praktek, dan simulasi di workshop dan/atau di tempat
kerja dan di Tempat Uji Kompetensi (TUK).
2. Persyaratan kompetensi
2.1 M.711000.008.01 Melaksanakan Pemeriksaan Kondisi Fasilitas
Keselamatan dan Jalur Evakuasi
5. Aspek kritis
5.1 Ketepatan dan kecermatan dalam menentukan tingkat kerusakan
material fasade dan material penutup atap yang terpasang
ditentukan sesuai dengan kriteria dan batasan yang telah
ditentukan
KODE UNIT : M.711000.010.01
JUDUL UNIT : Melaksanakan Pemeriksaan Kondisi Tata Ruang
Luar
DESKRIPSI UNIT : Unit ini berhubungan dengan pengetahuan,
keterampilan dan sikap kerja yang dibutuhkan dalam
melaksanakan pemeriksaan kondisi tata ruang luar.
BATASAN VARIABEL
1. Konteks variabel
1.1 Unit kompetensi ini diterapkan dalam satuan kerja individu dan
berkelompok dan menjadi dasar penentuan kemampuan untuk
dapat melakukan pekerjaan penilaian kelaikan bangunan gedung
khususnya dari aspek arsitektur dan tata ruang luar sesuai dengan
peraturan dan perundangan jasa konstruksi.
1.2 Unit ini berlaku untuk pekerjaan dalam melakukan pemeriksaan
kondisi tata ruang luar di lapangan terkait dengan penilaian
kelaikan bangunan gedung, meliputi:
1.2.1 Persiapan kegiatan pemeriksaan tata ruang luar, baik
persiapan peralatan maupun tenaga pendukung yang
diperlukan dalam pemeriksaan di lapangan;
1.2.2 Pemeriksaan kerataan lokasi parkir dan pedestrian
(pathway) sesuai kriteria dan batasan yang telah ditentukan;
1.2.3 Pemeriksaan material perkerasan lokasi parkir dan
pedestrian (pathway) sesuai kriteria dan batasan yang telah
ditentukan;
1.2.4 Pemeriksaan kecukupan tata pencahayaan antar bangunan;
1.2.5 Pemeriksaan material tata pencahayaan sesuai kriteria dan
batasan yang telah ditentukan.
1.3 Menyiapkan peralatan diperlukan sebagai sarana untuk dapat
melakukan pemeriksaan kondisi tata ruang luar.
1.4 Memeriksa kerataan lokasi parkir dan pedestrian (pathway)
dimaksudkan untuk mengukur kondisi kerataan lokasi parkir dan
pathway sebagai bahan penilaian sesuai kriteria dan batasan.
1.5 Memeriksa material perkerasan lokasi parkir dan pathway
dimaksudkan untuk mengukur tingkat kerusakan sebagai bahan
penilaian sesuai kriteria dan batasan.
1.6 Memeriksa tata pencahayaan dimaksudkan untuk mengukur tata
pencahayaan sebagai bahan penilaian sesuai kriteria dan batasan.
1.7 Menyusun catatan hasil pemeriksaan tata ruang luar di lapangan.
2. Persyaratan kompetensi
2.1 M.711000.009.01 Melaksanakan Pemeriksaan Kondisi Fasade
dan Penutup Atap
5. Aspek kritis
5.1 Ketepatan dan kecermatan dalam menentukan tingkat kerusakan
material perkerasan lokasi parkir dan pedestrian (pathway) yang
terpasang sesuai dengan kriteria dan batasan yang telah ditentukan
KODE UNIT : M.711000.011.01
JUDUL UNIT : Membuat Laporan dan Rekomendasi
DESKRIPSI UNIT : Unit ini berhubungan dengan pengetahuan,
keterampilan dan sikap kerja yang dibutuhkan dalam
membuat laporan dan rekomendasi.
BATASAN VARIABEL
1. Konteks variabel
1.1 Unit kompetensi ini diterapkan dalam satuan kerja individu dan
berkelompok dan menjadi dasar penentuan kemampuan untuk
dapat melakukan pekerjaan penilaian kelaikan bangunan gedung
khususnya dari aspek arsitektur dan tata ruang luar sesuai dengan
peraturan dan perundangan jasa konstruksi.
1.2 Unit ini berlaku untuk pekerjaan dalam penyusunan laporan akhir
dan rekomendasi, terkait dengan hasil penilaian kelaikan bangunan
gedung, meliputi:
1.2.1 Persiapan tabulasi data hasil pemeriksaaan dokumen dan
lapangan;
1.2.2 Pembuatan Berita Acara Hasil Pemeriksaan Pekerjaan;
1.2.3 Penyusunan laporan akhir;
1.2.4 Penyusunan rekomendasi dengan berdasar pada hasil
pemeriksaan dokumen pembangunan gedung dan dari
pemeriksaan lapangan.
1.3 Catatan hasil pemeriksaan diperlukan sebagai bahan untuk
membuat penilaian kelaikan bangunan.
1.4 Catatan hasil pemeriksaan diperlukan sebagai bahan untuk
membuat laporan hasil pekerjaan.
1.5 Catatan hasil pemeriksaan diperlukan agar dapat menyusun
rekomendasi yang dituangkan dalam laporan hasil pekerjaan.
1.6 Menyusun laporan akhir hasil dari penilaian kelaikan bangunan
gedung beserta rekomendasinya.
PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks penilaian
Unit kompetensi ini harus diujikan secara konsisten pada seluruh
elemen dan dilaksanakan pada situasi pekerjaan yang sebenarnya di
tempat kerja atau di luar kerja secara simulasi dengan kondisi seperti
tempat kerja normal dengan menggunakan kombinasi metode uji untuk
mengungkap pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja sesuai dengan
tuntutan standar.
1.1 Kondisi penilaian merupakan aspek dalam penilaian yang sangat
berpengaruh atas tercapainya kompetensi ini terkait dengan
membuat laporan dan rekomendasi.
1.2 Penilaian dapat dilakukan dengan cara: lisan, tertulis,
demonstrasi/praktek, dan simulasi di workshop dan/atau di tempat
kerja dan di Tempat Uji Kompetensi (TUK).
2. Persyaratan kompetensi
2.1 M.711000.010.01 Melaksanakan Pemeriksaan Kondisi Tata
Ruang Luar
5. Aspek kritis
5.1 Ketelitian dalam mentabulasi data hasil pemeriksaan dokumen dan
lapangan
5.2 Ketepatan dalam merumuskan rekomendasi hasil kegiatan
penilaian kelaikan bangunan gedung
BAB III
KETENTUAN PENUTUP
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 12 Mar e t 2015