Metode Pelaksanaan Bendung Dan Irigasi
Metode Pelaksanaan Bendung Dan Irigasi
Metode Pelaksanaan Bendung Dan Irigasi
2016 - 2017
PERALATAN BERAT YANG DIGUNAKAN
1.Excavator digunakan untuk menggali tanah pada pekerjaan yang memerlukan
galian
2.Bulldozer digunakan untuk pekerjaan pembersihan lapangan dan perataan lahan
3.Foot pad roller untuk pemedatan
4.Dump Truck untuk pekerjaan angkutan material
5.Tamping ramer untuk pemadatan bagian tepi
6.Water tangk untuk penyediaan air
7.Vibro roller digunakan sebagai alat pemadatan
8.Concrete batching and mixing digunakan sebagai alat takaran dan pencampuran
beton
9.Concrete pump adalah alat untuk pelaksanaan pengecoran
10.Truck concrete mixer alat untuk mengangkut dan mencampur beton
11.Concrete vibrator digunakan untuk memadatkan /memampatkan beton
12.Water pump digunakan untuk menyedot air
13.Crusher digunakan untuk pemecah batu
Sebuah bendung memiliki fungsi, yaitu untuk meninggikan muka air sungai dan
mengalirkan sebagian aliran air sungai yang ada ke arah tepi kanan dan tepi kiri
sungai untuk mengalirkannya ke dalam saluran melalui sebuah bangunan
pengambilan jaringan irigasi. Bendung juga dapat didefinisikan sebagai bangunan
air yang dibangun secara melintang sungai, sedemikian rupa agar permukaan air
sungai di sekitarnya naik sampai ketinggian tertentu, sehingga air sungai tadi dapat
dialirkan melalui pintu sadap ke saluran saluran pembagi kemudian hingga ke
lahan-lahan pertanian.
Suatu konstruksi sebuah bendung dapat dibuat dari urugan tanah, pasangan batu
kali, dan bronjong atau beton. Sebuah bendung konstruksinya dibuat melintang
sungai dan fungsi utamanya adalah untuk membendung aliran sungai dan
menaikkan level atau tingkat muka air di bagian hulu.
FASILITAS DAN PERSIAPAN LAINNYA
a Base Camp
b Kantor/direksikeet
c Barak
Untuk lokasi tersebut diatas diupayakan dekat lokasi pekerjaan atas persetujuan
direksi.
Fasilitas Laboratorium
Didukung juga dengan lokasi laboratorium dan kantor kami yang juga berlokasi di
Tuntungan dengan waktu tempuh yang relative sangat cepat yang merupakan
sarana pengendalian pekerjaan dengan efektif dan efisien dengan waktu yang
singkat.
Mobilisasi Personil
1 Mandor
2 Pekerja
3 Tukang batu
4 Dan lain-lain
Mobilisasi bahan atau material adalah mempersiapkan dan mendatangkan semua
bahan atau material sesuai dengan dipersyaratkan dalam Dokumen Lelang dan
sesuai kebutuhan lapangan.
Mobilisasi Peralatan
1. Bendung harus stabil dan mampu menahan tekanan air pada waktu banjir;
4. Tinggi ambang bendung harus dapat memenuhi tinggi muka air minimum
yang diperlukan untuk seluruh daerah irigasi;
1 Keadaan Topografi
a. Dalam hal ini semua rencana daerah irigasi dapat terairi, sehingga harus dilihat
elevasi sawah tertinggi yang akan diari;
b. Bila elevasi sawah tertinggi yang akan diairi telah diketahui maka elevasi mercu
bendung dapat ditetapkan;
c. Dari kedua hal di atas, lokasi bendung dilihat dari segi topografi dapat diseleksi.
2. Keadaan Hidrologi
Dalam pembuatan bendung, yang patut diperhitungkan juga adalah faktor faktor
hidrologinya, karena menentukan lebar dan panjang bendung serta tinggi bendung
tergantung pada debit rencana. Faktor faktor yang diperhitungkan, yaitu masalah
banjir rencana, perhitungan debit rencana, curah hujan efektif, distribusi curah
hujan, unit hidrograf, dan banjir di site atau bendung.
3. Kondisi Topografi
a. Pola aliran sungai meliputi kecepatan dan arahnya pada waktu debit banjir;
6. Biaya Pelaksanaan
Biaya pelaksanaan pembangunan bendung juga menjadi salah satu faktor penentu
pemilihan lokasi pembangunan bendung. Dari beberapa alternatif lokasi ditinjau
pula dari segi biaya yang paling murah dan pelaksanaan yang tidak terlalu sulit.
METODE PELAKSANAAN BENDUNG
4. Bila galian menemui lapisan tanah keras, dilakukan pekerjaan galian batu
5. Dipilih metode drilling and blasting, yaitu pada permukaan batuan dibuat pola
blasting. Kemudian dibuat lubang dengan rock drill (cradler rock driller) atau canal
drilling
untuk diisi sejumlah bahan peledak (dynamit) dan detonator sebagai pemicunya
10. Splash grouting adalah campuran semen pasir dan air yang disiramkan ke
permukaan batuan
Gambar pekerjaan splash grouting
11. Tahap selanjutnya adalah pekerjaan beton (concrete) untuk fondasi, tubuh
bendung, kolam olakan (stilling basin) dan piers serta column
12. Di permukaan bendung yang terjadi pergesekan dengan air sungai dimana
diasumsikan terdapat batuan lepas, ranting dan pohon, oleh karena itu perlu dilapisi
dengan steel fibre concrete
13. Pada bendung gerak dibuat bangunan hoist room yaitu tempat mesin
penggerak pintu, dipasang berupa katrol (hoist) elektrik untuk menaikkan dan
menurunkan pintu
14. Setelah bagian utama terlaksana, diikuti bangunan lantai apron dan lantai
stilling basin yang diikuti pekerjaan backfill dengan material terseleksi (selected
embankment)
16. Pekerjaan sipil utama yang paling berat adalah pembuatan pier dan hoist deck,
karena perlu ketelitian dan akurasi yang tinggi agar interfacing dengan pekerjaan
pintu (hydro mechanical) tidak banyak menemui kesulitan
17. Dalam penentuan penggunaan perancah bekisting di lantai hoist room perlu
penanganan khusus karena pada ketinggian 28 m, harus melakukan pekerjaan
beton dengan beban ratusan ton dan lendutan yang cukup besar
19. Untuk pembuatan pier dan kolom beton digunakan climbing formwork dengan
dua tipe, yaitu untuk lengkung dipakai bekisting baja dan untuk yang lurus
digunakan bekisting kayu dan plywood
20. Pada tahap pelaksanaan pengecoranbeton untuk pier terdapat dua jenis beton
yang harus dilaksanaan bersama untuk menghindari sambungan dingin (cold joint)
yaitu antara beton biasa dan beton campuran berton campuran steel fibre
21. Agar kedua jenis beton tidak tercampur, digunakan kawat ayam yang ditahan
dengan besi beton atau wire mesh
24. Untuk dinding bangunan hoist room yang awalnya adalah beton biasa,
dilakukan inovasi menjadi kolom dan balok rangka baja dengan dinding precast
prestressed panel (hollow core wall) untuk dinding maupun plat atap.
SALURAN IRIGASI
Saluran irigasi merupakan bagian dari bendung yang berfungsi menyalurkan air
dari bendung ke petak-petak sawah yang akan di aliri air. Berikut ini adalah
pekerjaan irigasi secara umum :
Pekerjaan pokok adalah pembuatan saluran irigasi yang terdiri dari saluran
induk, saluran sekunder saluran sub sekunder dan bangunan pengatur air
Lokasi pekerjaan sangat luas, karena panjang total saluran irigasi yang dibuat
bisa mencapai puluhan kilometer
Pekerjaan akan padat peralatan berat dan sangat tergantung pada cuaca
(musim hujan/musim kemarau)
Karena lokasi yang sangat luas, kemungkinan terjadi masalah sosial sangat
besar
METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN SALURAN IRIGASI
Pekerjaan persiapan
1.Pembuatan temporary contractors fascilities, site office, ware house, work shop,
open storage, staff quarter, labor house
2.Pengukuran longitudinal section, untuk mencari trase saluran dan batas-batas
pembebasan tanah
3.Pengukuran cross section, untuk mendesain elevasi saluran dan sebagai dasar
perhitungan perhitungan volume pekerjaan tanah
4.Pekerjaan mobilisasi alat berat
5. Pekerjaan tanah
Pekerjaan tanah
Pekerjaan stripping, membuang top soil yang jelek, agar timbunan tidak
mengalami penurunan
Pekerjaan timbunan, menimbun lokasi-lokasi sepanjag saluran yang rendah
dengan tanah hasil galian atau dari borrow area
Dipasang profil pada jarak setiap 25 meter, sehingga operator alat berat
mempunyai pedoman untuk penggalian saluran
Dilakukan stock spare parts terutama yang bersifat fast moving, antara lain
selang hydraulics
Diadakan pengecekan elevasi dan hasil kerja alat setiap jarak 5 meter,
sehinga jika terjadi kesalahan dapat langsung diperbaiki
Gambar pekerjaan galian saluran sekunder
Dibuat mal dari kayu balok dengan tebal sama dengan ketebaan concrete
lining (8 cm)
Dibuat grup pekerja tersendiri, khusus untuk persiapan lahan cor, terutama
untuk trimming tanah