Pemeriksaan Bakteriologi
Pemeriksaan Bakteriologi
Pemeriksaan Bakteriologi
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2011
LEMBAR PENGESAHAN I
LAPORAN PRAKTIKUM
PEMERIKSAAN BAKTERIOLOGI SAMPEL AIR GALON
Mengetahui,
i
KATA PENGANTAR
Laporan ini berisi uraian tentang hasil kegiatan praktikum yang dilakukan
ini belum sesuai dengan harapan berbagai pihak, karena potensi yang penyusun
miliki masih sangat terbatas oleh karena itu saran dan kritikan yang sifatnya
Semoga laporan ini dapat bermanfaat khususnya bagi saya sendiri dan
A.Muh.Arfah Saputra.S
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
terhadap badan air maupun dalam suplai air minum merupakan kasus yang sering
terjadi. Selain itu, pencemaran oleh faktor kimia dan fisika misalnya pencemaran
oleh senyawa polutan (carcinogenic) perlu juga untuk diwaspadai. Hal tersebut
sering muncul akibat adanya limbah yang dihasilkan oleh kegiatan laju urbanisasi
dan industrialisasi, dan juga akibat penggunaan teknologi produksi yang mana
sering tidak atau kurang ramah terhadap lingkungan ataupun terhadap kesehatan
masyarakat.
Air di dalam tubuh manusia, berkisar antara 50 -70 % dari seluruh berat
badan. Air terdapat di seluruh badan, di tulang terdapat air sebanyak 22 % berat
tulang, di darah dan ginjal sebanyak 83 %. Kehilangan air untuk 15 % dari berat
minimum 1,5 – 2 liter air sehari. Kekurangan air ini menyebabkan banyaknya
didapat penyakit batu ginjal dan kandung kemih di daerah tropis seperti
Indonesia, karena terjadinya kristalisasi unsur –unsur yang ada di dalam cairan
1
Menurut WHO kebutuhan minimal setiap orang akan air yaitu 60 liter/hari.
Oleh karena itu, peranan air sangatlah penting bagi manusia. Untuk memenuhi
lain membeli dari perusahaan penyedia air bersih ataupun beralih kepada
Selain peranan air yang sangat penting bagi manusia, air juga merupakan
salah satu media yang sangat baik untuk penularan berbagai penyakit. Misalnya
Standar kualitas air minum yang memenuhi syarat menurut Peraturan Menteri
kimiawi. Dalam hal ini, indikator unsur biologi tidak boleh mengandung bakteri
Pada waktu suatu sampel air minum yang di ambil ternyata tidak sesuai
dengan standar atau syarat diatas (terutama unsur biologinya), maka air tersebut
tidak layak untuk di konsumsi oleh manusia dan hanya di perbolehkan untuk
kegiatan peternakan dan pertanian atau untuk keperluan rumah tangga lainnya.
tahunnya diperkirakan lebih dari 3,5 juta anak dibawah usia tiga tahun terserang
penyakit saluran pencernaan dan diare. Jumlah kematian 3% atau sekitar 105.000
jiwa. Kejadian penyakit yang diakibatkan oleh bakteri Escherichia coli spp. ini
2
terdapat di negara berkembang dengan angka perkiraan kejadian lebih dari 100
terutama dilaporkan di Argentina, Cili, Eropa (Prancis, Jerman, Italia, Swedia dan
Coliform jauh lebih murah, cepat, dan sederhana daripada mendeteksi bakteri
patogenik lain. Untuk itu hal yang perlu dinilai dalam standar biologis yaitu
keberadaan bakteri Coliform karena sifatnya yang tidak pathogen, mudah dan
cepat dikenali dengan cara laboratorium yang murah, dapat bertahan lebih lama.
Jadi makin sedikit kandungan Coliform, berarti kualitas air semakin baik.
B. Tujuan Percobaan
Tujuan dari praktikum ini yaitu untuk mengetahui jumlah bakteri Coliform
C. Prinsip Percobaan
1. Sebelum digunakan alat harus berada dalam kondisi yang bersih atau steril.
2. Sebelum melakukan pemeriksaan sampel, tangan dan area kerja harus steril.
3
3. Sebaiknya selama proses percobaan tidak boleh berbicara.
4. Jarak waktu pengambilan sampel dengan pemeriksaan sampel tidak lebih dari
5. Selama proses percobaan, sampel, media dan alat percobaan tidak boleh
terkontaminasi oleh bakteri lain di luar bakteri yang terkandung dalam sampel
itu sendiri.
6. Pencampuran antara sampel dengan media (kaldu laktose dan cairan BGLB)
8. Jika dalam waktu 2x24 jam terdapat gas atau gelembung dalam tabung, tes
dinyatakan positif. Dan sebaliknya, jika tidak ditemukan gas atau gelembung
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Air bersih adalah air yang digunakan untuk keperluan sehari-hari dan akan
menjadi air minum setelah dimasak terlebih dahulu. Sebagai batasnya, air bersih
adalah air yang memenuhi persyaratan bagi sistem penyediaan air minum, dimana
persyaratan yang dimaksud adalah dari segi kualitas air yang meliputi kualitas
yang dapat diminum. Alasan kesehatan dan teknis yang mendasari penentuan
standar kualitas air minum adalah efek-efek dari setiap parameter jika melebihi
dosis yang telah ditetapkan. Pengertian standar kualitas air minum adalah batas
tingkat kesehatan yang ada dan teknologi yang tersedia. Sedangkan kriteria air
5
efek, yang diperkirakan terjadi kapan dan dimana saja unsur-unsur pengotor
mencapai atau melebihi batas maksimum yang ditetapkan, dalam waktu tertentu.
antara kualitas air bersih dan air minum adalah standar kualitas setiap parameter
B. Sumber Air
Sumber air yang dapat di gunakan dalam aktivitas atau untuk memenuhi
1. Air Hujan
Air hujan adalah uap air yang sudah terkondensasi dan jatuh ke bumi. Air ini
bersumber dari air yang ada di angkasa sebagai uap air atau dalam bentuk
awan yang berasal dari evaporasi air laut, air permukaan lainnya dan es yang
ada di kutub.
2. Air Permukaan
Air permukaan adalah air yang terdapat dipermukaan bumi baik dalam bentuk
cair maupun padat. Air ini bersumber dari air hujan, air tanah yang mengalir
keluar ke permukaan bumi melalui sungai, danau dan laut serta air yang
3. Air Sungai
Air sungai sangat dipengaruhi oleh musim, dimana debit sungai pada musim
hujan relatif lebih besar daripada debit sungai pada musim kemarau. Sumber
6
4. Air Tanah
Air tanah adalah air hujan atau air permukaan yang meresap kedalam tanah dan
bergabung membentuk lapisan air tanah (aquifer). Air tanah bersumber dari
hujan yang masuk ke dalam tanah melalui pori-pori tanah atau air yang
tersimpan sejak lama didalam tanah yang berupa air tanah dangkal, air tanah
5. Mata Air
Mata air adalah air didalam tanah mengalir pada lapisan tanah berpasir atau
minum dalam kemasan (AMDK) galon isi ulang sangat diminati hampir semua
kalangan masyarakat rumah tangga, perkantoran dan para pelajar. Selain harganya
yang relatif murah, masyarakat meyakini bahwa kualitas air galon yang hampir
sama dengan AMDK merk terkenal. Namun dari hasil beberapa penelitian
Coliform adalah kelompok bakteri gram negatif berbentuk batang yang pada
umumnya menghasilkan gas jika ditumbuhkan dalam medium laktosa. Gas ini
7
Bakteri coliform berdasarkan asal dan sifatnya dibagi menjadi dua golongan :
1. Coliform fecal, seperti Escherichia coli yang betul-betul berasal dari tinja
manusia.
2. Coliform non fecal, seperti aerobacter dan klebsiella yang bukan berasal dari
tinja manusia tetapi biasanya berasal dari hewan atau tanaman yang telah mati
1996).
air minum atau dengan kata lain merupakan indikator keberadaan bakteri
pathogen lain di dalam air. Lebih tepatnya, sebenarnya bakteri coliform fekal
kandungan bakteri Coliform dalam air maka semakin bersih air tersebut.
8
Terdapatnya bakteri Coliform dalam air kemasan galon dapat menjadi indikasi
air dapat menjadi indikator adanya pencemaran air oleh tinja. E.coli digunakan
flora normal) atau hewan mamalia, atau bahan yang telah terkontaminasi
dengan tinja manusia atau hewan; jarang sekali ditemukan dalam air dengan
3. Bila dalam air tersebut ditemukan E.coli, maka air tersebut dianggap
koloninya pasti berkorelasi positif dengan keberadaan bakteri patogen. Selain itu,
9
mendeteksi Coliform jauh lebih murah, cepat, dan sederhana daripada mendeteksi
pada bayi. Jenis E.coli O:157:H7, bersifat patogen dan juga dapat
menyebabkan diare atau diare berdarah, kram perut, mual, dan rasa tidak enak
badan.
2. Tidak semua bakteri Coliform berasal dari usus manusia, ia dapat juga
berasal dari hewan danbahkan ada yang hidup bebas. Oleh karenanya, dalam
dunia laboratorium, ada tes lanjutan yang memeriksa Escheria coli yang pasti
3. Tidak sepenuhnya dapat mewakili virus karena Coliform musnah lebih dahulu
oleh chlor sedangkan virus tidak. Kista amoeba dan telur cacing juga tahan
lebih lama di dalam saluran air bersih dibanding dengan bakteri Coliform.
Persyaratan kualitas air minum (air yang aman untuk dikonsumsi langsung),
fisik dan kimia, juga harus memenuhi persyaratan mikrobiologis. Air minum
10
E. Metode MPN (Most Probable Number)
menggunakan medium cair dalam tabung reaksi yang pada umumnya setiap
Metode MPN terdiri dari tiga tahap, yaitu uji perkiraan (presumtive test), uji
5 ml dari sampel air. Perbandingan dalam pembuatan media dan volum dari
sampel yang dimasukkan bergantung pada jenis air sampel yang digunakan.
Jika diduga air sampel banyak mengandung bakteri atau sangat kotor maka
sebaliknya bila tidak dihasilkan gas maka sampel negatif mengandung bakteri.
11
diperlukan uji konfirmasi untuk mengetes kembali kebenaran adanya
coliform.
a. Uji dapat dilakukan seperti pada uji pendugaan, hanya di dalam media
perlu ditambahkan zat warna hijau berlian. Kepada medium ini kemudian
medium yang mengandung laktose dan eosin biru metilen atau laktose dan
eosin biru metilen. Jika dalam 24 jam tumbuh koloni-koloni yang berinti
alasan demi kesempurnaan hasil percobaan. Pada uji ini diambil inokulum
dari suatu kolon pada cawan petri (uji konfirmasi cara 2). Inokulum
timbul gas dalam cairan laktose, lagipula pada agar-agar miring ditemukan
basil-basil gram negatif yang berupa spora maka tes dinyatakan positif.
12
Uji kelengkapan ini kembali meyakinkan hasil tes uji konfirmasi dengan
penduga tidak menunjukkan adanya Coliform maka tidak perlu dilakukan uji
lengkap.
Output metode MPN adalah nilai MPN. Nilai MPN adalah perkiraan
forming unit) dalam sampel. Namun, pada umumnya, nilai MPN juga
umumnya per 100 mL atau per gram. Jadi misalnya terdapat nilai MPN 10/g
dalam sebuah sampel air, artinya dalam sampel air tersebut diperkirakan
MPN, maka air tersebut makin tinggi kualitasnya, dan makin layak minum.
Metode MPN memiliki limit kepercayaan 95 persen sehingga pada setiap nilai
MPN, terdapat jangkauan nilai MPN terendah dan nilai MPN tertinggi.
13
BAB III
METODE PERCOBAAN
A. Alat
7. Bulp 1 buah
8. Pipet 1 buah
B. Bahan
a. Laktosa pekat 10 ml x 5
b. Laktosa encer 1 ml x 1
14
C. Lokasi dan Waktu Pengambilan Sampel
D. Prosedur Kerja
1. Pengambilan Sampel
kain bersih.
b) Air dari kran dispenser dialirkan selama 2 menit, lalu tutup kembali.
celupkan alkohol.
e) Tali pengikat kertas pelindung dilepas dan penutup botol sampel diangkat.
g) Tutup kembali botol sampel yang telah diisi, dengan memutar kemudian
15
b) Disiapkan tabung media laktose sebanyak 7 tabung reaksi dengan
c) Dengan pipet steril dan mulut tabung media laktosa diplambir setiap
media dengan jumlah sesuai dengan perbandingan dan tidak jauh dari
3. Uji Penegasan
b) Sampel dikeluarkan dari inkubator yang telah di simpan selama 2x24 jam.
16
f) OSE/Wire loop disiapkan.
dicelupkan OSE ke tabung yang berisi BGLB lalu plambir tabung BGLB
i) Setelah itu bawah rak tabung ke dalam otoklaf dengan suhu 35°C.
sebagai beriku :
17
BAB IV
A. Hasil Pengamatan
1. Uji Perkiraan
Dari 7 buah tabung media yang berisi kaldu laktosa dengan campuran air
sampel dan di inkubator selama 2x24 jam dengan 35°C, ada 2 buah tabung
perubahan yaitu, tabung yang berisi kaldu laktosa pekat 10 ml. Sedangkan
2. Uji Penegasan
Dari dua tabung pada hasil uji perkiraan ditemui adanya satu tabung 10ml
Jumlah terdekat (MPN) untuk air minum maka diperoleh bakteri Coliform
Tidak dilakukan karena sudah terdapat dalam tabel perkiraan jumlah terdekat
ml) yaitu index MPN/100 ml = 240, dimana setiap 100 ml air galon terdapat
18
B. Pembahasan
Pada uji perkiraan ini diperoleh bahwa dari 7 buah tabung, terdapat 2 buah
Sampel yang diuji dalam percobaan ini yaitu air Galon di ”Jurusan
produksi, dan atau proses operasi dan pemeliharaan yang diterapkan di depot
isi ulang.
a) Proses Produksi
menghasilkan air minum tersebut. Bisa karena waktu pakai filter dan
namun tetap dipakai. Hal ini bisa karena kurang pahamnya operator atau
19
„lampu ultraviolet‟ , umumnya kasus ini sering terjadi di Depot air minum
isi ulang. Tetapi produsen air minum dalam kemasan (AMDK) biasanya
b) Proses Pencucian
ada kotoran yang tertinggal dalam galon akan mengakibatkan air minum
akan tercemar ulang. Hal ini lebih rentan terjadi bila anda membeli air
c) Proses Pengemasan/Pengisian
bakteri dan virus yang tidak kelihatan. Jadi bila dalam proses pengisian ke
bakteri dan virus dalam udara masuk ke dalam galon. Di sinilah terjadi
pencemaran ulang, air minum yang tadinya sudah bebas dari pencemaran
d) Konsumen
tutup kembali. Ada kalanya juga dispenser air yang telah di angkat
20
galonnya dibiarkan terbuka tanpa di tutup. Hal-hal tersebut dapat
terbawa dari udara dapat saja masuk kedalam galon atau dispenser air
yang terbuka.
Untuk uji penegasan disini kita menggunakan media BGLB. Akan tetapi
karena itu dalam uji penegasan disini hanya 2 tabung yang diuji dengan media
BGLB, dimana kedua tabung tersebut berjenis pekat dengan komposisi 10 ml.
tersebut terdapat satu tabung yang mengalami perubahan di media BGLB. Hal
Coliform.
0,1 ml) dengan jumlah index MPN/100ml = 2,2. Ini menandakan bahwasanya
21
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pada sampel air Galon yang diambil di FKM Lat.3 ”Jurusan Kesehatan
Lingkungan” hari kamis, 24 Maret 2011 pada jam 10.18 wita. Diketahui bahwa
air tersebut positif mengandung bakteri coliform dengan PJT (Perkiraan Jumlah
Coliform maka dapat disimpulkan bahwa kualitas air ada di Jurusan Kesehatan
Lingkungan yang diuji tidak memenuhi standar air minum berdasarkan Peraturan
B. Saran
kemasan (AMDK) karena tidak selamanya air kemasan (termasuk air galon)
terjamin kualitasnya.
22
DAFTAR PUSTAKA
Ali, Tamyis. 2008. Pengukuran oliform Fecal dengan MPN. diakses tanggal 27
Maret 2011. http://cyber-biology.blogspot.com
Daud, Anwar. 2010. Aspek Kesehatan Masyarakat Penyediaan Air Bersih. Makassar :
CV.Healhty and Sanitation Indonesia.
Widiyanti, Ni Luh Putu Manik dan Ni Putu Ristiati, 2004, Analisis Kualitatif Bakteri
Koliform Pada Depo Air Minum Isi Ulang Di Kota Singaraja Bali. Jurnal
Ekologi Kesehatan Vol 3 No 1, April 2004 : 64 - 73
23