Laporan Praktikum Media Eap & Nap
Laporan Praktikum Media Eap & Nap
Laporan Praktikum Media Eap & Nap
Praktikum ke : 4 (empat )
Judul praktikum : Pembuatan Media Padat Endo Agar Plate dan Nutrien Agar Plate, serta
Inokulasi bakteri.
Tujuan :
Mengetahui metode yang baik dan benar dalam pembuatan media pertumbuhan bakteri
yang berupa media padat endo agar plate dan nutrient agar plate.
Mengetahui jenis dan kegunaan masing-masing media.
Menerapkan metode yang baik dan benar dalam inokulasi bakteri dalam media yang
dibuat.
Menguji kualitas media padat dengan mengamati pertumbuhan bakteri.
Prinsip :
Praktikan mengetahui dasar teori, alat dan bahan serta prinsip sterilisasi serta praktikum yang
akan dilaksanakan.
Alat :
Autoklaf
Petridish / Cawan Petri
Gelas ukur
Erlenmeyer
Kapas steril
Spiritus
Batang pengaduk
Beaker gelas
Neraca analitik
Incubator
Ose bulat
Kertas
Corong
Bahan :
Aquadest
Endo agar
Nutrien agar
Bakteri Escherichia coli
Bakteri Staphylococcus aureus
Prosedur kerja :
I. Tahap sterilisasi
1. Siapakan petridish yang akan digunakan serta kertas pembungkus yang akan
digunakan membungkus petridish saat disterilkan.
2. Bungkus petridish dengan kertas yang telah disiapkan dengan rapi dan rapat.
3. Masukan petridish yang sudah terbungkus kertas tadi ke dalam autoklaf, yang
sudah siap pakai.
4. Hidupkan autoklaf lalu tunggu hingga suhu yang diinginkan tercapai.
5. Setelah pensterilan selesai tunggu suhu autoklaf turun kembali, lalu angkat
petridish.
6. Simpan petridish di DHO dalam keadaan terbungkus atau dapat digunakan
langsung sebagi tempat media.
II. Tahap pembuatan media
1. Siapkan alat dan bahan yang dibutuhkan. Buka bungkus cawan petri agar siap
digunakan.
2. Lakukan perhitungan yang sesuai dalam prosedur pembuatan media.
Takaran untuk nutrien agar:
Takaran : 28 gr/ 1 L
Jadi untuk 250 ml = 28/ 1000 x 250 ml
= 7gr / 250 ml
Takaran untuk endo agar:
Takaran : 36 gr / 1L
Jadi untuk 250 ml = 36/ 1000 x 250 ml
= 9 gr / 250 ml
3. Kemudian lakukan penimbangan sesuai perhitungan yang dilakukan sebagai
berikut:
1. Siapkan media yang sudah dibuat, bakteri yang siap tanam dan alat- alat yang
akan digunakan.
2. Pegang ose ditangan kanan dan tabung berisi bakteri dikiri.
3. Pertama panaskan ujung ose diatas siritus sampai membara.
4. Lalu buka tabung berisi bakteri bakar ujung tabung dan celupkan ose kedalam
bakteri yang sudah disiapkan.
Dengan ketetapan:
Bakteri Escherichia coli pada media endo agar.
Bakteri staphylococcus aureus pada media nutrient agar.
5. Kemudian angkat ose, panaskan ujung tabung berisi bakteri lalu tutup kembali.
6. Buka tutup cawan petri dan pegang cawan petri dengan tangan kiri.
7. Goreskan ujung ose pada media dan jangan sampai menimbulkan luka pada
media. Metode goresan yang digunakan yaitu metode streak plate tipe quadran
dan metode zig zag.
8. Tutup kembali cawan petri dan kemudian bungkus kembali cawan petri dengan
kertas.
9. Masukan cawan petri tersebut ke dalam inkubator selama 24 jam.
IV. Tahap identifikasi
1. Keluarkan cawan petri dari inkubator.
2. Buka pembungkus cawan petri lalu amati pertumbuhan koloni bakteri yang
terjadi.
3. Jika media yang dibuat memenuhi persyaratan maka koloni bakteri akan tumbuh
pada media tersebut.
A) Landasan teori
Medium adalah suatu bahan yang terdiri atas campuran nutrisi (zat makanan)yang
dipakai untuk menumbuhkan mikroba termaksud bakteri patogen. Selainuntuk
menumbuhkan mikrobia medium dapat digunakan pula untuk isolasi,memperbanyak,
pengujian sifat-sifat fisiologi dan perhitungan jumlah mikrobia.
Jenis Medium sangat bervarisasi bergantung kepada apa yang dijadikan dasar
penanaman. Berdasarkan kepada bentuknya dikenal tiga macam medium, yaitu medium
cair, medium semi solid dan medium padat. Beda utama ketiga macam medium, yaitu ada
tidaknya bahan pemadat. Medium cair tidak menggunakan bahan pemadat. Medium semi
solid dan medium padat menggunakan bahan pemadat. Agar-agar paling umum
digunakan. jumlah bahan pemadat pada medium semi solid setengahnya dari medium
padat jumlah agarnya 1.5%-18%.
Nutrien agar adalah medium umum untuk uji air dan produk dairy. NA juga digunakan
untuk pertumbuhan mayoritas dari mikroorganisme yang tidak selektif, dalam artian
mikroorganisme heterotrof. Media ini merupakan media sederhana yang dibuat dari
ekstrak beef, pepton, dan agar. Na merupakan salah satu media yang umum digunakan
dalam prosedur bakteriologi seperti uji biasa dari air, sewage, produk pangan, untuk
membawa stok kultur, untuk pertumbuhan sampel pada uji bakteri, dan untuk
mengisolasi organisme dalam kultur murni.
Agar-agar Endo (juga disebut media Endo) adalah medium pertumbuhan mikrobiologi
dengan warna merah muda samar. Endo agar adalah media padat (solid plating media),
digunakan untuk menumbuhkan bakteri yang hidup di usus. Media ini mengandung
natrium sulfit dan “basic fuchsin” yang dapat menghambat pertumbuhan bakteri Gram
positif. Asam yang dihasilkan dari perombakan laktosa dapat dideteksi dengan
asetaldehida dan natrium sulfit. Awalnya dikembangkan untuk isolasi Salmonella typhi ,
sekarang digunakan terutama sebagai coliform menengah. Kebanyakan gram negatif
organisme tumbuh baik pada media ini, sementara pertumbuhan gram positif organisme
dihambat. Organisme koliform memfermentasi laktosa dalam media ini, menghasilkan
warna merah (yaitu Escherichia coli), sedangkan non-laktosa-fermentasi organisme
memproduksi jelas, koloni berwarna , yaitu Salmonella.
Pada metode penanaman pada agar, jika sedikit saja sel diletakkan dalm medium agar,
maka tiap sel akan tumbuh menjadi koloni yang terpisah. Prinsip Metode gores yaitu
mendapatkan koloni yang benar-benar terpisah dari koloni yang lain, sehingga
mempermudah inokulasi. Inokulum digoreskan dipermukaan media agar dalam cawan
petri dengan ose, diantara garis-garis goresan akan terdapat sel-sel yang cukup terpisah
sehingga dapat tumbuh menjadi koloni.
B) Hasil pengamatan
Gambar media sebelum ditanami bakteri :
Nutrien agar plate endo agar plate
C) Pembahasan
Interpretasi hasil :
a. Media endo agar: Pada bakteri yang dapat memfermentasi laktosa
(contoh : Escherichia coli, Klebsiella sp.) koloni dan media akan
berwarna merah atau merah muda, karena memfermentasi laktosa.
b. Media nutrien agar : Staphylococcus aureus bertambah dengan
cepat pada beberapa tipe media dengan aktif melakukan
metabolisme, melakukan fermentasi karbohidrat dan menghasilkan
bermacam-macam pigmen dari warna putih hingga kuning gelap.
Koloni pada media padat berbentuk bulat, lambat dan mengkilat.
Medium yang akan dibuat dalam percobaan ini adalah Nutrient Agar Plate
(NAP) dan endo agar plate (EAP). Di dalam pembuatan medium ini, sudah
dilaksanakan sesuai dengan prosedur yang berlaku. Pada media endo Agar
didapatkan hasil media yang steril setelah inkubasi media selama kurang
lebih 24 jam. Hal ini dibuktikan dengan tidak adanya koloni jamur(fungi),
mold maupun kontaminan bakteri yang tumbuh dan berkembang di dalam
medium endo agar ini. Tetapi saat pengujian sterilitas media pada medium
Nutrient Agar, terdapat koloni jamur selain bakteri yang ditanam yang
tumbuh pada salah satu media Nutrient Agar (NA). Hal ini ditandai dengan
adanya sekitar 1-2 koloni jamur yang tidak diketahui jenisnya tumbuh pada
medium ini. Diantara fakatornya adalah sebagai berikut :
1. Medium adalah suatu bahan yang terdiri atas campuran nutrisi yang dipakai untuk
menumbuhkan mikroba juga medium dapat digunakan pula untuk isolasi,
memperbanyak, pengujian sifat-sifat fisiologi dan perhitungan mikroba.
2. Medium Nutrient Agar (NA) dan Medium Endo Agar (EA) merupakan medium padat
(solid) jika diklasifikasikan berdasarkan bentuk.
3. Media Nutrient Agar (NA) dan Saboraud Endo agar (EA) termasuk golongan media
umum buatan (sintetis).
4. Dalam pembuatan media, suasana steril harus selalu terjaga untuk mencegah kontaminan
menkontaminasi media agar yang dibuat.
Daftar Pustaka
http://digilib.unila.ac.id/30283/20/SKRIPSI%20TANPA%20BAB%20PEMBAHASAN.pdf
https://www.academia.edu/15297850/Laporan_Mikrobiologi_-
_Sterilisasi_dan_Pembuatan_Media
https://www.academia.edu/32855223/LAPORAN_PRAKTIKUM_PEMBUATAN_MEDIA_DAN_STE
RILISASI