Pemeriksaan HDL
Pemeriksaan HDL
Pemeriksaan HDL
Pemeriksaan HDL-Kolesterol
2016
LEMBAR PENGESAHAN
Kelompok : VI
2. Nurlela Solissa
3. Zakia Jufri
4. Muh. Alamsyah
5. Ayub
6. Jumriani
Penilaian :
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Kolesterol adalah lemak yang terdapat dalam aliran darah atau berada dalam
sel tubuh, yang sebenarnya dibutuhkan untuk pembentukan dinding sel dan
sebagai bahan baku beberapa hormon, namun apabila kadar kolesterol dalam
darah berlebihan, akan mengakibatkan penyakit jantung koroner dan stroke.
Kolesterol secara alami bisa dibentuk oleh tubuh sendiri, selebihnya didapat dari
makanan hewani, seperti daging, unggas, ikan, margarin, keju, dan susu.
Makanan yang berasal dari nabati, seperti buah, sayur, dan beberapa biji-bijian,
tidak mengandung kolesterol.
Makanan berlemak yang kita makan terdiri dari trigliserida dan kolesterol.
Selain lemak yang berasal dari makanan, dalam usus juga terdapat kolesterol
dari hati yang dieksresi bersama empedu ke usus halus.Baik lemak diusus halus
yang berasal dari makanan maupun berasal dari hati disebut lemak
eksogen.Trigliserid dan kolesterol dalam usus halus akan diserap kedalam
enterosit mukosa usus halus.Trigliserid akan diserap sebagai asam lemak bebas
sedang kolesterol sebagai kolesterol.Didalam usus halus asam lemak bebas akan
dirubah lagi menjadi trigliserd,sedang kolesterol akan mengalami esterifikasi
menjadi kolesterol ester dan keduanya bersama fosfolipid dan apolipoprotein akan
membentuk lipoprotein yang dikenal dengan kilomikrom.
Kolesterol HDL disebut sebagai lemak yang “baik”, lantaran dapat
membersihkan dan mengangkut timbunan lemak dari dinding pembuluh darah ke
hati. Kolesterol HDL yang ideal harus lebih tinggi dari 40 mg/dl untuk pria, atau
di atas 50 mg/dl untuk wanita. Penyebab kolesterol HDL yang rendah adalah
kurang gerak badan, terlalu gemuk, serta kebiasaan merokok. Selain itu hormon
testosteron pada pria, steroid anabolik, dan progesteron bisa menurunkan
kolesterol HDL; sedangkan hormon estrogen wanita menaikkan HDL sedangkan
perbedaan kolesterol Lp(a) adalah suatu variasi dari kolesterol LDL. Lp(a) yang
tinggi berbahaya bagi jantung. Penyebab peningkatan Lp(a) belum jelas, mungkin
berkaitan dengan faktor genetik.
HDL merupakan kolesterol “baik” yang membawa lipoprotein dengan
kerapatan tinggi (high-density lipoproteins). Bila memiliki lebih artinya berada
pada risiko rendah terkena penyakit jantung koroner. HDL mengangkut kolesterol
dari sel-sel untuk kembali ke liver. Semakin tinggi kadar HDL, semakin baik bagi
kita. Progesteron, anabolic steroid, dan testosteron cenderung menurunkan HDL,
sementara estrogen menaikkan kadar HDL.
B. TUJUAN PRAKTIKUM
Untuk mengetahui kadar HDL - kolestrol dalam darah seseorang dalam
mg/dl
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
HDL (high density lipoprotein) adalah lipoprotein yang mengandung Apo A,
yang memiliki efek arteronergik, sehingga disebut lemak baik karena fungsinya
membersihkan kolestrol pada dinding pembuluh darah endotel dan membawanya
kepembuluh darah perifer.kembali kehati lalu diurai dan dibuang kedalam kantung
empedu sebagai asam empedu. Dengan demikian penimbunan kolestrol diperifer
menjadi berkurang ( Ruland,2006 ). High-Density Lipoprotein (HDL) merupakan
salah satu dari lima kelompok utama Lipoprotein yaitu : kilomikron, VLDL, IDL,
LDL, dan HDL, yang memungkinkan tranportasi lemak seperti kolesterol dan
trigliserida sekitar sel, termasuk darah. Kolesterol HDL juga dikenal dengan
kolesterol “baik”.
Penyebab kolestrol HDL yang rendah adalah kurang gerak badan, terlalu
gemuk, serta kebiasaan merokok. Selain itu hormon testosteron pada laki-laki, steroid
anabolik, dan progesteron bisa menurunkan kolesterol HDL, sedangkan hormon
estrogen perempuan menaikkan HDL.
Peranan HDL atau Lipoprotein berkepadatan tinggi, yang berperan sebagai
pembersih lemak di dalam aliran darah, dan merupakan kunci bagi pengangkutan
kolesterol LDL itu, tampaknya memang sangat berguna untuk membantu mencegah
timbulnya penyakit jantung. Dewasa ini telah diketahui bahwa seorang penderita
dengan kadar kolesterol darah yang tinggi, tidak akan jatuh lagi ke dalam risiko yang
dapat membahayakan keselamatan hidupnya, terlebih bila ia cukup memperoleh
HDL.
METODE PRAKTIK
A. METODE
Metode yang digunakan dalam pemeriksaan HDL-Cholesterol adalah
Choleaterol Liquicolor
B. PRINSIP
Chylomicrons, VLDL ( Very Low Density Lipoprotein ) dan LDL (Low
Density Lipoprotein) dipresipitasikan dengan penambahan asam fosfotungsat dan
magnesium clorida. Setelah dicentrifuge cairan supernatan mengandung HDL
(High Density Lipoprotein) yang akan ditentukan HDL nya dengan cholesterol
liquicolor.
2. BAHAN
a. Darah vena
b. Reagen Cholesterol
c. Reagen Presipitat
d. Reagen Standar
e. Kapas alcohol
f. Aquadest
D. PROSEDUR KERJA
1. Disiapkan alat dan bahan yang akan digunakan.
2. Diambil darah vena menggunakan spoit, kemudian dimasukkan ke dalam
tabung reaksi.
3. Setelah itu, darah disentrifuge selama 10 menit dengan kecepatan 3000 rpm.
4. Dibuat reagen presipitan yang telah diencerkan dengan pengenceran 4 ml
reagen presipitan dan 1 mL standar (4:1)
5. Dimasukkan reagen presipitan tersebut sebanyak 500 𝜇L ke dalam tabung
reaksi kemudian tambahkan dengan sampel serum yang telah disentrifus
sebanyak 200 𝜇L.
6. Dimasukkan reagen Cholesterol sebanyak 1000 𝜇L ke dalam masing-masing
tabung blanko dan sampel.
7. Ditambahkan ( reagen presipitan + sampel ) sebanyak 100 𝜇L ke dalam
tabung sampel lalu dihomogenkan dengan baik.
8. Diinkubasi selama 10 menit pada suhu kamar.
9. Kemudian tabung sampel dan tabung blanko dibaca atau diukur pada alat
fotometer, sehingga hasilnya akan terlihat pada monitor alat.
10. Dilihat, dibaca, dan dicatat hasil yang didapatkan.
11. Dibersihkan kembali alat dan bahan yang telah digunakan.
BAB IV
PEMBAHASAN
HDL ( High Density Lipoprotein ) adalah kompleks lipid dan protein yang
didominasi protein dan berfungsi mengikat kolesterol dan trigliserida dalam sistem
sirkulasi darah. Kolesterol yang berikatan dengan HDL sebagai pembawa memiliki
efek positif bagi tubuh, sehingga disebut kolesterol baik. Kolesterol HDL dapat
membersihkan plak yang berada di arteri dan membawanya ke hati untuk dikeluarkan
dan digunakan kembali oleh tubuh. Kadar HO2-C yang tinggi memberikan efek
perlindungan terhadap penyakit kardiovaskuler dari rendahnya HDL – C ( kurang dari
40 mg/dl ) meningkatkan resiko penyakit jantung. ( sudirman, 2012 )
Pada pemeriksaan HDL kolesterol, sampel yang digunakan juga plasma darah.
Sebelumnya, kami membuat supernatan dahulu, yaitu plasma darah sebanyak 500 µL
ditambahkan dengan reagen HDL. Reagen tersebut akan mengendapkan partikel –
partikel lipoprotein selain HDL. Setelah diinkubasi dan dicentrifuge, supernatan siap
untuk digunakan dalam pemeriksaan HDL
Kadar HDL yang didapat oleh kelompok kami adalah 0,584 mg/dl. Kadar ini
digolongkan dalam keadaan di bawah normal. Kadar HDL wanita adalah < 50 mg/dl,
laki – laki < 40 mg/dl dan kadar HDL tinggi > 60 mg/dl. ( Sunita, 2004). Hal ini di
pengaruhi karena reagen yang di gunakan tidak cukup sehingga mempengaruhi hasil
akhirnya.
BAB V
KESIMPULAN