Laporan Praktikum Parasitologi 2
Laporan Praktikum Parasitologi 2
Laporan Praktikum Parasitologi 2
PARASITOLOGI II
Oleh Kelompok 2
maupun
bentuk kista.
Menurut KBBI, tinja adalah kotoran atau hasil buangan yang dikeluarkan dari alat
pencernaan ke luar tubuh melalui dubur, mengandung zat-zat makanan yang
tidak dapat dicernakan dan zat-zat yang tidak berasal dari makanan,
misalnya
jaringan yang aus, mikroba yang mati; feses; kotoran
Kehadiran silia yang menutupi sel dari organisme merupakan ciri khas utama dari
kelompok ini, oleh karena itu dinamai phylum Ciliophora. Namun, perbedaan
sitologi utama adalah kehadiran dua jenis inti, yaitu mikronukleus dan
makronukleus. Radiasi adaptif kelompok ini selama evolusi telah
menghasilkan beberapa spesies sangat bagus dan beragam. Beberapa adalah
sessile (misalnya Suctorians atau Stentor) dan menangkap makanan dengan
tentakel yang menembus sitoplasma dan menarik mangsa, atau dengan
kompleks membranelles mendorong air yang membawa partikel aliran air ke
dalam rongga vakuola makanan bucal yang terbentuk. Meskipun sebagian
besar ciliates “telanjang”, beberapa menghasilkan mineralisasi Lorica
(Tintinnids) atau mensekresi skala organik (misalnya Lepidotrachelophyllum).
Penyusunan silia pada permukaan tubuh dan di wilayah aparatus oral,
kehadiran struktur makanan yang khusus, dan organisasi dari pita
subpellicular dari mikrotubulus adalah kriteria penting yang digunakan dalam
menciptakan kategori taksonomi (Roger, 1988).
Balantidium coli merupakan protozoa usus manusia yang terbesar dan satu-satunya
golongan ciliata manusia yang patogen, menimbulkan Balantidiasis atau
ciliate dysentri. Organisme ini dijumpai pada daerah tropis dan juga daerah
sub-tropis. Pada dasarnya protozoa ini berparasit pada babi, sedangkan strain
yang ada, beradaptasi terhadap hospes definitif lainnya termasuk orang.
Penyakit zoonosis yang sumber utamanya adalah babi sebagai reservoir host,
hidup di dalam usus besar manusia, babi dan kera. B.coli dalam siklus
hidupnya memiliki 2 stadium, yaitu stadium tropozoit dan kista. Lingkaran
hidup B.coli dan E.histolitica sama, hanya saja bentuk kista dari B.coli
tidak
dapat membelah diri sebagaimana layaknya E.histolitica.
Protozoa B. coli hidup dalam caecum dan colon manusia, babi, kelinci, tikus dan
hewan mamalia lainnya. Parasit ini tidak langsung dapat menular dari hospes
satu ke lainnya, tetapi perlu beberapa waktu untuk menyesuaikan diri supaya
dapat bersimbiosis dengan dengan flora yang ada dalam hospes tersebut.
Bilamana sudah beradaptasi pada suatu hospes, protozoa akan berubah
menjadi patogen terutama pada manusia. Pada mamalia lain kecuali jenis
primata, organisme tersebut tidak menimbulkan lesi apapun, tetapi akan
menjadi patogen bilamana mukosa terjadi kerusakan oleh penyebab lain
(infeksi sekunder). Trophozoit akan memperbanyak diri dengan pembelahan.
Konjugasi hanya terjadi pada pemupukan buatan, secara alamiah jarang terjadi
konjugasi.
Fase cyste terjadi pada waktu inaktif dari parasit dan tidak terjadi reproduksi
secara
sexual ataupun asexual. Precyste terjadi setelah keluar melalui feses yang
merupakan faktor yang penting dari epidemiologi penyakit. Infeksi terjadi
bila
cyste termakan oleh hospes yang biasanya terjadi karena kontaminasi
makanan dan minuman. Balantidium coli biasanya mati pada pH 5,0; infeksi
terjadi bila orang mengalami kondisi yang buruk seperti malnutrisi dengan
perut dalam kondisi mengandung asam lemah. (Muslim, H.R.2009).
1. Bentuk tropozoit B. coli
Tropozoit berbentuk lonjong, ukuran 60-70 x 40-50 µm. Tubuh tertutup silia pendek,
kecuali di daerah mulut silia lebih panjang (adoral cilia) . Bagian anterior
terdapat cekungan dinamakan peristom dan terdapat mulut (sitostom), tidak
memiliki usus namun dibagian posterior memiliki anus (cy; cytoyge).
Terdapat 2 inti yang terdiri dari makronukleus (maN;berbentuk ginjal) dan
mikronukleus (miN; berbentuk bintik kecil) yang terdapat pada cekungan
makronukleus.
Terdapat vakuole makanan (berisi sisa makanan ; bakteri, leukosit, erithrosit, dll)
dan
vakuole kontraktil (cv)
Tropozoit hidup dalam mukosa dan sub mukosa usus besar, terutama di daerah sekum
bagian terminal dari pada illeum. Bergerak ritmis dengan perantaraan cilia.
Tropozoit tidak dapat lama hidup di luar badan, tetapi kista tetap hidup
selama beberapa minggu. Kista yang dapat hidup di luar badan adalah bentuk
infektif. Bila tertelan oleh hospes baru, maka dinding kista hancur dan
trofozoit yang dilepaskan masuk dinding usus, dan memperbanyak diri.
Kista berbentuk bulat, ukuran 50-60 µ, dinding dua lapis, sitoplasma bergranul,
terdapat makro & mikronukleus serta sebuah badan refraktil.
Alat Bahan
GAMBAR
Morfologi dan siklus hidup Balantidium coli dalam bentuk trofozoit berbentuk
melonjong, dengan ukuran 60-70 x 40-50 µm. TUbuh tertutup silia
pendek, kecuali daerah mulut silia lebih panjang (adoral cilia). Bagian
anterior terdapat cekungan yang dinamakan peristom dan terdapat celah
mulut (sitosom), tidak memiliki usus, tetapi di bagian posterior memiliki
anus (cyh;cytoyge). Terdapat 2 inti yang terdiri dari mikronukleus dan
makronukleus. Ada vakuola makanan dan vakuola kontraktil.
Kista berbentuk bulat, ukuran 50-60 µm, dinding dua lapis, sitoplasma bergranul,
terdapat makronukleus dan mikronukleus serta sebuah badan refraktil.
Trofozoit hidup dalma mukosa dan sub mukosa usus besar, terutama di
daerah sekum bagian terminal. Bergerak ritmis dengan perantara silia.
Trofozoit tidak dapat hidup lama diluar badan, etetapi kista dapat hidup
lama selama beberapa minggu. Kista yang dapat hidup di luar badan
adalah kista infektif. Apabila tertelan pada hospes baru, dinding kista
hancur dan trofozoit yang dilepaskan akan masuk ke dalam dinding usus
dan memperbanyak diri Muslim, H.M. 2009: 11-12).
Balantidium coli merupakan protozoa usus manusia yang terbesar dan
satu-satunya golongan ciliata manusia yang patogen, menimbulkan
balantidiasis atau ciliate dysenteri. Penyakit zoonosis yang sumber
utamanya adalah babi sebagai reservoir host, hidup di dalam usus besar
manusia, babi dan kera. B.coli dalam siklus hidupnya memiliki 2 stadium,
yaitu stadium tropozoit dan kista. Lingkaran hidup B.coli dan E.histolitica
sama, hanya saja bentuk kista dari B.coli tidak dapat membelah diri
sebagaimana layaknya E.histolitica.
Tropozoit berbentuk lonjong, ukuran 60-70 x 40-50 µm. Tubuh tertutup silia
pendek, kecuali di daerah mulut silia lebih panjang (adoral cilia). Bagian
anterior terdapat cekungan dinamakan peristom dan terdapat mulut
(sitostom), tidak memiliki usus namun dibagian posterior memiliki anus
(cy;cytoyge). Terdapat 2 inti yang terdiri dari makronukleus
(maN;berbentuk ginjal) dan mikronukleus (miN;berbentuk bintik kecil)
yang terdapat pada cekungan makronukleus. Terdapat vakuole makanan
(berisi sisa makanan ; bakteri, leukosit, erithrosit, dll) dan vakuole
kontraktil (cv)
Kista berbentuk bulat, ukuran 50-60 µ, dinding dua lapis, sitoplasma bergranul,
terdapat makro & mikronukleus serta sebuah badan refraktil. Tropozoit
hidup dalam mukosa dan sub mukosa usus besar, terutama di daerah
sekum bagian terminal daripada illeum. Bergerak ritmis dengan
perantaraan cilia. Tropozoit tidak dapat lama hidup di luar badan, tetapi
kista tetap hidup selama beberapa minggu. Kista yang dapat hidup di luar
badan adalah bentuk infektif. Bila tertelan oleh hospes baru, maka dinding
kista hancur dan trofozoit yang dilepaskan masuk dinding usus, dan
memperbanyak diri.
Stadium kista dan tropozoit dapat berlangsung di dalam satu jenis hospes. Hospes
alamiah adalah babi, dan manusia merupakan hospes insidentil. Jika kista
infektif tertelan di dalam usus besar akan berubah menjadi bentuk
tropozoit. Di lumen usus atau dalam submukosa usus, tropozoit tumbuh
dan memperbanyak diri (multiplikasi). Jika lingkungan usus kurang sesuai
bagi tropozoit akan berubah menjadi kista.
DAFTAR PUSTAKA
1. Supriatin, Yati. 2006. Diktat Kuliah & Petunjuk Praktikum Parasitologi II
(Protozoologi & Entomologi). Hal ;79. Bandung : Sekolah Tinggi Analis
Kesehatan Bakti Asih.
2. Muslim,H.M. 2009. Parasitologi untuk Keperawatan. Jakarta: EGC Cetakan I
3. Gandasoebrata. 1968. Penuntun Laboratorium Klinik. Jakarta: Dian Rakyat.
4. Informasi Pendidikan. 2015. Sistem Pencernaan pada
Protozoa. http://www.informasi-pendidikan.com/2015/03/sistem-pencernaan-
makanan-pada-protozoa.html.Diakses tanggal 23 April 2018.