Laporan Pewarnaan Kapsul
Laporan Pewarnaan Kapsul
Laporan Pewarnaan Kapsul
PEWARNAAN KAPSUL
Disusun oleh :
Nama NIM
2022
Lembar Pengesahan
Nama NIM
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bakteri memiliki beberapa bentuk yaitu basil (tongkat), coccus,
spirilum. Bakteri yang berbentuk tongkat maupun kokus dibagi menjadi
beberapa macam. Pada bentuk basil pembagiannya yaitu basil tunggal,
diplobasil, dan tripobasil. Sedangkan pada coccus dibagi menjadi
monococcus, diplococcus, sampai stophylococcus. Khusus pada spirilum
hanya dibagi dua yaitu setengah melengkung dan melengkung
(Dwidjoseputro.1998).
Melihat dan mengamati bakteri dalam kedaan hidup sangat sulit,
karenaela skteri itu tidak berwarna juga transparan dan sangat kecil. Untuk
mengatasi hal tersebut maka dikembangkan suatu teknik pewarnaan sel
bakteri ini merupakan salah satu cara yang paling utama dalam penelitian-
penelitian mikrobiologi (Dwidjoseputro.1998).
Mikroorganisme sulit dilihat dengan mikroskop cahaya, karena
tidak mengadsorpsi ataupun membiaskan cahaya. Alasan inilah yang
menyebabkan zat warna digunakan untuk mewarnai mikroorganisme
ataupun latar belakangnya. Zat warna mengadsorpsi dan membiaskan
cahaya sehingga kontras mikroorganisme disekelilingya ditingkatkan.
Penggunaan zat warna memungkinkan pengamatan struktur sel seperti
spora dan bahan infeksi yang mengandung zat pati dan granula fosfat
(Dwidjoseputro, 1998).
Pewarnaan negatif bukan digunakan untuk mewarnai bakteri tetapi
mewarnai latar belakangnya menjadi hitam gelap. Zat warna tidak akan
mewarnai sel melainkan mewarnai lingkungan sekitarnya, sehingga sel
tampak transparan dengan latar belakang hitam. Pewarnaan negatif atau
pewarna asam dapat terjadi karena senyawa pewarna bermuatan negatif.
Dalam kondisi pH mendekati netral, dinding sel bakteri cenderung
bermuatan negatif sehingga pewarna asam yang bermuatan negatif akan
ditolak oleh dinding sel. Oleh karena itu sel menjadi tidak berwarna.
Contoh pewarna yang biasa digunakan yaitu tinta cina, larutan nigrosin,
asam pikrat dan eosin. Teknik ini berguna untuk menentukan morfologi
dan ukuran sel. Pada pewarnaan ini olesan tidak mengalami pemanasan
atau perlakuan yang keras dengan bahan-bahan kimia, maka terjadinya
penyusutan dan salah satu bentuk agar kurang sehingga penentuan sel
dapat diperoleh dengan lebih tepat. Metode ini menggunakan cat nigrosin
atau tinta cina (Hadiutomo, 1990).
Pada sebagian bakteri, terutama yang hidup dilingkungan alami,
dikelilingi oleh suatu lapisan lendir (gelatinous) yang disebut kapsul dan
slime. Sebagian besar bakteri mensekresikan suatu lapisan berlendir yang
mengakumulasi mengelilingi permukaan luar sel dan menyelubungi
dinding sel (Fadilah, 2011).
Sebagian ahli berpendapat lapisan lendir merupakan modifikasi
dinding sel terluar yang berasal dari penggembungan dan gelatinisasi
konstituennya. Sebagian lagi berpendapat bahwa lapisan lendir adalah
produk sekretori yang mempunyai komposisi kimia berbeda dengan
dinding sel. Clifton menyatakan bahwa lapisan lendir ini disusun oleh
karbohidrat yang disimpan di sekeliling dinding sel. Bila lapisan ini cukup
tebal dan mempunyai bentuk yang jelas, disebut dengan kapsul (Fadilah,
2011).
B. Tujuan
Setelah menyelesaikan praktikum ini, diharapkan mahasiswa dapat
:
1. Untuk melihat bentuk (morfologi) dengan mewarnai latar
belakangnya.
2. Prosedur untuk membedakan material kapsular sel bakteri dengan
menggunakan pewarnaan Kapsul (Burry gins)
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pewarnaan Negatif
Pewarnaan negatif bukan untuk mewarnai sel bakteri, hanya
mewarnai latar belakangnya menjadi hitam gelap. Zat warna yang
digunakan tidak akan mewarnai sel, tetapi mewarnai lingkungan sekitar
sehingga sel bakteri tampak transparan. Dalam kondisi pH mendekati
netral, dinding sel bakteri cenderung bermuatan negatif dan senyawa
pewarna juga bermuatan yang sama sehingga akan ditolak oleh dinding
sel. Pewarna yang biasa digunakan antara lain tinta cina, nigrosin, eosin,
dan asam pikrat. Pewarna yang digunakan merupakan jenis pewarna
asam dan bermuatan negatif. Pewarna ini tidak akan bisa berikatan
dengan dinding sel dari bakteri karena sama-sama bermuatan negatif,
sehingga pewarna ini hanya akan mewarnai permukaan preparat atau
dengan kata lain membuat gelap latar belakang dari bakteri.
Pewarnaan negatif tidak hanya secara khusus menvisualisasikan
protein saja, tetapi dapat digunakan untuk lipoprotein, isolasi organela,
kompleks nukleoprotein. Pada teknik ini apusan bakteri mengalami fiksasi
dengan cepat (beberapa detik sampai menit). Pewarnaan negatif adalah
cara pengamatan mikrobiologi yang biasa dilakukan untuk membedakan
spesimen kecil dengan cairan optiknya. Untuk mikroskop medan terang,
pewarnaan negatif biasanya menggunakan cairan hitam, misalnya
nigrosin. Pewarnaan negatif atau pewarna asam dapat terjadi karena
senyawa pewarna bermuatan negatif.
Kebanyakan bakteri mengeluarkan lendir pada permukaan selnya
yang melapisi dinding sel. Jika lapisan lendir ini cukup tebal dan kompak
maka disebut dengan kapsula. Pada beberapa bakteri adanya kapsula
menunjukkan sifat yang virulen. Kapsula bakteri tidak perwarna sehingga
untuk mengetahui ada tidaknya kapsula bakteri perlu dilakukan pewarnaan
khusus. Pewarnaan ini bisa dilakukan dengan menggunakan nigrosin,
merah kongo atau tinta cina. Setelah ditambahkan pewarna yang tidak
menembus kapsul, maka kapsul dapat tampak dengan menggunakan
mikroskop cahaya. Ini merupakan penampilan negatif kapsul yang terlihat
jernih dengan latar belakang gelap (gambar 2.1 dan 2.2).
Gambar 2.1 Prinsip pewarnaan kapsul
METODE
A. Waktu Praktikum
Praktikum pewarna kapsul ini dilaksanakan pada hari Selasa, 29
November 2022
B. Tempat Praktikum
Praktikum ini dilaksanakan di Laboratorium Mikrobiologi, gedung C,
ITKES Wiyata Husada Samarinda.
C. Alat dan Bahan Praktikum
1. Alat
a. Jarum ose
b. Pipet tetes
c. Api bunsen
d. Obyek glass
e. Tabung reaksi
f. Mikroskop
2. Bahan
a. Biakan bakteri Klebsiella pneumonia
b. NaCl steril 0,85%
c. Tinta cina/tinta gambar/nigrosine
d. Oil imersi
e. Desinfektan
D. Prosedur Kerja
1. Prinsip kerja
Pengecatan negatif memiliki prinsip dasar, yaitu dengan
mengontraskan latar belakang sel (dibuat menjadi lebih gelap)
sehingga sel yang tidak berwarna menjadi lebih terlihat. Pewarna
yang digunakan adalah pewarna asam.
2. Cara kerja
a. Buat suspensi tebal dari bakteri Klebsiella pneumonia
dengan air garam fisiologis pada salah satu ujung dari
obyek glass pertama.
b. Letakkan satu tetes tinta cina didekat suspense bakteri tadi,
A. Hasil
Setelah melakukan praktikum ini sesuai dengan prosedur kerja dan
bimbingan dari dosen maka didapatkan hasil sebagai berikut :
- Nama bakteri : Klebsiella pneumonia
- Morfologi bakteri : Kapsul
- Warna sel : Putih
B. Pembahasan
Pewarnaan negatif menggunakan zat pewarna asam yang
memiliki kromogen bermuatan negatif. Karena permukaan sel
cenderung bermuatan negatif, maka zat pewarna asam tidak
melekat atau masuk ke dinding sel, melainkan membentuk
lingkungan latar belakang sel yang terwarnai. Sel-sel bakteri sendiri
akan terlihat terang pada bidang yang terwarnai. Karena
pewarnaan ini tidak membutuhkan fiksasi panas, maka bentuk dan
susunan sel bakteri tidak rusak dan tampak dalam ukuran alami.
Bentuk-bentuk bakteri yang sukar diamati, misalnya bentuk spiral,
dapat ditampilkan dengan pewarnaan ini.
Pewarnaan ini tidak akan menembus atau berikatan
dengan dinding sel bakteri karena daya tolak menolak antara
muatan negatif pewarna dan muatan negatif dinding sel bakteri.
Pewarna akan membentuk deposit di sekitar bakteri atau
menghasilkan latar belakang hitam sehingga bakteri tampak tidak
berwarna, sementara latar belakangnya berwarna gelap (Harley,
2002).
Pewarnaan negatif bukan digunakan untuk mewarnai
bakteri tetapi mewarnai latar belakangnya menjadi hitam gelap. Zat
warna tidak akan mewarnai sel melainkan mewarnai lingkungan
sekitarnya, sehingga sel tampak transparan dengan latar belakang
hitam. Pewarnaan negatif atau pewarna asam dapat terjadi karena
senyawa pewarna bermuatan negatif. Dalam kondisi pH mendekati
netral, dinding sel bakteri cenderung bermuatan negatif sehingga
pewarna asam yang bermuatan negatif akan ditolak oleh dinding
sel. Oleh karena itu sel menjadi tidak berwarna. Contoh pewarna
yang biasa digunakan yaitu tinta cina, larutan nigrosin, asam pikrat
dan eosin. Teknik ini berguna untuk menentukan morfologi dan
ukuran sel. Pada pewarnaan ini olesan tidak mengalami
pemanasan atau perlakuan yang keras dengan bahan-bahan
kimia, maka terjadinya penyusutan dan salah satu bentuk agar
kurang sehingga penentuan sel dapat diperoleh dengan lebih tepat.
Metode ini menggunakan cat nigrosin atau tinta cina (Hadiutomo,
1990).
Kapsul adalah lapisan polimer yang terdapat diluar dinding
sel. Kapsul pada bakteri dapat diamati dengan mikroskop dengan
teknik pewarnaan, baik secara langsung maupun tidak langsung
(Hadiutomo,1990).
Contoh bakteri yang berkapsul adalah Klebsiella
pneumonia. Bakteri ini diteliti dan diidentifikasi pertama kali oleh
bakteriologis Jerman bernama Edwin Klebs. Klebsiella pneumonia
terdapat dalam feses dan saluran nafas sebanyak 5% pada orang
normal. Klebsiella pneumonia salah satu bakteri gram negative,
bakteri yang non motil (tidak melakukan pergerakan secara sel),
merupakan bakteri fakultatif anaerob, bakteri ini dapat
memfermentasikan laktosa. Klebsiella pneumonia dapat
menyebabkan pneumonia (Elfidasari, 2013).
Klebsiella pneumonia adalah anggota keluarga bakteri
Enterobacteraceae yang gram negatif, berbentuk batang, non –
motil, bakteri berkapsul dan anaerob fakultatif. Klebsiella
pneumonia dapat menyebabkan berbagai infeksi yang biasanya
menyerang sistem pernafasan dan saluran kemih seperti
pneumonia dan infeksi saluran urine (Agustina, 2014).
Pada sebagian bakteri, terutama yang hidup dilingkungan
alami, dikelilingi oleh suatu lapisan lendir (gelatinous) yang disebut
kapsul dan slime. Sebagian besar bakteri mensekresikan suatu
lapisan berlendir yang mengakumulasi mengelilingi permukaan
luar sel dan menyelubungi dinding sel (Fadilah, 2011).
Pada pewarnaan ini olesan tidak mengalami pemanasan
atau perlakuan yang keras dengan bahan-bahan kimia, maka
terjadinya penyusutan dan salah satu bentuk agar kurang sehingga
penentuan sel dapat diperoleh dengan lebih tepat. Metode ini
menggunakan cat nigrosin atau tinta cina (Hadiutomo, 1990).
BAB V
A. Kesimpulan
Setelah melakukan praktikum ini sesuai dengan prosedur kerja dan
bimbingan dari dosen maka dapat disimpulkan bahwa praktikum berhasil
dilakukan. Sesuai dengan tujuan praktikum, mahasiswa dapat mengamati
morfologi bakteri yang sukar diwarnai oleh pewarna-pewarna sederhana
dengan menggunakan prosedur pewarnaan, dengan hasil bakteri bentuk
batang, berwarna bening dengan latar belakang hitam tinta cina. Setiap
langkah dan reaksi-reaksi kimia yang terjadi dalam prosedur tersebut
dapat dipahami. Mahasiswa juga dapat membedakan material kapsular sel
bakteri dengan menggunakan pewarnaan Kapsul (Burry gins).
B. Saran
Saran pada praktikum kali ini adalah mahasiswa harus melakukan
praktikum sesuai dengan prosedur kerja dan arahan dari dosen, serta
mahasiswa harus bersungguh-sungguh dan berkonsentrasi agar
mendapatkan hasil yang diinginkan.
DAFTAR PUSTAKA
Elfidasari, Dewi. 2013. Deteksi bakteri Klebsiella pneumonia pada beberapa jenis
rokok konsumsi masyarakat. Jurnal Al-Azhar Indonesia Seri Sains dan
Teknologi, Vol.2, No.1.
Fadilah, Muhyiatul.2011. Deteksi kapsul dan slime pada bakteri patogen yang
diisolasi dari benih lele dumbo. Jurnal Sainstek Vol.III, No.2