142 Mutolaah

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 15

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bahasa Arab merupakan salah satu bahasa yang telah menyentuh
berbagai ranah dunia. Selain sebagai bahasa media ajaran islam, bahasa Arab
juga telah berjasa dalam menjunjung tinggi sains dan teknologi, memperkaya
khazanah budaya nasional dan media perubahan politik internasional yang
semakin menampakkan perananya dewasa ini. Sehingga bahasa Arab
mengalami perkembangan yang sangat pesat.
Adapun metode pembelajaran Bahasa Arab dan inovasinya akan
menjadi tantangan tersendiri bagi setiap guru bahasa Arab. Oleh karena itu
pembelajaran bahasa arab juga menuntut kecerdasan setiap guru untuk
memahami aspek yang berkaitan dengan hasil pembelajaran.Yakni dengan
menciptakan teknik-teknik baru dalam pembelajaran bahasa arab agar siswa
menjadi lebih aktif, terampil, mampu menguasai dan mahir dalam bahasa arab.
Adapun perkembangan pembelajaran bahasa arab ada dipesantrenpesantren dan hampir seluruh perguruan tinggi di Indonesia seperti salah
satunya institute agama islam negeri sunan ampel Surabaya yang mana kita
berada didalamnya sekarnag ini sudah agak membaik karena terciptanya
tehnik-tehnik baru yang telah diterapkan sehingga santri bahkan mahasiswa
bisa aktif dan selalu termotifasi untuk belajar bahasa arab.
Kamipun terdorong untuk melakukan analisis pembelajaran bahasa
arab

khususnya

metode-metode

pembelajaran

bahasa

arab

berbasisi

kompetensi. Apakah dengan diterapkannya beberapa tehnik pembelajaran


beserta metode-metode yang ada (mubasyarah, Muhadasah, Insya dan
qowaid) sudah bisa mencapai hasil belajar bahasa arab yang efektif dan
apakah masih membutuhkan tehnik-tehnik baru lagi.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana pengertian metode pembelajaran?
2. Bagaimana kedudukan metode dalam pembelajaran bahasa arab?
3. Apa yang dimaksud dengan metode muthlaah (membaca)?
4. Apa tujuan pengajaran muthalaah?
5. Apa yang dimaksud dengan metode pengajaran muthalaah?
6. Bagaimana membetulkan kesalahan dalam membaca?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian metode pembelajaran
2. Untuk mengetahui kedudukan metode dalam pembelajaran bahasa arab
3. Untuk mengetahui metode muthlaah (membaca)
4. Untuk mengetahui tujuan pengajaran muthalaah
5. Untuk mengetahui metode pengajaran muthalaah
6. Untuk mengetahui membetulkan kesalahan dalam membaca

BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Metode Pembelajaran
Secara etimologi, kata metode berasal dari dari dua suku perkataan, yaitu
meta dan hodos. Meta berarti melalui dan hodos berrti jalan atau cara.
Dalam Bahasa Arab metode dikenal dengan istilah thariqah yang berarti
langkah-langkah strategis yang harus dipersiapkan untuk melakukan suatu
pekerjaan. Sedangkan dalam bahasa Inggris metode disebut method yang
berarti cara dalam bahasa Indonesia.1

1 Dr. dradjat, Zaskiah, dkk. 1994, Metodologi Pengajaran Agama Islam, Jakarta:
Bumi Aksara. Hal 98
3

Sedangkan menurut terminologi (istilah) para ahli memberikan definisi yang


beragam tentang metode, terlebih jika metode itu sudah disandingkan dengan
kata pendidikan atau pengajaran diantaranya :
1. Winarno Surakhmad mendefinisikan bahwa metode adalah cara yang di
dalam fungsinya merupakan alat untuk mencapai tujuan
2. Abu Ahmadi mendefinisikan bahwa metode adalah suatu pengetahuan
tentang cara-cara mengajar yang dipergunakan oleh seorang guru atau
instruktur
3. Ramayulis mendefinisikan bahwa metode mengajar adalah cara yang
dipergunakan guru dalam mengadakan hubungan dengan peserta didik
pada saat berlangsungnya proses pembelajaran. Dengan demikian metode
mengajar merupaka alat untuk menciptakan proses pembelajaran.
4. Omar Mohammad mendefinisikan bahwa metode mengajar bermakna
segala kegiatan yang terarah yang dikerjakan oleh guru dalam rangka
kemestian-kemestian

mata

pelajaran

yang

diajarkannya,

cirri-ciri

perkembangan muridnya, dan suasana alam sekitarnya dan tujuan


menolong murid-muridnya untuk mencapai proses belajar yang diinginkan
dan perubahan yang dikehendaki pada tingkah laku mereka.
Berdasarkan definisi yang dikemukakan para ahli mengenai pengertian
metode di atas, beberapa hal yang harus ada dalam metode adalah :
1. Adanya tujuan yang hendak dicapai
2. Adanya aktivitas untuk mencapai tujuan
3. Aktivitas itu terjadi saat proses pembelaran berlangsung
4. Adanya perubahan tingkah laku setelah aktivitas itu dilakukan.2
B. Kedudukan Metode Dalam Pembelajaran Bahasa Arab

2 Dr. dradjat, Zaskiah, dkk. 1994, Metodologi Pengajaran Agama Islam, Jakarta:
Bumi Aksara. Hal 99
4

Metodelogi pengajaran agama sangat bermanfaat bagi calon guru/pendidik


agama, karena:
1.

Membahas

tetang

berbagai

prinsip,

teknik-teknik

dan

pendekatan pengajaran yang digunakan. Dengan mempelajarinya seorang


guru

dapat

memilih

metode

manakah

yang

layak

dipakai,

mempertimbangkan keunggulan dan kelemahannya, serta kesesuaian


metode tersebut dengan karakteristik siswa dan cirri-ciri khas materi yang
akan di sajikan sehingga kegiatan belajar dapat berlangsung secara optimal
untuk mencapai tujuan yang ditetapkan.
2.

Terlalu luasnya materi agama dan sedikitnya waktu yang


tersedia untuk menyampaikan bahan, sudah barang tentu memerlukan
pemikiran yang mendalam bagaimana usaha guru agama, agar tujuan
pengajaran dan pendidikan agama dapat tercapai dengan sebaik-baiknya.
Disinilah fungsi metodlogi pengajaran agama dapat member makna yang
basar sekali terhadap guru yang telah mempelajarinya secara baik,
terutama yang berkenaan dengan desain dan rancangan pengajaran.

3.

Sifat pengajaran agama lebih banyak menekankan pada segi


tujuan afektif (sikap) dibanding tujuan kognitif, menjadikan peranan guru
agama lebih bersifat mendidik daripada mengajar. Metodelogi pengajaran
agama turut memberikan distribusi pengetahuan terhadap mahasiswa
sebagai calon guru / pendidik yang diharapkan.
Pembelajaran

mengandung

berbagai

fungsi

seperti

membantu,

membimbing, melatih, memelihara, merawat, menumbuhkan, mendorong,


membentuk, meluruskan, menilang dan mengembangkan. Fungsi-fungsi
pembelajaran itu dilakukan oleh dan menjadi tanggung jawab pendidik yaitu
guru, pemong belajar, pembimbing, pelatih dan sebagainya. Sehingga peserta
didik dapat melakukan perubahan dalam dirinya sesuai dengan tujuan
pebelajaran yang merupakan bagian dari tujuan pendidikan.
Terdapat banyak teori tentang fungsi pendidik dalam pembelajaran.
Fenstermacher dan Soltis (1986) menjelaskan bahwa fungsi pendidik

dianalogikan dengan fungsi pemeliharaan taman(gendener), perajin keramik


(potter) juru rawat (midwife), dan penyaji (provisioner).3
C. Metode Muthlaah (Membaca)
Metode muthalaah, yaitu cara menyajikan pelajaran denagn cara
membaca baik membaca dengan bersuara maupun membaca dalam hati.
Melalui metode muthalaah ini, diharapkan anak didik dapat mengucapkan
lafal kata-kata dan kalimat dalam bahasa Arab yang fasih, lancar dan benar.
Tidak sembarang membaca, akan tetapi memperhatikan tanda-tanda baca.,
tebal tipisnya bacaan. Sebab, salah dalam mengucapkan tanda baca, akan
berakibat kesalahan arti yang dimaksud.
Metode muttholaah adalah cara menyajikan pelajaran
dengan

cara

membaca

baik

membaca

dengan dengan

bersuara maupun membaca dalam hati. Melalui metode ini


diharapkan para peserta didik ddapat melafalkan kata-kata
dan kalimat-kalimat dalam bahasa Arab dengan fasih, lancar
dan benar sesuai dengan kaidah-kaidah yang telah ditentkan.
Dalam hal yang mempehatikan tanda baca, panjang dan
pendeknya

dan

lain-lain.

Langkah-langkah

penggunaan

metode muthalaah.
1. Pendahuluan berupa tes awal untuk mengetahui batas
penguasaan materi yang telah dipelajari atau penjajagan,
dan appersepsi agar pesertta didik memusatkan perhatian
pada materinyang akan disajikan.
2. Pemberian kosa kata yang dianggap sukar disertai defenisi
dan contoh dalam bentuk kalimat.
3. Sebelum guru membaca materi yang akan dipelajari,
terlebih dahulu peseta didik atau siswa disuruh untuk
membuka

materi

bacaannya,

dan

menyimak

bacaan

gurunya secara tertib, sesudah itu berikanlah kesempatan


3 Prof. Dr, Ramayulis. 2008. Metodologi Pendidikan Agama Islam. Jakarta: Kala Mulia, hal 39
6

kepada mereka untuk menanyakan hal-hal yang belum


mereka pahami dengan baik sehingga mereka benar-benar
paham dengan materi tersebut.
4. Guru menewarkan kepada murid untuk mengulangi materi
bacaan

yang

baru

dibaca

kemudian

guru

menunjuk

beberapa orang untuk membaca ddengan bersuara, siswa


yang lain memperhatikan apa yang dibaca oleh temannya.
5. Penjelasan singkat tentang tatabahasa yang tedapat dalam
bacaan. Hal ini turut membantu siswa dalam memahami isi
bacaan.
6. Diakhir pertemuan, guru memberikan tugas kepada para
pelajar tentang isi bacaan, misalnya: membuat rangkuman
dengan bahasa pelajar, atau membuat komentator tentang
isi bacaan, atau membuat diagaram, atau yang lainnya.
Jika dipandang perlu, guru dapat memberikan tugas
dirumah untuk membaca teks yang akan diberikan pada
petemuan selanjutnya.4
D. Tujuan Pengajaran Muthalaah
Pengajaran muthalaah bertujuan untuk :
1. Melatih anak didik terampil membaca huruf Arab dan Al-Quran dengan
memperhatikan tanda-tanda baca, misalnya tanda baca dhammah, tanda
fathah, tanda kasrah , sadddah , dan tanda tanwin, dan lain-lain.
2. Dapat membedakan bacaan antara huruf satu dengan huruf yang lainnya,
dan antara kalimat bahasa Arab yang samar, sehingga fasih lafadznya,
lancar membacanya dan benar dalam pemakaiannya, tepat bacaan.
3. Dapat melagkan dan melantunkan gaya bahasa Arab dan Al-Quran secara
tepat dan menarik hati
4. Melatih anak didik untuk dapat membaca dan mengerti serta paham apa
yang dibacanya / tidak verbalisme
4 Dr. dradjat, Zaskiah, dkk. 1994, Metodologi Pengajaran Agama Islam, Jakarta: Bumi Aksara.
Hal 89

5. Agar anak didik dapat membac, membahas dan meneliti buku-buku


agama, karya-karya ulama-ulama besar dan pemikir (filsuf-filsuf) Islam
yang umumnya karya mereka ini ditulis dalam bahasa Arab. Di Indonesia
buku semacam ini dikenal dengan istilah Kitab Kuning, atau Kitab
Gundul, karena ditulus dalam bahasa Arab yang tidak ada tanda /
harakatnya (tanpa tanda baca yang lengkap)
E. Metode Pengajaran Muthalaah
1. Apresepsi dan Pre Test
Setiap awal pelajaran hendaklah dimulai dengan apresepsi dan pre
test. Pre test yaitu menghubungkan pelajaran yang telah diberikan, dengan
pelajaran yang akan disajikan, sehingga pengajaran menjadi kontekstual
dan relevan5
2. Sebelum guru membaca buku pelajaran yang akan dipelajari, suruhlan
akan didik untuk membaca buku bacaannya, jika ada, dan menyimak
bacaan gurunya secara baik dan tertib. Setelah selesai membaca adakanlah
bersoal jawab dengan anak didik, sehingga mengerti danpaham betul
mengenai bacaan tersebut.
3. Guru menwaarkan kepada murid, untuk mengulangi bacaan yang baru saja
dibaca oleh gurnya, kemudian menunjuk di antara yang pandai untuk
membaca. Sedangkan yang lain aktif menyimak dan memperhatikan bacan
temannya itu.
4. Setelah selesai membaca diantara siswa yang disruh tadi, maka kemudian
adakanlah diskusi dan bersoal jawab terhadap bacaan tersebut. Apakah
terdapat kekuarangan atau kesalahan. Dan kalau terdapat kesalahan,
suruhlah temannya yang lain untuk membenarkannya. Dalam hal ini
hendaknya diperhatikan juga, bahwa dalam membrtulkan suatu kesalahan,
janganlahj disaat-saat kalimat yang dibaca belum selesai. Sebab hal itu
akan dapat berakibat makna bacaan menjadi terputus, disamping dapat
menghambat konsentrasi anak didik.

5 Dr. Tafsir, Ahmad. 1945. Metodologi Pengajaran Agama Islam. Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya. Hal 43

5. Dan jika acara bacaan itu terlalu panjang, maka sebaiknya bacaan tersebut
dibagi-bagi dalam bagian pendek / terkecil, agar sederhana dan mudah
dimengerti. Dan setelah bagian tertentu dapat diselesaikan, maka
dilanjutkan pada bagian yang lain, sehingga akhirnya sampai selesai.
Secara keseluruhan
6. Dalam memberikan penjelasan, hendaklah disertai dengan contoh-contoh,
dan menuliskan arti kata-kata sulitnya di papan tulis untuk dicatat oleh
anak didik6
7. Pada akhir setiap pelajaran selesai, guru jangan lupa menyiapkan kata-kata
nasihat kepada anak didik agar tergugah / terangsang untuk giat belajar
dan rajin mengulangi pelajaran yang lain.
Saran-saran yang perlu diperhatikan :
1. Bahan bacaan hendaklah disesuaikan dengn taraf pengembangan dan
kemampuan anak didik
2. Jika dianggap perlu, upayakanlah alat peraga (media pengajaran), sebagai
alat bantu untuk memudahkan dalam memahami bacaan yang disajikan
3. Mula-mula guru hendaklah membacakan acara pelajaran itu dengan
terang. Tidak terlalu keras hingga dapat mengganggu ketenangan kelas
lain. Dan sebaliknya tidak pula terlalu kecil / lembek, sehingga tidapat
didengar oleh anak didik yang duduk di belakang.
4. Adakanlah selingan dalam bacaan, jangan suruh anak disuruh membaca
terus-menerus, sehingga dapat menyebabkan anak didik menjadi bosan
dan jenuh. Yang akhirnya dapat berakibat lebih jauh.
5. Kesimpulan dan kata-kata sulit dari bacaan, hendaknya dituliskan di papan
tulis, untuk kemudian menyuruh anak didik mencatatnya .
F. Membetulkan Kesalahan Dalam Membaca
Kesalahan membaca dalam bahasa Arab dan Al-Quran akan berakibat
salah pula dalam pengertiandan makna yang terkandung di dalam bacan. Oleh
sebab itu, perlu hati-hati dalam membacanya. Apalagi bacaan Al-Quran.
Kesalahan dalam membaca, dapat disebabkan antara lain sebagai berikut :7

6 Prof. Dr, Ramayulis. 2008. Metodologi Pendidikan Agama Islam. Jakarta: Kala Mulia. Hal 21
7 Prof. Dr. Hamalik Oemar. 2002. Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan Sistem.
Jakarta: PT. Bumi Aksara. Hal 87

1. Kesalahan dalam mengucapkan kata-kata dan huruf-huruf seperti


kesalahan makhrajnya. Misalnya lafadz syim, diganti dengan lafad sin, dan
lafadz dhat diganti dengan lafadz tha, serta lafadz aain dibunyikan dengan
ghain. Dan seterusnya.
2. Tidak mempedulikan tanda-tanda baca Arab. Misalnya sabdu / syaddah,
tanda Dhammah, tanda kasrah, dan tanwin, dan tanwin. Dan lain-lain
sebagainya, sehingga kesalahan dapat berakibat fatal.
3. Kesalahan dalam tajwidnya, yang sebetulnya bacaannya harus ditebalkan,
menjadi ditipiskan. Dari yang tadinya harus didengungkan menjadi
bacaannya tidak didengungkan. Dan dapat pula terjadi kesalahan dalam
tanda berhenti. Dalam membaca Al-Quran, tanda berhenti ini dapat
berakibat salah dalam pengertian, manakala tanda berhenti, tidak
diperhatikan. Jika terjadi kesalahan-kesalahan seperti tersebut diatas, maka
guru jangan memberikan kesalahan itu menjadi berlarut, sehingga menjadi
terbiasa dalam kesalahan. Misalnya seharusnya dibaca alhamdulillah
hirobbli alamin.

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Penyelesaian Problem pembelajaran bahasa Arab khususnya dan bahasa
asing umumnya belum mencapai tingkat keberhasilan yang memadai.
Banyak faktor yang menyebabkannya,

salah satunya adalah persoalan

metode pembelajaran yang digunakan. Walaupun demikian metode hanyalah


salah satu dari banyak faktor dan metode pada saat digunakan terkait dengan
10

faktor-faktor lain, seperti sarana belajar, lingkungan belajar, motivasi ,


kompetensi guru dan profesionalismenya
Maka untuk membenahi itu semua hal yang harus dilakukan adalah
pembenahan terhadap kompetensi dan profesionalisme guru mulai dari
jengjang pendidikan paling rendah hingga tingkat tinggi. Di samping itu
paradigma pembelajaran bahasa Arab harus diubah dari sekedar sebagai alat
spiritualisasi menjadi alat saintifikasi dan perubahan ini harus didukung
dengan politik pemerintah baik Indonesia yang mayoritas penduduknya
muslim maupun pemerintah Negara-negara Arab yang mestinya memiliki
semangat kuat untuk mengembangkan masyarakat muslim berbahasa Arab
melalui pemberian bea siswa besar-besaran untuk study lanjut dan bahkan
peluang bekerja di Negara-negara Timur Tengah dengan syarat memiliki
kompetensi berbahasa Arab secara baik lisan maupun tulisan.
B. Saran
Kami menyadari bahwa dalam makalah ini masih banyak terdapat
kekurangan dan kekhilafan oleh karena itu, kepada para pembaca dan para
pakar utama penulismengharapkan saran dan kritik ataupun tegur sapa yang
sifatnya membangun akan diterima dengan senang hati demi kesempurnaan
makalah selanjutnya.

KATA PENGANTAR

Assalammualaikum warahmatullahi wabarakatuh


Puji dan syukur penulis ucapkan atas kehadirat Allah SWT ,karena atas
karunia,taufiq dan hidayah-Nya lah,penulis dapat menyelesaikan makalah ini.
Makalah ini dimaksudkan untuk memenuhi tugas pertama penulis dalam
mata kuliah ini, yang alhamdulillah dapat penulis selesaikan tepat pada waktunya.

11

Terima kasih penulis ucapkan kepada pihak-pihak yang telah membantu


dalam penyelesaian makalah ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat tidak
hanya untuk penulis ,namun juga untuk pihak-pihak yang berkenan meluangkan
waktunya untuk membaca makalah ini.
Mengingat keterbatasan penulis sebagai manusia biasa yang tak luput dari
salah dan dosa, penulis menyadari bahwa makalah ini sangat jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu kritikan dan saran yang membangun sangat penulis
harapkan. Agar kedepannya penulis bisa lebih baik lagi.
Salah dan khilaf penulis mohon maaf. kepada Allah, penulis mohon
ampun. Wassalammualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Bengkulu, 2016
Penulis

i
DAFTAR
ISI

HALAMAN JUDUL .......................................................................................


KATA PENGANTAR.......................................................................................i
DAFTAR ISI.....................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
A.

Latar Belakang...............................................................1

12

B.

Rumusan Masalah.........................................................1

C.

Tujuan Penulisan............................................................2

BAB II PEMBAHASAN

A.

Pengertian Metode Pembelajaran..................................................3

B.

Kedudukan Metode Dalam Pembelajaran Bahasa Arab................4

C.

Metode Muthlaah (Membaca)......................................................5

D.

Tujuan Pengajaran Muthalaah......................................................6

E.

Metode Pengajaran Muthalaah.....................................................7

F.

Membetulkan Kesalahan Dalam Membaca...................................9

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan...........................................................................................10
B. Kritik dan Saran ...................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................iii

ii

MAKALAH

BAHASA ARAB
Muthalaah

13

Disusun Oleh :
M. Kadir Yanto
1416132048
Muhammad Abror
1416132045
Rahmat Fauzi
1416132257
Dosen Pembimbing :
Dra. Ulifa, M. Pd

JURUSAN EKONOMI ISLAM


FAKULTAS SYARIAH DAN EKONOMI ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI(IAIN)
BENGKULU
2016
DAFTAR PUSTAKA
Dr. dradjat, Zaskiah, dkk. 1994, Metodologi Pengajaran Agama Islam, Jakarta:
Bumi Aksara.

14

Dr. Tafsir, Ahmad. 1945. Metodologi Pengajaran Agama Islam. Bandung: PT.
Remaja Rosdakarya.
Prof. Dr, Ramayulis. 2008. Metodologi Pendidikan Agama Islam. Jakarta: Kala
Mulia
Prof. Dr. Hamalik Oemar. 2002. Perencanaan Pengajaran Berdasarkan
Pendekatan Sistem. Jakarta: PT. Bumi Aksara.

iii

15

Anda mungkin juga menyukai