Kepemimpinan Dalam Manajemen Dakwah
Kepemimpinan Dalam Manajemen Dakwah
Kepemimpinan Dalam Manajemen Dakwah
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kepemimpinan dalam dakwah adalah sifat dan ciri tingkah laku pemimpin
yang mengandung kemampuan untuk mempengaruhi dan mengarahkan daya
kemampuan seseorang atau kelompok guna mencapai tujuan dakwah yang telah
ditetapkan. Dengan kata lain pemimpin dakwah adalah orang yang menggerakkan
orang lain yang ada di sekitarnya untuk mengikutinya dalam proses mencapai
tujuan
dakwah.
Seorang
pemimpin
dakwah
harus
harus
berusaha
C. Tujuan Pembahasan
Berdasarkan rumusan masalah di atas, makalah ini bertujuan untuk:
1.
2.
3.
4.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi Kepemimpinan Dakwah
Kepemimpinan dalam pengertian umum adalah suatu proses ketika seseorang
memimpin, membimbing, dan atau mengontrol pikiran, perasaan, atau tingkah
laku orang lain. Sedangkan pengertian secara khusus dapat dilihat dari beberapa
pendapat berikut:1
1. Menurut Prof. Dr. Mr. Prajudi Atmosudirjo kepemimpinan adalah
kepribadian seseorang yang menyebabkan sekelompok orang lain mencontoh
atau mengikutinya.
2. Menurut Haiman, kepemimpinan adalah suatu proses dimana seseorang
memimpin, membimbing, mempengaruhi pikiran, perasaan, atau tingkah laku
orang lain.
3. Menurut Edwin A. Locke, kepemimpinan adalah proses menbujuk orang lain
untuk mengambil langkah menuju suatu sasaran bersama.
4. Menurut John Pfifner, kepemimpinan adalah seni untuk mengkoordinasi dan
memberikan dorongan terhadap individu atau kelompok untuk mencapai
tujuan yang diinginkan.
Dari pendapat-pendapat diatas, dapat disimpulkan behwa seseorang dapat
disebut pemimpin apabila seseorang itu dapat mempengaruhi pikiran, perasaan,
dan prilaku orang lain, baik individu maupun kelompok untuk mencapai suatu
tujuan tertentu.
Adapun pengertian kepemimpinan manajemen dakwah dan kepemimpinan
dakwah ini berbeda. Kepemimpinan manajemen dakwah adalah suatu
kepemimpinan yang fungsi dan peranannya sebagai manajer suatu organisasi
atau lembaga dakwah yang bertanggung jawab atas jalannya semua fungsi
manajemen, mulai dari perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan
pengawasan.
1 Antonio, Muhammad Syafii. tt. Muhammad SAW The Super Leader Super Manager. Jakarta:
Prenada Media. Hal 99
Sedangkan
kepemimpinan
dakwah
adalah
suatu
sifat
atau
sikap
Disiplin Wahyu
Seorang Rasul pada dasarnya adalah pembawa pesan Ilahiyah untuk
disampaikan kepada umatnya. Oleh karena itu tugasnya hanya menyampaikan
firman-firman Tuhan. Ia tidak mempunyai otoritas untuk membuat-buat
aturan keagamaan tanpa bimbingan wahyu, tidak juga menambah atau
mengurangi apa yang telah disampaikan kepadanya oleh Allah SWT. Ia juga
tidak boleh menyembunyikan firman-firman Tuhan meskipun itu merupakan
suatu teguran kepadanya, atau sesuatu yang mungkin saja menyulitkan
posisinya sebagai manusia biasa di tengah umatnya. Muhammad saw
menjalankan fungsi ini dengan baik. Beliau tidak berbicara kecuali sesuai
dengan wahyu. Beliau tidak membuat-buat ayat-ayat suci dengan mengikuti
2 Antonio, Muhammad Syafii. tt. Muhammad SAW The Super Leader Super Manager. Jakarta:
Prenada Media. Hal 99
hawa nafsunya, tidak menambah atau mengurangi apa yang telah disampaikan
kepadanya. Hal seperti ini sebaiknya bisa diikuti oleh para pemimpin dakwah
saat ini. 3
2. Memberikan Teladan
Sebagai seorang pemimpin keagamaan, seorang pemimpin dakwah
harus memberikan teladan yang baik kepada umatnya, khususnya dalam
melaksanakan
ritual-ritual
keagamaan
dan
melaksanakan code
of
3 Ardi,Didi Munadi. 2012. Psikologi Dakwah. Bandung: Mimbar Pustaka. Hal 103
sekedar ceramah dari satu masjid ke masjid lain tetapi menyentuh langsung
hati umatnya di tempat mereka berada.
5. Pengkaderan dan Pendelegasian Wewenang
Rasulullah saw bersabda, Allah SWT tidak mengangkat ilmu dengan
mencabut ilmu itu dari manusia. Melainkan Allah SWT mencabut ilmu
melalui wafatnya para ulama. (HR Bukhari Muslim). Secara tidak langsung
hadits ini mengisyaratkan kesadaran beliau tentang perlunya menciptakan
kader-kader yang beliau isi dengan ilmu pengetahuan keagamaan yang akan
meneruskan dakwah beliau.
Pengkaderan ini beliau lakukan terhadap beberapa orang sahabat yang
beliau didik dalam ilmu keagamaan. Beliau juga mendelegasikan wewenang
kepada beberapa orang sahabat yang telah diberinya ilmu yang mencukupi
untuk menyampaikan dan mengajarkan ajaran Islam kepada mereka yang
belum atau baru saja memeluk Islam. Misalnya, beliau mengutus Mushab
bin Umair ke Madinah untuk menyiarkan Islam disana. Pembinaan dan
pendelegasian wewenang ini cukup efektif karena pada gilirannya mereka
juga akan membentuk kader mereka sendiri-sendiri sehingga ajaran Islam
semakin luas syiarnya. 4
C. Kemampuan Pemimpin Dakwah
Sebagai pemimpin dakwah harus memiliki beberapa kemampuan atau
ketrampilan-ketrampilan agar tugasnya dapat diemban dengan baik. Secara umum
kemampuan atau ketrampilan-ketrampilan itu tercermin dalam 3 (tiga) hal, yaitu:
1. Technical Skill
Ini adalah segala hal yang berkaitan dengan informasi dan kemampuan
khusus tentang pekerjaannya. Seperti pengetahuannya dengan sifat tugasnya,
4 Ardi,Didi Munadi. 2012. Psikologi Dakwah. Bandung: Mimbar Pustaka. Hal 103
5 Ardi,Didi Munadi. 2012. Psikologi Dakwah. Bandung: Mimbar Pustaka. Hal 103
akan
berhasil.
Jadi,
pemimpin yang baik harus bisa menjadi inspirator dan motivator, bukan
diktator. Orang-orang yang dipimpinnya pun bergerak karena kepemimpinan
berpikir, bukan karena taklif (instruksi).
3. Selalu berprasangka baik.
Aktivis dakwah tidak boleh diliputi prasangka buruk (suuzhan), tetapi
selalu diwarnai prasangka baik (hushnuzhan). Jadi, pemimpin jangan hanya
melihat kesalahan atau kelemahan dari orang-orang di sekelilingnya, tetapi
harus bisa menunjukkan kebaikan mereka sehingga mereka selalu berpikir
optimis dan selanjutnya akan menimbulkan rasa percaya diri untuk bisa
meraih kesuksesan.
4.
mengingatkan bahwa Allah akan memberikan kebaikan kepada kita kalau kita
melakukan perintah-Nya. Akhirnya Beliau mengutus Huzaifah untuk tugas
spionase tersebut.
5. Memahami realitas manusia sebagai manusia.
Semua manusia punya kelemahan. Pemimpin harus selalu menasihati,
jangan pernah bosan. Abdurrahman bin Rawahah sebagai komandan perang
tidak
pernah
mengatakan
kepada
pasukannya,
7 Muhyidin, Asep, Agus Ahmad Safei. 2002. Metode Pengembangan Dakwah. Bandung: Pustaka
Setia. Hal 36
10
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Demikianlah sedikit uraian tentang kepemimpinan dakwah. Tentunya
tulisan ini masih sangat jauh untuk mengungkap secara detail dan sempurna
tentang kepemimpinan dakwah. Untuk itu penulis yakin makalah ini masih
membutuhkan banyak koreksi dan masukan. Sebagai penutup penulis berharap
makalah ini dapat memberikan manfaat kepada pembaca.
B. Saran
Penulis menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini masih banyak
terdapat kesalahan dan kekurangan maka dari itu penulis mengharapkan kritik dan
saran dari semua pihak demi perbaikan makalah ini dimasa yang akan datang.
11
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan atas rahmat yang diberikan Allah SWT sehingga penulis
dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul Kepemimpinan Dalam Dakwah
Penulis mengucapkan terima kasih kepada dosen pembimbing yang telah
membantu penulis dalam membuat makalah ini dan teman-teman yang telah memberi
motivasi dan dorongan serta semua pihak yang berkaitan sehingga penulis dapat
menyelesaikan makalah dengan baik dan tepat pada waktunya.
Penulis menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini masih banyak
terdapat kesalahan dan kekurangan maka dari itu penulis mengharapkan kritik dan
saran dari semua pihak demi perbaikan makalah ini dimasa yang akan datang.
Bengkulu,
Penyusun
12
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .......................................................................................
KATA PENGANTAR.......................................................................................
DAFATR ISI.....................................................................................................
ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang......................................................................................
B. Tujuan ..................................................................................................
C. Batasan Masalah...................................................................................
BAB II PEMBAHASAN
A. Definisi Kepemimpinan Dakwah ........................................................
10
10
iii
ii
13
MAKALAH
PSIKOLOGI DAKWAH
Kepemimpinan dalam Dakwah
Di susun oleh :
Mardiana
1316351567
Dosen
Wira Hadikusuma, M.Si
iii
14
Daftar Pustaka
Antonio, Muhammad Syafii. tt. Muhammad SAW The Super Leader Super
Manager. Jakarta: Prenada Media.
Ardi,Didi Munadi. 2012. Psikologi Dakwah. Bandung: Mimbar Pustaka.
Muhyidin, Asep, Agus Ahmad Safei. 2002. Metode Pengembangan Dakwah.
Bandung: Pustaka Setia.
15