Mti 390000835 261123052256

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 13

DOI: 10.25299/al-thariqah.2022.vol7(2).

10579 P-ISSN 2527-9610


E-ISSN 2549-8770

Model Pengelolaan Berpikir Kritis Siswa dalam


Pembelajaran Pendidikan Agama Islam:
Melibatkan Metode Cooperative Learning

Liwaul*, Siti Mubaroqah, Pairin, & Aris Try Andreas Putra


Universitas Halu Oleo, Kendari, Indonesia.
Kampus Hijau Bumi Tridharma, Anduonohu, Kec. Kambu, Kota Kendari,
Sulawesi Tenggara 93232, Indonesia.
E-mail: [email protected]

Abstract: This study aims to analyze the management of critical thinking learning of
students through the cooperative learning model of PAI Teachers in Elementary Schools.
The research method uses a quantative approach by determining the sample are
Elementary School Teachers in Kendari City as many as 144 respondents of Islamic
Religious Education Teachers with the instrument of distributing questionnaires with
data analysis techniques using Structural Equational Model Analysis (SEM Amos). The
results showed that the cooperative learning model has a positional and significant effect
on the critical thinking learning of elementary school students, cooperative learning as
an effort by elementary school PAI teachers to act as mediators and facilitators to develop
attitudes (Soft Skills) and be able to develop a conducive classroom atmosphere, and
motivate students to think critically in explaining learning materials that are good
individually or in groups, namely conveying learning objectives well, motivating
students, presenting information optimally, intensive group guidance, providing efficient
evaluation of learning activities, giving universal (direct) rewards can have a positive and
significant effect on the management of students' critical thinking learning in an effort to
improve student understanding as an effective way of understanding in interpreting the
material and analyzing concepts subject matter, can present and explain the material
logically and systematically. Therefore, the commitment of the Head of Elementary
Schools and relevant Ministries to facilitate and encourage PAI Teachers to implement
cooperative learning models in elementary schools.

Keywords: Cooperative Learning, Students' Critical Thinking. Interpretation, Inference.

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengelolaan pembelajaran berikir


kritis siswa melalui model pembelajaran kooperatif Guru PAI pada Sekolah Dasar.
Metode penelitian menggunakan pendekatan kuantitiatif dengan menetapkan sampel
adalah Guru Sekolah Dasar di Kota Kendari sebanyak 144 responden Guru Pendidikan
Agama Islam dengan instrument penyebaran Angket dengan teknik analisa data
menggunakan Analisa Struktural Equational Model (SEM Amos). Hasil penelitian
menunjukan bahwa model pembelajaran kooperatif berpengaruh posisif dan signifikan
pada pembelajaran berpikir kritis peserta didik tingkat Sekolah Dasar, pembelajaran
kooperatif sebagai upaya guru PAI Sekolah Dasar berperan sebagai mediator dan
fasilitator untuk mengembagkan sikap (Soft Skill) dan mampu mengembangkan suasana
kelas yang kondusif, dan memotivasi perserta didik berpikir kritis dalam menjelaskan
materi belajar yang baik secara individu ataupun kelompok yaitu menyampaikan tujuan
pembelajaran dengan baik, memotivasi kepada peserta didik, penyajian informasi
Jurnal Pendidikan Agama Islam Al-Thariqah Vol. 7, No. 2, Juli - Desember 2022
Received: 22 September 2022; Accepted 17 November 2022; Published 30 December 2022
*Corresponding Author: [email protected]
DOI: 10.25299/ al-thariqah.2022.vol7(2).10579 P-ISSN 2527-9610
E-ISSN 2549-8770

dengan optimal, pembimbingan kelompok dengan intensif, memberikan evaluasi


kegiatan pembelajaran dengan efisien, memberikan penghargaan secara universal
(langsung) dapat berpengaruh positif dan signifikan pada pengelolaan pembelajaran
berpikir kritis peserta didik dalam upaya meningkatkan pemahaman siswa sebagai cara
yang efektif dalam memahami dalam menafsirkan materi serta menganalisis konsep
materi pelajaran, dapat menyajikan dan menjelaskan materi secara logis dan sistematis.
Olehnya itu ditubuhkan komitmen pimpinan Sekolah Dasar dan Kementerian terkait
untuk memfasilitasi dan menganjurkan Guru PAI untuk menerapkan model
pembelajaran kooperatif di sekolah Dasar.

Kata Kunci: Pembelajaran Kooperatif, Berpikir Kritis, Interprestasi, Inference.

PENDAHULUAN berdasarkan hasil pendampingna mutu


Manajemen pembelajaran berpkir sekolah. Selain itu implementasi model
kritis oleh siswa merupakan upaya yang pembelajaran kooperatif berdasarkan
efektif untuk meningkatkan pemahaman hasil kegiatan KKG (Kelompok Kerja Guru)
siswa dalam menganalisis, atas konsep PAI SD Kota Kendari masih terdapat guru
yang disajikan dalam materi pelajaran PAI yang belum optimal dalam
serta menganalisis antara fakta dalam mengimplementasikan model
kehidupan diluar sekolah dengan mata pembelajaran kooperatif sebanyak 72
pelajaran yang tiperoleh peserta didik di orang atau 32 % dari 225 orang.
sekolah. Pengelolaan pembelajaran Berdasarkan fenonema tersebut
berpikir kritis siswa adalah cara actual maka perlunya penerapan model
dalam mengembangkan pembahaman pembelajaran koopeatif oleh guru PAI
peserta didik dalam memahami konsep Sekolah Dasar untuk optimalisasi
pada mata pelajaran, menguatkan pembelajaran berpikir kritis siswa dalam
penafsiran, menganalisis dan efektifitas pembelajaran dapat lebih
mengevaluasi pada fakta social secara optimal. Model pembelajaran kooperatif
logis dan sistematis (Badjeber & sebagai upaya belajar aktif siswa
Purwaningrum, 2018). Manajemen dicanangkan dalam proses pembelajaran
pembelajaran berpikir kritis peserta didik untuk meningkatkan antusias aktif siswa
harus didukung oleh pelaksanaan model dalam mencari materi pelajaran,
pembelajaran kooperatif koopeatif oleh mengolah dan dapat menyimpulkan isi
guru sehingga peserta didik dapat materi pelajaran (Murwanto, 2020).
meningkatkan kemampuan berpikir, Model pembelajaran kooperatif dapat
menganalisis, menafsirkan dan meningkatkan keaktifan siswa dengan
mengevaluasi konsep-konsep yang membentuk kelompok siswa serta dapat
berkaitan dengan mata pelajaran. Hal menyelesaikan masalah secara bersama-
inilah yang menjadi penting diterapkan sama untuk meningkatkan kerjasama
oleh seorang guru PAI Sekolah Dasar. kelompok (Rahman & Kencana, 2020).
Berdasarkan fakta empiris pengelolaan Pembelajaran kooperatif sebagai wadah
pembelajaran berpikir kritis siswa yang bagi siswa untuk dapat berkolaborasi
dilakukan oleh guru PAI Tingkat Sekolah dalam kelompok sebagai tujuan bersama
Dasar belum optimal terkait dengan (Hasanah, 2021).
pengalokasian waktu dalam memberi Manajemen pembelajaran berpikir
peluang waktu kepada peserta didik untuk kritis pada peserta didik merupakan hal
mengajukan pertanyaan atas meteri yang yang efektif dalam meningkatkan
belum dipahami yaitu 60% saja dari 10 kemampuan dan peserta didik dalam
sekolah Dasar di Kota Kendari penguasaan konsep dan materi pelajaran

266
DOI: 10.25299/ al-thariqah.2022.vol7(2).10579 P-ISSN 2527-9610
E-ISSN 2549-8770

serta membantu kemampuan peserta kelompok kecil untuk dapat bekerjasama


didik dalam menganalisis, menafsirkan secara kolaboratif untuk menyelesaikan
dan mengevaluasi serta dapat tugas pembelajaran (Aryani et al., 2020).
menyampaikan sajian data yang logis dan Model pembelajaran kooperatif sebagai
sistematis (Facione, 2011). metode pembelajaran dengan bekerja
Manajemen pembelajaran berpikir kelompok agar dapat mencapai tujuan
kritis pada peserta didik mendukung kelompoknya berupaya untuk
kemampuan peserta didik untuk memecahkan persoalan yang untuk
mengetahui kemampuan diri, dapat mendalami dan menguasai materi dan
mengiterpretasikan permasalahan secara konsep dengan penuh tanggungjawab agar
kritis, menguatkan siswa dalam mencari tujuan bersama dapat tercapai. Seluruh
informasi baru yang belum diketahui rangkaian ktivitas belajar siswa dengan
sebelumnya. Selain itu peserta didik dapat cara berkomunikasi interaktif dalam
memahami kemampuan diri serta mencari kelompok=kelompok kecil (Sulastri,
cara yang efektif untuk memperbaikinya. 2019).
Betapa penting manajemen Penerapan model pembelajaran
pembelajaran berpikir kritis siswa dapat kooperatif akan lebih efektif dan
meningkatkan kemampuan peserta didik pembelajaran sesuai dengan rencana dan
berkomunikasi atas ide dan kreatifitas tujuan pembelajaran agar membangun
siswa yang disusun secara sistematis dan sikap dan jiwa sosial dengan melakukan
informatif yang mudah dipahami oleh kerjasama dengan siswa lain karena
orang siswa lain serta siswa dapat prinsipnya adalah segala sesuatu dapat
menemukan soslusi dalam setiap terpecahkan berkat kerjasama dan
permasalah yang ditemukan. Peserta bantuan dari orang lain. Oleh sebab itu
didik dapat mengetahui titik maka bertujuan bukan hanya
permasalahan sehingga mudah menanamkan siswa dalam menguasai
menyelesaikan solusi permasalahan materi pembelajaran akan tetapi siswa
tersebut dengan baik. juga dapat memiliki jiwa sosial yang tinggi
dengan berkolaborasi secara bersama-
KONSEP TEORI sama untuk memecahkan masalah untuk
Pembelajaran Kooperatif mencapai tujuan kelompoknya (Susanto et
Pembelajaran kooperatif sebagai al., 2021). Model pembelajaran koperatif
pembentukan kegiatan pembelajaran ditetapkan atas dasar konstruktivis social
secara kelompok kecil agar siswa dapat dengan prinsip utama dari perkembangan
belajar berkelompok serta upaya pemikiran proses sosial sebagai mana
Kerjasama untuk mengelaborasi atas kodrat manusia sebagai makhluk social.
pengalaman dalam pembelajaran peserta Segala aktifitas kolaboratif siswa akan
didik bai katas pengalaman individu mendukung pola pikir dan sikap siswa
maupun pengalaman social mapun baik lingkungan sekolah maupun
pengalaman kelompok (Ali, 2021). lingkungan sosial. Kepribadian dari
Pembelajaran kooperatif adalah kegaitan peserta dididik membentuk karakter jiwa
pembelajaran yang dilakukan secara sadar yang tidak berdiri sendiri melainkan
dan sengaja untuk mengembangkan terorganisir menjadi satu kelompok. Oleh
interaksi antar siswa untuk saling silih dan sebab itu dalam pembelajaran kooperatif
asuh, menghindari ketersinggungan atau learning sangat mengedepankan
kesalahpahaman yang menimbulkan kepentingan holistic darap pada bagian
kesalahpahaman antar siswa (2019). kecil dalam proses pembelajaran yang
Pembelajaran kooperatif adalah kegiatan mengutamakan kerja kelompok
yang diselenggarakan dalam lingkungan (Katminingsih, 2009).
belajar agar siswa dapat berbagi ide dalam Model pembelajaran kooperatif

267
DOI: 10.25299/ al-thariqah.2022.vol7(2).10579 P-ISSN 2527-9610
E-ISSN 2549-8770

difokuskan pada penghargaan atas dapat dilatihkan secara bertahap sejak


keterampilan siswa dalam penguasaan dini agar siswa dapat mensintesis,
materi belajar (Uno, 2021). Pemberikan mengenal permasalahan dan
penghargaan kepada kelompok sesuai pemecahannya.
dengan penampilan kelompok yang Kemampuan berpikir kritis siswa
menciptakan struktur penghargaan atera sangat penting di terapkan pada
siswa sehingga anggota kelompoknya kurikulum 3013 siswa dituntut agar selalu
dapat saling memberi motivasi dan aktif dalam proses pembelajaran dan
dukungan social sebagai respon atas menempatkan guru sebagai fasilitator
upaya yang dilaksanakan dalam (Dharmawati et al., 2018). Hakikat
kelompoknya. Model pembelajaran berpikir kritis merupakan salah satu
koperatif dalam pelaksanaannya tahapan berpikir tingkat tinggi kedalam
menggunakan kelompok kecil pada mata empat kelompok yang meliputi
pelajaran dengan menyesuaikan tingkat pemecahan masalah, pengambilan
umur, kondisi dan situasi pembelajaran keputusan, berpikir kritis dan berpikir
yang anggotanya heterogen dari tingkat kreatif (Mansur, 2019).
pemahaman materi pembelalajaran, jenis Kemampuan berpikir kritis pada
kelamin, etnis dan latar belakang social peserta didik merupakan kemampuan
dan ekonomi (Pohan, 2020). Dalam pikir secara efektif membantu peserta
pembelajaran kooperatif terdiri dari satu didik dalam menganalisis serta
orang siswa yang berkemampuan tinggi kemampuan mengambil keputusan atas
dan dua orang dengan kemampuan sedang pembelajaran (Mahmud, 2015).
dan satu orang siswa dari kemampuan Pandangan senada menyatakan bahwa
kurang untuk mengkomunikasikan tugas pembelajaran berpikir kritis pada peserta
materi pembelajaran dan pemecahan didik merupakan pengelolaan
masalah kelompok dengan pembelajaran untuk mengarahkan peserta
mengedepankan kebersamaan dan didik untuk berpikir secara sistematis
menghindari perpecahan dan sikap untuk mempertanyakan dan mampu
persaingan dan rasa individual (Holik, mengevaluasi atas materi pembelajaran
2021). serta mampu memecahkan kesulitan
dalam pembelajaran (Hsu et al., 2022).
Pembelajaran Berpikir Kritis Siswa Pembelajaran berpikir kritis sebagai
Pembelajaran berpikir kritis siswa proses berpikir dengan menganalisis
adalah kemampuan untuk berpikir secara permasalahan yang dihadapi kemudian
esensial untuk menganalisis dan menarik kesimpulan dengan tepat,
mereduksi atas segala konsep dan masalah mahasiswa yang terbiasa diasah dengan
untuk dipecahkan agar dapat mencapai kemampuan berpikir kritisnya akan lebih
tujuan pembelajaran. Secara umum sensitif dan responsif dalam menghadapi
pembelajaran berpikir kritis siswa sebagai masalah. Berpikir kritis sebagai kegiatan
keterampilan berpikir dari empat berpikir yang tinggi dalam mensitesis,
tingkatan yaitu: 1) recall; 2) basic thinking; menganalisis, untuk mengenal
3) critical thinking; 4) creative thinking permasalahan dan berupaya untuk
(Murwanto, 2020). Berpikir kritis siswa memecahkan setiap persoalan dapat
adalah aspek kemampuan dan menyimpulkan dan mampu mengevaluasi
keterampilan untuk berpikir kritis siswa setiap kegiatan belajar (Dharmawati et al.,
terdiri dari aspek interpretation, analysis, 2018). pandangan tersebut menegaskan
inference, evaluation, explanation dan self- bahwa berpikir kritis siswa merupakan
regulation (Perdani et al., 2019). Aspek suatu rangkatan atau tahapan untuk
yang menjadi indikator berpikir kritis mencapai tujuan pembelajaran
siswa tidak langsung diajarkan akan tetapi (Januariawan et al., 2020). berpikir kritis

268
DOI: 10.25299/ al-thariqah.2022.vol7(2).10579 P-ISSN 2527-9610
E-ISSN 2549-8770

merupakan bentuk berpikir untuk kuisioner untuk memberikan jawaban


mengembangkan pola pikir peserta didik dari lima kategori jawaban dari angka 1
serta mampu memecahkan setiap (kategori tidak pernah) dan angka 5
permasalahan, merumuskan kesimpulan, kategori (selalu). Metode analisis data
mengembangkan keterampilan secara dengan menggunakan metode analisis
efektif dan bentuk dalam materi pelajaran Structural Equational Model (SEM) dengan
(Rahman & Kencana, 2020). Berpikir software Smart PLS versi 3.0 yang di
kritis adalah bentuk berpikir yang perlu jalankan dengan menggunakan media
ditingkatkan mengembangkan computer.
keterampilan untuk memecahkan Strukural Equational Model Partial
permasalahan, mengumpulkan berbagai Least Square (SEM PLS) adalah analisis
kemungkinan, merumuskan kesimpulan persamaan structural untuk melakukan
dan dapat memecahkan persoalan secara pengujian model structural (inner model)
efektif sesuai konteks dan tipe (Budhi atau pengujian untuk memprediksi
Handaka & Eka Safitri, 2016). hubungan kausalitas antara variabel latent
Pandangan lain menegaskan (Shiau et al., 2019).
bahwa pembelajaran berpikir kritis adalah Melalui proses boostrapping,
model pembelajaran tentang subjek, parameter uji t-statistic di peroleh untuk
konten, atau masalah apa pun untuk memprediksi adanya hubungan
meningkatkan kualitas pemikirannya kausalitas. Model structural (inner model)
secara terampil mengambil dan di evaluasi dengan melihat persentase
memaksakan standar intelektual pada variance yang di jelaskan oleh nilai R2 atau
peserta didik (Ismail et al., 2018). Berpikir mengukur besar pengaruh atas variabel
kritis merupakan upya siswa untuk latent, Jika hasil menghasilkan nilai (R2)
berpikir dengan mengaktualiasikan akal lebih besar dari pada 0,2 maka dapat di
pikiran untuk mengemukakan pendapat interpretasikan bahwa predictor laten
atau argument secara jelas, dapat memiliki pengaruh besar pada level
mendeteksi atas bias dari berbagai sudut structural (Cooper, 2003).
pandang, menyelesaikan setiap Pengukuran signifikansi dalam
permasalahan dapat menarik kesimpulan hipotesis dapat di gunakan perbandingan
atas solusi dari permasalahn yang ada nilai T-table dan T- statistic. Jika T-statistic
(Susanto, 2021). lebih tinggi di bandingkan bilai T-table,
berarti hipotesis terdukung atau di terima
METODE PENELITIAN (Ghozali, 2014). Dalam penelitian ini
Jenis penelitian adalah tingkat keyakinan 95 persen, maka nilai T-
menggunakan pendekatan kuantitaitf table untuk hipotesis satu skor (two-
dengan teknik analisa data menggunakan tailed) yaitu > 1,96 (Hair Jr et al., 2017).
model Structural Equational Model (SEM). Analisis PLS (Partial Least Square) yang di
Populasi dalam penelitian ini adalah gunakan dalam penelitian ini di lakukan
seluruh Guru PAI lingkup kota Kendari dengan menggunakan program Smart PLS
sebanyak 225 orang Guru ASN dan Non versi 3.0.
ASN Teknik penarikan sampel
menggunakan Rumus Slovin HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN
𝑛
dengan alpha 5% 𝑁 = (1+𝑁 (𝑒)2 ) a Hasil Penelitian
225
Penelitian ini menguji pengaruh
(1+225 (0,05)2) = 144 𝑟𝑒𝑠𝑝𝑜𝑛𝑑𝑒𝑛 . penerapan model pembelajaran
Berdasarkan rumus diatas maka jumlah kooperatif Guru PAI terhadap Pengelolaan
sampel sebanyak 144 responden guru Pembelajaran Berpikir Kritis Siswa
Pendidikan Agama Islam dengan Sekolah Dasar Negeri di Kota Kendari
instrument penelitian yaitu penyebaran menggunakan metode penelitian

269
DOI: 10.25299/ al-thariqah.2022.vol7(2).10579 P-ISSN 2527-9610
E-ISSN 2549-8770

structural equational Model (SEM) dengan indicator-indikator tersebut valid atau


instrument penyebaran kuesioner pada memberikan nilai reflektif terhadap
144 orang responden guru Pendidikan variabel model pembelajaran kooperatif
Agama Islam di Kota Kendari. Hasil (X), sedangkan indikator menyajikan
penelitian menunjukan bahwa informasi (X.5) menunjukan nilai 0,5
berdasarkan hasil uji kebaikan model artinya indikator ini lemah atau tidak valid
menunjukan nilai yang baik, berdasarkan atau tidak memberikan nilai reflektif
uji validitas diperoleh nilai loading factor terhadap variabel model pembelajaran
dari semua indikator pada variabel Model kooperatif (X). sedangkan hasil pengujian
Pembelajaran Kooperatif (X) menunjukan pada variabel pembelajaran berpikir kritis
nilai lebih besar 0.5 artinya valid atau siswa (Y) dari semua indikator meliputi:
semua indikator yang terdiri dari indikator interpretation (Y.1), Analysis
memberikan penghargaan (X.1), evaluasi (Y.2), Evaluation (Y.3), Inference (Y.4),
hasil belajar (X.2), membimbing kelompok explanataion (Y.5) menunjukan nilai
belajar (X.3), mengorganisir siswa (X.4), loading factor > 0,5 atau valid artinya
menyajikan informasi (X.5), dan semua indikator tersebut dapat
menyampaikan tujuan (X.6) dapat merefleksikan variabel pembelaran
merefleksikan variabel model berpikir kritis siswa.
pembelajaran kooperatif. Selanjutnya Hasil penelitian berdasarkan uji
pada variabel pengelolaan pembelajaran hipotesis atas pengaruh penerapan model
berpikir kritis siswa (Y) menunjukan nilai pembelajaran kooperatif Guru PAI
loading factor adalah > 0.5 artinya semua terhadap pengelolaan pembelajaran
indikator meliputi: Interpretation (Y.1), berpikir kritis siswa Sekolah Dasar,
analysis (Y.2), Evaluation (Y.3), inference disajikan pada tabel 2 berikut:
(Y.4), explanation (Y.5) menunjukan
kategori Valid atau semua indikator
tersebut dapat merefleksikan variabel
pembelajaran berpikir kritis siswa,
sebagaimana pada gambar 1 berikut : Tabel 2.
Hasil Uji Hipotesis Pengaruh Model
Pembelajaran kooperatif terhadap pengelolaan
pemebalajaran berpikir kritis siswa

E
Variab S C
stimat P
el .E. .R.
e
< . . 7 .
Y X
--- 380 053 .142 000
X < . . 6 .
X
.6 --- 948 142 .653 000
Gambar 1. X < 1
X
Hasil Uji Model SEM Amos atas pengarauh .5 --- .000
antar Variabel X < . . 9 .
Berdasarkan gambar 1 di atas X
.4 --- 991 109 .065 000
menunjukan bahwa hasil pengujian X < . . 6 .
X
validitas dengan pengukuran nilai loading .3 --- 828 125 .640 000
faktor dari indikator memberikan X < . . 5 .
X
penghargaan (X.1), evaluasi hasil belajar .2 --- 572 104 .516 000
X < . . 7 .
(X.2), membimbing kelompok belajar (X.3), X
.1 --- 729 093 .828 000
mengorganisasi siswa (X.4), dan Y < 1
menyampaikan tujuan (X.6) adalah valid Y
.1 --- .000
karena nilai loading factor > 0,5 artinya Y < Y 3 . 1 *

270
DOI: 10.25299/ al-thariqah.2022.vol7(2).10579 P-ISSN 2527-9610
E-ISSN 2549-8770

E Variabel/Indi
Variab S C X Y
stimat P kator
el .E. .R. .6 .8
e Y.2
.2 --- .212 319 0.07 ** 91 86
1 .5 .7
Y.1
Y < 2 . 9 * 51 06
Y .6 .0
.3 --- .905 323 .002 ** X.1
Y < 2 . 8 * 57 00
Y .4 .0
.4 --- .329 264 .833 ** X.2
Y < 2 . 9 * 96 00
Y .6 .0
.5 --- .068 217 .515 ** X.3
05 00
Berdasarkan tabel2 di atas
.7 .0
menunjukan hipotesis yang ditetapkan X.4
58 00
adalah diterima dimana nilai probability .8
(p-value) 0.000 < 0,05 artinya terdapat X.5
02
pengaruh signifikan penerapan model
pembelajaran kooperatif terhadap Pembahasan
pengelolaan pembelajaran berpikir kritis Model pembelajaran kooperatif
siswa. Demikian halnya pengujian variabel yang diterapkan oleh Guru Pendidikan
model pembelajaran berpikir kritis siswa Agama Islam khususnya di Kota Kendari
(X) berpengaruh signifikan terhadap menunjukan bahwa telah dilakukan
semua indikatornya meliputi: berbagai upaya dan pencanangan oleh
memberikan penghargaan (X.1), evaluasi Guru PAI dalam menetapkan strategi
hasil belajar (X.2), membimbing kelompok model pembelajaran kooperatif sebagai
belajar (X.3), mengorganisasi siswa (X.4), optimalisasi kegiatan pembelajaran,
dan menyampaikan tujuan (X.6) karena mengembangkan keterampilan peserta
menunjukan (p-value) 0,000 < 0,05. didik secara sistematis, meningkatkan
Pengukuruan pengaruh variabel pemahaman peserta didik dalam
pembelajaran berpikir kritis siswa (Y) dari penguasan konsep atas materi yang
semua indikator meliputi: indikator dipelajari. Berdasarkan sudut pandang
interpretation (Y.1), Analysis (Y.2), kajian penelitian ini menunjukan bahwa
Evaluation (Y.3), Inference (Y.4), model pembelajaran kooperatif ditinjau
explanataion (Y.5) menunjukan nilai (p- dari aspek: 1) menyampaikan tujuan
value) 0,000 atau < 0,05 pembelajaran artinya Guru PAI telah
Hasil uji SEM Amos atas pengaruh menyampaikan tujuan pembelajaran dan
antar variabel/indikator berdasarkan nilai berupaya untuk memotivasi siswa untuk
standardize total effect atas pengaruh aktif menyimak materi dan membuka
antar variabel dapat disajikan pada tabel 2 ruang-ruang diskusi; 2) Penyajian
berikut: informasi materi secara utuh dan
Tabel 2. sistematis yaitu hal ini telah dilaksanakan
Hasil Uji Standardize total effect atas pengaruh antar
Variabel/Indikator oleh Guru PAI Tingkat Sekolah dasar
dengan mendemonstrasikan materi lewat
Variabel/Indi bacaan dari materi yang di ajarkan kepada
X Y
kator peserta didik; 3) Pengorganisasian siswa
.7 .0
Y yaitu dengan membuat kelompok-
80 00
.6 .8
kelompok kecil sebagai kelompok diskusi
Y.5 untuk mencari solusi atas kendala yang
61 47
.6 .7 dihadapi dalam penyajian materi PAI,
Y.4
21 95 selain itu guru selalu membentuk
Y.3
.6 .8 kelompok belajar baik dalam kelas
30 08 maupun sebagai kelompok belajar untuk

271
DOI: 10.25299/ al-thariqah.2022.vol7(2).10579 P-ISSN 2527-9610
E-ISSN 2549-8770

diluar sekolah. 4) membimbimg pembelajaran yang diterapkan oleh guru


kelompok, bahwa guru PAI sering untuk meningkatkan penguasaan
mengarahkan dan membimbing kelompok akademik, mengajarkan keterampilan
kelompok belajar pada saat mengerjakan sosial dan membantu siswa dalam
tugas; 5) guru sering mengevaluasi hasil menumbuhkan keterampilan berpikir
belajar tentang materi materi yang telah di kritis, dan meningkatkan pemahaman
pelajari atau masing masing kelompok siswa dalam memahami konsep-konsep
mempresentasekan hasil kerja sulit. Uraian tersebut senada dengan
kelompoknya; 6) memberikan reward pandangan n’am and Sutrisno (2021)
atau penghargaan menunjukan bahwa menyatakan bahwa model pembelajaran
Guru Pendidikan agama Islam sering kooperatif standar pembelajaran secara
mencari cara untuk menghargai upaya eksplisit memberikan waktu yang lebih
atau hasil belajar peserta didik baik secara banyak kepada peserta didik untuk
individu maupun secara kelompok. memikirkan secara mendalam tentang apa
Berdasarkan uraian deskriptif dapat di yang di jelaskan atau di alami (berfikir,
simpulkan bahwa dari enam indikator menjawab, dan saling membantu antara
yang menjadi kajian dalam penelitian yang satu dengan yang lain). Selanjutnya
menunjukan bahwa implementasi model oleh menyatakan bahwa model
pembelajaran yang di terapkan oleh Guru pembelajaran kooperatif merupakan
Pendidikan Agama Islam di Kota Kendari tekhnik pembelajaran yang sangat efektif
sudah memadai. Berdasarkan hasil untuk dapat meningkatkan pemahaman
pengujian hipotesis menunjukan bahwa siswa tentang konsep konsep karena
model pembelajaran kooperatif kemampuan tersebut dapat membantu
merupakan upaya guru PAI sebagai dalam menafsirkan, menganalisis,
fasilitator dan mediator untuk mengevaluasi dan menyajikan informasi
mengembangkan sikap (Soft Skill) dan atau data secara logis dan sistematis
mampu menciptakan suasana kelas yang (Maison et al., 2021). Hal senada oleh
menyenangkan, mendorong mahasiswa Wijaya (2018), mengemukakan bahwa
untuk berpikir kritis dalam rangka model pembelajaran kooperatif
menjelaskan materi pembelajaran baik merupakan tekhnik pembelajaran atau
secara individu maupun secara kelompok seni menganalisis dan mengevaluasi
yang terdiri dari menyampaikan tujuan, pemikiran dengan maksud untuk
memotivasi siswa, menyajikan informasi, pengembangan pemahaman dan
membimbing kelompok, evaluasi, kemampuan peserta didik.
memberikan penghargaan secara Hasil penelitian ini mendukung
universal dapat memiliki efek positif dan hasil hasil penelitian sebelumnya atas
signifikan terhadap pengelolaan pengaruh model pembelajaran kooperatif
pembelajaran berpikir kritis siswa, yang terhadap pengelolaan pembelajaran
merupakan cara yang efektif untuk berpikir kritis siswa oleh Parwati, Rapi,
meningkatkan pemahaman siswa tentang and Rachmawati (2020) mengemukakan
konsep konseptual karena kemampuan ini bahwa penerapan model pembelajaran
membantu dalam menafsirkan, meningkatkan kemampuan berpikir kritis
menganalisis, mengevaluasi dan siswa dan sikap ilmiah siswa.
menyajikan, menjelaskan materi yang Berdasarkan uraian diatas maka
logis dan sistematis. dapat disimpulkan bahwa hipotesis yang
Hasil penelitian dapat mendukung di ajukan di terima artinya penerapan
teori yang di kemukakan oleh Trianto model pembelajaran kooperatif
(Trianto, 2013), menyatakan bahwa berpengaruh positif dan signifikan
model pembelajaran kooperatif terhadap pengelolaan pembelajaran
merupakan strategi atau model berpikir kritis siswa artinya model

272
DOI: 10.25299/ al-thariqah.2022.vol7(2).10579 P-ISSN 2527-9610
E-ISSN 2549-8770

pembelajarn yang di terapkan oleh guru membimbing kelompok-kelompok belajar


dalam meningkatkan penguasaan pada saat mengerjakan tugas.
pembelajaran akademik, mengajarkan Pada aspek evaluasi, guru
keterampilan social dan membantu siswa mengevaluasi hasil belajar atas materi
dalam menumbuhkan kemampuan dalam yang telah dipelajari serta guru
berpikir kritis, dapat mempengaruhi mengarahkan masing-masing kelompok
pemahaman siswa dalam memahami dan untuk mempersentasikan hasil kerjanya.
menguasai konsep konsep yang sulit. Dan pada indikator memberikan
Hasil penelitian menunjukkan penghargaan dalam model pembelajaran
bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif yaitu dengan memberikan
kooperatif secara universal berpengaruh penghargaan oleh guru kepada peserta
positif dan signifikan terhadap didik atas hasil belajar baik kepada
pengelolaan pembelajaran berpikir kritis individu maupu kelompok
siswa. Oleh karena itu, mendukung upaya Berdasarkan uraian diatas maka
kepala sekolah dapat memfasilitasi dan dapat ditegaskan bahwa model
mendorong guru untuk menerapkan pembelajaran kooperatif peran guru
model pembelajaran kooperatif. Model sebagai fasilitator, mediator untuk
pembelajaran kooperatif dalam penelitian mengajarkan keterampilan sosial pada
ini upaya guru PAI Sekolah Dasar berperan peserta didik, selalu menciptakan suasana
sebagai fasilitator, mediator untuk kelas yang menyenangkan, mendorong
mengajarkan keterampilan social serta siswa berpikir kritis siswa untuk
mampu menciptakan suasana kelas yang menjelaskan materi pembelajaran yang
menyenangkan, mendorong siswa baik secara individual maupun kelompok.
berpikir kritis siswa untuk menjelaskan Model pembelajaran kooperatif
materi pembelajaran yang baik secara merupakan peran guru untuk
individual maupun kelompok. mengembangkan keterampilan siswa
Menyampaikan tujuan dalam model (Punaji, Syarifuddin* et al., 2020). Model
pembelajaran kooperatif adalah upaya pembelajaran kooperatif dapat
guru selalu menyampaikan tujuan materi meningkatkan kemampuan berpikir kritis
pembelajaran baik tujuan khusus maupun siswa (Silva et al., 2021)
tujuan umum dan berupaya untuk Manajemen pembelajaran berpikir
memotivasi peserta didik dalam mencapai kritis siswa merupakan upaya guru PAI
target pembelajaran (Park et al., 2019). dalam menggunakan cara-cara yang
Model pembelajaran ditinjau dari efektif untuk meningkatkan pemahaman
indikator menyajikan informasi yaitu konsep siswa karena kemampuan tersebut
upaya guru dalam menyajikan informasi membantu dalam menginterpretasikan
kepada siswa dengan demonstrasi atau atau merangsang siswa untuk memahami
lewat bahan bacaan dan menyajikan dan mengetahui arti atau maksud dari
informasi melalui tayangan video (Silva et suatu pengalaman belajar (Hermawati,
al. 2021). 2021). Dalam aspek analisis, guru selalu
Dari aspek mengorganisasi siswa mengarahkan siswa untuk
dalam model pembelajaran kooperatif mengidentifikasi maksud atau hubungan
yaitu guru PAI Sekolah Dasar sering yang tepat antara materi dan pengalaman
mengorganisasi siswa kedalam kelompok- dan guru mengarahkan siswa untuk dapat
kelompok belajar, guru sering menjelaskan konsep
menjelaskan kepada siswa bagaimana pertanyaan/pernyataan yang diajukan
caranya membentuk kelompok belajar. berdasarkan materi pembelajaran dan
Indikator membimbing kelompok dalam membimbing siswa dalam
model pembelajaran kooperatif adalah mendeskripsikan pertanyaan yang
guru PAI Sekolah dasar sering diajukan berdasarkan pengalaman atau

273
DOI: 10.25299/ al-thariqah.2022.vol7(2).10579 P-ISSN 2527-9610
E-ISSN 2549-8770

pendapat. Pengelolaan pembelajaran pembelajaran berpikir kritis siswa oleh


berikir kritis siswa ditinjau dari aspek Guru PAI adalah upaya atau strategi yang
evaluasi dapat dilakukan oleh guru dalam telah dilakukan oleh guru PAI dengan
menstimulus siswa untuk mampu menilai menerapkan dan menggunakan cara-cara
kredibilitas dari suatu pernyataan atau yang efektif untuk meningkatkan
materi yang disajikan oleh guru, kemampuan, keterampilan, pemahaman
mengarahkan siswa untuk mampu atas konsep atau materi yang disajikan
memberi gambaran mengenai persepsi sehingga peserta didik dapat menafsirkan,
atas pengalaman dari materi yang di mengevaluasi dan menafsirkan serta
ajarkan (El-Jor et al., 2021). Manajemen menjelaskan secara rasional dan
pembelajaran berpikir kritis siswa dapat sistematis setiap materi pelajaran yang
merangsang siswa pada materi yang disajikan.
disampaikan (Mutakinati et al., 2018)
Pengelolaan pembelajaran berpikir PENUTUP
kritis siswa dari aspek inference yaitu Model pembelajaran kooperatif
upaya guru PAI dalam membimbing siswa oleh Guru PAI di Kota Kendari
dalam pembelajaran PAI dengan berpengaruh signifikan terhadap
memecahkan setiap masalah untuk pengelolaan pembelajaran berpikir kritis
menarik kesimpulan, hal lain yang telah siswa pada tingkat Sekolah Dasar karena
dilaksanakan oleh guru PAI adalah model pembelajaran kooperatif sebagai
membimbing peserta didik untuk upaya atau strategi yang ditetapkan oleh
menetapkan setiap unsur yang diperlukan guru untuk meningkatkan kemampuan,
dalam penetapan kesimpulan yang keterampilan, pemahaman atas materi
rasional atas materi pelajaran yang pelajaran yang disajikan dan peserta didik
disajikan. Pada aspek explanation dalam dapat mengevaluasi, menafsirkan serta
pembelajaran berpikir kritis siswa yaitu menjelaskan setiap materi secara rasional
dengan memberikan motivasi kepada dan sistematis sehingga dapat
peserta didik agar dapat menguraikan menumbuhkan kemampuan berpikir
pengalaman hasil dari proses pemahaman kritis siswa, meningkatkan pemahaman
materi yang disajikan pada setiap akhir peserta didik dalam memahami konsep
pembelajaran. Pada indikator lainnya guru konsep yang sulit dan dapat berperan
PAI Sekolah Dasar juga telah sebagai mediasi terhadap pengelolaan
mengkonstruksikan materi berdasarkan pembelajaran berpikir kritis siswa.
literatur dan referensi sesuai dengan Implikasi penelitian ini
kurikulum pendidikan agama islam yaitu memberikan rekomendasi yaitu agar
keimanan, keislaman dan ihsan, selalu pimpinan sekolah dan Kementerian
memberikan kesempatan kepada peserta Agama memberikan kesempatan dan
didik untuk menjelaskan dan menyelenggarakan kegiatan pelatihan
menguraikan apa jawaban dari pengembangan kompetensi guru PAI
pertanyaan yang diajukan dengan melalui model pembelajaran kooperatif
argumentasi yang rasional dan untuk meningkatkan pengelolaan
meyakinkan (Tran et al., 2020). pembelajaran berpikir kritis siswa. Selain
Pembelajaran berpikir kritis siswa dapat itu implikasi lain agar peneliti selanjutnya
membimbing siswa cermat dalam dapat menambahkan indikator lain atau
mengambil keputusan dan kesimpulan variabel moderasi untuk mengukur
dalam penyajian materi pelajaran pengaruh kedua variabel tersebut.
(Mutakinati et al., 2018)

Berdasarkan uraian diatas dapat


disimpulkan bahwa manajemen DAFTAR RUJUKAN

274
DOI: 10.25299/ al-thariqah.2022.vol7(2).10579 P-ISSN 2527-9610
E-ISSN 2549-8770

Ali, Ismun. “Pembelajaran Kooperatif 891557-07-1., 2011.


(Cooperativelearning) Dalam Ghozali, Imam. “Structural Equation
Pengajaran Pendidikan Agama Modeling Metode Alternatif Dengan
Islam.” Jurnal Mubtadiin, vol. 7, no. Partial Least Square (PLS) Dilengkapi
01, 2021, pp. 247–64. Software SmartPLS 3.00 Xistat 2014
Aryani, Eka Desy, et al. Penerapan Model Dan WarpPLS 4.0.” Edisi Ke-4.
Pembelajaran Kooperatif Tipe Make Semarang: Badan Penerbit
A Match Pada Pembelajaran Tematik Universitas Diponegoro Semarang,
Untuk Meningkatkan Hasil Belajar 2014.
Siswa Kelas Iv Madrasah Ibtidaiyah Hair Jr, Joseph F., et al. Advanced Issues in
Ziyadatul Iman Kota Jambi. UIN Partial Least Squares Structural
Sulthan Thaha Saifuddin Jambi, 2020. Equation Modeling. saGe
Badjeber, Rafiq, and Jayanti Putri publications, 2017.
Purwaningrum. “Pengembangan Hasanah, Zuriatun. “Model Pembelajaran
Higher Order Thinking Skills Dalam Kooperatif Dalam Menumbuhkan
Pembelajaran Matematika Di SMP.” Keaktifan Belajar Siswa.” Studi
Guru Tua : Jurnal Pendidikan Dan Kemahasiswaan, vol. 1, no. 1, 2021,
Pembelajaran, vol. 1, no. 1, Nov. 2018, pp. 1–13.
pp. 36–43,
doi:10.31970/gurutua.v1i1.9. Hermawati, Kiki Ayu. “Implementasi Model
Inkuiri Dalam Pembelajaran
Budhi Handaka, Irvan, and Nindiya Eka Pendidikan Agama Islam Dan Budi
Safitri. “Pemanfaatan Metode Pekerti: Analisis Pada Materi
Experiential Learning Untuk Pembelajaran Toleransi.” Jurnal
Meningkatkan Keterampilan Pendidikan Agama Islam Al-
Berpikir Kritis Siswa Dalam Belajar.” Thariqah, vol. 6, no. 1, 2021, pp. 56–
Prosiding Seminar 72, doi:10.25299/al-
Nasional“Optimalisasi Active thariqah.2021.vol6(1).6159.
Learning Dan Character Building
Dalam Meningkatkan Daya Saing Holik, Abdul. “Peningkatan Motivasi
Bangsa Di Era Masyarakat Ekonomi Belajar Pendidikan Agama Islam
Asean (MEA),” Prodi Pendidikan Dengan Metode Peningkatan
Guru Sekolah Dasar dan Prodi Motivasi Belajar Pendidikan Agama
Bimbingan dan Konseling, 2016, pp. Islam Dengan Metode Cooperative
157–64. Learning Standar Kompetensi Dzikir
Dan Do’a Setelah Sholat Pada Siswa
Cooper, D. R. “Dan Schindler, PS.” Business Kelas Iv Sd Negeri Wibawamulya 01
Research Methods, 2003. Kabupat.” Pedagogiana: Jurnal
Dharmawati, Indah, et al. “Pengaruh Model Pendidikan Dasar, vol. 9, no. 8, 2021.
Pembelajaran Aktif Berbasis Inkuiri Hsu, Fu-Hui, et al. “Effect of Socratic
(ABI) Terhadap Kemampuan Reflection Prompts via Video-Based
Berpikir Kritis Siswa.” Lensa: Jurnal Learning System on Elementary
Kependidikan Fisika, vol. 6, no. 1, School Students’ Critical Thinking
2018, p. 8, doi:10.33394/j- Skills.” Computers & Education, vol.
lkf.v6i1.930. 183, Elsevier, 2022, p. 104497.
El-Jor, Claire, et al. “Assessment of the In’am, Akhsanul, and Eko Sabdo Sutrisno.
World Food Programme Summer “Strengthening Students’ Self-
Camps in Lebanon: A Model of Efficacy and Motivation in Learning
Effective Interventions for Mathematics through the
Vulnerable Adolescents.” British Cooperative Learning Model.”
Journal of Nutrition, vol. 125, no. 12, International Journal of Instruction,
2021, pp. 1416–26, vol. 14, no. 1, Jan. 2021, pp. 395–410,
doi:10.1017/S0007114520003682. doi:10.29333/iji.2021.14123a.
Facione, Peter a. “Critical Thinking : What Ismail, Nurul Syazwani, et al. “The Effect of
It Is and Why It Counts.” Insight Mobile Problem-Based Learning
Assessment, no. ISBN 13: 978-1-
275
DOI: 10.25299/ al-thariqah.2022.vol7(2).10579 P-ISSN 2527-9610
E-ISSN 2549-8770

Application DicScience PBL on Pembelajaran Inkuiri Terbimbing


Students’ Critical Thinking.” Thinking Untuk Meningkatkan Kemampuan
Skills and Creativity, vol. 28, Elsevier Berpikir Kritis Dan Sikap Ilmiah
Ltd, 2018, pp. 177–95, Siswa SMA.” Jurnal Pendidikan Fisika
doi:10.1016/j.tsc.2018.04.002. Undiksha, vol. 10, no. 1, 2020, pp. 49–
Januariawan, I. Wayan, et al. 60.
“Pengembangan Keterampilan Perdani, Wahyu Setiya Roning, et al.
Berpikir Tingkat Tinggi Melalui “Peningkatan Kemampuan Berpikir
Pendekatan Open-Ended.” Cetta: Kritis Siswa SMA Dengan Model
Jurnal Ilmu Pendidikan, vol. 3, no. 2, Inkuiri Pada Materi Sistem Indera.”
2020, pp. 125–40, BIO-PEDAGOGI, vol. 8, no. 1, Nov.
doi:10.37329/cetta.v3i2.444. 2019, p. 52, doi:10.20961/bio-
Katminingsih, Yuni. “Vygotsky Dan pedagogi.v8i1.35551.
Teorinya Dalam Mempengaruhi Pohan, Albert Efendi. Konsep
Desain Pembelajaran Matematika.” Pembelajaran Daring Berbasis
Malang, STKIP PGRI Blitar, 2009. Pendekatan Ilmiah. Penerbit CV.
Mahmud, Abdurrahman. Hakikat Berpikir Sarnu Untung, 2020.
Kritis Dan Pentingnya Bagi Peserta Punaji, Syarifuddin*, et al. “The Effect of the
Didik. Kompasiana, 2015. Community of Inquiry (CoI) Learning
Maison, Maison, et al. “Assessing Students’ Model and Learning Style towards
Attitudes towards Physics through Social Skills.” European Journal of
the Application of Inquiry and Jigsaw Educational Research, vol. 9, no. 2,
Cooperative Learning Models in High Apr. 2020, pp. 569–78,
Schools.” International Journal of doi:10.12973/eu-jer.9.2.569.
Instruction, vol. 14, no. 4, Oct. 2021, Rahman, Mhd Habibu, and Rita Kencana.
pp. 439–50, “Implementasi Model Pembelajaran
doi:10.29333/iji.2021.14426a. Kooperatif Dalam Meningkatkan
Mansur, Rosichin. “Filsafat Mengajari Perkembangan Sosial Anak Usia
Manusia Berpikir Kritis.” Dini.” Musamus Journal of Primary
Elementeris: Jurnal Ilmiah Education, vol. 2, no. 2, Apr. 2020, pp.
Pendidikan Dasar Islam, vol. 1, no. 2, 67–75,
2019, pp. 29–37. doi:10.35724/musjpe.v2i2.2177.
Murwanto, Sri. “Implementasi Model
Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT ( Saepullah, Saepullah, et al. “Kaji Tindak
Numbered-Head-Together ) Untuk Model Pemebelajaran Cooperatif
Meningkatkan Hasil Belajar IPA Script Untuk Meningkatkan Hasil
Siswa Kelas IX B SMP Negeri 4 Alla Belajar Pada Pembelajaran Pai
Enrekang.” Jurnal Sainsmat, vol. 9, no. Materi Ikhlas, Sabar Dan Pemaaf
1, 2020, pp. 14–28. Siswa Kelas Vii Smp Muara Ilmu
Mutakinati, Lely, et al. “Analysis of Tahun Pelajaran 2018-2019.” Jurnal
Students’ Critical Thinking Skill of Qiroah, vol. 9, no. 1, 2019, pp. 30–39.
Middle School through STEM Shiau, Wen-Lung, et al. “Internet Research
Education Project-Based Learning.” Using Partial Least Squares
Jurnal Pendidikan IPA Indonesia, vol. Structural Equation Modeling (PLS-
7, no. 1, Apr. 2018, pp. 54–65, SEM).” Internet Research, vol. 29, no.
doi:10.15294/jpii.v7i1.10495. 3, June 2019, pp. 398–406,
Park, Young Joon, et al. “Multi-Agent doi:10.1108/IntR-10-2018-0447.
Reinforcement Learning with Silva, Rita, et al. “Cooperative Learning
Approximate Model Learning for Contribution to Student Social
Competitive Games.” PLoS ONE, vol. Learning and Active Role in the
14, no. 9, 2019, pp. 1–20, Class.” Sustainability, vol. 13, no. 15,
doi:10.1371/journal.pone.0222215. Aug. 2021, p. 8644,
Parwati, GAPU, et al. “Penerapan Model doi:10.3390/su13158644.

276
DOI: 10.25299/ al-thariqah.2022.vol7(2).10579 P-ISSN 2527-9610
E-ISSN 2549-8770

Sulastri, Eti. 9 Aplikasi Metode Tambak, Syahraini, M. Yusuf Ahmad, and


Pembelajaran. Guepedia, 2019. Desi Sukenti. "Strengthening
Susanto, Ahmad, et al. “Application of Emotional Intelligence in Developing
Cooperative Learning Models and the Madrasah Teachers’
Interaction Patterns in an Effort to Professionalism (Penguatan
Improve Student Learning Kecerdasan Emosional dalam
Outcomes.” International Journal of Mengembangkan Profesionalisme
Early Childhood Special Education, Guru Madrasah)." Akademika 90.2
vol. 13, no. 2, 2021, pp. 394–99, (2020).
doi:10.9756/INT- https://doi.org/10.17576/akad-
JECSE/V13I2.211076. 2020-9002-03
---. Filsafat Ilmu: Suatu Kajian Dalam Tran, Carrie, et al. “A Virtual Patient Model
Dimensi Ontologis, Epistemologis, for Students’ Interprofessional
Dan Aksiologis. Bumi Aksara, 2021. Learning in Primary Healthcare.”
PLoS ONE, vol. 15, no. 9 September
Tambak, Syahraini, et al. "Professional 2020, 2020, pp. 1–14,
Madrasah Teachers in Teaching: The doi:10.1371/journal.pone.0238797.
Influence of Gender and the Length of
Certification of Madrasah Trianto. Model Pembelajaran Terpadu :
Teachers." Dinamika Ilmu Konsep, Strategi Dan
21.2 (2021): 417- Implementasinya Dalam Kurikulum
435. https://doi.org/10.21093/di.v Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).
21i2.3527 Jakarta: Bumi Aksara, 2013.
Tambak, Syahraini, et al. “Profesionalisme Uno, Hamzah B. Teori Motivasi Dan
Guru Madrasah: Internalisasi Nilai Pengukurannya: Analisis Di Bidang
Islam Dalam Mengembangkan Pendidikan. Bumi Aksara, 2021.
Akhlak Aktual Siswa.” Jurnal Wijaya, Iwan. Professional Teacher:
Pendidikan Agama Islam Al-Thariqah, Menjadi Guru Profesional. CV Jejak
2020, doi:10.25299/al- Publisher, 2018.
thariqah.2020.vol5(2).5885.

277

You might also like