Application of Problem Based Learning Model To Improve Students 'Ability To Understand The Content Qur'Anic Verses and Hadiths
Application of Problem Based Learning Model To Improve Students 'Ability To Understand The Content Qur'Anic Verses and Hadiths
Application of Problem Based Learning Model To Improve Students 'Ability To Understand The Content Qur'Anic Verses and Hadiths
Khoirul Muthrofin
ABSTRAKSI
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis penerapan model
pembelajaran Problem Based Learning (PBL) untuk
meningkatkan kemampuan siswa dalam memahami isi
kandungan ayat al-Qur’an dan Hadits pada mata pelajaran al-
Qur’an Hadits, materi bahaya pergaulan bebas, khususnya di
kelas XI MIPA 3 MAN 1 Lamongan. Penelitian ini merupakan
penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research) yang
dilakukan oleh guru (pendidik) di kelas atau tempat ia mengajar
yang terfokus pada penyempurnaan proses dan praksis
865
Jurnal Pendidikan dan Humaniora, Vol. 5 No. 2, Juli – Desember 2021
PENDAHULUAN
Pendidikan merupakan aspek yang mengimplementasikannya dalam
penting dalam menghadapi era kehidupan bermasyarakat dengan
globalisasi yang penuh dengan menanamkan nilai-nilai moral.
tantangan dan perubahan. Dengan Pendidikan merupakan proses interaksi
pendidikan diharapkan dapat antara peserta didik dan tenaga
membentuk karakter penerus bangsa pendidik dalam kegiatan pembelajaran
yang inovatif, terampil dan kreatif. (Fauzia 2018).
Pendidikan sebagai suatu proses bukan Untuk mengembangkan kreativitas
hanya memberi bekal kemampuan siswa, dalam proses pembelajaran
intelektual dalam membaca, menulis, kemampuan berpikir kritis merupakan
dan berhitung saja melainkan juga salah satu hal yang penting, karena
sebagai proses mengembangkan dengan berpikir kritis siswa akan
kemampuan peserta didik secara menggunakan potensi pikiran secara
optimal dalam aspek intelektual, sosial, maksimal untuk memecahkan suatu
dan personal (Taufiq 2014). permasalahan yang dihadapinya dalam
Pendidikan adalah proses kehidupan sehari-hari. Selain itu,
meningkatkan kualitas manusia baik berpikir kritis juga penting untuk
dari segi pengetahuan, sikap, dan merefleksi diri siswa agar siswa terbiasa
keterampilan dengan mengikuti dilatih untuk berpikir (Rahmadani
prosedur tertentu agar dapat 2017).
bermanfaat bagi dirinya, keluarga, Kemampuan berpikir kritis akan
masyarakat, bangsa, dan negara. Jadi, muncul dalam diri siswa apabila selama
pendidikan tidak hanya proses pembelajaran di dalam kelas,
mengembangkan kemampuan guru membangun pola interaksi dan
intelektual saja, namun juga bagaimana komunikasi yang lebih menekankan
866
Jurnal Pendidikan dan Humaniora, Vol. 5 No. 2, Juli – Desember 2021
867
Jurnal Pendidikan dan Humaniora, Vol. 5 No. 2, Juli – Desember 2021
yang diajukan siswa juga belum pengetahuan dan konsep yang esensial
menunjukkan pertanyaan-pertanyaan dari materi pelajaran.
kritis berkaitan dengan materi yang Model pembelajaran PBL adalah
dipelajari. Jawaban dari pertanyaan pembelajaran yang menitik beratkan
masih sebatas ingatan dan pemahaman kepada peserta didik sebagai pembelajar
saja, belum terdapat jawaban yang serta terhadap permasalahan yang
menunjukkan adanya analisis terhadap otentik atau relevan yang akan
pertanyaan guru. Siswa masih dipecahkan dengan menggunakan
cenderung malas untuk menggali seluruh pengetahuan yang dimilikinya
kemampuan berpikirnya dalam proses atau dari sumber-sumber lainnya.
pembelajaran, sehingga pembelajaran Penerapan model pembelajaran
menjadi pasif dan berdampak pada hasil Problem Based Learning (PBL) dapat
belajar siswa yang rendah. menjadi upaya dalam meningkatkan
Berdasarkan permasalahan- hasil belajar siswa. Hal ini karena model
permasalahan di atas maka perlu Problem Based Learning (PBL)
adanya peningkatan kualitas memunculkan masalah sebagai langkah
pembelajaran dengan melakukan awal mengumpulkan dan
berbagai cara. Salah satunya dengan mengintegrasikan pengetahuan baru
mengembangkan model pembelajaran (Fauzia 2018).
yang sudah ada. Setiap pembelajaran, Penelitian dalam pembelajaran
seorang guru harus mampu memilih berbasis masalah sudah banyak
pendekatan dan metode pembelajaran dilakukan para peneliti. Sebagian besar,
yang sesuai dengan materi dan tujuan hasil penelitian tersebut menyimpulkan
pembelajaran. Model pembelajaran bahwa model pembelajaran Problem
merupakan landasan praktik Based Learning memberikan perubahan
pembelajaran hasil penurunan teori positif terhadap hasil belajar siswa.
psikologi pendidikan dan teori belajar Adapun beberapa penelitian yang
yang dirancang berdasarkan analisis berkaitan dengan pembelajaran berbasis
terhadap implementasi kurikulum dan masalah, antara lain: (1) Hadist Awalia
implikasinya pada tingkat operasional Fauzia (2018), “Penerapan Model
di kelas (Suprijono 2009). Pembelajaran Problem Based Learning
Model pembelajaran yang dapat Untuk Meningkatkan Hasil Belajar
diterapkan dalam melibatkan siswa Matematika SD”. Dalam penelitian
menjadi aktif dan inovatif secara tersebut dapat disimpulkan bahwa salah
keseluruhan guna menunjang satu model pembelajaran yang tepat
kelancaran proses pembelajaran adalah untuk kegiatan pembelajaran adalah
menggunakan model pembelajaran model Problem Based Learning.
Problem Based Learning (PBL). Dengan model pembelajaran seperti
Pada hakikatnya model ini membuat peserta didik lebih mudah
pembelajaran Problem Based Learning menerima dan memahami materi yang
(PBL) adalah suatu pendekatan diberikan. Peserta didik bisa
pembelajaran yang menggunakan memecahkan masalah tersebut dengan
masalah dunia nyata sebagai suatu mencari dari berbagai sumber. Peserta
konteks bagi siswa untuk belajar tentang didik membangun sendiri
cara berpikir kritis dan ketrampilan pengetahuannya sehingga pembelajaran
pemecahan masalah, serta memperoleh menjadi lebih bermakna (Fauzia 2018);
868
Jurnal Pendidikan dan Humaniora, Vol. 5 No. 2, Juli – Desember 2021
(2) Widodo dan Lusi Widayanti (2014), pergaulan. Apalagi pada masa sekarang
“Peningkatan Aktivitas Belajar dan ini, zaman yang serba canggih. Pada
Hasil Belajar Siswa dengan Metode masa kini, pergaulan bebas menjadi
Problem Based Learning pada Siswa bahaya utama yang dihadapi oleh
Kelas VII A MTs Negeri Donomulyo kalangan remaja. Tidak hanya itu,
Kulon Progo Tahun Pelajaran pergaulan bebas juga menimbulkan
2012/2013”. kekhawatiran para orang tua. Sebab usia
Penelitian ini menghasilkan remaja yang masih labil sangat mudah
kesimpulan bahwa metode problem terjebak oleh dampak negatif dari
based learning dapat meningkatkan pergaulan. Meskipun ada juga yang
aktivitas belajar siswa kelas VII A di MTs memanfaatkannya dengan baik untuk
Donomulyo, Nanggulan, Kulon Progo kemajuan.
pada pokok bahasan wujud zat dan Pergaulan bebas merupakan salah
perubahannya (Widodo and Widayanti satu penyebab rusaknya moral anak
2014); (3) Siti Azhari Siregar (2018), bangsa. Mereka merasa bebas tanpa
“Penerapan Model Pembelajaran diperhatikan oleh orang tua. Sehingga
Problem Based Leraning untuk mereka kehilangan akhlak mulia yang
meningkatkan hasil belajar Al-Qur’an seharusnya dimiliki oleh para calon
Hadits siswa kelas XI di MA pemimpin bangsa. Berbagai hal negatif
Hasanuddin di Teluk Betung Bandar dapat mereka lakukan untuk memenuhi
Lampung”. rasa bahagia. Pergaulan bebas
Hasil penelitian menunjukkan menyebabkan anak kehilangan sikap
bahwa dengan melalui penerapan sopan dan hanya mengikuti trend
model pembelajaran Problem Based zaman.
Learning pada mata pelajaran al-Qur’an Dampak negatif dari pergaulan
Hadits kelas XI MA Hasanuddin dapat bebas yang berdampak besar bagi diri
meningkatkan hasil belajar siswa sendiri maupun keluarga yaitu hamil di
(Siregar 2018). luar nikah. Kurangnya sex education
Adapun dalam tulisan ini peneliti untuk remaja menjadi penyebab
bermaksud untuk menganalisis utamanya. Hamil sebelum menikah
penerapan model pembelajaran Problem bahkan telah terjadi pada anak usia
Based Learning (PBL) untuk Sekolah Dasar (SD). Mereka tidak
meningkatkan kemampuan siswa dalam mengetahui apa yang mereka lakukan
memahami isi kandungan ayat al- dan juga dampak setelah mereka
Qur’an dan Hadits pada mata pelajaran melakukan hal tersebut.
al-Qur’an Hadits, khususnya di kelas XI Oleh karenanya, bisa dikatakan
MIPA 3 MAN 1 Lamongan. Adapun bahwa pergaulan pada masa kini telah
permasalahan yang diangkat dalam memasuki zona yang berbahaya.
memahami isi kandungan ayat al- Dampak negatif dari pergaulan bebas
Qur’an dan Hadits adalah berkaitan telah memakan banyak korban. Mulai
dengan menghindari pergaulan bebas dari kerusakan moral dan penggunaan
dan perbuatan keji. obat terlarang serta hamil sebelum
Masa remaja merupakan usia yang menikah. Pergaulan bebas yang terjadi
rawan dalam banyak hal, khususnya di kalangan remaja dapat dikurangi
dalam hal pergaulan. Kemajuan melalui peran utama orang tua dan
teknologi juga memicu meluasnya guru. Orang tua dan guru harus
869
Jurnal Pendidikan dan Humaniora, Vol. 5 No. 2, Juli – Desember 2021
870
Jurnal Pendidikan dan Humaniora, Vol. 5 No. 2, Juli – Desember 2021
871
Jurnal Pendidikan dan Humaniora, Vol. 5 No. 2, Juli – Desember 2021
1 Menurut Carin dan Sund mengemukakan bahwa inquiri pemecahan permasalahan dengan cara kritis, analisis, dan
adalah the process of investigating of problame yang artinya ilmiah dengan menggunakan langkah-langkah tertentu
bahwa inkuiri adalah proses penyelidikan sebuah masalah menuju suatu kesimpulan yang meyakinkan karena didukung
(Mulyasa 2002, 208). Pembelajaran Inquiri merupakan salah oleh data dan fakta (Hamdani 2017, 182).
satu cara belajar atau penelaahan yang bersifat mencari
872
Jurnal Pendidikan dan Humaniora, Vol. 5 No. 2, Juli – Desember 2021
Tabel. 1 Rekapitulasi Hasil Belajar siswa yang tuntas dan hanya 4 siswa
Siswa pada Kondisi Awal Siklus I dan yang tidak tuntas. Adanya peningkatan
Sikulus II hasil belajar pada Siklus II ini
Siklus dipengaruhi oleh adanya revisi yang
No. Aspek Kondisi Siklus Siklus dilakukan guru pada siklus II.
Awal I II
Berdasarkan hasil observasi peneliti
Nilai dalam proses pembelajaran pada siklus I
1 terendah 45 55 65 terlihat siswa kurang termotivasi dalam
belajar, siswa terlihat masih kurang aktif
Nilai 80
2 75 90 dalam kelompok. Hal ini berdasarkan
tertinggi
Siswa 23 hasil refleksi terhadap hasil belajar siswa
3 8 13 yang diperoleh pada siklus I ternyata
tuntas
Siswa belum mencapai seperti yang
4 tidak 19 14 4
diharapkan peneliti yaitu minimal 85%
tuntas tuntas secara klasikal.
% Maka peneliti memutuskan untuk
ketentuan
5 33,3% 48,14% 85,18% melanjutkan siklus II dengan
belajar
klasikal memberikan tindakan yang agak
Selisih berbeda dari siklus I, hal tersebut
dari dilakukan dengan harapan dapat
6 siklus I 37 % mencapai indikator keberhasilan yang
dan telah ditetapkan sebelumnya.
Siklus II Hasil observasi peneliti terhadap
proses pembelajaran materi bahaya
pergaulan bebas dengan menggunakan
Berdasarkan tabel di atas dapat model pembelajaran Problem Based
dilihat bahwa persentase ketuntasan Learning pada siklus II terlihat semangat
pada kondisi awal hanya 33% atau 8 siswa untuk berpikir dan memecahkan
siswa yang tuntas dari 27 siswa. masalah semakin bertambah.
Sehingga dengan berbekal pengamatan Mereka secara aktif berdiskusi
pada kondisi awal itulah peneliti ingin dalam memecahkan masalah, suasana
memperbaiki sistem belajar mengajar kelas mulai menyenangkan dan siswa
agar hasil belajar siswa meningkat. mulai tertarik mengikuti pembelajaran.
setelah dilakukan perubahan model Berdasarkan data hasil tes belajar siswa
pembelajaran diperoleh hasil ketuntasan pada setiap siklus, seperti yang tertera
belajar siswa pada siklus I sebesar 48% dalam tabel di atas, dapat dikatakan
atau siswa yang tuntas menjadi 13 orang hasil pembelajaran materi bahaya
dari jumlah siswa 27 siswa. pergaulan bebas dengan mengunakan
Kemudian dilakukan siklus ke II metode Problem Based Learning
sebagai perbaikan pada siklus I, menujukkan adanya peningkatan hasil
sehingga diperoleh gambaran tindakan belajar siswa secara kuantitatif dan
yang akan dilaksanakan pada siklus ke kualitatif.
II. Persentase ketuntasan belajar klasikal
pada siklus II terjadi peningkatan dari
siklus I yang sangat signifikan yaitu 85%
atau terdapat terdapat 23 siswa dari 27
873
Jurnal Pendidikan dan Humaniora, Vol. 5 No. 2, Juli – Desember 2021
874
Jurnal Pendidikan dan Humaniora, Vol. 5 No. 2, Juli – Desember 2021
875