Seni Music Abasiyah

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 12

See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.

net/publication/327595029

Seni pada Masa Pemerintahan Dinasti Abbasiyah Tahun 711 – 950 Masehi

Article in INSAN Jurnal Psikologi dan Kesehatan Mental · April 2015


DOI: 10.22146/art.11642

CITATIONS READS

0 25,416

1 author:

Shubhi Mahmashony Harimurti


Universitas Islam Indonesia
23 PUBLICATIONS 190 CITATIONS

SEE PROFILE

Some of the authors of this publication are also working on these related projects:

Statistical Analysis on Relationship between Muhammadiyah Growths in 1912 – 1964 and its Heritage View project

Islamic studies View project

All content following this page was uploaded by Shubhi Mahmashony Harimurti on 12 September 2018.

The user has requested enhancement of the downloaded file.


Jurnal Kajian Seni, Vol. 01, No. 02, April 2015: 194-204

VOLUME 01, No. 02, April 2015: 194-204

SENI PADA MASA PEMERINTAHAN DINASTI ABBASIYAH


TAHUN 711 – 950 MASEHI

Shubhi Mahmashony Harimurti


Fakultas Ekonomi
Universitas Islam Indonesia
[email protected]

Abstract
After the death of Prophet Muhammad SAW, Islam has got the glory. The gold era
didn’t see based on the territory. But it has been seen according to the particularly sector.
Such as: arts, the building architecture, culture, and education. All of the successes have
been got at Abbasid Dynasty. This dynasty is different with the other kingdom, such
as Umayyad that more concentrated in expansion mission. If discuss about Abbasid,
public will know about Abu Nawas, Caliphate Harun al-Rashid, Baghdad, or 1001
nights stories. Abbasid Dynasty is more inclusive than Umayyad Dynasty. This kingdom
permitted to all of arts especially music. This decision is different with Umayyad one
that often prohibited the music in every society activities. In this simple paper, discuss
about arts improvement at Abbasid Dynasty that one of the Baghdad glory indicator.

Keywords: Arts, Abbasid, Baghdad, Music.

Intisari
Islam setelah wafatnya Nabi Muhammad SAW pernah mengalami masa kejayaan.
Puncak kejayaan tersebut bukan dilihat dari luas wilayahnya. Namun dilihat dari
kemajuan berbagai sektor. Kemajuan tersebut antara lain meliputi ranah seni, budaya,
arsitektur bangunan, dan pendidikan. Semua kesuksesan tersebut diraih pada saat
Dinasti Abbasiyah. Dinasti ini berbeda dengan imperium sebelumnya yaitu Umayah
yang lebih fokus pada ekspansi wilayah dakwah. Dari Dinasti Abbasiyah, khalayak
umum akan lebih paham apabila disebutkan nama-nama seperti Abu Nawas, Khalifah
Harun al-Rasyid, Baghdad, ataupun Kisah 1001 Malam. Dinasti Abbasiyah lebih
terbuka dibandingkan dengan Umayah. Imperium yang pemimpinnya merupakan
keturunan dari Abbas ibn Abd al-Muthalib, paman Nabi Muhammad SAW tersebut
cenderung permisif terhadap sejumlah karya seni terutama musik. Kebijakan ini
tentu sangat berbeda dengan Dinasti Umayah yang sering melarang penggunaan
musik dalam segala aktivitas masyarakat. Dalam tulisan singkat dan sederhana ini
dikupas tentang perkembangan seni pada masa Dinasti Abbasiyah yang merupakan
salah satu indikator kemajuan Kekhalifahan Baghdad tersebut.

Kata Kunci: Seni, Abbasiyah, Baghdad, Musik.

194
Shubhi Mahmashony Harimurti, Seni pada Pemerintahan Dinasti Abbasiyah

PENGANTAR Adapun permasalahan yang ingin


Pendeskripsian karya seni dari diangkat, yakni bagaimana perkembangan
masa prasejarah, klasik, Islam, dan seni pada masa Dinasti Abbasiyah? Apa
kolonial adalah tujuan dari Arkeologi saja material culture bernuansa seni
Seni. Salah satu objek kajian arkeologi yang berasal dari Dinasti Abbasiyah?
adalah artefak dan hasil man made ini Dalam menjawab pertanyaan, adapun
dapat dimasukkan sebagai karya seni. metode pengumpulan, analisis, dan
Artefak mengandung pesan yang dapat penyajian data yang dilakukan. Rujukan
mengungkapkan ide serta perilaku literatur yang ada kemudian akan
pembuatnya. Paradigma arkeologi sendiri disinergikan dengan pokok persoalan
adalah mengungkapkan kehidupan atau permasalahan yang diajukan. Pada
manusia melalui tinggalan budayanya. dasarnya studi literatur berguna dalam hal
Arkeologi adalah ilmu yang pelengkap, pendukung, dan penguat data
mempelajari kebudayaan manusia pada penelitian. Tulisan kali ini menggunakan
masa lampau berdasarkan peninggalan penalaran induktif. Oleh karena itu, akan
materinya, berguna untuk merekonstruksi diawali dengan pemaparan data, analisis,
kehidupan yang telah berlalu (Soebroto, dan kesimpulan.
2000: 2). Periodisasi arkeologi khususnya
di Indonesia dapat dibedakan menjadi PEMBAHASAN
empat bagian yaitu prasejarah (zaman Perkembangan Seni Masa Dinasti
sebelum mengenal tulisan), klasik (masa Abbasiyah
Hindu-Budha), Islam (saat Kerajaan- Para sejarawan membagi masa
Kerajaan Islam berjaya), dan kolonial pemerintahan Dinasti Abbasiyah ke
(pengaruh Eropa). dalam dua kategori, yakni lima periode,
Pada masa Pemerintahan Dinasti dan tiga periode. Kekhalifahan Dinasti
Abbasiyah (Iraq sekarang) semua bidang Abbasiyah biasa dikaitkan dengan Khalifah
mengalami kemajuan termasuk karya seni. Harun al-Rasyid. Harun al-Rasyid yang
Beberapa di antaranya masih dapat dilacak digambarkan sebagai Khalifah yang
hingga sekarang dan dapat dijadikan paling terkenal dalam zaman keemasan
acuan dalam mempelajari kehidupan kekhalifahan Dinasti Abbasiyah. Khalifah
manusia kala itu. Abad X disebut sebagai dalam memerintah digambarkan sangat
masa pembangunan Daulah Islamiyah, bijaksana, dan selalu didampingi oleh
yaitu dunia Islam mulai dari Cordoba di penasihatnya yaitu Abu Nawas, seorang
Spanyol sampai ke Multan di Pakistan yang penyair yang kocak yang sebenarnya
mengalami pembangunan di segala bidang adalah seorang ahli hikmah atau filsuf
terutama pada aspek ilmu pengetahuan, etika. Zaman keemasan itu digambarkan
teknologi, dan seni. Dunia Islam pada abad dalam kisah 1001 malam sebagai negeri
X dalam keadaan maju, jaya, dan makmur, penuh keajaiban. Pada hakikatnya zaman
sedangkan Barat masih dalam keadaan keemasan Dinasti Abbasiyah telah dimulai
gelap, bodoh, dan primitif. sejak pemerintahan pengganti Khalifah

195
Jurnal Kajian Seni, Vol. 01, No. 02, April 2015: 194-204

Abu Ja’far al-Mansur yaitu pada masa I’dad al-Mawad al-Dirasah fii al-‘Uluum
Khalifah al-Mahdi (775 – 785 M) dan al-Diiniyyah wa al-Lughat al-‘Arabiyah,
mencapai puncak di masa pemerintahan 2003: 14).
Khalifah Harun al-Rasyid. Perkembangan peradaban pada
Dinasti Abbasiyah sebagaimana Orang masa Dinasti Abbasiyah sangat maju
Arab pada umumnya sangat menghargai pesat, karena upaya-upaya dilakukan
terhadap sesuatu yang subjektif, partikular, oleh para Khalifah di bidang fisik. Hal ini
dan mempunyai rasa yang lembut. Hal itu dapat dilihat dari bangunan–bangunan
cocok untuk menggambarkan sebuah yang berupa:
seni. Pada masa-masa itu, para Khalifah 1. Kuttab adalah tempat belajar dalam
mengembangkan berbagai jenis kesenian tingkatan pendidikan rendah dan
terutama kesusastraan pada khususnya menengah.
dan kebudayaan pada umumnya. 2. Majlis Muhadharah adalah tempat
Berbagai buku bermutu diterjemahkan pertemuan para ulama, sarjana, ahli
dari peradaban India maupun Yunani. pikir, dan pujangga untuk membahas
Pada masa itu berhasil dialihbahasakan masalah-masalah ilmiah.
buku-buku Kalilah dan Dimnah yang 3. Darul Hikmah adalah perpustakaan
berasal dari India maupun berbagai cerita yang didirikan oleh Harun al-Rasyid.
fabel yang bersifat anonim. Berbagai dalil Ini merupakan perpustakaan terbesar
dan dasar matematika juga diperoleh yang di dalamnya juga disediakan
dari terjemahan yang berasal dari India. tempat ruangan belajar.
Ada juga penerjemahan buku-buku 4. Madrasah Perdana Menteri Nidhom
filsafat dari Yunani terutama filsafat al-Mulk adalah orang yang mula-mula
etika dan logika. Salah satu akibatnya mendirikan sekolah dalam bentuk
adalah berkembangnya aliran pemikiran yang ada sampai sekarang ini dengan
Muktazilah yang amat mengandalkan nama Madrasah.
kemampuan rasio dan logika dalam 5. Masjid biasanya dipakai untuk
dunia Islam sedangkan dari Sastra Persia, pendidikan tinggi dan takhassus
terjemahan dilakukan oleh Ibnu Mukaffa (Pendidikan intensif untuk mempelajari
yang meninggal pada tahun 750 M. Pada ilmu Agama Islam dan Bahasa Arab,
masa itu juga hidup budayawan dan biasanya berlangsung satu tahun).
sastrawan masyhur seperti Abu Tammam 6. Pada masa Dinasti Abbassiyah
(meninggal 845 M), al-Jahiz (meninggal peradaban di bidang fisik seperti
869 M), dan Ab al-Faraj (meninggal 967 kehidupan ekonomi, pertanian,
M). Pemikiran Muktazilah sendiri artinya perindustrian, dan perdagangan
adalah paham dalam aqidah Islam yang berhasil dikembangkan oleh Khalifah
menganggap bahwa orang yang berdosa Mansyur. (‘Adli, 2012: 170)
besar ketika sudah meninggal namun
belum sempat bertaubat maka dia akan Perhatian para Khalifah Abbasiyah
kekal di neraka seperti orang kafir (Lujnah terhadap seni budaya sangat besar

196
Shubhi Mahmashony Harimurti, Seni pada Pemerintahan Dinasti Abbasiyah

yaitu mencakup syair-syair, seni musik, 5. Isfahan. Istana Bani Buwaihi di


arsitektur, kaligrafi, dan penjilidan buku. Isfahan merupakan pusat para ulama,
Bidang syair yang terkenal di antaranya sarjana, dan pujangga di sini ilmu
adalah Ibnu Muqaffa’, Abu Nawas (wafat dikembangkan hingga ke seluruh
sekitar 803 M) keturunan Persia yang hidup negeri. Kota Bukhari yang menjadi
sezaman dengan Khalifah Harun al-Rasyid, Istana Bani Buwaihi, juga sebagai
dan Bashshar ibn Bard. Pada bidang pusat ilmu.
arsitektur Khalifah Abbasiyah membangun 6. Thabristan. Istana Amir Thabristan
istana-istana, masjid-masjid yang indah, Qabus ibn Wasymakir yang terletak di
dan tempat peristirahatan. Bidang seni tepi Laut Qazwin juga sebagai pusat
kaligrafi Abbasiyah mencatat beberapa ilmu.
nama besar diantaranya Ibnu Muqlah ibn 7. Ghaznah. Sultan Mahmud Ghaznah
Bawwab dan Yaqut al-Musta’shim (Blake, adalah raja yang sangat mementingkan
1987: 6). Ibnu Muqlah merumuskan ilmu pengetahuan.
metode penulisan kaligrafi yang dipakai 8. Hataib Saif al-Daulah menjadikan
sampai sekarang. Pusat kegiatan ilmu dan istananya tempat pertemuan para
kesenian yang terpenting pada zaman ini ulama, sarjana, dan pujangga.
antara lain adalah: 9. Istana Ibnu Thulun. Zaman Ibnu
1. Hijaz, Makkah, dan Madinah yang Thulun di Mesir terkenal dengan
menjadi pusat kegiatan ilmu Hadits sejumlah ulama Muhadditsin (para
dan Fiqh. ahli ilmu Hadits), ahli sejarah,
2. Iraq. Kota-kota Iraq dalam zaman pengarang, dan penya’ir. Masjid Amr
ini terkenal sebagai pusat kegiatan ibn ‘Ash dan Masjid Ibnu Thulun
segala macam ilmu seperti tafsir, menjadi pusat ilmu. Pusat dunia
hadits, fiqh, bahasa, sejarah, ilmu Islam sebelum Dinasti Abbasiyah
kalam, falsafah, ilmu alam, ilmu selalu bermuara pada masjid. Masjid
pasti, dan musik. dijadikan centre of education. (‘Adli,
3. Mesir. Kota Fustat di Mesir mempunyai 2012)
peranan sangat besar dalam
pengembangan ilmu pengetahuan Larangan terhadap penggunaan
dan Masjid Amr ibn ‘Ash menjadi musik dari para ahli fiqh (hukum Agama
pusatnya. Islam) tidak begitu berpengaruh pada
4. Suriah. Masjid Damaskus sebagai pemerintahan Abbasiyah di Baghdad.
pusat ilmu. Damaskus, Halab Hal ini berbeda dengan kebijakan semasa
(Aleppo), dan Beirut (sekarang Dinasti Umayah di Damaskus. Salah
ibu kota Lebanon), berkembang satu buktinya adalah sebuah minat
bermacam-macam ilmu dengan ciri yang diberikan oleh al-Mahdi, seorang
khas masing-masing, seperti di Beirut penguasa Abbasiyah yang memulai
dikaji hukum internasional termasuk pemerintahannya ketika Dinasti Umayah
hukum Romawi. II (Andalusia) berakhir masanya. Banyak

197
Jurnal Kajian Seni, Vol. 01, No. 02, April 2015: 194-204

ahli sejarah yang menyatakan bahwa ia Istana al-Rasyid yang telah direnovasi
selalu mengundang dan memberikan seakan menjadi wadah pengembangan
perlindungan kepada Siyath dari Makkah kreativitas seni musik kala itu. Fenomena
(739 – 785 M). Ia mempunyai murid para ahli musik yang senantiasa
yang bernama Ibrahim al-Maushili (742 memperoleh tunjangan resmi dari
– 804 M), penerus musik klasik setelah pemerintah dan sering dikawal oleh budak
Siyath. biduan baik laki-laki ataupun perempuan
Pada waktu masih kecil Ibrahim, menimbulkan sejumlah catatan dalam
keturunan bangsawan Persia sempat Afghani, ‘Iqd, Nihayah, Fihrist, dan yang
diculik di luar Kota Mosul dan ketika pasti Kisah Seribu Satu Malam. Khalifah
berada dalam kondisi penculikan Ia masih al-Rasyid sangat mendukung penuh
menyempatkan diri untuk mempelajari festival musik yang rutin diadakan tiap
musik yang biasa dimainkan oleh para tahun dan dihadiri oleh 2.000 orang
penculik tersebut. Ibrahim adalah orang musisi dan penyanyi. Pada saat itu semua
pertama yang memperkenalkan cara orang yang tinggal di istana menari
pengaturan ritme dan tempo dengan hingga terbit matahari. Ketika al-Ma’mun
sebuah tongkat kecil. Ia bahkan sanggup menyerbu Baghdad, al-Amin malah asyik
untuk membenarkan satu di antara tiga mendengarkan penyanyi kesukaannya di
puluh pemain flute yang melakukan istana di pinggir Sungai Tigris.
kesalahan sepele misalkan terdapat Ahli musik yang menjadi kesayangan
senar kedua yang terdengar fals dalam dari Khalifah al-Rasyid adalah Mukhariq
sebuah instrumen. Khalifah al-Rasyid (wafat tahun 845 M). Pada masa
menjadikannya sebagai kerabat dekat mudanya ia dibeli oleh seorang penyanyi
dan menghadiahi 150.000 Dirham serta perempuan yang sempat mengetahui
pada tiap bulan diberi tunjangan sebesar Mukhariq menangis dengan suara yang
10.000 Dirham. Kebaikan hati Khalifah kuat dan bagus di sebuah toko daging
terhadap musisi tidak hanya diberikan milik ayahnya. Ia kemudian dimiliki
kepada Ibrahim namun juga yang lainnya oleh Harun yang memerdekakannya
bahkan beberapa di antaranya pernah dengan hadiah sebesar 100.000 Dinar
mendapatkan upah 100.000 Dirham dan memberinya kehormatan dengan
untuk satu kali nyanyian. Ibrahim satu tempat duduk khusus di sebelah
ternyata memiliki seorang rival yang Khalifah. Pada suatu malam ia keluar
berumur lebih muda yaitu Ibn Jami’, dari rumah sambil menyusuri Sungai
yang menurut Goldschmidt (2002, 106) Tigris dan bernyanyi bersamaan dengan
adalah keturunan Quraisy dan anak tiri itu sejumlah obor menyala di jalanan
Siyath. Ibn Jami’ adalah pemain musik Baghdad yang dibawa oleh orang-orang
yang masyhur dalam mengolah nada yang ingin mendengarkan nyanyian
sedangkan Ibrahim merupakan musisi seorang penyanyi tenar kala itu.
yang pandai ketika memainkan alat Al-Mutawakkil dan al-Makmun
musik. memiliki seorang kerabat yaitu Ishaq

198
Shubhi Mahmashony Harimurti, Seni pada Pemerintahan Dinasti Abbasiyah

ibn Ibrahim al-Maushili (767 M – 850 M), kegencaran penerjemahan risalah musik
seorang pengajar musik kala itu. Ia adalah dari Bahasa Yunani ke dalam Bahasa Arab,
seorang ahli musik Arab klasik yang selain itu sokongan dan dukungan para
sangat mahir. Ishaq merupakan pemain penguasa terhadap musisi dan penyair
musik besar yang pernah dibesarkan oleh membuat seni musik makin menggeliat,
Islam. Ia pada suatu ketika menyatakan apalagi di awal perkembangannya
bahwa yang mengarahkan melodi- musik dipandang sebagai cabang dari
melodinya adalah jin seperti halnya matematika dan filsafat, boleh dibilang
ungkapan Ziryab dan ayahnya (Hitti, peradaban Islam melalui kitab yang
2005: 536 – 538). ditulis al-Kindi merupakan yang pertama
Istana kekhalifahan di Baghdad kali memperkenalkan kata musiqi. Al-
telah melahirkan banyak penyanyi, Isfahani (897 M-976 M) dalam Kitab al-
pemain lute (string instrument), dan Aghani mencatat beragam pencapaian
pencipta lagu terkenal dibandingkan seni musik di dunia Islam.
Dinasti Umayah. Ahli musik yang paling Internal para ulama Islam terdapat
terkenal pada zaman Dinasti Abbasiyah dua pendapat yang bertolak belakang
adalah Ibrahim ibn al-Mahdi yang tentang musik, ada yang mengharamkan
merupakan saudara dari Harun al- dan beberapa yang membolehkan. Pada
Rasyid dan pada tahun 817 M menjadi kenyataannya proses penyebaran Agama
rival berat Khalifah al-Ma’mun. Al- Islam ke segenap penjuru Jazirah Arab,
Watsiq, pemain instrumen lute dan Persia, Turki, hingga India diwarnai
seorang yang pernah menggunakan dengan tradisi musik selain telah
seratus melodi merupakan ahli musik melahirkan sederet musisi ternama
pertama yang menjabat sebagai Khalifah. seperti Sa’ib Khathir (wafat 683 M), Tuwais
Penerusnya antara lain al-Mu’tazz (866 – (wafat 710 M), Ibnu Mijjah (wafat 714 M),
869 M) dan al-Muntashir (861 – 862 M) Ishaq al-Mausili (767 – 850 M), serta al-
yang keduanya merupakan ahli di bidang Kindi (800 – 877 M). Peradaban Islam
musik sekaligus sastra. Khalifah-musisi pun telah berjasa mewariskan sederet
sejati hanya satu yaitu al-Mu’tamid (870 – instrumen musik yang terbilang penting
872 M). Ibn Khurdadzbih, seorang geograf bagi masyarakat musik modern. Berikut
mengungkapkan banyak hal tentang ini adalah alat musik yang diwariskan
kemahirannya dalam musik dan seni musisi Islam di zaman kekhalifahan dan
tari. Karyanya kelak memberikan peran kemudian dikembangkan musisi Eropa
yang banyak bagi ilmu pengetahuan pasca-Renaisans:
tentang kedudukan manusia masa lalu
(Karim, 2006: 19). 1. Alboque atau Alboka
Seni musik berkembang begitu Keduanya merupakan alat musik
pesat di era keemasan Dinasti Abbasiyah tiup, terbuat dari kayu berkembang di
(Fu’adi, 2011: 126). Perkembangan seni era keemasan Islam. Alboka dan alboque
musik pada zaman itu tidak lepas dari berasal dari bahasa Arab albuq ,

199
Jurnal Kajian Seni, Vol. 01, No. 02, April 2015: 194-204

yang berarti terompet. Ini adalah cikal Oud sejak tahun 711 M. Alat musik petik
bakal klarinet dan terompet modern. khas Ummat Islam ini hampir sama
Instrumen musik alboka dan alboque dengan pandoura yang dikembangkan
telah digunakan oleh musisi Islam di peradaban Yunani Kuna atau pandura
masa kejayaan. Imamuddin (1969: 150) alat musik bangsa Romawi. Zyriab
menyatakan bahwa alat musik tiup merupakan pemain Oud termasyhur di
itu diperkenalkan Umat Islam kepada Andalusia. Ia tercatat sebagai pendiri
masyarakat Eropa saat pasukan Muslim sekolah musik pertama di Spanyol.
dari Jazirah Arab berhasil menaklukkan Menurut cendikiawan Islam yang juga
Semenanjung Iberia wilayah barat musisi terkemuka era keemasan al-
daya Eropa yang terdiri atas Spanyol, Farabi, Oud ditemukan oleh Lamech,
Portugal, Andora, Gibraltar, dan sedikit cucu keenam Nabi Adam.
wilayah Prancis. Sesuatu yang tidak
mengherankan jika masyarakat Eropa 3. Hurdy Gurdy dan Instrumen Musik
meyakini bahwa alboque berasal dari Keyboard Gesek
Spanyol khususnya Madrid. Hurdy Gurdy boleh dibilang sebagai
nenek moyang alat musik piano. Alat
2. Gitar, Kecapi, dan Oud musik ini ternyata juga merupakan
Gitar modern merupakan turunan warisan dari peradaban Islam di zaman
dari alat musik berdawai empat yang kekhalifahan. Instrumen yang mirip
dibawa oleh masyarakat Muslim, dengan hurdy gurdy pertama kali disebut
setelah Dinasti Umayyah menaklukkan dalam risalah musik Arab. Manuskrip
semenanjung Iberia pada abad ke-8 itu ditulis oleh al-Zirikli pada abad ke-10
Masehi. Pada perjalanannya, kemudian M, dan dikenal sebagai alat musik organ
oud menjadi kecapi modern. Gitar jarak jauh. Alat musik organ hidrolik
berdawai empat yang diperkenalkan oleh jarak jauh pertama kali disebutkan dalam
Bangsa Moor terbagi menjadi dua jenis risalah Arab berjudul, Sirr al-Asrar. Alat
di Spanyol yakni guitarra morisca (gitar musik ini dapat didengar hingga jarak
orang Moor) yang bagian belakangnya 60 mil. Manuskrip berbahasa Arab itu
bundar, papan jarinya lebar, dan memiliki kemudian diterjemahkan ke dalam
beberapa lubang suara. Jenis yang kedua Bahasa Latin oleh Roger Bacon di abad
adalah guitarra latina (gitar Latin) yang ke-13.
menyerupai gitar modern dengan satu Instrumen Musik Mekanik dan
lubang suara. Organ Hidrolik Otomatis. Kedua alat
Berdasarkan penuturan Fu’adi musik itu ditemukan oleh Banu Musa
(2005: 18), alat musik Oud juga populer bersaudara. Ilmuwan Muslim di zaman
di wilayah Azerbaijan. Masyarakat di Abbasiyah ini berhasil menciptakan
wilayah itu menyebut alat musik petik ini sebuah organ yang digerakkan oleh
dengan sebutan Ud. Masyarakat Eropa tenaga air secara otomatis. Tenaga air
Barat mulai mengenal dan menggunakan itu memindahkan silinder sehingga

200
Shubhi Mahmashony Harimurti, Seni pada Pemerintahan Dinasti Abbasiyah

menghasilkan musik. Prinsip kerja dasar di bidang musik menunjukkan betapa


alat musik ini papar masih menjadi masyarakat Muslim telah mencapai
rujukan hingga paruh kedua abad ke-19 peradaban yang sangat tinggi di abad
M. Banu Musa bersaudara juga mampu pertengahan.
menciptakan peniup seruling otomatis. Ishaq Al-Mausili (wafat 850 M)
Ini adalah mesin pertama yang bisa adalah salah seorang musisi Muslim
diprogram. Banu Musa mengungkapkan terbesar di kancah dunia musik Arab
penemuannya itu dalam kitab bertajuk pada zaman kekhalifahan. Darah seni
Book of Ingenious Devices (Harimurti, menetes dari ayahnya Ibrahim al-Mausili
2012: 40). (wafat 804 M) yang juga seorang musisi
besar. Ishaq terlahir di al-Raiy, Persia
4. T i m p a n i , N a k e r , d a n N a q a r e h Utara (Kennedy, 2010: 145). Sang ayah
Alat Musik Timpani (Tambur atau sangat senang mempelajari musik
Genderang) Persia. Ia terus mengembara demi
Cikal bakal timpani berasal dari mempelajari dan mengembangkan seni
Naqareh Arab. Alat musik pukul itu musik yang sangat dicintainya. Ibrahim
diperkenalkan ke benua Eropa pada abad membawa putranya yang masih kecil
ke-13 M oleh Orang Arab dan tentara ke Kota Baghdad, metropolis intelektual
Perang Salib. Biola, Rebec, dan Rebab dunia. Pada suatu masa nanti di pusat
Biola modern yang saat ini berkembang pemerintahan Kekhalifahan Abbasiyah
pesat di dunia Barat ternyata juga itulah nama Ishaq melambung sebagai
berawal dan berakar dari dunia Islam. seorang musisi legendaris. Kisah masa
Alat musik gesek itu diperkenalkan kecilnya juga tercatat dengan baik. Ishaq
oleh orang Timur Tengah kepada Orang cilik memulai pendidikannya dengan
Eropa pada masa kejayaan Kekhalifahan mempelajari al-Quran dari al-Kisa’i dan
Islam. Biola pertama berasal dari Rebec al-Farra.
dan ditemukan pada abad ke-10 M. Musisi handal ini mempelajari
Cikal bakal biola adalah rebab yang tradisi dan budaya dari Hushaim ibn
merupakan alat musik khas Arab. Bushair sedangkan pelajaran sejarah
Al-Farabi merupakan penemu rebab diperolehnya dari al-Asmai’i dan Abu
(rebec). Ubaidah al-Muthanna. Ia sejak kecil
Peradaban Islam di masa keemasan sudah kepincut dengan musik namun
telah menyumbangkan beragam warisan sang ayah bukanlah satu-satunya guru
penting bagi masyarakat modern. yang memperkenalkan dan mengajarinya
Masyarakat Barat ternyata tidak hanya seni musik. Menurut Miss Schlesinger
berutang budi karena telah menerapkan seperti dikutip dalam Fikri (2008: 17),
ilmu pengetahuan dan teknologi yang Ishaq mempelajari musik dari sang
dikembangkan Umat Islam di zaman paman, Zalzal, dan Atika binti Shuda yang
kekhalifahan tapi juga di bidang musik juga musisi terkemuka. Ishaq dikenal
dan seni rupa. Pencapaian yang tinggi sebagai sosok manusia yang kaya dengan

201
Jurnal Kajian Seni, Vol. 01, No. 02, April 2015: 194-204

budaya. Hal itu dibuktikan dengan pertama kali mengajarkannya di sekolah-


perpustakaan pribadinya yang tercatat sekolah Andalusia (Dinasti Umayah II).
sebagai yang terbesar di Baghdad. Ishaq Menurut keterangan Mahmud
telah memberi sumbangan penting bagi (2007: 56), Guido Arezzo mengetahui
pengembangan ilmu musik. Ia adalah solmisasi tersebut dengan mempelajari
musisi yang memperkenalkan solmisasi Catalogna, sebuah buku teori musik
“do re mi fa sol la si do”. berbahasa Latin yang berisi kumpulan
Ishaq al-Mausili memperkenalkan penemuan ilmuwan Muslim di bidang
solmisasi dalam bukunya Book of Notes musik. Solmisasi tersebut ditulis dalam
and Rhythms dan Great Book of Songs yang Catalogna yang diterbitkan di Monte
begitu populer di Barat. Musisi Muslim Cassino pada abad ke-11. Monte Cassino
lainnya yang juga memperkenalkan merupakan daerah di Italia yang pernah
solmisasi adalah Ibn al-Farabi (872 – dihuni masyarakat Muslim dan juga
950 M) dalam Kitab al-Mausiq al-Kabir. pernah disinggahi oleh Constantine
Ziryab (789 – 857 M), seorang ahli musik Afrika. Peradaban Barat untuk kesekian
dan ahli botani dari Baghdad turut kali mencoba memanipulasi sejarah.
mengembangkan penggunaan solmisasi Tokoh Islam Abbasiyah yang sangat
tersebut di Spanyol jauh sebelum Guiddo peduli terhadap seni musik adalah al-
Arezzo muncul dengan notasi Guido’s Farabi. Ia lahir di Farab pada tahun 870
Handnya. M dan wafat di Aleppo (Suriah) pada tahun
Peradaban Barat (Eropa) kerap 950 M. Nama lengkapnya adalah Abu Nasr
mengklaim bahwa Guido Arezzo adalah Muhammad ibn Muhammad ibn Tarkhan
musisi yang pertama kali memperkenalkan ibn Uzlag al-Farabi. Ia selalu berpindah
solmisasi lewat notasi Guido’s Hand. tempat dari waktu ke waktu. Al-Farabi
Padahal kenyataanya notasi Guido’s dikenal rajin belajar serta memiliki otak
Hand milik Guido Arezzo hanyalah yang cerdas. Seniman Muslim ini banyak
jiplakan dari notasi Arab yang telah belajar agama, Bahasa Arab, Bahasa
ditemukan dan digunakan sejak abad Turki, dan Bahasa Parsi. Ia pindah ke
ke-9 oleh para ilmuwan Muslim. Para Baghdad setelah dewasa dan tinggal di
ilmuwan yang telah menggunakannya sana selama 20 tahun serta mempelajari
antara lain Yunus al-Katib (765 M), filsafat, logika, matematika, etika, ilmu
al-Khalil (791 M), al- Ma’mun (wafat politik, dan musik. Al-Farabi mengarang
833 M), Ishaq al-Mausili (wafat 850 M), beberapa buku dalam berbagai bidang di
dan Ibn al- Farabi (872 – 950 M). Ibn antaranya logika, fisika, ilmu jiwa, kimia,
Firnas (wafat 888 M) pun turut berperan ilmu politik, dan musik (Harimurti, 2012:
dalam penggunaan solmisasi tersebut 41).
di Spanyol. Hal tersebut dikarenakan Salah satu ciri musik dan nyanyian
ia adalah orang yang memperkenalkan Bangsa Arab yang merupakan warisan
masyarakat Spanyol terhadap musik zaman Dinasti Abbasiyah adalah ringkas
oriental dan juga merupakan orang yang dalam melodi tetapi kuat dalam ritme dan

202
Shubhi Mahmashony Harimurti, Seni pada Pemerintahan Dinasti Abbasiyah

belum pernah ada satu orang pun yang dan masjid. Contohnya adalah Masjid
sanggup mengerti dengan benar sejumlah Agung Samarra dan Istana Ibnu Thulun.
karya seni musik klasik yang masih eksis Para Khalifah kala itu sangat perhatian
atau yang mampu menafsirkan dengan terhadap seni musik. Beberapa alat
bagus makna dari suatu komposisi ritmis musik modern ternyata berasal dari
dari zaman kuna beserta terminologi masa Dinasti Abbasiyah seperti alboque
ilmiahnya. Istilah-istilah seperti ini (alboka), gitar, kecapi, oud, Hurdy Gurdy,
hanya dapat dimengerti dengan cara instrumen musik keyboard gesek, timpani,
penelusuran sumber-sumber asalnya naker, serta naqareh alat musik timpani
dalam tradisi India dan Persia. (tambur atau genderang). Solmisasi yang
Kemajuan seni zaman Abbasiyah dipelajari para ahli musik sekarang
dipengaruhi beberapa hal. Menurut ternyata dicetuskan oleh Ishaq al-Mausili
Karim (2012: 167) kemajuan tersebut yang merupakan orang Abbasiyah.
disebabkan antara lain terdapat asimilasi
antara Bangsa Arab dan etnis-etnis DAFTAR PUSTAKA
lain yang lebih dahulu mengalami ‘Adli, Rasyaa. Al-Qahirah al-Madinat al-
perkembangan dalam bidang seni. Dzakriyaat. Al-Jizah: Daar Nahdhah
Pengaruh Persia sangat penting di bidang Mishr, 2012.
seni, selain itu mereka banyak berjasa Blake, Gerald, et.al. The Cambridge Atlas
dalam perkembangan ilmu filsafat dan of the Middle East and North Africa.
sastra sedangkan pengaruh Yunani Cambridge: Cambridge University
masuk melalui terjemah-terjemah dalam Press, 1987.
banyak bidang ilmu terutama filsafat. Fikri, Ahmad. Masaajid al-Qahirah wa
Beberapa seniman ukir terkenal kala Madaarisuhaa. Al-Qahirah: Daar al-
itu yaitu Badr dan Tariff (tahun 961-976 Ma’arif, 2008.
M) dan ada seni musik, seni tari, seni Fu’adi, Imam. Pendidikan Islam Andalusia
pahat, seni sulam, seni lukis, dan seni Kajian Sejarah Islam Spanyol.
bangunan. Keberadaan istana dan masjid Surabaya: Elkaf, 2005.
yang merupakan peninggalan bersejarah . Sejarah Peradaban Islam.
masa Dinasti Abbasiyah adalah salah Yogyakarta: Teras, 2011.
satu bukti kemajuan seni kala itu. Goldschmidt Jr, Arthur. A Concise History
of the Middle East. Oxford: Westview
KESIMPULAN Press, 2002.
Dinasti Abbasiyah merupakan Harimurti, Shubhi Mahmashony.
kekhalifahan Islam yang telah mencapai Hubungan Antara Perkembangan
puncak kejayaan. Salah satunya adalah Muhammadiyah Tahun 1912–1964
kemajuan di bidang seni, yang dapat dan Tinggalan Arkeologisnya, Skripsi:
dilihat dari syair-syair, seni musik, Universitas Gadjah Mada, 2002.
arsitektur, dan kaligrafi. Seni arsitektur . “Perkembangan Seni
yang menonjol dapat dilihat pada istana Dinasti Abbasiyah”. Dalam Suara

203
Jurnal Kajian Seni, Vol. 01, No. 02, April 2015: 194-204

Muhammadiyah No. 17 Tahun ke-97 Islam yang Mengubah Dunia. Jakarta:


(2012). Hlm. 40 – 41. Pustaka Alvabet, 2010.
Hitti, Philip K. History of the Arabs. Jakarta: Lujnah I’dad al-Mawad al-Dirasah fii
Serambi Ilmu Semesta, 2012. al-‘Uluum al-Diiniyyah wa al-Lughat
Imamuddin, S. M., A Political History of al- ‘Arabiyah. Muqarrar al-‘Aqidah 4.
Muslim Spain. Dacca: Barna-Rupa Yogyakarta: Madrasah Mu’allimin
Mudrayan, 1969. Muhammadiyah, 2003.
Karim, Abdul. Islam di Asia Tengah. Mahmud, Sayyid Muhammad al-Sayyid.
Yogyakarta: Bagaskara, 1969. Taarikh al-Daulat al-‘Utsmaniyyah. Al-
. Sejarah Pemikiran dan Qahirah: Maktabat al-Adaab, 2007.
Peradaban Islam. Yogyakarta: Soebroto, Ph. Hand Out Pengantar
Bagaskara, 1969. Arkeologi. Yogyakarta: Jurusan
Kennedy, Hugh. The Great Arab Conquests Arkeologi Fakultas Sastra Universitas
Penaklukan Terbesar dalam Sejarah Gadjah Mada, 2011.

204

View publication stats

You might also like