Seni Music Abasiyah
Seni Music Abasiyah
Seni Music Abasiyah
net/publication/327595029
Seni pada Masa Pemerintahan Dinasti Abbasiyah Tahun 711 – 950 Masehi
CITATIONS READS
0 25,416
1 author:
SEE PROFILE
Some of the authors of this publication are also working on these related projects:
Statistical Analysis on Relationship between Muhammadiyah Growths in 1912 – 1964 and its Heritage View project
All content following this page was uploaded by Shubhi Mahmashony Harimurti on 12 September 2018.
Abstract
After the death of Prophet Muhammad SAW, Islam has got the glory. The gold era
didn’t see based on the territory. But it has been seen according to the particularly sector.
Such as: arts, the building architecture, culture, and education. All of the successes have
been got at Abbasid Dynasty. This dynasty is different with the other kingdom, such
as Umayyad that more concentrated in expansion mission. If discuss about Abbasid,
public will know about Abu Nawas, Caliphate Harun al-Rashid, Baghdad, or 1001
nights stories. Abbasid Dynasty is more inclusive than Umayyad Dynasty. This kingdom
permitted to all of arts especially music. This decision is different with Umayyad one
that often prohibited the music in every society activities. In this simple paper, discuss
about arts improvement at Abbasid Dynasty that one of the Baghdad glory indicator.
Intisari
Islam setelah wafatnya Nabi Muhammad SAW pernah mengalami masa kejayaan.
Puncak kejayaan tersebut bukan dilihat dari luas wilayahnya. Namun dilihat dari
kemajuan berbagai sektor. Kemajuan tersebut antara lain meliputi ranah seni, budaya,
arsitektur bangunan, dan pendidikan. Semua kesuksesan tersebut diraih pada saat
Dinasti Abbasiyah. Dinasti ini berbeda dengan imperium sebelumnya yaitu Umayah
yang lebih fokus pada ekspansi wilayah dakwah. Dari Dinasti Abbasiyah, khalayak
umum akan lebih paham apabila disebutkan nama-nama seperti Abu Nawas, Khalifah
Harun al-Rasyid, Baghdad, ataupun Kisah 1001 Malam. Dinasti Abbasiyah lebih
terbuka dibandingkan dengan Umayah. Imperium yang pemimpinnya merupakan
keturunan dari Abbas ibn Abd al-Muthalib, paman Nabi Muhammad SAW tersebut
cenderung permisif terhadap sejumlah karya seni terutama musik. Kebijakan ini
tentu sangat berbeda dengan Dinasti Umayah yang sering melarang penggunaan
musik dalam segala aktivitas masyarakat. Dalam tulisan singkat dan sederhana ini
dikupas tentang perkembangan seni pada masa Dinasti Abbasiyah yang merupakan
salah satu indikator kemajuan Kekhalifahan Baghdad tersebut.
194
Shubhi Mahmashony Harimurti, Seni pada Pemerintahan Dinasti Abbasiyah
195
Jurnal Kajian Seni, Vol. 01, No. 02, April 2015: 194-204
Abu Ja’far al-Mansur yaitu pada masa I’dad al-Mawad al-Dirasah fii al-‘Uluum
Khalifah al-Mahdi (775 – 785 M) dan al-Diiniyyah wa al-Lughat al-‘Arabiyah,
mencapai puncak di masa pemerintahan 2003: 14).
Khalifah Harun al-Rasyid. Perkembangan peradaban pada
Dinasti Abbasiyah sebagaimana Orang masa Dinasti Abbasiyah sangat maju
Arab pada umumnya sangat menghargai pesat, karena upaya-upaya dilakukan
terhadap sesuatu yang subjektif, partikular, oleh para Khalifah di bidang fisik. Hal ini
dan mempunyai rasa yang lembut. Hal itu dapat dilihat dari bangunan–bangunan
cocok untuk menggambarkan sebuah yang berupa:
seni. Pada masa-masa itu, para Khalifah 1. Kuttab adalah tempat belajar dalam
mengembangkan berbagai jenis kesenian tingkatan pendidikan rendah dan
terutama kesusastraan pada khususnya menengah.
dan kebudayaan pada umumnya. 2. Majlis Muhadharah adalah tempat
Berbagai buku bermutu diterjemahkan pertemuan para ulama, sarjana, ahli
dari peradaban India maupun Yunani. pikir, dan pujangga untuk membahas
Pada masa itu berhasil dialihbahasakan masalah-masalah ilmiah.
buku-buku Kalilah dan Dimnah yang 3. Darul Hikmah adalah perpustakaan
berasal dari India maupun berbagai cerita yang didirikan oleh Harun al-Rasyid.
fabel yang bersifat anonim. Berbagai dalil Ini merupakan perpustakaan terbesar
dan dasar matematika juga diperoleh yang di dalamnya juga disediakan
dari terjemahan yang berasal dari India. tempat ruangan belajar.
Ada juga penerjemahan buku-buku 4. Madrasah Perdana Menteri Nidhom
filsafat dari Yunani terutama filsafat al-Mulk adalah orang yang mula-mula
etika dan logika. Salah satu akibatnya mendirikan sekolah dalam bentuk
adalah berkembangnya aliran pemikiran yang ada sampai sekarang ini dengan
Muktazilah yang amat mengandalkan nama Madrasah.
kemampuan rasio dan logika dalam 5. Masjid biasanya dipakai untuk
dunia Islam sedangkan dari Sastra Persia, pendidikan tinggi dan takhassus
terjemahan dilakukan oleh Ibnu Mukaffa (Pendidikan intensif untuk mempelajari
yang meninggal pada tahun 750 M. Pada ilmu Agama Islam dan Bahasa Arab,
masa itu juga hidup budayawan dan biasanya berlangsung satu tahun).
sastrawan masyhur seperti Abu Tammam 6. Pada masa Dinasti Abbassiyah
(meninggal 845 M), al-Jahiz (meninggal peradaban di bidang fisik seperti
869 M), dan Ab al-Faraj (meninggal 967 kehidupan ekonomi, pertanian,
M). Pemikiran Muktazilah sendiri artinya perindustrian, dan perdagangan
adalah paham dalam aqidah Islam yang berhasil dikembangkan oleh Khalifah
menganggap bahwa orang yang berdosa Mansyur. (‘Adli, 2012: 170)
besar ketika sudah meninggal namun
belum sempat bertaubat maka dia akan Perhatian para Khalifah Abbasiyah
kekal di neraka seperti orang kafir (Lujnah terhadap seni budaya sangat besar
196
Shubhi Mahmashony Harimurti, Seni pada Pemerintahan Dinasti Abbasiyah
197
Jurnal Kajian Seni, Vol. 01, No. 02, April 2015: 194-204
ahli sejarah yang menyatakan bahwa ia Istana al-Rasyid yang telah direnovasi
selalu mengundang dan memberikan seakan menjadi wadah pengembangan
perlindungan kepada Siyath dari Makkah kreativitas seni musik kala itu. Fenomena
(739 – 785 M). Ia mempunyai murid para ahli musik yang senantiasa
yang bernama Ibrahim al-Maushili (742 memperoleh tunjangan resmi dari
– 804 M), penerus musik klasik setelah pemerintah dan sering dikawal oleh budak
Siyath. biduan baik laki-laki ataupun perempuan
Pada waktu masih kecil Ibrahim, menimbulkan sejumlah catatan dalam
keturunan bangsawan Persia sempat Afghani, ‘Iqd, Nihayah, Fihrist, dan yang
diculik di luar Kota Mosul dan ketika pasti Kisah Seribu Satu Malam. Khalifah
berada dalam kondisi penculikan Ia masih al-Rasyid sangat mendukung penuh
menyempatkan diri untuk mempelajari festival musik yang rutin diadakan tiap
musik yang biasa dimainkan oleh para tahun dan dihadiri oleh 2.000 orang
penculik tersebut. Ibrahim adalah orang musisi dan penyanyi. Pada saat itu semua
pertama yang memperkenalkan cara orang yang tinggal di istana menari
pengaturan ritme dan tempo dengan hingga terbit matahari. Ketika al-Ma’mun
sebuah tongkat kecil. Ia bahkan sanggup menyerbu Baghdad, al-Amin malah asyik
untuk membenarkan satu di antara tiga mendengarkan penyanyi kesukaannya di
puluh pemain flute yang melakukan istana di pinggir Sungai Tigris.
kesalahan sepele misalkan terdapat Ahli musik yang menjadi kesayangan
senar kedua yang terdengar fals dalam dari Khalifah al-Rasyid adalah Mukhariq
sebuah instrumen. Khalifah al-Rasyid (wafat tahun 845 M). Pada masa
menjadikannya sebagai kerabat dekat mudanya ia dibeli oleh seorang penyanyi
dan menghadiahi 150.000 Dirham serta perempuan yang sempat mengetahui
pada tiap bulan diberi tunjangan sebesar Mukhariq menangis dengan suara yang
10.000 Dirham. Kebaikan hati Khalifah kuat dan bagus di sebuah toko daging
terhadap musisi tidak hanya diberikan milik ayahnya. Ia kemudian dimiliki
kepada Ibrahim namun juga yang lainnya oleh Harun yang memerdekakannya
bahkan beberapa di antaranya pernah dengan hadiah sebesar 100.000 Dinar
mendapatkan upah 100.000 Dirham dan memberinya kehormatan dengan
untuk satu kali nyanyian. Ibrahim satu tempat duduk khusus di sebelah
ternyata memiliki seorang rival yang Khalifah. Pada suatu malam ia keluar
berumur lebih muda yaitu Ibn Jami’, dari rumah sambil menyusuri Sungai
yang menurut Goldschmidt (2002, 106) Tigris dan bernyanyi bersamaan dengan
adalah keturunan Quraisy dan anak tiri itu sejumlah obor menyala di jalanan
Siyath. Ibn Jami’ adalah pemain musik Baghdad yang dibawa oleh orang-orang
yang masyhur dalam mengolah nada yang ingin mendengarkan nyanyian
sedangkan Ibrahim merupakan musisi seorang penyanyi tenar kala itu.
yang pandai ketika memainkan alat Al-Mutawakkil dan al-Makmun
musik. memiliki seorang kerabat yaitu Ishaq
198
Shubhi Mahmashony Harimurti, Seni pada Pemerintahan Dinasti Abbasiyah
ibn Ibrahim al-Maushili (767 M – 850 M), kegencaran penerjemahan risalah musik
seorang pengajar musik kala itu. Ia adalah dari Bahasa Yunani ke dalam Bahasa Arab,
seorang ahli musik Arab klasik yang selain itu sokongan dan dukungan para
sangat mahir. Ishaq merupakan pemain penguasa terhadap musisi dan penyair
musik besar yang pernah dibesarkan oleh membuat seni musik makin menggeliat,
Islam. Ia pada suatu ketika menyatakan apalagi di awal perkembangannya
bahwa yang mengarahkan melodi- musik dipandang sebagai cabang dari
melodinya adalah jin seperti halnya matematika dan filsafat, boleh dibilang
ungkapan Ziryab dan ayahnya (Hitti, peradaban Islam melalui kitab yang
2005: 536 – 538). ditulis al-Kindi merupakan yang pertama
Istana kekhalifahan di Baghdad kali memperkenalkan kata musiqi. Al-
telah melahirkan banyak penyanyi, Isfahani (897 M-976 M) dalam Kitab al-
pemain lute (string instrument), dan Aghani mencatat beragam pencapaian
pencipta lagu terkenal dibandingkan seni musik di dunia Islam.
Dinasti Umayah. Ahli musik yang paling Internal para ulama Islam terdapat
terkenal pada zaman Dinasti Abbasiyah dua pendapat yang bertolak belakang
adalah Ibrahim ibn al-Mahdi yang tentang musik, ada yang mengharamkan
merupakan saudara dari Harun al- dan beberapa yang membolehkan. Pada
Rasyid dan pada tahun 817 M menjadi kenyataannya proses penyebaran Agama
rival berat Khalifah al-Ma’mun. Al- Islam ke segenap penjuru Jazirah Arab,
Watsiq, pemain instrumen lute dan Persia, Turki, hingga India diwarnai
seorang yang pernah menggunakan dengan tradisi musik selain telah
seratus melodi merupakan ahli musik melahirkan sederet musisi ternama
pertama yang menjabat sebagai Khalifah. seperti Sa’ib Khathir (wafat 683 M), Tuwais
Penerusnya antara lain al-Mu’tazz (866 – (wafat 710 M), Ibnu Mijjah (wafat 714 M),
869 M) dan al-Muntashir (861 – 862 M) Ishaq al-Mausili (767 – 850 M), serta al-
yang keduanya merupakan ahli di bidang Kindi (800 – 877 M). Peradaban Islam
musik sekaligus sastra. Khalifah-musisi pun telah berjasa mewariskan sederet
sejati hanya satu yaitu al-Mu’tamid (870 – instrumen musik yang terbilang penting
872 M). Ibn Khurdadzbih, seorang geograf bagi masyarakat musik modern. Berikut
mengungkapkan banyak hal tentang ini adalah alat musik yang diwariskan
kemahirannya dalam musik dan seni musisi Islam di zaman kekhalifahan dan
tari. Karyanya kelak memberikan peran kemudian dikembangkan musisi Eropa
yang banyak bagi ilmu pengetahuan pasca-Renaisans:
tentang kedudukan manusia masa lalu
(Karim, 2006: 19). 1. Alboque atau Alboka
Seni musik berkembang begitu Keduanya merupakan alat musik
pesat di era keemasan Dinasti Abbasiyah tiup, terbuat dari kayu berkembang di
(Fu’adi, 2011: 126). Perkembangan seni era keemasan Islam. Alboka dan alboque
musik pada zaman itu tidak lepas dari berasal dari bahasa Arab albuq ,
199
Jurnal Kajian Seni, Vol. 01, No. 02, April 2015: 194-204
yang berarti terompet. Ini adalah cikal Oud sejak tahun 711 M. Alat musik petik
bakal klarinet dan terompet modern. khas Ummat Islam ini hampir sama
Instrumen musik alboka dan alboque dengan pandoura yang dikembangkan
telah digunakan oleh musisi Islam di peradaban Yunani Kuna atau pandura
masa kejayaan. Imamuddin (1969: 150) alat musik bangsa Romawi. Zyriab
menyatakan bahwa alat musik tiup merupakan pemain Oud termasyhur di
itu diperkenalkan Umat Islam kepada Andalusia. Ia tercatat sebagai pendiri
masyarakat Eropa saat pasukan Muslim sekolah musik pertama di Spanyol.
dari Jazirah Arab berhasil menaklukkan Menurut cendikiawan Islam yang juga
Semenanjung Iberia wilayah barat musisi terkemuka era keemasan al-
daya Eropa yang terdiri atas Spanyol, Farabi, Oud ditemukan oleh Lamech,
Portugal, Andora, Gibraltar, dan sedikit cucu keenam Nabi Adam.
wilayah Prancis. Sesuatu yang tidak
mengherankan jika masyarakat Eropa 3. Hurdy Gurdy dan Instrumen Musik
meyakini bahwa alboque berasal dari Keyboard Gesek
Spanyol khususnya Madrid. Hurdy Gurdy boleh dibilang sebagai
nenek moyang alat musik piano. Alat
2. Gitar, Kecapi, dan Oud musik ini ternyata juga merupakan
Gitar modern merupakan turunan warisan dari peradaban Islam di zaman
dari alat musik berdawai empat yang kekhalifahan. Instrumen yang mirip
dibawa oleh masyarakat Muslim, dengan hurdy gurdy pertama kali disebut
setelah Dinasti Umayyah menaklukkan dalam risalah musik Arab. Manuskrip
semenanjung Iberia pada abad ke-8 itu ditulis oleh al-Zirikli pada abad ke-10
Masehi. Pada perjalanannya, kemudian M, dan dikenal sebagai alat musik organ
oud menjadi kecapi modern. Gitar jarak jauh. Alat musik organ hidrolik
berdawai empat yang diperkenalkan oleh jarak jauh pertama kali disebutkan dalam
Bangsa Moor terbagi menjadi dua jenis risalah Arab berjudul, Sirr al-Asrar. Alat
di Spanyol yakni guitarra morisca (gitar musik ini dapat didengar hingga jarak
orang Moor) yang bagian belakangnya 60 mil. Manuskrip berbahasa Arab itu
bundar, papan jarinya lebar, dan memiliki kemudian diterjemahkan ke dalam
beberapa lubang suara. Jenis yang kedua Bahasa Latin oleh Roger Bacon di abad
adalah guitarra latina (gitar Latin) yang ke-13.
menyerupai gitar modern dengan satu Instrumen Musik Mekanik dan
lubang suara. Organ Hidrolik Otomatis. Kedua alat
Berdasarkan penuturan Fu’adi musik itu ditemukan oleh Banu Musa
(2005: 18), alat musik Oud juga populer bersaudara. Ilmuwan Muslim di zaman
di wilayah Azerbaijan. Masyarakat di Abbasiyah ini berhasil menciptakan
wilayah itu menyebut alat musik petik ini sebuah organ yang digerakkan oleh
dengan sebutan Ud. Masyarakat Eropa tenaga air secara otomatis. Tenaga air
Barat mulai mengenal dan menggunakan itu memindahkan silinder sehingga
200
Shubhi Mahmashony Harimurti, Seni pada Pemerintahan Dinasti Abbasiyah
201
Jurnal Kajian Seni, Vol. 01, No. 02, April 2015: 194-204
202
Shubhi Mahmashony Harimurti, Seni pada Pemerintahan Dinasti Abbasiyah
belum pernah ada satu orang pun yang dan masjid. Contohnya adalah Masjid
sanggup mengerti dengan benar sejumlah Agung Samarra dan Istana Ibnu Thulun.
karya seni musik klasik yang masih eksis Para Khalifah kala itu sangat perhatian
atau yang mampu menafsirkan dengan terhadap seni musik. Beberapa alat
bagus makna dari suatu komposisi ritmis musik modern ternyata berasal dari
dari zaman kuna beserta terminologi masa Dinasti Abbasiyah seperti alboque
ilmiahnya. Istilah-istilah seperti ini (alboka), gitar, kecapi, oud, Hurdy Gurdy,
hanya dapat dimengerti dengan cara instrumen musik keyboard gesek, timpani,
penelusuran sumber-sumber asalnya naker, serta naqareh alat musik timpani
dalam tradisi India dan Persia. (tambur atau genderang). Solmisasi yang
Kemajuan seni zaman Abbasiyah dipelajari para ahli musik sekarang
dipengaruhi beberapa hal. Menurut ternyata dicetuskan oleh Ishaq al-Mausili
Karim (2012: 167) kemajuan tersebut yang merupakan orang Abbasiyah.
disebabkan antara lain terdapat asimilasi
antara Bangsa Arab dan etnis-etnis DAFTAR PUSTAKA
lain yang lebih dahulu mengalami ‘Adli, Rasyaa. Al-Qahirah al-Madinat al-
perkembangan dalam bidang seni. Dzakriyaat. Al-Jizah: Daar Nahdhah
Pengaruh Persia sangat penting di bidang Mishr, 2012.
seni, selain itu mereka banyak berjasa Blake, Gerald, et.al. The Cambridge Atlas
dalam perkembangan ilmu filsafat dan of the Middle East and North Africa.
sastra sedangkan pengaruh Yunani Cambridge: Cambridge University
masuk melalui terjemah-terjemah dalam Press, 1987.
banyak bidang ilmu terutama filsafat. Fikri, Ahmad. Masaajid al-Qahirah wa
Beberapa seniman ukir terkenal kala Madaarisuhaa. Al-Qahirah: Daar al-
itu yaitu Badr dan Tariff (tahun 961-976 Ma’arif, 2008.
M) dan ada seni musik, seni tari, seni Fu’adi, Imam. Pendidikan Islam Andalusia
pahat, seni sulam, seni lukis, dan seni Kajian Sejarah Islam Spanyol.
bangunan. Keberadaan istana dan masjid Surabaya: Elkaf, 2005.
yang merupakan peninggalan bersejarah . Sejarah Peradaban Islam.
masa Dinasti Abbasiyah adalah salah Yogyakarta: Teras, 2011.
satu bukti kemajuan seni kala itu. Goldschmidt Jr, Arthur. A Concise History
of the Middle East. Oxford: Westview
KESIMPULAN Press, 2002.
Dinasti Abbasiyah merupakan Harimurti, Shubhi Mahmashony.
kekhalifahan Islam yang telah mencapai Hubungan Antara Perkembangan
puncak kejayaan. Salah satunya adalah Muhammadiyah Tahun 1912–1964
kemajuan di bidang seni, yang dapat dan Tinggalan Arkeologisnya, Skripsi:
dilihat dari syair-syair, seni musik, Universitas Gadjah Mada, 2002.
arsitektur, dan kaligrafi. Seni arsitektur . “Perkembangan Seni
yang menonjol dapat dilihat pada istana Dinasti Abbasiyah”. Dalam Suara
203
Jurnal Kajian Seni, Vol. 01, No. 02, April 2015: 194-204
204