Jurnal Life Birth
Jurnal Life Birth
Jurnal Life Birth
B The Relationship Of
Mother Characteristics
With Exclusive Assessment
ABSTRACT
World Health Organization (WHO) recommends a mother to give breast milk (ASI) exclusively.
Exclusive breastfeeding is breastfeeding for infants up to 6 months of age, without the addition of
fluids and solid food. Exclusive breastfeeding in various regions is still low. The purpose of this study
is the relationship of maternal characteristics (age, parity, education, occupation) with exclusive
breastfeeding in the working area of Caile Health Center, Ujung Bulu District, Bulukumba Regency.
The type of research used in this study is Analytical Observational, which is a researcher trying to find
the relationship between variables. By using a cross-sectional approach. In this study, the sampling
technique carried out by the author is the consecutive sampling method in which a sample selection
method is done by selecting all individuals who meet and meet the selection criteria with a total
sample of 37 people. There is no relationship between mother's work and exclusive breastfeeding in
the Caile Community Health Center in Ujung Bulu District, Bulukumba Regency with a P-Value of
0.317. The conclusion is for working mothers to still be able to give their babies exclusively
breastfeeding the right way. When the mother is sick, she should still be able to give the baby
exclusively.
https://doi.org/10.37362/jlb.v2i1.259 Page 1
Volume 2, Nomor 1, April 2018
I. PENDAHULUAN
Air Susu Ibu ( ASI ) adalah satu jenis makanan yang mencukupi seluruh unsur kebutuhan
bayi baik fisik, psikologi, sosial maupun spiritual. ASI mengandung nutrisi, hormon, unsur
kekebalan faktor pertumbuhan, antialergi serta anti inflamasi. Zat-zat anti infeksi yang
terkandung dalam ASI membantu melindungi bayi terhadap penyakit, selain itu terdapat
hubungan penting antara menyusui dengan penjarangan kehamilan, keluarga berencana (KB).
Keunggulan ASI tersebut perlu ditunjang dengan cara pemberian ASI yang benar, antara lain
pemberian ASI segera setelah lahir (30 menit pertama bayi harus sudah di susukan) kemudian
pemberian ASI saja sampai bayi umur 6 bulan (ASI esklusif), selanjutnya pemberian ASI
sampai 2 tahun dengan pemberian makanan pendamping ASI yang benar. Sehingga
diperlukan usaha-usaha atau pengelolaan yang benar, agar setiap ibu dapat menyusui sendiri
bayinya (Siti maskanah, 2012).
ASI tak ternilai harganya, selain meningkatkan kesehatan dan kepandaian secara optimal,
ASI juga membuat anak potensial, memiliki emosi yang stabil, spiritual yang matang, serta
memiliki perkembangan sosial yang baik. 80 % perkembangan otak anak dimulai sejak dalam
kandungan sampai usia 3 tahun yang dikenal dengan periode emas, oleh karena itu diperlukan
pemberian ASI esklusif selama 6 bulan dan dapat diteruskan sampai anak berusia 2 tahun.
Hal tersebut dikarenakan ASI mengandung protein, karbohidrat, lemak, mineral, yang di
butuhkan bayi dalam jumlah yang seimbang ( Depkes, 2011 ).
World Health Organization (WHO) menganjurkan seorang ibu untuk memberi air susu
ibu (ASI) secara eksklusif. ASI eksklusif adalah pemberian ASI kepada bayi sampai berumur
6 bulan, tanpa tambahan cairan dan makanan padat. Pemberian ASI eksklusif di berbagai
daerah masih rendah.
Dampak yang terjadi apabila bayi tidak diberi ASI adalah bayi tidak memperoleh zat
kekebalan tubuh dan tidak mendapat makanan yang bergizi tinggi serta berkualitas, sehingga
bayi mudah mengalami sakit yang mengakibatkan pertumbuhan dan perkembangan
kecerdasan terhambat. Bayi yang tidak mendapatkan ASI Eksklusif menyebabkan kualitas
kesehatan bayi buruk akibat pemberian Makanan Pendamping ASI yang tidak benar,
https://doi.org/10.37362/jlb.v2i1.259 Page 2
Volume 2, Nomor 1, April 2018
https://doi.org/10.37362/jlb.v2i1.259 Page 3
Volume 2, Nomor 1, April 2018
https://doi.org/10.37362/jlb.v2i1.259 Page 4
Volume 2, Nomor 1, April 2018
Total 37 100
https://doi.org/10.37362/jlb.v2i1.259 Page 5
Volume 2, Nomor 1, April 2018
Primipara 10 27
Multipara 27 73
Total 37 100
Dasar 15 40,5
Menengah 14 37,8
Tinggi 8 21,6
Total 37 100
Bekerja 22 59,5
Total 37 100
Berdasarkan tabel 5 pemberian ASI eksklusif dapat diketahui bahwa dari 37 responden,
responden yang memberikan ASI eksklusif kepada bayinya sebanyak 12 (32,4%) sedangkan
yang tidak memberikan ASI eksklusif sebanyak 25 (67,6%).
Tabel 5.Distribusi jumlah responden berdasarkan pemberian ASI eksklusif
Pemberian ASI Eksklusif Frekuensi Persentase (%)
Total 37 100
https://doi.org/10.37362/jlb.v2i1.259 Page 6
Volume 2, Nomor 1, April 2018
B Berdasarkan tabel 6
setelah dilakukan
penggabungan sel antara reproduksi sehat dengan reproduksi tua. Menunjukkan bahwa
responden yang menyusui secara eksklusif dan memiliki umur < 20 tahun (Reproduksi muda)
sebanyak 1 orang (2,7%) sedangkan yang mempunyai umur 20-35 tahun dan > 35 tahun
(Reproduksi sehat dan reproduksi tua) sebanyak 11 orang (29,7%). Responden yang
menyusui secara non eksklusif dan memiliki umur < 20 tahun sebanyak 1 orang (2,7%)
sedangkan yang memiliki umur 20-35 tahun tahun dan > 35 tahun (Reproduksi sehat dan
reproduksi tua) sebanyak 24 orang (64,8%). Berdasarkan hasil uji statistik setelah dilakukan
penggabungan sel menjadi tabel 2x2, maka uji yang digunakan adalah uji chi square antara
variabel umur dengan pemberian ASI eksklusif. Namun, setelah dilakukan uji terdapat nilai
expected count < dari 5, maka uji chi squere tidak terpenuhi, sehingga dilanjutkan alternatif
fisher, diperoleh probabilitas (p) = 1,000 (p > 0,05) yang artinya tidak ada hubungan yang
signifikan antara umur ibu dengan pemberian ASI eksklusif di Wilayah Kerja Puskesmas
Caile Kecamatan Ujung Bulu Kabupaten Bulukumba Tahun 2017.
Tabel 6.Analisis Hubungan Antara Umur Ibu dengan Pemberian ASI Eksklusif
Pemberian ASI Eksklusif
Umur Tidak ASI p (value)
ASI Eksklusif Eksklusif Total
n % n % n %
Reproduksi Muda
1 2,7 1 2,7 2 5,4
Reproduksi Sehat + Tua
1,000 *
11 29,7 24 64,8 35 94,6
Total
12 32 25 68 37 100
Berdasarkan tabel 7 Menunjukkan bahwa pada ibu dengan paritas 1 (primipara) yang
menyusui secara eksklusif sebanyak 9 orang (24,3%) sedangkan ibu dengan paritas ≥ 2
(multipara) sebanyak 1 orang (2,7%). Sedangkan Responden yang menyusui secara non
eksklusif dengan paritas primipara sebanyak 3 orang (8,1%) dan multipara sebanyak 24 orang
(64,8%). Berdasarkan hasil uji statistik dengan chi square antara variabel paritas ibu dengan
variabel pemberian ASI eksklusif, didapatkan ada nilai expected count < 5 sehingga uji chi
squere tidak terpenuhi maka dilanjutkan alternatif fisher diperoleh probabilitas (p) = <0,0001
yang artinya ada hubungan yang signifikan antara paritas ibu dengan pemberian ASI
https://doi.org/10.37362/jlb.v2i1.259 Page 7
Volume 2, Nomor 1, April 2018
Tidak ASI P
Pendidikan ASI Eksklusif Eksklusif Total (value)
n % n % n %
Dasar 7 19 8 22 15 41
Menengah +
Tinggi
5 13,5 17 50 22 59 0,164*
Total 12 32 25 68 37 100
https://doi.org/10.37362/jlb.v2i1.259 Page 8
Volume 2, Nomor 1, April 2018
B Berdasarkan tabel 9
Menunjukkan bahwa
responden yang menyusui secara eksklusif dan memiliki pekerjaan sebanyak 1 orang (2,7%)
sedangkan yang tidak bekerja sebanyak 11 orang (29,7%). Responden yang menyusui secara
non eksklusif dan memiliki pekerjaan 21 orang (56,7%) sedangkan yang tidak bekerja
sebanyak 4 orang (10,8%). Berdasarkan hasil uji statistik dengan chi-quare antara variabel
pekerjaan dengan variabel pemberian ASI eksklusif. Didapatkan hasil ada cell nilai expected
count < 5 sehingga uji chi squere tidak terpenuhi, maka dilanjutkan alternatif fisher, diperoleh
probabilitas (p) = <0,001 (p <0,05) yang artinya ada hubungan yang signifikan antara
pekerjaan dengan pemberian ASI eksklusif di Wilayah Kerja Puskesmas Caile Kecamatan
Ujung Bulu Kabupaten Bulukumba Tahun 2017.
Tabel 9. Hubungan antara Pendidikan dengan Pemberian ASI Eksklusif
Pemberian ASI Eksklusif
Tidak ASI
Pekerjaan ASI Eksklusif Eksklusif Total p (value)
n % n % n %
Tidak
Bekerja
11 29,7 4 10,8 15 41
Bekerja 1 2,7 21 56,7 22 59 <0,001*
IV. PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil tabulasi data tabel 5.1. Dapat diketahui bahwa dari 37 responden,
responden yang memiliki umur <20 tahun ( reproduksi muda) sebanyak 2 orang (5,4%), umur
20-35 tahun (reproduksi sehat) sebanyak 32 orang (86,5%) sedangkan responden yang
memiliki umur >35 tahun (reproduksi tua) sebanyak 3 orang (8,1%). Berdasarkan penelitian
yang dilakukan, menunjukkan bahwa responden yang menyusui secara eksklusif dan
memiliki umur < 20 tahun (Reproduksi muda) sebanyak 1 orang (2,7%) sedangkan yang
mempunyai umur 20-35 tahun dan > 35 tahun (Reproduksi sehat dan reproduksi tua)
sebanyak 11 orang (29,7%). Responden yang menyusui secara non eksklusif dan memiliki
umur < 20 tahun sebanyak 1 orang (2,7%) sedangkan yang memiliki umur 20-35 tahun tahun
dan > 35 tahun (Reproduksi sehat dan reproduksi tua) sebanyak 24 orang (64,8%).
https://doi.org/10.37362/jlb.v2i1.259 Page 9
Volume 2, Nomor 1, April 2018
https://doi.org/10.37362/jlb.v2i1.259 Page 10
Volume 2, Nomor 1, April 2018
https://doi.org/10.37362/jlb.v2i1.259 Page 11
Volume 2, Nomor 1, April 2018
https://doi.org/10.37362/jlb.v2i1.259 Page 12
Volume 2, Nomor 1, April 2018
https://doi.org/10.37362/jlb.v2i1.259 Page 13
Volume 2, Nomor 1, April 2018
https://doi.org/10.37362/jlb.v2i1.259 Page 14
Volume 2, Nomor 1, April 2018
https://doi.org/10.37362/jlb.v2i1.259 Page 15
Volume 2, Nomor 1, April 2018
https://doi.org/10.37362/jlb.v2i1.259 Page 16
Volume 2, Nomor 1, April 2018
B DAFTAR PUSTAKA
Maryunani, A. (2012).
Inisiasi menyusu dini ASI eksklusif dan manajemen laktasi.
Trans Info Media: Jakarta.
Purwiyanti Evi, (2011). Studi tentang Keberhasilan Pemberian ASI pada Daerah
dengan Cakupan ASI eksklusif > 80%, Jurnal.
Widi Natia Rizki, (2013). ASI dan panduan ibu menyusui. Nuha Medika: Yogyakarta.
Atabik Ahmad, (2013). Faktor Ibu yang berhubungan dengan Praktik Pemberian ASI
Eksklusif di Wilayah Kerja Puskesmas Pamotan. Jurnal.
Nugraheni Enny, et. Al, (2012). Pengaruh Karakteristik Ibu dan Sosial Budaya
terhadap Pemberian ASI Eksklusif pada Bayi Usia 0-6 bulan di Desa Pekik Nyaring
Kecamatan Pondok Kelapa Kabupaten Bengkulu Tengah. Jurnal.
Barthos Basir, (2011). Manajemen sumber daya manusia. Suatu Pendektan Makro
Riskani Ria A., (2012). Keajaiban ASI. Dunia Sehat: Jakarta
Dharma Kelana Kusuma, (2011). Metodologi penelitian keperawatan. Trans Info
Media: Jakarta.
Sunarsih Tri dan Dewi Lia Nanny Vivian, (2014) . Asuhan kebidanan pada ibu nifas.
Salemba Medika: Jakarta.
https://doi.org/10.37362/jlb.v2i1.259 Page 17
Volume 2, Nomor 1, April 2018
https://doi.org/10.37362/jlb.v2i1.259 Page 18