Sertifikat Hak Milik Atas Tanah Sebagai Alat Bukti Hak Yang Kuat

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 13

SERTIFIKAT HAK MILIK ATAS TANAH SEBAGAI ALAT BUKTI

HAK YANG KUAT


CERTIFICATE OF THE PROPERTY RIGHT AS AN EVIDENCE OF
POWERFULL RIGHT

Dadi Arja Kusuma, Rodliyah, Sahnan


Magister Kenotariatan Universitas Mataram
Email: [email protected]
Naskah diterima : 17/06/2017; revisi : 25/07/2017; disetujui : 25/08/2017

Abstract
One of the objectives of land registration is to provide legal certainty and legal protection for holders
right of land certificate who has good faith . Purposes of this study are to examine and analyze the
criteria of certificates as a strong evidence, and legal protection for the holder of the certificate who has
good faith. This type of legal research is normative research. The theory used in this research is theory
of legal certainty, law enforcement theory, authority theory and legal protection theory. The approach
of this research are legislation approach, conceptual approach and case approach. Based on results of
the research showed that the criteria of certificates as a strong evidence of rights are: the issuance of
right of land certificates must through the use of applicable regulatory procedures, the Certificate made
by the good faith Right Holder, issued by the authorized institution and the land object controlled
significantly for more than 5 (five) years. Legal protection for the holder of the certificate who has good
faith are preventively pursuant to Article 32 (1) and (2) Government Regulation Number 24 year 1997
and repressively by the recstverwerking institution and especially on civil case number: 10 / Pdt.G /
2010 / PN.SBB the holder of certificate who has good faith given repressive legal protection.
Keywords: Certificate, Strong Evidence, Protection

Abstrak
Salah satu tujuan dari pendaftaran tanah adalah memberikan kepastian hukum dan perlindungan
hukum bagi pemegang sertifikat hak milik atas tanah yang beriktikad baik. Adapun tujuan
penelitian ini adalah untuk mengkaji dan menganalisis kriteria-kriteria sertifikat sebagai alat bukti
yang kuat, dan perlindungan hukum bagi pemegang sertifikat yang beriktikad baik. Tipe penelitian
hukum ini adalah penelitian normatif. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori
kepastian hukum, teori penegakkan hukum, teori kewenangan dan teori perlindungan hukum.
Metode pendekatan yang digunakan adalah pendekatan perundang–undangan, konseptual dan
pendekatan kasus. Berdasarkan hasil penelitian bahwa kriteria-kriteria sertifkat sebagai alat bukti
hak yang kuat yakni penerbitan sertifikat hak milik atas tanah harus melalui prosedur peraturan
yang berlaku, Sertifikat di buat oleh Pemegang Hak yang beriktikad baik, diterbitkan instansi yang
berwenang dan obyek tanah dikuasai secara nyata selama lebih dari 5 (lima) tahun. Perlindungan
hukum bagi pemegang sertifikat yang beriktikad baik yaitu secara preventif berdasarkan ketentuan
pasal 32 ayat 1 dan 2 PP No 24 tahun 1997 dan represif dengan adanya lembaga recstverwerking,
dan khususnya pada perkara perdata nomor :10/Pdt.G/2010/PN.SBB diberikan perlindungan
hukum secara represif bagi pemegang sertifikat yang beriktikad baik.Kata
Kunci : Sertifikat, Alat Bukti Kuat, Perlindungan
Jurnal IUS | Vol V | Nomor 2 | Agustus 2017 | hlm, 310~321

PENDAHULUAN dalam daftar-daftar tanah. Bidang-bidang


tanah hak adalah bidang-bidang yang
Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun dimiliki orang atau badan hukum dengan
1997 tentang Pendaftaran Tanah mengatur suatu hak.
bahwa pendaftaran tanah adalah rangkaian
kegiatan yang dilakukan oleh Pemerintah b. Pendaftaranhakyaitukegiatanpendaftaran
secara terus-menerus, berkesinambungan hak-hak dalam daftar buku tanah atas
dan teratur, meliputi pengumpulan, pemegang haknya.
pengolahan, pembukuan dan penyajian Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun
serta pemeliharaan data fisik dan data 1997 tentang Pendaftaran Tanah tetap
yuridis dalam bentuk peta dan daftar, mempertahankan tujuan dan sistem yang
mengenai bidang-bidang tanah dan satuan- digunakan dalam Pasal 19 UUPA jo PP
satuan rumah susun, termasuk pemberian Nomor 10 Tahun 1961. PP Nomor 24
surat tanda bukti haknya bagi bidang- Tahun 1997 merupakan penyempurnaan
bidang tanah yang sudah ada haknya dan dari peraturan sebelumnya. Salah satunya
hak milik atas satuan rumah susun serta terdapat dalam Pasal 32 yang mengatur
hak-hak tertentu yang membebaninya.. bahwa :
Adapun pentingnya pendaftaran tanah
tersebut menurut Pasal 3 PP No.24 Tahun (1) Sertifikat merupakan surat tanda
1997, disebutkan sebagai berikut: bukti hak yang berlaku sebagai alat
pembuktian yang kuat mengenai data
1. Untuk memberikan kepastian hukum dan fisik dan data yuridis yang termuat di
perlindungan hukum kepada pemegang dalamnya, sepanjang data fisik dan data
hak atas suatu bidang tanah. Satuan rumah yuridistersebutsesuaidengandatayang
susun dan hak-hak lain yang terdaftar ada dalam surat ukur dan buku tanah
agar dengan mudah dapat membuktikan hak yang bersangkutan.
dirinya sebagai pemegang hak yang
bersangkutan. (2) Dalam hal suatu bidang tanah
sudah diterbitkan sertifikat secara sah
2. Untuk menyediakan informasi kepada atas nama orang atau badan hukum
pihak-pihak yang berkepentingan yang memperoleh tanah tersebut
termasuk pemerintahan agar dengan dengan itikad baik dan secara nyata
mudah dapat memperoleh data yang menguasainya, maka pihak lain
diperlukan dalam mengadakan perbuatan yang merasa mempunyai hak atas
hukummengenaibidang-bidangtanahdan tanah itu tidak dapat lagi menuntut
satuan-satuan rumah susun yang sudah pelaksanaan hak tersebut apabila
terdaftar. dalam jangka waktu (5) lima tahun
3. Untuk terselenggaranya tertib adminis- sejak diterbitkannya sertifikat itu tidak
trasi. mengajukan keberatan secara tertulis
kepada pemegang sertifikat dan kepala
Untuk menjamin kepastian hukum hak- Kantor Pertanahan yang bersangkutan
hak atas tanah, maka pendaftaran tanah ataupun tidak mengajukan gugatan
harus meliputi:1 ke Pengadilan mengenai penguasaan
a. Kadaster hak yaitu kegiatan pengukuran tanah atau penerbitan sertifikat
dan pemetaan bidang-bidang tanah hak tersebut.
dan pendaftaran bidang-bidang tersebut Meskipun kepemilikan tanah telah diatur
sedemikian rupa, namun masih saja terdapat
1
Boedi Harsono, Hukum Agraria Indonesia, Jakarta, permasalahan dalam hal kepemilikan
2007, Hlm 78.

310 IUS Kajian Hukum dan Keadilan


Dadi Arja Kusuma, Rodliyah, Sahnan |Sertifikat Hak Milik Atas Tanah Sebagai Alat Bukti Hak.....

sebidang tanah, misalnya saja terhadap sistem publikasi negatif bertendensi positif.
sebidang tanah yang sudah dikuasai oleh Sistem ini dipilih karena karakter hukum
subjek hukum selama bertahun-tahun tanah Indonesia yang bersifat komunal
dan telah dilengkapi dengan sertifikat. dalam arti tanah selain dapat dimiliki secara
Terhadap tanah itu masih ada pihak luar perseorangan namun peruntukannya tetap
yang menuntut hak atas tanah tersebut. harus berfungsi sosial dalam arti seseorang
harus benar-benar mengusahakan tanahnya
Maka dari itu, sangat pentingnya
sesuai dengan peruntukan dan pengusahaan
diberikan suatu perlindungan hukum bagi
tersebut tidak boleh merugikan orang lain.
pemegang sertifikat ham milik atas tanah
yang beritikad baik yang telah menguasai pemerintah melalui Pasal 32 PP Nomor
tanah secara nyata selama bertahun- 24 Tahun 1997 tentang Pendaftaran Tanah
tahun terhadap tanah yang dikelola dan mulai menerapkan bahwa sertifikat tanah
dikuasainya dari keberatan-keberatan dan yang telah terbit selama 5 tahun merupakan
upaya-upaya yang dilakukan oleh pihak alat pembuktian yang kuat.
luar.
Adapun Sertifikat tanah yang telah
Rumusan masalah yang digunakan; diterbitkan mempunyai kekuatan
Pertama, Apa kriteria-kriteria sertifikat hak pembuktian yang kuat sebagaimana
milik atas Tanah sebagai alat bukti hak yang tercantum dalam Pasal 19 UUPA jika
kuat ? dan kedua, Bagaimana perlindungan memenuhi Kriteria-Kriteria tertentu,
hukum bagi pemegang sertifikat yang adapun Kriteria-Kriteria tersebut adalah :2
beritikad baik?.
a. Sertifikat hak atas tanah diperoleh dengan
Bertitik tolak dari rumusan masalah yang itikad baik;
telah dipaparkan, maka tujuan penelitian
b. Pemegang hak atas tanah harus menguasai
ini adalah ; Pertama, Untuk mengkaji dan
secara nyata tanahnya;
kriteria-kriteria sertifikat hak milik atas
Tanah sebagai alat bukti hak yang kuat. Sejalan dengan itu, menurut Urip
Kedua, Untuk mengkaji dan menganalisis Santoso, bahwa sertifikat hak milik atas
perlindungan hukum bagi pemegang tanah dapat dijadikan sebagai alat bukti
sertifikat yang beritikad baik ? hak yang kuat bahkan mutlak jika telah
memenuhi kriteria-kriteria sebagai berikut
Penelitian Tesis ini menggunakan
:3
penelitian Hukum Normatif menggunakan
pendekatan Perundang-Undangan, 1. Sertifikat hak milik atas tanah tersebut
pendekatan konseptual dan Pendekatan diterbitkan secara sah atas nama orang
Kasus. tekhnik pengumpulan bahan hukum atau badan hukum;
menggunakan tekhnik studi kasus dengan
menggunakan analisis penafsiran Ekstensif 2. Bahwa tanah tersebut diperoleh dengan
sebagai analisis bahan hukum. itikad baik;
3. Bahwa tanah tersebut dikerjakan secara
PEMBAHASAN
nyata; dan
Kriteria-Kriteria Sertifikat Hak Milik 4. Bahwa dalam waktu 5 (lima) tahun sejak
Atas Tanah Sebagai Alat Bukti Hak Yang diterbitkannya sertifikat tersebut tidak
Kuat ada yang mengajukan keberatan secara
Sistem publikasi yang dianut dalam 2
Boedi Harsono, Op Cit, Hlm. 223.
pendaftaran tanah di Indonesia adalah 3
Urip Santoso, Pendaftaran dan Peralihan Hak Atas
Tanah, cet,2, Jakarta, kencana, 2010, Hlm 261.

Kajian Hukum dan Keadilan IUS 311


Jurnal IUS | Vol V | Nomor 2 | Agustus 2017 | hlm, 312~321

tertulis kepada pemegang sertifikat dan pasal 19 ayat (2) huruf c Undang-Undang
kepala kantor pertanahan kabupaten/ Pokok Agraria untuk hak atas tanah, hak
kota setempat maupun tidak mengajukan pengelolaan, tanah wakaf, hak milik atas
gugatan kepengadilan mengenai satuan rumah susun dan hak tanggungan
penguasaan atau penerbitan sertifikat. yang masing-masing sudah dibukukan
dalam buku tanah yang bersangkutan.
Dalam hal ini, menurut penulis bahwa
kriteria-kriteria yang harus di penuhi Menurut Pasal 1 angka 1 Peraturan
agar sertifikat hak milik atas tanah dapat Pemerintah Nomor 24 Tahun 1997 tentang
dijadikan sebagai alat bukti hak yang Pendaftaran Tanah menyatakan bahwa
kuat selain sebagaimana yang telah di pendaftaran tanah merupakan “rangkaian
uraikan diatas adalah bahwa dalam proses kegiatan yang dilaksanakan oleh
penerbitan sertifikat tersebut harus melalui Pemerintah yang meliputi, pengumpulan,
prosedur ketentuan peraturan perundang- pengolahan, pembukuan, dan penyajian
perundangan yang berlaku. Ketentuan serta pemeliharaan data fisik dan data
peraturan-peraturan perundangan yang yuridis dalam bentuk peta dan daftar
di maksud yakni Peraturan Pemerintah mengenai bidang-bidang tanah dan satuan-
Nomor 24 tahun 1997 tentang pendaftaran satuan rumah susun, termasuk pemberian
tanah dan Peraturan menteri Agraria / surat tanda bukti haknya sebagai bidang-
Kepala Badan Pertanahan Nasional bidang tanah yang sudah ada haknya dan
Nomor 3 Tahun 1997 tentang pelaksanaan hak milik atas satuan rumah susun serta
peraturan pemerintah Nomor 24 Tahun hak-hak tertentu yang membebaninya”.
1997 tentang Pendaftaran Tanah. Sertifikat
Agar subyek hukum pemohon hak milik
hak milik atas tanah dibuat oleh pemegang
atas tanah dapat memperoleh kepastian
hak yang beritikad baik, sertifikat hak
hukum kepemilikan hak atas tanah yakni
milik atas tanah diterbitkan oleh pejabat
berupa sertifikat, maka harus dilalui melalui
yang berwenang dan obyek tanah dikuasai
berbagai tahapan yang telah di tetapkan
serta dikerjakan secara nyata secara terus
oleh pemerintah berdasarkan Peraturan
menerus lebih dari 5 tahun.
Pemerintah Nomor 24 tahun 1997
Tentunya dalam hal ini penulis akan tentang pendaftaran tanah dan Peraturan
menjabarkan kriteria-kriteria sertifikat hak menteri Agraria Nomor 3 Tahun 1997
milik atas tanah sebagai alat bukti hak yang tentang Ketentuan Pelaksanaan Peraturan
kuat sebagai berikut : Pemerintah Nomor 24 Tahun 1997 tentang
Pendaftaran Tanah.
1.
Proses penerbitan sertifikat hak
milik atas tanah harus melalui 2. Sertifikat Hak Milik Atas Tanah
prosedur-prosedur atau mekanisme di Buat Oleh Pemegang Hak Yang
ketentuan peraturan perundang-pe- beriktikad baik
rundangan yang berlaku
Sertifikat hak milik atas tanah diterbitkan
Sertifikat hak milik atas tanah merupakan oleh instansi kementerian Agraria dan Tata
produk hukum yang di buat dan diterbitkan Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional
oleh instansi Kementerian Agraria dan atas dasar permohonan Pemegang Hak
Tata Ruang/ Badan Pertanahan Nasional. yang beritikad baik atas obyek tanah. dalam
pengertian sertifikat hak milik atas tanah hal pengajuan permohonan penerbitan
menurut Pasal 1 angka 20 Peraturan sertifikat hak milik atas tanah, maka
Pemerintah Nomor 24 Tahun 1997 tentang permohonan tersebut di mohonkan oleh
Pendaftaran Tanah adalah surat tanda pemegang hak atas tanah yang di dasari
bukti hak sebagaimana dimaksud pada dengan itikad baik.

312 IUS Kajian Hukum dan Keadilan


Dadi Arja Kusuma, Rodliyah, Sahnan |Sertifikat Hak Milik Atas Tanah Sebagai Alat Bukti Hak.....

Kamus Besar Bahasa Indonesia termaktub dalam hubungan hukum


memberikan pengertian itikad baik dengan itu. Pengertian itikad baik semacam ini
kepercayaan, keyakinan yang teguh, sebagaimana diatur dalam Pasal 1338
maksud, kemauan yang baik.4 ayat (3) KUH Perdata adalah bersifat
objektif dan dinamis mengikuti situasi
Wirjono Prodjodikoro memberikan
sekitar perbuatan hukumnya. Titik berat
batasan itikad baik dengan istilah “dengan
itikad baik disini terletak pada tindakan
jujur” atau “secara jujur”.5
yang akan dilakukan oleh kedua belah
Itikad baik juga dibedakan dalam sifatnya pihak, yaitu tindakan sebagai pelaksanaan
yang subjektif dan objektif. Pada itikad baik sesuatu hal.
yang subjektif, orang memperhatikan sikap
Tentunya setelah sertifikat hak milik
dan tingkah laku yang nyata dari subjek.
atas tanah di buat oleh pemegang hak
Pada itikad baik yang objektif atau hal yang
atas tanah yang didasari dengan Itikad
sesuai dengan akal sehat dan keadilan,
baik di dalam permohonan penerbitan
dibuat ukuran objektif untuk menilai
sertifikat hak milik tersebut, maka secara
keadaan sekitar perbuatan hukumnya
hukum, sertifikat tersebut dapat dijadikan
(penilaian menurut norma-norma yang
sebagai alat bukti hak yang kuat terhadap
objektif).
kepemilikan terhadap suatu obyek tanah.
Wirjono Prodjodikoro membagi itikad
3. Sertifikat Hak Milik Atas Tanah
baik menjadi dua macam, yaitu:6 Diterbitkan Oleh Instansi Yang Ber-
a. Itikad baik pada waktu mulai berlakunya wenang
suatu hubungan hukum. Itikad baik Suatu sertifikat hak milik atas tanah
disini biasanya berupa perkiraan atau agar dapat memiliki kekuatan pembuktian
anggapan seseorang bahwa syarat-syarat yang kuat harus memenuhi salah satu
yang diperlukan bagi dimulai hubungan kriteria dalam penerbitannya dilakukan
hukum telah terpenuhi. Dalam konteks ini oleh Instansi yang berwenang dalam
hukum memberikan perlindungan kepada menerbitkan sertifikat hak milik atas
pihak yang beritikad baik, sedang bagi tanah. Pejabat yang berwenang dalam hal
yang beritikad tidak baik (te kwader trouw) menerbitkan suatu sertifikat hak milik atas
harusbertanggungjawabdanmenanggung tanah adalah Kepala Kantor Kementerian
risiko. Itikad baik semacam ini dapat Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan
disimak dari ketentuan Pasal 1977 ayat Nasional.
(1) KUH Perdata dan Pasal 1963 KUH
Perdata, dimana terkait dengan salah satu Kewenangan Kementerian Agraria
syarat untuk memperoleh hak milik atas dan Tata Ruang/Badan Pertanahan
barang melalui daluwarsa. Itikad baik ini Nasional dalam menerbitkan sertifikat
bersifat subjektif dan statis. diatur di dalam Peraturan Kepala Badan
Pertanahan Nasional Republik Indonesia
b. Itikad baik pada waktu pelaksanaan Nomor 2 Tahun 2013 tentang Pelimpahan
hak-hak dan kewajiban-kewajiban yang Kewenangan Pemberian Hak Atas Tanah
4
Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Dan Kegiatan Pendaftaran Tanah. Hal
Pengembangan Bahasa Departement Pendidikan dan
Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Edisi II, tersebut tepatnya di atur pada bagian III
(Jakarta: Balai Pustaka, 1995) hlm. 60 pasal 12 dan Pasal 13 serta Bab IV tentang
5
Soetojo Prawirohamidjojo, Itikad Baik (Goede
Trouw/Good Faith), Pidato dalam Rangka Memperinga-
kewenangan kegiatan pendaftaran tanah
ti Dies Natalis XXXVIII Universitas Airlangga, Suraba- Pasal 14 dan Pasal 18
ya, 11 November 1992, hlm.3.
6
Wirjono Prodjodikoro, Asas-Asas Hukum Perdata,
(Bandung: Sumur, 1992), hlm.56-62.

Kajian Hukum dan Keadilan IUS 313


Jurnal IUS | Vol V | Nomor 2 | Agustus 2017 | hlm, 314~321

Kewenangan yang diperoleh Kementerian Pendaftaran Tanah diatas menekankan


Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan bahwa subyek hukum yang hendak
Nasional dalam menerbitkan sertifikat hak melakukan penerbitan sertifikat hak atas
milik atas tanah merupakan kewenangan tanah harus secara nyata menguasai tanah
yang bersumber secara atributif yakni secara fisik selama 20 (dua puluh) tahun
pemberian wewenang pemerintahan oleh atau lebih secara berturut-turut oleh
pembuat undang-undang kepada organ pemohon pendaftaran ataupun pendahulu-
pemerintahan. pendahulunya.
4. Obyek tanah dikuasai serta dik- Jika kriteria-kriteria sertifikat sebagai
erjakan secara nyata secara terus alat bukti hak yang kuat telah terpenuhi
menerus lebih dari 5 tahun sebagaimana yang telah dikemuakan di
atas, maka secara pasti dan nyata, akan
Kriteria yang terakhir agar sertifikat
memberikan kepastian hukum bagi
hak milik atas tanah yang dimohonkan
pemegang sertifikat hak milik atas tanah,
oleh pemegang hak atas tanah memiliki
jika pada suatu saat nanti adanya gangguan
kekuatan pembuktian yang kuat, yakni
atau gugatan dari pihak lainnya. Tentunya
bahwa obyek tanah yang dikuasainya harus
hal ini sejalan dengan teori kepastian
dikerjakan secara nyata dan secara terus
hukum yang dikemukakan oleh J.M. Otto
menerus selama lebih dari 5 tahun.
yang dikutip oleh Sri Djatmiati, kepastian
Jika kita merujuk pada Pasal 24 ayat 2 hukum (rechtszekerheid) memiliki unsur-
Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun unsur sebagai berikut :7
1997 tentang pendaftaran tanah yang
a) Adanya aturan yang konsisten dan dapat
menyatakan bahwa :
diterapkan yang ditetapkan negara.
“Dalam hal tidak atau tidak lagi tersedia b) Aparat pemerintah menerapkan
secara lengkap alat-alat pembuktian seba- aturan hukum tersebut secara konsisten
gaimana dimaksud pada ayat (1), pem- dan berpegang pada aturan hukum
bukuan hak dapat dilakukan berdasarkan tersebut.
kenyataan penguasaan fisik bidang tanah
yang bersangkutan selama 20 (dua puluh) c) Rakyat pada dasarnya tunduk pada hukum.
tahun atau lebih secara berturut-turut oleh d) Hakim yang bebas dan tidak memihak
pemohon pendaftaran dan pendahulu- secara konsisten menerapkan aturan
pendahulunya, dengan syarat : hukum tersebut.
a. Penguasaan tersebut dilakukan den- e) Putusan hakim dilaksanakan secara nyata.
gan itikad baik dan secara terbuka oleh
Sehingga, ketika kriteria-kriteria
yang bersangkutan sebagai yang ber-
sertifikat sebagai alat bukti hak yang
hak atas tanah, serta diperkuat oleh ke-
kuat telah terpenuhi, maka pemegang
saksian orang yang dipercaya;
sertifikat hak milik atas tanah dapat
b. Penguasaan tersebut baik sebelum mempertahankan hak kepemilikannya
maupun selama pengumuman sebagai dengan alat pembuktian berupa sertifikat
mana dimaksud dalam pasal 26 tidak hak milik atas tanah yang subyek hukum
dipermasalahkan oleh masyarakat hu- miliki dan kuasai.
kum adat atau desa kelurahan yang
bersangkutan ataupun pihak lainnya.
Penjelasan dalam ketentuan Pasal 24
7
Tatiek Sri Djatmiati, Prinsip Izin Usaha Industri
Di Indonesia, Disertasi, Program Pasca Sarjana, Unair,
ayat 2 PP Nomor 24 Tahun 1997 tentang Surabaya, 2002, hlm. 18

314 IUS Kajian Hukum dan Keadilan


Dadi Arja Kusuma, Rodliyah, Sahnan |Sertifikat Hak Milik Atas Tanah Sebagai Alat Bukti Hak.....
Perlindungan Hukum Bagi Pemegang ah sudah diterbitkan sertifikat secara
Sertifikat Hak Milik Atas Tanah Yang sah atas nama orang atau badan hu-
Beriktikad Baik kum yang memperoleh tanah tersebut
Secara kosepsional, perlidungan hukum dengan iktikad baik dan secara nyata
terhadap hak-hak individu dan masyarakat menguasainya, maka pihak lain yang
adalah merupakan salah satu hak assasi merasa mempunyai hak atas tanah itu
bagi idividu dan masyarakat, dapat berupa tidak dapat lagi menuntut pelaksan-
perlindungan hukum secara preventif dan aan hak tersebut apabila dalam jangka
perlindungan hukum secara represif.8 waktu (5) lima tahun sejak diterbit-
kannya sertifikat itu tidak mengajukan
Menurut pendapat Lili Rasjidi dan B.
keberatan secara tertulis kepada pemeg-
Arief Sidharta tentang fungsi hukum untuk
memberi perlindungan adalah bahwa hukum ang sertifikat dan kepala Kantor Per-
itu ditumbuhkan dan dibutuhkan manusia tanahan yang bersangkutan ataupun
justru berdasarkan produk penilaian tidak mengajukan gugatan ke Pengadi-
manusia untuk menciptakan kondisi yang lan mengenai penguasaan tanah atau
melindungi dan memajukan martabat penerbitan sertifikat tersebut.”
manusia serta untuk memungkinkan Ayat (1) pasal ini mengandung
manusia menjalani kehidupan yang wajar makna bahwa sertifikat merupakan alat
sesuai dengan martabatnya.9 pembuktian yang kuat dan selama tidak
dapat dibuktikan sebaliknya maka data
1. Perlindungan Hukum Secara Pre-
fisik dan data yuridis yang tercantum
ventif Bagi Pemegang Sertifikat
dalam sertifikat harus diterima sebagai data
Hak Milik Atas Tanah Yang Berik-
yang benar. Sedangkan ayat (2) pasal ini
tikad Baik
lebih menegaskan lagi jaminan kepastian
Perlindungan hukum preventif yang dan perlindungan hukum bagi pemegang
diberikan bagi Pemegang Sertifikat Hak sertifikat hak milik atas tanah yang
Milik Atas Tanah yang beriktikad baik beriktikad baik.
yakni telah di atur di dalam ketentuan Pasal
Dalam hal ini juga penulis mengacu Pada
32 ayat 1 dan ayat 2 Peraturan Pemerintah
Surat Edaran Mahkamah Agung Nomor :07
Nomor 24 Tahun 1997 tentang Pendaftaran
tahun 2012 tentang Rumusan Hukum Hasil
Tanah yang menyatakan bahwa:
Rapat Pleno Kamar Mahkamah Agung
Ayat 1 : “ sertifikat merupakan surat tan- sebagai pedoman pelaksanaan tugas bagi
da bukti hak yang berlaku sebagai alat pengadilan khususnya pada poin ke IX yang
pembuktian yang kuat mengenai data menyatakan bahwa “ Perlindungan harus
fisik dan data yuridis yang termuat di diberikan kepada pembeli yang beriktikad
dalamnya, sepanjang data fisik dan baik sekalipun kemudian penjual diketahui
data yuridis tersebut sesuai dengan bahwa penjual adalah orang yang tidak
data yang ada dalam surat ukur dan berhak (obyek jual beli tanah), pemilik asal
hanya dapat mengajukan gugatan ganti
buku tanah yang bersangkutan”.
kerugian kepada penjual yang tidak berhak.
Ayat 2 : “ Dalam hal suatu bidang tan-
Jika melihat ketentuan rumusan yang
8
Arba, S. H. “The Legal Protection Of Community tercantum pada point IX SEMA Nomor :07
Rights In Area Spatial Planning Of Mataram City Base
On The Local Regulation Number 12 Year 2011.” Jurnal tahun 2012 maka, perlindungan hukum
IUS (Kajian Hukum dan Keadilan) 2.1 (2014), hlm. 39. secara nyata di lindungi bagi pembeli yang
9
Lili Rasjidi dan B Arief Sidharta, Filsafat Hukum
Madzab dan Refleksi, (Bandung : PT. Remaja Rosda
beriktikad baik, meskipun pembeli tersebut
Karya, 1994), Hlm. 64. meperoleh obyek tanahnya dari penjual

Kajian Hukum dan Keadilan IUS 315


Jurnal IUS | Vol V | Nomor 2 | Agustus 2017 | hlm, 316~321

yang tidak berhak untuk menjualnya, Akan tetapi, istilah rechtverwerking


sedangkan pemilik aslinya hanya dapat masih belum terdapat persamaan
menuntut ganti kerugiannya saja. Jika persepsi. Boedi Harsono mengartikan
unsur ketentuan diatas dikaitkan dengan rechtverwerking sebagai kehilangan hak.10
perlindungan hukum yang diberikan Menurut Kamus Hukum Belanda-Indonesia
kepada pemegang sertifikat hak milik atas yang digunakan dalam konteks Bahasa
tanah yang beriktikad baik, maka pemegang Indonesia saat ini rechtverwerking adalah
sertifikat yang beriktikad baik memperoleh pelepasan hak.11 Ter Haar mengartikan
tanah dengan cara menguasai secara nyata dengan makna melepaskan sendiri
dan terus menerus selama bertahun-tahun haknya oleh seorang subjek pemegang
tanpa adanya keberatan atau gugatan- hak.12 Soebekti Poesponoto mengartikan
gugatan yang diajukan ke pengadilan oleh rechtverwerking sebagai penghilangan hak
pihak lain meskipun dikemudian hari sendiri.13 A.P.Parlindungan mengartikan
objek tanah yang digugat merupakan tanah rechtverwerking sebagai lepasnya hak yang
milik pihak lain, maka pemegang sertifikat sudah dipunyainya.14
yang beriktikad baik secara hukum harus
dilindungi terhadap kepemilikan dan Studi Kasus Putusan Pengadilan Negeri
penguasaannya terhadap obyek tanah yang Sumbawa Besar Nomor : 10/Pdt.G/2010/
telah dikuasai oleh pemegang sertifikat yang PN. Sumbawa Besar.
beritikad baik, sedangkan pemilik asal tanah 1. Para Pihak Yang Berperkara
yang melakukan gugatan ke pengadilan
hanya diberikan ganti kerugian terhadap Para pihak yang berperkara dalam kasus
objek tanah yang telah di sertifikatkan oleh perdata di Pengadilan Negeri Sumbawa
pemegang sertifikat yang beriktikad baik. Besar Nomor: 10/Pdt.G/2010/PN. Sumbawa
Besar adalah sebagai berikut:
2. Perlindungan Hukum Secara Repre-
sif Bagi Pemegang Sertifikat Hak Pihak-pihak yang berperkara :
Milik Atas Tanah Yang Beritikad
1. SAIDIN,Umur55Tahun,Jeniskelamin
Baik
laki-laki, Agama Islam, Pekerjaan
Perlindungan hukum secara Represif Tani, bertempat tinggal di Desa
bertujuan untuk mencegah terjadinya Langam, Kecamatan Lopok, Kabupaten
sengketa, yang mengarahkan tindakan Sumbawa Besar;
pemerintah bersikap hati-hati dalam
2. MASTARI, Umur 70 Tahun, Jenis
pengambilan keputusan berdasarkan
kelamin perempuan, Agama Islam,
diskresi. Perlindungan hukum yang Represif
Pekerjaan Tani, bertempat tinggal di
bertujuan untuk menyelesaikan terjadinya
dusun maronge bawah desa maronge,
sengketa, termasuk penanganannya di
kecamatan maronge, Kabupaten
lembaga peradilan.
Sumbawa Besar.
Perlindungan Represif yang diberikan 10
Boedi Harsono, Hukum Agraria Indonesia Sejarah
bagi pemegang sertifikat hak milik atas Pembentukkan Undang-Undang Pokok Agraria, isi dan
tanah yang beritikad baik dari adanya pelaksanaannya, (Jakarta: Djambatan, 2005), Hlm. 67.
11
Marjanne Termorshuizen, Kamus Hukum Belan-
gugatan-gugatan pihak lain di pengadilan, da-Indonesia, (Jakarta: Djambatan, 2002), Hlm. 343
yakni dengan Lembaga Reschstverwerking 12
Herman Soesangobeng, Komentar dan Kritik atas
Pelaksanaan Lembaga Rechtsverwerking Dalam Sistem
dalam penyelesaian sengketa perebutan Pendaftaran Tanah Menurut PP Nomor 24 Tahun 1997,
penguasaan hak milik atas tanah bagi Makalah, (Jakarta, 2002), Hlm. 10
13
Ibid, Hlm11
pemegang sertifikat hak milik atas tanah 14
A.P. Parlindungan, Pendaftaran Tanah di Indone-
yang beriktikad baik. sia, Cetakan I, (Bandung: Mandar Maju, 1999), Hlm.
128

316 IUS Kajian Hukum dan Keadilan


Dadi Arja Kusuma, Rodliyah, Sahnan |Sertifikat Hak Milik Atas Tanah Sebagai Alat Bukti Hak.....

selanjutnya disebut sebagai PARA kewenangan atau yurisdiksi absolut dari


PENGGUGAT; Pengadilan Tata Usaha Negara, Bukan pada
Peradilan Umum khusunya Pengadilan
Melawan
Negeri.
MARZUKi MUSA, Jenis kelamin
Sertifikat hak milik atas tanah yang
Laki-laki, Agama Islam, Pekerjaan
dikeluarkan atau diterbitkan oleh
Tani, bertempat tinggal di dusun penam
Kementerian Agraria dan Tata Ruang/
raya Desa Langam, Kecamatan Lopok,
Badan Pertanahan Nasional merupakan
Kabupaten Sumbawa Besar;
suatu Keputusan Tata Usaha Negara.
selanjutnya disebut sebagai Keputusan tata usaha negara adalah
TERGUGAT. Beschikking.

Adapun kronologis perkara yang terjadi Beschikking (keputusan atau penetapan)


pada Pengadilan Negeri Sumbawa Besar yang merupakan tindakan hukum Publik
dengan Nomor Putusan : 10/Pdt.G/2010/ Tata Usaha Negara dibagi lagi yaitu Interne
PN.SBB adalah adanya pengakuan dari Beschikking dan Eksterne Beschikking. Interne
para penggugat yakni saudara Saidin dan Beschikking atau disebut dengan keputusan
Mastari yang mengklaim bahwa objek intern merupakan keputusan yang dibuat
tanah yang dikuasai oleh pihak Tergugat untuk menyelenggarakan atau mengatur
Marzuki Musa adalah Tanah pusaka hubungan antar organ pemerintah,
milik peninggalan paman para penggugat sedangkan Eksterne Beschikking atau
yang telah meninggal dunia. Akan tetapi, keputusan ekstern merupakan keputusan
pihak tergugat Marzuki Musa yang telah yang dibuat untuk menyelenggarakan
menguasai tanah selama lebih 52 tahun atau mengatur hubungan hukum antara
sejak tahun 1958 dan diterbitkan sertifikat pemerintah dengan pihak lain atau antara
hak milik atas tanah oleh instansi Badan dua atau lebih alat negara.15
Pertanahan Nasional Kabupaten Sumbawa
Menurut Pasal 1 ayat 9 Undang-Undang
Besar pada tahun 1982 dan gugatan dari
No. 51 tahun 2009 tentang Perubahan
para pengggugat terjadi pada tahun 2010,
kedua atas Undang-Undang No. 5 tahun
jika di lihat dari rentang waktu penerbitan
1986 tentang Peradilan Tata Usaha Negara
sertifikat, maka tergugat menguasai tanah
tentang Peradilan Tata Usaha Negara,
sejak diterbitkan sertifikat hak milik atas
Beschikking (keputusan atau penetapan)
tanah yakni selama 28 tahun.
merupakan suatu penetapan tertulis yang
2. Analisis Penulis dalam Putu- dikeluarkan oleh Badan atau Pejabat Tata
san Perkara Perdata Nomor 10/ Usaha Negara yang berisikan tindakan
Pdt.G/2010/PN.Sumbawa Besar hukum Tata Usaha Negara yang berdasarkan
Peraturan Perundang-undangan yang
Dalam hal ini, penulis ingin berlaku, yang bersifat konkrit, individu,
mengemukakan mengenai putusan dan final, yang menimbulkan akibat hukum
pengadilan negeri Sumbawa Besar yang bagi seorang atau badan hukum perdata.
menyatakan bahwa sertifikat hak milik atas
tanah yang di miliki oleh pihak tergugat telah Sertifikat hak milik atas tanah yang
tidak memiliki kekuatan hukum lagi atau di merupakan KTUN dikarenakan diterbitkan
batalkan. Kewenangan untuk melakukan oleh Instansi Badan Pertanahan Nasional,
pembatalan atau menyatakan sertifikat hak maka secara legalitas yang berwenang
milik atas tanah tidak memiliki kekuatan 15
Utrecht, E., 1960, Pengantar Hukum Administrasi
hukum mengikat atau batal merupakan Negara Indonesia, Cetakan Keempat, Universitas Padja-
jaran, Bandung, Hlm.70.

Kajian Hukum dan Keadilan IUS 317


Jurnal IUS | Vol V | Nomor 2 | Agustus 2017 | hlm, 318~321

untuk menyatakan pembatalan terhadap membatalkan sertifikat hak milik atas tanah
sertifikat hak milik atas tanah adalah yang dimiliki oleh pihak tergugat.
Lembaga Peradilan Tata Usaha Negara atau
Kemudian yang menjadi pertimbangan
PTUN.
majelis hakim pada Pengadilan Negeri
Peradilan Tata Usaha Negara (PTUN) Sumbawa Besar dengan putusan Nomor
memiliki kewenangan/kompetensi absolut :10/Pdt.G/2010/PN.Sumbawa Besar yakni
di dalam melakukan pembatalan sertifikat adanya Dokumen/ buku letter c dari surat
hak milik atas tanah. Kompetensi absolut keterangan Desa.
suatu badan pengadilan adalah kewenangan
Dalam Pengadilan, bahwa dokumen
yang berkaitan untuk mengadili suatu
Letter C juga tidak diterima sebagai tanda
perkara menurut obyek atau materi atau
bukti pemilikan tanah yang dikenakan
pokok sengketa. Adapun yang menjadi
pajak, dinyatakan dalam Putusan
obyek sengketa di Pengadilan Tata Usaha
Mahkamah Agung tanggal 10 Februari 1960
Negara adalah Keputusan Tata Usaha
nomor 34/K/Sip/1960, bahwa:
Negara (Beschikking) Yang diterbitkan
oleh Badan/Pejabat TUN. Sebagaimana “Surat pethuk pajak bumi/ dokumen
disebutkan dalam pasal 1 angka 9 UU Letter C bukan merupakan suatu alat bukti
No. 51 Tahun 2009 tentang Perubahan mutlak, bahwa sawah sengketa adalah milik
Kedua UU No. 5 Tahun 1986 tentang orang yang namanya tercantum dalam
Peradilan Tata Usaha Negara. Sedangkan dokumen Letter C tersebut, akan tetapi
perbuatan Badan/Pejabat TUN lainnya dokumen itu hanya merupakan suatu tanda
baik perbuatan materiil (material daad) siapakah yang harus membayar pajak dari
maupun penerbitan peraturan (regeling) sawah yang bersangkutan”.
masing-masing merupakan kewenangan
Peradilan Umum dan Mahkamah Agung. Itu artinya bahwa majelis hakim
Pengadilan Negeri Sumbawa Besar yang
Kompetensi absolut Pengadilan TUN memutus perkara perdata dengan putusan
diatur dalam pasal 1 angka 10 UU No. 51 Nomor : 10/Pdt.G/2010/PN.Sumbawa Besar
tahun 2009 tentang Perubahan Kedua UU yang dalam amar putusannya menyatakan
No. 5 Tahun 1986 tentang Peradilan Tata tergugat merupakan pihak yang kalah
Usaha Negara, yang menyebutkan: dalam penguasaan dan pemilikan terhadap
obyek tanah yang telah bersertifikat dan
“Sengketa tata usaha Negara adalah seng-
dikuasai secara bertahun-tahun merupakan
keta yang timbul dalam bidang Tata Usa-
suatu kekeliruan hukum, yang dikarenakan
ha Negara antara orang atau Badan Hu- hakim telah salah menerapkan hukum yang
kum Perdata dengan Badan atau Pejabat mempertimbangkan surat keterangan desa
tata usaha negara, baik di pusat maupun berupa dokumen buku letter c huruf f sebagai
di daerah, sebagai akibat dikeluarkannya alat bukti kepemilikan tanah mengalahkan
Keputusan tata usaha negara, termasuk kekuatan sertifikat yang dikeluarkan oleh
sengketa kepegawaian berdasarkan pera- instansi Badan Pertanahan Nasional yang
turan perundang-undangan yang ber- telah di peroleh dengan itikad baik dan
laku”. dikuasai secara nyata selama bertahun-
tahun tanpa ada gugatan atau keberatan
Maka Pengadilan Negeri Sumbawa Besar dari pihak manapun.
yang telah mengeluarkan Putusan Nomor
:10/Pdt.G/2010/PN.Sumbawa Besar tidak Begitu pun juga dalam hukum tanah
memiliki kewenangan secara absolut untuk nasional kita, yakni Undang-Undang nomor
5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar

318 IUS Kajian Hukum dan Keadilan


Dadi Arja Kusuma, Rodliyah, Sahnan |Sertifikat Hak Milik Atas Tanah Sebagai Alat Bukti Hak.....

Pokok-Pokok Agraria menganut sistem b) Aparat pemerintah menerapkan aturan


hukum adat yang tumbuh dan berkembang hukum tersebut secara konsisten dan
di dalam masyarakat. berpegang pada aturan hukum tersebut.
Dalam hukum adat jika seseorang selama c) Rakyat pada dasarnya tunduk pada hukum.
sekian waktu membiarkan tanahnya tidak d) Hakim yang bebas dan tidak memihak
dikerjakan, kemudian tanah itu dikerjakan secara konsisten menerapkan aturan
orang lain yang memperolehnya dengan hukum tersebut.
itikad baik, maka hilanglah haknya untuk
e) Putusan hakim dilaksanakan secara nyata.
menuntut kembali tanah tersebut. Hal
inilah yang dalam hukum adat disebut Maka Jika kita melihat berdasarkan putu-
sebagai lembaga rechtsverwerking. san perkara perdata dengan putusan nomor
: 10/Pdt.G/2010/PN.Sumbawa Besar, yang
Adapun syarat penerapan lembaga
memutuskan bahwa “ pihak tergugat yang
rechtsverwerking adalah sebagai berikut :16
telah menguasai tanah secara nyata den-
a. Menduduki tanah yang semula milik orang gan iktikad baik selama lebih dari 5 (lima)
lain dengan itikad baik; tahun dan telah diterbitkan sertifikat oleh
instansi Badan Pertanahan Nasional Kabu-
b. Berlangsung selama sekian waktu; dan
paten Sumbawa Besar dinyatakan sebagai
c. Secara terus menerus dan tidak terputus pihak yang kalah, maka dalam hal ini maje-
lis hakim pada Pengadilan Negeri Sumbawa
Namun dengan demikian bila Besar yang memeriksa dan mengadili perk-
berdasarkan pada teori perlindungan ara tersebut sama sekali tidak mempertim-
hukum yang di kemukakan oleh Philipus bangkan ketentuan pasal 32 ayat 2 Peratur-
M. Hadjon yakni perlindungan hukum an Pemerintah Nomor 24 tahun 1997 ten-
represif, yaitu perlindungan yang arahnya tang pendaftaran tanah dan tidak menerap-
lebih kepada upaya untuk menyelesaikan kan Hukum secara konsisten yang telah di
sengketa, seperti contohnya adalah tetapkan oleh negara serta konsep-konsep
penyelesaian sengketa di Pengadilan. lembaga rechstverwerking bagi pemegang
Bilamana perlindungan hukum represif sertifikat yang beriktikad baik yang telah
tersebut dikaitkan dengan teori Penegakkan menguasai tanah secara nyata lebih dari 5
Hukum yang memiliki Tujuan untuk tahun, padahal tergugat selaku pemegang
mencapai hasil-hasil tertentu yang sertifikat yang beriktikad baik telah men-
diinginkan dan tujuan hukum merupakan guasai obyek tanah selama kurang lebih 52
upaya mewujudkan tercapainya ketertiban Tahun yang perolehan tanah tersebut mer-
dan keadilan, serta sejalan dengan Teori upakan warisan yang diberikan oleh almar-
Kepastian Hukum yang dikemukakan hum orang tua Tergugat, maka sudah sepan-
J.M. Otto yang dikutip oleh Sri Djatmiati, tasnya tergugat selaku pemegang sertifikat
kepastian hukum (rechtszekerheid) yang yang beriktikad baik dan telah menguasai
memiliki unsur-unsur sebagai berikut :17 tanah selama berpuluh-puluh tahun harus
a) Adanya aturan yang konsisten dan dapat mendapatkan perlindungan hukum secara
diterapkan yang ditetapkan negara. pasti terhadap kepemilikan dan penguasaan
tanah yang dikuasai dan dikelolanya.
16
Ari.S, Hutagalung, Penerapan Lembaga Recstver- SIMPULAN
werking untuk mengatasi kelemahan sistem publikasi
negatif dalam pendaftaran tanah, Hukum dan Pemban-
gunan, Jakarta, 2000, Hlm 210. Bahwa kriteria-kriteria sertifikat hak
17
Tatiek Sri Djatmiati, Prinsip Izin Usaha Industri milik atas tanah sebagai alat bukti hak yang
Di Indonesia, Disertasi, Program Pasca Sarjana, Unair,
Surabaya, 2002, hlm. 18 kuat yakni meliputi :

Kajian Hukum dan Keadilan IUS 319


Jurnal IUS | Vol V | Nomor 2 | Agustus 2017 | hlm, 320~321

- Proses penerbitan sertifikat hak milik atas Tanah di Indonesia, Bandung.


tanah harus melalui prosedur ketentuan B Arief Sidharta, Lili Rasjidi, 1994, Filsafat
peraturan perundang-perundangan yang Hukum Madzab dan Refleksi,
berlaku; Bandung.
- Sertifikat Hak Milik atas tanah di buat Harsono,Boedi,2005, Hukum Agraria
oleh pemegang hak yang beriktikad baik; Indonesia Sejarah Pembentukkan
- Sertifikat Hak Milik atas tanah diterbitkan Undang-Undang Pokok Agraria, isi
oleh Instansi yang berwenang; dan dan pelaksanaannya, Jakarta.
Harsono,Boedi, 2007, Hukum Agraria
- Obyek tanah dikuasai dan dikerjakan
Indonesia, Jakarta
secara nyata serta terus menerus selama
lebih dari 5 tahun Hutagalung,Ari.S, 2000, Penerapan Lembaga
Recstverwerking untuk mengatasi
Bahwa perlindungan hukum yang diber- kelemahan sistem publikasi negatif
ikan bagi pemegang sertifikat yang berikti- dalam pendaftaran tanah, Jakarta,
kad baik yakni perlindungan hukum secara
preventif yakni telah di atur dalam keten- Prawirohamidjojo, Soetojo, 1992, Itikad
tuan pasal 32 ayat 1 dan ayat 2 Peraturan Baik (Goede Trouw/Good Faith),
Pemerintah Nomor 24 Tahun 1997 tentang Surabaya.
Pendaftaran Tanah dan perlindungan hu- Prodjodikoro, Wirjono, 1992 ,Asas-Asas
kum secara represif yakni dengan adanya Hukum Perdata,Bandung.
lembaga Rechstverwerking serta khususnya Santoso, Urip, 2010, Pendaftaran dan
perlindungan hukum yang diberikan dalam Peralihan Hak Atas Tanah, Jakarta.
perkara perdata dengan Putusan Nomor
10/Pdt.G/2010/PN.Sumbawa Besar yakni Termorshuizen,Marijanne,2002, Kamus
pemegang sertifikat yang beriktikad baik Hukum Belanda-Indonesia, Jakarta.
memiliki kepastian hukum kepemilikan Utrecht, E., 1960, Pengantar Hukum
terhadap obyek tanah yang dikuasainya Administrasi Negara Indonesia,
berdasarkan ketentuan pasal 32 ayat 2 Pera- Universitas Padjajaran, Bandung
turan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1997
Jurnal/Makalah
tentang pendaftaran tanah yang mana da-
lam pasal 32 ayat 2 tersebut mengenal Kon- Arba, S. H. “The Legal Protection Of
sep Lembaga Rechstverwerking yang artinya Community Rights In Area Spatial
jika terjadi sengketa tentang kepemilikan Planning Of Mataram City Base
dan penguasaan obyek tanah yang mana On The Local Regulation Number
jika seseorang selama sekian waktu mem- 12 Year 2011.” Jurnal IUS (Kajian
biarkan tanahnya tidak dikerjakan, kemu- Hukum dan Keadilan) 2.1 (2014).
dian tanah itu dikerjakan oleh orang lain Herman Soesangobeng, 2002, Komentar dan
yang memperolehnya dengan iktikad baik Kritik atas Pelaksanaan Lembaga
serta menguasai tanah tersebut selama ber- Rechtsverwerking Dalam Sistem
tahun-tahun yakni 5 tahun lebih. maka hi- Pendaftaran Tanah Menurut PP
langlah haknya untuk menuntut kembali Nomor 24 Tahun 1997, Makalah,
tanah tersebut. Jakarta.
DAFTAR PUSTAKA Perundang-undangan
Buku-buku: Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1960,
A.P. Parlindungan, 1999, Pendaftaran tentang Peraturan Dasar Pokok-

320 IUS Kajian Hukum dan Keadilan


Dadi Arja Kusuma, Rodliyah, Sahnan |Sertifikat Hak Milik Atas Tanah Sebagai Alat Bukti Hak.....

Pokok Agraria, LN.No. 104 Tahun 1960, TLN.No.2943


Undang-Undang Nomor 51 Tahun 2009 LN.No.160 Tahun 2009 TLN.
No.5079 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor
5 Tahun 1986 LN.No. 77 Tahun 1986 TLN No.3344 sebagaimana
telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2004
LN.No 35 TLN.No.4380 tentang Peradilan Tata Usaha Negara
Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1961 Tentang Pendaftaran Tanah
LN.No.28 Tahun 1961 TLN.No. 2171 Tentang Pendaftaran
Tanah yang diganti dengan Peraturan Pemerintah Nomor 24
Tahun 1997 Tentang Pendaftaran Tanah LN.No. 59 Tahun 1997
TLN.No.3696
Peraturan Menteri Negara Agraria/Kepala Badan Pertanahan Nasional
Nomor 3 Tahun 1997 tentang Ketentuan Pelaksanaan Peraturan
Pemerintah Nomor 24 Tahun 1997 tentang Pendaftaran Tanah
Surat Edaran Mahkamah Agung Nomor 7 Tahun 2012 tentang Rumusan
Hukum Hasil Rapat Pleno Kamar Mahkamah Agung Sebagai
Pedoman Pelaksanaan Tugas Bagi Pengadilan
Putusan Pengadilan Negeri Sumbawa Besar Nomor : 10/Pdt.G/2010/
PN.Sumbawa Besar

Kajian Hukum dan Keadilan IUS 321

You might also like