Laporan
Laporan
Laporan
PRAKTIKUM 6
NIM : F1071171012
KELOMPOK: 3
UNIVERSITAS TANJUNGPURA
PONTIANAK
2019
JARINGAN PADA DAUN MONOKOTIL DAN DIKOTIL
ABSTRACT
One organ that plays an important role in the life of the plant are the leaves. Leaf
is the site of photosynthesis process that produces a variety of foodstuffs for
growth. Photosynthesis can take place in the leaves because the leaves have
parenchymal tissue containing chlorophyll. In addition to chlorophyll, the leaves
are chloroplasts (chlorophyll-forming cells), the epidermis, and beam transport
vessels (xylem and phloem). Leaves on plants dicotyledonous and monocots have
differences on pertulangan or leaf veins, which in turn contained a network of
vessels and other tissues in leaves to spread the energy that has been made. So it
is necessary to learn the system and type of leaf tissue, the position of the various
tissues of leaves, leaf type monocots and dicots, and can compare the anatomical
structure of the leaf monocots and dicots that the results can be known through
this lab. Practical implementation of this method is to observe the preparations
preserves and fresh preparations using a microscope. Mixture preserved leaves
used are preparations dikotil leaves Ficus sp. and leaves monocot Zea mays,
whereas preparations are used fresh leaves are Arthocarpus integra dikotil leaves
and leaf monocots Celocasia esculanta L.The results showed that the leaves of
plants monocots and dicots consists of upper and lower epidermis tissue,
mesophyll, cuticle, stomata, and vessels tissue consisting of phloem and xylem.
Tissue on leaves monocots and dicots distinguished by the shape and position of
the tissue.
ABSTRAK
Salah satu organ yang sangat memegang peranan penting dalam kehidupan
tumbuhan adalah daun. Daun merupakan tempat terjadinya proses fotosintesis
yang menghasilkan berbagai bahan makanan untuk pertumbuhan. Fotosintesis
dapat berlangsung di daun karena daun memiliki jaringan parenkim yang
mengandung klorofil. Selain klorofil, pada daun terdapat kloroplas (sel
pembentuk klorofil), epidermis, dan berkas pembuluh angkut (xilem dan floem).
Daun pada tumbuhan dikotil dan monokotil memiliki perbedaan pada
pertulangan atau urat daun, dimana pada bagian ini terdapat jaringan pembuluh
dan jaringan lain pada daun untuk menyebarkan energi yang telah dibuatnya.
Sehingga perlu dipelajari sistem dan jenis jaringan daun, posisi dari berbagai
jaringan daun, tipe daun monokotil dan dikotil serta dapat membandingkan
struktur anatomi daun monokotil dan dikotil yang hasilnya dapat diketahui
melalui praktikum ini. Metode pelaksanaan praktikum ini adalah dengan
mengamati preparat awetan dan preparat segar menggunakan mikroskop.
Preparat awetan daun yang digunakan adalah preparat daun dikotil Ficus sp.
dan daun monokotil Zea mays, sedangkan preparat daun segar yang digunakan
adalah daun dikotil Arthocarpus integra dan daun monokotil Celocasia esculanta
L. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa daun tumbuhan monokotil dan dikotil
terdiri atas jaringan epidermis atas dan bawah, mesofil, kutikula, stomata, dan
jaringan pembuluh yang terdiri atas floem dan xylem. Jaringan pada daun
monokotil dan dikotil dibedakan berdasarkan bentuk dan posisi jaringan tersebut.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. DASAR TEORI
b. Mesofil
Mesofil merupakan lapisan jaringan pada daun yang tersusun atas sel-
sel parenkim. Susunan sel-sel parenkim pada mesofil keadaannya renggang
sehingga menghasilkan banyak ruang antarsel. Pada tumbuhan dikotil mesofil
sering kali berdiferensiasi menjadi jaringan lain, yaitu palisade (jaringan tiang)
dan spons (jaringan bunga karang). Pada rumput-rumputan dan golongan
tumbuhan monokotil, mesofil tidak mengalami diferensiasi, tetapi seragam,
kecuali mesofil pada sarung berkas pembuluh angkut monokotil. Di samping
itu, pada tumbuhan monokotil sel-sel mesofil pada berkas pembuluh
angkutnya berukuran lebih besar dan kandungan kloroplasnya sedikit dengan
keadaan dinding sel yang lebih tebal.
Pada tumbuhan dikotil sel-sel jaringan tiang mesofilnya berbentuk
silinder, susunannya rapat, dan mengandung klorofil. Umumnya jaringan tiang
pada dikotil terletak di bagian permukaan atas daun, tetapi ada pula yang
terdapat di kedua bagian permukaan daun, disebut daun isobilateral. Selain
itu, jaring tiang ada pula yang terdapat di seluruh permukaan perifer daun,
yaitu pada daun-daun y*ang memiliki bentuk silinder.
Struktur lainnya yang terdapat pada daun adalah jaringan bunga karang.
Jaringan ini tersusun atas sel-sel yang bentuknya tidak teratur, bercabang-
cabang, dan mengandung kloroplas. Keadaan susunan sel-selnya sangat
renggang.
C. Rumusan Masalah
1. Bagaimana sistem jaringan, tipe daun monokotil maupun dikotil, dan
posisi dari berbagai jaringan daun dengan melihat awetan preparatnya
maupun preparat awetannya?
D. Tujuan
Adapun tujuan praktikum jaringan daun pada tumbuhan ini ialah :
BAB II
METODOLOGI
BAB III
A. Hasil
Gambar 1. Struktur anatomi Sumber: Prabugomong. 2010. Bahan UTS Biologi Tanaman Untuk
Mhs. Agribisnis.(online)http://www.prabugomong.htm diunduh pada
daun monokotil 13 november 2019.
Keterangan Keterangan
1. Epidermis adaxial 1. Palisade
2. Stomata 2. Floem
3. Epidermis abaxial 3. Xylem
4. Jaringan mesofil 4. Spons
5. Jaringan spongi 5. Epidermis
6. Xylem 6. Hypodermis
7. Floem
8. Epidermis adaxial
2. Preparat: Daun Dikotil Arthocarpus integra Literature
Perbesaran: 4 x 10
Keterangan Keterangan
1. Epidermis adaxial 1. Epidermis atas
2. Epidermis abaxial 2. Palisade
3. Jaringan mesofil 3. Hypodermis
4. Jaringan palisade 4. Epidermis bawah
5. Floem 5. Spons
6. Xylem 6. Palisade bawah
3. Preparat: awetan daun zea mays Literature
Perbesaran: 10 x 10
Gambar 3. Struktur anatomi daun dikotil Sumber: Darmanti. 2009. Identifikasi Anatom
Daun. (online) http://eprints.undip.ac.id
1999/1/Bioma_darmanti_Juni_2009. pd
Keterangan Keterangan
1. Stomata 1. Sel kipas
2. Epidermis adaxial 2. Stomata
3. Epidermis abaxial 3. Xylem
4. Xylem 4. Floem
5. Floem
2. Preparat: Daun Dikotil Ficus Sp. Literature
Perbesaran: 10 x 10
november 2019.
Keterangan Keterangan
1. Kutikula a. Stomata
2. Palisade mesofil b. Bunga karang
3. Stele c. Epidermis abaxial
4. Stomata d. Palisade
5. Epidermis adaxial e. Mesofil
6. Epidermis abaxial f. Selubung sel
7. Xylem
8. Floem
9. Bunga karang
10. Ruang antar sel
B. Pembahasan
monokotil dan dikotil, yang pertama yaitu pengamatan pada daun monokotil
terdiri dari palisade, floem, xylem, spons, epidermis( epidermis adaxial) dan
jagung (zea mays), pada hasil pengamatan yatu terdapat bagian-bagian seperti
stomata, epidermis adaxial, epidermis abaxial, xylem dan floem. Pada litratur
dapat diamati yaitu adanya epidermis adaxial dan abaxial, stomata, xylem dan
floem.
Pengamatan terakhir yaitu pada awetan daun dikotil pada daun ficus,
berdasarkan hasil pengamatan didapatkan hasil yaitu adanya Kutikula,
Epidermis adaxial, Jaringan pembuluh, Stele, Stomata, Palisade mesofil,
Epidermis abaxial, Xylem, Floem, Bunga karang selubung sel dan Ruang
antar sel. Jika dibandingkan dengan literature terdapt kesamaan bagian-bagian
daun yang nampak.
Tipe Daun Monokotil yaitu pada celocasia esculanta dan zea mays
menunjukkan adanya ciri-ciri yaitu tidak Berkambium dan stomata berada di
bagian bawah daun. Dari hasil pengamatan didapatkan bahwa daun monokotil
Zea mays dan celocasia esculanta tidak memiliki kutikula. Selain tidak memiliki
kutikula, daun monokotil ini juga tidak memiliki jaringan parenkim palisade
karena antara parenkim palisade dan parenkim spons pada daun monokotil sulit
dibedakan sehingga bentuk selnya sama dan parenkim ini cukup dinamakan
jaringan mesofil, tetapi ada sedikit perbedaan yaitu daun Celocasia esculanta
memiliki lapisan kutikula.
Tipe selanjutnya daun dikotil yang memiliki ciri berkambium dan stomata berada
di bagian bawah daun. yaitu pada Arthocarpus integra dan Ficus sp. merupakan
daun dikotil, dimana jaringan epidermis pada daun dikotil terdiri atas dua lapisan
yaitu adaxial dan abaxial. Selain itu keduanya sama-sama memiliki palisade.
Tumbuhan monokotil dan dikotil ialah salah satu penggolongan secara
garis besar dari kelompok tetumbuhan, oleh sebab itu dengan pengamatan ini
diharapkan mampu menganalisis tipe tumbuhannya berdasarkan anatominya. pada
pengamatan jaringan yang dimiliki oleh kedua tumbuhan relatif sama, tetapi bila
diteliti perbedaan nampak pada susunan berkas pengangkutnya bila pada dikotil,
memiliki kambium dan monokotil tidak berkambium yang nantinya akan
memengaruhi pertulangan daunnya ( nervatio ) dari tumbuhan monokotil maupun
dikotil. Berdasarkan hasil pengamatan dapat perbedaan antara jaringan daun
dikotil dan monokotil terlihat jelas pada susunan berkas pembuluh angkutnya.
Berkas pembuluh angkut pada daun monokotil tersusun berderet sepanjang
jaringan daun. Sedangkan berkas pembuluh angkut pada daun dikotil tersebar.
Perbedaan lain yang terdapat pada jaringan daun dikotil dan monokotil
dapat dilihat pada tabel dibawah ini. Pada tabel dapat dilihat tata letak, fungsi dan
ciri-ciri dari setiap jaringan pada daun tumbuhan monokotil dan dikotil.
Daun tergolong organum nutritivum artinya menghasilkan nutrisi
dengan proses fotosintesisnya, itulah mengapa fungsi daun menjadi sangat
vital bagi tumbuhan. selain itu keberadaan stomata yang menjadi alat
pernapasan (respirasi) dari tumbuhan. pada preparat awetan jaringan-jaringan
pada daun mudah diamati karena sudah dilakukan pewarnaan pada
jaringannya, sedang pada preparat segar karena masih jaringan hidup jadi agak
sulit diamati dan ketebalan preparat yang dibuat praktikan menjadi hal yang
sangat penting, teknik pembuatan preparat sangat diperlukan disini.
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA
Lakitan,
B.
Lampiran