Persepsi Guru Biologi Sma Kota Padang Terhadap Pembelajaran Evolusi

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 7

Secretariat: Department of Science Education Faculty of Teacher Training and Education

University of Sultan Ageng Tirtayasa - Jl. Ciwaru Raya No. 25 Cipocok Jaya Serang Banten 42117
E-mail : [email protected] or [email protected] Homepage:
http://jurnal.untirta.ac.id/index.php/JPPI/index

PERSEPSI GURU BIOLOGI SMA KOTA PADANG TERHADAP


PEMBELAJARAN EVOLUSI
Resma Wahyuni1*, Rahmawati D2**, Rahmadhani Fitri3***, Muhyiatul Fadilah4****, Dwi Hilda Putri5*****
12345
Pendidikan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam,
Universitas Negeri Padang, Indonesia
*[email protected] **[email protected] ***[email protected]
****[email protected] *****[email protected]

Abstrack
Evolution is still a debate in many quarters including teachers as educators, who was
instrumental in learning. The debate raises doubts by the teacher against the material of evolution. So
it's important to know the perceptions of high school biology teacher Padang City against learning
evolution. Learning includes four important aspects, material, learning strategies, learning resources,
and evaluation of learning. This research is descriptive research that aims to find out how the
perception of the biology teacher in senior high school against the study of evolution. The population
in this study, senior high school biology teacher throughout the country and the private sector in the
City of Padang. The research sample is determined by using Purposive Sampling, sample was selected
based on certain criteria. Teachers who are willing will be given questionnaires of research data
obtained will then be analyzed using descriptive analysis techniques. The results showed that senior
high school biology teachers city of Padang had good perception towards these four aspects. Each
value of perception for the four aspects, material 3.71, learning strategies 4.11, learning resources
3.64, and evaluation of learning 3.92. Overall, teachers have good perception towards learning
evolution that includes four aspects. The value of senior high school biology teacher perception of
Padang city is 3.85. Good perception indicates that the implementation of the learning evolution goes
well in public and private senior high school in the city of Padang .

Key Words: Perception, Learning Evolution, Biology Teacher

Abstrak

Evolusi saat ini masih menjadi perdebatan di berbagai kalangan termasuk guru sebagai
pendidik, yang berperan penting dalam proses pembelajaran. Perdebatan tersebut menimbulkan
keraguan oleh guru terhadap evolusi. Sehingga penting untuk mengetahui persepsi guru biologi SMA
kota Padang terhadap pembelajaran evolusi yang mencakup empat aspek penting yaitu materi, strategi
pembelajaran, sumber belajar, dan evaluasi pembelajaran. Penelitian ini merupakan penelitian
deskriptif yang bertujuan untuk mengetahui bagaimana persepsi guru biologi SMA kota Padang
terhadap pembelajaran evolusi. Populasi dalam penelitian ini yaitu seluruh guru biologi SMA Negeri
dan Swasta di Kota Padang, dengan pemilihan sampel menggunakan teknik Purposive Sampling,
yakni sampel dipilih berdasarkan kriteria tertentu. Data yang didapatkan dianalisis dengan analisis
deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa guru biologi SMA kota Padang memiliki persepsi
baik terhadap empat aspek tersebut. Masing-masing nilai persepsi untuk empat aspek tersebut yaitu
materi 3,71, strategi pembelajaran 4,11, sumber belajar 3,64, dan evaluasi pembelajaran 3,92. Secara
keseluruhan, guru memiliki persepsi baik terhadap pembelajaran evolusi yang mencakup empat aspek
tersebut. Nilai persepsi guru biologi SMA kota Padang yaitu 3,85. Persepsi yang baik menandakan
bahwa pelaksanaan pembelajaran evolusi SMA Negeri dan Swasta di kota Padang berjalan dengan
baik.

Kata Kunci: Persepsi, Pembelajaran Evolusi, Guru Biologi


Sekretariat: Jurusan Pendidikan IPA Universitas Sultan Ageng Tirtayasa - Jl. Ciwaru Raya No. 15 Cipocok Jaya Serang
Banten 42117
E-mail : [email protected] atau [email protected] Homepage: http://jurnal.untirta.ac.id/index.php/JPPI/index
PENDAHULUAN menimbulkan sikap yang positif. Lufri (2004: 3)
juga mengatakan hal yang sama yaitu dalam
Pembelajaran merupakan suatu interaksi
proses pembelajaran, persepsi baik terhadap
yang dikelola sebagai upaya untuk menambah
materi dan metode pembelajaran akan
pengetahuan seseorang. Rahyubi (2012: 6)
menghasilkan sikap yang positif terhadap materi
menyebutkan pembelajaran adalah proses
dan metode pembelajaran tersebut. Namun,
interaksi peserta didik dengan pendidik dan
belum diketahui persepsi guru biologi terhadap
sumber belajar pada suatu lingkungan belajar.
pembelajaran evolusi secara keseluruhan di Kota
Proses pembelajaran mencakup empat hal dasar
Padang.
yang penting, yaitu materi, sumber belajar,
Berdasarkan permasalahan yang telah
strategi, dan evaluasi pembelajaran.
diuraikan dalam latar belakang tersebut, maka
Salah satu materi yang penting dipelajari di
peneliti telah melakukan penelitian tentang
sekolah yaitu materi evolusi pada mata pelajaran
persepsi guru biologi SMA Kota Padang
biologi. Pembelajaran evolusi ini dibahas pada
terhadap pembelajaran evolusi.
kelas XII di Sekolah Menengah Atas (SMA) dan
pelaksanaannya diatur dalam Permendikbud No.
METODE PENELITIAN
24 Tahun 2016. Menurut Henuhili (2012: 3),
Jenis penelitian ini merupakan penelitian
evolusi merupakan salah satu cabang ilmu
deskriptif yang mengungkapkan tentang persepsi
biologi yang membahas tentang perubahan yang
guru biologi SMA kota Padang terhadap
terjadi berangsur-angsur menuju kesesuaian
pembelajaran evolusi. Persepsi guru disini
dengan waktu dan tempat. Pembelajaran evolusi
melihat pemikiran dan keyakinan guru biologi
merupakan materi yang cukup kontroversial
terhadap pembelajaran yang mencakup empat
dimana sampai saat ini masih diperdebatkan.
aspek penting yaitu materi evolusi, sumber
Perdebatan terhadap pembelajaran evolusi
belajar, strategi pembelajaran, dan evaluasi
disebabkan karena adanya keraguan terhadap
pembelajaran.
kebenaran teori evolusi. Schulteis (2010: 91)
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh
mengungkapkan ada hal yang ditekankan dan
guru biologi SMA di Kota Padang mencakup
tidak ditekankan pada pembelajaran evolusi oleh
SMA Negeri dan Swasta yang berjumlah
guru karena guru menganggap bahwa evolusi
sebanyak 51 sekolah. Sampel dipilih dengan
terlalu kontroversial untuk dikaji lebih lanjut.
menggunakan teknik Purposive Sampling sesuai
Guru lebih suka menekankan hanya sebagian
dengan kriteria tertentu, sehingga didapatkan
dari tujuh konsep dasar evolusi yang diteliti
sampel berjumlah 39 orang guru biologi yang
Schulteis. Tujuh konsep dasar yang
berasal dari 16 SMA Negeri dan 10 SMA
dikemukakan oleh Schulteis (2010: 92-94)
Swasta di kota Padang.
meliputi: (1) spesiasi, (2) keanekaragaman, (3)
Data penelitian ini adalah data primer yang
modifikasi pada keturunan, (4) bukti evolusi, (5)
didapat dari instrumen yang diadaptasi dari Putri
seleksi alam, (6) kecepatan dan laju evolusi, dan
(2015) terdiri atas aspek persepsi terhadap
(7) evolusi manusia.
materi, sumber belajar, strategi, dan evaluasi
Sesuai dengan pernyataan Waluyo dalam
pembelajaran evolusi. Pengembangan instrumen
Afidah (2012: 2) teori evolusi dalam pandangan
dimulai dengan merumuskan indikator dan
masyarakat mengalami pro dan kontra yang
menjabarkannya dalam bentuk pernyataan.
masih menyebar di kalangan ilmuwan,
Skala yang digunakan adalah skala Likert
akademisi, pemuka agama hingga masyarakat
dikutip dari Lufri (2005: 105) dengan
awam. Hal ini menyebabkan evolusi mengalami
menyediakan lima alternatif jawaban.
penafsiran yang berbeda-beda. Perbedaan pan-
Validasi kuesioner oleh 3 orang validator
dangan terhadap evolusi mendasari penelitian
yang terdiri atas ahli evolusi, evaluasi dan
Saputra (2017: 2-7) tentang persepsi mahasiswa
metodologi penelitian dengan menggunakan
calon guru Biologi terhadap pembelajaran materi
validitas logis. Instrumen yang valid kemudian
evolusi di SMA. Hasil penelitiannya
disebarkan dan dikumpulkan. Data hasil
menyatakan (1) seluruh mahasiswa berpendapat
kuesioner, dianalisis dengan menggunakan
bahwa materi evolusi penting untuk diajarkan
analisis deskriptif berupa peilaian rerata
bagi siswa SMA, (2) pembelajaran evolusi dapat
menggunakan kriteria yang dimodifikasi dari
dilakukan dengan menggunakan metode dan
Supranto (2000: 86) berikut.
model-model pembelajaran yang menarik dan
bervariasi, (3) pencegahan miskonsepsi dapat 𝑛
𝑖=1 Pi
dilakukan dengan mengembangkan materi NP= 𝑛
evolusi sesuai dengan penemuan-penemuan
NP = nilai rerata persepsi yang diperoleh
yang ada.
P = rerata skor yang diperoleh terhadap persepsi
Materi, sumber belajar, strategi, dan evaluasi
N = jumlah kriteria
pembelajaran merupakan hal yang sangat
Memberikan kriteria pada masing-masing
penting dalam proses pembelajaran. Proses
indikator, digunakan klasifikasi yang
pembelajaran yang baik akan terjadi apabila
dimodifikasi Purwanto (2010: 103) dengan
guru memiliki persepsi yang baik terhadap
rentangan sebagai berikut.
pembelajaran yang mencakup aspek materi,
4,20-5,00 = sangat baik
strategi, sumber belajar, dan evaluasi. Irawan
3,40-4,19 = baik
(2010: 9) dan Pramitasari (2011: 9) mengung-
2,60-3,39 = cukup baik
kapkan bahwa persepsi positif akan
Sekretariat: Jurusan Pendidikan IPA Universitas Sultan Ageng Tirtayasa - Jl. Ciwaru Raya No. 15 Cipocok Jaya Serang
Banten 42117
E-mail : [email protected] atau [email protected] Homepage: http://jurnal.untirta.ac.id/index.php/JPPI/index
1,80-2,59 = kurang baik menuntut pemahaman, analisis, melakukan studi
1,00-1,79 = sangat kurang baik literatur, dan mengaitkan materi evolusi dengan
ESQ. Hal ini menandakan bahwa materi evolusi
HASIL DAN PEMBAHASAN tergolong ke dalam materi yang cukup sulit.
Hasil Penelitian yang didapatkan yaitu. Karena pada materi evolusi guru dituntut agar
1. Persepsi terhadap materi evolusi berpikir tingkat tinggi dalam memahami materi
Pembelajaran merupakan proses interaksi ini. Sesuai dengan penyataan Tidon (2004: 1)
antara peserta didik dengan pendidik dan sumber yang mengatakan bahwa evolusi biologi
belajar pada suatu lingkungan belajar (Rahyubi, mengintegrasikan beberapa disiplin ilmu Biologi
2012: 6). Guru sebagai pendidik merupakan dengan cara yang kompleks dan interaktif,
salah satu faktor penentu yang penting dalam dimana pemahaman yang mendalam tentang
berhasil atau tidaknya proses pembelajaran. subjek menuntut pengeta-huan di berbagai
Proses pembelajaran mencakup empat aspek bidang.
yang penting yaitu materi, strategi pembelajaran, Pemahaman yang mendalam, membuat
sumber belajar, dan evaluasi pembelajaran. beberapa guru biologi SMA merasa belum
memahami materi evolusi sesuai dengan
Rata-
pernyataan yang ditulis di kolam komentar.
No Deskriptor Persepsi Penelitian Tidon (2004: 2) di Brazil juga
rata
1. Materi evolusi bersifat 4,56 Sangat menunjukkan bahwa terdapat dua topik evolusi
pemahaman baik yang paling sulit dipahami oleh guru yaitu topik
2. Materi evolusi bersifat 4,46 Sangat frekuensi gen dan teorema Hardy-Weinberg. Hal
analisis baik ini tidak boleh dibiarkan, karena akan
3. Materi evolusi 3,66 Baik berdampak pada proses pembelajaran.
memuat prosedur Jirana (2016: 3) mengatakan proses
ilmiah pembelajaran sangat ditentukan oleh
4. Materi evolusi 3,92 Baik pemahaman guru terhadap konsep dan
meningkatkan bagaimana cara menyampaikan materi sehingga
keimanan terhadap konsep-konsep yang disampaikan dapat diterima
Tuhan Yang Maha Esa oleh nalar peserta didik. Darussyamsu (2015: 4)
5. Materi evolusi melatih 3,94 Baik juga menyatakan bahwa penjelasan guru
guru berpikir secara mempengaruhi pemahaman dan penerimaan
sistematis peserta didik terhadap evolusi. Oleh karena itu,
6. Materi evolusi 4,33 Sangat guru SMA Kota Padang dituntut untuk
mendorong guru baik
melakukan studi literatur secara mendalam
melakukan studi
literatur. tentang materi evolusi.
7. Materi evolusi 3,56 Baik
Persepsi baik diberikan oleh guru terhadap
meminta guru untuk pernyataan bahwa materi evolusi memuat
menerapkan prinsip prosedur-prosedur ilmiah, menuntut berpikir
materi evolusi sistematis, meminta guru untuk menerapkan
8. Materi evolusi penting 3,79 Baik prinsip materi evolusi, dan meningkatkan
diajarkan kepada keimanan terhadap Tuhan Yang Maha Esa. Guru
peserta didik juga menganggap bahwa materi evolusi penting
Materi evolusi dapat untuk diajarkan kepada peserta didik. Sesuai
9. dikaitkan dengan 4,23 Sangat dengan penelitian Saputra (2017: 4) bahwa
Emotional Spiritual baik materi evolusi penting untuk diajarkan kepada
Quetient peserta didik SMA karena materi evolusi
10. Teori Darwin 2,35 Kurang mengkaji tentang kejadian-kejadian penting
bertentangan dengan baik mengenai pembentukan bumi dan alam semesta,
agama Islam
serta memberikan gambaran makhluk hidup
11. Guru meyakini materi 2,87 Cukup
yang ada di bumi pada masa sebelum dan
evolusi sesuai dengan baik
agama Islam
sesudah manusia muncul di bumi.
Persepsi cukup baik diberikan oleh guru
12. Peserta didik meyakini 2,94 Cukup
materi evolusi sesuai baik terhadap pernyataan bahwa guru dan peserta
dengan agama Islam didik meyakini materi evolusi sesuai dengan
Jumlah 44,61 agama Islam. Hal ini menandakan bahwa guru
Baik masih memiliki keraguan, yaitu antara yakin
Rata-rata 3,71
atau tidak terhadap pernyataan materi evolusi
sesuai dengan agama Islam. Pada bagian
Materi pembelajaran evolusi merupakan komentar umum guru juga mengatakan hal yang
materi yang sampai saat ini masih menjadi sama tentang keraguannya.
perdebatan beberapa kalangan, termasuk guru. Persepsi kurang baik diberikan oleh guru
Berdasarkan hasil penelitian yang telah terhadap pernyataan bahwa teori Darwin
dilakukan, maka guru memiliki 4 jenis persepsi bertentangan dengan agama Islam. Hal ini
terhadap materi evolusi, yaitu sangat baik, baik, menandakan bahwa sebagian besar guru setuju
cukup baik, dan kurang baik. dengan pernyataan tersebut. Dimana pada
Persepsi sangat baik diberikan oleh guru komentar umum yang disediakan, 11 orang guru
terhadap pernyataan bahwa materi evolusi
Sekretariat: Jurusan Pendidikan IPA Universitas Sultan Ageng Tirtayasa - Jl. Ciwaru Raya No. 15 Cipocok Jaya Serang
Banten 42117
E-mail : [email protected] atau [email protected] Homepage: http://jurnal.untirta.ac.id/index.php/JPPI/index
mengungkapkan pendapatnya tentang mengatakan persepsi terhadap materi yang akan
kesesuaian materi evolusi tepatnya teori Darwin dipelajari berperan penting dalam pembelajaran
dengan agama Islam. Sebanyak 72,7% guru karena persepsi baik akan dapat mendorong
menganggap teori Darwin tidak sesuai dengan seseorang mengetahui materi atau
agama Islam dan 27,3% guru menganggap memperolehnya. Materi evolusi yang terdapat di
bahwa teori Darwin sesuai dengan agama Islam. kurikulum, penting diajarkan kepada peserta
Luthfi (2005: 14) menyatakan teori-teori didik dan perlu dikuasai oleh guru.
ilmiah yang ada tidak dapat dibenarkan atau
disalahkan begitu saja berdasar ayat-ayat al- 2. Persepsi terhadap strategi pembelajaran
Qur'an. Ayat-ayat al-Qur'an tidak membahas evolusi
teori-teori ilmiah tersebut secara detail, Rata-
No Deskriptor Persepsi
meskipun terdapat beberapa ayat yang rata
menyinggung secara sepintas teori-teori ilmiah 1. Kesesuaian strategi 4,17 Baik
tersebut. Hal itu juga terjadi pada teori evolusi, pembelajaran yang
dimana sebagian ilmuwan muslim menging-kari dilaksanakan dengan
teori evolusi dengan beberapa ayat Al Qur`an karakteristik materi
dan sebagian lagi membenarkan dengan ayat Al 2. Kesesuaian strategi 4,23 Sangat
Qur`an pula. pembelajaran yang baik
dilaksanakan dengan
Ada beberapa muslim yang mencoba kemampuan peserta
membenarkan teori evolusi dengan ayat-ayat Al didik
Qur`an seperti pada QS Al-An`am: 133 “ Jika 3. Kesesuaian strategi 4,17 Baik
Dia menghendaki, Dia akan memus-nahkan pembelajaran dengan
kamu dan setelah kamu (musnah) akan Dia ganti waktu yang tersedia
dengan yang Dia kehendaki, sebagaimana Dia 4. Strategi pembelajaran 4,17 Baik
menjadikan kamu dari keturunan golongan lain”. menimbulkan minat
Hal ini sesuai de-ngan teori Darwin yang belajar peserta didik
menyatakan bahwa makhluk yang ada berasal Strategi pembelajaran
dari makhluk sebelumnya (Luthfi, 2005: 14). 5. mendorong peserta 4,25 Sangat
Bukti lain bahwa evolusi sesuai dengan didik berpikir lebih baik
agama Islam yaitu dari segi ukuran tubuh mendalam
manusia yang mengalami perubahan dalam 6. Strategi pembelajaran 4,3 Sangat
jangka waktu yang lama. Hadits riwayat Al- merangsang peserta baik
Bukhari dalam Tri (2012: 119) menyatakan didik untuk berpikir
tingkat tinggi
bahwa “Allah telah menciptakan Adam dengan
7. Strategi pembelajaran 4,3 Sangat
tinggi 60 hasta (30-an meter)”. Jika
merangsang peserta baik
dibandingkan dengan manusia yang ada didik untuk aktif dalam
sekarang, perbedaannya sangatlah jauh. Manusia bertanya
yang ada sekarang hanya memiliki tinggi 8. Guru menggunakan 3,48 Baik
berkisar 2 meter ke bawah. Perbedaan tersebut metode ceramah dalam
menunjukkan bahwa apa yang dijelas-kan dalam pembelajaran
evolusi, juga sesuai dengan agama Islam. 9. Guru menggunakan 4,12 Baik
Pandangan agama kristiani mengatakan metode diskusi dalam
bahwa teori evolusi merupakan teori yang pembelajaran
terbaik dalam memberikan penjelasan tentang 10. Guru menggunakan 4,28 Sangat
umat manusia, menggunakan berbagai alasan metode yang bervariasi baik
dan dapat diterima. Hal ini logis, ilmiah, dan dalam pembelajaran
didukung oleh teori. Sebagai umat kristiani, 11. Strategi pembelajaran 3,82 Baik
mereka percaya bahwa dunia tercipta atas yang digunakan
kehendak Tuhan. Mereka memandang bahwa berbasis Emotional
Spiritual Quetient
penting untuk menghadapi fakta-fakta evolusi,
karena itu adalah keyakinan yang berdasarkan Jumlah 45,29
Baik
iman juga (Shulteis, 2010: 4). Baik dari agama Rata-rata 4,11
Islam dan Kristen, keduanya memiliki
pandangan bahwa evolusi sesuai dengan agama. Strategi pembelajaran juga menjadi faktor
Kepercayaan terhadap evolusi merupa-kan yang penting dalam pembelajaran evolusi. Jirana
kepercayaan yang berlandaskan iman terhadap (2016: 5-6) menyatakan bahwa dalam proses
Tuhan. pembelajaran perlu diciptakan suatu keadaan
Secara keseluruhan guru memiliki persep-si yang nyaman dengan strategi pembelajaran yang
yang baik terhadap materi evolusi. Persepsi baik digunakan oleh guru sebagai media untuk
menandakan bahwa proses pengelolaan stimulus mencapai tujuan pembelajaran yang telah
yang diterima alat indera dan dikelola otak ditetapkan. Hal ini mendorong seorang guru
menghasilkan pemikiran dan sikap yang baik untuk mencari metode yang tepat dalam
terhadap materi evolusi oleh guru. Lufri (2004: penyampaian materinya agar dapat diserap
3) menyatakan persepsi baik terhadap materi dengan baik oleh peserta didik. Berdasarkan
pembelajaran akan menghasilkan sikap positif hasil penelitian yang telah dilakukan, maka guru
terhadap materi. Satiadarma (2001: 52) juga memiliki 2 jenis persepsi terhadap strategi
Sekretariat: Jurusan Pendidikan IPA Universitas Sultan Ageng Tirtayasa - Jl. Ciwaru Raya No. 15 Cipocok Jaya Serang
Banten 42117
E-mail : [email protected] atau [email protected] Homepage: http://jurnal.untirta.ac.id/index.php/JPPI/index
pembelajaran evolusi, yaitu sangat baik dan sendiri sumber
baik. belajar
Persepsi sangat baik diberikan oleh guru 7. Penggunaan sumber 3,92 Baik
terhadap pernyataan bahwa strategi belajar berbasis
pembelajaran yang dilaksanakan sesuai dengan Emotional Spiritual
kemampuan peserta didik, mendorong peserta Quetient
didik berpikir lebih mendalam, merangsang Jumlah 25,49
Baik
peserta didik untuk berpikir tingkat tinggi, Rata-rata 3,64
merangsang peserta didik untuk aktif dalam
bertanya, dan guru menggunakan metode yang Sumber belajar merupakan bagian terpenting
bervariasi dalam pembelajaran. Persepsi baik dalam pembelajaran evolusi. Jirana (2016: 6)
diberikan oleh guru terhadap pernyataan bahwa menyatakan bahwa proses pembelajaran harus
strategi pembelajaran yang dilaksanakan sesuai didukung dengan berbagai hal misalnya
dengan karakteristik materi, sesuai dengan kesesuaian penggunaan metode belajar, buku
waktu yang tersedia, menimbulkan minat belajar ajar dan alat bahan pendukung lainnya.
peserta didik, berbasis ESQ, serta guru Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan,
menggunakan metode ceramah dan diskusi maka guru memiliki 2 persepsi terhadap sumber
dalam pembelajaran evolusi. Secara belajar evolusi yaitu kurang baik dan baik.
keseluruhan, guru memiliki persepsi yang baik Persepsi baik diberikan oleh guru terhadap
terhadap strategi pembelajaran evolusi. pernyataan bahwa sumber belajar evolusi selalu
Metode pembelajaran yang digunakan dalam diperbarui dan dapat diakses di sekolah dengan
proses pembelajaran sebaiknya bervariasi untuk mudah. Selain menggunakan sumber belajar
menghindari kebosanan terhadap peserta didik yang ada di sekolah, guru juga berusaha mencari
sehingga mengaki-batkan pembelajaran lebih sumber belajar di luar sekolah serta membuat
efektif dan melibatkan peserta didik dengan sendiri sumber belajar. Kemudian sumber
baik. Seorang guru juga harus menguasai belajar yang digunakan juga berbasis ESQ.
berbagai metode pembelajaran agar guru tidak Persepsi kurang baik diberikan oleh guru
monoton tetapi dapat menguasai kegiatan belajar terhadap pernyataan bahwa sumber belajar
(Jirana, 2016: 7). Terdapat beberapa perubahan evolusi tidak tersedia banyak di sekolah. Hal ini
berkaitan dengan pembelajaran evolusi yaitu: (1) menandakan, meskipun buku biologi banyak
menggunakan strategi pembelajaran aktif yang terdapat di sekolah dan mudah diakses, tetapi
memaksimalkan keterlibatan siswa secara aktif; materi evolusi hanya sedikit terdapat pada buku
(2) fokus pada berpikir ilmiah dan berpikir tersebut. Jirana (2016: 6) juga mengungkapkan
kritis; (3) mengurangi miskonsepsi dan bahwa berdasarkan survey melalui wawancara
penolakan oleh peserta didik (Nelson, 2008: 7). semi terstruktur, buku yang digunakan oleh
Guru juga dapat melaksanakan pembela-jaran responden masih minim, kurang sesuai dan tidak
evolusi dengan pendekatan kontekstual dimana mengikuti perkemba-ngan. Buku yang
peserta didik dituntut untuk memba-ngun digunakan oleh guru merupa-kan buku yang
konsep sendiri dari pengalaman yang pernah sudah lama terbit, sehingga perlu diadakan
dipelajari. Hal ini menjadi alternatif untuk perbaikan-perbaikan agar buku sumber yang
mengem-bangkan pembelajaran evolusi yang digunakan sesuai dengan penemuan-penemuan
berkualitas. Pendekatan kontekstual dapat terbaru tentang evolusi.
diterapkan melalui beberapa strategi Sumber belajar evolusi bukan hanya berupa
pembelajaran yaitu Problem Based Learning, buku paket saja melainkan bisa dengan
Cooperative Learning, Inquiry Based Learning, memanfaatkan situs-situs peninggalan praseja-
dan Pendekatan Proses (Sidiq, 2016: 3-4). rah seperti Sangiran dan Trinil untuk
memberikan pengalaman langsung kepada
3. Persepsi terhadap sumber belajar evolusi peserta didik. Situs yang bernama Museum
Rata- Purbakala Sangiran menyimpan berbagai koleksi
No Deskriptor Persepsi
rata benda-benda peninggalan kehidupan pada masa
1. Sumber belajar tidak 2,56 Kurang pasejarah dan telah ditetapkan oleh UNESCO
tersedia banyak baik sebagai warisan dunia (Saputra, 2017: 8).
2. Sumber belajar 3,82 Baik Daerah Sumatera Barat juga memiliki tempat
selalu diperbarui yang dapat dijadikan sumber belajar evolusi
(minimal 5 tahun yaitu Museum Adityawarman. Benda-benda
terakhir)
arkeologi seperti bagian-bagian tubuh manusia
3. Sumber belajar 3,56 Baik purba terdapat di museum ini terdiri atas: (1)
dapat diakses
berbagai tengkorak manusia purba dan trinil, (2)
dengan mudah
berbagai macam rahang manusia purba, (3)
4. Guru berusaha 4 Baik
mencari sumber tulang kaki, (4) otak Homo sapiens dan otak
belajar Homo Erectus. Meskipun jumlahnya sedikit dan
di luar sekolah hanya berupa replika, tetapi benda-benda
5. Guru menggunakan 3,92 Baik tersebut dapat dijadikan sebagai sumber belajar
sumber belajar yang evolusi. Guru dan peserta didik dapat
ada di sekolah mengunjungi tempat tersebut, kemudian melihat
6. Guru membuat 3,71 Baik perbedaan manusia zaman purba dengan
Sekretariat: Jurusan Pendidikan IPA Universitas Sultan Ageng Tirtayasa - Jl. Ciwaru Raya No. 15 Cipocok Jaya Serang
Banten 42117
E-mail : [email protected] atau [email protected] Homepage: http://jurnal.untirta.ac.id/index.php/JPPI/index
manusia yang ada sekarang agar dapat ESQ. Secara keseluruhan guru memiliki persepsi
memahami bahwa evolusi itu memang terjadi yang baik terhadap evaluasi pembelajaran
(Museum Adityawarman, 2017). evolusi.
Guru dalam pemanfaatan sumber belajar, Guru biologi SMA di kota Padang memiliki
mempunyai tanggung jawab untuk membantu persepsi yang baik terhadap pembe-lajaran
peserta didik belajar agar lebih mudah, lebih evolusi yang mencakup aspek materi, strategi
lancar, dan lebih terarah. Oleh karena itu guru pembelajaran, sumber belajar, dan evaluasi
dituntut untuk memiliki kemampuan khusus pembelajaran. Persepsi baik menandakan bahwa
berhubungan dengan pemanfaatan sumber guru telah memiliki pemikiran yang baik
belajar. Ada beberapa strategi dalam terhadap pembelajaran evolusi. Dengan begitu
pemanfaatan sumber belajar yaitu: (1) maka dapat dikatakan bahwa proses
mengidentifikasi karakteristik sumber belajar; pembelajaran evolusi di SMA kota Padang
(2) sumber belajar yang digunakan sesuai berjalan dengan baik. Meskipun evolusi masih
dengan tujuan pembelajaran; (3) sumber belajar menjadi perdebatan, namun guru tetap memiliki
sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai, persepsi yang baik dan berusaha agar
apakah kognitif, afektif dan psikomotor; (4) pembelajaran evolusi berjalan dengan baik.
sumber belajar yang digunakan sesuai dengan Semua persepsi bersifat subjektif dan parsial.
kemampuan guru; (5) sumber belajar yang Jadi tidak ada persepsi yang paling benar dan
digunakan sesuai dengan kemampuan siswa paling cocok untuk sebuah intuisi. Begitupun
(Nur, 2012: 4-5). terhadap penelitian ini, semua persepsi guru
yang berbeda-beda itu dapat diterima karena
4. Persepsi terhadap evaluasi pembelajaran setiap orang punya cara pandang yang berbeda
evolusi terhadap sesuatu (Wood, 2013: 91).
Rata-
No Deskriptor Persepsi
rata KESIMPULAN
1. Guru menggunakan 4,15 Baik
alat evaluasi tes Berdasarkan hasil penelitian yang telah
2. Guru menggunakan 3,79 Baik dilakukan, guru biologi SMA kota Padang
alat evaluasi non tes memiliki persepsi baik terhadap materi evolusi
3. Guru tidak 3,48 Baik dengan nilai persepsi 3, 71. Persepsi terhadap
memanfaatkan hasil strategi pembelajaran evolusi baik dengan nilai
evaluasi dalam persepsi 4,11. Persepsi terhadap sumber belajar
pembelajaran evolusi baik dengan nilai persepsi 3,64. Persepsi
4. Hasil evaluasi 4,46 Sangat terhadap evaluasi pembelajaran evolusi juga
diberikan tindak lanjut baik baik dengan nilai persepsi 3,92.
berupa remedial
Persepsi guru biologi SMA di kota Padang
5. Evaluasi mencakup 3,74 Baik
nilai Emotional
terhadap pembelajaran evolusi yang mencakup
Spiritual Quetient empat aspek tersebut diktakan baik. Nilai
Jumlah 19,62 persepsi guru biologi SMA kota Padang yaitu
Baik 3,85. Persepsi yang baik ini menandakan bahwa
Rata-rata 3,92
pelaksanaan pembelajaran evolusi SMA Negeri
dan Swasta di kota Padang berjalan dengan baik.
Setelah proses pembelajaran dilakukan, maka
hal yang biasanya dilakukan oleh seorang guru SARAN
yaitu evaluasi pembelajaran. Arifin (2009: 5)
menyatakan bahwa evaluasi adalah suatu proses 1. Bagi Kepala SMA Negeri dan Swasta,
yang sistematis dan berkelanjutan untuk diharapkan agar meningkatkan penyediaan
menentukan kualitas (nilai dan arti) dari sesuatu, sumber belajar evolusi di sekolah.
berdasarkan pertimbangan dan kriteria tertentu 2. Bagi Ahli Evolusi, diharapkan agar
dalam rangka pembuatan keputusan. Hasil memberikan sosialisai dan berbagi ilmu
evaluasi ini akan menjadi pertimbangan bagi tentang evolusi kepada guru. Sehingga,
seorang guru untuk memberikan tindakan pemahaman guru mengenai evolusi dapat
kepada peserta didik. Jika ada peserta didik yang diperbarui.
memiliki nilai rendah setelah dilakukan evaluasi,
maka bisa saja guru memberikan tindak lanjut DAFTAR PUSTAKA
berupa remedial kepada peserta didik tersebut. Buku
Berdasarkan hasil penelitian yang telah
dilakukan, maka guru memiliki dua persepsi Arifin, Z. 2009. Evaluasi Pembelajaran.
terhadap evaluasi pembelajaran evolusi, yaitu Bandung: Remaja Rosdakarya.
sangat baik dan baik. Persepsi sangat baik Lufri. 2005. Metodologi Penelitian. Padang:
diberikan oleh guru terhadap pernyataan bahwa FMIPA UNP.
hasil evaluasi pembelajaran evolusi diberikan Henuhili, V, S. Mariam, Sudjoko, T. Rahayu.
tindak lanjut berupa remedial. Persepsi baik 2012. Diktat Kuliah Evolusi. Yogyakarta:
diberikan oleh guru terhadap pernyataan bahwa Jurusan Pendidikan Biologi Universitas
guru menggunakan alat evaluasi tes dan non tes, Negeri Yogyakarta.
guru tidak memanfaatkan hasil evaluasi
pembelajaran serta evaluasi mencakup nilai
Sekretariat: Jurusan Pendidikan IPA Universitas Sultan Ageng Tirtayasa - Jl. Ciwaru Raya No. 15 Cipocok Jaya Serang
Banten 42117
E-mail : [email protected] atau [email protected] Homepage: http://jurnal.untirta.ac.id/index.php/JPPI/index
Purwanto. 2009. Prinsip-prinsip dan Teknik Prosiding Seminar
Evaluasi Pembelajaran. Bandung: PT.
Remaja Rosdakarya. Jirana dan M. Amin. 2016. Persepsi Dosen dan
Rahyubi, H. 2012. Teori-teori Belajar dan Mahasiswa Terhadap Buku Ajar dan
Aplikasi Pembelajaran Motorik. Jawa Metode Pembelajaran yang digunakan
Barat: Referens. dalam Membelajarkan Calon Guru
Satiadarma, M.P. 2001. Persepsi Orangtua Biologi. Prosiding Seminar Nasional II
Membentuk Perilaku Anak: Dampak Tahun 2016: Universitas Negeri Malang.
Pygmalion di Dalam Keluarga. Jakarta: Sidiq, Y. 2016. Evolusi dalam Kehidupan
Pustaka Populer Obor. Sehari-hari: Sudut Pandang mahasiswa
Supranto, J. 2000. Statistik (Teori dan Aplikasi) Terhadap Evolusi. Proceeding Biology
Edisi Keenam. Jakarta: Erlangga. Education Conference. Vol. 13 (1): 583-
Tri, B. 2012. Adam 31 Meter. Yogyakarta: 586.
Pustaka Pesantren.
Skripsi
Jurnal
Irawan, P. 2010. Hubungan Persepsi terhadap
Darussyamsu. R. 2015. Biologi Education kompetensi Guru dengan Motivasi
Student Acceptance of Evolution Theory Berprestasi Siswa Kelas VII SMP Negeri
Before Learn Evolutionary Course in 2 Tirto. Skripsi. Semarang: Universitas
Biologi Department. ICOMSET.
Diponegoro.
Lufri. 2004. Problem Solving dan Peta Konsep
dalam Pembelajaran Perkembangan Sumber Rujukan dari Website
Hewan: Analisis Persepsi Mahasiswa
terhadap Materi dan Metode. Jurnal Museum Adityawarman. 2017.
Kependidikan. Vol. 5 No. 2: 143-152. m.museumadityawarman.org/. Diakses
Luthfi, M.J. dan A. Khusnuryani. 2005. Agama pada tanggal 13 Maret 2018.
dan Evolusi: Konflik atau Kompromi.
Kaunia. Vol. 1 No.1: 1-19.
Nelson, C.E. 2008. Teaching Evolution (and All
of Biology) More Effectively: Strategies
for Engagement, Critical Reasoning, and
Confronting Misconceptions. Integrative
and Comparative Biology. Vol. 48. No. 2:
213-225.
Nur, F.M. 2012. Pemanfaatan Sumber Belajar
dalam Pembelajaran Sains Kelas V SD
pada Pokok Bahasan Makhluk Hidup dan
Proses Kehidupan. JESBIO. Vol. 1 No. 1:
14-20.
Pramitasari, A., Y. Indriana. dan J. Ariati. 2011.
Hubungan antara Persepsi terhadap
Pembelajaran Kontekstual dengan
Motivasi Belajar Biologi Siswa Kelas XI
IPA SMAN 1 Pangkalan Kerinci, Riau.
Jurnal Psikologi UNDIP. Vol. 9 No. 1.
Saputra, A. 2017. Persepsi Mahasiswa Calon
Guru Biologi tentang Pembelajaran
Pembelajaran evolusi di SMA: Studi
Kasus Mahasiswa Pendidikan Biologi
FKIP Universitas Sebelas Maret
Surakarta. Bioeducation Journal. Vol.1
No. 1: 1-9.
Schulteis, M. W. 2010. Education’s Missing
Link: How Private School Teachers
Approach Evolution. The American
Biology Teacher, Vol. 72 No. 2: 91-94.
Tidon. R. dan R. C. Lewontin. 2004. Teaching
Evolutionary Biology. Genetics and
Molecular Biology. Vol. 27 No.1: 124-
131.

You might also like