Bab 1 FL Home Visit

Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 5

LAPORAN FIELD LAB

KETERAMPILAN KEDOKTERAN KELUARGA :


KUNJUNGAN PASIEN DI RUMAH (HOME VISIT)
PUSKESMAS SIDOHARJO, SRAGEN

KELOMPOK B-6

ABDURRAHMAN AZZAM G0014002


DWICKY RIEZKHI P. G0014078
LINTANG DARU JATI G0014138
RAMDAN MUHAMAD G0014194
ANDINI HERVI ASTUTI S. G0014030
CLARA ANGELICA ROTORO G0014060
ENDAH AUGINA BUDIARTI G0014084
HASTIKA DWI OKTININGRUM G0014114
MAUDY PUTRI SARASWATI G0014152
OXDRI POESPITA NINGRUM G0014182
ROSIDA DIN ANJAINI A. G0014208
YOSEFINA SONIA C. K. G0014224

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA
TAHUN 2017
LEMBAR PENGESAHAN
Telah disetujui dan disahkan laporan field lab yang berjudul Keterampilan
Kedokteran Keluarga : Home Visit di Puskesmas Sidoharjo, Sragen dengan keterangan
sebagai berikut :
Nama Penyusun: ABDURRAHMAN AZZAM G0014002
DWICKY RIEZKHI P. G0014078
LINTANG DARU JATI G0014138
RAMDAN MUHAMAD G0014194
ANDINI HERVI ASTUTI S. G0014030
CLARA ANGELICA ROTORO G0014060
ENDAH AUGINA BUDIARTI G0014084
HASTIKA DWI OKTININGRUM G0014114
MAUDY PUTRI SARASWATI G0014152
OXDRI POESPITA NINGRUM G0014182
ROSIDA DIN ANJAINI A. G0014208
YOSEFINA SONIA C. K. G0014224

Program Studi : Kedokteran


Fakultas : Kedokteran
Universitas : Universitas Sebelas Maret Surakarta
Tempat Pelaksanaan : Puskesmas Sidoharjo, Sragen
Tanggal Pelaksanaan : 28 September,14,17, dan 24 Oktober 2017

Sragen, 24 Oktober 2017


Menyetujui dan mengesahkan, Mengetahui,
Kepala Puskesmas Sidoharjo, Sragen Instruktur Lapangan,

dr. Rita Ernawati Ida Rukmawati


NIP. 19710507 200604 2 005 NIP.
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pada Januari 1995, WHO dan WONCA telah merumuskan action plan
yang tertulis dalam Making Medical Practice and Education Move Relevant to
People’s Needs: The Role of Family Doctor. Di Indonesia, melalui Permenkes No.
916 Tahun 1997 tentang pelayanan dokter umum yang diarahkan menjadi
pelayanan dokter keluarga.

World Health Organization (WHO) menekankan bahwa kunci untuk


meningkatkan status kesehatan dan mencapai Millenium Development Goals
(MDGs) 2015 adalah dengan memperkuat sistem pelayanan kesehatan primer
terutama nomor 4, 5, dan 6. Perlu adanya integrasi dari Community Oriented
Medical Education ke Family Oriented Medical Education, salah satunya adalah
dengan pelayanan kedokteran keluarga. Pelayanan kedokteran keluarga adalah
pelayanan yang menyeluruh atau komprehensif yang memusatkan pelayanan
kepada keluarga sebagai suatu unit di mana tanggung jawab dokter tidak dibatasi
oleh golongan umur atau jenis kelamin pasien.

Indonesia adalah negara yang termasuk tertinggal dalam sektor


kesehatan dibanding dengan negara-negara lain di Asia Tenggara. Angka kematian
bayi yang tinggi, angka kematian ibu melahirkan yang tinggi, angka harapan hidup
yang rendah, tingginya angka rata-rata malnutrisi, rendahnya kualitas pelayanan
kesehatan masyarakat, dan peningkatan biaya berobat yang tidak terkontrol adalah
penyebab memburuknya sektor kesehatan di Indonesia (Depkes RI, 2012). Menurut
hasil Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SKDI) 2012 angka kematian ibu
mencapai 359 kematian per 100.000 kelahiran hidup, sementara angka kematian
bayi mencapai 32 per 1000 kelahiran hidup.

Beberapa nilai utama dalam kedokteran keluarga diantaranya yaitu


pelayanan yang berpusat pada pasien, pendekatan holistik serta penanganan secara
komprehensif. Untuk dapat mewujudkan pelayanan dokter keluarga yang
berdasarkan nilai-nilai utama tersebut salah satunya dapat dilakukan dengan cara
kunjungan rumah (Home Visit) terhadap pasien yang membutuhkan. Secara
sederhana, yang dimaksud dengan kunjungan rumah adalah kedatangan petugas
kesehatan ke rumah pasien untuk lebih mengenal kehidupan pasien dan atau
memberikan pertolongan kedokteran sesuai dengan kebutuhan dan tuntutan pasien.
Ruang lingkup kegiatan pada kunjungan rumah hanya untuk lebih mengenal
kehidupan pasien serta melakukan pertolongan kedokteran yang bersifat rawat
jalan saja (Mattke, 2015). Melalui kunjungan rumah, dokter dapat mengenal pasien
secara lebih lengkap, sehingga dapat menilai pasien tidak hanya dari dimensi fisik
saja tetapi juga dari segi psikologi dan sosial serta ekonominya.

B. Tujuan Pembelajaran
Setelah melakukan kegiatan laboratorium lapangan diharapkan mahasiswa
dapat memiliki kemampuan:

1. Menjelaskan dasar-dasar kunjungan rumah (home visit) dalam kedokteran


keluarga.
2. Melakukan tahapan-tahapan dan prosedur kegiatan kunjungan rumah (home
visit) dalam pelayanan kedokteran keluarga.
3. Mengidentifikasi permasalahan kesehatan keluarga berdasarkan fungsi
keluarga dan menyusun usulan penatalaksanaannya secara holistik dan
komprehensif.
DAFTAR PUSTAKA

Depkes RI. 2012. Upaya percepatan penurunan angka kematian ibu dan bayi baru
lahir di Indonesia.
http://www.kesehatananak.depkes.go.id/index.php?option=com_content&vie
w=article&id=82:upaya-percepatan-penurunan-angka-kematian-ibu-dan-bayi-
baru-lahir-di-indonesia&catid=35:berita&Itemid=73 – Diunduh November
2016

Ekowidya. 2005. Hubungan lama waktu pemberian MP-ASI dini dengan status gizi
bayi (6-12) bulan. http://digilib.unimus.ac.id/files/disk1/111/jtptunimus-gdl-
ekowidyare-5531-3-babii.pdf - Diunduh November 2016

FK UI. 2005. Pedoman rekam medis berorientasi masalah.


http://kurfak2005.fk.ui.ac.id/Catatan_Medik_Berorientasi_Masalah_2009.pdf
- Diunduh November 2016

Tim Field Lab FK UNS. 2012. Manual Field Lab: Home Visit. Surakarta, Field Lab
FK UNS

You might also like