Contextual Teaching and Learning Pada Siswa Kelas Iv
Contextual Teaching and Learning Pada Siswa Kelas Iv
Contextual Teaching and Learning Pada Siswa Kelas Iv
ABSTRACT
The purpose of this research are: (1) to explain the CTL implementation
in increasing the result of studying Social Studies 4 th grade students Elementary
School 2 Bacin (2) to describe increasing the result of studying Social Studies
material natural resources through by applicating CTL model on 4 th grade students
Elementary School 2 Bacin.
The research method used Classroom Action Research (CAR) with two
cycles CTL implement learning models using model design CAR by Stephen
Kemmis and Robin Mc Taggart with CAR steps: (1) planning, (2) implementation
of the action, (3) observation and (4) reflection. Mechanical analysis of qualitative
and quantitative data. Instruments of data collection used in the form of
observation, tests, field notes and documentation.
The results of first cycle showed teaching management activities
completeness of 71.5% with the criteria of "good" and the second cycle increased
to 92.5% with the criteria of "very good". Social Studiess students learning
outcomes cognitive 72.22% in the first cycle and the second cycle increased up to
94.44%. Social Studiess students affective learning outcomes in the first cycle up
to 72.93% percentage with the criteria of "good" and the second cycle increased to
85.38% with the criteria of "very good". Psychomotor domains of learning
outcomes Social Studies students first cycle was 71.5% with the criteria of "very
good" and the second cycle increased up to 86.1% with the criteria of "very
good".
The conclusions in this study by using the CTL learning model to
improve learning outcomes of Social Studies students both the cognitive, affective
and psychomotor fourth grade students of Elementary School 2 Bacin Kudus year
2013/2014. In any learning process is can increase student learning outcomes.
Students should be active in learning, collaboration among students in the group.
It is expected that future researchers are expected to be used as a reference by
applying learning model CTL in the broader material and different grade levels.
ABSTRAK
Tujuan dilaksanakan penelitian ini ialah (1) untuk menjelaskan
implementasi model CTL dalam meningkatkan hasil belajar IPS siswa kelas IV
SD 2 Bacin, dan (2) untuk menjelaskan peningkatan hasil belajar IPS siswa
dengan diterapkannya model CTL pada siswa kelas IV SD 2 Bacin.
1
Metode penelitian yang digunakan yaitu Penelitian Tindakan Kelas
(PTK) dengan dua siklus yang menerapkan model CTL dengan menggunakan
desain model PTK Stephen Kemmis dan Robin Mc Taggart dengan langkah PTK:
(1) perencanaan, (2) pelaksanaan tindakan, (3) observasi dan (4) refleksi. Teknik
analisis data kualitatif dan kuantitatif. Instrumen pengumpulan data yang
digunakan berupa observasi, tes, catatan lapangan dan dokumentasi.
Hasil penelitian siklus I pengelolaan pembelajaran guru mencapai
persentase ketuntasan 71,5% dengan kriteria baik dan mengalami peningkatan
siklus II menjadi 92,5% dengan kriteria sangat baik. Hasil belajar IPS siswa
ranah kognitif pada siklus I 72,22% dan pada siklus II meningkat menjadi
94,44%. Hasil belajar IPS ranah afektif siswa siklus I mencapai persentase
72,93% dengan kriteria baik dan siklus II meningkat menjadi 85,38% dengan
kriteria sangat baik. Hasil belajar IPS ranah psikomotorik siswa siklus I 71,5%
dengan kriteria sangat baik dan siklus II meningkat menjadi 86,1% dengan
kriteria sangat baik.
Simpulan pada penelitian ini yakni dengan menggunakan model CTL
dapat meningkatkan hasil belajar IPS siswa baik dari ranah kognitif, afektif
maupun psikomotorik siswa kelas IV SD 2 Bacin Kudus tahun 2013/2014. Dalam
setiap proses. Siswa hendaknya aktif dalam pembelajaran dan kerjasama diantara
siswa dalam kelompok perlu. Diharapkan peneliti yang akan datang diharapkan
dapat dijadikan referensi dengan menerapkan model CTL dengan topik pelestarian
sumber daya alam dengan materi yang lebih luas.
2
pembelajaran yang dilaksanakan pembelajaran hanya menggunakan
dapat berkualitas dan dapat metode ceramah, tanpa
meningkatkan prestasi belajar siswa menggunakan alat peraga dan materi
khususnya pada mata pelajaran IPS pelajaran tidak disampaikan secara
di Sekolah Dasar. efektif. Siswa juga sulit memahami
Somantri (dalam Sapriya, materi sumber daya alam yang hanya
2009: 11) pendidikan IPS adalah dijelaskan secara abstrak.
penyederhanaan atau adaptasi dari Problematika yang ada ini
disiplin ilmu-ilmu sosial dan harus segera diatasi. Salah satu
humaniora, serta kegiatan dasar model yang dipandang tepat untuk
manusia yang diorganisasikan dan mengatasi problematika tersebut dan
disajikan secara ilmiah dan mampu meningkatkan hasil belajar
pedagogis/psikologis untuk tujuan ialah model CTL. Daryanto (2012:
pendidikan. Dalam kurikulum IPS 153) Contextual Teaching and
ialah mata pelajaran yang Learning (CTL) merupakan konsep
mempelajari berbagai kenyataan belajar yang membantu guru
sosial dalam kehidupan sehari-hari mengkaitkan antara materi yang
yang bersumber dari geografi, diajarkan dengan situasi dunia nyata
ekonomi, sejarah, antropologi, siswa dan mendorong siswa
sosiologi, dan tata negara. IPS membuat hubungan antara
sebagai salah satu bidang studi yang pengetahuan yang dimilikinya
memiliki tujuan membekali siswa dengan penerapannya dalam
untuk mengembangkan penalaran di kehidupan mereka sebagai anggota
samping aspek nilai dan moral. keluarga dan masyarakat. Adapun
Implementasinya, materi IPS hanya komponen pokok model CTL yaitu
menekankan aspek pengetahuan konstruktivisme (constructivism),
yang berpusat pada guru dan hanya inkuiri (inquiry), bertanya
membentuk budaya menghafal, (questioning), masyarakat belajar
sehingga pengetahuan dan informasi (learning community), pemodelan
yang diterima siswa sebatas produk (modelling), refleksi (reflection) dan
hafalan. Pembelajaran IPS sangat penilaian nyata (authentic assesment)
menjenuhkan karena penyajiannya Hasil penelitian yang
kurang menarik, bersifat monoton memperkuat peneliti untuk melakukan
dan konvensional, hanya sekedar penelitian tindakan dengan
ceramah. menerapkan model CTL adalah
Bertumpu pada hasil penelitian Yaningsih (2010) terhadap
observasi di lapangan yang peneliti siswa kelas IV SD Negeri 02
lakukan pada tanggal 3 Agustus Papahan yang berjumlah 33 siswa.
2013, diperoleh minimnya hasil Hasil analisis datanya yaitu: (1)
belajar rata-rata dihadapi oleh penerapan pendakatan Contextual
sejumlah siswa yang tidak memiliki Teaching and Learning (CTL) dalam
dorongan belajar. Sehingga nilai pembelajaran IPS pada pokok
rata-rata mata pelajaran IPS di SD 2 bahasan kenampakan alam dapat
Bacin Kudus sangat rendah yaitu berpengaruh langsung terhadap
mencapai 58,3. Hal ini disebabkan peningkatan motivasi belajar siswa
karena guru dalam proses menunjukkan hasil penelitian yaitu
3
siklus I, rata-rata 69,55. Hasil belajar 2013. Penelitian tindakan kelas
siswa pada akhir siklus II (PTK) mulai dari pelaksanaan siklus
menunjukkan perolehan, rata-rata I sampai siklus II dilaksanakan pada
76,73. Siswa yang mencapai bulan Oktober sampai November
ketuntasan (KKM) pada hasil tes 2013 semester 1 tahun ajaran
awal (pretest) sebanyak 8 siswa 2013/2014. Model pembelajaran
(24,24%), pada siklus I menjadi 16 penelitian tindakan kelas ini
siswa (48,48%), pada siklus II berpedoman pada model
mengalami peningkatan menjadi 30 pembelajaran Kemmis yang
siswa (90,90%). dikembangkan oleh Stephen Kemmis
Tujuan penelitian ini adalah dan Robin Mc Taggart tahun 1988
menjelaskan implementasi model (dalam Arikunto, 2010: 137).
Contextual Teaching and Learning Mereka menggunakan empat
(CTL) dalam meningkatkan hasil komponen penelitian (perencanaan,
belajar IPS materi Sumber Daya tindakan, observasi, dan refleksi)
Alam pada siswa kelas IV Semester I dalam suatu sistem spiral yang saling
SD 2 Bacin Kecamatan Bae terkait. Antara langkah satu dengan
Kabupaten Kudus tahun ajaran langkah berikutnya saling terkait.
2013/2014 dan menjelaskan PTK ini dilaksanakan melalui dua
peningkatan hasil belajar siswa pada siklus, yaitu proses tindakan pada
mata pelajaran IPS materi Sumber siklus I dan proses pada siklus II.
Daya Alam dengan diterapkannya Siklus I untuk mengukur
model Contextual Teaching and kemampuan awal siswa, sedangkan
Learning (CTL) pada siswa kelas IV siklus II digunakan untuk
Semester 1 SD 2 Bacin Kecamatan memperkuat siklus I sekaligus
Bae Kabupaten Kudus tahun ajaran sebagai refleksi pada siklus I dan
2013/2014. siklus II. Tahapan yang dilakukan
METODE PENELITIAN dalam penelitian tindakan kelas ini
Pelaksanaan penelitian yaitu sebagai berikut.
tindakan kelas (PTK) dimulai dari
pengajuan judul bulan Juli 2013,
penyusunan proposal bulan Agustus
Pengamatan
Perencanaan
Pengamatan
Desain Model pembelajaranPenelitian Tindakan
Kelas Stephen Kemmis dan Robin Mc Taggart (Arikunto, 2010: 137)
4
Metode pengumpulan data segan dalam menegur siswa yang
yang digunakan dalam penelitian nakal atau jahil, sehingga siswa
tindakan kelas dilakukan dengan (1) meremehkan guru tersebut. Hal
observasi, (2) wawancara, (3) tes, (4) tersebut mengakibatkan siswa
dokumentasi, dan (5) catatan cenderung ramai, berbicara dengan
lapangan. Teknik analisis data yang temannya sendiri saat proses
digunakan yaitu teknik analisis data pembelajaran. Guru belum dapat
kualitatif dan kuantitatif. menumbuhkan keberanian dan
percaya diri siswa saat presentasi dan
HASIL PENELITIAN mengajukan pertanyaan.
Pelaksanaan penelitian Hasil belajar pada siklus I
dilakukan selama 2 siklus. Siklus I berupa kemampuan menemukan
terdiri atas 2 kali pertemuan dan jenis-jenis dan persebaran Sumber
siklus II juga terdiri dari 2 kali Daya Alam melalui pengamatan dan
pertemuan, berarti peneliti diskusi kelompok dengan rata-rata
melakukan 4 kali pertemuan yang nilai kelas 71,9 artinya sudah
terorganisir dalam 2 siklus. melebihi batas KKM. Persentase
Pelaksanaan tindakan dalam tersebut telah sesuai dengan kriteria
penelitian ini melibatkan guru kelas ketuntasan yang ingin dicapai dalam
IV sebagai observer aktivitas guru pembelajaran IPS, sehingga dapat
(peneliti) dan teman sejawat sebagai dinyatakan berhasil.
observer aktivitas siswa dan
membantu dalam Pada saat melakukan
mendokumentasikan pembelajaran. pengamatan aktivitas belajar siswa
dengan menerapkan model CTL
Siklus I materi Sumber Daya Alam peneliti
Pelaksanaan Penelitian menggunakan lembar observasi
Tindakan Kelas siklus 1 aktivitas belajar IPS siswa. Pada
dilaksanakan pada hari Rabu dan siklus1 siswa masih merasa
Kamis, tanggal 30 Oktober 2013 dan canggung dan malu saat proses
31 Oktober 2013 dengan alokasi pembelajaran. Siswa menyontek
waktu tiap pertemuan 2 x 35 menit. pekerjaan temannya saat tes akhir
Subjek penelitian 18 siswa kelas IV siklus I berlangsung. Saat melakukan
semester 1 tahun ajaran 2013/2014. pengamatan kegiatan diskusi
Siklus I dilaksanakan berdasarkan kelompok siswa masih belum
RPP yang telah disetujui oleh guru terbiasa berkelompok. Siswa juga
kelas IV dan diketahui Kepala SD 2 masih belum aktif, masih terkesan
Bacin Kudus. Pelaksanaan tindakan malu dan belum berani secara
siklus I tertuju pada materi keseluruhan mengeluarkan ide,
pengertian, jenis-jenis, contoh dan pendapat dan gagasannya kepada
persebaran Sumber Daya Alam teman sekelompok. Pada saat
dengan menggunakan model melakukan presentasi, siswa masih
Contextual Teaching and Learning. merasa malu berdiri di depan kelas.
Dari paparan di atas, maka peneliti
Aktivitas pembelajaran guru perlu melakukan penelitian siklus II,
pada siklus I guru masih belum agar pembelajaran yang dikelola
5
guru dan hasil belajar pada siklus I Siklus II pertemuan 1 ini siswa
dapat meningkat lebih baik. cukup antusias dalam mengerjakan
LKS dalam kelompok. Saat siswa
Siklus II melakukan presentasi hasil diskusi
banyak siswa dapat menjawab
Pelaksanaan tindakan
dengan tepat. Kekompakan
pertemuan siklus II dilaksanakan
kelompok lebih terlihat dibandingkan
sesuai dengan jadwal pelajaran IPS.
pertemuan sebelumnya. Siswa sudah
Siklus II dilaksanakan dengan 2 x
terbiasa belajar secara berkelompok.
pertemuan, yakni pada tanggal 7 dan
Selesai mengerjakan, siswa
14 November 2013. Pengelolaan
melakukan presentasi dengan
pembelajaran guru siklus II
semangat dan percaya diri. Pada
memperoleh hasil diantaranya guru
pertemuan ke-2 siswa langsung
sudah dapat menguasai kelas dengan
mengelompok sesuai dengan
baik, menumbuhkan semangat dan
kelompoknya untuk memulai diskusi
motivasi siswa dalam proses
dari LKS yang dibagikan guru. Guru
pembelajaran. Guru sudah berani
membimbing dan memotivasi siswa
menegur siswa yang nakal atau jahil,
agar dapat aktif dalam diskusi
merespon pertanyaan siswa dengan
kelompok. Hasilnya siswa sangat
baik.
antusias dalam mengerjakan LKS,
Hasil belajar pada siklus II dan berani mendemonstrasikan
berupa kemampuan menemukan temuannya.
pemanfaatan dan cara pelestarian
Penerapan model Contextual
Sumber Daya Alam melalui
Teaching and Learning (CTL) pada
pengamatan dan diskusi kelompok
materi Sumber Daya Alam dapat
dengan rata-rata nilai kelas 82,5
meningkatkan hasil belajar IPS siswa
artinya sudah melebihi batas KKM.
kelas IV semester 1 SD 2 Bacin
Persentase tersebut telah sesuai
Kudus Kecamatan Bae Kabupaten
dengan kriteria ketuntasan yang
Kudus tahun ajaran 2013/2014,
ingin dicapai dalam pembelajaran
sehingga peneliti tidak perlu
IPS, sehingga dapat dinyatakan
melanjutkan siklus berikutnya.
berhasil.
PEMBAHASAN
Hasil observasi aktivitas
belajar IPS siswa secara individu Pengelolaan pembelajaran
pada siklus II yaitu pada pertemuan IPS menggunakan model Contextual
ke-1 siklus II ini, siswa terlihat Teaching and Learning (CTL)
tenang saat kegiatan pendahuluan. mengalami peningkatan. Hal tersebut
Pada pertemuan ke-2 ada sebagian ditunjukkan dengan aktivitas
siswa yang berani bertanya kepada pembelajaran yang dilakukan oleh
guru tentang materi yang sedang guru yang berjalan dengan lancar.
diajarkan. Kemudian siswa Hasil observasi aktivitas peneliti
mengerjakan tes akhir siklus II pada siklus I yaitu 71,5 dengan
dengan antusias dan tenang. Siswa persentase 71,5% atau pengelolaan
sangat senang dengan model CTL. pembelajaran IPS dikategorikan
baik. Pada siklus II pelaksanaan
6
pembelajaran mengalami penerapan pembelajaran kontekstual
peningkatan dari siklus I, kedaan ini di kelas. Ketujuh komponen utama
terlihat skor rata-rata pada setiap itu adalah konstruktivisme
pertemuan yang meningkat mencapai (Constructivism), bertanya
skor 92,5 dengan persentase 92,5% (Questioning), menemukan (inquiry),
atau pengelolaan pembelajaran IPS masyarakat belajar (Lerning
dengan penerapan model Contextual Community), pemodelan (Modeling),
Teaching and Learning (CTL) refleksi (Reflection), dan penilaian
dikategorikan sangat baik. sebenarnya (Authentic Assessment).
92,50%
Persentase Setiap Siklusnya
100% 71,50%
Siklus I
80%
Siklus II
60%
40%
20%
0%
Siklus I Siklus II
Diagram Hasil Peningkatan Aktivitas Guru dari Siklus I Sampai Siklus II.
(Sumber: Data Primer, 14 November 2013)
7
ialah hasil yang menunjuk pada suatu menjelaskan bahwa hasil belajar
perolehan akibat dilakukannya suatu merupakan perubahan tingkah laku
aktivitas atau proses yang dengan melakukan suatu aktivitas
mengakibatkan berubahnya input sebagai usaha belajar yang lebih baik
secara fungsional. Belajar dilakukan dari sebelumnya.
untuk mengusahakan adanya
perubahan perilaku pada individu Hasil yang diperoleh dari
yang belajar. Perubahan perilaku itu siklus I dan siklus II terjadi
merupakan perolehan yang menjadi peningkatan ketuntasan hasil belajar
hasil belajar. Pengertian tersebut secara klasikal ini dapat dilihat pada
diagram berikut.
Diagram Persentase Ketuntasan KKM Nilai Kognitif
94,44%
100%
72,22%
Persentase KKM Setiap Siklus
Diagram Hasil Peningkatan Hasil Belajar IPS Aspek Kognitif Siswa dari
Prasiklus, Siklus I Sampai Siklus II.
(Sumber: Data Primer, 14 November 2013)
8
peningkatan pada aspek Saran dalam penelitian ini guru
psikomotorik. Hal diperkuat dengan diharapkan menjadikan model
penelitian yang dilakukan oleh Contextual Teaching and Learning
Yaningsih (2010) dalam (CTL) sebagai referensi dalam
meningkatkan motivasi belajar siswa memilih model pembelajaran. Hal ini
dengan menerapkan model CTL. dikarenakan model CTL merupakan
Berdasarkan penelitian tersebut maka salah satu alternatif model
dapat disimpulkan bahwa penerapan pembelajaranyang dapat menjadikan
model CTL dapat meningkatkan siswa aktif, kreatif, menyenangkan
aktivitas belajar siswa aspek dan pembelajaran pun menjadi
psikomotorik pada pembelajaran bermakna.
IPS.
DAFTAR PUSTAKA
Berdasarkan hasil penelitian
yang telah dijelaskan di atas, maka Akbar, Saadun. 2010.
dapat disimpulkan bahwa hipotesis Pengembangan Kurikulum
menyatakan bahwa Model dan Pembelajaran Ilmu
Contextual Teaching and Learning Pengetahuan (IPS).
dapat meningkatkan Hasil Belajar Yogyakarta: Cipta Media.
IPS Siswa Kelas IV SD 2 Bacin
Kudus Materi Sumber Daya Alam Aqib, Zaenal. 2009. Penelitian
Tahun Ajaran 2013/2014 diterima Tindakan Kelas. Bandung:
karena teruji kebenarannya.
Yrama Widya.
SIMPULAN
Arikunto, Suharsimi. 2009.
Penerapan model Contextual Penelitian Tindakan Kelas.
Teaching and Learning (CTL) pada Jakarta: Bumi Aksara.
siswa kelas IV SD 2 Bacin Kudus,
maka peneliti menarik kesimpulan Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur
bahwa penerapan model CTL pada Penelitian Suatu
materi Sumber Daya Alam dapat Pendekatan Praktik.
meningkatkan hasil belajar siswa
Jakarta: Rineka Cipta.
siswa kelas IV SD 2 Bacin Kudus
materi Sumber Daya Alam tahun Asmani, Jamal Mamur. (2011a).
ajaran 2013/2014. Hal ini
Tips Pintar PTK1 Penelitian
dikarenakan dalam model CTL,
materi yang dipelajari siswa Tindakan Kelas.
dihubungkan dengan kehidupan Yogyakarta: Laksana.
nyata atau kehidupan sehari-hari
siswa, sehingga akan memperjelas Asmani, Jamal Mamur. (2011b).
materi yang disajikan oleh guru dan Tuntunan Lengkap
akhirnya dapat meningkatkan hasil Metodologi Praktis
belajar pada materi Sumber Daya Penelitian Pendidikan.
Alam. Yogyakarta: Diva Press.
9
Asrori, Mohammad. 2009. Penelitian Nurhadi, dkk. 2004. Pembelajaran
Tindakan Kelas. Bandung: Kontekstual (Contextual
CV Wacana Prima. Teaching and
Learning/CTL) dan
Bosko, Rafael Edy. 2006. Hak-Hak Penerapannya dalam KBK.
Masyarakat Adat dalam Malang: Universitas Negeri
Konteks Pengelolaan Malang (UM Press).
Sumber Daya Alam. Jakarta:
Elsam. Permendiknas Nomor 22 Tahun
2006 tentang Standar Isi
Daryanto. 2012. Model Mata Pelajaran IPS. 2006.
pembelajaranInovatif. Jakarta: Diperbanyak oleh
Yogyakarta: Gava Media Absolut.
Dimyati dan Mudjiono. 2006. Purwanto. 2011. Evaluasi Hasil
Belajar dan Pembelajaran. Belajar. Yogyakarta:
Jakarta: Rineka Cipta. Pustaka Pelajar.
Djamarah, Syaiful Bahri. 2011. Ratnaningsih, Maria, dkk. 2004.
Psikologi Belajar Edisi II. Proceeding Natural
Jakarta: Rineka Cipta.
Resources and
Faridah, Anik. 2010. Upaya Environmental Accounding.
Peningkatan Prestasi Yogyakarta: BPFE-
Belajar Siswa kelas IV MI Yogyakarta.
Salafiyah Kendal
Kecamatan Boyolali Tahun Reksohadiprodjo, Sukanto. 2009.
Ajaran 2010/2011. Tersedia Ekonomi Sumber Daya
di http://jurnal.dikti.go.id. Alam dan Energi Edisi 2.
Diunduh pada 28 Juli 2013. Yogyakarta: BPFE-
Yogyakarta.
Gunawan, Rudy. 2011. Pendidikan
IPS Filosofi, Konsep dan Riyanto. 2010. Paradigma Baru
Aplikasi. Bandung: Pembelajaran sebagai
Alfabeta. Referensi bagi Pendidik
dalam Implementasi
Hamalik, Oemar. 2012. Proses
Pembelajaran yang Efektif
Belajar Mengajar. Jakarta:
dan Berkualitas. Jakarta:
Bumi Aksara.
Kencana Prenada Media
Komalasari, Kokom. 2011. Group.
Pembelajaran Kontekstual.
Rusman. 2012. Model-model
Bandung: Refika Aditama.
pembelajaranMengembangk
10
an Profesionalisme Guru. Suparmoko. (2010b). Ekonomi
Jakarta: PT RajaGrafindo Sumber Daya Alam dan
Persada. Lingkungan Edisi 4.
Yogyakarta: BPFE-
Sanjaya, Wina. 2012. Penelitian Yogyakarta.
Tindakan Kelas. Jakarta:
Kencana Prenada media Surjaningsih. 2010. Meningkatkan
Group Hasil Belajar Siswa Pada
Pokok Bahasan
Sapriya. 2009. Pendidikan IPS. Keanekaragaman
Bandung: PT Remaja Kenampakan Alam dan
Rosdakarya. Buatan di Indonesia di
Setyosari, Punaji. 2012. Metode Kelas V SDN 009 Nunukan
Penelitian Pendidikan dan Tahun Ajaran 2010/2011.
Pengembangannya. Jakarta: Tersedia di
Kencana Prenada Media http://garuda.kemdiknas.go.i
Group. d. Diunduh pada 1 Agustus
2013.
Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-
Faktor yang Syah, Muhibbin. 2012. Psikologi
Mempengaruhi. Jakarta: Belajar. Jakarta: PT. RajaGrafindo
Rineka Cipta. Persada.
11
Semarang: FPIPS IKIP Kelas IV SD Negeri 02
Semarang. Papahan Kecamatan
Tasikmadu Kabupaten
Yaningsih, Seti. 2010. Penerapan Karanganyar Semester I
Pendekatan Kontekstual Tahun Pelajaran
(Contextual Teaching and 2009/2010. Tersedia di:
Learning) Untuk http://jurnal.dikti.go.id.
Meningkatkan Prestasi Diunduh pada 30 Juli 2013.
Belajar IPS Bagi Siswa
12