Found in In: Iypes of Eggs On Their Outer Measurements (Shape Abnormalities, Size Indexes
Found in In: Iypes of Eggs On Their Outer Measurements (Shape Abnormalities, Size Indexes
Found in In: Iypes of Eggs On Their Outer Measurements (Shape Abnormalities, Size Indexes
DENGANTELURAYAMRASDANBURAS
Rossi R.S. Apfiyantono, Nelis lrnanningsih
dan Uken S. S. Soetrisno
ABSTRACT
Q u a l i of Branded Eggs as Compared to Layer and Domestic Chicken Eggs
Many branded oggs found in the market claimed as low in c h d e s W (Low C h o l e s W Egg, Golden
Egg), or claimed as high in omega-3 fatty acid content (Omega-3 Egg), besides common domestic
and layer chicken eggs. This brand trend attracted the consumer to buy. Nonetheless, there is a need
to evaluate further on the quality they claimed besides the physical quality. The evaluation was done
regarded of those 5 iypes of eggs on their outer measurements (shape abnormalities, size indexes,
shell thickness); and inner measurements (Haugh Units, ydk c d w scam). The results indicated that
aN egg types had normal appearance with size indexes of 1.24-1.38. The Haugh Units was amund
67.3 and yolk color score was arround 5.G13.3. Based on those results, the z e m week
28.7
marketed eggs (Grwp I)clasified as A quality and the one week marketed eggs (Grwp Il)were B
quality. The data on chemical analyses indicated that the omega-3 fatty acid content was signmcantly
the hiahest 1~<0.05)in Omega-3 egg, while the cholesterol content was'similar in all types of eggs.
The eisiest bay to-judge the quality are from the shape and size of the eggs. Those heve to be in
normal shape and uniform size. While the claimed on low cholesterol content is not proven [Penel
Gizi ~akanl999,22:4.4481
Key word: cholesterol content, omega-3 content, physical quality, chicken eggs
PENDAHULUAN
elur mefupakan sumber protein yang
mudah cema dan relatif murah
harganya. Telur banyak dikonsumsi
sebagai
lauk-pauk,
bahan
campuran
masakan, bahan campuran pembentuk
tampilan atau secara utuh hanya dengan
direbus untuk sampan pagi. Namun, telur juga
dikenal tinggi kolesteml. Tingginya kadar
kolesteml dalam kuning telur menyebabkan
kurang diminati oleh sebagian orang,
khususnya penderita yang menghindari
kolesteml.
Asam lemak adalah asam karboksilat yaitu
suatu senyawa kimia yang mempunyai gugus
fungsional karboksil (COOH) dengan jumlah
karbon lebih dari empat. Asam lemak terdiri
dari asam lemak jenuh dan asam lemak tidak
jenuh. Asam lernak tidak jenuh
yang
mempunyai ikatan rangkap pada posisi tiga
dihitung dari ujung gugus metil disebut asam
lemak omega-3, seperti EPA (Eicosapentaenoic Acid). DHA (Docosahexaenoic
Acid) dan asam linolenat.
Asam lemak
omega-3
sudah
banyak
dilaporkan
mempunyai efek yang baik bagi kesehatan.
yaitu menufunkan kadar trigliserida yang
berkaitan dengan penyakii kardiovaskuler
dengan efek anti trombogenik, yaitu selain
terhadap kadar lipid plasma juga terhadap
BAHANDANCARA
Bahan
Telur yang diukur berasal dari 5 kelompok
telur,
yaitu
telur
Rendah
Kolesterol
(Renkoles), telur Omega-3, telur Emas , telur
buras dan telur ras yang dibeli dari salah satu
pasar swalayan di Bogor.
menggunakan timbangan
0-Haus dengan
satuan terkecil 0.1 gram. Sedangkan Kualitas
Fisik Dalam meliputi pengukuran Tinggi
Albumen menggunakan micrometer, skor
wama kuning telur diientukan dengan
membandingkan wama yang ada pada Yolk
Colour Fan dengan skala 1-15 (kuning muda
sampai kuning tua); serta Tebal Kerabang
ditentukan dengan alat Micmmeter Calliper
dengan satuan terkecil 0.001 inchi.
Penentuan
kualias
telur
secara
keseluruhan dilakukan dengan meng-hitung
nilai Haugh Unit, yaitu dengan rumus :
HU = 100 log (H + 7-67 1.7 w Os3')
H = Tinggi albumen
W = Berat Telur
PGM 1999,22:44-48
Tabel 1
Berat Telur (gram) dari Kelima Kelompok Telur
Keterangan :
Angka m e ~ p a k a nrata-rata dari 10 butir telur
Tabel 2
Kualitas Fisik Luar dan Fisik Dalam dari Kelima Kelompok Telur
Keterangan :
I = Telur dengan umur pemasaran 0 minggu;
II = Telur dengan umur pemasaran 1 minggu (Angka merupakan rata-rata dari
10 butir telur)
Hasil pengukuran terhadap indeks telur,
abnormalltas, berat kuning telur, berat putih
telur, berat dan tebal kerabang masingmasing disajikan dalam Tabel 2. Berdasarkan
angka abnormalitas temyata semua kelompok
telur termasuk dalam kategori normal. Hal ini
menunjukkan, kulit telur yang diamati dalam
keadaan bersih, tidak retak dan bentuknya
normal.
Berat kuning telur hampir merata di
seluruh kelompok, yaitu berkisar 14,8-17.4
gram (Tabel 2). Sedangkan indeks telur
semua kelompok juga merata sekitar
PGM 1999,22: 4 4 4 8
Tabel 3
Haugh Unit dan Skor Wama Kuning Telur Berdasarkan Kelompok
dan Urnur Pernasaran
Keterangan :
I = Telur dengan umur pernasaran 0 minggu
II = Telurdengan umur pemasaran 1 minggu (Angka merupakan rata-rata dari 10
butir telur)
Salah satu kriteria untuk mengukur kualitas
telur bagian dalam adalah dengan cara
rnengukur tebal putih telur dan berat telur
sehingga diperoleh nilai Haugh Unit. Tebal
putih telur yang semakin tinggi menunjukkan
bahwa telur masih berada dalam kondisi
segar. Hasil pehitungan HU masing-masing
kelompok telur menunjukkan bahwa rata-rata
kisarannya adalah 28.7-67,3. Kualitas telur
berdasarkan nilai Haugh Unit menurut USDA
(7) adalah: Kualitas AA, apabila nilai HU lebih
dari 72. kualitas A. bila nilai HU 60-72,
kualitas B, bila nilai HU 31-60 dan kualitas C
nilai HU kurang dari 31. Pada Tabel 3 terlihat
bahwa kualitas telur hasil pengukuran pada
telur ras, telur emas, telur renkoles dan telur
omega-3 dengan umur pemasaran 0 minggu
termasuk kualitas A. Sedangkan hasil
pengukuran 3 kelornpok telur pertama dengan
Tabel 4
Kadar Kholesterol dan Asam Lemak Omega3 dalam 100 gram Kuning Telur
dari Kelima Kelompok Telur
Keterangan :
I = Telur dengan umur pemasaran 0 minggu
II = Telur dengan umur pemasaran 1 minggu
= Tanda sangat berbeda nyata (p<0.01) antara kelompok telur dan antar
umur pemasaran.
PGM 1999,22:4 4 4 8
SIMPULAN
SARAN
i
6