Academia.eduAcademia.edu

Resume 7 SURAHMI Biaya produksi dan penerimaan

2022, Surahmi

Biaya produksi dan pembiayaan

Nama : Surahmi Nim : 90500121026 Kelas : PSY-A Resume 7 “BIAYA PRODUKSI DAN PENERIMAAN” A. Pengertian biaya produksi Pengertian biaya produksi Biaya dapat digolongkan menjadi beberapa bagian, diantaranya adalah biaya produksi. Pengertian biaya produksi menurut Soemarso (1996,295) : adalah biaya yang dibebankan dalam proses produksi selama suatu periode. Biaya ini terdiri dalam proses awal ditambah biaya pabrik. Termasuk dalam biaya-biaya yang dibebankan pada persediaan dalam proses akhir periode.Pengertian biaya produksi Menurut Mulyadi (1999,8) adalah pengorbanan sumber ekonomi, yang diukur dalam satuan uang, yang telah terjadi untuk tujuan tertentu. Sedangkan pengertian biaya produksi menurut Mas’ud Machfoedz (1989,109 :merupakan biaya yang dipakai untuk menilai persediaan yang dicantumkan dalam laporan keuangan dan jumlahnya relatif lebih besar daripada jenis biaya lain yang selalu terjadi berulangulang dalam pola yang sama secara rutin. Menurut L. Gayle Rayburn (1995,27) “Production costs include the direct material, direct labor, and factory overhead incurred to produce a good or service”.Biaya produksi merupakan pengeluaran biaya terbesar bagi perusahaan manufaktur, oleh karena itu pihak manajemen harus melakukan suatu pengendalian biaya produksi dan mengoptimalkan pemanfaatannya secara rasional dan sistematis agar biaya produksi menjadi rasional dan efektif.Biaya produksi dapat dikatakan efisien apabila pengeluaran biaya tersebut tidak terjadi suatu pemborosan serta mampu menghasilkan output produk dengan kuantitas dan kualitas yang baik, untuk itu diperlukan suatu usaha yang sistematis pada perusahaan dengan cara membandingkan prestasi kerja dengan rencana dan membuat tindakan tepat atas perbedaannya. Dalam kegiatan produksi sebuah produk jadi, perusahaan harus mengukur biayabiaya yang sudah dikeluarkan sebagai dasar menentukan harga pokok produk, apabila terjadinya keterlambatan pengendalian akan mengakibatkan biaya meningkat dan profitabilitas menurun. Selain hal tersebut, perusahaan dalam melakukan suatu kegiatan produksinya memerlukan biaya guna mengolah bahan baku menjadi produk jadi. Biaya yang dikeluarkan tersebut akan diakumulasikan ke biaya produksi.Jadi dapat disimpulkan biaya produksi adalah seluruh biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan yang berhubungan dengan fungsi atau kegiatan dalam pengolahan bahan baku menjadi produk jadi yang mempunyai nilai jual. B. Garis biaya produksi Kegiatan produksi dan biaya adalah hal yang tidak terpisahkan. Biaya memiliki pengaruh terhadap tingkat suatu produksi. Perusahaan harus dapat menentukan strategi produksi yang tepat untuk dapat memproduksi output pada biaya terendah. Produksi berlangsung dengan jalan mengolah masukan (input) menjadi keluaran (output). Masukan merupakan pengorbanan biaya yang tidak dapat dihindarkan untuk melakukan kegiatan produksi. Menurut Multifiah dalam buku Teori Ekonomi Mikro (2011), kurva isocost merupakan kurva yang menunjukkan sejumlah kombinasi input yang bisa dibeli dengan harga berlaku, sesuai dengan cost yang tersedia. Isocost juga bisa disebut garis anggaran belanja yang membatasi perusahaan untuk mengeluarkan biaya berlebih dalam produksi. Isocost merujuk pada kombinasi faktor produksi yang bisa dibeli oleh perusahaan dengan harga yang sama, apabila diketahui biaya faktor produksi serta pengeluaran lainnya. Kurva isocost digambar sesuai dengan faktor produksi yang akan dibeli perusahaan. Namun, biasanya garis vertikal dan horizontal dalam kurva ini diisi dengan (K) atau harga kapital serta (L) atau tenaga kerja (labor). Kurva ini digambarkan dengan garis lurus dari kiri atas ke kanan bawah. Dalam teori ekonomi mikro disebutkan jika kurva isoquant dan isocost saling bersinggungan, maka akan mencapai kondisi atau titik optimal. Artinya suatu perusahaan bisa memperoleh hasil produk yang maksimal, apabila menetapkan biaya tertentu. Biaya produksi dapat meliputi beberapa unsur sebagai berikut: a. Bahan baku atau bahan dasar termasuk bahan setengah jadi b. Bahan-bahan pembantu atau penolong c. Upah tenaga kerja dari tenaga kerja kuli hingga direktur d. Penyusutan peralatan produksi. e. Uang modal sewa. f. Biaya penunjang seperti biaya angkut, biaya administrasi, pemeliharaan, biaya listrik, biaya keamanan dan asuransi. g. Biaya pemasaran seperti biaya iklan. h. Pajak. Secara umum unsur biaya tersebut dapat dibagi atas tiga komponen biaya sebagai berikut. a. Komponen biaya bahan, meliputi semua bahan yang berkaitan langsung dengan produksi. b. Komponen biaya gaji / upah tenaga kerja. c. Komponen biaya umum (biaya over head pabrik) meliputi pengorbanan yang menunjang terselenggaranya proses produksi. semua C. Penerimaan Penerimaan (revenue) adalah penerimaan produsen dari hasil penjualan produksinya. Ada beberapa konsep penerimaan yang penting dalam melakukan analisis perilaku produsen yaitu; a. Penerimaan Total (Total Revenue / TR)Total penerimaan perusahaan dari hasil penjualan produksinya (output) atau hasil perkalian antara jumlah produksi yang terjual dengan harga jual produk.TR = Pq x Q Penerimaan Rata-rata (Average Revenue / AR) Penerimaan perusahaan per unit produk yang mampu dijual oleh perusahaan atau harga jual produk per unit. b. Penerimaan Marginal (Marginal Revenue / MR) c. Kenaikan dari penerimaan total (TR) yang disebabkan pertambahan penjualan 1 unit produk (output) Hubungan antara TR, AR dan MR dapat digambarkan dalam dua model yaitu; 1. Kurva Permintaan Menurun Asumsikan bahwa kurva permintaan yang dihadapi oleh produsenadalah menurun, yang berarti bahwa ia bisa menjual lebih banyak output hanya dengan menurunkan harga jual. Sifat hubungan dari ketiga konsep penerimaan tersebut: • TR menaik selama elastisitas harga Eh dari kurva permintaanD (yang tidak lain adalah kurva AR) adalah lebih besar dari satu. • TR mencapai maksimum persis pada pertengahan dari kurva permintaan yaitu dimana elastisitas harga sama dengan satu. • TR menurun pada daerah dimana kurva permintaan mempunyai elastisitas harga yang lebih kecil dari satu. • TR menaik selama MR positif,mencapai maksimum bila MR = 0 dan menurun bila MR negatif. 2. Kurva Permintaan Horizontal. Keadaan dimana produsen menghadapi kurva permintaan yanghorizontal (dimana terjadi pada suatu perusahaan dalam pasar persaingan sempurna), yang berarti bahwa harga jual per unit yang diterimaprodusen tetap, berapa pun volume output yang dijual. • Dalam model ini TR berupa garis lurus yang menaik, tanpa ada posisi maksimum • MR ternyata sama dengan (AR=P) dan tidak pernah bernilai negatif D. Keuntungan Maksimum Dalam sebuah perusahaan, hal yang ingin dicapai adalah mendapatkan keuntungan yang maksimum. Besarnya harga yang diberikan oleh supplier/perusahaan kepada pelanggan, akan memengaruhi jumlah keuntungan yang didapat. Apabila menentukan harga terlalu rendah, maka keuntungan yang diperoleh dari hasil penjualan produknya, akan rendah. Apabila menentukan harga terlalu tinggi, maka akan menurunkan minat pelanggan untuk membeli produk tersebut, yang akan mengakibatkan penurunan omzet perusahaan. Dalam memaksimalkan keuntungan, dapat diselesaikan dengan optimasi matematika yang dilakukan dengan menggunakan program linear, program tak linear, program integer dan program dinamik. 8 Keuntungan maksimum adalah keuntungan penuh dari output yang telah di produksi sebelumnya. E. Pendekatan Rata-rata Hasil Penjualan Rata-rata, untuk suatu perusahaan dalam pasar persaingan sempurna hasil penjualan rata-rata (AR) adalah harga barang yang diproduksi perusahaan adalah Rp 3000 maka d0=AR0= MRQ adalah kurva permintaan yang dihadapi perusahaan. Dengan demikian kurva ini adalah kurva hasil penjualan rata-rata pada harga barang sebanyak Rp 3000 (dan dinyatakan sebagai AR^. Kalau harga barang yang dijual perusahaan adalah Rp 6000, kurva d} = AR} = MRj adalah kurva permintaan dan juga kurva hasil penjualan ratarata pada harga Rp 6000. Dalam mencari keuntungan maksimum dengan pendekatan ratarata, yaitu menggabungkan antara pasar persaingan sempurna dengan persaingan pasar tidak sempurna